SEJARAH DAN FILOSOFI RUMAH PANJANGFull description
Informasi umum mengenai Rumah Betang dari Kalimantan TengahFull description
Deskripsi lengkap
doneFull description
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
wwDeskripsi lengkap
gtFull description
contoh desain rumahFull description
TutorFull description
Deskripsi lengkap
Full description
denah
Full description
denah ruanganDeskripsi lengkap
i made itFull description
AKREDITASIDescripción completa
fasilitas lab klinik dan tata ruang lab klinikDeskripsi lengkap
Full description
DENAH LOUNDRY
Deskripsi lengkap
DENAH RUMAH BETANG TOYOI
Rumah betang yang diperuntuhkan untuk beberapa keluarga ini memiliki panjang bangunan hampir 63 m, lebar 39.04 m dengan tinggi ±2.30 m dari permukaan tanah. Pembagian tata letak ruang pada rumah ini dibagi menjadi 3 yaitu bagian Huma yang meliputi ruang los dan kamar, karayan yang diperuntuhkan untuk menyimpan hasil ternak dan tani, dan dapur yang diperuntuhkan untuk memasak. a.
Arti dari tata letak ruang pada rumah betang: 1. Ruang los, harus berada ditengah karena merupakan pencerminan dari poros dunia. Ruangan in difungsikan untuk berkumpul dan bermusyawarah bahkan untuk mengadakan kegiatan keagamaan dan tradisi. 2. Ruang tidur, harus disusun berjajar sepanjang bangunan Betang. Peletakan ruang tidur anak dan orang tua ada ketentuan tertentu dimana ruang tidur ora ng tua harus berada paling ujung dari aliran sungai dan ruang tidur anak bungsu harus berada pada paling ujung hilir aliran sungai, jadi ruang tidur orang tua dan anak bungsu tidak boleh diapit dan apabila itu dilanggar akan mendapat petaka bagi seisi rumah. r umah.
Kamar tidur anak
Kamar tidur orang tua 3. Dapur, yang berada di belakang rumah harus menghadap ke sungai, k arena kepercayaan suku dayak bahwa dapur yang menghadap ke sungai akan membawa rexeki yang berlipat kedalam rumah.
4. Hejan atau tangga. Rumah Betang merupakan rumah berkolong dengan tiang yang tinggi sehingga untuk naik turun menggunakan tangga disebut hejan yang terbuat dari kayu bulat dan dibuat ruas-ruas untuk tempat kaki memanjat tangga tersebut. Suku Dayak dulu dalam membuat hejan mempunyai aturan yang digunakan dimana aturan tersebut berkaitan dengan kepercayaan mereka, seperti menentukan jumlah anak tangga harus ganjil sehingga pada hitungan genap kaki sudah memasuki rumah dengan maksud agar terhindar dari malapetaka. Dan menentukan jumlah railing tangga (pakang hejan) juga harus ganjil 1 atau 3. Menurut filosofi suku Dayak, manusia dibagi menjadi 3 tingkatan usia yaitu anak-anak, remaja dan dewasa dimana masing masing tingkatan mempunyai jangkauan yang berbeda.
Hejan Para Rumah Betang
b. Elemen Ruang 1. Lantai, pada rumah betang ini menggunakan papan kayu ulin sebagai elemen lantainya, selain karena kuat dan awet, jenis kayu ini adalah yang paling mudah ditemukan ditanah kalimantan.
Lantai pada Rumah Batang 2. Dinding, dinding pada rumah betang ini terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu dinding luar terbuat dari kulit kayu dan dinding dalam terbuat dari papan ulin. Pada rumah Betang ini, dinding tidak tertutup keseluruhan tetapi hanya setengah tinggi badan bangunan ±280 cm, sedangkan tinggi badan bangunan secara keseluruhan ±6 m. Tainggi dinding ini didapat dari hasil megukuran tubuh manusia terutama ukuran tubuh wanita dengan cara wanita berdiri diatas luntung (Keranjang besar tinggi ±80 cm) sehingga didapat tinggi dinding.
Dinding Ruamh Betang 3. Pladfon, Rumah Betang dulu tidak menggunakan plafond, hanya terdiri dari kerangkakerangka yang memperlihatkan struktur atap, dimana struktur tersebut sudah menjadi satu kesatuan dengan elemen ruang yang lain, sehingga tidak perlu ditutup karena fungsi atap bukan hanya sebagai pelindung terhadap cuaca tetapi juga memberi efek bentuk bangunan eksterior seutuhnya.