CRITICAL BOOK REVIEW PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik
Oleh : M. Alwi Ghifari Hasibuan NIM : 5183111021
Dosen Pengampu Pengampu : Fauzi Kurniawan, Kurniawan, S.Psi. M.Psi. M.Psi.
PENDIDIKA PENDIDIKAN N TEKNIK BANGUNAN BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat Nyalah, sehingga Critical Book Review ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa saya juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Penyusunan Critical Book Review ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai tugas Critical Book Review mata kuliah Perkembangan Peserta Didik. Dan harapan saya semoga Critical Book Review ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi Critical Book Review agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam Critical Book Review ini, oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Critical Book Review ini.
Medan, 26 September 2018
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Tujuan .................................................................................................. 1 C. Manfaat ................................................................................................. 1 BAB II RINGKASAN MATERI A. Identitas Buku ....................................................................................... 2 B. Ringkasan Materi .................................................................................. 2 BAB III PEMBAHASAN A. Kelebihan .............................................................................................. 11 B. Kekurangan ........................................................................................... 11 C. Perbandingan ........................................................................................ 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................ 13 B. Saran ....................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Critical Book Review adalah tugas kajian pustaka terkait dengan pemecahan masalah atau pengkajian yang mendalam tentang konsep dan prinsip ilmu yang dipelajari yang berisi deskripsi, analisis, bandingan, sintesis, tentang isi buku, mengungkap kelebihan dan kelemahan, kesimpulan dan kritikan dari mahasiswa. Hal yang melatarbelakangi disusunnya Critical Book Review ini karena untuk memenuhi nilai tugas Critical Book Report yang merupakan tugas yang wajib dalam Kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
B. TUJUAN
Tujuan penulisan Critical Book Report ini adalah sebagai penyelesaian tugas matakuliah Perkembangan Peserta Didik, untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai identitas buku, ringkasan buku secara umum, serta menganalisis kelebihan dan kekurangan buku, untuk menambah pengetahuan mahasiswa mengenai pembelajaran, konsep dasar penilaian, instrumen penilaian, penyusunan instrumen, dan kriteria tes yang baik. Tujuan lain dari penulisan
Critical Books Review
yaitu untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam memandang suatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda dan untuk menguatkan pemahaman mahasiswa atas apa yang sudah diperolehnya. C. MANFAAT
Manfaat dari pengetahuan
Critical
mahasiswa
Books
Review
mengenai
ini yaitu dapat menambah
evaluasi
pembelajaran,
dapat
meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merumuskan suatu materi yang berhubungan dengan Perkembangan PesertaDidik yang telah dibandingkan dengan beberapa sumber, dan untuk melatih mahasiswa agar lebih tanggap dalam menilai isi buku yang telah dibacanya.
1
BAB II RINGKASAN MATERI
A. IDENTITAS BUKU
a. Buku Utama Judul Buku
: Perkembangan Peserta Didik
Penulis
: Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons., dkk.
Penerbit
: Unimed Press
Cetakan
: Edisi Pertama, 2018
Jumlah Hal
: 201 Lembar
b. Buku Pembanding Judul Buku
: Perkembangan Peserta Didik
Penulis
: Prof. Dr. H. Sunarto dan Drs. Ny. B. A
Penerbit
: Bumi Aksara
Cetakan
: Edisi Pertama, 2008
Jumlah Bab
: 8 (delapan) bab
B. RINGKASAN MATERI a.
Hakekat Perkembangan
Istilah Perkembangan berarti serangkaian perubahan-perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Vandale (dalam Hurlock (1980)) menyebutkan bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang. Melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan proses yang kompleks. Perkembangan
merupakan
perubahan
progresif
dan
berkesinambungan yang dialami individu dari lahir sampai akhir hayatnya. Dalam menjalani perkembangannya setiap individu dibatasi oleh prinsipprinsip perkembangan yakni :
2
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti 2. Semua aspek saling mempengaruhi 3. Mengikuti pola tertentu 4. Terjadi pada tempo yang berlainan 5. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas 6. Setiap individu normal akan mengalami fase perkembangan 7. Perkembangan ditentukan oleh kematangan. Setiap individu akan mengikuti fase perkembangan sesuai dengan tahap perkembangan yang dijalaninya. Pembagian fase perkembangan dapat ditinjau
dari
analisis
biologis
yaitu
menentukan
faseperkembangan
berdasarkan keadaan atau proses pertumbuhan tertentu. Analisis didaktis didasarkan pada apa yang dapat diberikan pada anak pada masa tertentudan bagaimana mengajar anak pada usia tertentu. Pembagian fase perkembangan berdasarkan tinjauan psikologis membagi fase perkembanga berdasarkan kegoncangan yang dialami individu pada masa peralihan dari satu fase perkembanga ke fase perkembangan berikutnya. Kriteria dalam menentukan fase-fase perkembangan individu dapat didasarkan pada : 1. Fase usia pra sekolah 2. Fase usia sekolah dasar 3. Fase usia sekolah menengah 4. Fase usia mahasiswa b.
Teori Perkembangan
Menurut
teori
psikoanalisis,
proses
perkembangan
terutama
berlangsung secara tidak disadari atau unconscious dan sangat diwarnai oleh emosi. Struktur Kepribadian Freud (1917) menyatakan bahwa kepribadian memiliki tiga struktur yaitu id, ego dan supergo. Menurut Freud setiap manusia akan mengalami 5 tahap perkembangan psikoseksual dalam hidupnya yaitu : tahap Oral, tahap Anal, tahap Falik, tahap Laten, dan tahap Genital. Menurut Erikson motivasi utama manusia bersifat seksual. Manusia berkembang sepanjang hidupnya melalui delapan tahap perkembangan.
3
Delapan tahap perkembangan menurut erikson tersebut adalah Intiegritas versus kekecewaan, Bangkit versus stagnasi, Keintiman versus keterkucilan, Identitas versus kebingungan identitas, tekun versus rasa rendah diri, prakarsa versus rasa bersalah, otonomi versus rasa malu dan ragu-ragu dan kepercayan versus ketidak percayaan. Teori kognitif menekankan pikiran-pikiran yang di sadari : tiga teori kognitifyang paling penting adalah teori yang dikemukakan oleh piaget, teori kognitif sosial budaya yang dikemukakan oleh VygotskY dan teori pemrosesan informasi. Piaget memberi tahap perkembangan kognitif atas 4 tahap yakni: tahap sensoris, tahap praoperasional, tahap operasional kongkrit, dan tahap operasional formal. Vygotsky menekankan pada sebagaimana budaya dan hubungan interaksi sosial untuk memgarahkan perkembangan kognitif. Sedangkan teori pemrosesan informasi menekankan pada bagaimana individu memanipulasi, memonitor dan menyusun strategi terhadap informasiinformasi yang ditemui. Remaja mengembangkan kapasitas yang lebih besar untuk memproses informasi dengan ini mereka memproleh pengetahuan dan keterampilan yang kompleks Teori behaviorisme( skinner ) menyatakan bahwa perkembanga itu di pelajari dan dipengaruhi secara kuat oleh lingkungan artinya lingkungan berpengaruh cukup besar terhadap perkembangan individu. Bandura pencetus teori kognitif sosial menyatakan bahwa perilaku, lingkungan dan kognisi merupakan faktor yang penting dalam perkembangan. Teori
kontekstual
ekologis
menekankan
pentingnya
pengaruh
lingkungan terhadap perkembangan melalui lima sistem lingkungan yang berkisar dari interaksi langsung dengan agen-agen sosial budaya yang luas. Brofen brenner pencetus teori ini mengemukakan bahwa kelima sistem tersebut adalah mikrosistem, mesosistem, ekosistem,makrosistem, dan kronosistem. Dari beberapa teori perkembangan, tidak satupun diantaranya dapat menjelaskan perkembangan manusia secara lengkap dan menyeluruh. Oleh sebab itu di perlukan pendekatan “Elektif”dalam mempelajari perkembangan manusia.
4
c.
Perkembangan Remaja
Perkembangan fisik remaja menunjukkan perkembangannya cepat baik dari segi tinggi dan berat badan maupun perkembangan seksual. Perkembangan intelektual/kognitif remaja berada pada tahap operasional formal artinya mereka telah dapat berpikir abstrak dan berpikir dengan melihat ke masa depan. Perkembangan emosi pada remaja awalnya terjadi gejolak emosi yang kadang-kadang cukup kuat sehingga remaja bisa meledak-ledak. Namun pada remaja akhir mereka telah mencapai kematangan emosinya. Perkembangan bahasa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan teman sebaya. Remaja sering menggunakan bahasa sandi untuk kelompok mereka yang disebut dengan bahasa prokem dan juga sering dikenal dengan bahasa gaul. Perkembangan bakat khusus menunjukkan kemampuan yang masih laten sehingga memerlukan bantuan lingkungan untuk mewujudkan nya. Bakat khusus mencakup kemampuan khusus berupa potensi yang bersifat khusus misalnya bakat akademik, bakat musik, dan sebagainya. d.
Tugas-Tugas Perkembangan
Dalam
perkembangannya
setiap
individu
mengikuti
tahan
perkembangan dimana setiap fase memiliki serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan dengan baik oleh setiap individu. Kegagalan dalam melaksanakan tugas perkembangan pada fase tertentu berakibat tidak baik pada kehidupan berikutnya demikian sebaliknya. J. Havinghust membagi tugas perkembangan remaja menjadi 10 bagian, yakni : 1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya. 2. Mencapai peran sosial pria dan wanita 3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan nya secara efektif 4. Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya 5. Mencapai jaminan ekonomis 6. Memilih dan menyiapkan lapangan kerja 7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga 8. Mengembangkan keterampilan intelektual
5
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku sosial yang bertanggung jawab 10. Memperoleh dan systema etika sebagai pedoman hidup. Jelas terlihat tugas perkembangan remaja mengantarkan mereka pada kehidupan dewasa pada fase perkembangan berikutnya, mereka disamping telah mempersiapkan dan mempertimbangkan pekerjaan, mereka juga telah mempersiapkan kehidupan berkeluarga. e. Kebutuhan dan Perbedaan Kebutuhan Remaja
Kebutuhan mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan tingkah laku manusia. Bahkan tingkah laku manusia timbul karena adanya suatu kebutuhan, dan semua tingkah laku manusia di arahkan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhannya. Begitulah seterusnya setelah terpenuhinya suatu kebutuhan maka muncul lagi kebutuhan yang lainnya dan setiap individu pasti berusaha memuaskan kebutuhannya tersebut. Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan dari yang dasar sampai yang paling tinggi yakni. 1. Kebutuhan fisiologis 2. Kebutuhan rasa aman 3. Kebutuhan rasa bmemiliki kasih sayang 4. Kebutuhan penghargaan 5. Kebutuhan rasa ingin tahu 6. Kebutuhan estetik 7. Kebutuhan pertumbuhan, dan 8. Kebutuhan aktualisasi Murray membagi kebutuhan manusia atas 2 kebutuhan yaitu kebutuhan viscerogenik yaitu kebutuhan fisiologis seperti makan, minum, bernafas dan lainnya dan psychogenik adalah kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial merupakan sambungan yang sngat berpengaruh hingga saat ini yang berjumlah 20 kebutuhan . namun kemungkinan besar dari 20 kebutuhan tersebut ada 7 kebutuhan yang dominan dengan orang lain. 1. Need for affiliation kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain. 2. Need for agresion
6
3. Autonomy needs yaitu kebutuhan bebas dan mandiri 4. Counteraction yaitu kebutuhan untuk mencari bentuk 5. Needs for dominance 6. Exhibition yaitu kebutuhan untuk pamer 7. Sex yaitu kebutuhan yang bersifat erotis. Dari segi pemenuhan kebutuhan bagi remaja indonesia dapat pulak dikelompokkan menjadi 2 yaitu kebutuhan yang menuntut kebutuhannya dari teman remaja itu sendiri. f. Perkembangan Konsep Diri
Konsep diri adalah bagaimana seseorang melihat dirinya yang mencakup keyakinan, pandangan dan penelitian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri seseorang dibentuk oleh lingkungan terutama lingkungan keluarga dimana seorang ank dibesarkan. Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak sangat menentukan pembentukan konsep diri negatif. Lingkungan berikutnya yang sangat menentukan konsep diri anak adalh lingkungan sekolah, guru juga sangat berperan bagi berkembangan seorang anak muridnya. Terdapat tiga dimensi konsep diri yaitu dimensi gambaran diri (self image), dimensi penilaian diri (self evaluation), dan dimensi cita-cita diri (self ideal) . perkembangan konsep diri anak sekolah dasar mengalami perubahan ketika mereka pertama masuk sekolah. Namun pada perkembangan berikutnya mereka menjadi lebih stabil. Setelah mereka lebih memahami bagaimana kelebihan dan keistimewaan yang mereka punyai dalam lingkup pergaulan sosialnya disekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri individu adalah usia kematangan, penampilan diri, nama dan julukan, hubungan keluarga, temanteman sebaya dan kreatifitas. Konsep diri remaja mengalami perkembangan yang sangat kompleks yang melibatkan berbagai aspek oleh diri mereka. Karakteristik penting dari perkembangan diri remaja adalah, 1. Abstact and idealistik 2. Differentiated
7
3. Contradiction within the self 4. The fluctiating 5. Real and ideal, true and false selves 6. Self-concius 7. Self protective 8. In concius 9. Self-integration Konsep diri memegang peranan penting dalam menentukan perilaku seseorang. Bagaimana seseorang memandangdirinya akan tercermin dalam keseluruhan perilakunya. Konsep diri juga mempunyai hubungan yang erat dengan prestasi belajar. Disekolah anak yang mempunyai konsep diri yang baik biaanya akan memperoleh prestasi yang baik juga, dan berlaku bagi sebaliknya. g. Penyesuaian Diri dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Penyesuaian diri dapat diartikan sebagai adaptasi, sebai bentuk konformitas, dan sebagai usaha penguasaan . sebagai adaptasi penyesuaian diri berarti kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan termasuk penyesuaian secara fisik, fisisologis atau biologis.penyesuaian diri dalam arti konformitas artinya penyesuaian terhadap norma. Sebagai usaha konformitas, individu mendapat tekanan dari kelompok untuk selalu mengikuti norma kelompok, ia akan ditolak ketika berperilaku tidak sesuai dengan norma kelompoknya. Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan diartikan sebgai kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisir respons dengan cara tertentu sehingga tidak terjadi konflik dan frustasi, proses penyesuaian iyu sendiri dimulai dengan adanya motivasi. h. Permasalahan yang Timbul pada Masa Remaja Usia Sekolah Menengah
Hampir semua remaja dalam perkembangannya mengalami masalah, hanya saja masalah itu ada yang wajar, ada yang sedang dan ada yang berat.
8
Remaja yang bermasalah wajar adalah tingkah laku yang secara pshikologis masih dalam batas ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangannya masalah. Bertaraf menengah adalah remaja yang mengalami masalah yang juga masih berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Masalah taraf menengah ini
timbul karena
ketidak
mmpuan remaja
untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dengan perkembangannya dan adanya tekanan dari lingkungan biasanya ditandai dengan tingkah laku agresif atau widrowal: mereka merasa tidak aman, melamun, ada kalanya kenak-kanakan Remaja yang mengalami maslah berat/kuat disebabkan oleh dorongan yang saling bertentangan dalam diri mereka. Mereka menjadi anak yang mengundurkan diri atau agresif bahkandapat memunculkan tingkah laku yang menyimpang secara sosial,seperti mencuri, merusak dan ada juga yang mengalami kelainan seks. Tingkah laku mengundurkan diri daoat berujud kecenderungan putus asa, merasa tidak aman, sangat peka, mudah terluka,cepat tersinggung, dan membesarkan kekurangannya sendiri. Tawuran atau tubir adalah perkelahian atau tindak kekarasan yang dilakukan oleh sekelompok pelajar dengan kelompok pelajar lainnya, yang secara psikolgis dapat digolongkan kedalam kenakalan remaja. Faktor yang dapat menyebabkan terjdinya tawuran terdiri dari faktor internal yait lemahnya pertahanan diri. Kurangnya kemampuan dalam menyesuaikan diri, kurangnya dasar-dasar keimanandlam diri pelajar. Faktor eksternalnya yaitu lingkungan yang tidak kondusif, lingkunga sekolah seperti faktor guru, fasilitas pendidikan, dan juga faktor geng serta faktor ekonomi. Upaya pencegah dan mengatasi tawuran, yaitu menjadikan keluarga sebagai teladan, aturan yang tegas disekolah, memberikan pendidikan anti tawuran, mendeteksi dan menangani pelajar yang berotak kriminal, menjalin komunikasi dan kerjasama pelajar antar sekolah, membuat program ekstrakulikuler tawuran,dan adanya program pemerintah untuk mencegah dan menangani masalah tawuran secara serius.
9
i.
Implikasi Perkembangan Anak Usia Sekolah Menengah Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan
Perilaku psikomotorik pada usia remaja menunjukkan gerakangerakan yang canggung dan kurang terkoordinasikan. Pada masa ini terjadi perbedaan perkembangan psikomotor antara perkembangan remaja putri dengan remaja tahun dibangdingkan dengan remaja pria. Pada usia remaja tumbuh keinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa asing pada kelompoknya. Remaja menggunakan bahasa yang dipahami oleh usaha yang sungguh-sungguh Karakteristik perilaku sosial siswa sekolah menengah dan adanya kecenderungan ambivaliensi
10
BAB III PERBANDINGAN
A. KELEBIHAN
a.
Kelebihan dari buku utama : 1. Dari segi sistematika penulisan, penyusunan materi nya rapi. Sehingga mudah menentukan bagian-bagian materinya. 2. Dari segi bahasa, bahasa yang digunakan mudah dipahami sehingga materi yang dijelakan di buku ini lebih mudah dipahami. 3. Dari segi materi, materi yang dibahas lengkap dan sumber materinya jelas untuk setiap babnya.
b.
Kelebihan dari buku pembanding : 1. Dari segi materi, materi yang dibahas cukup sulit dipahami. 2. Dari segi pembahasan, pada setiap pembahasan contoh soal cara penyampaiannya sulit dipahami.
B. KEKURANGAN
a.
Kekurangan buku utama : 1. Sistematika
penulisannya
cukup
bagus,
dari
segi
bahasa
cara
penyampaiannya buku ini bagus. 2. Terdapat banyak contoh soal di tiap-tiap sub materi..
b.
Kekurangan buku pembanding : 1. Sistematika penulisannya bagus, tetapi dari bahasa buku ini cukup bagus. 2. Terdapat banyak contoh soal di tiap-tiap sub materi vektor. 3. Soal-soal latihannya sangat bervariasi dalam materi vektor.
11
C. PERBANDINGAN
1. Dari segi cetakan dan sistematika penulisan buku utama lebih bagus dari buku pembanding. 2. Dari segi materi, buku utama lebih bagus dari pada buku pembanding. 3. Dari segi pembahasan setiap bab, buku utama lebih bagus dibandingkan dengan buku pembanding 4. Dari segi bahasa yang digunakan buku utama lebih bagus dibandingkan dengan buku pembanding.
12
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari kedua buku tersebut dapat diambil kesimpulan: 1.
Kedua buku membahas perkembangan peserta didik. Tetapi penyampaian di kedua buku berbeda. Materi yang disajikan dibuku utama lebih lengkap dan mudah dimengerti dibandingkan buku pembanding.
2.
Bahasa yang digunakan kedua buku cukup mudah dipahami, sehingga kita bisa belajar sendiri dengan melihat contoh-contoh soal yang ada di kedua buku tersebut. Kedua buku tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing,
lebih bagus apabila kita menggunakan kedua buku tersebut sehingga kekurangan di buku utama bisa ditutupi dengan kelebihan buku pembanding dan begitu juga sebaliknya. B. SARAN
Saran saya buku utama masih ada yang perlu diperbaiki dari segi desain covernya. Agar para pembaca dengan mudah langsung mengenali buku tersebut. Kalau untuk materi, sistematika penulisan, dan bahasa yang digunakan buku utama sudah bagus. Saran saya untuk buku pembanding yang masih harus diperbaiki adalah penggunaan bahasanya, kelengkapan materi, dan sistematika penulisannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons. dkk., Perkembangan Peserta Didik, Medan, Unimed Press Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta, Rineka Cipta
14