Migrain adalah suatu istilah yang digunkana untuk nyeri kepala primer dengan kualitias vaskular (berdenyut), diawali unilateral yang diikuti oleh mual, fotofobia, fonofobia, gangguan tidur dan depresi. Serangan seringkali berulang dan cenderung tidak akan bertambah parah setelah bertahun-tahun. Sebagai pedoman diagnosis dan penatalaksanaan migrain Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Alat 1. 1. Anamnesa: suatu serangan migren dapat menyebabkan sebagian atau seluruh tanda dan gejala, sebagai berikut : Nyeri moderat sampai berat, kebanyakan kebanyakan penderita migren merasakan merasakan nyeri hanya pada satu sisi kepala, namun sebagian merasakan nyeri pada kedua sisi kepala Sakit kepala bendenyut atau serasa ditusuk-tusuk Rasa nyerinya semakin parah dengan aktivitas fisik Rasa nyerinya sedemikian rupa sehingga tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari Mual dengan atau tanpa muntah Fotofobia atau fonofobia Sakit kepalanya mereda secara bertahap pada siang hari dan setelah bangun tidur, kebanyakan kebanyakan pasien melaporkan melaporkan merasa lelah dan lemah setelah serangan Sekitar 60% penderita melaporkan gejala prodormal, seringkali terjadi beberapa jam atau beberapa hari sebelum onset dimulai. Pasien melaporkan perubahan mood dan tingkah laku dan bisa juga gejala psikologis, neurologis atau otonom otonom 2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang Pemeriksaan fisik, tanda vital harus normal, pemeriksaan neurologis normal. Temuan yang abnormal menunjukan sebab-sebab sekunder yang memerlukan pendekatan pendekatan diagnostik diagnostik dan terpi terpi yang berbeda Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium tidak diperlukan Pencitraan (dilakukan dirumah sakit rujukan) Neuroimaging Neuroimaging diindikasikan diindikasikan pada : sakit kepala yang pertama atau yan terparah seumur hidup, perubahan pada frekuensi keparahan atau gambaran klinis pada migrain, pemeriksaan neurologis yang abnormal, sakit kepala yang progesif 3. Pengakan Diagnosis Ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan neurologis Kriteria Migrain : Nyeri kepala episodik dalam waktu 4-72 jam dengan gejala dua dari nyeri kepala unilateral, berdenyut, bertambah berat dengan gerakan, intensitas sedang sampai berat ditambah satu dari mual atau muntah, fonofobia atau fotofobia. 4. Penatalaksanaan Komprehensif Pada saat serangan pasien dianjurkan untuk menghindari stimulasi sensoris berlebihan Bila memungkinkan berisitirahat di tempat gelap dan tenang dengan dikompres dingin 5. Kriteria Rujukan : Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan perbaikan, atau apabila terjadi perburukan ealapun belum sampai 2 minggu,
pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis kedokteran jiwa 7.
Bagan Alur keluhan pasien (anamnesis)
penegakan diagnosis (pemeriksaan fisik)
penatalaksanaan (terapi 8.
Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit terkait 10. Dokumen terkait 11. Rekaman historis perubahan