BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Geraka Gerakan n involu involunte nterr merupa merupakan kan suatu suatu geraka gerakan n sponta spontan n yang yang tidak tidak
terkendali, tidak disadari, tidak bertujuan, tidak dapat diramalkan sewaktuwaktu waktu dan tidak tidak dikend dikendali alikan kan oleh kemaua kemauan n pada pada waktu waktu orang orang tersebu tersebutt beraktivitas dan menghilang waktu tidur. tidur. Gerakan involunter ini merupakan gangguan yang terjadi di ganglia basalis. Ganglia basalis adalah bagian otak yang paling dalam yang mengatur gerakan gerakan-ge -gerak rakan an yang yang sifatny sifatnyaa kasar kasar sehing sehingga ga geraka gerakan n yang yang dihasil dihasilkan kan menjadi halus. Aktivitas kasar yang biasanya dilakukan seperti lari, bersepeda, jalan cepat, cepat, menyep menyepak ak bola, bola, mengeti mengetik k secara secara cepat, cepat, memuku memukull bendabenda-ben benda da di sekitar sewaktu kita marah. Secara reflek diatur oleh ganglia basal tersebut. Gerakan kasar pada tubuh disebut juga gerakan ekstrapiramidal. Gangguan akan akan
penge engen ndali dalian an
kasar asar
yang ang
berle erlebi biha han n
dise disebu butt
juga juga
gan ganggua gguan n
ekstrapiramidal. Sistem Sistem susuna susunan n saraf saraf pusat pusat yang yang berkait berkaitan an dengan dengan geraka gerakan n motori motorik k kasar kasar yang yang diseba disebabka bkan n karena karena ganglia ganglia basali basaliss seperti seperti nukleu nukleuss kaudat kaudatus, us, putamen dan globus palidus. Berb Berbag agai ai maca macam m gera geraka kan n
akib akibat at gang ganggu guan an di gang gangli liaa
basa basali liss
diantaranya seperti horea. horea horea dalam bahasa yunani yunani yang berarti menari. !ada horea gerak otot berlangsung cepat, tanpa ritme dan kasar yang dapat melibatkan satu anggota badan atau separuh badan dan bisa seluruh badan. "al ini dengan khas terlihat pada anggota gerak atas #lengan dan tangan$ terutama bagian
1
distal. !ada gerakan ini tidak didapatkan gerakan yang harmonis antara otototot pergerakan, baik antara otot yang sinergis maupun antagonis. horea dapat terjadi dimulai pada usia berapa saja. %amun estimasi prevalensi yang memang memang sedikit sedikit tidak tidak terlalu terlalu mengkh mengkhawa awatik tikan an seperti seperti di Amerik Amerikaa Serikat Serikat yaitu &-'( kasus per '((.((( orang B. Tujuan juan Penu Penulis lisan an )ujuan penulisan referat ini adalah untuk mengetahui macam-macam
gerakan gerakan involu involunte nterr yang yang diseba disebabka bkan n ganggu gangguan an pada pada gangli gangliaa basali basaliss serta serta info inform rmasi asi yang yang lengk lengkap ap tent tentan ang g chor chorea. ea. Sert Serta, a, agar agar dapat dapat memban membantu tu menjadi menjadikan kan tutuna tutunan n dalam dalam mendia mendiagno gnosa sa dan pember pemberian ian terapi terapi yang yang tepat tepat terhadap chorea.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Defi Defini nisi si Ch Chre rea a horea berasal dari bahasa *unani yang berarti menari, yaitu gerakan
involunter yang menyerupai gerakan tangan lengan seorang penari. Gerakan tidak tidak beriram berirama, a, sifatny sifatnyaa kuat, kuat, cepat, cepat, dan tersent tersentakak-sent sentak, ak, sedang sedangkan kan arah gerakan cepat berubah.
2
Gerak Gerak horea horea dapat dapat dibuat dibuat nyata nyata bila bila pasien pasien disuru disuruh h melaku melakukan kan dua macam gerakan sekaligus, misalnya ia disuruh menaikkan lengannya keatas sambil menjulurkan lidah. Gerakan horea didapatkan dalam keadaan istirahat dan menjadi lebih hebat bila ada aktivitas dan ketegangan. chorea menghilang bila penderitanya tidur.
Gambar '+ horea gerakan tangan seperti lengan penari B. Etilgi horea bukan merupakan penyakit, tetapi merupakan gejala yang bisa terjadi terjadi pada pada beberap beberapaa penya penyakit kit yang yang berbed berbeda. a. Seseor Seseorang ang yang yang mengal mengalami ami chorea memiliki kelainan pada ganglia basalisnya di otak. )ugas ganglia basalis adalah memperhalus gerakan-gerakan yang kasar yang merupakan perintah dari otak. Adapun beberapa pembagian berdasarkan etiologi, yaitu + '. dio diopa pati tik, k, seper seperti ti hor horea ea isi isiol olog ogis is Bayi Bayi,, Bucca Buccall-or oralal-li ling ngual ual dyskinesia, horea Senilis. . "eredi "erediter ter,, seperti seperti "untin "untingto gton n /isease, /isease, "eredita "ereditary ry non !rogre !rogressiv ssivee horea horea #Benign #Benign "ereditary "ereditary horea$, horea$, %euroacanth %euroacanthocyto ocytosis, sis, amilial amilial
3
0emitti 0emitting ng horea horea %ystag %ystagmus mus dan 1atarak 1atarak,, Ata2i Ata2ia-te a-telan langie giectas ctasia, ia, )uberos Sclerosis. 3. 4etabolisme, 4etabolisme, seperti seperti 5ilson 5ilson disease, Acidur Aciduria ia Glutarat, 6esch-%yh 6esch-%yhan an disea disease, se,
eni enilk lket eton onuri uria, a,
Acidem Acidemia, ia,
Acute cute
nter ntermi miten tentt
Abetal Abetalipo ipopro protein teinemia emia,,
!orp !orphy hyria ria,,
!rop !ropon onic ic
"ypobe "ypobetali talipop poprot rotein einemi emia, a,
6ipid 6ipid
Storage /isease. 7. Gangua Ganguan n 8ndokr 8ndokrin, in, seperti seperti "ipertiroi "ipertiroidis disme, me, "ipopar "ipoparatir atiroid oidism isme, e, "ipo "ipogl glik ikem emia, ia, "ipe "iperg rgli likem kemia ia
non non
1eto 1etotic tic,,
hor horea ea
Grav Gravid idar arum um,,
"ypomagnesia, hronic nonfamilial "epatic 8ncephalopathy, Ano2ic 8ncephalopathy. &. !aroks !aroksism ismal, al, seperti seperti !aro2y !aro2ysmal smal 1ineso 1inesogen genic ic horeoa horeoathe thetos tosis, is, horeaathetosis /ystonic !aro2ysmal. 9. nfeksi, nfeksi, seperti horea horea Syndenham Syndenham,, 8ncephalitis, 8ncephalitis, Subakut Subakut Sclerosing Sclerosing !anenc !anenceph ephalit alitis, is, Siflis, Siflis, 6yme 6yme /iease, /iease, ":, ":, )oksop oksoplasm lasmosi osiss ;tak, ;tak, 8ndokarditis, !enyakit reut
!ada !ada keadaa keadaan n normal normal terdapa terdapatt arus arus rangsa rangsang ng kortik kortiko-k o-kort ortika ikall yang yang melalui inti-inti basal #ganglia basalis$ yang mengatur kendali korteks atas gerakan volunter dengan proses inhibisi secara bertingkat. nti-inti basal juga berperan mengatur dan mengendalikan keseimbanganantara kegiatan neuron motorik alfa dan gamma.
4
/ian /ianta tara ra inti inti-in -inti ti basa basal, l, maka maka glob globus us palli pallidu duss meru merupa paka kan n stasi stasiun un neuroaferen terakhir dan yang kegiatannyaa diatur oleh asupan dari korteks, nucleu nucleuss kaudat kaudatus, us, putamen putamen,, substan substansia sia nigra nigra dan inti subtal subtalamik amik.. Geraka Gerakan n involunter yang timbul akibat lesi difus pada putamen dan globus pallidus disebabkan oleh terganggunya kendali atas refle2-refleks dan rangsangan yang masuk, yang dalam keadaan normal turut mempengaruhi putamen dan globus pallidus. 1eadaan tersebut dinamakan 0elease phenomenon, yang berarti hilangnya aktivitas inhibisi yang normal atau adanya over-aktivitas. Gangguan Gangguan di ganglia ganglia basalis basalis tergantun tergantung g tempat kerusakannya. kerusakannya. Adapun Adapun lesi di substansia nigra #penyakit !arkinson$, di inti dari luys #"emiballismus$, bagian luar dari putamen #Atetosis$, di nucleus kaudatus terutama dan nucleus lentiformis sebagian kecil #horea$ dan di korteks serebri piramidalis berikut putamen dan thalamus #/istonia$.
D. Klas Klasif ifik ikas asii horea secara umum dibedakan menjadi beberapa macam+ Chrea Huntingtn !Chrea "a#r$ =enis gerakan chorea ini memang diturunkan secara genetik yang
bersifat autosomal dominan #dari kedua orang tuanya langsung$. =adi, berhubungan dengan riwayat keluarga juga. 4unculnya pada usia remaja awal dan kalau sudah terkena gangguan gangguan ini biasanya biasanya prognosisnya prognosisnya buruk '(-' '(-' tahu tahun n mend mendat atan ang. g. /apa /apatt juga juga terj terjad adii pada pada anak anak-a -ana nak k tapi tapi gerakannya tidak dominan, yang muncul hanya kekakuan tubuh.Gejala awal umumnya flickers dijari dan tic like grimances pada wajah seiring berjalannya waktu meningkat gerakan dance like serta bicara dysrhythmic.
5
Sela Selain in itu, itu, adany adanyaa cacat cacat bera beratt gang ganggu guan an penu penuru runa nan n kogn kognit itif if,, vari varian an westph westphal al seperti seperti rigidi rigidity ty,, bradik bradikine inesia, sia, ganggu gangguan an dysto dystonic nic>> kaku, kaku, bisa bisa disertai kejang bahkan myoclonus. Selain itu adanya ganguan psikologis atau kepribadian manifestasi awal &(? dan paling sering timbul ialah depresi. !enyebabnya karena kurangnya neurotransmiter, semacam
Chrea S#%enha& !Chrea "inr$
=enis =enis chorea chorea ini terjadi terjadi pada pada anak-an anak-anak ak yang yang lebih lebih berhub berhubung ungan an dengan infeksi streptokokus. Gejalan timbul biasanya ' @ 9 bulan setelah terk terken enaa infek infeksi si deng dengan an gejal gejalaa dema demam m remat rematik ik atau atau peny penyak akit it remat rematik ik ditandai kelemahan otot dan gejala horea. Selain itu, adanya milkmaid grip sign, clumsy gait, dan e2plosive bursts of dysarthric speech.
Geja Gejala la psik psikol olog ogis is yang yang sama sama munc muncul ul dan dan biasa biasany nyaa menda mendahu hulu luii timbul timbulnya nya choreif choreiform orm.. 1etida 1etidaksta kstabil bilan an emosio emosional nal adalah adalah gejala gejala yang yang paling umum, turunnya turunnya perhatian, gejala obsesif kompulsif, dan an2ietas.
Chrea Iatrgenik
6
=enis chorea ini disebabkan karena penggunaan obat-obatan yang pada umunya obat yang digunakan untuk pasien sakit jiwa atau disebut obat antipsikosis seperti haloperidol dan fenotia
hor horea ea dapa dapatt meli melibat batka kan n sesis sesisii tubu tubuh h saja, saja, sehi sehing ngga ga dise disebu butt hemi hemiko korea rea.. Bila Bila hemi hemiko korea rea bang bangki kitt secara secara kera kerass sehin sehingg ggaa seper seperti ti membanting-bantingkan diri, maka istilahnya ialah hemibalismus.
E. "anife "anifest stasi asi Klinis Klinis /iagnosis chorea ditegakkan berdasarkan gejala klinis+ Gerak chorea melibatkan jari-jari dan tangan, diikuti secara gradual oleh
lengan dan menyebar ke muka dan lidah. Bicara menjadi cadel. Bila otot faring terlibat dapat terjadi disfagia dan kemungkinan pneumonia oleh aspirasi. Sensibilitas normal. Gerakan terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga, dan akan berkurang atau menghi menghilan lang g jika jika pender penderita ita tertidu tertidur, r, tetapi tetapi akan akan bertam bertambah bah buruk buruk jika jika melakukan aktivitas atau mengalami tekanan emosional. !asien !asien yang yang mender menderita ita chorea chorea tidak tidak sadar sadar akan akan prgerak prgerakan an yang yang tidak tidak normal, kelainan mungkin sulit dipisahkan. !asien dapat menekan chorea untuk untuk sement sementara ara dan sering sering beberap beberapaa gerakan gerakan tersama tersama #paraki #parakines nesia$. ia$. 1etidak mampuan untuk mengendalikan kontraksi voluntar #impersisten moto motori rik$ k$,,
sepe sepert rtii
terl terlih ihat at sela selama ma tes tes
meng mengge geng ngga gam m manu manual al atau atau
meng mengel elua uark rkan an lida lidah, h, adal adalah ah gamb gambara aran n karak karakter teris isti tik k dari dari chor chorea ea dan dan menghasilka menghasilkan n gerakan gerakan menjatuhkan menjatuhkan objek dan kelemahan. kelemahan. !eregangan !eregangan refleks otot sering beersifat hung up dan pendular. !ada beberapa pasien yang ang
terk terken enaa
gera geraka kan n
berj berjal alan an sepe sepert rtii
mena menari ri
dapa dapatt
dite ditemu muka kan. n.
7
Berdasarkan pada penyebab dasar chorea gejala motorik lain termasuk disar disartri tria, a,
disfa disfagi gia, a,
keti ketida daks ksta tabil bilan an postu postural ral,,
ataksi ataksia, a, dist diston onia, ia, dan dan
mioklonus.
'. Pe&er Pe&eriks iksaan aan Penunj Penunjang ang La(ratriu&
ntuk membedakan chorea primer dan sekunder+ !enya !enyakit kit "untin "untingto gton n Satu-s Satu-satu atuny nyaa pemerik pemeriksaan saan laborat laboratori orium um untuk untuk mengkonfirmasi penyakit ini adalah dengan cara tes genetik. 1elainan ini terdapat pada kromosom ke 7 yang ditandai dengan adanya pengulangan abnormal dari trinucleotide AG, dimana panjang lengan menentukan lamanya serangan. !enya !enyakit kit 5ilso 5ilson n 0endah 0endahny nyaa kadar kadar serulop seruloplasm lasmin in dalam dalam serum serum dan mening meningkat katny nyaa kadar kadar tembag tembagaa dalam dalam serum serum pada pada pemerik pemeriksaan saan urin. urin. !roteinuria ditemukan pada pasien yang mempunyai gangguan ginjal, tetapi tidak semua pasien mengalami hal ini. !ada pemeriksaan fungsi hati hati umum umumny nyaa abno abnorm rmal al.. 1ada 1adarr amon amonia iak k dala dalam m seru serum m mungk ungkin in meningkat. =ika hasil diagnosa masih belum pasti maka biopsi hati akan sangat membantu dalam mengkonfirmasi diagnosa tersebut. Sydenham Sydenham horea horea dapat terjadi setelah infeksi streptokokus. streptokokus. mumnya '-9 bulan pasca infeksi, kadang-kadang setelah 3( tahun. ;leh karen arenaa
itu, itu,
maka aka
dipr dipres esen enta tasi sika kan. n.
tite titerr
)anpa npa
anti antibo body dy bukt buktii
anti antist stre rept pto okoku kokuss
adan adany ya
infe infeks ksii
tid tidak
stre strept ptok okok okus us
begit egitu u yang ang
mendahului mendahului,, maka diagnosa chorea harus ditegakkan ditegakkan tanpa penyebab lain.
8
%euroachanthocytosis /iagnosa ditegakan oleh adanya gambaran acanthosit pada darah perifer. 1adar kreatinin kinase serum mungkin meningkat. !emeriksaan !emeriksaan labolatorium labolatorium lain yang digunakan untuk diferensial diferensial diagnosis diagnosis dari pada chorea adalah+ !emeriksaan kadar complement )iter antinuclear antibody #A%A$ )iter antibody fosfolipid Asam amino dalam serum dan urin )iroi )iroid d stimula stimulatin ting g hormon hormonee #)S"$, #)S"$, thyro2 thyro2ine ine #)7$, #)7$, dan parathy parathyroi roid d #!)"$. "agneti) *esnan)e I&aging !"*I$ !asie asien n deng engan "utin utingt gton on
/ise /iseas asee
dan dan
hore horeo o-aca -acan ntoci tocith tho osis sis
menunjukk menunjukkan an adanya adanya penurunan penurunan signal pada neostriatum neostriatum,, cauda, dan putamen. )idak ada perbedaan penting pada penyakit ini. !enurunan sign signal al
neos neostr tria iata tall
dihu dihubu bung ngka kan n
deng dengan an
adan adany ya
peni pening ngka kata tan n
besi.Atrofi umum, seperti halnya atrofi lokal pada neostriatum, pada sebagi sebagian an cauda cauda dengan dengan adany adanyaa peleba pelebaran ran pada pada bagian bagian cornu cornu anterio anterior r menandakan adanya penurunan signal pada neostriatal. 1ebanyakan kasus sydenham korea tidak menunjukkan adanya kelainan. Akan tetapi, pada beberapa laporan studi ditemukan adanya perbedaan volu volume me pada pada caud cauda, a, puta putame men, n, dan dan glob globus us pall pallid idus us dima dimana na pada pada syden sydenham ham korea korea lebih lebih besar besar diband dibanding ing yang yang normal normal.. !asien !asien dengan dengan hemi hemiba bali limu muss
menu menunj njuk ukka kan n
adan adany ya
peru peruba baha han n
sign signal al
pada pada
inti inti
subt subtha halam lamik ik kont kontra ra later lateral al,, dan dan sedik sedikit it pada pada striat striatum um atau atau nukl nukleu euss thalamik. 40 otak pada pada pasien pasien korea korea senilis senilis menunj menunjukk ukkan an adanya adanya penuru penurunan nan intensitas sinyal pada seluruh striatum #diakibatkan deposit besi$ dan
9
pada batas caput caudatus dan putamen, tetapi tidak ada arofi pada struktur tersebut. Psitrn E&issin T&gra+h# !PET$ ptake fluorodopa #-dopa$ normal atau sedikit berkurang pada pasien dengan
korea.
!ada
"/
dan
coreoacanthocyt cytosis sis
terjadi
hipermetabolisme bilateral pada nucleus caudatus dan putamen. !ada !ada pasie pasien n chor chorea ea dan dan deme demens nsia ia terja terjadi di menu menuru runa nan n metab metabol olism ismee glukosa pada korteks frontal, temporal dan parietal. !ada pasien chorea benigna benigna herediter herediter dapat atau tidak terjadi penurunan penurunan metabolisme glukosa pada kauda. !ene !enemu muan an metab metabol olism ismee norm normal al pada pada otak otak dida didaer erah ah stria striatal tal dapa dapatt mengesampingkan kemungkinan "/. "asil diagnosa "/ yang terbatas dibuat dengan cara neurogenetik. !ada pasien hemikorea ditemukaan hipometabolisme pada inti kauda dan putamen kontralateral.
,. Penat Penatala alaksa ksanaa naan n )ujuan )ujuan akhir dari farmakoterapi farmakoterapi adalah mengurangi mengurangi angka kejadian dan
mencegah mencegah komplikasi komplikasi. ntuk ntuk memban membantu tu mengen mengendali dalikan kan perger pergeraka akan n yang yang abnormal bisa diberikan obat yang menghalangi efek dopamin #misalnya obat anti psikosa$. Kategri (at - Anti+siktik Berfungsi sebagai antagonis dopamine dan mempunyai efek sebagai anti spasmodik untuk mngendalikan pergerakan abnormal. Hal+eri%l !Hal%l$ Biasanya digunakan untuk mengobati pergerakaan
irregular pada otot-
otot muka. /osis dewasa+ (.&-' mg>d !; dosis C'( mg>d dapat sedikit. 'lu+henaine !Prli/in$
10
nhibitor /i dopaminergik mesolimbic dan / yang sensitive didalam otak otak dan dan meng mengak akib ibat atka kan n pera perang ngsa sang ngan an yang yang kuat kuat terh terhad adap ap alpa alpa adrenergic dan anticholinergic. /apat mendepresi reticular system. /osis dewasa+ (.&-' mg>d !; dosis awal Cla+ine !Claril$ Sebagai neuroleptic atypical, sediaan dalam tablet & mg dan '(( mg.
nhibi nhibitor tor norepi norepinep nephri hrine, ne, seroton serotonerg ergic, ic, cholin cholinerg ergic, ic, histam histamine ine,, dan reseptor dopaminergic. 4ekanisme kerja obat belum jelas. /osis dewasa+ '.& mg !;, ditingkatkan sampai &(-D& mg !. •
Kategri (at - Agen %e+leting %+a&ine
Agen ini mengurangi kadar dopamin pada sistem saraf pusat
*eser+ine !Ser+asil$ !engurangan !engurangan norepineph norepinephrine rine dan epinephrine, epinephrine, pada giliranya dapat
menekan fungsi saraf simpatis /osis dewasa+ (.& mg !; Ed menetap pada '.( mg !; Ed Tetra(enaine !Nit&an$ /opamine-depleting agent tersedia diseluruh dunia kecuali di Amerika Serikat. Serikat. 1erja depleting dopamine neuron presynaptic presynaptic dan menghambat menghambat reseptor dopamine postsynaptic. /osis /osis dewasa+ dewasa+ & mg !;, dosis diting ditingkat katkan kan sesuai sesuai dengan dengan keadaan keadaan klinis dan keadaan-keadaan kurang baik.
•
Kategri (at - Ben%iae+ine Ben%iae+ine
4engurangi 4engurangi kadar konsentrasi konsentrasi GABA dalam kauda, putamen, putamen, substantia substantia nigra, dan globus pallidus. /engan analogi peningkatan aktivitas GABA mungkin memperbaiki chorea. Biasa diberikan sebagai terapi Adjuvant. Clnae+a& !Kln+in0 *i1tril$
11
*ang ang sering digunakan seperti antiepilepti antiepileptic, c, hypnotic, hypnotic, dan an2iolytic an2iolytic untu untuk k
pera perawat watan an
kore korea. a.
Golo Golong ngan an
ben< ben
meni mening ngka katk tkan an
transmisi GABAergik di %S. /osis dewasa+ (.& mg !; Ed meningkatatkan dosis mingguan sesuai dengan keperluan dan respon obat.
2al+rat *ang sering sering diguna digunakan kan seperti seperti antiepi antiepilep leptic tic dan hypno hypnotic tic untuk untuk
perawatan korea. /osis /osis mono monote terap rapi+ i+ '( @ '& mg>k mg>kg> g>d d !; dalam dalam ' @ 3 dosi dosiss terb terbag agi i meningkatatkan dosis mingguan & @ '( mg>kg>minggu. /osis 4aksimal+ 9( mg>kg>d , bila dosis harian C &(mg berikn dalam dosis terbagi. !emberian !emberian munoglob munoglobulin ulin intravena intravena dan plasmapharesis plasmapharesis dapat mempersingk mempersingkat at perjalanan penyakit dan penurunan gejala pada pasien dengan horea Syndenham. H. K&+ K&+li lika kasi si '. )ingk ingkat at 1epa 1eparah rahan an gera geraka kan n yang yang tidak tidak terken terkenda dali li abno abnorm rmal al dapa dapatt
menyebabkan 0habdomyolysis atau trauma lokal pada beberapa pasien . 1esu 1esulit litan an menelan menelan dan diston distonia ia lida lidah h biasa biasany nyaa hadi hadirr pada pada pasie pasien n %eurocanthocytosis
dapat
menyebabkan
!neumonia
Aspirasi
dan
1ematian /ini pada beberpa pasien I. Prgnsis !rognosis !rognosis tergantung tergantung pada penyebab penyebab dari chorea. chorea. "untingto "untington n /isease mempunyai prognosa yang buruk, dimana pasien akan meninggal diakibatkan oleh adanya komplikasi. Sama dengan neuroacanthocytosis yang mengalami pneumonia dapat menyebabkan kematian dini. dini.
BAB III
12
KESI"PULAN
horea horea merupakan merupakan gerakan involunte involunterr yang menyerupai menyerupai gerakan gerakan tangan leng lengan an seoran seorang g pena penari. ri. Gerak Gerakan an tida tidak k beri beriram rama, a, sifat sifatny nyaa kuat, kuat, cepat cepat,, dan dan tersentak-sentak, sedangkan arah gerakan cepat berubah. )erjadi karena akibat adanya gangguan over-aktivitas pada ganglia basalis terutam terutamaa di nucleu nucleuss caudat caudatus. us. !ada !ada kebany kebanyaka akan n bentuk bentuk horea horea diseba disebabka bkan n kelebi kelebihan han dopami dopamine. ne. !asien !asien horea horea awalny awalnyaa tidak tidak menyadar menyadarii akan akan geraka gerakan n abnorm abnormal al karena karena geraka gerakan n sangat sangat halus. halus. %amun %amun lama lama kelamaa kelamaan n akan akan tampak tampak tergantung dari penybab yang mendasari horea dengan berbagai gejala tambahan lainnya. )atala atalaksa ksana na yang yang diberka diberkan n bertuj bertujuan uan sebagai sebagai pengob pengobata atan n simpto simptomat matik ik seperti seperti neurol neurolept eptik, ik, antips antipsiko ikotik tik,, hingga hingga terapi terapi adjuvan adjuvant. t. !rogno !rognosis sis horea horea ditetukan ditetukan dari tingkat tingkat keparahan keparahan gerakan serta etiologi atau penyebab penyebab timbulnya timbulnya gerakan abnormal tersebut.
DA'TA* PUSTAKA
4ardjono, 4ahar. %eurologis 1linis /asar. !enerbit /ian 0akyat =akarta. ('9. Soetedjo. /uarsa, Artha. %eurology pdate. Badan !enerbit niversitas /iponorogo Semarang. ((. /uus, !eter. /iagnosis )opik %eurologi Anatomi, isiologi, )anda dan Gejala. !enerbit Buku 1edokteran 8G =akarta. ('3. Soertidewi, 6yna. Buku Saku )entorium %eurologi. /epartemen %eurologi 1> 0S4 =akarta. ((9. ((9.
13
horea in Adults. Available at www.emedicine.com. Accessed at 'D ebruari ('9. horea. Available Available at www.ninds.org. Accessed Accessed at 'F ebruari ('9. horea. Available at www.medscape.com. Accessed at 'F ebruari ('9.
14