LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
BAB IV
BAB IV
GEOLOGI
Survey Geologi dan Mekanika Tanah dilakukan di lokasi PLTM Cianten II yang secara garis besar terdiri dari dua tahapan pelaksanaan survei geologi yaitu berupa studi geologi regional, serta
survei
penyelidikan
tanah
yang
berupa
penyelidikan
lapangan terdiri dari pelaksanaan, pemboran serta pengambilan sample tanah dan pekerjaan di laboratorium yang berupa pelaksanaan uji sample tanah, pasir dan batu. batu. Tujuan adanya penyelidikan geologi teknik ini untuk mengetahui kondisi geologi dan aspek geoteknik dalam perencanaan PLTM Cianten II seperti daya dukung tanah pondasi, tingkat kelulusan air pondasi dan kualitas material serta volume ketersediaan material di daerah borrow area serta quarry yang akan digunakan untuk bahan timbunan. Pada
penyelidikan
Geologi
teknik,
tahapan
awal
tinjauan
dipandang perlu untuk mengetahui terlebih dahulu berbagai infomasi secara umum daerah sekitar lokasi daerah telitian (sebagai referensi) , yang selanjutnya diteruskan dengan tinjauan geologi secara umum (regional), baru untuk tahapan lebih detail dilakukan penyelidikan Geologi Teknik lebih lanjut. Untuk itu pada pekerjaan Studi Kelayakan PLTM Cianten II yang berlokasi di Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor ini terlebih dahulu perlu diketahui kondisi geologi secara regional, yaitu sebagai berikut :
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV –1
LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
4.1
GEOLOGI REGIONAL DAERAH PLTM CIANTEN II DAN SEKITARNYA Secara
regional
daerah
PLTM
Cianten
II
dan
Sekitarnya,
berdasarkan peta geologi Lembar Bogor, Jawa yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Geologi (P3G) Bandung, 1998 berskala 1 : 100.000. Secara umum daerah ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Pamijahan, dibentuk oleh morfologi Perbukitan bergelombang Sedang – Tinggi dengan variasi elevasi ketinggian di atas muka laut antara : + 500 m sampai + 707 meter, yang secara umum berarah Barat Laut yang kemudian berbelok ke arah Timur, dengan beberapa
puncaknya
yaitu
Gunung
Cirangsad,
Gunung
Pengangkang, Gunung Dongkal, Gunung Jambu dan Gunung Tela, dimana lembah yang memisahkan pegunungan tersebut berupa anak – anak Sungai Cianten II yang menempati wilayah daerah ini dibagian Utara, sedangkan
di bagian selatannya
mengalir anak – anak sungai dari Sungai Cianten II. Secara umum aliran sungainya ke arah Timur dan kemudian berbelok Utara, dimana kedua sungai tersebut kemudian menyatu dengan induk sungai Cisadane yang bermuara ke laut Jawa, dengan type pola aliran sungai Dendritik ( mendaun ). Berdasarkan kondisi litologi ( lapisan tanah / batuan ) penyusun daerah ini dapat dikelompokan kedalam 2 satuan batuan yang diendapkan pada era / zaman yang berbeda, yaitu : 1. Kelompok batuan berumur Tersier yang terdiri dari lapisan batuan sedimen dan 2. Kelompok batuan Volkanik yang berumur Kuarter, dimana penyebaran kelompok Tersier berada di bagian Selatan Gunung Peuteuy,
sedangkan
kelompok
Volkanik
berada
di
sebelah
Utaranya. Tataan statigrafi (susunan lapisan tanah / batuan), kelompok Tersier terdiri dari Tuf dan Breksi (Tmtb), Formasi Bajongmanik (Tmb) dan Anggota Batu gamping Formasi Bojongmanik (Tmbl), sedangkan
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV – 2
LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
kelompok batuan Volkanik terdiri dari Batuan Gunungapi Tak Terpisahkan (Qvu), Breksi Gunungapi (Qvb) dan Lava Gunungapi (Qvl). Adapun susunannya secara berurutan lapisan tanah / batuan tersebut diendapkan dari yang termuda sampai yang tertua adalah sebagai berikut : 1. Batuan Gunungapi Tak Terpisahkan (Qvu) : Terdiri dari Breksi dan aliran Lava, terutama andesit. 2. Breksi Gunungapi (Qvb) : Terdiri dari Breksi bersusunan andesitbasalt, setempat Aglomerat, umumnya lapuk. 3. Lava Gunungapi (Qvl) : Terdiri dari Lava, di daerah Bogor bersusunan basal dengan labradorit, piroksin dan horblende. 4. Tuf dan Breksi (Tmtb) : Terdiri dari Tuf batuapung, Breksi Tufan bersusunan andesit, Batupasir tuf, Lempung Tufan dengan kayu terkersikan dan sisa tumbuhan, Batupasir berlapis silang. 5. Formasi
Bojongmanik
(Tmb)
:
Terdiri
dari
Batupasir,
Tuf
batuapung, Napal dengan molusca, Batugamping dengan Lempung bitumen dengan sisipan Lignit dan sisa Damar. 6. Anggota Batugamping Formasi Bojongmanik (Tmbl) : Terdiri dari Batugamping mengandung moluska. Satuan ini berupa lensa – lensa dalam formasi Bojongmanik yang umurnya setara dengan Miosen Tengah. Dari hasil pengamatan bahwa keenam formasi / kelompok lapisan batuan tersebut di daerah sekitar Gunungpeuteuy didominasi oleh batuan Breksi Gunungapi (Qvb) dengan penyebaran cukup luas dan merata searah dengan aliran sungai Citempuan, kemudian batuan Gunungapi Tak Terpisahkan (Qvu), Formasi Bojongmanik (Tmb), Batuan Tuf dan Breksi (Tmtb) dan selanjunya setempatsetempat Lava Gunungapi (Qvl). Kenampakan struktur geologi yang terlihat terdapat di bagian Selatan yaitu di daerah sekitar G. Jambu, G. Sudong dan wilayah
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV –3
LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
sebelah Barat Leuwiliyang yaitu sekitar desa Sadeng, banyak ditemukan
struktur
geologi
berupa
Struktur
Perlipatan
yang
berbentuk Sinklin dan Antiklin dengan arah poros Barat-Tmur dengan kemiringan struktur bervariasi antara : 10º - 29º, 60º - 69º dan 70º - 89º sehingga membentuk suatu punggungan perbukitan yang rendah – tinggi (undulating). Kenampakan struktur seperti ini diakibatkan oleh adanya pergerakan lapisan tanah / batuan ke arah lateral yang berupa struktur Sesar Mendatar Dextral. Peta Geologi Regional dapat dilihat di Gambar 4-1. 4.2
GEOLOGI DAERAH TELITIAN Kondisi geologi di daerah rencana lokasi PLTM Cianten II, Bendung , intake, rencana saluran pembawa dan Rumah pembangkit , secara morfologi dibedakan oleh adanya kenampakan topografi perbukitan curam dan perbukitan bergelombang rendah, dengan perbedaan kemiringan lereng sekitar 20% – 65%, pada elevasi terendah 400 meter dan tertinggi 535 meter dari permukaan laut. Morfologi perbukitan sejajar mengarah Timur Laut – Tenggara dengan pola aliran sub titik Up stream berada pada sebelah Selatan rencana bendung
dan down stream pada arah Utara.
Tipe aliran sungai adalah permanen ( perenial ). Sungai Cianten II adalah salah satu sungai yang bermuara di Sungai Cisadane yang kemudian terus mengalir kearah Utara menuju Laut Jawa. Dasar sungai berbentuk “U” dengan lebar tidak kurang dari 15 meter, yang sebagian tempat telah membentuk beberapa meander sungai menunjukkan stadium sungai dewasa. Perbukitan tersusun oleh
batuan sediment berupa Breksi
volkanik
yang telah
mrngalami pelapukan cukup tinggi, hal ini dikarenakan Intensitas hujan yang tinggi pada musim hujan dan suhu yang terik pada musim kemarau.
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV –4
LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
Gambar 4-1 Peta Geologi Regional Daerah Cianten II Dan Sekitarnya kemarau sehingga menyebabkan material penyusun lapisan batuan tersebut mudah mengalami pelapukan dan erosi. Sedangkan untuk kondisi lapisan tanah / batuan yang ada, dapat diketahui dengan adanya kenampakan singkapan batuan yang terlihat pada bagian hulu dan hilir sungai Cianten II, tepatnya di bagian bawah lokasi jembatan darurat (setapak) tersingkap
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV –5
LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
batuan beku jenis Lava berkomposisi andesit. Ke arah hilirnya tersingkap batuan piroklastik jenis Breksi Volkanik dengan kondisi segar (fresh), sedangkan yang tersingkap di lokasi Inlet serta Outlet rencana terowongan sudah dalam kondisi lapuk ringan, sedang – sempurna, ini terlihat bahwa lapisan di bagian atasnya sebagian besar
sudah
menjadi
soil
(bersifat
lempungan).
Dari
hasil
pengamatan singkapan bahwa secara fisik : 1. Lava andesit, umumnya berwarna hitam ke abu-abuan, keras, masif,
sebagian
memperlihatkan
struktur
berlembar,
dan
temersingkap masih dalam kondisi batuan segar ( F ). Tersingkap di tebing sebelah Barat sungai Cianten II pada bagian hilir rencana As Bendung dengan penyembaran sempit. 2. Breksi volkanik segar, umumnya berwarna hitam ke abu-abuan, keras, kompak, terdiri dari fragmen batuan beku andesit, matrik pasir, tersemen dengan baik, secara umum kondisinya segar dan sebagian sedang (F – MW). Tersingkap padatebing sebelah Barat sungai Cianten II, tepatrnya
pada sekitar rencana As
rencana Bendung, dengan penyebaran relatif sempit. 3. Breksi volkanik lapuk, umumnya berwarna kuning ke abu-abuan sampai kecoklatan, fragmen batuan andesit, telah mengalami pelapukan dari tingkat rengan ( berubah warna ) sampai tingkat
sempurna
dipermukaan
telah
(SW-
CW),
berubah
sehingga teksturnya
sebagian menjadi
besar pasiran,
lanauan maupun lempungan. Tersingkap pada daerah lubang Inlet terowongan dengan
penyebaran sempit, sedangkan
lapukannya berupa Pasir Lempungan dan Lempung Lanauan tersebar cukup luas baik pada bagian tengah dan hilir sungai dari As Bendung. Dalam pengamatan di lapangan pada sekitar lokasi rencana bendung dan rencana saluran pembawa, bahwa struktur geologi yang berkembang di daerah ini hanyalah berupa struktur kekar-
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV –6
LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
kekar (joint) pada batuan Breksi Volkanik dan lapisan batuan lava andesit yang diakibatkan adanya pengaruh iklim tropis. 4.3
BAHAN BANGUNAN Material bahan bangunan diperlukan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan
pembangunan
suatu
proyek.
Bahan
bangunan meliputi material tanah untuk bahan inti kedap air, material pasir kerikil ( sirtu ) untuk bahan filter dan material batu untuk zone urugan batu. Didaerah sekitar Bendung Cianten II dan Terowongan Gunung Peuteuy ini,
bahan - bahan
bangunan tersebut cukup mudah
diperoleh dan dipandang cukup banyak sehingga diperkirakan sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan matrial konstruksi jika pembangunan bangunan ini direalisasikan. Adapun
material yang diperlukan harus memenuhi beberapa
persaratan antara lain :
-
Sifat – sifat
keteknikan,
harus
memenuhi
persyaratan
perencanaan.
-
Jarak pengambilan, usahakan sedekat mungkin dengan lokasi proyek.
-
Volume bahan yang cukup, 2 s/d 3 kali volume bahan yang diperlukan.
4.3.1
Material Bahan Timbunan (Borrow Area) Material tanah sebagai bahan timbunan daerah ini tergolong cukup mudah diperoleh, hal ini dikarenakan adanya litologi dari satuan lapisan Lempung Lanauan yang dapat memberikan lapisan tanah, dimana secara umum mempunyai sifat fisik berwarna abu – abu kekuningan sampai coklat kemerahan, lunak, plastisitas sedang - tinggi, sebagian pasiran dan setempat – setempat terdapat fragmen kerikilan.
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV –7
LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
Adapun lokasi borrow area di daerah ini terdapat pada sekitar lokasi bendung bagian hilir arah Timur Laut dengan jarak : ± 300 m, dimana lokasi-lokasi tersebut telah dilakukan uji sumuran ( test pit ) sebanyak : 3 buah yaitu TP-1, TP-2 dan TP-3, dimana ketiganya hasil hasil pemerian litologi diketahui bahwa secara umum Lempung
Lanauan
sampai
Lempung
Pasiran,
terdiri
abu – abu
kecoklatan sampai coklat kemerahan, sebagian kerikilan, lunak – agak keras, plastisitas sedang – tinggi, bagian atas terdapat akar – akaran. Secara kwantitas, kandungan dari cadangan borrow area ini dinilai sudah dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan proyek, yaitu dengan areal sepanjang : ± 150 meter, lebar : ± 50 meter, dengan ketebalan : ± 2 meter, maka akan diperoleh volume cadangan : 7.500 m2 x 2 m : 15.000 m3. Berdasarkan
hasil analisa laboratorium mekanika tanah dapat
diketahui sifat fisik ( Index / Physica Properties) dan sifat teknis ( Technical Properties ) tanah 4.4.
LOKASI BANGUNAN STRUKTUR PLTM CIANTEN II a.
LOKASI BENDUNG Lereng Kiri Terbentuk dari material Tallus deposit berupa lempung dan boulder batuan andesit. Lembah Sungai Di lembah sungai terendapkan material gravel - boulder batuan andesit. Lereng Kanan Terbentuk dari material Tallus deposit berupa lempung dan boulder batuan andesit.
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV –8
LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
4.5.
LOKASI SALURAN Lokasi saluran terletak di lereng kanan. Jalur saluran air berada di lokasi Tallus deposit yang terdiri dari material lempung dan boulder batuan andesit. Di lokasi ini diperlukan penyelidikan dengan bor mesin
(coring)
untuk
mengetahui
ketebalan
lapisan
tallus
depositnya (volume galian) dan kedalaman pondasi (di batuan tuf vulkanik). 4.6.
LOKASI PENSTOCK Terbentuk dari material lempung dan boulder batuan andesit. Daya dukung kurang baik. Disarankan untuk melaksanakan penyelidikan dengan bor mesin (coring) dengan kedalaman pemboran
sekitar
15
m
yang
bertujuan
untuk
mengetahui
ketabalan lapisan tallus depositnya ( volume galian) dan untuk mengetahui kedalaman pondasi di batuan tuf vulkanik. Lereng Penstock mempunyai kemiringan sekitar 450 4.7.
POWER HOUSE Lokasi Power House terletak di areal persawahan yang terbentuk dari material lempung dan boulder batuan andesit. Disarankan untuk
melaksanakan
kedalaman
pemboran
pemboran
sekitar
dengan 10
m
bor
dengan
mesin
(coring)
tujuan
untuk
mengetahui kedalaman daya dukung / pondasi (di batuan tuf vulkanik).
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV –9
LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
Gambar 4-2 Lokasi Bendung Cianten-2 dengan pondasi yang terbentuk dari material endapan sungai berupa gravel-boulder batuan andesit
Gambar 4-3 Lokasi Penstock Cianten-2 yang terbentuk dari material Tallus deposit berupa lempung dan boulder batuan andesit
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV –10
LAPORAN Studi Kelayakan PLTM Cianten II Kabupaten Bogor
Gambar 4-4 Lokasi Power House Cianten-2 yang terbentuk dari material Tallus deposit berupa lempung dan boulder batuan andesit
Jaya dinamika Geohidroenergi Energy Investment
IV –11