DAISY KUSUMANINGTYAS (125020300111029) DIGITALPRENEUR: TREN BARU DALAM ENTREPRENEURSHIP 1. Pendahuluan Zaman dulu untuk menyampaikan pesan harus melalui surat dengan pergi ke kantor pos dengan waktu penyampaian pesan yang cukup lama. Kemudian ditemukan pesawat telepon yang memungkinkan dua orang untuk berkomunikasi secara langsung. Kemudian berkembang fasilitas SMS yang membuat berkirim pesan lebih praktis dan lebih cepat daripada melalui surat di kantor pos. ketika mulai memasuki era digital, muncullah komunikasi langsung melalui internet, sehingga memungkinkan kita berkomunikasi bahkan dengan orang yang berada di luar negeri. Seperti Facebook, Twitter, Yahoo, dsb. Karena perubahan yang sangat cepat ini, perusahaan pun mengubah strategi pemasaran, iklan, dan penyampaian komunikasi atau pesannya dimana dulu menggunakan radio, brosur, televise. Sekarang dirubah menjadi media internet, SMS, dsb. Hal ini mendorong timbulnya digitalpreneur dan creativepreneur. Perusahaan mengubah focus penggunaan teknologi tekn ologi informasi sebagai integrator proses bisnis sekaligus sebagai senjata baru untuk bersaing dan menjadi roh bagi wirausahawan dalam memulai sebuah bisnis. 2. Digitalpreneur: Tips, Taktik, dan Strategi Munculnya penggunaan internet untuk berkomunikasi, melakukan relationship, memasarkan ‘diri’ dan membentuk kelompok telah menciptakan generasi baru yang berbasis budaya teknologi internet yang sering disebut sebagai ‘Nitizen’. ‘Nitizen’. Ciri-ciri generasi Nitizen: 1. Kecanduan internet 2. Ingin hidup bebas merdeka 3. Tidak ingin dikontrol kebebasannya 4. Tidak suka mengontrol orang lain 5. Usia rata-ratanya adalah 20-35 tahun 6. Ia ingin di-‘costumized’ di-‘costumized’ oleh orang lain
7. Punya integritas tinggi 8. Punya tingkat kepuasan yang sama 9. Sifatnya yang ingin diperhatikan, dikenal, dan diakui siapa dirinya (narsis) 10. Budaya instan ‘ready to use’ dan mengidolakan kecepatan yang tinggi Faktor-faktor yang memicu digitalpreneurship: 1. Murahnya akses internet saat ini 2. Jumlah pelanggan operator telepon seluler terus meningkat 3. Keterbatasan tenaga pengembang yang mumpuni 4. Dukungan pemerintah dan perbankan terhadapperkembangan dunia IT 5. Hampir semua operator telekomunikasi di Indonesia mengakui bahwa 40-60% didominasi oleh Facebook. 6. Munculnya komunitas baru berarti munculnya cara pemasaran yang baru melalui Facebook di Wall-nya 7. Gelombang perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi 8. Murahnya bahasa pemrograman, sederhana, canggih, dan mudah didapat 9. Dukungan dana dari vendor-vendor besar seperti Telkom dengan ‘indigo’nya 10. Generasi sekarang yang punya wawasan teknologi yang lebih baik dan pandai 11. Untuk memulai bisnis tidak diperlukan dana yang besar
Faktor-faktor dari dalam individu: 1. Hobi akan internet 2. Keterampilan yang dimilikinya tentang teknologi informasi, internet, dan komunikasi 3. Pengetahuan dan latar belakang pendidikan 4. Lingkungan keluarganya yang kental dengan wawasan teknologi informasi 5. Kebutuhan pribadi 6. Pekerjaan yang memungkinkannya untuk sering menggunakan internet 7. Media yang dibacanya 8. Merupakan ahli programmer 3. Tujuan Awal dari Para Digitalpreneur 1. Ingin memuaskan hobinya terlebih dahulu
2. Merupakan passion dari individu itu sendiri 3. Ingin menyelesaikan masalah 4. Hasrat untuk memberi ide, keterampilan, dan kemampuannya terhadap lingkungan sekotar 5. Aktualisasi diri 6. Punya intuisi yang kuat bahwa idenya itu suatu saat dapat dibisniskan 4. Apa yang Dijual oleh Digitalpreneur Hingga Bisnisnya Menjadi Besar? Digitalpreneur dalam memulai usahanya adalah mempelajari apa yang dijualnya dengan meniru para digitalpreneur yang telah sukses, yaitu: 1. Kreativitas dalam konten yang dijualnya 2. Inovasi yang ditawarkan 3. Produk atau jasa yang mutakhir dan aspek kecanggihan teknologinya 4. Menciptakan tren baru 5. Komunitas yang dimiliki untuk menarik iklan (sponsor) 6. Menjual keterampilan 7. Informasi yang terbaru 8. Keunikan dan perbedaan
Key Success Factors: 1. Keunikan yang sulit tertandingi dalam jangka pendek oleh digitalpreneur 2. Visi jasa yang jauh kedepan 3. Kecepatan pertumbuhan komunitasnya harus signifikan dan terus ditingkatkan 4. Dukungan pemodal besar untuk mempopulerkan dan mengembangkannya 5. Value yang ditawarkan benar-benar bagus 6. Sulit untuk ditiru orang lain 7. Pemikiran yang strategis dalam mengembangkan bisnisnya
5. Jenis Barang yang Sering Dimasuki oleh Digitalpreneur yang Sukses d an Terbukti Berkembang
Situs jejaring social dan media yang menjual komunitasnya (ex: Facebook, Twitter, dll)
Permainan (game) yang berbau pendidikan (ex: Angklung Heroes Game Online)
E-Payment (ex: OLX.com, berniaga.com)
E-Education (ex: PesonaEdu)
E-Government (ex: OTONOM Aplikasi Pengelolaan Pendapatan Daerah)
Game online (ex: Game Nusantara Online)
Mobile Applications (ex: LINE, WhatsApp)
Software Bussiness (ex: WPS Office)
E-Commerce (ex: Amazon.com)
Digital Directory (ex: GoLauncher)