TanyaDok.com > Kesehatan Umum > Hari Gini Menolak Donor Darah? Baca Dulu Mitos dan Faktanya!
Hari Gini Menolak Donor Darah? Baca Dulu Mitos dan Faktanya! Vinka Kumala, dr. 16/06/2013 Kesehatan Umum
Donor darah mungkin kegiatan yang tak pernah aka nada habisnya. Pasti akan ada orang yang membutuhkan bantuan darah kita. Darah pun tidak bisa disimpan terlalu lama. Jadi bisa berkali-kali pula pendonor darah diperlukan. Tapi masih banyak orang yang takut mendonorkan darahnya karena pikiran-pikiran yang belum tentu b enar. Berikut ini syarat-syarat bagi pendonor darah:
1. Berusia 17-65 tahun. 2. Dalam keadaan sehat, artinya kadar hemoglobin harus normal (tidak anemia). 3. Tidak menderita penyakit menular, seperti HIV, malaria, sifilis, sifilis, atau hepatitis. 4. Berat badan minimal 45 kg. 5. Tidak sedang h amil, menyusui, atau menstruasi. 6. Tekanan darah normal, yaitu sistole 110-160 mmHG dan diastole 70-100 mmHG. 7. Jarak dengan transfusi sebelumnya minimal 3 bulan. Yang juga tidak boleh mendonorka mendonorkan n darah:
Pernah menderita hepatitis B atau hepatitis C. Atau, dalam 6 bulan terakhir kontak erat dengan penderita hepatitis.
Menderita tuberkulosis, sifilis, epilepsi, dan sering kejang.
Ketergantungan obat atau alkohol yang akut atau kronis.
Setahun terakhir pernah menjalani operasi besar atau operasi kecil.
Baru menjalani injeksi tahap akhir imunisasi rabies terapeutik. Atau, baru saja menjalani transplantasi kulit.
Baru seminggu lalu terbebas dari gejala gangguan alergi.
Sedang hamil, sedang menyusui, atau baru saja melahirkan.
Tiga hari sebelumnya baru menjalani operasi gigi.
Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik), khususnya pada lengan yang akan dipasangi jarum.
Mengidap penyakit darah, misalnya defisiensi G6PD, talasemia, atau polisitemia vera.
Penderita atau termasuk orang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS.
Berarti siapa pun yang masuk dalam syarat-syarat itu, bebas untuk mendonorkan d arah. Tapi tetap saja sering kali banyak pikiran negatif yang mengganggu, padahal donor darah adalah kegiatan yang mulia. Berikut beb erapa mitos dan faktanya mengenai donor darah. Mitos #1: Donor darah bikin gemuk?
Tak sedikit orang yang mengurungkan niat untuk mendono rkan darahnya karena mitos yang mengatakan setelah donor darah tubuh akan menjadi gemuk. Padahal secara teori, kegemukan terjadi karena jumlah kalori yang masuk lebih banyak dari yang dikeluarkan. Jadi, tidak ada kaitannya dengan donor darah. Setelah mendonorkan d arah memang biasa disediakan semangkuk bubur kacang hijau, mi atau telur rebus, atau roti, dan segelas susu. Para pendonor memang disarankan untuk makan minimal empat jam setelah mendonorkan darah karena tubuh perlu menyesuaikan diri terhadap perubahan volume darah. Namun hal ini tidak membuat gemuk. Mitos #2: Membuat badan lemas dan darah kurang
Sebenarnya proses donor darah hanya mengambil 250-500 cc darah. Jumlah tersebut tidak akan berpengaruh banyak karena tubuh kita memiliki persediaan darah hingga 5.000 cc. Orang yang merasa lemas biasanya justru disebabkan karena cemas, bukan karena darahnya kurang. Volume sel darah yang didono r sendiri akan kembali seperti semula dalam seminggu. Bahkan untuk beraktivitas dan berolahraga berat bisa dilakukan langsung keesokan harinya. Mitos #3: Wanita tidak boleh mendonorkan darah
Pada dasarnya donor darah boleh dilakukan siapa saja, baik pria maupun wanita, sepanjang ia berbadan sehat dan memenuhi syarat sebagai pendonor. Pada wanita, memang ada keadaan tertentu yang membuatnya tidak boleh mendonorkan darah, seperti sedang hamil, menyusui, atau sedang menstruasi karena kadar hemoglobin dalam darah akan menurun. Mitos #4: Menimbulkan “kecanduan”
Sekalipun proses donor darah dilakukan secara rutin, hal ini tidak akan mengubah proses metabolisme atau jam biologis tubuh. Jadi, tidak benar kalau disebutkan donor darah akan membuat tu buh jadi ketagihan. Mitos #5: Membuat awet muda
Ada anggapan bahwa mendonor darah dapat membuat awet muda, yaitu karena darah yang lama dibuang sehingga merangsang tubuh membentuk sel-sel darah baru. Sayangnya hal ini tidak terlalu benar. Sebenarnya tubuh memang memiliki sistem regenerasi sendiri. Sel darah merah hidup selama 120 hari, kemudian akan dihancurkan oleh limpa dan dibuang melalui empedu ke saluran limpa. Jadi darah memang akan selalu beregenerasi dengan sendirinya. Mitos #6: Bisa tertular penyakit
Ada yang takut bila mendonorkan darah bisa terkena penyakit menular. Ini tidak akan terjadi karena dalam bekerja, Palang Merah Indonesia (PMI) selalu mengikuti standar internasional sesuai PMI Amerika ( American Red Cross Blood Services). Petugas PMI juga telah dilatih terlebih dahulu dan jarum yang digunakan dipastikan steril dan sekali pakai. Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa semua kegiatan donor darah dikerjakan oleh PMI, hanya saja mungkin penyelenggara atau sponsornya berbeda-beda. Namun petugasnya adalah petugas PMI. Mitos #7: Orang yang takut jarum jangan mendonor darah
Sebenarnya, untuk mengambil darah biasanya digunakan jarum berukuran besar, tujuannya agar proses pengambilan darah tidak terlalu lama. Karena bila lama, risiko infeksinya meningkat. Sakit? Mungkin ya, karena ambang rasa sakit masing- masing orang berbeda-beda. Normalnya, sakit hanya terasa saat pertama kali lengan dimasuki jarum. Biasa proses pengambilan darah normal berlangsung 7-10 menit, bisa mencapai 1 jam bila pendonor merasa cemas. Bila takut, ajaklah keluarga, teman, atau kerabat dekat anda. Bila didampingi mereka, rasa takut cenderung berkurang. Apalagi bila mereka juga ikut mendonorkan darahnya. Mitos #8: Sedang dalam pengobatan atau habis meminum obat tidak boleh mendonor
Pada hampir setiap kasus, konsumsi obat tidak membuat anda ditolak sebagai pendonor. Selama tubuh anda sehat dan kondisi badan anda di bawah kontrol, kemungkinan besar anda tetap dapat mendonor darah. Mitos #9: Punya penyakit diabetes, kolesterol, dan tekanan darah tinggi tidak boleh mendonor darah
Penderita-penderita ini tetap dapat mendonor darah, sejauh syarat-syarat kesehatannya terpenuhi. Hanya saja, pengguna insulin mungkin menjadi pengecualian. Orang dengan tekanan darah pun asal dalam batas yang ditentukan dalam syarat, dapat tetap mendonor darah. Obat-obat yang dikonnsumsi untuk p enyakit-penyakit tersebut umumnya juga tidak membuat anda ditolak sebagai pendonor. Mitos #10: Menjadi Vegetarian tidak boleh mendonor karena zat besinya kurang
Vegetarian dapat juga mendonorkan darah. Zat besi yang diperlukan tetap ada dalam penyimpanan tubuh dan akan dapat digantikan dengan diet seimbang setelah donor darah. Waktunya mungkin akan sedikit lebih lama, sekitar 1 bulan, namun tetap tidak mengganggu kesehatan yang berarti. Mitos #11: Orang yang gemuk lebih sehat dan memiliki lebih banyak darah yang dapat didonasikan
Salah. Kelebihan berat badan sebenarnya justru membuat orang menjadi kurang sehat. Mereka tidak memiliki lebih banyak darah, hanya saja massa tubuh lainnya yang lebih banyak. Namun orang gemuk juga tetap dapat mendonor darah. Mitos #12: Darah dapat dibuat
Tidak, darah tidak dapat dibuat. Darah hanya bisa didapatkan melalui donor dari manusia. Untuk itu pendonor darah akan selalu dibutuhkan.
Yuk, jangan takut lagi mendonor darah. Donor darah b isa dilakukan kapan pun, cukup menghubungi PMI. Referensi:
Dr. Udja Bachrussany, Kadiv Pengadaan Darah Unit Transfusi Darah Daerah DKI. Dr. Endang Peddyawati, SpGK, spesialis Gizi Klinik dari RS P ersahabatan Jakarta. Femina 22/2010. Kusumbangkan Darahku… Widayati E. Hari Gini Masih Percaya Mitos Donor Darah? Basi!. 3 Juli 2010. Go4h ealthylife.com. http://www.glamour.com/health-fitness/blogs/vitamin-g/2010/06/monday-is-world-blood-donor-da.html
Kapan Saya Bisa Donor Darah? Tiffany Carissa Banunaek, dr., BMedSc 13/06/2013 Kesehatan Umum 0
Salah satu cara paling mudah dan mulia untuk membantu sesama kita adalah dengan menjadi pendonor darah. Setiap harinya, banyak dari sesama kita yang membutuhkan transfusi darah; baik itu karena mereka akan menjalani operasi atau mengidap suatu penyakit tertentu yang membutuhkan transfusi darah secara rutin (contoh: leukemia, thalassemia). Namun apakah kita bisa melakukan donor darah setiap saat? Kondisi apa yang p erlu kita ketahui? Bagi anda yang pernah mendonorkan darah sebelumnya, secara umum anda dapat kembali mendonorkan darah setiap 12 minggu dari tanggal terakhir mendonor darah, dengan jumlah sampai dengan 4 kali donor darah per tahunnya. Bagi para wanita, interval donor darah setiap 16 minggu atau lebih untuk menghindari resiko defisiensi besi yang juga disebabkan oleh menstruasi. Secara detail, terdapat beberapa tipe donor darah: darah dengan segala komponennya (whole blood ), sel darah merah saja (RBC/red blood cells), dan platelet saja. Berikut beberapa keterangan mengenai interval (jangka waktu) mendonor darah untuk masing-masing tipe:
Jenis donor darah sebelum
Jenis donor darah saat ini
Jangka waktu antar donasi
Whole Blood
Whole Blood
12 minggu
Whole Blood
Platelet/Plasmapheresis
8 minggu
Whole Blood
2 Unit RBC Pheresis
8 minggu
Platelet/Plasmapheresis
Whole Blood
4 minggu
Platelet/Plasmapheresis
Platelet/Plasmapheresis
4 minggu
Platelet/Plasmapheresis
2 Unit RBC Pheresis
4 minggu
2 Unit RBC Pheresis
2 Unit RBC Pheresis
16 minggu
2 Unit RBC Pheresis
Platelet/Plasmapheresis
16 minggu
2 Unit RBC Pheresis
Whole Blood
16 minggu
Mempersiapkan Diri Untuk Donor Darah Aldo Fransiskus Marsetio, dr., BMedSc 12/06/2013 Kesehatan Umum 0
Segala hal di dunia ini membutuhkan persiapan. Tidak banyak orang mengetahui bahwa donor darah pun sebetulnya membutuhkan persiapan. Jika niat seseorang untuk berbuat kebaikan bagi sesama dengan mendonorkan darahnya telah ada, orang tersebut juga perlu mempersiapkan dirinya agar pengorbanannya tersebut tidaklah siasia. Sebenarnya apa saja persiapan tersebut? Satu diantara tiga orang akan membutuhkan darah pada waktu kehidupannya. Sedangkan satu donor d arah, dapat digunakan untuk menyelamatkan sampai 3 orang. Ketahuilah, dengan mendonorkan darah anda, anda dapat membuat perubahan yang berarti bagi kehidupan seseorang. Darah adalah kebutuhan paling vital bagi tubuh, dan pendonor darah adalah penyambung hidup mereka yang membutuhkan. Persiapan sederhana sebelum mendonorkan darah anda adalah sebagai berikut:
Makanlah yang teratur dan cukup untuk menghindari perasaan pusing, terutama 3 jam sebelum waktu mendonorkan darah.
Minumlah cukup air selama 24 jam sebelum mendonorkan darah anda, hindari alkohol. Akan lebih baik jika anda dapat minum 3 gelas air/jus 3 jam sebelum waktu mendonorkan darah.
Tidurlah yang cukup semalam sebelumnya, untuk meningkatkan daya tahan tubuh anda.
Pakailah pakaian yang nyaman dan longgar, hindari yang ketat terutama bagian lengan.
Ketahuilah riwayat kesehatan anda.
Siapkan barang yang bisa mengalihkan perhatian anda. Menjadi gugup adalah normal dan dialami oleh banyak orang. Bawalah barang seperti buku atau pemutar lagu sehingga anda bisa merasa rileks.
Membawa identitas (SIM, KTP) ke lokasi donor darah.
Ketentuan lain untuk mendonorkan darah adalah:
Berusia 17-70 tahun
Mempunyai berat lebih dari 45 kg
Sedang dalam keadaan sehat, tidak sedang mempunyai penyakit seperti pilek, flu, atau lainnya pada saat donor darah, dan tidak mengunjungi dokter gigi dalam satu minggu terakhir.
Ada berbagai macam alasan mengapa anda sebaiknya mendonorkan darah anda. Tentu saja untuk bisa mendonorkan darah yang paling penting adalah anda dalam keadaan sehat, dan yang tidak kalah pentingnya adalah niat. Namun sebenarnya apa saja alasan yang dapat mendorong anda un tuk mendonorkan darah? Apabila ditanyakan ke masyarakat awam yang mendonorkan darah mereka, maka kebanyakan akan memberikan alasan menjadi donor darah sebagai berikut:
Diminta tolong oleh teman atau anggota keluarga
Anggota keluarga atau teman mereka suatu saat nanti akan membutuhkan darah
Ingin menolong orang lain
Percaya bahwa tindakan tersebut adalah baik
Alasan-alasan tersebut tidaklah salah. Kecelakaan dapat terjadi setiap saat, pada setiap orang, di setiap lokasi. Saya, anda, dia, mereka, termasuk orang -orang yang anda sayangi dapat saja tertimpa musibah tersebut. Transfusi darah dapat menolong mereka. Tapi tahukah anda, transfusi darah tidak hanya
membantu orang yang kehilangan darah karena kecelakaan. Berikut fakta-fakta tentang manfaat mendonorkan darah. 1.
Anda dapat menolong orang untuk dapat hidup lebih lama sampai bertahun — tahun lamanya dengan mengorbankan 1 jam waktu hidup anda untuk mendonorkan darah.
2.
Satu diantara tiga orang akan membutuhkan darah pada waktu kehidupannya. Sedangkan pengorbanan 1 jam waktu hidup tersebut bahkan dapat menyelamatkan nyawa sampai tiga orang.
3.
Jika anda memulai menjadi donor darah regular sejak usia 16 tahun, dan mendonorkan d arah anda setiap 3 bulan sekali, pada saat anda berusia 76 tahun anda akan sudah mendonorkan lebih dari 48 galon darah yang mungkin sudah menyelamatkan lebih dari 1.100 nyawa. Bayangkan!
4.
Dari satu unit (kantung) darah, dapat diekstrak sel darah merah. Orang yang a kan menjalani operasi besar atau mengidap kanker, biasanya membutuhkan transfusi darah u ntuk dapat melewati operasi tersebut atau memperpanjang umur mereka.
5.
Bayi yang lahir prematur biasanya membutuhkan transfusi darah di awal kehidupannya untuk dapat bert ahan hidup dan tumbuh sehat.
6.
Transfusi darah dapat menyelamatkan ibu dari kematian akibat komplikasi kehamilan seperti pendarahan.
7.
Orang dengan kelainan darah, seperti thalassemia atau anemia sel sabit membutuhkan transfusi darah secara berkala untuk memperpanjang hidup mereka.
8.
Anak-anak yang mengidap anemia, terutama karena malnutrisi, dapat tertolong h idupnya dengan transfusi darah.
9.
Dari satu unit (kantung) darah, dapat diekstrak plasma dan p latelet. Pengidap hemofilia membutuhkan transfusi plasma untuk membantu pembekuan darah mereka apabila mereka mengalami luka.
10. Plasma dan platelet dari darah yang didonorkan juga dapat digunakan untuk membantu pasien kanker atau yang menjalani transplantasi. 11. Platelet juga dapat menolong penderita leukemia. Seorang penderita leukemia membutuhkan transfusi platelet yang banyak, sampai lebih dari 10 donor. Transfusi tersebut dibutuhkan dalam jangka waktu yang pendek. Ditambah lagi, platelet yang didonorkan hanya dapat bertahan segar apabila digunakan dalam waktu 5 hari. Itu lah mengapa donor platelet yang banyak dan rutin sangat dibutuhkan. 12. Dengan bertambahnya populasi lansia dan prosedur medis yang semakin canggih, kebutuhan akan darah juga semakin bertambah. 13. Setiap kali mendonorkan darah, anda akan mendapatkan pemeriksaan kesehatan mini secara gratis! Antara lain adalah pengecekan nadi, tekanan darah, suhu tubuh, kadar haemoglobin. Setelah mendonorkan darah anda, bahkan anda bisa mengetahui status infeksi HIV, hepatitis, sifilis, dan lain sebagainya.
Jadi, sudahkah anda tergerak untuk mendonorkan darah anda?