Pengesahan Laporan Akhir HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR 1.
Judul kegiatan
: Brownis Kukus Wortel si Mungil yang Menyehatkan
2.
Bidang Kegiatan
: ( ) PKM-P
( √ ) PKM-K
( ) PKM-T 3.
Bidang Ilmu
( ) PKM-M
: ( ) Kesehatan
( ) Pertanian
( ) MIPA
( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi
( ) Humaniora
( ) Pendidikan 4.
Ketua Pelaksana Kegiatan/ Penulis Utama a.
Nama Lengkap
b.
: Winarti
NIM
: 082040027
c.
Jurusan
: Administrasi Bisnis
d.
Universitas/Institut/Politeknik
e.
Alamat Rumah dan No.Telp/Hp
f.
Alamat Email
5.
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
6.
Dosen Pendamping a.
Nama Lengkap dan Gelar
b.
NIP
: Pasundan : Jl. Margacinta dalam III No.72 Rt 02/04 :
[email protected]
:
3
orang
: Siti Patimah, SE.,M.Si : 151.103.14
c. Alamat Rumah dan No. Telp/Hp : Komplek Griya Bandung Indah E1 No. 15 RT.01/08 Ds. BuahBatu Kec Bojong Soang Kab Bandung 081321186261 (Phone Cell) 7.
Biaya Kegiatan Total:
a.
Dikti
8.
b.
: Rp. 5.850.000,Sumber lain
Jangka Waktu Pelaksanaan
: Rp. : 6 Bulan
Bandung, Juni 2011 Menyetujui Ketua Prodi
Ketua Pelaksana Kegiatan
( Dr. Teddy Hikmat Fauzi M.si)
NIP.
151.103.09
Pembantu atau Wakil Rektor Bidang
( Winarti) NIM. 082040027 Dosen Pendamping
Kemahasiswaan
( Dr. Deden Rhamdan M.si)
NIP. 196202031989031001
( Siti Patimah, SE, M.Si ) NIP. 151.103.14
ABSTRAK
Wortel dapat diolah menjadi bahan makanan yang bervariasi seperti sup, selain itu juga dapat juga dibuat menjadi minuman jus dan makanan kue yang terbuat dari wortel. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan mempertimbangkan aspek kesehatan pada makanan serta tetap menyajikan makanan yang murah dan praktis, kami membuat usaha Brownis Kukus Wortel karena selain sehat dan bermanfaat bagi tubuh. Diharapkan dengan menggunakan menggunakan bahan baku tersebut, animo masyarakat pada umumnya dan warga Bandung khususnya terhadap produk ini akan besar. Tujuan Tujuan dari usaha ini adalah adanya alternative makanan yang sehat dan dicetak secara mungil sehingga dapat dikomersilkan berupa produk makanan yang berbahan wortel. Metode Metode pelaksanaan program. 1.
Tahap pembuatan produk.
Peralatan. Standar Produksi
2.
Tahap pemasaran produk.
Produk Brownise berbahan baku wortel merupakan pertama kali ada di Bandung dan belum ada sebelumya. Beberapa strategi pemasaran akan kami lakukan diantaranya, yaitu : a.
Costumer Relationship Marketing
b.
Community Based Marketing
Kata Kunci Mungil, Sehat, Terjangkau
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan penyusunan laporan akhir yang berjudul “ Brownis Kukus Wortel si Mungil yang Menyehatkan”. Menyehatkan”. Maksud dari penulisan penulisan laporan ini adalah untuk dijadikan dijadikan sebagai sebagai laporan akhir akhir dari kegiatan PKM-K. Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan kesempurnaan baik ditinjau dari segi teknik maupun penulisannya, karena masih terbatasnya kemampuan dan pengalaman yang dimiliki penulis, meskipun demikian penulis berusaha menyelesaikannya menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun membangun untuk kesempurnaan kesempurnaan laporan ini sangat penulis harapkan. Dalam menyusun laporan akhir ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulustulusnya kepada : 1.
DIKTI selaku panitia pelaksana yang telah memberikan dana hibah kepada kami.
2.
Bapak Prof. Dr. H. Didi Turmudzi M.Si selaku Rektor Universitas Pasundan Bandung
3. Bapak Drs.H Aswan Haryadi M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan 4. Bapak Dr. Deden Rhamdani M.Si selaku Pembantu Dekan 3 bagian Kemahasiswaan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas Pasundan 5. Bapak Dr. Teddy Hikmat Fauzi M.Si selaku Ketua Prodi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu I lmu Politik Universitas Pasundan 6. Bapak Dindin Abdurrohim ABS S.Sos, MM, M.Si selaku Sekretaris PPM Fakultas Ilmu Sosial dan dan Ilmu Politik Unversitas Pasundan Pasundan 7.
Ibu Siti Patimah SE, M.si selaku dosen pembimbing kami
8. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unversitas Pasundan Bandung 9.
Teman – teman yang sudah membantu kelancaran kegiatan ini. Bandung, Juni 2011
Penulis BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bandung adalah ibu kota dari Propinsi Jawa Barat yang bersebelahan dengan daerah KBB (Kabupaten Bandung Barat). Dimana Daerah Kabupaten Bandung Barat memiliki hasil pertanian yang sangat bagus, salah satu diantaranya adalah daerah Lembang. Lembang adalah daerah wisata yang menawarkan suasana alami yang indah dan udara pegunungan yang sejuk. Tidak mengherankan jika kota ini sering disinggahi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam, dan sebagian besar akan membeli sayuran serta buah – buahan sebagai oleholeh. Dengan didukung udara sejuk dan berada pada ketinggian 1250 meter diatas permukaan laut, Lembang merupakan daerah yang berpotensi untuk menghasilkan sayuran. Begitu banyak jenis sayuran yang diproduksi dikawasan Lembang sehingga daerah ini sangat dikenal dengan produk sayuran dataran tinnginya. Jika datang kedaerah ini, kita bisa menjumpai tanaman sayuran seperti kentang, cabe merah, tomat, buncis, kacang panjang, jamur, terong, mentimun, wortel dan sayuran tropis asli Indonesia lainnya. Berbagai jenis sayuran itu diambil dari kebun sayur yang berada di daerah pegunungan sekitar Lembang. Diantara jenis sayuran lainnya, rasa rasanya wortel termasuk jenis sayuran yang paling digemari. Citra rasanya manis dan teksturnya renyah. Cocok sekali dijadikan camilan yang menyehatkan. menyehatkan. Jika anda tak doyan sayuran kesukaan kelinci ini, anda termasuk kelompok yang merugi. Oleh sebab itu wortel dapat diolah menjadi bahan makanan yang bervariasi seperti sup, selain itu juga dapat juga dibuat menjadi minuman jus dan makanan kue yang terbuat dari wortel.
Untuk memperoleh manfaat wortel secara maksimal yang harus diperhatikan adalah jeli memilih wortel. Pilih wortel yang berwarna agak muda dan terang. Ini menandakan bahwa wortel tersebut masih muda dan segar. Adapun manfaat yang dihasilkan oleh wortel sendiri adalah sebagai berikut : Mengatasi hipertensi : Ambil 500 gr wortel cuci bersih kemudian potong – potong, beri sedikit air matang lalu blender. Saring dan minum segera. Usahakan untuk rutin meminum air wortel ini 3 kali dalam sehari, Mengatasi Demam pada anak : Ambil 200 gr wortel kemudian cuci bersih, parut dan peras sampai keluar sarinya. Rebus air perasannya, minum selagi hangat, Mengatasi luka bakar : Wortel ditumbuk hingga halus dan oleskan pada luka bakar. Lakukan sesering mungkin sampai luka tidak terasa panas, Menyembuhkan batuk : Ambil sebatang wortel lalu bersihkan dan parut. Beri beberapa sendok air panas dan peras. Tambahkan sedikit gula aren, aduk samapi rata. Minum 2 kali dalam sehari, Mengatasi nyeri Haid : 250 gr wortel cuci bersih lalu potong – potong. Tambahkan sedikit air lalu blender. Usahakan untuk meminum ramuan ini setidaknya 2 kai dalam sehari, Mengatasi sembelit: Ambil 2 wortel yang masih muda lalu cuci bersih dan parut. Tambahkan 2 sdm air matang dan sedikit garam, lalu peras. Minum airnya 2 kali sehari, Menghaluskan wajah : Ambil 2 – 3
wortel yang sudah dikupas bersih, lalu cuci dan parut. Kemudian langsung oleskan pada wajah sebagai masker. Tunggu sampai kering. Bilas. Dari uraian diatas, maka kami membuat proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan yang berjudul : “ Brownis Kukus Wortel si Mungil yang Menyehatkan “
B.
Rumusan Masalah 1.
Apakah alternative makanan murah dan praktis ?
2. Bagaimana strategi pemasaran produk olahan wortel agar dapat menjadi alternative makanan yang sehat dari khas kota Bandung ? 3. Bagaimana pengelolaan pengelolaan aspek manajerial dan non-manajerial pada usaha ini agar memperoleh keuntungan maksimum ?
C.
Luaran yang diharapkan
Luaran yang diharapkan dari usaha ini adalah adanya alternative makanan yang sehat dan dicetak secara mungil sehingga dapat dikomersilkan berupa produk makanan yang berbahan wortel.
D.
Manfaat Program
Manfaat yang diharapkan dengan hadirnya usaha makanan tradisional yang berbahan baku wortel yaitu : 1.
Produk makanan olahan wortel yang sehat, murah dan khas kota Bandung.
2.
Dapat menciptakan lapangan kerja baru.
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
1.
Kondisi Umum Usaha
Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat Menuntut adanya perubahan gaya kehidupan masyarakatnya masyarakatnya tidak terkecuali pola makan. Perubahan gaya hidup tersebut dapat dilihat dengan adanya restoran cepat saji dan tuntutan masyarakat terhadap produk makanan yang praktis. Dewasa ini, masyarakat lebih memperhatikan kesehatan hidup mereka, termasuk konsumsi makanan dan minuman sehari-hari. Masyarakat lebih prefer untuk mengkonsumsi mengkonsumsi makanan berbahan baku alami atau organic karena sehat bagi tubuh. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan mempertimbangkan aspek kesehatan pada makanan serta tetap menyajikan makanan yang murah dan praktis, kami membuat usaha Brownis Kukus Wortel karena selain sehat dan bermanfaat bagi tubuh. Diharapkan dengan menggunakan menggunakan bahan baku tersebut, animo masyarakat pada umumnyadan warga Bandung khususnya terhadap produk ini akan besar. 2.
Peluang Pasar.
Permintaan terhadap Brownis Kukus Wortel ini diperkirakan akan tinggi. Hal ini dapat disimpulkan dari analisis beberapa factor penyebab antara lain : 1) Jumlah ketersediaan wortel di bandung sangat banyak serta siklus panen wortel tersebut cepat dan tidak membutuhkan perawatan yang cukup sulit, sehingga memungkinkan memungkinkan untuk melakukan produksi tanpa adanya kekhawatiran kekurangan bahan baku. 2) Merupakan inovasi produk brownies yang tidak hanya memperhatikan aspek rasa, namun terdapat juga kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. 3) Pemilihan hasil usaha yang strategis. Lokasi menjadi salah satu kunci sukses sebuah usaha, karena akan berhubungan dengan akses keluar-masuk barang dan pelanggan, semakin strategis dan mudah terjangkau lokasi usaha, maka kesempatan usaha akan berkembang akan semakin besar.
3.
Aspek Produksi.
Aspek produksi dalam usaha ini akan meliputi, pengolahan dan penyajian bahan baku, perekrutan tenaga kerja. Penjelasan lebih rinci adalah sebagai berikut : a.
Pengelolahan Pengelolahan dan penyajian bahan baku
Pengelongan bahan baku wortel yang digunakan digunakan untuk produksi dengan dengan membeli langsung dari petani wortel. Hal ini dilakukan untuk memperoleh harga yang lebih murah. Selain itu, untuk cara penyajiannya penyajiannya wortel dengan bahan-bahan lainnya diolah setelah itu dikukus dan disajikan. b.
Perekrutan tenaga kerja
Sebagai usaha yang masih tergolong baru, maka penulis sendiri yang beranggotakan beranggotakan 4 orang. Yang akan berperan sebagai pemilik, pengelola, dan pekerja. Alternative ini dipilih karena akan mengurangi beban tetap produksi, sehingga berpengaruh terhadap biaya produksi dan margin keuntungan. Hal ini akan dilakukan sampai pada titik break event point (BEP), baik kuantitas produk maupun jumlah income, setelah BEP tercapai baru dapat dilakukan perekrutan tenaga kerja dari luar. 1.
Manajemen SDM Para karyawan lini meliputi dua orang koki masak, dan satu orang kasir. Pengrekrutan karyawan dilakukan oleh Santi Nurhayati, karyawan yang diterima diberi pelatihan dan penempatan posisi.
a.
Tabel 1.1 Bahan Abis Pakai No 1.
Uraian
Jumlah
Harga Satuan
Total Biaya
(Rp)
(Rp)
Bahan Utama Wortel
50 kg
5.000,00
250.000,00
Terigu
25 kg
10.000,00
250.000,00
Gula Putih
25 kg
10.000,00
250.000,00
Telur
25 kg
14.000,00
350.000,00
Perasan Jeruk
10 botol
5.000,00
50.000,00
Minyak Goreng
20 liter
10.000,00
200.000,00
Kismis
3 kg
40.000,00
120.000,00
TBM
10 bks
5.000,00
50.000,00
2. Bahan Pelengkap
SUB TOTAL A
b.
1.520.000,00
Tabel 1.2 Penyusutan Peralatan Penunjang. Biaya Penyusutan
No. 1.
Uraian Pemakaian Jangka 4
Jumlah
Periode Pemakaian
(Rp)
Tahun.
Alat Pengukus 3
4 tahun
600.000,00
1
4 tahun
1.500.000,00
Serbet
20
2 tahun
200.000,00
Tempat sampah
20
2 tahun
100.000,00
Tempat Tissue
5
2 tahun
50.000,00
Kompor gas
6
2 tahun
60.000,00
Tabung gas
3
2 tahun
450.000,00
Cetaka kue kecil
6
2 tahun
900.000,00
Cetakan kue besar
150
2 tahun
150.000,00
Spatula
20
2 tahun
200.000,00
5
2 tahun
25.000,00
Mixer 2. Pemakaian Jangka 2 Tahun.
Nampan
Sub Total B
c.
4.235.000,00
Tabel 1.3 Perjalanan dan Promosi Harga Satuan No. 1.
Uraian Transportasi Penyediaan Bahan dan Alat
Jumlah 5 kali
(Rp) 19.000,00
Total Biaya (Rp) 95.000,00
Sub Total C
95.000,00
Total biaya produksi = Biaya habis pakai + biaya penyusutan penyusutan + Biaya transport penyedian bahan dan alat
= Rp. 1.520.000,00 + Rp. 129.000,00/bulan + Rp. 95.000,00 = Rp. 1.744.000,00 (biaya)
Jumlah barang yang diproduksi 00 dus dengan harga penerimaan Rp. 5.000.000,00
Rp. 25.000,00/dus, sehingga total
Keuntungan = Rp. 5.000.000,00 5.000.000,00 – Rp. 1.744.000,00 1.744.000,00 = B/C Ratio
Rp. 3.256.000,00 bulan
= Total keuntungan / Total biaya
= Rp. 3.256.000,00 3.256.000,00 / Rp. 1.744.000,00 = 1,87
Maka hal ini berarti keutungan yang diperoleh sebesar 187% dari total biaya BEP Produksi = Total Biaya/Harga
= Rp. 1.744.000,00/ 1.744.000,00/ Rp. 25.000,00 = 69,76 dus / bulan
BEP Produksi 69,76 dus berarti usaha produksi dan pemasaran brownies kukus wortel akan mencapai titik impas pada saat produksi brownies kukus wortel mencapai 70 dus. BEP Harga = Total Biaya/ Biaya/ Total Produksi Produksi
= Rp. 1.744.000,00 / 200 = Rp. 8.750,00
BEP harga tersebut berarti usaha brownies kukus wortel akan mencapai titik impas apabila barang yang dijual dengan harga Rp. 8.750,00/dus
Bab III METODE PENDEKATAN
Metode pelaksanaan program. 1.
Tahap pembuatan produk.
Peralatan.
Peralatan produksi yang digunakan hanya dengan melewati pematangan yang sempurna dari proses proses pengukusan. pengukusan. Standar Produksi
Kualitas bahan baku makanan di Brownise kukus wortel terjamin kulitas, halal dan higienis.
2.
Tahap pemasaran produk.
Produk Brownise berbahan baku wortel merupakan pertama kali ada di Bandung dan belum ada sebelumya. Beberapa strategi pemasaran akan kami lakukan diantaranya, yaitu : a. Costumer Relationship Marketing adalah strategi pemasaran dengan menitik beratkan aspek hubungan kedekatan kedekatan antara penulis dan calon konsumen untuk dapat membeli produk brownies yang akan dijual oleh penjual. Diharapkan dengan menjaga hubungan tersebut, konsumen akan loyal untuk menjadikan produk brownies kukus wortel ini sebagai preferensi terhadap produk wortel sejenis. b.
Community Based Marketing strategi pemasaran dengan sasaran komunitas tertentu.
Berhubung bisnis nantinya akan dujalankan oleh mahasiswa, maka diharapkan lebih mudah untuk melakukan strategi marketing ini karena terdapat komunitas antar mahasiswa. Ini dapat menjadi peluang potensial jika memanfaatkannya memanfaatkannya dengan benar. Komunitas yang menjadi sasaran tidak hanya komunitas antar mahasiswa namun lebih luas lagi komunitas-komunitas komunitas-komunitas masyarakat social.
Bab IV PELAKSANAAN PROGRAM
1.
Waktu dan Pelaksanaan Pelaksanaan Kegiatan Waktu pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di rumah salah satu anggota yang bertempat tinggal di Jl. Margacinta dalam III No. 72 Rt 02/04 Buah Batu Bandung. Pemasaran dilakukan di BDC ( Bussiness Development Development Centre) yang bertempat di Kampus Unpas I Jl. Lengkong Besar No. 68
2.
Jadwal kegiatan
Table jadwal kegiatan PKM-K No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Kegiatan Persiapan alat dan bahan Pemilihan Bahan baku Pengelolahan bahan baku Pengemasan produk kue
brownies kukus wortel 5. Penjualan
3.
2
Bulan Ke 3 4
1 XXX XXX XXXX
5
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX XXXX
Instrument Pelaksanaan Pelaksanaan
Peralatan yang digunakan pada saat melakukan kegiatan produksi adalah sebagai berikut: •
Mixer
•
Alat pengukus
•
Nampan
•
Serbet
•
Tempat Sampah
•
Tempat Tissue
•
Kompor Gas
•
Tabung Gas
•
Cetakan Kue
•
Spatula
6
Sendok
•
4.
Rancangan & realisasi biaya
Biaya – biaya Produksi Produksi yang dikeluarkan dikeluarkan adalah sebagai sebagai berikut : Wortel
2 Kg
Rp. 10.000,-
Gula
1 Kg
Rp. 10.000,-
Terigu
1 Kg
Rp. 10.000,-
Telur
1 Kg
Rp. 15.000,-
500 ml
Rp.
8.000,-
TBM
2 sdm
Rp.
2.000,-
Kismis
secukupnya
Rp.
4.000,-
Perasa Jeruk
secukupnya secukupnya
Rp.
3.000,- +
putih
Minyak
Goreng
Rp. 62.000,Biaya – biaya pelengkap Cup
makanan
Rp. 10.000,-
Dus Cup
Rp. 20.000,kertas
Rp. 5.000,- + Rp. 35.000,-
Dari jumlah bahan tersebut dapat menghasilkan pruduk kue sebanyak 250 buah atau sama dengan 50 dus.
Bab V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Kegiatan ini dilaksanakan pada awal tahun ini dengan hasil penjualan yang cukup bagus, dengan dibuatnya kue brownis ini ternyata anime masyarakat sangat respek karena kebanyakan kebanyakan brownis yang dijual di Bandung belakangan ini rasanya sangat monoton. Dengan respon dari masyarakat yang cukup bagus dengan produk yang kami jual, pemasaran kue kami pun di perluas dari yang hanya pemasaran di daerah rumah salah satu anggota dan kampus, kami pun perluas menjadi ke daerah – daerah rumah dosen dan teman – teman kampus lainnya, dengan cara menerima pesanan tidak hanya menerima pesanan kami pun menerima pesan antar dengan partai besar. Berikut adalah hasil penjualan per bulan selama 6 bulan terakhir. Keterangan dari data diatas dapat di jelaskan sebagai berikut : Pada bulan pertama pertama kami memproduksi memproduksi 200 dus kue brownis wortel dengan waktu produksi 1 minggu 3 kali dan setiap kali produksi kita menghasilkan menghasilkan ± 300 buah kue brownis wortel. Dan pada pada bulan pertama hasil penjualan cukup bagus dengan hasil penjualan sebanyak 195 dus. •
Bulan ke dua kami memproduksi produk yang sama dengan bulan pertama dengan jumlah produksi yang sama dan hasil penjualan meningkat yanitu menjadi 195 dus kue brownis wortel. •
Bulan ke tiga kami memproduksi dengan jumlah produk sama dengan bulan yang sebelumnya tetapi ada perubahan didalam jumlah penjualan yang meningkat menjadi 200 dus kue brownis wortel. •
Bulan ke empat kami mencoba untuk menambahkan menambahkan jumlah produksi menjadi 210 buah kue brownis wortel dan hasilnya meningkat dibanding bulan – bulan yang sebelumnya menjadi 205 dus kue brownis wortel. •
Bulan ke lima kami memproduksi sama dengan bulan ke empat yaitu 210 dus kue brownis wortel tetapi hasil penjualannya menurun menjadi 190 kue brownis wortel •
Bulan ke enam kami memproduksi kue seperti bulan pertama yaitu 200 dus kue brownis wortel, karena kita melihat dari pangsa pasar yang menurun dengan produk kami. Tetapi produk kami habis terjual dengan jumlah kue yang sama dengan hasil produksinya yaitu 200 dus kue brownis wortel. •
B.
Pembahasan
Masyarakat di Indonesia pada umumnya dan Khususnya di Bandung lebih prefer untuk mengkonsumsi makanan berbahan baku alami atau organic karena sehat bagi tubuh. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan mempertimbangkan aspek kesehatan pada makanan serta tetap menyajikan makanan yang murah dan praktis, kami membuat usaha Brownis Kukus Wortel karena selain sehat dan bermanfaat bagi tubuh. Diharapkan dengan menggunakan menggunakan bahan baku tersebut, animo masyarakat pada umumnya dan warga Bandung khususnya terhadap produk ini akan besar. Ternyata Dari produk yang kami buat cukup direspon baik oleh masyarakat, dengan penjualan yang cukup bagus.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Brownis Kukus Wortel si Mungil yang Menyehatkan adalah produk yang belum banyak pesaing di Kota Bandung ini, kebanyakan yang dipasarkan adalah brownis bakar dengan berbagai macam rasa seperti coklat, keju, dsb. Kelebihan dari produk Brownis Kukus Wortel si Mungil yang Menyehatkan memiliki manfaat yang lebih besar seperti vitamin yang terkandung dalam wortelnya itu sendiri sehingga lebih sehat. Dan untuk pemasarannya cukup mendapat respon yang baik dimana setiap bulannya hasil penjualan meningkat.
Saran •
lebih menarik.
Menciptakan bentuk yang lebih variasi dan kemasan yang
Perlu adanya dukungan dari pihak Pemerintah untuk memberdayakan memberdayakan kalangan muda yangh kreatif dan inovatif. •