MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS KOMUNIT AS GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT & INDEKS KELUARGA SEHAT
Oleh : 1. Suranto Aji Saputro
(P27220015 125)
2. Tri Ratna Murtiyanti
(P27220015 126)
JURUSAN DIV KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Indeks Keluarga
“
S ehat . Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan ”
dalam mata kuliah Keperawatan Komunitas di Politeknik Kesehatan Surakarta dengan dosen pembimbing Ibu RE Happy P, SKp.,Ns.,Mkep dan Tim. Makalah ini berisi tentang GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dan IKS (Indeks Keluarga Sehat) yang mana membahs tentang perilaku sehat sebenarnya sudah ada di masyarakat, namun perlu dikuatkan dan diperluas dalam praktiknya di kalangan keluarga dan masyarakat, Dalam
Penulisan
makalah
ini
kami
merasa
masih
banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Bapak/Ibu dosen yang telah bimbingan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Surakarta, September 2017
Tri Ratna M & Suranto Aji S
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Permasalahan kesehatan yang timbul saat ini merupakan akibat dari perilaku hidup yang tidak sehat ditambah sanitasi lingkungan serta ketersediaan air bersih yang masih kurang memadai di beberapa tempat. Hal tersebut sebenarnya dapat dicegah bila fokus upaya kesehatan diutamakan pada upaya preventif dan promotif dalam menumbuhkembangkan kemandirian keluarga dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Perilaku sehat sebenarnya sudah ada di masyarakat, namun perlu dikuatkan dan diperluas dalam praktiknya di kalangan keluarga dan masyarakat, gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI ini dicanangkan dalam rangka penguatan pembangunan kesehatan yang mengedepankan
upaya
promotif-preventif,
tanpa
mengesampingkan
upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma sehat. GERMAS bertujuan untuk: Menurunkan
beban
penyakit;
Menghindarkan
terjadinya penurunan
produktivitas penduduk; dan Menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.
B. TUJUAN 1. Mengetahui perkembangan pola penyakit terkait dengan perilaku hidup manusia 2. Mengetahui faktor resiko penyebab penyakit tidak menular 3. Mengetahui tentang pencemaran lingkungan yang menyebabkan penyakit tidak menular 4. Mengetahui pengertian GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) 5. Mengetahui tujuan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
6. Mengetahui sasaran pelaku GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) 7. Mengetahui bentuk kegiatan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) 8. Mengetahui tentang IKS (Indeks Keluarga Sehat)
C. MANFAAT 1. Dapat mengetahui perkembangan pola penyakit terkait dengan perilaku hidup manusia 2. Dapat mengetahui faktor resiko penyebab penyakit tidak menular 3. Dapatmmengetahui
tentang
pencemaran
lingkungan
yang
menyebabkan penyakit tidak menular 4. Dapat mengetahui pengertian GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) 5. Dapat mengetahui tujuan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) 6. Dapat mengetahui sasaran pelaku GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) 7. Dapat
mengetahui
bentuk
kegiatan
GERMAS
Masyarakat Hidup Sehat) 8. Dapat mengetahui tentang IKS (Indeks Keluarga Sehat)
(Gerakan
BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan Pola Penyakit Terkait dengan Perilaku Hidup Manusia Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin meningkat, karena semakin meningkat nya frekuensi kejadiannya pada masyarakat. Dewasa ini berbagai jenis penyakit menular telah dapat diatasi terutama pada negara-negara maju, tetapi sebagian besar penduduk dunia yang mendiami belahan dunia yang sedang berkembang, masih terancam dengan berbagai penyakit menular tertentu. Beberapa penyakit menular yang banyak ditemui adalah ISPA, Tuberkulosis, Malaria, dan AIDS. Penyakit menular ini telah menyebabkan lebih dari lima juta kematian setiap tahunnya. Kematian karena penyakit menular kebanyakan disebabkan penyakit tersebut tidak ditangani lebih cepat dan baru mencari pengobatan saat kondisinya sudah terlalu parah. Saat ini bangsa Indonesia sedang membangun dirinya dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menuju masyarakat industri membawa kecenderungan baru dalam pola penyakit dalam masyarakat. Perubahan pola struktur masyarakat agraris ke masyarakat industri banyak memberi andil terhadap perubahan pola fertilitas, gaya hidup, sosial ekonomi yang pada giliran nya dapat memacu semakin meningkatnya penyakit tidak menular. Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat dari tahun ke tahun. Penyebab kematian tertinggi alah penyakit stroke, hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis.
B. Faktor Resiko Penyebab Penyakit Tidak Menular Faktor risiko penyakit tidak menular adalah suatu kondisi yang secara potensial berbahaya dan dapat memicu terjadinya penyakit tidak menular pada seseorang atau kelompok tertentu. Faktor risiko yang dimaksud antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat dan tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, dan perilaku yang
berkaitan dengan kebiasaan hidup sehat, misalnya buang air besar sembarangan.
C. Pencemaran Lingkungan yang Menyebabkan Penyakit Tidak Menular Zat yang mencemari lingkungan yaitu contohnya adalah gas atau asap dari kendaraan bermotor, limbah pabrik, asap rokok, logam berat dan pestisida yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat mencemari polusi udara, sumber air minum, tanah pertanian dan juga dapat mencemari tanaman sayur mayur yang dikonsumsi oleh manusia, yang mana jika zat pencemar tersebut masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan penyakit tidak menular.
Oleh sebab itu, penyakit tidak menular perlu dicegah dengan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
D. Pengertian GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) adalah suatu tindakan yang sistematis, terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.
E. Tujuan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) GERMAS dilakukan sebagai penguatan upaya promotif dan preventif masyarakat. Tujuan GERMAS, antara lain: 1.
Menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik kematian maupun kecacatan;
2.
Menghindarkan terjadinya penurunan produktivitas penduduk
3.
Kebersihan lingkungan baik yang dapat berpengaruh pada kesehatan
4.
Menurunkan meningkatnya
beban
pembiayaan
penyakit
dan
pelayanan
pengeluaran
kesehatan
karena
kesehatan.
Prinsip
GERMAS, yaitu Kerjasama multisektor; Keseimbangan masyarakat; keluarga dan individu; Pemberdayaan masyarakat; 5.
Penguatan sistem kesehatan; Pendekatan siklus hidup; Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); dan berfokus pada pemerataan layanan.
F. Sasaran pelaku GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam Germas Hidup Sehat. 1.
Individu, keluarga dan masyarakat mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari.
2.
Akademisi (universitas), dunia usaha (Swasta), organisasi masyarakat (Karang Taruna, PKK, dsb), organisasi profesi menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing agar anggotanya berperilaku sehat.
3.
Pemerintah pusat dan pemerintah daerah menyiapkan sarana dan prasarana seperti : kurikulum pendidikan Usaha Kesehatan Sekolah, fasilitas olah raga, sayur dan buah, ikan, fasilitas kesehatan, transportasi, Kawasan Tanpa Rokok (KTR), taman untuk beraktivitas warga, dukungan iklan layanan masyarakat, car free day, air bersih, uji emisi kendaraan bermotor, keamanan pangan, pengawasan terhadap iklan yang berdampak buruk terhadap kesehatan (rokok, makanan tinggi Gula, Garam, Lemak) dsb.
G. Bentuk kegiatan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Kegiatan Germas Hidup sehat dilakukan dengan cara : 1.
Melakukan aktivitas fisik
2.
Mengonsumsi sayur dan buah
3.
Tidak merokok
4.
Tidak mengonsumsi alkohol
5.
Memeriksa kesehatan secara rutin
6.
Membersihkan lingkungan
7.
Berperilaku hidup bersih dan sehat
H. IKS (Indeks Keluarga Sehat) Kebijakan lainnya adalah Program Keluarga Sehat melalui pendekatan keluarga, dilaksanakan oleh Puskesmas yang mempunyai ciri 1. Sasaran utama adalah Keluarga; 2. Diutamakan Promotif dan Preventif, disertai penguatan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM); 3. Kunjungan rumah secara aktif untuk peningkatan outreach dan total coverage; 4. Pendekatan siklus kehidupan atau life cycle approach.
Dalam
Program
Keluarga
sehat
tersebut,
Kementerian
Kesehatan telah merumuskan 12 indikator yang dipakai untuk menentukan suatu keluarga itu tergolong sehat atau tidak. Ke 12 indikator tersebut adalah : 1. Keluarga mengikuti program KB Jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri atau keduanya, terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor KB dan atau menggunakan alat kontrasepsi. 2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi 0 – 11 bulan) dan persalinan ibu tersebut dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, bidan praktek swasta). 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Jika di keluarga terdapat bayi (usia 12-23 bulan), bayi tersebut telah mendapatkan imunisasi lengkap yaitu: HB0, BCG, DPT-HB1, DPTHB2, DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio 3, Polio 4 dan Campak 4. Bayi mendapat ASI eksklusif Jika di keluarga terdapat bayi usia 7 – 23 bulan dan bayi tersebut selama 6 bulan (usia 0-6 bulan) hanya diberi ASI saja (ASI eksklusif). 5. Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan
Jika di keluarga terdapat balita (usia 2 – 59 Bulan 29 hari) dan bulan yang lalu ditimbang berat badannya di Posyandu atau fasilitas kesehatan lainnya dan dicatat pada KMS/buku KIA. 6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar Jika di keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥15 tahun yang
menderita batuk dan sudah 2 minggu berturut-turut belum sembuh atau didiagnogsis sebagai penderita tuberkulosis (TB) paru dan penderita tersebut berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan. 7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur Jika di dalam keluarga terdapat anggota keluarga berusia ≥15 tahun
yang
didiagnogsis
sebagai
penderita
tekanan
darah
tinggi
(hipertensi) dan berobat teratur sesuai dengan petunjuk dokter atau petugas kesehatan. 8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa berat dan penderita tersebut tidak ditelantarkan dan/atau dipasung serta diupayakan kesembuhannya. 9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok Jika tidak ada seorangpun dari anggota keluarga tersebut yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari tembakau. Termasuk di sini adalah jika anggota keluarga tidak pernah atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari tembakau. 10.Keluarga sudah menjadi anggota JKN Jika seluruh anggota keluarga tersebut memiliki kartu keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan asuransi kesehatan lainnya. 11.Keluarga mempunyai akses sarana air bersih Jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan air leding PDAM atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan sehari-hari.
12.Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat Jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan sarana untuk buang air besar berupa kloset leher angsa atau kloset plengsengan.
Tentu saja keluarga itu beragam, ada yang hanya terdiri dari 2 orang lansia, misalnya kakek dan nenek; tetapi bisa juga kelurga besar: suami, istri, 10 orang anak yang umurnya dari bayi sampai remaja. Oleh karena itu keluarga dinyatakan sehat bila indikator yang layak diterapkan pada keluarga tersebut >80% tergolong baik. Dalam satu wilayah tertentu, misalnya satu desa, andaikan ada 1000 keluarga, setelah dilihat 12 indikator keluarga sehat tersebut, dapat diketahui berapa persen keluarga yang tegolong sehat. Bila ada 450 keluarga yang tergolong sehat, maka proporsi keluarga sehat di desa tersebut adalah 450 / 1000 * 100% = 45%. Proporsi ini bila ditulis dalam bentuk indeks menjadi 0,45. Jadi IKS desa tersebut adalah 0,45. Dengan demikian IKS merupakan proporsi keluarga sehat / jumlah seluruh keluarga di wilayah tertentu, yang besarannya berkisar antara 0 – 1.
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) adalah suatu tindakan yang sistematis, terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Kegiatan Germas Hidup sehat dilakukan dengan cara : 1.
Melakukan aktivitas fisik
2.
Mengonsumsi sayur dan buah
3.
Tidak merokok
4.
Tidak mengonsumsi alkohol
5.
Memeriksa kesehatan secara rutin
6.
Membersihkan lingkungan
7.
Berperilaku hidup bersih dan sehat Kementerian Kesehatan telah merumuskan 12 indikator yang
dipakai untuk menentukan suatu keluarga itu tergolong sehat atau tidak. Ke 12 indikator tersebut adalah : 1. Keluarga mengikuti program KB 2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4. Bayi mendapat ASI eksklusif 5. Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar 7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan 9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok 10. Keluarga sudah menjadi anggota JKN 11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
B. Saran