16
Critical Book Report
Pengantar Oseanografi dan Sumber Daya Kelautan
Oleh :
Nabila Anggraini
NIM. 3173131029
Kelas C
Dosen Pengampu :
Riki Rahmat S.Pd, M.Sc.
PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa, karena telah dilimpahakan-Nya segala nikmat dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Oseanografi dan Sumber Daya Kelautan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Riki Rahmat, S.Pd, M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah tersebut, yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian tugas tersebut. Serta seluruh teman dan sahabat dan teristimewa kepada orangtua yang telah memberikan dorongan dan doa kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penugasan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penugasan berikutnya dikemudian hari. Semoga Critical Book Report ini bermanfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri tentunya, serta penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penugasan tersebut.
Medan, 26 Maret 2018
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... .......... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
INFORMASI BIBLIOGRAFI................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
LATAR BELAKANG............................................................................................. 3
RUMUSAN MASALAH......................................................................................... 3
KONSEP DAN METODE PEMBAHASAN......................................................... 4
BAB III ANALISIS BUKU................................................................................................. 5
SINOPSIS BUKU.................................................................................................... 5
KELEMAHAN DAN KELEBIHAN BUKU......................................................... 11
ANALISIS ISI BUKU............................................................................................. 12
BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 15
KESIMPULAN........................................................................................................ 15
SARAN...................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
Informasi Bibliografi
Dalam Critical Book Report ini, penulis menggunakan dua buku dengan satu tema yang sama, yaitu sebagai berikut.
Buku Utama
Judul : Pengantar Oseanografi
Penulis : Sahala Hurabarat
Stewart M. Evans
Penerbit : Penerbit Universitas Indonesia (UI Press)
Tahun Terbit : 1985
Kota Terbit : Jakarta
Urutan Cetakan : Cetakan kedua (2014)
Percetakan : Penerbit Universitas Indonesia (UI Press)
Tebal Buku : ix + 159 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
ISBN : 979-456-218-1
Buku Pembanding
Judul : Pengantar Ilmu Kelautan Edisi 2
Penulis : M.S Wibisono
Penerbit : Penerbit Universitas Indonesia (UI Press)
Tahun Terbit : 2014
Kota Terbit : Jakarta
Urutan Cetakan : Cetakan Pertama
Percetakan : Penerbit Universitas Indonesia (UI Press)
Tebal Buku : xvi + 259 halaman
Dimensi buku : 15,5cm x 23cm
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
ISBN : 978-979-456-415-8
BAB II
PEMBAHASAN
Latar Belakang
Studi tentang kelautan merupakan salah satu wahana untuk lebih memperdalam ilmu lingkungan karena besarnya peran serta laut terhadap siklus dan dinamika lingkungan hidup. Laut merupakan sumber kontribusi terbesar dalam tata sistem hidrologi. Namun, tidak hanya sampai pada batasan itu, karena laut memiliki keunikan dibandingkan dengan sumber air lain yaitu komponen dasar penyusun air laut berupa zat-zat kimia mikro maupun makro. Oleh karena itu perlu suatu kajian tentang laut, komponen penyusunnya, dan pergeseran stabilitas kelautan. Ilmu kelautan juga sangat berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya, misalnya ilmu perikanan laut (tangkap maupun kultur). Banyak sekali sumber referensi untuk mendukung pembelajaran Oseanografi dan Sumber Daya Kelautan, sehingga penulis tertarik untuk mengkritisi dua buku dari sumber-sumber referensi tersebut. Mengkritisi sebuah buku bukanlah menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu buku, melainkan menguraikan isi dari buku tersebut dan menjelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan buku tersebut untuk menjadi bahan pertimbangan bagi para pembaca. Serta mengkritisi buku termasuk dalam upaya untuk meningkatkan minat baca buku terhadap seseorang.
Rumusan Masalah
Adapun permasalah yang akan dikaji dalam critical book report ini adalah sebagai berikut.
Bagaimana penulis menyajikan seluruh materi dalam buku tersebut?
Apakah seluruh materi atau gagasan dalam buku tersebut mempunyai landasan teori yang relevan dan cukup kuat?
Apakah terdapat kesamaan dalam penyajian materi ataupun gagasan dari dua buku tersebut?
Bagaimana struktur kepenulisan dari kedua buku tersebut?
Apa saja kelemahan dan kelebihan dari kedua buku tersebut?
Konsep dan Metode Pembahasan
Dalam penugasan critical book report ini, penulis memaparkan seluruh uraian gagasan atau materi secara deskriptif dan mengevaluasi seluruh komponen dari kedua buku tersebut. Sehingga ditemukannya perbedaan dari kedua buku secara spesifik dan kelemahan dan kelebihan yang dimiliki kedua buku tersebut.
BAB III
ANALISIS BUKU
Sinopsis Buku
Buku Utama
Buku yang berjudul Pengantar Oseanografi karangan Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans terdiri dari 13 bab materi, yang reviewnya sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini terdapat pengenalan oseanografi, dimulai dari defenisi oseanografi secara sederhana yaitu ilmu yang mempelajari lautan. Dan terdapat empat cabang ilmu oseanografi yaitu fisika oseanografi, geologi oseanografi, kimia oseanografi, dan biologi oseanografi. Terdapat sejarah dan perkembangan ilmu oseanografi yang dimulai dari ekspedisi-ekspedisi pelayaran menyebrangi lautan semakin luas, serta pada bab ini juga dibahas secara singkat mengenai penelitian oseanografi secara singkat di Indonesia yang dimulai pada tahun 1904 ketika Koningsbenser mendirikan sebuah laboratorium perikanan di Jakarta.
Bab II Sumber-Sumber Alam dari Lautan
Bab ini merupakan pendahuluan yang berhubungan dengan sumber-sumber alam yang tersedia di lautan dan problema-problema yang menyangkut pengelolaan mereka. Dalam bab ini juga dibicarakan tentang bahayanya polusi lautan yang diakibatkan oleh pembuangan sisa-sisa produksi dari aktivitas di daratan.
Bab III Daratan dan Lautan
Pada bab ini dijelaskan urutan lapisan-lapisan bumi dimulai dari atmosfer, hidrosfer, litosfer (lapisan kerak bumi), astenosfer, dan pusat bumi (central core). Topografi permukaan lautan adalah kompleks sama seperti daratan. Seperti lembah lautan yang bentukkannya rigde dan rise, trench, abyssal plain, continental island, island arc, mid-oceanic volcanic islands, atol-atol, seamount dan guyot. Lalu ada batas-batas pantai yang dibedakan menjadi tiga yaitu continental shelf, continental slope, dan continental rise.
Bab IV Pembentukan Lautan dan Daratan
Pada bab ini membahas secara detail mengenai pembentukan daratan dan lautan yang dipengaruhi oleh aktivitas tektonik yaitu pergerakan lempeng. Yang pada akhirnya sebagaimana benua dapat didorong dan dipisahkan oleh penyebaran dasar lautan, demikian juga mereka dapat bergerak untuk saling mendekati.
Bab V Sedimen
Sedimen terutama terdiri dari partikel-partikel yang berasal dari pembokaran batu-batuan dan potongan-potongan kulit (shell) serta sisa rangka-rangka dari organisme laut. Sedimen secara umum dibagi menjadi tiga yaitu sedimen lithogenous, sedimen biogenous, dan sedimen hydrogenous. Pada bab ini dibahas juga mengenai arus-arus turbidity.
Bab VI Air Laut
Pada bab ini membahas secara terperinci mengenai salinitas, suhu, cahaya dan densitas air laut. Dimana salinitas secara umum adalah konsentrasi rata-rata seluruh garam yang terdapat didalam air laut. Suhu dan cahaya merupakan faktor penting bagi kehidupan organisme di lautan. Dan densitas secara umum adalah jumlah suatu zat yang terkandung pada suatu unit volume. Pada bab ini juga membahas beberapa keterkaitan antara keempat pembahasan tersebut.
Bab VII Lautan dan Iklim
Iklim tergantung kepada hubungan yang kompleks yang terjadi antara keadaan di daratan, lautan, dan atmosfer. Pada bab ini akan membicarakan mengenai tiga faktor utama yang mempengaruhi iklim yaitu suhu, curah hujan, dan angin. Terdapat perbedaan kapasitas antara daratan dan lautan dalam kemampuan menyimpan panas, perpindahan panas antara daratan dan lautan mempunyai suatu pengaruh yang lunak terhadap iklim di daerah pantai. Hilangnya air dari lautan oleh karena besarnya penguapan yang kemudian masuk ke dalam atmosfer selalu terjadi secara seimbang dengan besarny curah hujan melalui suatu proses yang dikenal sebagai hydrologic cycle. Angin disebabkan karena adanya perbedaan tekanan udara yang merupakan hasil dari pengaruh ketidakseimbangan pemanasan sinar matahari terhadap tempat-tempat yang berbeda di permukaan bumi.
Bab VIII Gelombang
Gelombang selalu menimbulkan sebuah ayunan air yang bergerak tanpa henti-hentinya pada lapisan permukaan laut dan jarang dalam keaadan sama sekali diam. Susunan gelombang di lautan sangatlah kompleks, sehingga hampir tidak dapat diuraikan. Pada bab ini juga dijelaskan secara spesifik mengenai angin sebagai pembangkit gelombang serta deskripsi gelombang di perairan dangkal.
Bab IX Sirkulasi Air di Lautan
Pada bab ini membahas secara mendalam mengenai arus-asrus permukaan dunia, dimana arus merupakan gerakan air yang sangat luas yang terjadi pada seluruh lautan di dunia. Faktor-faktor pembangkit arus permukaan adalah bentuk topografi dasar laut dan pulau-pulau yang ada disekitarnya, gaya coriolis dan arus ekman. Pada bab ini juga membahas mengenai perbedaan-perbedaan tekanan air, arus-arus musiman, serta upwelling dan sinking.
Bab X Pasang
Pasang terutama disebakan oleh adanya gerak tarik menarik antara dua tenaga yang terjadi di lautan, yang berasal dari gaya sentrifugal yang disebabkan oleh perputaran bumi pada sumbunya dan gaya gravitasi yang berasal dari bulan. Pada bab ini pembahasan utama lebih memfokuskan terhadap deskripsi pasang tersebut.
Biologi Oseanografi : Sistem Pelagik
Sistem pelagik terdiri dari hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidupnya berenang dan melayang-layang di lautan terbukan. Sistem pelagik dibagi menjadi dua grup utama yaitu plankton dan nekton. Dalam bab ini sitem pelagik dideskripsikan lebih dalam lagi, seperti klasifikasi dari plankton dan nekton..
Bab XII Biologi Oseanografi : Benthos
Benthos adalah seluruh organisme yang hidup di bagian dasar lautan. Termasuk didalamnya seluruh hewan-hewan dan tumbuhan yang hidup pada daerha-daerah yang masih dipengaruhi oleh air pasang, daerah continental shelf, dan yang tinggal di laut yang sangat dalam (daerah bathyl dan abyssal. Keadaan lingkungan seperti tipe sedimen, salinitas, dan kedalaman di bawah permukaan memberikan variasi yang amat besar dari satu daerah dasar lautan ke daerah dasar lautan yang lainnya. Pada bab ini menyajikan materi mengenai batas penyebaran tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan dasar, produksi benthos, dan jenis-jenis benthos yang mendiami suatu daerah tertentu.
Bab XIII Pencemaran
Pencemaran laut merupakan suatu masalah yang sering diperdebatkan, pada bab ini akan membahas mengenai pengaruh utama pencemaran dan problema-problema yang berhubungan dengan penelitian dalam bidang biologi laut. Ada beberapa pencemaran yang terjadi di laut, seperti pencemaran minyak, pencemaran logam berat, dan sampah. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai bagaimana mengontrol laut dan pengujian sifat racun bahan pencemar.
Buku Pembanding
Buku Ilmu Kelautan Edisi 2 karangan M.S. Wibisono, terdapat delapan bab pembahasan materi, review dari setiap bab materi adalah sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Ilmu yang mempelajari tentang lautan/samudra oleh masyarakat dunia Barat disebut sebagai Oseanografi/Oseanography yang secara umum di bahasa Indonesiakan menjadi ilmu kelautan. Pada bab ini memaparkan secara sederhana konsep ilmu kelautan dan perkembangannya.
Bab II Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Orientasi Bahari
Wawasan nusantara adalah suatu konsepsi politis yang sangat berharga dan idealis murni untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang, sehingga selalau tertuang dalam Garis Besar Haluan Negara sebagai acuan dalam mewujudkan pembangunan nasional. Dasar hukum bagi perwujudan prinsip Wawasan Nusantara telah dipertegas dalam UU NO. 4/1960 yang antara lain juga menetapkan batas-batas wilayah perairan Indonesia. Pada bab ini juga menyajikan materi mengenai fungsi-fungsi dari laut.
Bab III Sejarah Terjadinya Laut
Ada terdapat beberapa teori yang menjelaskan tentang sejarah terjadinya laut, salah satunya adalah teori Wegener atau disebut dengan teori gerakan kontinen. Teori ini mengatakan bahwasanya Pangea mengalami gerakan kontinen (gerak orogenetik) dan terpecah menjadi beberapa benua seperti yang terlihat saat ini. Lalu ada juga teori yang menyatakan bahwasanya terjadinya laut berasal dari air dalam cekungan-cekungan dasar samudra, yang lama kelamaan mengalami penambahan volume air, baik yang berasal dari daratan maupun lelehan es dari kutub utara maupun kutub selatan.
Bab IV Bagian-Bagian Laut
Pada bab ini menyajikan materi mengenai dua bagian utama dari lingkungan perairan laut yaitu bagian air yang terkenal sebagai pelagik dan bagian dasar laut yang dikenal dengan bentik secara terperinci.
Bab V Sifat Fisika-Fisika Air Laut
Pada air laut yang sebagian besar terdiri dari air (±96,5%) dan sisanya rata-rata 3,5% merupakan komponen anorganik terlarut. Komposisi kimia air laut yang dominan adalah NaCl (penyebab rasa asin) pada air laut. Pada bab ini dibahas mengenai salinitas dan densitas, lapisan-lapisan konfigurasi yang stabil sesuai dengan tingkat densitas masing-masing yaitu Zona Pycnocline dan Zona Thermocline, serta pendalaman materi gas-gas yang terlarut di dalam laut.
Bab VI Hidrodinamika Laut
Pada bab ini membahas mengenai fenomena arus, gelombang, dan pasang surut. Arus laut secara umum adalah gerakan massa air laut ke arah horizontal dalam skala besar, yang dipengaruhi oleh kecepatan angin, tahanan dasar, gaya orolis, dan perbedaan densitas. Gelombang adalah gerakan dari setiap partikel air laut yang berupa gerak longitudinal, dan orbital secara bersamaan disebabkan oleh transmisi energi serta waktu (momentum) dalam artian implus vibrasi melalui beragam bentuk materi. Pasang surut adalah salah satu gejala alam yaitu suatu gerakan vertikal dari seluruh massa air laut dari permukaan sampai bagian terdalam dari dasar laut yang disebabkan oleh pengaruh dari gaya tarik menarik antara bumi dan benda-benda angkasa terutama matahari dan rembulan. Pada bab ini dibahas juga mengenai pengaruh pemanasan global warming terhadap laut.
Bab VII Sedimen Dasar Laut
Menurut asal-usul sedimen dasar laut dapat dibedakan menjadi lithogenous yang berasal dari pelapukan batuan, biogenous yang berasal dari organisme yang sudah mati, hydrogenous yang berasal dari komponen kimia yang larut dalam air laut dengan konsentrasi yang kelewat jenuh, dan cosmogenous yang berasal dari benda-benda luar angkasa. Pada bab ini juga dibahas mengenai metode pemeriksaan analisis kimia sedimen dampak kegiatan manusia terhadap sedimen laut.
Bab VIII Lingkungan Pantai dan Laut
Lingkungan akuatik marin mempunyai sifat yang unik, yaitu adanya tiga ekosistem yang penting dan saling mempengaruhi yaitu ekosistem mangrove, ekosistem terumbu karang, dan ekosistem padang lamun (sea-grass). Ketiga ekosistem tersebut merupakan kantong-kantong plasma nuftah (germ plasm) yang seharusnya mendapatkan perlindungan yang memadai. Tingkat daya dukung suatu perairan bisa dihitung dari sisi fitoplankton maupun dari sisi zooplankton yakni lebih lebih banyak parameter yang bisa didapat termasuk dinamika populasi.
Kelemahan dan Kelebihan Buku
b.1. Penggunaan Bahasa dan Gaya Bahasa
Pada buku Pengantar Oseanografi karangan Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans ini memiliki struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan ketentuan Bahasa Indonesia, terlihat dengan jelas dari penggunaan kata baku dan tidak terdapatnya kata tidak baku dalam penyajian materi. Sistematika buku Pengantar Oseanografi ini juga cukup terstruktur dengan baik tapi tidak tersedianya daftar tabel dan daftar gambar yang seharusnya memudahkan para pembaca, namun penggunaan gaya bahasa di buku ini dapat dikatakan kurang baik. Hal ini dikarenakan penyampaian materi yang terlalu kaku dan rumit sehingga susah untuk dipahami oleh pembaca. Begitu juga dengan struktur kepenulisan yang kurang teratur, hal ini bisa dilihat dari kepenulisan sub bab yang tidak terdapat perbedaan signifikan dengan kepenulisan materi yang disajikan.
Sedangkan pada buku Pengantar Ilmu Kelautan Edisi 2 karangan M.S Wibisono ini memiliki struktur bahasa yang digunakan sudah sesuai dengan ketentuan Bahasa Indonesia. Sistematika buku tersebut dapat dikatakan cukup baik dengan penyajian yang spesifik disetiap sub babnya, serta dilengkapi dengan daftar tabel dan daftar gambar. Penggunaan gaya bahasa pada buku ini dapat dikatakan baik karena penyampaian materi yang lugas dan tepat serta dengan penyusunan kalimat yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Namun, struktur kepenulisan pada buku ini kurang teratur karena tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan antara judul sub bab dengan isi materi, sehingga dapat membingungkan para pembaca.
Analisis Isi Buku
c.1. Tujuan Penulisan Buku
Pada buku Pengantar Oseanografi karangan Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans bertujuan untuk sebagai salah satu sumber pustaka dalam bidang oseanografi sehingga membantu mengisi jarak kekosongan terhadap buku-buku oseanografi yang ada.
Sedangkan pada buku Pengantar Ilmu Kelautan Edisi 2 karangan M.S Wibisono tujuan penulisan buku lebih kompleks, yaitu untuk ikut mengikuti khazanah ilmu pengetahuan di Indonesia khususnya dibidang kelautan yang masih terasa langka, sebagai sumber pustaka yang mudah dijangkau dna kompetitif bagi para pembaca mengingat bahwasnya sumber pustaka mengenai kelautan masih sedikit yang menggunakan bahasa pengantar Bahasa Indonesia, menumbuhkembangkan semangat baru dibidang kebaharian sehingga rasa persatuan dan kesatuan terpupuk serta bersemi kembali dalam era otonomi daerah, dan memotivasi generasi muda agar lebih inovatif dan kreatif serta proaktif dalam menemukan hal-hal baru yang berkaitan dengan kelautan.
c.2. Isi Buku Secara Umum
Pada buku Pengantar Oseanografi karangan Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans, akan disajikan materi secara runtun dari dasar hingga komplek, diawali dengan kata pengantar penulis yang menyajikan tujuan dan cuplikan buku secara ringkas serta ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang bersangkutan. Buku ini menyajikan pengenalan tetrhadap ilmu oseanografi, lalu dilanjutkan dengan pemaparan sumber-sumber alam dari lautan, deskripsi mengenai daratan dan lautan, tahap dan proses pembentukan lautan dan daratan, klasifikasi sedimen, penjelasan mengenai air laut, larutan dan iklim, gelombang dan klasifikasinya, sirkulasi air di lautan dimulai dari klasifikasi dan faktor-faktor penentunya, pasang air laut, sistem pelagik dan benthos yang merupakan komponen biologi oseanografi serta pemahaman dan penanggulangan pencemaran.
Pada awal buku Pengantar Ilmu Kelautan Edisi 2 karangan M.S Wibisono disajikan kata pengantar dari penulis dimulai dari edisi ke-1 dan edisi ke-2 serta daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar secara berurut. Lalu dilanjutkan dengan pengenalan awal dari ilmu kelautan secara singkat dan jelas, kemudian memperkenalkan apa itu wawasan nusantara dan orientasi bahari. Pembahasan inti mengenai ilmu kelautan dimulai dari sejarah terjadinya laut dan bagian-bagian dari laut tersebut, sifat fisika-kimia air laut, hidrodinamika laut, dan sedimen dasar laut. Selanjutnya mulai memasuki pembahasan mengenai lingkungan pantai dan laut yang dijelaskan secara rinci.
c.3. Penilaian Kualitas Isi
Pada buku Pengantar Oseanografi karangan Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans menurut penulis penyajian materi yang disajikan tidak disampaikan secara lugas dan tepat, model penyampaian materi yang diterapkan berupa pengayaan, sehingga pembaca lah yang menyimpulkan setiap gagasan materi tersebut. Buku ini dilengkapi dengan gambar, ilustrasi, dan tabel yang membantu pembaca untuk lebih memahami materi. Sebagian besar gagasan yang disajikan dalam buku ini secara analistis, hanya sekitar 35% disajikan secara naratif pada awal penyajian sub bab pembahasan saja. Buku ini dilengkapi dengan daftar pustaka, namun tidak dilengkapi daftar tabel, daftar gambar, dan indeks buku. Buku ini dilengkapi dengan sumber-sumber yang relevan (hasil riset) sehingga penjabaran setiap materi sangat logis dan faktual, serta cukup kuat untuk mendukung materi yang disajikan. Namun, buku ini kurang berperan sebagai sumber pustaka yang menyajikan dasar permulaan dari ilmu oseanografi bagi para pembaca pemula. Menurut penulis, hal ini diakibatkan dari gaya penyampaian materi yang tidak fleksibel dan terlalu kaku.
Sedangkan buku Pengantar Ilmu Kelautan Edisi 2 karangan M.S Wibisono terdapat beberapa bab yang penyajian materinya secara naratif namun jelas dan tepat, contohnya pada Bab III, IV, dan VII. Pada bab lainnya penyajian materi disajikan secara analistis yang lebih memfokuskan terhadap pratikum dan riset, teori-teori yang dipaparkan lebih mengenai karakteristik parameter kimia, pelaksanaan sampling, pengukuran, metode penelitian dan sebagiannya. Buku ini cukup dengan ilustrasi, gambar, grafik, dan data yang sangat mendukung materi. Buku ini juga dilengkapi dengan sumber-sumber yang relevan (hasil riset) sehingga penjabaran setiap materi sangat logis dan faktual, serta cukup kuat untuk mendukung materi yang disajikan. Serta buku ini menyediakan latihan soal-soal bagi para pembaca untuk mengukur kemampuan diri sendiri. Buku ini menyajikan banyak sekali perhitungan kimia da fisika yang tidak disertai dengan keterangan ataupun contoh pengerjaan yang seharusnya disediakan sebagai acuan bagi para pemula. Gaya penulisan yang sudah cukup menarik namun terkadang kurang spesifik dan keluar dari poin-poin penting materi tersebut, atau dengan kata lain penyajian materi sedikit rancu tidak memfokuskan terhadap sub bab pembahasan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Menurut penulis yang merupakan mahasiswi Pendidikan Geografi di Universitas Negeri Medan, buku utama yaitu Pengantar Oseanografi karangan Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans serta buku pembanding Pengantar Ilmu Kelautan Edisi ke-2 merupakan sumber lliterasi yang sangat relevan terhadap mata kuliah Oseanografi dan Sumber Daya Kelautan yang dapat dijadikan sumber belajar bagi mahasiswa/i khususnya Pendidikan Geografi. Kedua buku ini memuat berbagai ilmu tentang kelautan atau oseanografi dengan bentuk penyajian yang berbeda, yang tentunya buku ini melatih para pembaca untuk menganalisa suatu informasi dengan baik, selama ini banyak sekali buku yang hanya menyajikan ilmu secara mendasar tanpa menuntut analisa atau sudut pandang dari penulis terhadap materi tersebut, kedua buku ini tidak hanya memberikan informasi tapi juga menuntut pembaca untuk menggali informasi tersebut lebih dalam lagi. Penulis dari kedua buku ini cukup berhasil dalam mencapai tujuan penulisan buku yaitu secara garis besar ingin menjadikan buku tersebut sebagai buku pengantar atau dasar bagi ilmu kelautan/oseanografi.
Saran
Saran saya sebagai penulis, ada baiknya jika ada penebitan edisi terbaru dari kedua buku tersebut ataupun penerbitan buku baru mengenai ilmu kelautan yang disertai dengan gambar-gambar yang mendukung materi dengan jumlah yang lebih banyak, sehingga dapat membuka cakrawala pembaca mengenai ilmu kelautan. Karena lautan adalah wilayah yang jarang sekali dijelajah oleh masyarakat biasa.
Bagi para pembaca yang sedang menjalani mata kuliah yang berkaitan dengan ilmu kelautan, ada baiknya memiliki kedua buku tersebut sebagai sumber referensi untuk mendukung perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Wibisono, M.S. (2015). Pengantar Ilmu Kelautan Edisi 2. Jakarta : UI-Press.
Hutabarat, Sahala dkk. (1985). Pengantar Oseanografi. Jakarta : UI-Press.
i
ii