LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI KHEMOTERAPI PENGUJIAN AKTIVITAS DIURETIKA
Toni Herdianto 31112112 Farmasi 3B
PROGRAM STUDI S1 FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA 2014 I.
Tujuan
Mengetahui dan mempelajari pengujian aktivitas diuretika dari ekstrak simplisia kumis kucing ( Orthosiphon aristatus) . II.
Tnjauan Pu!"a#a
Diuretika adalah sena!a ang dapat mene"a"kan ekskresi urin ang le"ih "anak. #ika pada peningkatan ekskresi garam$garam% maka diuretika ini dinamakan saluretika atau natriuretika (diuretika dalam arti sempit&. ( Mutschler% 1''1& alaupun kerja na pada ginjal%diuretika "ukan )o"at ginjal*%artina sena!a ini tidak dapat memper"aiki atau menem"uhkan penakit ginjal%demikian juga pada pasien insu+isiensi ginjal jika diperlukan dialsis%tidak dapat ditangguhkan dengan penggunaan sena!a ini. Be"erapa diuertika pada a!al pengo"atan justru memperkecil ekskresi ,at$,at penting urin dengan mengurangi laju +iltrasi glomerulus sehingga memper"uruk insu+isiensi ginjal. ( Mutschler% 1''1& Diuretika adalah ,at$,at ang dapat memper"anak kemih (diuresis& melalui kerja langsung terhadap ginjal. -"at$o"at lainna ang menstimulasi diuresis dengan mempengaruhi ginjal secara tak langsung tidak termasuk dalam de+inisi ini% misalna ,at$,at ang memperkuat kontraksi jantung (digoksin% teo+ilin&% memper"esar volume darah (dekstran&% atau merintangi sekresi hormon antidiuretik DH (air% alkohol&. Fungsi utama ginjal adalah memelihara kemurnian darah dengan jalan mengeluarkan semua ,at asing dan sisa pertukaran ,at dari dalam darah dimana semuana melintasi saringan ginjal kecuali ,at putih telur dan sel$sel darah. Fungsi penting lainna adalah meregulasi kadar garam dan cairan tu"uh. /injal merupakan organ terpenting pada pengaturan homeostasis% akni keseim"angan dinamis antara cairan intra dan ekstrasel% serta pemeliharaan volume total dan susunan cairan ekstrasel. Hal ini terutama tergantung dari jumlah ion 0a% ang untuk se"agian "esar terdapat di luar sel% di cairan antarsel% dan di plasma darah. (Tan Hoan Tja irana 4ahardja% 2556& e"anakan diuretika "ekerrja dengan mengurangi rea"sor"si natrium% sehingga pengeluarana le!at kemih$ dan demikian juga dari air$diper"anak. -"at$o"at ini "ekerja khusus terhadap tu"uli% tetapi juga ditempat lain% akni di 7 a. Tu"uli proksimal% ultra+iltrat mengandung sejumlah "esar garam ang disini direa"sor"si secara akti+ untuk kurang le"ih 658% antara lain ion$0a dan air% "egitu pula glukosa dan ureum. arena rea"sor"si "erlangsung secara proporsional% maka susunan +iltrat tidak "eru"ah dan tetap isotonis terhadap plasma. Diuretika osmosis (manitol% sor"itol& "ekerja di sini dengan merintangi rea"sor"si air dan juga natrium. ". 9engkungan henle. Di"agian menaik dari Henle*s loop ini k%l. 2:8 "sor"si pasi+ dari 0a dan tetapi tanpa hingga +iltrat menjadi hipotonis. Diuretika lengkungan seperti +urosemida% "umetamida dan etakrinat% "ekerja terutama
di sini dengan merintangi transpor ;l$ dan demikian rea"sor"si 0a. pengeluaran dan air juga diper"anak. c. Tu"uli distal. Di"agian pertama segmen ini% 0a direa"sor"si secara akti+ pula tanpa air hingga +iltrat menjadi le"ih cair dan le"ih hipotonis. sentawa thiazida dan klortalidon "ekerja di tempat ini dengan memper"anak eksreksi 0a dan ;l < se"esar :$158. Di"agian kedua segmen ini% ion 0a ditukarkan dengan ion atau <0H=> proses ini dikendalikan oleh hormon anak$ginjal aldosteron antagonis aldosteron (spirolacton& dan ,at$,at penghemat kalium ( a milorida% triateren& "ertitik kerja disini dengan mengeki"atkan ekskresi 0a (:8& dan retensi$ . d. ?aluran pengumpul. Hormon antidiuretika DH (vasoprin& dari hipo+isis "ertitik kerja disini dengan jalan memengaruhi permea"ilitas "agi air dari sel$ sel saluran ini.(mariska sa+ri > 2511& Tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus& merupakan tanaman dari divisi Spermatophyta, su"divisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae, su" kelas Sympetable, ordo Tubiflorae% +amili Labitae (Lamiaceae. /am"aran tanaman secara manual dapat dilihat dengan mata "iasa% dengan "entuk$"entuk tanaman kumis kucing "isa dilihat "erdasarkan "agian$"agian tanaman aitu 7 akar% "atang% daun% "unga dan "ij i. Tanaman ini "erjenis akar tunggang% "atangna "er"entuk persegi empat agak "eralur dan "er!arna hijau keunguan. Daun "er"entuk "ulat telur% lonjong% "er!arna hijau% panjang @15 cm dan le"ar 3 < : cm. Tangkai "er"entuk "ulat% "er!arna ungu kehijauan% atau hijau tergantung varietas. Aosisi daun pada "atang "erhadapan dan selang$seling% tulang daun "erca"ang$ca"ang. da dua jenis kumis kucing ang dikenal7 Orthosiphon stamineus ang "er"unga ungu dan Orthosiphon aristatus ang "er"unga putih. andungan sena!a kimia di dalamna adalah7 saponin% poli+enol% +lavonoid% sapo+onin% moinositol% orthosipon glikosida% minak atsiri% dan garam kalium. Daun kumis kucing "erkhasiat se"agai peluruh air seni% o"at "atu ginjal% o"at kencing manis% o"at tekanan darah tinggi% dan o"at encok. Ta"el ,at < ,at dan kegunaan ,at ang terkandung di dalam daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus& $a" K%&unaan Minak tsiri nti neri nti in+eksi Aem"unuh "akteri Flavonoid
Melindungi struktur sel e+ektivitas Meningkatkan vitamin ; ntiin+lamasi Mencegah keropos tulang nti"iotik
ntivirus Mengham"at glukosa di usus -rthosipon glikosida
?aponin
/aram alium
Moinositol
penerapan
Diuretik ntiin+lamasi ntiseptik Mengham"at 0a D!glucose cotransport system (?/9CT& di mem"ran brush border intestinal Meta"olisme energi sintesis glikogen atalisator dan protein ktivitas lipotropik Mengatur respon sel terhadap rangsang dari luar Transmisi sara+ Aengaturan aktivitas en,im
Diuretika meningkat pengeluaran garam dan air oleh ginjal hingga volume darah dan tekanan darah menurun. Disamping itu% diperkirakan "erpengaruh langsung terhadap dinding pem"uluh% akni penurunan kadar 0atrium mem"uat dinding le"ih ke"al terhadap noradrenalin% hingga daa tahnanna "erkurang e+ek hipotensi+na relati+e ringan dan tidak meningkat dengan memper"esar dosis. III.
A'a" (an Ba)an 1.
Tikus
2. 3. =. :.
Furosemide ?onde oral A/ 1 8 lat suntik 2 ml
. 6. E. '. 15.
Tim"angan analitik ?top!atch andang meta"olisme Daun kumis kucing ir hangat
IV.
P*+!%(u* Di"agi : elompok 7 el 1 7 ontrol ($& el 2 7 ontrol (& el 3 7 Dosis 1 el = 7 Dosis 2 el : 7 Dosis 3
He!an perco"aan ditim"ang dan
Tempatkan masing$masing tikus kedalam kandang meta"olisme dan tampung urin ang disekresikan selama periode !aktu 3 am dalam ta"un
Hitung persentase volume kumulati+ urin ang
V.
Berikan air hangat secara peroral se"anak :5 mgkg BB pada setiap he!an perco"aan.
elompok kontrol ($& di "eri A/% kontrol (& di"eri +urosemid dan kelompok selanjutna di"eri sediaan uji.
Buat ta"el dan amati +rekuensi urinase dan volume
Data ang diperoleh diolah secara statistik
Ha!' P%n&a,a"an a. P%*)"un&an Aerhitungan dosis sediaan in+usa daun kumis kucing 15 gram 155 ml (stok& Dosis 7 G dosis 5%5' 255 gram BB tikus • Dosis 7 15 gram I 5%51E 5%1E gram 255 gram BB tikus • Dosis 7 2I dosis 2 I 5%51E 5%3 gram 255 gram BB tikus •
?uspense Furosemide 1 gram 155 ml (stok& =5 mg I 5%51E 5%62 mg Ta"let 7 5%1= gram • Ta"let 7 5%1: gram • Ta"let 7 5%1= gram • 4ata <
rata
0,14 gram + 0,15 gram + 0,14 gram 3 0,72 mg
Jang diam"il
40 mg
ta"let
=0,143 gram =143 mg
x 143 mg=2,574
mg 2 ml 12E%6 mg 155 ml
Berat tikus 1. 1:2%:= gram 2. 13:%55 gram onversi dosis in+usa daun kumis kucing 0,36 gram ml x 1 ml =3,6 Aer oral 0,1 gram 200 gram 153,83 gram
1.
200 gram 135,54 gram
2.
200 gram
x 1,8 ml 1,215 ml =
x 1,8 ml=1,373 ml
Aem"erian air hangat secara oral tiap 1 jam Aer oral
5%5: ml gram BB tikus 15 ml 255 gram BB tikus
152,54 gram
1.
200 gram 135,00 gram
2.
200 gram
x 10 ml=7,627 ml x 10 ml =6,75 ml
-. Ha!' P%n&a,a"an P%*'a#uan
K%'
T#u!
V+'u,% U*n ,'/ 1 ja,
($&
2
6 (&
3
E D
=
' D
:
15 D
1
2 ja,
+'u,% u*n ,'/
3 ja,
V+'u,% U*na!
1
5
5%1
5%1
5%2
116%=8
2
5
5%1:
5%2:
5%=5
26%658
1
5
5%15
5%15
5%25
=%E58
2
5%1:
5%5:
5%15
5%35
:%'=8
1
5
5
5
5
58
2
5
1%E
2%E
=%
':%E8
1
5%:
5
1
1%:
255%'8
2
1%E
5%3
2
2%3
=6%2'8
1
5
5%1
1%2
1%3
1%2:8
2
5
5%
5%=
1
12%:8
1
2%
1%'
1
:%:
'1%68
2
1%E
1%'
5
3%6
E%:28
1
1%E
2%
5
=%=
:%1E8
2
1%E
1
5
2%E
3%6=8
1
5%:
1%:
1%6
3%6
1%318
2
3%=
1%3
1%2
:%'
1%::8
1
3
1%E
1%
%=
E3%18
2
2%E
5%E
1%2
=%E
1%228
1
5%=
5%6
5%1
1%2
1:%=8
2
2%E
1%5
5%1
3%'
:1%268
Ha!' ana'!! !%a*a !"a"!"# SPSS/ Case Processing Summary Cases Kelompok
Valid N
Data
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
Kontrol negatif
4
100,0%
0
0,0%
4
100,0%
Kontrol Positif
4
100,0%
0
0,0%
4
100,0%
Dosis 1
4
100,0%
0
0,0%
4
100,0%
Dosis 2
4
100,0%
0
0,0%
4
100,0%
Dosis
4
100,0%
0
0,0%
4
100,0%
Tests of Normality Kolmogoro!"#mirno!a
Kelompok
Data
#tatistic
Df
#$apiro"ilk
#ig&
#tatistic
df
#ig&
Kontrol negatif
,4
4
&
,'()
4
,0*'
Kontrol Positif
,20*
4
&
,+(2
4
,'+4
Dosis 1
,2)(
4
&
,)('
4
,2)*
Dosis 2
,2))
4
&
,)((
4
,2)
Dosis
,22+
4
&
,+'1
4
,)*0
a& illiefors #ignificance Correction
Descriptives Data N
Mean
#td&
#td&
De!iation
-rror
+*% Confidence .nter!al for Minim/m Mean
Maim/ m
oer o/nd 3pper o/nd Kontrol
4
+,02
*,4(2
2(,'1
"4(,0*
124,0+
*
11)
4
)(,00
)(,00+
4,004
"*0,)(
222,)(
0
201
Dosis 1
4
4',24
+,1
1+,*((
"1*,0
10+,*0
1
+2
Dosis 2
4
2(,20
0,)(
1*,42
"22,+2
'*,1
1
(*
Dosis
4
*2,'*
2),22(
14,11
',)
+',((
1*
)
20
*0,24
*0,*'(
11,0+
2(,*'
',+1
0
201
negatif Kontrol Positif
Total
Test of Homogeneity of Variances Data e!ene #tatistic
df1
df2
1,*)0
4
#ig& 1*
,21
ANOVA Data #/m of #/ares eteen 6ro/ps
Df
Mean #/are
'++1,)('
4
1++',+('
it$in 6ro/ps
40(0),+0+
1*
2'0',2(1
Total
4)(00,'''
1+
5
#ig& ,')
,*)0
P+!" H+ Multiple Comparisons Dependent Varia7le8 Data #D 9.: Kelompok
9;: Kelompok
Mean Difference
#td& -rror
#ig&
9.";: Kontrol Positif
+*% Confidence .nter!al oer o/nd
3pper o/nd
"4(,+')
(,'+2
,221
"12*,40
1,44
Dosis 1
"),21*
(,'+2
,)2(
")(,(
'0,20
Dosis 2
12,)2*
(,'+2
,'2
"(*,*+
+1,24
Dosis
"1,'2)
(,'+2
,'14
"+2,1*
(4,(+
Kontrol negatif
4(,+')
(,'+2
,221
"1,44
12*,40
Dosis 1
),'(
(,'+2
,0+
"+,((
11',1)
Dosis 2
*+,)0
(,'+2
,12*
"1),(2
1),22
Dosis
,2*0
(,'+2
,)0
"4*,1'
111,('
),21*
(,'+2
,)2(
"'0,20
)(,(
"),'(
(,'+2
,0+
"11',1)
+,((
Dosis 2
21,040
(,'+2
,*'(
"*',)
++,4(
Dosis
"*,*1
(,'+2
,))
"),+
'2,+1
Kontrol negatif
"12,)2*
(,'+2
,'2
"+1,24
(*,*+
Kontrol Positif
"*+,)0
(,'+2
,12*
"1),22
1),(2
Dosis 1
"21,040
(,'+2
,*'(
"++,4(
*',)
Dosis
"2(,**
(,'+2
,4)2
"104,+'
*1,)'
Kontrol negatif
1,'2)
(,'+2
,'14
"(4,(+
+2,1*
Kontrol Positif
",2*0
(,'+2
,)0
"111,('
4*,1'
Dosis 1
*,*1
(,'+2
,))
"'2,+1
),+
Dosis 2
2(,**
(,'+2
,4)2
"*1,)'
104,+'
Kontrol negatif
Kontrol Positif
Kontrol negatif Dosis 1
Dosis 2
Kontrol Positif
Dosis
V.
P%,-a)a!an Aada praktikum ini aitu tentang pengujian aktivitas diuretika dari ekstrak simplisia daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus dengan menggunakan o"at +urosemid se"agai pem"anding dan tikus se"agai he!an ujina. ?e"elum dilakukan perco"aan tikus terle"ih dahulu dipuasakan tetapi tetap di "eri minum ini untuk mencegah se"elum di"erikan o"at untuk menghilangakn +actor makanan.namun !alaupun demikian +actor variasi "iologis dari he!an tidak dapat di hilangkan sehingga +actor ini relative dapat mempengaruhi hasil. Aerco"aan ini menggunakan 35 ekor tikus jantan dan di"agi menjadi : kelompok perlakuan aitu% kontrol negati+ (A/&% kontrol positi+ (Furosemid&% dan kelompok perlakuan (pem"erian ekstrak daun kumis kucing& dosis 1% dosis 2% dosis 3. ?e"elum di"erikan o"at% tikus terle"ih dahulu di"erikan air hangat sesuai dosis na aitu :5 mgkg BB. Kolume urin kumulati+ menggam"arkan kenaikan volume urin secara keseluruhan selama !aktu pengamatan. Aada Ta"el pengamatan diketahui "ah!a pada perlakuan dengan ekstrak daun kumis kucing dosis menghasilkan volume urin rata$rata selama 3 jam se"anak 2%E6: ml% dosis se"anak =%2 ml% dan dosis se"anak =%56: ml% untuk kontrol negati+ (A/& se"anak 5%26:: ml dan suspensi +urosemid (kontrol positi+& se"anak 2%1 ml. 4erata volume urin kumulati+ suspensi A/ 18 (kontrol negati+& menunjukkan rerata volume urin kumulati+ ang paling sedikit dari antara kelompok kontrol lainna. Hal ini dise"a"kan karena pada suspensi A/ 18 tidak terkandung ,at akti+ ang dapat meningkatkan volume urin. Aada kelompok perlakuan suspensi +urosemid (kontrol positi+& menunjukkan rerata volume urin kumulati+ ang paling "anak% hal ini dikarenakan +urosemid merupakan diuretik kuat ang "ertitik kerja di 9engkungan Henle. Furosemid "ekerja dengan cara mengham"at rea"sor"si natrium sehingga meningkatkan ekskresi air. Dari data terse"ut dapat lihat "ah!a rerata volume urin kumulati+ pada kelompok dosis uji % % dan ekstrak daun kumis kucing mengalami kenaikan di"andingkan dengan kelompok kontrol negati+ (A/ 18& dan "ahkan le"ih "esar e+ektivitas diuretikna jika di"andingkan dengan kontrol positi+ (Furosemid& sekalipun% hal ini menunjukkan "ah!a ekstrak daun kumis kucing dapat meningkatkan volume urin ang dise"a"kan karena adana kandungan +lavonoid dan kalium ang "erperan dalam meningkatkan volume urin (diuresis&. Dari hasil pengamatan ang diperoleh% dianalisis dengan statistika menggunakan uji 0-K. Hasil pengujian 0-K dengan menggunakan uji F menunjukkan F hitung se"esar 5%63E dan signi+ikan 5%:E5. Cntuk pemeriksaan 0-K diperlukan hipotesis data ang "erupa H5 akni
ekstrak daun kumis kucing tidak dapat menaikkan volume urin dan H1 akni ekstrak daun kumis kucing dapat menaikkan volume urin. Aengam"ilan keputusan didasarkan pada per"andingan F hitung dan F ta"el% jika F hitung le"ih kecil dari F ta"el maka H5 diterima dan jika F hitung le"ih "esar dari F ta"el maka H5 ditolak. #ika di"andingkan pada penggunaan F ta"el% perhitungan pada K1 menggunakan jumlah varian (perlakuan& dikurang 1% maka diperoleh = dan nilai K2 diperoleh dengan menggunakan jumlah sampel (15& dikurangi jumlah varians (:& sehingga diperoleh nilai :% maka diperoleh nilai F ta"el se"esar 5%1. #ika F hitung di"andingkan dengan F ta"el sehingga diperoleh F hitung le"ih "esar dengan F ta"el (2%66EL5%1& maka H5 ditolak dan menerima H1. Hal ini "erarti rata$rata perlakuan untuk volume urin tiap jam ada per"edaan. Dari hasil uji 0-K kemudian dilanjutkan dengan uji 9?D. Hasil uji 9?D% kontrol negati+ "er"eda "ermakna dengan kontrol positi+ dan kontrol dosis uji ekstrak daun kumis kucing. Hal ini menunjukkan "ah!a kontrol positi+ dan kontrol dosis uji ekstrak daun kumis kucing mampu meningkatkan volume urin selama 3 jam. Aem"erian ekstrak daun kumis kucing konsentrasi % dan menunjukkan adana peningkatan volume urin pada he!an uji selama 3 jam. Hal ini "erarti ekstrak daun kumis kucing mempunai e+ek diuretik% "ahkan aktivitas diuretikana le"ih "aik daripada kontrol positi+ (+urosemid&. VI.
K%!,5u'an Berdasarkan hasil uji aktivitas diuretika dari in+usa simplisia daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) pada tikus ang diamati selama 3 jam% dapat disimpulkan "ah!a in+usa daun kumis kucing dapat mem"erikan e+ek diuretik pada tikus% dan e+ek diuretikna le"ih tinggi atau le"ih "aik di"andingkan dengan kontrol positi+ (Furosemid&.
VII.
Da6"a* Pu!"a#a rnst Mutschler. (1'E&. Dinamika Obat " #armakologi dan Toksikologi . Bandung 7 TB /una!an% / dan ?ulistia. (1'':&. #armakologi dan Terapi disi K. #akarta7 F$C at,ung% Bertram /. (1'E'&. Farmakologi Dasar dan linik% ?alem"a Medika% #akarta. ?etia!ati% . dan F.D. ?uatna. (1'':&. $engantar #armakologi Dalam %#armakologi dan Terapi&. disi K. ditor7 ?ulistia /./. #akarta7 /aa Baru.