e. Bulkdensiti Pengertian Bulkdensiti adalah berat tanah, dimana seluruh ruang tanah diduduki butir padat dan pori yang masuk dalam perhitungan. Berat volume dinyatakan dalammasa suatu kesatuan volume tanah kering. Volume yang dimaksudkan adalahmenyangkut adalahmenyangkut benda padat dan pori yang terkandung di dalam tanah. MenurutLembaga MenurutLembaga Penelitian Tanah (1979), definisi berat isi tanah adalah berat tanah utuh( undisturbed ) dalam keadaan kering dibagi dengan volume tanah,dinyatakandalam g/cm3 (g/cc). Nilai berat isi tanah sangat bervariasi antara satutitik dengan titik lainnya karena perbedaan kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman tanah,jenis fauna tanah, dan kadar air tanah (Agus et al . 2006).Bobot isi tanah (Bulk Density) adalah ukuran pengepakan atau kompresi partikel partikel tanah (pasir, debu, dan liat). Bobot isi tanah bervariasi bergantung padakerekatan partikel partikel tanah itu. Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah, dan untuk pertumbuhan akar tersebut (Pearson et al.,1995). Berat isi merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf kemampatan tanah. Tanah dengan kemampatan tinggi dapat mempersulitperkembangan mempersulitperkembangan perakaran tanaman, pori makro terbatas dan penetrasi air terhambat (Darmawijaya, 1997). C ara Kerja Pengujian di Lapangan Teknik penetapan berat isi tanah dapat dilakukan di lapangan asalkantersedia peralatan yang diper dip erluk lukan an,, seper sep erti ti timban tim banga gan, n, oven, ove n, dan da n kompor komp or.Pene .Penetap tapan an ber berat at isi isi tanah tanah dapat dapat dilak dilakuk ukan an deng dengan an meto metode de peng penger erin inga gan n deng dengan anmenggunakan menggunakan oven dalam jangka waktu tertntu sesuai dengan kondisi tanah.Setelah tanah.Se telah tanah kering maka di timbang dan dilihat bobot awal sebelumpengeringan dan bobot akhir setelah pengeringan. f. Kadar Air Air terdapat di dalam tanah Alfisol ditahan (diserap) oleh massa tanah,tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik.Baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhantanaman. pertumbuhantanaman. Fungsi air tanah yaitu sebagai pembawa unsur hara dalam tanah sertakeseluruhan bagian tanaman. Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadapfaktor faktor lingkungan dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengankadar air harus disaring, diukur, dan biasanya satu kali contoh tanah akandianalisis untuk penerapan suatu sifat. (Hakim, dkk., 1986).Hubungan tekstur tanah dan kadar air. Tekstur tanah yang berbedamempunyai kemampuan
menahan air yang berbeda pula. Tanah bertekstur halus,contohnya: tanah bertekstur liat, memiliki ruang pori halus yang lebih banyak,sehingga berkemampuan menahan air lebih banyak. Sedangkan tanah bertekstur kasar, contohnya: tanah bertekstur pasir, memiliki ruang pori halus lebih sedikit,sehingga sedikit,sehingga kemampuan manahan air lebih sedikit pula. Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: (1) banyaknya curah hujan atauair irigasi, (2) kemampuan tana ta nah h menaha men ahan n air, air , (3) (3 ) besar be sarnya nya evapo ev apotr trans anspir piras asi(pen i(pengu guap apan an lang langsu sung ng mela melalu luii tanah tanah dan dan mela melalu luii vege vegeta tasi si), ), (4) (4) ting ingginy ginyaa muka uka air air tanah, (5) kadar ka dar bahan ba han organik or ganik tanah, ta nah, (6) ( 6) senyawa sen yawa kimiawi ki miawi atau a tau kandungang kan dungang a r a m garam, dan (7) kedalaman solum tanah atau lapisan tanah. C ara Kerja Pengujian di Lapangan Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Seringdipakai istilah istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua duanya adalahkisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuhdapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanahadalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105 o C hinggadiperoleh berat tanah kering yang tetap. Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapatdinyatakan atas dasar berat dan isi. Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya,dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanahyang lebih lembab setelah dikeringkan pada suhu 105 o C selama 24 jam. Ataudapat juga dilakukan dengan cara penjemuran dibawah sinar matahari , tetapidengan cara demikian dapat mengakibatkan keretakan pada sampel. Cara yanglebih efektif dan efisien adalah dengan cara dikering anginkan. g. Ruang Pori Total Pengertian Ruang pori tanah ialah bagian yang diduduki udara dan air. Jumlah ruangpori sebagian ditentukan oleh susunan butir butir padat, apabila letak keduannyacenderung erat, seperti pada pasir atau subsoil yang padat, total porositasnyarendah.Sedangkan porositasnyarendah.Sedangkan tersusun dalam agregat yang bergumpal seperti yang kerap kaliterjadi pada tanah -
menahan air yang berbeda pula. Tanah bertekstur halus,contohnya: tanah bertekstur liat, memiliki ruang pori halus yang lebih banyak,sehingga berkemampuan menahan air lebih banyak. Sedangkan tanah bertekstur kasar, contohnya: tanah bertekstur pasir, memiliki ruang pori halus lebih sedikit,sehingga sedikit,sehingga kemampuan manahan air lebih sedikit pula. Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi: (1) banyaknya curah hujan atauair irigasi, (2) kemampuan tana ta nah h menaha men ahan n air, air , (3) (3 ) besar be sarnya nya evapo ev apotr trans anspir piras asi(pen i(pengu guap apan an lang langsu sung ng mela melalu luii tanah tanah dan dan mela melalu luii vege vegeta tasi si), ), (4) (4) ting ingginy ginyaa muka uka air air tanah, (5) kadar ka dar bahan ba han organik or ganik tanah, ta nah, (6) ( 6) senyawa sen yawa kimiawi ki miawi atau a tau kandungang kan dungang a r a m garam, dan (7) kedalaman solum tanah atau lapisan tanah. C ara Kerja Pengujian di Lapangan Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Seringdipakai istilah istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua duanya adalahkisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuhdapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanahadalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105 o C hinggadiperoleh berat tanah kering yang tetap. Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapatdinyatakan atas dasar berat dan isi. Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya,dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanahyang lebih lembab setelah dikeringkan pada suhu 105 o C selama 24 jam. Ataudapat juga dilakukan dengan cara penjemuran dibawah sinar matahari , tetapidengan cara demikian dapat mengakibatkan keretakan pada sampel. Cara yanglebih efektif dan efisien adalah dengan cara dikering anginkan. g. Ruang Pori Total Pengertian Ruang pori tanah ialah bagian yang diduduki udara dan air. Jumlah ruangpori sebagian ditentukan oleh susunan butir butir padat, apabila letak keduannyacenderung erat, seperti pada pasir atau subsoil yang padat, total porositasnyarendah.Sedangkan porositasnyarendah.Sedangkan tersusun dalam agregat yang bergumpal seperti yang kerap kaliterjadi pada tanah -
tanah yang bertekstur sedang yang besar kandungan bahanorganiknya, ruang pori persatuan volume akan tinggi(Buckman and Brady, 1984).
http://www.scribd.com/doc/50700 http://www.scribd .com/doc/50700085/Dasar-Dasar-Ilm 085/Dasar-Dasar-Ilmu-Tanah u-Tanah
LAPORAN BULK DENSITY I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanah sebagai media pertumbuhan pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari dari komposisi berat atau satuan volume fase padat tanah. Komposisi ini dikenal sebagai berat jenis tanah. Dan sebagai sistem tiga fase yaitu fase padat, cair, dan gas. Di antara fase itu sekitar 50% volume tanah yang sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya merupakan bahan organik, ditempati fase padat tanah. Sisa volume selebihnya merupakan ruang pori yang ditempati sebagian oleh fase cair dan gas. Sifat fisis tanah tergantung pada jumlah ukuran dan komposisi mineral dari partikel tanah, penting diketahui untuk memeperlancar penentuan Bulk Density (BD). Dalam tanah terdapat sejumlah pori-pori. Ruang pori ini diisi oleh air dan udara, air dan udara juga bergerak melalui ruang pori ini. Jadi penyediaan air dan udara untuk pertumbuhan tanaman berkaitan erat dengan jumlah dan ukuran pori. Oleh karena berat tanah berhubungan dengan jumlah dan ukuran pori, maka hubungan ruang pori tanah perlu diketahui dalam analisis bulk density. Berat isi berguna untuk menghitung berat tanah di lapangan. Bulk Density penting untuk menghitung tiap-tiap hektar tanah yang didasarkan pada berat tanah per hektar. Bulk Density merupakan berat suatu massa tanah per satuan volume tertentu. Tanah yang lebih padat mempunyai nilai Bulk Density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat.
Nilai Bulk Density dapat menggambarkan adanya lapisan pada tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan mineralnya, porositas, daya memegang air, sifat drainase dan kemudahan tanah ditembus oleh akar. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan percobaan tentang bulk density untuk mengetahui nilai bulk density dari tanah yang diambil, sebab berat tanah berhubungan dengan jumlah dan ukuran pori sehingga hubungan ruang pori tanah perlu diketahui dalam analisis bulk density.
1.2
Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari praktikum bulk density adalah untuk mengetahui nilai bulk density tanah utuh pada tanah Mollisols. Kegunaan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah dan jenis tanah apa yang cocok untuk lahan pertanian sehubungan dengan tingkat Bulk Density.
II.
2.1.
TINJAUAN PUSTAKA
Bulk Density
Kerapatan suatu tanah adalah cara lain dalam menyatakan berat tanah. Disini seluruh ruang tanah (ruang yang diduduki oleh butir padat dan pori tanah), masuk dalam perhitungan. Kerapatan massa diukur sebagai massa suatu kesatuan masa tanah kering. Kerapatan massa ditentukan baik oleh banyaknya pori maupun oleh butiran tanah padat. Jadi tanah yang lepas dan bergumpal akan mempunyai berat persatuan volume rendah dan tanah yang lebih tinggi kerapatan massanya. (Buckman dan Brady, 1982). Bulk Density merupakan petunjuk kerapatan tanah, makin padat suatu tanah maka makin sulit meneruskan air dan penetrasi akar makin sulit. Bulk density sangat penting pada pertumbuhan tanaman karena kita dapat mengetahui kebutuhan pupuk atau air pada tiap-tiap pada tiap-tiap hektar tanah didasarkan pada berat tanah. (Harjowigeno, 2003). Berat isi merupakan berat (massa) satu satuan volume tanah kering, umumnya dinyatakan dalam gram per sentimeter kubik. Volume tanah termasuk butiran padat dan ruang pori. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Bahan organik memperkecil berat isi tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dibandingkan dengan bahan mineral (Pairunan A.K. dkk, 1997). Kerapatan volume juga dapat ditentukan dengan menggunakan satuan gr/cm 3 tiga maka nilai kerapatan isi lapisan oleh tanah yang bertekstur tanah biasa memiliki kapasitas nilai berat jenis yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah-tanah berpasir. (Hakim, dkk., 1986). 2.2.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density
Nilai dari berat volume Bulk Density dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kandungan bahan organik tanah, porositas dan kepadatan tanah. Untuk tanah berstruktur halus mempunyai porositas tinggi dan berat tanah yang
lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Bahan organik memperkecil berat volume tanah, karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral dan bahan organik memperbesar porositas (Sarief, 1986). Tanah-tanah organik memiliki kerapatan massa yang sangat rendah dibanding dengan tanahtanah mineral. Variasi-variasi yang ada perlu diperhatikan tergantung pada bahan organik dan kelembaban tanah. Berat isi menggambarkan keadaan, struktur dan porositas tanah. Pengaruh sifatsifat fisik tanah tersebut dapat dinilai dari kaitan-kaitan pertumbuhan tanaman dengan berat isi tanah. Bahan organik memperkecil berat isi karena bahan organik jauh lebih ringan dari pada mineral, dan bahan organik memperbesar porositas tanah. (Buckman dan Brandy, 1982). Timbulnya proses pembentukan struktur di horizon-horizon bagian atas dari bahan induk ini mengakibatkan Bulk Density lebih rendah dari batuan induk itu sendiri. Tanah-tanah or ganik memiliki nilai Bulk Density yang rendah dibandingkan dengan tanah mineral. Tergantung dari sifat-sifat bahan organik yang menyusun tanah organik itu, dan kandungan air pada saat pengambilan contoh, maka 3
biasanya Bulk Density itu berkisar antara 0,2 –0,6 gr/cm . Bahan organik memperkecil berat isi tanah karena bahan organik jauh lebih ringan daripada mineral. Berat isi ditentukan oleh porositas dan padatan tanah. Tanah yang bertekstur halus mempunyai berat isi yang lebih rendah daripada tanah berpasir (Anonim 2, 2011).
III.
3.1.
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Praktikum bulk density dilaksanakan pada hari Kamis, 28 April 2011, Pukul 11.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Kimia Tanah, Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.2.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini adalah ring sampel, penggaris, timbangan dan gelas ukur. Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sampel tanah utuh dari tanah Mollisols dan air.
3.3.
Prosedur kerja
Prosedur kerja dari praktikum bulk density adalah : Contoh tanah dari pengamatan profil yaitu contoh tanah utuh yang diambil dengan ring sampel, dimasukkan ke dalam 2 hari sebelum praktikum. Setelah diovenkan, contoh tanah tadi dimasukkan dalam desikator untuk didinginkan kemudian ditimbang tanah beserta ring sampelnya. Selanjutnya keluarkan tanahnya kemudian timbang ring sampelnya. Menghitung bulk density dengan persamaan:
Keterangan: Volume Tanah
=
T
= tinggi ring sampel (cm)
r
= jari-jari (cm) = 3,14
IV.
4.1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Berdasarkan hasil pegamatan yang telah dilakukan pada praktikum Bulk Density maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Perhitungan Bulk Density Tanah Mollisols Bulk Density (g/cm 3)
Lapisan
I Sumber : Data Primer setelah Diolah, 2011.
4.2.
1,35
Pembahasan
Dari hasil praktikum, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa lapisan I memiliki tingkat bulk density 3
sebesar 1,35 gr/cm . Tanah pada lapisan I memiliki nilai bulk density yang cukup rendah. Hal ini terjadi karena pada lapisan I mengandung tekstur yang liat dan dipengaruhi pula oleh struktur tanah dimana tanah lapisan ini mempunyai struktur yang kokoh dan pori-pori makro yang sedikit. Struktur yang kokoh mempunyai nilai bulk density yang rendah jika dibandingkan dengan lapisan lainnya. Struktur yang kokoh mempunyai pori-pori makro yang sedikit artinya bahwa kerapatannya semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan dkk (1997), bahwa tanah berpori-pori renggang mempunyai bobot kecil per satuan volume dan tanah yang padat berbobot tinggi per satuan volume. Faktor-faktor yang mempengaruhi bulk density adalah stuktur, kadar air, bahan organik dan tekstur. Tanah bertekstur liat dan berstruktur granuler mempunyai bobot antara 1,0-1,3 g/cm³, sedangkan yang bertekstur kasar bobotnya antara 1,3-1,8 g/cm³,bahan organik mempunyai berat isi dari tanah karena bahan ini lebih ringan dari pada mineral, kemudian bahan organik juga turut memperbesar pori. Kadar air dalam pori-pori yang luas sangat sulit memegang tanah.
V.
5.1.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum penetapan nilai Bulk Density, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Bulk Density merupakan petunjuk kerapatan tanah, makin padat suatu tanah maka makin sulit meneruskan air dan penetrasi akar makin sulit. Nilai bulk density tanah Mollisols adalah 1,35 3
gram/cm
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai bulk density adalah bahan kandungan organik, tekstur, dan struktur tanah. 5.2.
Saran
Sebaiknya asisten memberikan soal tugas pendahuluan tidak terlalu banyak dan diberikan 3-5 hari sebelum praktikum agar tugas tersebut bisa dipelajari dengan baik sehingga tidak ada lagi yang gagal respon. Sebaiknya pihak laboratorium memperbaharui alat-alat agar praktikum bisa berjalan dengan baik. http://fithrypurnamasari.blogspot.com/
KADAR AIR TANAH, BULK DENSITY, DAN RUANG PORI TOTAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman memperoleh O2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati.
Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah o
adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu 105 C hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap.
Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun.
Kerapatan isi adalah bobot kering suatu isi tanah dalam keadaan utuh yang dinyatakan dalam 3
g/cm . isi tanah terdiri dari isi bahan padatan dan isi ruangan di antaranya. Bagian isi tanah yang tidak
terisi oleh bahan padat, baik bahan mineral maupun bahan organik disebut ruang pori tanah. Kerapatan jenis zarah adalah massa (bobot) suatu unit yang hanya terdiri dari bagian padatan dan dinyatakan dalam gram tiap sentimeter kubik.
Ruang pori total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh yang dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang diantaranya partikel pasir, debu, liat serta ruang diantara agregat agregat tanah.
Untuk mendapatkan kerapatan jenis zarah tidaklah mudah karena peubah ini merupakan fungsi dari nisbah antara komponen mineral dan bahan organik tanah. Untuk komponen mineral tanpa memperhatikan banyaknya besi dan mineral-mineral berat, kerapatan jenis zarah rata-rata adalah 2,65. Sedangkan untuk bahan organik dari tanah normal (bukan gambut) rata-rata 1,45. Jika bahan organik lebih dari 1%, kerapatan jenis zarah harus dikurangi dengan 0,02 untuk tiap persen bahan organik.
Bobot isi (B.I) tanah yang biasa juga disebut sebagai “apparent density”, adalah perband ingan
antara berat suatu masa tanah dengan keadaan kering mutlak dengan volumenya. Tanah tersebut harus dalam keadaan tidak terganggu (utuh). Satuan bobot isi tanah dinyatakan dalam g/cm3. Tanahtanah mineral nilainya berkisar antara 0,7 – 1,5 g/cm3.
Metode penentuan bulk density yang paling sering dilakukan adalah dengan ring sample atau dengan metode clod. Pada metode clod, gumpalan tanah dicelupkan ke dalam cairan plastic kemudian ditimbang biasa (di udara) dan di dalam air untuk mengetahui berat dan volume dari clod tersebut.
Gunanya menentukan bulk density adalah untuk :
1.
Deteksi adanya lapisan padas dan tingkat perkembanganya. Makin berkembang makin tinggi bulk densitynya
2. Menentukan adanya kandungan abu volkan dan batu apung yang cukup tinggi
3. Menunjukkan tingkat pelapukan batuan
4. Evaluasi terhadap kemungkinan akar menembus tanah
5. Evaluasi perubahan volume tanah karena proses pembentukan tanah, akibat penambahan pencucian dari horisan-horisan tertentu
Contoh tanah yang dikirim ke laboratorium harus dalam keadaan alami dan struktur tanah tidak terganggu. Contoh tanah yang diambil dengan Core Sampler akan memudahkan perhitungan volume dan bobot isi tanah tersebut. Bila contoh tanah hanya merupakan bongkahan (clod) yang bentuknya tidak beraturan, maka penentuan volumenya dilakukan dengan cara menimbang berat bongkah tanah tersebut di dalam air, yang sebelumnya dilapisi tanah dulu dengan lilin/paraffin untuk menghindarkan penyerapan.
Bobot isi kering (dry bulk density) : ρ b,
Bp
Bp
Yaitu : ρ b =
It
Ip + Iu + Ia
=
………………… g/cm3
Untuk tanah-tanah yang isi ruang porinya sama dengan setengah isi total tanah, maka ρ b sama dengan setengah p, yaitu sekitar 1,3 – 1,35 g/cm3. Tanah berpasir ρ b-nya dapat mencapai nilai 1,6, sedangkan tanah lampung dan liat nilainya dapat m encapai 1,1 g/cm3. Struktur tanah mempunyai pengaruh penting terhadap bobot isi ini.
Bobot isi basah (wet bulk density) ; ρ t
Bt
Bp + Ba
Yaitu : ρ t =
It
=
………………… g/cm3
Ip + Iu + Ia
Besaran ini menyatakan bobot total tanah, yaitu padat dan air per satuan isi. Yang paling sering dipakai adalah bobot isi kering yang umumnya disebut bobot isi saja. Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pengolahan tanah, bahan organic, pemadatan oleh alat-alat pertanian, tekstur, struktur, dan kandungan air tanah. Nilai ini banyak dipergunakan dalam perhitungan-perhitungan seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi, pemupukan, pengolahan tanah, dan lain-lain.
3
Jenis tanah
Bobot isi (gr/cm )
Podsolik merah kuning (ultisol)
1.10 – 1.35
Regosol (entisol)
1.07 – 1.48
Aluvial (entisol/inseptisol)
1.02 – 1.42
Grumusol (vertisol)
0.98 – 1.37
Mediteran (alfisol/inseptisol)
0.97 – 1.48
Latosol (inseptisol)
0.93 – 1.11
Gley humus rendah (gleisol)
0.90 – 0.22
Andosil (inseptisol)
0.68 - 0.86
Organosol (histosol)
0.14 - 0.21
Dalam pemantauan total porositas tanah ini sebaiknya ditentukan dahulu nilai kepadatan partikel tanah (particle density). Kepadatan partikel tanah ini adalah masa tanah kering persatuan 3 volume tanah bebas udara, satuannya adalah g/cm . Kepadatan partilel tanah-tanah mineral banyak 3
diteliti dan hasilnya hampir sama yaitu berkisar antar a 2.6 – 2.7 g/cm . Kepadatan partikel tanah yang 3
tidak atau sedikit kandungan bahan organiknya mendekati atau sama dengan 2.7 g/cm , tanah dengan kandungan bahan organiknya sedang 2.65 g/cm3, dan untuk tanah dengan kandungan bahan 3 organiknya tinggi nilai ini akan lebih rendah lagi yaitu 2.6 g/cm .
Total porositas tanah (soil porosity) daalm keadaan alami dinyatakan sebagi persentase volume total pori (rongga) yang diisi oleh udara dan air diantara partikel tanh berdasarkan nilai bobot isi dan kepadatan partikel (particle density).
Porositas tanah erat hubungannya dengan bulk density serta permeabilitas. Apabila total ruang pori tinggi maka memiliki tekstur tanah yang halus yang dapat menyimpan air dan udara dalam tanah sehingga menyebabkan kerapatan massa (bulk density) yang rendah.
Pori-pori tanah adalah bagian tanah yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara dan air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar dan pori-pori halus. Pori-pori kasar berisi udara atau air gravitasi, sedang pori-pori halus berisi air kapiler atau udara. Tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar lebih banyak daripada tanah liat. Tanah dengan banyak pori-pori kasar kulit menahan air sehingga tanaman mudsah kekeringan. Tanah-tanah liat mempunyai pori total, lebih tinggi dari pada pasir.
Porositas tanah dipengaruhi oleh :
Kandungan bahan organic
Struktur tanah
Tekstur tanah
Porositas tanah tinggi kalau bahan organic tinggi. Tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah, mempunyai porisitas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive. Tanah dengan tekstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air.
Dalam mengamati pori-pori tanah ada beberapa hal yang harus dicatat yaitu : ukuran, jumlah, kesinambungan, bentuk, orientasi, dan letak.
Ukuran dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu :
Sangat halus 0.1-0.5 mm
Halus 0.5-2.0 mm
Sedang 2.0-5.0 mm
Kasar > 5.0 mm
Pori-pori kasar yang ukuranya lebih dari 10 mm harus disebut kisaran ukuranya. Ronggarongga yang terbentuk karena tanah yang retak bila tanah kering harus disebutkan pula ukuranya. Jumlah pori taanh dibedakan sesuai dengan ukuran dan jumlah pori-pori per dm2. Klasifikasinya dalah sebagai berikut :
Tabel Ukuran pori tanah
Sangat halus
Sedikit
Sedang
Banyak
<25
25-200
>200
<10
10-50
>50
<1
1-5
>5
(0.1-0.5 mm)
Halus
(0.5-2.0)
Sedang
(2.0-5.0)
Kasar
<1
1-2.5
>2.5
(5.0-10.0)
Kesinambungan pori-pori tanah sangat penting karena menentukan apakah air atau udara dapat bergerak dengan baik di dalam tanah atau tidak. Dibedakan menjadi beberapa kelas yaitu :
Tidak menyambung
Masing-masing pori tanah tidak dihubungkan satu sama lain oleh rongga yang berukuran lebih dari 0.1 mm
Agak menyambung
Masing-masing pori tanah dihubungkan oleh rongga yang berukuran lebih dari 0.1 mm, tetapi ukuran rongga penghubung tersebut paling besar dua tingkat lebih kecil dari ukuran pori-porinya sendiri. Karena itu istilah ini hanya berlaku untuk pori-pori sedang dan kasar.
Menyambung
Masing-masing pori tanah
Bentuk pori-pori tanah dibedakan sebagai berikut :
Vesikular
Tidak teratur
Tubular
1.2 Tujuan
Untuk menetukan kadar air contoh tanah yang dinyatakan terhadap bobot kering mutlak o
(kering oven 105 C).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air terdapat di dalam tanah Alfisol ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Fungsi air tanah yaitu sebagai pembawa unsur hara dalam tanah serta keseluruhan bagian tanaman. Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadap faktor-faktor lingkungan dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengan kadar air harus disaring, diukur, dan biasanya satu kali contoh tanah akan dianalisis untuk penerapan suatu sifat (Hakim, dkk., 1986).
Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat dan isi. Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya, dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan berat dari suatu o
contoh tanah yang lebih lembab setelah dikeringkan pada suhu 105 C selama 24 jam. Kehilangan berat sama dengan berat air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air (0) dihitung secara gravimetrik dengan satuan g / g, yaitu berat air yang terdapat di dalam suatu massa tanah kering (0 = tanah lembab-berat kering oven). (Pairunan, dkk., 1985)
Kadar air dalam tanah Alfisol dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu persen volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air pada pertumbuhan pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air tanah dapat digolongkan dengan beberapa cara penetapan kadar air tanah dengan gravimetrik, tegangan atau hisapan, hambatan listrik dan pembauran neutron. (Hardjowigeno, S., 1992).
Daya pengikat butir-butir tanah Alfisol terhadap air adalah besar dan dapat menandingi kekuatan tanaman yang tingkat tinggi dengan baik begitupun pada tanah Inceptisol dan Vertisol, karena itu tidak semua air tanah dapat diamati dan ditanami oleh tumbuhan. (Syarief, 1998).
Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air yang dapat diabsorpsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah. Kelakukan akan ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah faktor tumbuhan yang berarti. Temperatur dan perubahan udara merupakan perubahan iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah. Diantara sifat khas tanah yang berpengaruh pada air tanah yang tersedia adalah hubungan tegangan dan kelembaban, kadar garam, kedalaman tanah, strata dan lapisan tanah. (Buckman dan Brady, 1982).
Banyaknya kandungan air tanah berhubungan erat dengan besarnya tegangan air (moisture tension) dalam tanah tersebut. Kemampuan tanah dapat menahan air antara lain dipengaruhi oleh tekstur tanah. Tanah-tanah yang bertekstur kasar mempunyai daya menahan air yang lebih kecil dari pada tanah yang bertekstur halus. Pasir umumnya lebih mudah kering dari pada tanah-tanah bertekstur berlempung atau liat. (Hardjowigeno, S., 1992).
Bulk menyatakan tingkat kepadatan tanah yaitu berat kering suatu volume tanah dalam keadaan utuh yang biasanya dinyatakan dengan g/cm3. Perkembangan struktur yang paling besar pada tanah-tanah permukaan dengan tekstur halus menyebabkan kerapatan massanya lebih rendah dibandingkan tanah berpasir. Kerapatan massa (Bulk Density) dihitung sebagai berikut : Kerapatan massa = Berat tanah (g)/Volume tanah (cm3) (Foth, 1988).
Kerapatan massa lapisan yang bertekstur halus biasanya antara 1,0-1,3 g/cm3. Jika struktur tanah kasar maka kerapatan massa 1,3-1,8 g/cm3. Dimana makin padat suatu tanah makin tinggi kerapatan massa atau bulk densitynya sehingga makin sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman. Pemberian bahan organik pada tanah dapat menurunkan Bulk Density tanah, hal ini disebabkan oleh bahan organik yang di tambahkan mempunyai kerapatan jenis yang lebih rendah. Kemantapan agregat yang semakin tinggi dapat menurunkan bulk density tanah maka persentase ruang pori – pori semakin kasar dan kapasitas mengikat air semakin tinggi (Kartasapoetra dan Sutedjo, 1991).
Kepadatan tanah erat hubungannya dengan penetrasi akar dan produksi tanaman. Jika terjadi pemadatan tanah maka air dan udara sulit disimpan dan ketersediaannya terbatas dalam tanah menyebabkan terhambatnya pernapasan akar dan penyerapan air dan memiliki unsur hara yang rendah karena memiliki aktivitas mikroorganisme yang rendah (Hakim,dkk ,1986).
Ruang pori tanah ialah bagian yang diduduki udara dan air. Jumlah ruang pori sebagian ditentukan oleh susunan butir-butir padat, apabila letak keduannya cenderung erat, seperti pada pasir atau subsoil yang padat, total porositasnya rendah.Sedangkan tersusun dalam agregat yang bergumpal seperti yang kerap kali terjadi pada tanah-tanah yang bertekstur sedang yang besar kandungan bahan organiknya, ruang pori persatuan volume akan tinggi (Buckman and Brady, 1984).
Total ruang pori dapat dihitung dengan menggunakan data bobot jenis partikel – partikel dan bobot isi tanah sebagai berikut: TRP = 1 - X 100% Dimana: TRP = Total Ruang Pori BD = Bulk Density (g/cm3) PD = Partikel Density (Sutanto, 2005).
Tanah bertekstur halus akan mempunyai persentase pori total lebih tinggi dari pada bertekstur kasar, walaupun ukuran pori dari tanah bertekstur halus kebanyakan sangat kecil dan porositas sama sekali tidak menunjukkan distribusi ukuran pori dalam tanah yang merupakan suatu sifat yang penting (Sarief, 1986). PDBD).
Pori tanah adalah ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah. Pori tanah diklasifikasikan berdasar pada ukuran yang setara ruang antar bahan padat tanah. Pengklasifikasian pori tanah dapat dilaksanakan dengan menganggap pori tanah ini sebagai badan tunggal di dalam tubuh tanah. Antar poribesar berukuran setara akan dihubungkan oleh sekumpulan pori-pori berukuran sangat kecil. Pada susunan padat sederhana butiran pasir, dengan pori yang berbentuk dan berukuran serupa, saling berhubungan, maka bidang kerut-tegas yang terlihat dianggap sabagai batas dari suatu pori. Pori dengan O < 30 mikron berperan penting bagi jasad renik tanah dan tanaman, pori dengan O 30-100 mikron penting pada fenomena pergantian udara tanah dan cadangan untuk transpot dan pengagihan air tanah, dan pori dengan O > 100 mikron berperan besar dalam mempercepat laju penetrasi udara ke bagian tubuh tanah sebelah dalam, serta mempercepat pelaluan air. Pori tanah dapat dikelompokkan menjadi delapan kategori, yaitu packing void yang terdiri dari simple packing dan compoud packing, vugh, vesicle, channel dan chamber, plane yang terdiri dari joint, craze dan skew (Poerwowidodo, 1990).
Sifat-sifat fisika tanah berhubungan erat dengan kelayakan pada banyak penggunaan (yang diharapkan dari) tanah. Kekokohan dan kekuatan pendukung, drainase dan kapasitas penyimpanan air, plastisitas, kemudian kemudahan ditembus akar, aerasi, dan penyimpanan hara tanaman semuanya secara erat berkaitan dengan kondisi fisika tanah. Oleh karena tiu, erat kaitannya bahwa
jika seseorang berhadapan dengan tanah dia harus mengetahui sampai berapa jauh dan dengan cara apa sifat-sifat tersebut dapat diubah. Hal ini berlaku apakah tanah itu akan digunakan sebagai medium untuk pertumbuhan tanaman atau sebagai bahan struktural dalam pembangunan.
Bobot merupakan kerapatan tanah per satuan volume yang dinyatakan dalam dua batasan yaitu :
1. Kerapatan partikel (bobot partikel, BP) adalah bobot massa partikel padat per satuan 3
volume tanah, biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 g/cm . 2. Kerapatan massa (bobot isi, BI) adalah bobot massa tanah kondisi lapangan yang dikering-ovenkan per satuan volume. Nilai kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan tingkat kekasaran partikel-partikel tanah, makin besar akan makin berat (Henry D. Foth, 1994).
BAB III
PEMBAHASAN
Di dalam tanah terdapat sejumlah ruang pori – pori. Ruang pori tersebut sangat penting sebagai media alir air dan udara. Berat dan ruang pori – pori tanah bervariasi dari setiap horizon, sama halnya dengan sifat – sifat tanah lainnya kedua sifat ini dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah. 3
Kerapatan isi atau bulk density adalah berat persatuan volume atau gr/cm . Dalam pengambilan contoh tanah harus dilakukan dengan hati – hati karena dapat mempengaruhi jumlah pori – pori tanah dan juga kerapatan isinya. Proses pembentukan struktur di horizon – horizon bagian atas dari tanah induk dapat mengakibatkan kerapatan isi lebih rendah, dari bahan induk itu sendiri tanah tanah organic memiliki nilai kerapatan isi yang sangat rendah dengan tanah m ineral.
Ruang pori dalam tanah dapat dihitung dari kerapatan isi dan kerapatan partikel. Tanah yang berpasir biasanya mempunyai kerapatan isi yang lebih besar dibandingkan dengan tanah – tanah yang berliat. Sehingga dapat diartikan bahwa dalam kondisi kering, tanah berpasir memiliki volume yang diisi ruang pori lebih rendah. Ruang pori total pada tanah berpasir semakin rendah tetapi sebagian besar dari pori – pori itu terdiri dari pori – pori yang besar yang sangat efisien dalam lalu lintas air maupun udara.
Persentase volume yang ditempati oleh pori – pori kesil, dalam tanah – tanah berpasir adalah rendah, yang menunjukkan kapasitas memegang air yang rendah. Sebaliknya, pada topsoil bertekstur
halus, memiliki lebih banyak ruang pori total yang sebagian besar terdiri dari pori – pori kecil, sehingga tanah dapat memegang air dengan kapasitas besar.
Untuk melakukan perhitungan tanah yang sebelumnya mengambil contoh tanah dilapangan, tabung-tabung (ring) tersebut dihitung diameter dan tingginya dengan jangka sorong. Selain itu, tabung-tabung juga ditimbang bobotnya agar setelah mengambil contoh tanah, bobot tanah basah dapat dihitung. Setelah tabung terisi penuh dengan tanah, maka kembali ditimbang dan ditutup 0
dengan plastik dari aluminium. Selanjutnya dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105 C selama 24 jam. Lalu setelah 24 jam tanah tersebut dimasukkan ke dalam desikator. Hal ini bertujuan unutk menyamakan suhu contoh tanah dengan suhu ruangan. Contoh tanah yang dimasukkan ke dalam desikator ditunggu (dibiarkan) selama 1 jam. Setalah 1 jam, plastik dibuka dan ditimbang kembali dan dicatat bobot keringnya. Setelah itu tanah dibersihkan.
Contoh perhitungan :
Diket :
Pada sample tanah L1T1 : BTB : 318,19 gr
BTK : 315,73 gr
BC : 40,25 gr
BR : 24,63 gr
Vring
Sehingga dapat dihitung :
: 98,125 cm
3
BTBM = BTB – (BR + BC)
= 318,19 gr – (24,63 gr + 40,25 gr)
= 253,31 gr
BTKM = BTK – (BR + BC)
= 315,73 gr – (24,63 gr + 40,25 gr)
= 250,91 gr
KA =
=
x 100 %
= 0,956 %
BD =
=
= 2,56 gr/cm
3
RPT =1-
= 1 –
x 100%
=4%
BAB IV
KESIMPULAN
1. Kadar air adalah air yang terdapat pada suatu tanah yang dinyatakan dalam persen. 2. Ruang pori total adalah isi seluruh pori – pori dalam suatu tanah yang dinyatakan dalam persen. Ruang pori total sebagai lalu lintas air dan udara dalam tanah. 3. Ruang pori total dipengaruhi oleh struktur dan tekstur tanah. Tanah bertekstur halus memiliki lebih banyak ruang pori dan daya jerap air semakin besar.
4. Bulk density atau kerapatan isi merupakan bobot tanah dalam keadaan utuh. Bulk density sangat mempengaruhi ruang pori total, semakin besar BD, maka RPT semakin besar pula. Bobot kering suatu isi tanah dalam keadaan utuh yaitu bagian padatan dan bagian ruang pori tanah diperhitungkan yang 3
dinyatakan dalam g/cm . 5. Ruang pori total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh yang dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang di antara partikel pasir, debu, liat, serta ruang diantara agregatagregat tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hanafiah, Kemas. 2007. Dasar-dasar Ilmu Tanah . Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Buckman, O, Hanry, Brady, C, Nyle. 1982. Ilmu Tanah. Jakarta: Barat Karya Aksara.
Foth,HD dan L.N.Turk . 1999. Fundamental of soils science . New York:fifth Ed. John. Waley & soil.
Gobahong, prof. Dr. 1994 Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Lampung: Universitas Lampung.
Harjowigeno, S. 1985. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademik Persindo.
Kartasapoetra, A. G, Ir. Dkk. 1985. Teknologi Konservasi Tanah Dan Air . Jakarta: Rineka Cipta.
Pairunan. A. K. dkk. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Ujung Pandang: BKPT INTIM.
Purwowidodo. 1991. Ganesa Tanah. Jakrta: Rajawali.
http://uftoriwasit.blogspot.com/2010/10/air-tanah-dan-kadar-air-tanah.html, diakses tanggal 28 April 2011.
http://wahyuaskari.wordpress.com/literatur/kadar-air-tanah/, diakses tanggal 28 April 2011.
http://www.scribd.com/doc/27376087/Praktikum-Kadar-Air-Tanah, diakses tanggal 28 April 2011.
http://iputuyuliawanappp.blogspot.com/2012/02/kadar-air-tanah-bulk-density-dan-ruang.html
aporan PENENTUAN TOTAL RUANG PORI/ POROSITAS I. JUDUL PENENTUAN TOTAL RUANG PORI/ POROSITAS II. TUJUAN - Untuk mengetahui total ruang pori atau porositas III. TEMPAT DAN WAKTU Hari : Rabu Tanggal : 13 Oktober 2010 Waktu : 12.00-14.00 WIB Tempat : Laboratorium Ilmu Tanah IV. ALAT DAN BAHAN
Alat : - Ring - timbangan - oven Bahan : - Tanah V. PRINSIP TEORI Kerapatan ruang pori adalah bobot kering, suatu isi tanah dalam keadaan utuh yang dinyatakan dalam g/cm3. Isi tanah terdiri dari bahan padatan dan isi ruangan diantaranya. Bagian isi tanah yang tidak berisi oleh bahan padat, baik bahan mineral maupun bahan organik disebut ruang pori tanah. Ruang pori tanah adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah yang utuh yang dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang diantara zarah pasir (sand), debu (silt), liat (clay) serta ruang diantara agregat-agregat tanah. Kerapatan Limbak Ruang Pori Total = [ 1 – ] x 100 % Kerapatan Jenis Zarah Untuk mendapatkan kerapatan jenis zarah tidaklah mudah, karena variabel ini merupakan fungsi dai nisbah antara komponen mineral dan bahan organik tanah. Untuk komponen mineral tanpa memperhatikan banyaknya Fe dan mineral-mineral berat, keapatan jenis zarah adalah 2,65 (angka rata-rata). Sedangkan untuk bahan organik dari tanah normal (tanah gambut) diambil rata-rata 1,45. Jika kadar bahan organik > 1 %, kerapatan jenis tanah harus dikurangi dengan 0,0 untuk tiap bahan organik. Tetapi untuk tanah gambut, hal ini tidak berlaku karena harus dilakukan pengukuran langsung. Metode pengerjaan untuk mendapatkan Kerapatan Limbak (Bulk Density) adalah sebagai berikut : • Bobot tabung sebelumnya sudah diketahui (Y gram). • Pengambilan contoh dari lapang dilakukan d engan tabung kuningan (lihat cara pengambilan contoh tanah utuh). • Timbang contoh tanah tadi dengan tabungnya (A gram). • Bobot Tanah (A – Y) gram. • Tetapkan kadar airnya (P %) (A – Y) x 100 • Bobot kering tanah = P + 100 Bobot kering tanah • Kerapatan Limbak/isi = Isi tanah • Isi tanah = isi tabung = 22/7 . r2 . t Tanah digunakan sebagai medium pertumbuhan tanaman yang mampu menghasilkan makanan, sandang, obat-obatan serta keperluan lainnya yang diperlukan oleh makluk hidup. Praktikum ini dilakukan di belakang laboratorium Bambu Kuning dan didapatkan data analisis tanah yang didapat dengan Nisbah Luas (NL) 0,052. Berat ring 165 gr, dan berat isi 637 gr, didapat bobot tanah sebesar 472 gr. Dengan bobot kering tanah 377,6 gr dan isi tanah 275,57 cm3, didapat kerapatan limbak/isi sebesar 1,37 gr/cm3.
VI. CARA KERJA 1. Timbang sampel tanah utuh untuk mengetahui BTB 2. Oven sampel tanah utuh ± 2x24 jam 3. Setelah dioven timbang kembali sampel tanah utuh untuk mengetahui BTKO 4. Bersihkan ring, kemudian timbang berat ring 5. Hitung BTK 6. Hitung volume tabung/tanah 7. Hitung bulk density 8. Tentukan total ruang pori tanah VII. HASIL PENGAMATAN Diketahui : Bulk Density = 1, 183 gr/ cm3 Particle Density = 2, 5 gr/ cm3 Volume tabung = 98, 125 cm3 Berat tanah kering = 116, 1 gr Ditanya : Total ruang pori tanah ? Penyelesaian : Ruang pori total (%) = ( 1 – bulk density ) x 100% Particle density = (1 – 1, 183 gr/ cm3) x 100 % 2, 5 gr/ cm3 = (1 – 0, 4732) x 100 % = 0, 5268 x 100 % = 52, 68 % VIII. PEMBAHASAN Isi tanah terdiri dari bahan padatan dan isi ruangan diantaranya. Bagian isi tanah yang tidak berisi oleh bahan padat, bahan organic disebut ruang pori tanah. Ruang pori tanah adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu tanah yang utuh yang dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang diantara zarah pasir (sand), debu (silt), liat (clay) serta rung diantar agregat-agregat tanah. Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (macro pore) dan Pori-pori halus (micro pore). Pori-pori kasar berisi udara atau gravitasi (air mudah hilang karena gaya gravitasi), sedang pori-pori halus air kapiler atau udara Prositas tanah dipengaruhi oleh : - Kandungan bahan organic - Struktur tanah. - Tekstur tanah. Porositas tinggi kalau bahan organic tinggi.tanh-tanah dengan struktur granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan struktur pasir banyak mrmpunyai banyak pori-pori makro sehingga sulit
menahan air. IX. KESIMPULAN Dari hasil praktikum ini dapat didefinisikan bahwa sebagai tubuh alam yang memiliki sistem tiga fase yang mengandung air, udara, bahan-bahan mineral dan bahan organik serta jasad jasad hidup yang berpengaruh pada faktor lingkungan terhadap permukaan bumi dan jangka waktu tertentu akan membentuk berbagai hasil perubahan yang memiliki ciri yang khas tertentu, sehingga memiliki peran sebagai tempat tumbuh bermacam-macam tanaman. Tanah tersusun dari air, udara dan bagian padat yang terdiri dari bahan-bahan mineral dan organik. Perbandingan air dan udara yang terkandung dalam tanah selalu berubah-ubah, hal ini dipengaruhi iklim dan faktor lainnya X. DAFTAR PUSTAKA Hardjowigeno, Prof.Dr.Ir.H.Sarwono, 1987, Ilmu Tanah Akademik Persindo ; Jakarta. S.Pedro A., 1993. Sifat dan Pengelolaan Tanah, Tropika; Bandung http;//www.blogie_ilmutanah_porositas.com http://llmu-tanah.blogspot.com/2011/12/laporan-penentuan-total-ruang-pori.html
KADAR AIR TANAH
Latar Belakang
Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Antara lain pada proses pelapukan mineral dan bahan organik tanah, yaitu reaksi yang mempersiapkan hara larut bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, air juga berfungsi sebagai media gerak hara ke akar-akar tanaman. Akan tetapi, jika air terlalu banyak tersedia, hara-hara dapat tercuci dari daerah-daerah perakaran atau bila evaporasi tinggi, garam-garam terlarut mungkin terangkat kelapisan tanah atas. Air yang berlebihan juga membatasi pergerakan udara dalam tanah, merintangi akar tanaman memperoleh O 2 sehingga dapat mengakibatkan tanaman mati. Kandungan air tanah dapat ditentukan dengan beberapa cara. Sering dipakai istilah-istilah nisbih, seperti basah dan kering. Kedua-duanya adalah kisaran yang tidak pasti tentang kadar air sehingga istilah jenuh dan tidak jenuh dapat diartikan yang penuh terisi dan yang menunjukkan setiap kandungan air dimana pori-pori belum terisi penuh. Jadi yang dimaksud dengan kadar air tanah adalah jumlah air yang bila dipanaskan dengan oven yang bersuhu o 105 C hingga diperoleh berat tanah kering yang tetap. Dua fungsi yang saling berkaitan dalam penyediaan air bagi tanaman yaitu memperoleh air dalam tanah dan pengaliran air yang disimpan ke akar-akar tanaman. Jumlah air yang diperoleh tanah sebagian bergantung pada kemampuan tanah yang
menyerap air cepat dan meneruskan air yang diterima dipermukaan tanah ke bawah. Akan tetapi jumlah ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti jumlah curah hujan tahunan dan sebaran hujan sepanjang tahun. Tinjauan Pustaka
Air terdapat di dalam tanah Alfisol ditahan (diserap) oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang baik. Baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Fungsi air tanah yaitu sebagai pembawa unsur hara dalam tanah serta keseluruhan bagian tanaman. Kadar air selalu berubah sebagai respon terhadap faktor-faktor lingkungan dan gaya gravitasi. Karena itu contoh tanah dengan kadar air harus disaring, diukur, dan biasanya satu kali contoh tanah akan dianalisis untuk penerapan suatu sifat. (Hakim, dkk., 1986). Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat dan isi. Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya, dasar penentuannya adalah pengukuran kehilangan berat dari o suatu contoh tanah yang lebih lembab setelah dikeringkan pada suhu 105 C selama 24 jam. Kehilangan berat sama dengan berat air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air (0) dihitung secara gravimetrik dengan satuan g / g, yaitu berat air yang terdapat di dalam suatu massa tanah kering (0 = tanah lembab-berat kering oven). (Pairunan, dkk., 1985) Kadar air dalam tanah Alfisol dapat dinyatakan dalam persen volume yaitu persen volume air terhadap volume tanah. Cara ini mempunyai keuntungan karena dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air pada pertumbuhan pada volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air tanah dapat digolongkan dengan beberapa cara penetapan kadar air tanah dengan gravimetrik, tegangan atau hisapan, hambatan listrik dan pembauran neutron. (Hardjowigeno, S., 1992). Daya pengikat butir-butir tanah Alfisol terhadap air adalah besar dan dapat menandingi kekuatan tanaman yang tingkat tinggi dengan baik begitupun pada tanah Inceptisol dan Vertisol, karena itu tidak semua air tanah dapat diamati dan ditanami oleh tumbuhan. (Syarief, 1998). Faktor tumbuhan dan iklim mempunyai pengaruh yang berarti pada jumlah air yang dapat diabsorpsi dengan efisien tumbuhan dalam tanah. Kelakukan akan ketahanan pada kekeringan, keadaan dan tingkat pertumbuhan adalah faktor tumbuhan yang berarti. Temperatur dan perubahan udara merupakan perubahan iklim dan berpengaruh pada efisiensi penggunaan air tanah dan penentuan air yang dapat hilang melalui saluran evaporasi permukaan tanah. Diantara sifat khas tanah yang berpengaruh pada air tanah yang tersedia adalah hubungan tegangan dan kelembaban, kadar garam, kedalaman tanah, strata dan lapisan tanah. (Buckman dan Brady, 1982).