CASE REPORT STROKE ISKEMIK e.c. HIPERTENSI HIPERTENSI MALIGNA & BRADIKARDI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Program Profesi Dokter Stase Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Pembimbing : dr. istyo !sist P" M.S#" S$.S
Diajukan oleh Re!i"a Ok"iana Rah#a$a"i% '()('')*+
,AK-LTAS KEDOKTERAN -NIERSITA -NIERSI TAS S M-HAMMAD M -HAMMADI/A I/AH H S-RAKARTA 0)('
CASE REPORT STROKE ISKEMIK e.c. HIPERTENSI MALIGNA & BRADIKARDI
OLEH
Re!i"a Ok"iana Rah#$a"i% S. Ke1 '()('')*+
Telah 1i2e"ujui 1an 1i2ahkan oleh 3a4ian P5o45a# Pen1i1ikan ,akul"a2 Ke1ok"e5an -ni6e52i"a2 Muha##a1i7ah Su5aka5"a Pa1a ha5i%
De2e#3e5 0)('
CASE REPORT STROKE ISKEMIK e.c. HIPERTENSI MALIGNA & BRADIKARDI
OLEH
Re!i"a Ok"iana Rah#$a"i% S. Ke1 '()('')*+
Telah 1i2e"ujui 1an 1i2ahkan oleh 3a4ian P5o45a# Pen1i1ikan ,akul"a2 Ke1ok"e5an -ni6e52i"a2 Muha##a1i7ah Su5aka5"a Pa1a ha5i%
De2e#3e5 0)('
Pe#3i#3in4 15. Li2"7o A2i2" P% M.Sc% S8.S
9
:
9
:
9
:
1i85e2en"a2ikan 1i ha1a8an 15. Li2"7o A2i2" P% M.Sc% S8.S Di2ahkan Ka. P5o45a# P5o;e2i 15. Dona De$i Ni5la$a"i
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILM- PEN/AKIT SARA, ,AK-LTAS KEDOKTERAN -MS < RS-D KARANGAN/AR 0)(' BAB I CASE REPORT
A. I1en I1en"i "i"a "a22 Pa2ie Pa2ien n %ama Umur )enis Kelamin Pekerjaan !lamat !gama %o /M M/S
: &$k. S : '( th : aki*laki : Sat$ol PP : %glano Kulon +,- Pandeyan" asikmadu : Islam : 00+'1''22 : - Desember 30-1
B. Ana Ana#ne #ne2i2 2i2 !loanamnesis $ada tanggal - Desember 30-1. Keluhan Utama Pasien tidak sadar dan kelemahan anggota gerak kanan /i4ayat Penyakit Sekarang
Pasien diba4a diba4a ke I5D /SUD karena karena tidak sadarkan sadarkan diri. Pasien tdak sadarkan diri se#ara tiba*tiba" tidak dia4ali nyeri ke$ala dan tidak disertai muntah mendadak. Pasien tidak sadarkan diri saat istirahat. Pasien juga mengalami lemah badan di sebelah kanan. Sebelumnya $asien $as ien $ernah mengalami keluhan lemah badan yang sama 6 bulan lalu namun segera $ulih kembali. Pasien sering memilik tensi yang tinggi" Kebiasaan $asien merokok -0 batang rokok. Pekerjaanya sebagai sat$ol PP" yang membuat $asien tidak bisa menyem$atkan 4aktu untuk olahraga. 3 jam SM/S"$asien sedang ber#engkrama dengan teman kerjanya" tiba*tiba $asien mengeluh badannya lemas" keringat dingin. Pasien yang a4alny a4alnyaa bisa bisa ber#eri ber#erita ta dengan dengan teman*tem teman*temann annya ya"" tiba*ti tiba*tiba ba
tidak tidak mau
berbi#ara" diajak komunikasi tidak ada res$on" diminta membuka matanya juga tidak mau membuka mata se#ara langsung. Selanjutnya tidak sadarkan diri. Pasien dibangunkan juga tidak terbangun. Saat masuk di I5D" $asien masih belum bisa membuka mata se#ara langsung" hanya res$on jika diberi reflek. 1 jam selanjutnya selanjutnya saat $asien diba4a diba4a ke I7U. Pasien sudah bisa mulai mulai membuk membukaa mata mata sendiri sendiri jika di$ang di$anggil gil.. angan angan kiri kiri yang yang tidak tidak mengal mengalami ami kelema kelemahan han sudah sudah mulai mulai berges bergeser er sendir sendiri. i. Saat Saat ditany ditanyaa dan di$erintah mengangkat tangan" $asien masih tidak bisa menja4ab kata* kata kata dan dan tida tidak k menu menuru ruti ti sesu sesuai ai $eri $erint ntah ah untu untuk k meng mengan angk gkat at tang tangan an.. Mual8*9"muntah8*9"demam 8*9"sesak nafas 8*9" &!K 89" &!& 89. /i4ayat Penyakit Dahulu: * /i4a /i4ay yat saki sakitt stro stroke ke * /i4ayat Diabetes Melitus * /i4ayat ;i$ertensi * /i4ay /i4ayat at kole koleste stero roll ting tinggi gi * /i4ayat rauma ke$ala * /i4ayat !lergi
: diak diakui ui : disangkal : diakui : disan disangk gkal al : disangkal : disangkal : disan disangk gkal al
/i4ayat Penyakit Keluarga: * * * *
/i4ayat Diabetes Melitus /i4ay /i4ayat at kole koleste stero roll ting tinggi gi /i4ayat ;i$ertensi /i4a /i4ay yat !lerg lergii
: disangkal : disan disangk gkal al : disangkal : disa disang ngka kall
/i4ayat Kebiasaan: *
Merokok
: diakui" -0 batang rokok
* * * *
sehari Minum al#ohol
: disangkal : jarang : sat$ol $$ : tertutu$
!namnesis Sistem:
-
Sistem serebros$inal: $enurunan kesadaran 89" kejang 8*9" demam 8*9"
$using 8*9 - Sistem kardiovaskuler: Sesak nafas 8*9" nyeri dada 8*9" berdebar*debar
-
8*9 Sistem res$irasi: &atuk 8*9" sesak 8*9 Sistem gastrointestinal: Konsti$asi 8*9" mual 8*9" muntah 8*9 Sistem muskuloskeletal: emah anggota gerak 8*9" nyeri otot 8*9 Sistem integumen: Pu#at 8*9 gatal 8*9 Sistem urogenital: %yeri $inggang 8*9" &!K 89" &!& 89
/esume !namnesis: aki*laki" '( tahun" bekerja sebagai sat$ol PP" dari hasil alloanamnesis dida$atkan diba4a ke I5D /SUD karena tidak sadarkan diri dan kelemahan anggota gerak kiri. Pasien $ernah mengalami lemah anggota gerak 6 bulan yang lalu. Pasien tidak bisa berbi#ara dan melakukan sesuai $erintah. Pasien memiliki ri4ayat hi$ertensi" jarang olahraga dan sering merokok -0 batang rokok dalam sehari.
C. Pe#e5ik2aan ,i2ik (. S"a"u2 Gene5ali2 D = -(0,-00 % = >6 2,menit // = -? 2,menit S = +6 °7 Keadaan Umum: tam$ak sakit berat Status gi@i: gi@i kurang Ke$ala: bentuk dan ukuran normal Mata: konjungtiva anemis 8*,*9" sklera ikterik 8*,*9" $u$il 8+ mm,+
mm9" $u$il 8isokor" isokor9
eher: Pembesaran kelenjar getah bening 8*,*9" simetris" tekanan vena jugularis tidak terlihat Paru*$aru: o Ins$eksi: $engembangan $aru simetri antara kanan dan kiri" tidak ada gerakan yang tertinggal" retraksi dada ," SI7 o
o o
melebar Pal$asi: fremitus kanan dan kiri sama" tidak ada gerakan yang tertinggal. Perkusi: sonor 8,9 !uskultasi: SDA 8,9" 4hee@ing 8*,*9" ronkhi 8*,*9.
)antung: o o o o
Ins$eksi: i#tus #ordis tidak tam$ak. Pal$asi: i#tus #ordis teraba di SI7 A M7S" kuat angkat Perkusi: batas jantung tidak melebar !uskultasi: bunyi jantung I dan II murni" reguler" bising 8*9" gallo$ 8*9" murmur 8*9.
!bdomen: o
o o o
Ins$eksi: darm #ontour 8*9" darm steiffung 8*9" simetri" tidak ada bekas luka. !uskultasi: $eristaltik usus normal. Pal$asi: nyeri tekan 8*9" tidak ada $embesaran he$ar dan lien. Perkusi: tim$ani di seluruh kuadran abdomen.
0. S"a"u2 Neu5olo4ik
Kesadaran: koma Kuantitatif: 57S 8B3" A2" M-9 Kualitatif: o o o o o o o o o
ingkah laku: vd Perasaan hati: vd
5erakan abnormal: vd =. Ke8ala o &entuk: meso#he$al o Ukuran: normal o Simetri: 89 o %yeri tekan: 8*9 >. Lehe5 o Sika$: vd o 5erakan: vd Kaku kuduk: 8*9 o &entuk vertebra: normal o o %yeri tekan vertebra: vd o Pulsasi: normal o &ising karotis: 8*,*9 &ising subklavia: 8*,*9 o es &rud@inki: 8*9 o es %af@iger: vd o o es Aalsava: vd '. N. C5aniali2 o %. I 8olfaktorius9 o
Kanan vd
Daya Pembau o
%. II
Daya $englihatan Pengenalan 4arna Medan $englihatan Fundus okuli Pa$il /etina !rteri,vena Perdarahan o
Kiri vd
Kanan
Kiri
vd vd vd idak dilakukan idak dilakukan idak dilakukan idak dilakukan idak dilakukan
vd vd vd idak dilakukan idak dilakukan idak dilakukan idak dilakukan idak dilakukan
%. III 8okulomotorius9
Ptosis 5erakan mata ke medial 5erakan mata ke atas
Kanan
Kiri
vd vd vd
vd vd vd
5erakan mata ke ba4ah Ukuran $u$il &entuk $u$il /eflek #ahaya langsung /eflek #ahaya konsekuil /eflek akomodatif Strabismus divergen Di$lo$ia o
vd + mm Isokor vd vd
vd + mm Isokor
Kanan
Kiri
%. IA 8trokhlraris9
5erakan mata ke lateral vd ba4ah Strabismus konvergen Di$lo$ia
vd
vd vd
%. A 8trigeminus9 Kanan
Kiri
Menggigit vd Membuka mulut vd Sensibilitas muka atas vd Sensibilitas muka vd
vd vd vd vd
tengah Sensibilitas
vd
vd
vd vd *
vd vd *
muka
ba4ah /eflek kornea /eflek bersin /eflek maseter /eflek @igomatkus rismus o
%. AI 8abdu#ens9
5erakan mata ke lateral Strabismus konvergen Di$lo$ia DollCs eye $henomenon
Kanan
Kiri
vd vd vd *
vd
o
%. AII 8fasialis9
Kerutan kulit dahi Kedi$an mata i$atan naso*labial Sudut mulut Mengerutkan dahi Mengerutkan alis Menutu$ mata Meringis Mengembungkan $i$i ik fasial akrimasi Daya ke#a$ lidah 3,+ de$an /eflek visuo*$al$ebra /eflek glabella /eflek aurikulo*$al$ebra anda myerson anda #hovstek &ersiul o
Kiri
vd vd vd vd vd vd * * vd vd vd vd vd vd vd
vd vd vd vd vd vd * * vd vd vd vd vd vd vd
%. AIII 8akustikus9
Mendengar suara berisik Mendengar suara detik arloji es 4eber es rinne es s#h4abah o
Kanan
Kanan vd vd vd vd vd
Kiri vd vd vd vd vd
%. IE 8glosofaringeus9
!rkus faring Daya ke#a$ belakang /eflek muntah Sengau ersedak
lidah
-,+
Kanan
Kiri
Uvula di tengah vd
Uvula di tengah vd
vd vd
vd vd
o
%. E 8vagus9
!rkus faring %adi &ersuara Menelan
Kanan
Kiri
Uvula di tengah kuat vd vd
Uvula di tengah kuat vd vd
%. EI 8aksesorius9
Memalingkan ke$ala Sika$ bahu Mengangkat bahu rofi otot bahu o
Kanan
Kiri
vd vd vd %
vd vd vd %
%. EII 8hi$oglosus9 Kanan
Sika$ lidah )atuh ke belakang !rtikulasi vd remor lidah vd Menjulurkan lidah vd Kekuatan lidah vd rofi otot lidah Butrofi Fasikulasi lidah vd ?. Ba1an rofi otot $unggung: eutrofi o o rofi otot dada: eutrofi o %yeri membungkukkan badan: vd o Pal$asi dinding $erut: su$el" nyeri 8*9 Kolumna vertebralis: tidak ada kelainan o /eflek kremaster: 8*9 o *. An44o"a 4e5ak A"a2 Ins$eksi:
Dro$ hand Pit#herCs hand arna kulit 7la4 hand
Kanan vd vd Sa4o matang vd
Kiri )atuh ke belakang vd vd vd vd Butrofi vd
Kiri vd vd Sa4o matang vd
Kontraktur Pal$asi: tidak ada kelainan engan atas:
*
*
Kanan erbatas vd ateralisasi 89 % %
5erakan Kekuatan onus rofi
Kiri &ebas erbatas vd ateralisasi 8*9 % %
engan ba4ah:
5erakan Kekuatan onus rofi
Kanan
Kiri
erbatas vd % %
&ebas erbatas vd % %
angan:
5erakan Kekuatan onus rofi
Kanan
Kiri
erbatas vd ateralisai 89 % %
&ebas erbatas tvd ateralisasi 8*9 % %
Sensibilitas:
%yeri ermis aktil Diskriminasi Posisi Aibrasi
engan
engan
engan
engan
angan
angan
atas kiri
atas
ba4ah
ba4ah
kiri
kanan
vd vd vd vd vd vd
kanan vd vd vd vd vd vd
kiri vd vd vd vd vd vd
kanan vd vd vd vd vd vd
vd vd vd vd vd vd
vd vd vd vd vd vd
&i#e$s
ri#e$s
/eflek fisiologis Perluasan reflek /eflek silang
, *,* *,*
, *,* *,*
!nggota 5erak &a4ah Ins$eksi:
Dro$ foot Udem arna kulit Kontraktur Pal$asi: tidak ada kelainan ungkai atas:
5erakan Kekuatan onus rofi
Kanan vd * Sa4o matang *
Kiri vd * Sa4o matang *
Kanan erbatas tvd lateralisasi 89 % %
Kiri &ebas erbatas vd lateralisasi 8*9 % %
Kanan
Kiri
erbatas tvd lateralisasi 89 % %
&ebas erbatas vd lateralisasi 8*9 % %
Kanan
Kiri
erbatas tvd lateralisasi 89 % %
&ebas erbatas vd lateralisasi 8*9 % %
ungkai ba4ah:
5erakan Kekuatan onus rofi Kaki:
5erakan Kekuatan onus rofi Sensibilitas:
%yeri ermis aktil Diskriminasi Posisi Aibrasi
ungkai
ungkai
ungkai
ungkai
Kaki
Kaki
atas kiri
atas
ba4ah
ba4ah
kiri
kanan
vd vd vd vd vd vd
kanan vd vd vd vd vd vd
kiri vd vd vd vd vd vd
kanan vd vd vd vd vd vd
vd vd vd vd vd vd
vd vd vd vd vd vd
Patela , *,* *,*
/eflek fisiologis Perluasan reflek /eflek silang
&abinski 7haddo#k <$$enheim 5ordon S#haeffer /ossolimo Mendel &e#htere4 es aseGue es
Kanan * * * * * * * Kanan * * * * * * * *
@. Koo51ina2i% lan4kah% 1an ke2ei#3an4an 7ara berjalan: vd o o es /omberg: vd o !taksia: vd o Diskiadokhokinesis: vd /ebound fenomen: vd o o %istagmus: vd o Dismetri:
!#hilles , *,* *,*
Kiri * * * * * * * Kiri * * * * * * * *
es telunjuk hidung: vd es hidung*telunjuk*hidung: vd es telunjuk*telunjuk: vd o 5erakan abnormal: vd ?. Fungsi Aegetatif: a. Miksi: inkontinensia 89" retensi urin 8*9" anuria 8*9" $oliuria 8*9 b. Defekasi: inkontinensia alvi 8*9" retensio alvi 8*9 D. Pe#e5ik2aan Penunjan4 Pemeriksaan ;emoglobin Britrosit ;ematokrit M7A M7; M7;7 eukosit rombosit Bosinofil &asofil imfosit Monosit 5DS Ureum 7reatinin
!ngka -'"? 1"6> ''"( *+%) 0?%= ++"+ ()%*? 3+0 +%0 0"( 36"> 3"3 (?? -0"? 0"(?
Satuan gr,dl
%ilai %ormal k : -+"0 H -6"0
-0 ul
Pr : -3"0 H -'"0 k : '.1 H 1"1
Pr : '"0 H 1"0 k : '0 H '(
Pf Pg -0+ul -0 +ul Mg,Dl -0*10 0"(*-"-
Pr : +> H '+ (3 H ?3 3> *++3 H +6 1"0 H -0"0 -10 H '00 -H+ 0H30 H '0 3H( >0*-10 mg,d mg,d
6
E. -2ulan Pe#e5ik2aan Penunjan4 - 7 S7!% - 7ek ulang darah rutin setelah 1 hari $enggunaan antibiotik ,. Re2u#e Pe#e5ik2aan KU: tam$ak sakit berat Kesadaran: koma" 57S: B3A2M %n. #ranialis: vd /eflek batang otak: reflek kornea 89" reflek $u$il ," dollCs eye
$henomenon 8*9 anda meningeal: &rud@inski - 8*9 aseGue 8*9 Kaku kuduk: 8*9
5erakan Kekuatan
Kanan erbatas erbatas vd vd 8lateralisasi 9 * * % * % % vd vd
Kiri &ebas erbatas &ebas erbatas vd vd 8lateralisasi *9 * * % * % % vd vd
G. Dia4no2i2 Diagnosis klinis: - Parese nervus AII J EII - ;emi$arese de2tra UM% Diagnosis to$is: esi di obus tem$oro$arietal" ;emisferium Serebri
Sinistra UM% sesuai vaskularisasi arteri serebri sinistra Diagnosis etiologi: Stroke Iskemik dengan ;i$ertensi Maligna dan &radikardi H. Dia4no2i2 Ban1in4 Stroke ;emoragik I. Te5a8i !. era$i UMUM: !ir4ay" &reathing" 7ir#ulation"Stabilisasi serta tirah baring $osisi +0 derajat" $emasangan kateter &. era$i K;USUS: Medikamentosa: - <3 +*' l$m Inf /l 30 t$m − !nti agregasi $latelet: inhibitor siklooksigenase" − − − − − −
thieno$yridine" inhibitor PDB rombolitik: rt*P! %euro$rotektan: #iti#olin !nti hi$ertensi: derivate beta blo#ker !nti $iuretik !nti emesis
derivate
!ntibiotik !sam folat Aitamin Sulfa atro$in
− − − −
B. Non-medikamentosa - Diet rendah lemak dan garam - Fisioterapi . P5o4no2i2 Death: dubia ad bonam Disease: dubia ad bonam Disability: dubia ad malam Dis#omfort: dubia ad malam Disatisfi#ation: dubia ad malam K. ,ollo$ -8 ((00)('
S
Pasien $asien tiba*tiba tidak Pasien sadarkan diri dan 3 jam yang lalu
<
tidak
da$at
=(00)('
0(00)('
tidak
da$at
diajak Pasien tidak
komunikasi
da$at
komunikasi" da$at membuka
diajak
mata
sendiri
komunikasi
menggerakkan
KU: tam$ak sakit berat
sendiri KU: tam$ak sakit berat
Kesadaran:
koma"
KU: 57S
tam$ak
Kesadaran:
diajak
sakit
berat"
koma"
57S
dan
tangan
Kesadaran:
7M"
kiri
57S
B3A2M2
B3A2M-
B'A2M1
K,: dbn"
K,: dbn"
K,: dbn"
ho: retraksi *" SI7 melebar*
ho: retraksi *" SI7 melebar*
ho: retraksi *" SI7 melebar*
7or: iktus *
7or: Iktus *" &) reguler
7or: iktus *"&) reguler
D: -(0,-00" %: >6" //: -("
D: ->+,-03" %: 6'" S: 31"1"
D: -1>,-00" %: >("
S: 31">
//: >
S: 36"-" //: -?
%n. #ranialis: vd
%n. #ranialis: vd
%n. #ranialis: vd
/. batang otak: kornea *,*"
/. batang otak: kornea *,*"
/. batang otak: kornea *,*"
$u$il
isokor"
+mm,+mm $u$il isokor" +mm,+mm /7 $u$il isokor +mm,+mm" /7
/7*,* /7 *,*
*,* /7 *,*
*,*" /7 *,*
anda meningeal: 8*9 aseG "
anda meningeal: 8*9 aseGue"
anda
brud@inski-
brud@inski -
aseGue" brud@inski -
Kaku kuduk: 8*9
Kaku kuduk: 8*9
Kaku kuduk: 8*9
Ka
Ki
Ka
Ki
meningeal:
Ka
8*9
Ki
5erakan Kekuatan
!
klinis
kesadaran"
vd vd
& & vd vd
* *
* *
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
:
$enurunan
afasia
5erakan
vd vd
& & vd tvd
* *
* *
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
:
$enurunan
kesadaran"afasia
global"
Kekuatan
global"
klinis
5erakan Kekuatan
-
& & ' '
* *
* *
% % Klonus * rofi otot % % Sensibilitas vd vd
% % * % % vd vd
D2 klinis : afasia global" hemi$arese de2tra umn
hemi$arese de2tra umn
hemi$arese de2tra umn
D2 to$is: hemisferium serebri
D2 to$is: hemisferium serebri
D2 to$is: hemisferium serebri
sinistra lesi tem$oro$arietal
sinistra lesi tem$oro$arietal
sinistra lesi tem$oro$arietal
D2 etiologi : stroke iskemik
D2 etiologi : obs $enurunan
D2
dengan
kesadaran
kesadaran
dd
stroke
hemoragik dgn ;
etiologi
hemoragik
:
$enurunan
dd dgn
stroke ;
fa#tor
risiko
hi$ertensi" bradikardi
dan
bradikardi P
<3 +*' l$m − Inf /l 30 t$m − Inf manitol -31 ##,6 jam − Inj /anitidin -!,-3jam − Inj santagesik -!,( jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$
−
<3 +*' l$m − Inf /l 30 t$m − Inf manitol -00 ##,( jam − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ −
<3 +*' l$m − Inf /l 30 t$m − Inf manitol -00 ##,-3 jam − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam neurobat -!,3' jam − Inj −
S$ironolakton -00mg -,3*0*0
dri$
A16i2 15 Li2 S8.S
*7andesartan -6 mg 0*0*-
S$ironolakton -00mg -,3*0*
EKG
*Inj 7efota2im -gr,-3 jam
0
S8i5onolak"on ())#4 ())
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*7andesartan -6 mg 0*0*-
Can1e2a5"an (? #4 ))(
*Su#ralfat syr +2#-
*Inj 7efota2im -gr,-3 jam
Inj Ce;o"ai# (45<(0 ja#
*!nemolat 0*-*0
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
Ma2uk IC-
T. D5. Nu5% S8.PD
*Su#ralfat syr +2#*!nemolat 0*-*0
Inj S! +23!
Inj SA =0A
>(00)('
S
Pasien masih
?(00)('
'(00)('
susah diajak Pasien masih susah
diajak Pasien masih susah diajak
komunikasi" da$at membuka
komunikasi" da$at membuka
komunikasi"
mata
mata
membuka mata sendiri dan
sendiri
dan
sering
sendiri
dan
sering
menggerakkan tangan kirinya"
menggerakkan tangan kirinya"
sering
tangan kanan masih tidak bisa
tangan kanan masih tidak bisa
tangan
bergerak
jika
rangsangan"
diberi bergerak
makan
dan
minum 89
jika
rangsangan" minum
diberi
makan
89"
KU: tam$ak sakit berat Kesadaran:
KU:
7M"
57S
menggerakkan kirinya" masih
dan bergerak
belum
ada
$erubahan <
kanan
tidak
bisa diberi
makan
dan
belum
ada
89"
$erubahan berat" KU: tam$ak sakit berat
sakit
Kesadaran:
tangan
jika
rangsangan" minum
tam$ak
da$at
7M"
57S
Kesadaran:
B'A2M1
B'A2M1
B'A2M1
K,: #a,"
K,: #a,"
K,: #a ,
7M"
ho: retraksi *" SI7 melebar ho: retraksi *" SI7 melebar8*9
ho:
retraksi
*"
8*9
7or: Iktus " &) reguler
melebar*
7or: iktus &) reguler
D: ->',-0>" %: ?1" S: +6"6 "
7or: iktus "&) reguler
D: -((,-0'" %: >6" //: ?" S:
//: ?
D: -6>,?(" %: -00"
3'"(
%n. #ranialis: vd
S: +6"1" //:33
%n. #ranialis: vd
/. batang otak: kornea *,*" %n. #ranialis: vd
57S
SI7
/. batang otak: kornea *,*" $u$il isokor" +mm,+mm /7
/. batang otak: kornea *,*"
$u$il
*,* /7 *,*
$u$il
anda meningeal: 8*9 aseGue"
/7 *,*" /7 *,*
isokor"
+mm,+mm
/7*,* /7 *,*
isokor
+mm,+mm"
anda meningeal: 8*9 aseG" brud@inski -
anda
brud@inski-
aseGue" brud@inski -
Kaku kuduk: 8*9
Kaku kuduk: 8*9 5erakan Kekuatan
Ka -
Ki & & ' '
5erakan Kekuatan
Ka -
Ki & & ' '
meningeal:
89
Kaku kuduk: 89 5erakan Kekuatan
Ka + +
Ki & & ' '
/eflek
*
*
Fisiologi /eflek
* *
* *
Patologis onus otot
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
Fisiologi /eflek Patologis onus otot Klonus rofi otot Sensibilita !
Klonus rofi otot Sensibilita s
* *
* *
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
:afasia
global"
/eflek
* *
* *
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
Fisiologi /eflek Patologis onus otot Klonus rofi otot Sensibilitas
s D2 klinis : afasia global"
D2
hemi$arese dekstra UM%
hemi$arese dekstra UM%
hem$iarese dekstra UM%
D2 to$is: hemisferium serebri
D2 to$is: hemisferium serebri
D2
sinistra" lesi tem$oro$arietal
sinistra" lesi tem$oro$arietal
serebri
klinis
D2 klinis : afasia global"
to$is:
hemisferium
sinistra"
lesi
D2 etiologi : stroke iskemik D2 etiologi : stroke iskemik tem$oro$arietal dengan fa#tor risiko hi$ertensi
dengan fa#tor risiko hi$ertensi
D2 etiologi : stroke iskemik
dan bradikardi
dan bradikardi
dengan
fa#tor
risiko
hi$ertensi dan bradikardi P
−
<3 + l$m − Inf /l 30 t$m − Inf manitol -00 ##,3' jam − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ S$ironolakton
-00mg
-,3*
−
<3 + l$m − Inf /l 30 t$m − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ *7andesartan -6 mg 0*0**Inj 7efota2im -gr,-3 jam
-,3*0
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*7andesartan -6 mg 0*0*-
*Su#ralfat syr +2#-
*Inj 7efota2im -gr,-3 jam
*!nemolat 0*-*0
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
Inj S! +23!
-
Inj S! +23!
<3 +l$m − Inf /l 30 t$m − Inj santagesik -!,( jam ome$ra@ole -!,-3 − Inj jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ *7andesartan -6 mg 0*0**Inj 7efota2im -gr,-3 jam *7lo$idogrel >1 mg 32- $# *Su#ralfat syr +2#*!nemolat 0*-*0
*Su#ralfat syr +2#*!nemolat 0*-*0
−
!dvi#e dr.ist"S$.S jam 3-.+0: *Inj Furosemid -!,-3 jam. )ika ensi turun 30" Inj Furosemid !,-3 jam *
Inj S! +23! observasi vital sign,(jam
S
@(00)('
Pasien saat diajak komunikasi
Pasien saat diajak komunikasi
Pasien
kontak mata sudah baik dan
kontak mata sudah baik dan
komunikasi
men#oba
<
+(00)('
*(00)('
mengerang
utk sering mengerang
ketika
diajak
mengerti
J
$aham kontak mata namun
berbi#ara
susah untuk mengu#a$kan
KU: tam$ak sakit berat
kata3 terasa berat KU: tam$ak sakit berat
Kesadaran:
KU:
7M"
57S
tam$ak
sakit
Kesadaran:
berat"
7M"
57S
Kesadaran:
7M"
57S
B'A2M1
B'A2M1
B'A2M1
K,: #a,"
K,: #a,"
K,: #a ,
ho: retraksi *" SI7 melebar
ho: retraksi *" SI7 melebar
ho: retraksi *" SI7 melebar
7or: iktus &) reguler
7or: Iktus " &) reguler
7or: iktus "&) reguler
D: -?3,-01" %: >>" //: 6" S:
D: ->?,-3>" %: >(" S: 3'"> "
D: -13,?1" %: ?>"
31"6
//: (
S: 3("3" //: (
%n. #ranialis: vd
%n. #ranialis: vd
%n. #ranialis: vd
/. batang otak: kornea *,*"
/. batang otak: kornea *,*"
/. batang otak: kornea *,*"
$u$il
isokor"
+mm,+mm $u$il isokor" +mm,+mm /7 $u$il
isokor
+mm,+mm"
/7*,* /7 *,*
*,* /7 *,*
/7 *,*" /7 *,*
anda meningeal: 8*9 aseG"
anda meningeal: 8*9 aseGue"
anda
brud@inski-
brud@inski -
aseGue" brud@inski -
Kaku kuduk: 8*9
Kaku kuduk: 8*9
Kaku kuduk: 8*9
5erakan Kekuatan
Ka + +
Ki & & ' '
*
*
* *
* *
% % * % %
% % * % %
5erakan Kekuatan
Ka + +
Ki & & ' '
* *
* *
% % * % %
% % * % %
meningeal:
5erakan Kekuatan
8*9
Ka + +
Ki & & ' '
*
* *
% % * % %
% % * % %
Sensibilita !
vd vd
vd vd
Sensibilita
vd vd
vd vd
Sensibilitas
vd vd
vd vd
s D2 klinis : afasia global"
s D2 klinis : afasia global"
D2 klinis : afasia global"
hemi$arese dekstra UM%
hemi$arese dekstra UM%
hemi$arese dektra UM%
D2 to$is: hemisferium serebri
D2 to$is: hemisferium serebri
D2
sinistra" lobus tem$oro$arietal
sinistra" lobus tem$oro$arietal
serebri
to$is:
hemisferium
sinistra"
lobus
D2 etiologi : stroke iskemik D2 etiologi : stroke iskemik tem$oro$arietal dengan fa#tor risiko hi$ertensi
dengan fa#tor risiko hi$ertensi
D2 etiologi : stroke iskemik
dan bradikardi
dan bradikardi
dengan
fa#tor
risiko
hi$ertensi dan bradikardi P
<3 +l$m − Inf KaB% +& − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ −
<3 + l$m − Inf KaB% +& − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ −
*7andesartan -6 mg 0*0*-
*7andesartan -6 mg 0*0*-
*Inj 7efota2im -gr,-3 jam
*Inj 7efota2im -gr,-3 jam
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*Su#ralfat syr +2#-
*Su#ralfat syr +2#-
*!nemolat 0*-*0
*!nemolat 0*-*0
Inj S! +23!
Inj S! +23!
observasi vital sign,(jam
observasi vital sign,(jam
<3 +l$m − Inf KaB% +& − Inj santagesik -!,( jam ome$ra@ole -!,-3 − Inj −
jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ *7andesartan -6 mg 0*0**Inj 7efota2im -gr,-3 jam *7lo$idogrel >1 mg 32- $# *Su#ralfat syr +2#*!nemolat 0*-*0 Inj S! +23! observasi vital sign,(jam
)am 3+.-+: Pasien menggigil suhu +>"? inj santagesik -!
()(00)('
S
Pasien
diajak
komunikasi
Pasien masih susah
mengerti dan faham kontak komunikasi" mata
namun
masih
mengu#a$kan kata*kata
(0(00)('
(((00)('
susah
hanya mata
bila
memberikan
diajak Pasien tidak da$at diajak ditanya
komunikasi" ekstremitas kiri
kontak aktif mata
mobilisasi"
kontak
baik
dengan
$emeriksa" makan minum
<
KU: tam$ak sakit berat Kesadaran:
7M"
57S
tam$ak
sakit
Kesadaran:
7M"
57S
Kesadaran:
koma"
57S
B'"A2"M1
B'A2M1
B'A2M1
K,: #a,"
K,: #a,"
K,: #a ,
ho: retraksi *" SI7 melebar*
ho: retraksi *" SI7 melebar*
ho:
7or: iktus &) reguler
7or: Iktus " &) reguler
melebar
D: --',>>" %: (1" //: -6" S:
D: -60,-00" %: (0" S: +>"6 "
7or: iktus "&) ireguler
36"3
//: -6
D: -(0,--0" %: (3"
%n. #ranialis: vd
%n. #ranialis: vd
S: +6"1" //: +3
/. batang otak: kornea *,*"
/. batang otak: kornea *,*" %n. #ranialis: vd
$u$il
isokor"
+mm,+mm $u$il isokor" +mm,+mm /7
retraksi
"
*,* /7 *,*
$u$il
anda meningeal: 8*9 aseG"
anda meningeal: 8*9 aseGue"
/7 *,*" /7 *,*
brud@inski-
brud@inski -
anda
Kaku kuduk: 8*9
Kaku kuduk: 8*9
aseGue" brud@inski -
Kekuatan
Ka + +
Ki & & ' '
*
*
* *
* *
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
5erakan Kekuatan
Ka + +
Ki & & ' '
* *
* *
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
SI7
/. batang otak: kornea *,*"
/7*,* /7 *,*
5erakan
isokor
+mm,+mm"
meningeal:
8*9
Kaku kuduk: 8*9 5erakan Kekuatan
Ka + +
Ki & & ' '
* *
* *
D2 klinis : afasia global"
D2 klinis : afasia global"
% % % % Klonus * * rofi otot % % % % Sensibilitas vd vd vd vd D2 klinis : afasia global"
hemi$arese dekstra UM%
hemi$arese dekstra UM%
hemi$arese dekstra UM%
D2 to$is: hemisferium serebri
D2 to$is: hemisferium serebri
D2
sinistra" lobus tem$oro$arietal
sinistra" lobus tem$oro$arietal
serebri
Klonus rofi otot Sensibilita s !
KU:
baik. Pasien agak sesak. berat" KU: tam$ak sakit berat
Klonus rofi otot Sensibilita s
to$is:
hemisferium
sinistra"
D2 etiologi : stroke iskemik D2 etiologi : stroke iskemik tem$oro$arietal
lobus
dengan fa#tor risiko hi$ertensi
dengan fa#tor risiko hi$ertensi
D2 etiologi : stroke iskemik
dan bradikardi
dan bradikardi
dengan
fa#tor
risiko
hi$ertensi dan bradikardi P
−
<3 +*' l$m − Inf KaB% +& − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$
−
<3 +*' l$m − Inf KaB% +& − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$
*7andesartan ( mg 0*0*-
*7andesartan -6 mg 0*0*-
*Inj 7efota2im -gr,-3 jam
*Inj 7efota2im -gr,-3 jam
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*Su#ralfat syr +2#-
*Su#ralfat syr +2#-
*!nemolat 0*-*0
*!nemolat 0*-*0
observasi vital sign,(jam
*S$ironolakton -00mg *0*0 Inj S! +23!
<3 +l$m − Inf KaB% +& − Inj santagesik -!,( jam ome$ra@ole -!,-3 − Inj jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ *7andesartan -6 mg 0*0**7lo$idogrel >1 mg 32- $# *Su#ralfat syr +2#-
konsul S$.PD
*!nemolat 0*-*0 observasi vital sign,(jam
observasi vital sign,(jam
A16ice 15.Li2"%S8.S
−
Pin1ah Ban42al
2.dr.%ur" S$.PD:
2. Dr.%ur" S$.PD: *Inj Furosemid -2*!mlodi$in 1mg -2-
*Inj Furosemid -2-
2.dr.%ur" S$.PD:
*!mlodi$in 1 mg -2-
*Inj Furosemid -2*!mlodi$in 1mg -2-
(=(00)('
S
Pasien komunikasi"
susah kontak
('(00)('
(>(00)('
diajak Pasien saat diajak komunikasi mata
kontak mata sudah kembali
lemah" rangsang nyeri kurang" baik" masih tam$ak sesak
sesak"
sudah makan
tidak dan
minum
KU: tam$ak sakit berat Kesadaran:
7M"
KU: 57S
tam$ak
Kesadaran:
4alau makan
sakit 7M"
saat
diajak
komunikasi" membuka mata
tam$ak baik"
masih baik <
Pasien
berusaha tan$a
berbi#ara ada
minum
suara" masih
baik"tidak tam$ak sesak berat" KU: tam$ak sakit berat 57S
Kesadaran:
koma"
57S
B'"A2"M1
B'A2M1
B'A2M1
K,: #a,"
K,: #a,"
K,: #a ,
ho: retraksi *" SI7 melebar*
ho: retraksi *" SI7 melebar*
ho:
7or: iktus &) reguler
7or: Iktus " &) reguler
melebar
D: 3-0,-30" %: -00" //: +6"
D: -(0,--0" %: (0" S: +>"6 "
7or: iktus "&) ireguler
S: +6"1
//: 3(
D: ->0,--0" %: (0"
%n. #ranialis: vd
%n. #ranialis: vd
S: +("'" //: 3'
/. batang otak: kornea *,*"
/. batang otak: kornea *,*"
ab:
$u$il
isokor"
"
SI7
eukosit: -?">>
/7*,* /7 *,*
*,* /7 *,*
rombosit: +1+
anda meningeal: 8*9 aseG"
anda meningeal: 8*9 aseGue"
Britrosit: 1"61
brud@inski-
brud@inski -
%n. #ranialis: vd
Kaku kuduk: 8*9
Kaku kuduk: 8*9
/. batang otak: kornea *,*"
5erakan Kekuatan
!
+mm,+mm $u$il isokor" +mm,+mm /7
retraksi
Ka & & + +
Ki & & ' '
*
*
* *
* *
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
5erakan Kekuatan
Ka & & + +
Ki & & ' '
$u$il
isokor
Kaku kuduk: 8*9
* *
* *
5erakan
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
Kekuatan
+mm,+mm"
/7 *,*" /7 *,* anda
meningeal:
8*9
aseGue" brud@inski -
Ka & & + +
Ki & & ' '
* *
* *
D2 klinis : afasia global"
D2 klinis : afasia global"
% % % % Klonus * * rofi otot % % % % Sensibilitas vd vd vd vd D2 klinis : afasia global"
hemi$arese dekstra UM%
hemi$arese dekstra UM%
hemi$arese dekstra UM%
D2 to$is: hemisferium serebri
D2 to$is: hemisferium serebri
D2
sinistra" lobus tem$oro$arietal
sinistra" lobus tem$oro$arietal
serebri
to$is:
hemisferium
sinistra"
lobus
D2 etiologi : stroke iskemik D2 etiologi : stroke iskemik tem$oro$arietal dengan fa#tor risiko hi$ertensi
dengan fa#tor risiko hi$ertensi
dan bradikardi
dan
bradikardi"
D2 etiologi : stroke iskemik
sus$ek dengan
$neumonia ortostatik
fa#tor
risiko
hi$ertensi dan bradikardi" sus$ek $neumonia ortostatik
P
<3 +l$m − Inf KaB% +& − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ −
*7andesartan -6 mg 0*0*-
<3 +*' l$m <3 +l$m − − Inf KaB% +& − Inf KaB% +& santagesik -!,( jam − Inj santagesik -!,( jam − Inj −
8k$9
8k$9
−
Inj neurobat -!,3' jam dri$ − 7iti#olin 100 mg 32-
−
Inj neurobat -!,3' jam
dri$ - Inj 7efo$era@on -g,-3 jam − 7iti#olin 100 mg 32-
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*7andesartan -6 mg 0*0*-
*Su#ralfat syr +2#-
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*!nemolat 0*-*0
*Su#ralfat syr +2#-
*7andesartan -6 mg 0*0*-
observasi vital sign,(jam
*!nemolat 0*-*0
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
observasi vital sign,(jam
*Su#ralfat syr +2#-
*fisiotera$i #hest
*!nemolat 0*-*0
*ulang darah rutin
!mbro2ol syr +27II
2. Dr.%ur" S$.PD: *Inj Furosemid -2*!mlodi$in 1mg -2-
A16ice 15.Li2"%S8.S Inj Ce;o8e5a!on (4<(0 ja# Be2ok DR ulan4
Fisiotera$i #hest 2. Dr.%ur" S$.PD: *Inj Furosemid -2*!mlodi$in 1mg -2-
2.dr.%ur" S$.PD: *Inj Furosemid -2-
(?(00)('
S
(@(00)('
(*(00)('
Pasien demam $agi ini" malam
Pasien
susah
kemarin tidak demam" kontak komunikasi"
tam$ak
diajak Pasien lemas"
makan minum tidak mau sejak lagi
89 KU: tam$ak sakit berat
sore KU:
Kesadaran: B'"A2"M1
7M"
57S
sakit
Kesadaran: somnolen" B3A2M1
berat" 57S
diajak
komunikasi" membuka mata
mata baik dan makan minum
tam$ak
saat
KU: tam$ak sakit berat Kesadaran: B'A2M1
koma"
57S
K,: #a,"
K,: #a,"
K,: #a ,
ho: retraksi *" SI7 melebar*
ho: retraksi *" SI7 melebar*
ho:
7or: iktus &) reguler
7or: Iktus " &) reguler
melebar
D: -60,?0" %: ((" //: 30" S:
D: -(0,--0" %: (0" S: +>"6 "
7or: iktus "&) ireguler
'0
//: 3(
D: ->0,--0" %: (0"
%n. #ranialis: vd
%n. #ranialis: vd
S: +("'" //: 3'
/. batang otak: kornea *,*"
/. batang otak: kornea *,*"
ab:
$u$il
isokor"
"
SI7
eukosit: -?">>
/7*,* /7 *,*
*,* /7 *,*
rombosit: +1+
anda meningeal: 8*9 aseG"
anda meningeal: 8*9 aseGue"
Britrosit: 1"61
brud@inski-
brud@inski -
%n. #ranialis: vd
Kaku kuduk: 8*9
Kaku kuduk: 8*9
/. batang otak: kornea *,*"
5erakan Kekuatan
!
+mm,+mm $u$il isokor" +mm,+mm /7
retraksi
Ka + +
Ki & & ' '
*
*
* *
* *
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
5erakan Kekuatan
Ka + +
Ki & & ' '
$u$il
isokor
Kaku kuduk: 8*9
* *
* *
5erakan
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
Kekuatan
+mm,+mm"
/7 *,*" /7 *,* anda
meningeal:
8*9
aseGue" brud@inski -
Ka & & + +
Ki & & ' '
* *
* *
D2 klinis : afasia global"
D2 klinis : afasia global"
% % % % Klonus * * rofi otot % % % % Sensibilitas vd vd vd vd D2 klinis : afasia global"
hemi$arese dekstra UM%
hemi$arese dekstra UM%
hemi$arese dekstra UM%
D2 to$is: hemisferium serebri
D2 to$is: hemisferium serebri
D2
sinistra" lobus tem$oro$arietal
sinistra" lobus tem$oro$arietal
serebri
to$is:
hemisferium
sinistra"
D2 etiologi : stroke iskemik D2 etiologi : stroke iskemik tem$oro$arietal
lobus
dengan fa#tor risiko hi$ertensi
dengan fa#tor risiko hi$ertensi
dan
dan
bradikardi"
$neumonia
ortostatik" se$sis
bradikardi"
D2 etiologi : stroke iskemik
sus$ek dengan
$neumonia ortostatik" se$sis
fa#tor
risiko
hi$ertensi dan bradikardi" sus$ek $neumonia ortostatik
P
<3 +l$m − Inf KaB% +& − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ −
*7andesartan -6 mg 0*0*-
<3 +*' l$m <3 +l$m − − Inf KaB% +& − Inf KaB% +& santagesik -!,( jam − Inj santagesik -!,( jam − Inj −
8k$9
8k$9
Inj neurobat -!,3' jam dri$ − 7iti#olin 100 mg 32−
dri$
*7andesartan -6 mg 0*0*-
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*Inj 7efo$era@on -gr,-3 jam
*Su#ralfat syr +2#-
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*!nemolat 0*-*0
*Su#ralfat syr +2#-
*7andesartan -6 mg 0*0*-
observasi vital sign,(jam
*!nemolat 0*-*0
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
fisiotera$i #hest
observasi vital sign,(jam
*Su#ralfat syr +2#-
*kom$res hangat bila suhu L+>"1
*fisiotera$i #hest
*!nemolat 0*-*0
*%5
!mbro2ol syr +27II
diajak
2. Dr.%ur" S$.PD: *Inj Furosemid -2*inf metronida@@ol
*Inj Furosemid -2-
0)(00)('
komunikasi
Pasien saat diajak komunikasi
membuka mata dan kontak kontak mata sudah kembali mata
dengan
$emeriksa. baik"
sudah
Pasien masih demam lagi.
sesak"
KU: tam$ak sakit berat
masih baik KU: tam$ak
Kesadaran:
7M"
Inj 7efo$era@on -g,-3 jam − 7iti#olin 100 mg 32-
2.dr.%ur" S$.PD:
(+(00)('
Pasien
-
Fisiotera$i #hest
*Inf metronida@ol
<
Inj neurobat -!,3' jam
*Inj 7efo$era@on -gr,-3 jam
2. Dr.%ur" S$.PD: *Inj Furosemid -2*Inf metronida@ol
S
−
57S
makan
Kesadaran:
tidak
tam$ak
dan
minum
sakit
berat"
7M"
57S
B'"A2"M1
B'A2M1
K,: #a,"
K,: #a,"
ho: retraksi *" SI7 melebar*
ho: retraksi *" SI7 melebar*
7or: iktus &) reguler
7or: Iktus " &) reguler
D: -'0,>0" %: (0" //: 3'" S:
D: -(0,--0" %: (0" S: +>"6 "
+(
//: 3(
%n. #ranialis: vd
%n. #ranialis: vd
/. batang otak: kornea *,*"
/. batang otak: kornea *,*"
$u$il
isokor"
/7*,* /7 *,*
*,* /7 *,*
anda meningeal: 8*9 aseG"
anda meningeal: 8*9 aseGue"
brud@inski-
brud@inski -
Kaku kuduk: 8*9
Kaku kuduk: 8*9
5erakan Kekuatan
+mm,+mm $u$il isokor" +mm,+mm /7
Ka + +
Ki & & ' '
*
*
* *
* *
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
5erakan Kekuatan
Ka & & + +
Ki & & ' '
* *
* *
% % * % % vd vd
% % * % % vd vd
s D2 klinis : afasia global"
s D2 klinis : afasia global"
hemi$arese dekstra UM%
hemi$arese dekstra UM%
D2 to$is: hemisferium serebri
D2 to$is: hemisferium serebri
sinistra" lobus tem$oro$arietal
sinistra" lobus tem$oro$arietal
D2 etiologi : stroke iskemik D2 etiologi : stroke iskemik dengan fa#tor risiko hi$ertensi
dengan fa#tor risiko hi$ertensi
dan
dan
bradikardi"
ortotostatik" se$sis P
−
<3 +l$m
$neumonia
bradikardi"
sus$ek
$neumonia ortostatik"se$sis −
<3 +*' l$m
Inf KaB% +& − Inj santagesik -!,( jam − Inj ome$ra@ole -!,-3 jam − Inj 7iti#olin - gr,-3jam − Inj neurobat -!,3' jam dri$ −
*7andesartan -6 mg 0*0*-
Inf KaB% +& santagesik -!,( jam − Inj −
8k$9 Inj neurobat -!,3' jam dri$ − 7iti#olin 100 mg 32−
*Inj 7efo$era@on -gr,-3 jam
*7andesartan -6 mg 0*0*-
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*Inj 7efo$era@on -gr,-3 jam
*Su#ralfat syr +2#-
*7lo$idogrel >1 mg 32- $#
*!nemolat 0*-*0
*Su#ralfat syr +2#-
observasi vital sign,(jam
*!nemolat 0*-*0 observasi vital sign,(jam
2. Dr.%ur" S$.PD: *inf metronida@ol
*fisiotera$i #hest
La8o5 15.li2" ja# 0(.=)
2.dr.%ur" S$.PD:
Inj an"5ain ( a#8<@j
*Inf metronida@ol
Pe#e5ik2aan 8enunjan4 2ela#a 1i5a$a" Tan44al ((00)('
Pemeriksaan ;emoglobin Britrosit ;ematokrit M7A M7; M7;7 eukosit rombosit Bosinofil &asofil imfosit Monosit
!ngka -'"? 1"6> ''"( *+%) 0?%= ++"+ ()%*? 3+0 +%0 0"( 36"> 3"3
Satuan gr,dl
%ilai %ormal k : -+"0 H -6"0
-0 ul
Pr : -3"0 H -'"0 k : '.1 H 1"1
Pr : '"0 H 1"0 k : '0 H '(
Pf Pg -0+ul -0 +ul
Pr : +> H '+ (3 H ?3 3> *++3 H +6 1"0 H -0"0 -10 H '00 -H+ 0H30 H '0 3H(
6
5DS Ureum 7reatinin
(?? -0"? 0"(?
Mg,Dl -0*10 0"(*-"-
>0*-10 mg,d mg,d
Tan44al ()(00)('
7reatinin Ureum
Mg,dl Mg,dl
(%@( '0%>
0"(*--0*10
Tan44al ('(00)('
Pemeriksaan ;emoglobin Britrosit ;ematokrit M7A M7; M7;7 eukosit rombosit Bosinofil &asofil imfosit Monosit
!ngka -'"( '%?'
'1"' @)%= 0?%0 +3"6 (+%** ='= 0"6 0"> -3"0 1"+
Satuan gr,dl
%ilai %ormal k : -+"0 H -6"0
-0 ul
Pr : -3"0 H -'"0 k : '.1 H 1"1
Pr : '"0 H 1"0 k : '0 H '(
Pf Pg -0+ul -0+ul
Pr : +> H '+ (3 H ?3 3> *++3 H +6 1"0 H -0"0 -10 H '00 -H+ 0H30 H '0 3H(
6
Ha2il CT Scan
Pada saat dilakukan $emeriksaan 7 S#an ke$ala tan$a @at kontras 4a#3a5an 1a5i lacuna5 in;a5k 1i 8a5enki# ce5e35i
EKG
L.
SISTEM SCORE
Gajah Ma1a Sco5e
- Penurunan kesadaran 89 - %yeri ke$ala 8*9 - /efleks &abinski 8*9
Si5i5aj Sco5e
83"12derajat kesadaran9 832Aomitus9 832 %yeri ke$ala9 80.- 2 tekanan diastoli#9 H 8+ 2 $etanda ateroma 9*-3 83"13 8koma99 83 2 0 8tidak ada99 83 2 0 8tidak ada99 80.- 2 -009 H 8+09 H -3 = +
Ha2anu11in Sco5e
-. ekanan darah: -(0,-00 8-9 3. aktu terjadinya serangan: tidak sedang bergiat 8-9
+. Sakit Ke$ala: idak ada 809 '. Kesadaran Menurun: angsung bebera$a menit s,d - jam setelah onset 8-09 1. Muntah Proyektil: idak ada 809 Inter$retasi: %ilai total: -- 8%on Stroke ;emoragik9
BAB II TINA-AN P-STAKA
I.
STROKE ISKEMIK A. De;ini2i
Stroke adalah sindroma klinis dengan gejala beru$a gangguan fungsi otak se#ara fokal mau$un global yang da$at menimbulkan kematian atau ke#a#atan yang meneta$ lebih dari 3' jam" atau tan$a $enyebab lain ke#uali gangguan vaskuler 8;< -?(+9. Stroke $ada $rinsi$nya terjadi se#ara tiba* tiba karena gangguan $embuluh darah otak 8$erdarahan atau iskemik9" bila karena trauma maka tidak dimasukkan dalam kategori stroke" teta$i a$abila ada gangguan $embuluh darah otak disebabkan karena hi$ertensi" maka disebut sebagai stroke. &erdasarkan $enyebabnya" stroke dibagi menjadi 3 yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragi. Stroke iskemik didefinisikan sebagai kehilangan darah mendadak yang beredar di daerah otak" yang meghasilkan kehilangan fungsi neurologi. Stroke iskemik juga disebabkan karena obstruksi atau $enyem$itan $embuluh darah arteri. Stroke iskemik akut
yang disebabkan trombotik atau oklusi embolik arteri serebral yang sering menyebabkan stroke hemoragi 8)au#h" 30-19. B. E"iolo4i Stroke iskemik biasanya disebabkan karena obstruksi atau
$enyem$itan $embuluh darah arteri otak. Stroke iskemik da$at disebabkan oleh $enyumbatan thrombus 8('9 atau oklusi dari emboli dari tem$at lain 8+-9" biasanya emboli ini berasal dari jantung dan menyumbat bifu#artio a.#arotis 8terutama sebelah kiri9 8Suroto" 30069. C. E8i1e#iolo4i Di Indoneisa" angka $revalensi $enyakit stroke $ada daerah urban sekitar 0"1 8Darmojo" -??09 dan angka insidensi $enyakit stroke $ada daerah rural sekitar 10,-00.000 $enduduk 8Suhana" -??'9. Sedangkan dari data survey kesehatan rumah tangga 8-??19 De$kes /I" menunjukkan bah4a $enyakit vaskuler meru$akan $enyebab kematian $ertama di Indonesia. D. ,ak"o5 Re2iko - Suku bangsa - )enis kelamin 8$ria9 - Kurang olahraga - Usia lanjut - Diabetets mellitus - ;i$ertensi - Penyakit jantung - Merokok - Diet - !lkohol 8)au#h" 30-19 - /i4ayat Keluarga E. Pa"o;i2iolo4i a. Pe#3en"ukan "h5o#3u2 8a1a i2ke#ik ;emoistasis $rimer yang fisiologis berubah menjadi $atologis karena
aktivasi $latelet" da$at bergerak menjadi satu sama lain menjadi agregasi. Fase agregasi trombosit terdiri dari: !ktivasi $latelet /ese$tor $latelet diaktifkan untuk menerima $latelet yang lain Sekresi Platelet ru$ture menghasilkan trombo2an" kolagen" P!F 8Platelet !#tivating Fa#tor9" trombo2an menimbulkan efek balik sehingga sekresi lebih ditingkatkan lagi !dhesi
Perlekatan $latelet ke endotel" $ada taha$ ini terjadi gliko$rotein -b 8$ada $latelet9 dengan molekul vF 8Aon ilebrand Fa#tor9 $ada endotel" da$at di#egah dengan $emberian antigliko$rotein -b
!gregasi Melekatnya trombosit satu dengan yang lain melalui rese$tor gliko$rotein IIb,IIIa. Sementara itu yang ber$eran sebagai
molekul $enghubung,$elekat trombosit adalah fibrinogen Platelet 7oagulation !#tivities Platelet berkoagulasi 3. Pe#3en"ukan e#3oli 8a1a i2ke#ik Sumber embolisasi da$at terletak di arteri karotis atau vertebralis" akan teta$i da$at juga di jantung dan sistem vaskuler sistemik -. Bmbolus yang dile$askan oleh arteri karotis atau arteri vertebralis" da$at berasal dari $lak aterosklerotik atau dari thrombus yang melekat $ada intima arteri 3. Bmbolisasi kardiogenik a. Penyakit jantung dengan NshuntO yang menghubungkan bagian kanan dengan bagian kiri atrium atau ventrikel b. Penyakit jantung rheumatoid akut atau menahun yang meninggalkan gangguan $ada katu$ mitralis #. Fibrilasi atrium d. Infark kordis akut +. Bmbolisasi akibat gangguan sistemik a. Metastasis neo$lasma yang sudah tiba di $aru b. Bmbolisasi lemak dan udara atau gas % 8)au#h" 30-19 ,. Mani;e2"a2i Klini2 Karena lesi vaskuler regional di otak timbullah hemi$arese yang kontralateral terhada$ lesi. Stroke juga da$at menimbulkan serangan diantaranya: -. Pusing ber$utar" muntah 5angguan berbi#ara se$erti tak da$at berbi#ara,disartria 3. Mata: *5angguan $englihatan *5angguan gerakan bola mata *5angguan menutu$ mata +. 5angguan menelan
'. 5angguan saraf otak: *Pu$il kanan dan kiri besanya tidak sama *5angguan reflek $u$il */eflek kornea kedua bola mata melihat ke satu arah *Mulut tidak simetris 1. 5angguan motorik: kelum$uhan 6. 5angguan sensitabilitas: hi$erastesia" hi$oastesia 8)au#h" 30-19 G. Dia4no2i2 Diagnosis da$at ditegakkan dengan: . *Diagnosis stroke ditegakkan berdasarkan temuan klinis *7 s#an Polos tan$a kontras meru$akan $emeriksaan baku emas untuk $erdarahan di otak. &ila tidak memungkinkan 7 S7an" da$at menggunakan: - !lgoritma 5ajah Mada 8!5M9 Dikatakan stroke iskemik bila - dari +" atau tidak ada
-
ketiganya dari tanda berikut: -. Penurunan kesadaran 3. %yeri Ke$ala +. /eflek &abinski Siriraj Stroke S#ore: 83"12kesadaran9832muntah9832nyerike$ala9
80"-2diastole9*8+2ateroma9*-3 Kesadaran: 7M=0" Somnolen=-" Koma=3 Muntah: 89=-" 8*9=0 %yeri ke$ala: 89=-" 8*9=0 !teroma: DM" $enyakit jantung=Inter$retasi: L0"1=S; Q*-=S%; *Dilakukan BK5 $ada stroke non hemoragik yang emboli *aboratorium: 7ek Darah engka$" rombosit" P,!P" 7ek Profil i$id 8;D" D" rigliserid" Kolesterol9" 7ek 5DS H. Dia4no2i2 Ban1in4 a. Bnsefalo$ati toksik,metaboli# b. &angkitan e$ile$sy 89 $aralisis oddCs #. Migrain d. rauma ke$ala e. umor otak f. Bnsefalo$ati hi$ertensi g. Sklerosis Multi$le I. Pena"alak2anaan
8)au#h" 30-19
ujuan utama $enatalaksanaan di I5D setelah 60 menit $asien dating: a. indakan !ir4ay" &reathing dan 7ir#ulation 8!"&"79 serta Stabilisasi $asien
b. Bvaluasi $emeriksaan $enunjang dengan radiologi dan laboratorium #. era$i re$erfusi segera jika: dibutuhkan manajemen !ir4ay" mengo$timalkan tekanan darah" identifikasi tera$i re$erfusi se$erti IA fibrinolisis dengan r*P! atau intra*arterial era$i stroke iskemik terdiri dari: a. era$i fibrinolitik b. !gen anti$latelet #. rombektomi mekanikal Pen#egahan stroke terdiri dari 3 ma#am: a. Pen#egahan $ertama stroke: *!ntiagregasi $latelet *Statin *atihan *Intervensi gaya hidu$ b. Pen#egahan kedua stroke: *!ntiagregasi $latelet *!ntihi$ertensi *atihan *Intervensi gaya hidu$ era$i $ada stroke iskemik: a. rombotik *!nti agregasi $latelet: as$irin" as$ilet 8inhibitor siklooksigenase9" #lo$idogrel" ti#lo$idin 8derivate thieno$yridine" menghambat !DP9" di$iridamol 8inhibitor PDB menghambat trombo2an9 *rombolitik: rt*P! 8sebelum + jam9" stre$tokinase *%euro$rotektan: #iti#olin b. Bmboli *!ntikoagulan: he$arin 8$arenteral9" 4arfarin 8oral9 *%euro$rotektan: #iti#olin 8)au#h" 30-19 . P5o4no2i2 Sekitar +0*'0 $enderita stroke yang masih da$at sembuh se#ara sem$urna jika ditangani dalam jangka 4aktu 6 jam atau kurang dari itu. ;al ini $enting agar $enderita tidak mengalami ke#a#atan. )ika terda$at gejala sisa se$erti jalannya $in#ang atau berbi#aranya $elo" namun gejala sisa ini masih bisa disembuhkan 8Israr" 300(9. Sebagian besar $enderita stroke baru datang ke rumah sakit '(*>3 jam setelah terjadinya serangan. indakan yang $erlu dilakukan adalah $emulihan. indakan $emulihan ini $enting untuk mengurangi kom$likasi akibat stroke dan beru$aya mengembalikan keadaan $enderita kembali normal se$erti sebelum
serangan stroke. U$aya untuk memulihkan kondisi kesehatan $enderita stroke sebaiknya dilakukan se#e$at mungkin" idealnya dimulai '*1 hari setelah kondisi $asien stabil. ia$ $asien membutuhkan $enanganan yang berbeda*beda" tergantung dari kebutuhan $asien. Proses ini membutuhkan 4aktu sekitar 6*-3 bulan 8Israr" 300(9.
II.
HIPERTENSI MALIGNA A. De;ini2i ;i$ertensi didefinisikan sebagai tekanan darah $ersisten dimana
tekanan sistoliknya di atas -'0 mm;g dan tekanan diastolik diatas ?0 mm;g. Pada $o$ulasi lanjut usia" hi$ertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik -60 mm;g dan tekanan diastolik ?0 mm;g 8She$s"30019. ;i$ertensi diartikan sebagai $eningkatan tekanan darah se#ara terus menerus sehingga melebihi batas normal. ekanan darah normal adalah --0,?0 mm;g. ;i$ertensi meru$akan $roduk dari resistensi $embuluh darah $erifer dan kardiak out$ut 8e2ler" 30039 ;i$ertensi maligna termasuk ke dalam hi$ertensi emergensi. ;i$ertensi emergensi meru$akan kondisi tekanan darah yang tinggi $ada kerusakan target organ. Sistem organ yang $ertama terkena $ada sistem saraf $usat" sistem kardiovaskuler dan sistem kemih 8&isonagno" 30-19 B. E"iolo4i hi8e5"en2i 7or4in 830009 menjelaskan bah4a hi$ertensi tergantung $ada ke#e$atan denyut jantung" volume sekun#u$ dan otal Peri$heral /esistan#e 8P/9. Maka $eningkatan salah satu dari ketiga variabel yang tidak dikom$ensasi da$at menyebabkan hi$ertensi. Peningkatan ke#e$atan denyut jantung da$at terjadi akibat rangsangan abnormal saraf atau hormon $ada nodus S!. C. Pa"o;i2iolo4i Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi $embuluh darah terletak di $usat vasomotor" $ada medula di otak. Dari $usat vasomotor ini bermula jaras saraf sim$atis" yang berlanjut ke ba4ah ke korda s$inalis dan keluar dari kolumna medula s$inalis ke ganglia
sim$atis di toraks dan abdomen. /angsangan $usat vasomotor dihantarkan dalam bentuk im$uls yang bergerak ke ba4ah melalui saraf sim$atis ke ganglia sim$atis. Pada titik ini" neuron $reganglion mele$askan asetilkolin" yang akan merangsang serabut saraf $as#a ganglion
ke
$embuluh
darah"
dimana
dengan
dile$askannya
nore$inefrin mengakibatkan konstriksi $embuluh darah. &erbagai faktor se$erti ke#emasan dan ketakutan mem$engaruhi
res$on
$embuluh
darah
terhada$
da$at
rangsang
vasokontriktor. Individu dengan hi$ertensi sangat sensitif terhada$ nore$inefrin" meski$un tidak diketahui dengan jelas menga$a hal tersebut bisa terjadi 87or4in"300-9 Pada saat bersamaan dimana sistem saraf sim$atis merangsang $embuluh darah sebagai res$on rangsang emosi" kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokontriksi. Medula adrenal mengsekresi e$inefrin yang menyebabkan vasokontriksi. Korteks adrenal mengsekresi kortisol dan steroid lainnya" yang da$t mem$erkuat res$on vasokontriktor $embuluh darah. Aasokontriksi yang mengakibatkan $enurunan aliran darah ke ginjal" menyebabkan $ele$asan renin. /enin merangsang $embentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II" suatu vasokonstriktor kuat" yang $ada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. ;ormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal" menyebabkan $eningkatan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut #enderung men#etus keadaan hi$ertensi 8Dekker" -??6 9 Perubahan struktural dan fungsional $ada sistem $embuluh darah $erifer bertanggung ja4ab $ada $erubahan tekanan darah yang terjadi $ada lanjut usia. Perubahan tersebut meli$uti aterosklerosis" hilangnya elastisitas jaringan ikat" dan $enurunan dalam relaksasi otot $olos $embuluh darah" yang $ada gilirannya menurunkan kemam$uan distensi dan daya regang $embuluh darah. Konsekuensinya" aorta dan arteri besar berkurang kemam$uannya dalam mengakomodasi volume darah yang di$om$a oleh jantung 8volume sekun#u$9" mengakibatkan
$enurunan
#urah
jantung
dan
$eningkatan
tahanan
$erifer
87or4in"300-9.
D.
Tan1a 1an Gejala Pada $emeriksaan fisik" tidak dijum$ai kelainan a$a$un selain
tekanan darah yang tinggi" Individu yang menderita hi$ertensi kadang tidak menam$akan gejala sam$ai bertahun H tahun. 5ejala bila ada menunjukan adanya kerusakan vaskuler" dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh $embuluh darah bersangkutan. Perubahan $atologis $ada ginjal da$at bermanifestasi sebagai nokturia 8$eningkatan urinasi $ada malam hari9 dan a@etoma $eningkatan nitrogen urea darah 8&U%9 dan kreatininR. Keterlibatan $embuluh darah otak da$at menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien yang bermanifestasi sebagai $aralisis sementara $ada satu sisi 8hemi$legia9 atau gangguan tajam $englihatan 8ijayakusuma"30009. E. Ko#8lika2i Hi8e5"en2i Stroke da$at timbul akibat $erdarahan tekanan tinggi di otak" atau akibat embolus yang terle$as dari $embuluh non otak yang ter$ajan tekanan tinggi. Stroke da$at terjadi $ada hi$ertensi kronik a$abila arteri arteri yang mem$erdarahi otak mengalami hi$ertro$i dan menebal"
sehingga
aliran
darah
ke
daerah
H
daerah
yang
di$erdarahinya berkurang. !rteri H arteri otak yang mengalami arterosklerosis da$at melemah sehingga meningkatkan kemungkinan terbentuknya aneurisma 87or4in" 30009. 5ejala terkena stroke adalah sakit ke$ala se#ara tiba H tiba" se$erti"orang bingung" limbung atau bertingkah laku se$erti orang mabuk" salah satu bagian tubuh terasa lemah atau sulit digerakan 8misalnya 4ajah" mulut" atau lengan terasa kaku" tidak da$at berbi#ara se#ara jelas9 serta tidak sadarkan diri se#ara mendadak 8Santoso"30069. Infark Miokard da$at terjadi a$abila arteri koroner yang arterosklerosis tidak da$at menyu$lai #uku$ oksigen ke miokardium atau a$abila terbentuk trombus yang menghambat aliran darah melalui
$embuluh darah tersebut. Karena hi$ertensi kronik dan hi$ertensi ventrikel" maka kebutuhan oksigen miokardium mungkin tidak da$at ter$enuhi dan da$at terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian juga hi$ertro$i ventrikel da$at menimbulkan $erubahan H $erubahan 4aktu hantaran listrik melintasi ventrikel sehingga terjadi disritmia" hi$oksia jantung" dan $eningkatan resiko $embentukan bekuan 87or4in" 30009. Bnsefalo$ati da$at terjadi terjadi terutama $ada hi$ertensi maligna 8hi$ertensi yang #e$at9. ekanan yang tinggi $ada kelainan ini menyebabkan $eningkatan tekanan ka$iler dan mendorong #airan ke dalam ruang intertisium diseluruh susunan saraf $usat. %euron *neuron disekitarnya kola$ dan terjadi koma serta kematian 87or4in" 30009. III.
A,ASIA GLOBAL A. De;ini2i
!fasia adalah gangguan kemam$uan berbahasa seseorang 8baik lisan mau$un tulis9 yang disebabkan oleh gangguan atau kerusakan di otak 8Kusumo$utro" -???9. Kerusakan otak itu sendiri da$at disebabkan oleh berbagai ma#am $enyakit" Da$at terjadi tiba*tiba 8misalnya karena stroke atau #edera ke$ala9 atau $erlahan*lahan 8misalnya karena tumor tak" infeksi" atau dementia9 8unus" -???9. !fasia adalah gangguan bahasa yang multimodalitas" artinya tidak mam$u berbi#ara" menyimak" menulis dan memba#a. ergantung dari jenis afasianya" ketidakmam$uan dalam modalitas tersebut tidak merata teta$i salah satu lebih menonjol dengan yang lain. Pada afasia global semua as$ek bahasa sangat terganggu. okasi kerusakan: bagian*bagian besar
daerah
fronto*tem$oro*$arietal
$erisylvis
di
hemisfer
kiri
8Dharma$er4ira" 30039. B. E"iolo4i !fasia adalah suatu tanda klinis dan bukan $enyakit. !fasia da$at timbul akibat #edera otak atau $roses $atologik $ada area lobus frontal" tem$oral atau $arietal yang mengatur kemam$uan berbahasa" yaitu !rea &roa" !rea erni#ke" dan jalur yang menghubungkan antara keduanya. Kedua area ini biasanya terletak di hemisfer kiri otak dan $ada kebanyakan
orang" bagian hemisfer kiri meru$akan tem$at kemam$uan berbahasa diatur. Pada dasarnya kerusakan otak yang menimbulkan afasia disebabkan oleh stroke" #edera otak traumatik" $erdarahan otak aku dan sebagainya. !fasia da$at mun#ul $erlahan*lahan se$erti $ada kasus tumor otak. !fasia juga terdaftar sebagai efek sam$ing yang langka dari fentanyl" suatu o$ioid untuk $enanganan nyeri kronis 8unus" -???9. !fasia global $enyebab $aling sering adalah adanya $enyumbatan bagian terde$an arteri serebri media kiri"bisa juga karena tumor atau $erdarahan besar. &iasanya dia4ali dengan koma. &i#ara s$ontan tidak lan#ar" $emahaman auditif sangat terganggu. Meniru u#a$an" memba#a suara dan menulis tidak da$at dilakukan. 5angguan $enyertanya hemi$legi# anggota tubuh bagian kanan" hemiano$sia" hemianestaesia. )ika setelah atau tan$a tera$i" $emahaman $asien ini membaik maka afasia global ini da$at berubah menjadi afasia bro#a 8Kusumo$utro" -??39. C. Pa"o;i2iolo4i !fasia terjadi akibat kerusakan $ada area $engaturan bahasa di otak. Pada manusia" fungsi $engaturan bahasa mengalami lateralisasi ke hemisfer kiri otak $ada ?6*?? orang yang dominan tangan kanan 8kinan9 dan 60 orang yang dominan tangan kiri 8kidal9. Pada $asien yang menderita afasia" sebagian besar lesi terletak $ada hemisfer kiri. !fasia $aling sering mun#ul akibat stroke" #edera ke$ala" tumor otak" atau $enyakit degeneratif. Kerusakan ini terletak $ada bagian otak yang mengatur kemam$uan berbahasa" yaitu area &ro#a dan area erni#ke 8Kusumo$utro" -??39. !rea &ro#a atau area '' dan '1 &roadmann" bertanggung ja4ab atas
$elaksanaan
motorik
berbi#ara.
esi
$ada
area
ini
akan
mengakibatkan kersulitan dalam artikulasi teta$i $enderita bisa memahami bahasa dan tulisan. !rea erni#ke atau area '- dan '3 &roadmann" meru$akan area sensorik $enerima untuk im$uls $endengaran. esi $ada area ini akan mengakibatkan $enurunan hebat kemam$uan memahami serta mengerti suatu bahasa. Se#ara umum afasia mun#ul akibat lesi $ada kedua area $engaturan bahasa di atas. Selain itu lesi $ada area disekitarnya juga da$at menyebabkan afasia transkortikal. !fasia juga da$at mun#ul
akibat lesi $ada fasikulus arkuatus" yaitu $enghubung antara area &ro#a dan area erni#ke 8Kusumo$utro" -??39. D. Kla2i;ika2i
&erdasarkan lesi anatomik" afasia da$at dibedakan berdasarkan: -. Sindrom afasia $eri*silvian •
!fasia &ro#a 8motorik" eks$resif9
•
!fasia erni#ke 8sensorik" rese$tif9
•
!fasia konduksi
3. Sindrom afasia daerah $erbatasan 8border@one9 •
!fasia transkortikal motorik
•
!fasia transkortikal sensorik
•
!fasia transkortikal #am$uran
+. Sindrom afasia subkortikal •
!fasia talamik
•
!fasia striatal
'. Sindrom afasia non*lokalisasi •
!fasia anomik
•
!fasia global 8Kusumo$utro" -??39
E. Mani;e2"a2i Klini2
A;a2ia B5oca 9#o"o5ik% ek285e2i;: .
Disebabkan lesi di area &ro#a. Pemahaman auditif dan memba#a tidak terganggu" teta$i sulit mengungka$kan isi $ikiran. 5ambaran klinis afasia &ro#a ialah bergaya afasia non*fluent.
A;a2ia e5nicke 92en2o5ik% 5e2e8"i;: .
Disebabkan lesi di area erni#ke. Pada kelainan ini $emahaman bahasa terganggu. Penderita tidak mam$u memahami bahasa lisan dan tulisan sehingga ia juga tidak mam$u menja4ab dan tidak mengerti a$a yang dia sendiri katakan. 5ambaran klinis afasia erni#ke ialah bergaya afasia fluent.
A;a2ia Kon1uk2i.
Disebabkan lesi di area fas#i#ulus ar#uatus yaitu $enghubung antara area sensorik 84erni#ke9 dan area motorik 8bro#a9. esi ini menyebabkan kemam$uan berbahasa dan $emahaman yang baik teta$i dida$ati adanya gangguan re$etisi atau $engulangan.
A;a2ia "5an2ko5"ikal .
Disebabkan lesi di sekitar $inggiran area $engaturan bahasa. Pada dasarnya afasia transkortikal ditandai oleh terganggunya fungsi berbahasa teta$i dida$ati re$etisi bahasa yang baik dan ter$elihara.
A;a2ia "5an2ko5"ikal #o"o5ik.
Ditandai dengan tanda afasia &ro#a dengan bi#ara non*fluent" teta$i re$etisi atau kemam$uan mengulangnya baik dan ter$elihara. A;a2ia "5an2ko5"ikal 2en2o5ik.
Ditandai dengan tanda afasia erni#k dengan bi#ara fluent" teta$i re$etisi atau kemam$uan mengulangnya baik dan ter$elihara. A;a2ia "5an2ko5"ikal ca#8u5an.
Ditandai dengan #am$uran tanda afasia &ro#a dan erni#ke. $enderita bi#ara non*fluent atau tidak lan#ar" teta$i juga disertai kemam$uan memahami bahasa yang buruk" sementara kemam$uan mengulang atau re$etisi teta$ baik.
A;a2ia "ala#ik.
Disebabkan lesi $ada talamus" dan afasia striatal disebabkan lesi $ada #a$sular*striatal" yang keduanya juga ber$eran dalam $engaturan bahasa. Pada kedua afasia ini terda$at tanda afasia anomik
A;a2ia ano#ik.
Meru$akan suatu afasia dimana $enderita kesulitan menemukan kata dan tidak mam$u menamai benda yang dihada$kan ke$adanya. &i#ara" gramatika dan irama lan#ar" teta$i sering tertegun ketika men#ari kata dan mengenal nama objek.
A;a2ia 4lo3al.
&entuk afasia yang $aling berat. Ini disebabkan lesi yang luas yang merusak sebagian besar atau semua area bahasa $ada otak. Keadaan ini ditandai oleh tidak ada lagi atau berkurang sekali bahasa s$ontan dan menjadi bebera$a $atah kata yang diu#a$kan se#ara berulang*ulang" misalnya Nbaaah" baaah" baaahO atau Nmaaa" maaa" maaaO. Pemahaman bahasa hilang atau berkurang. /e$etisi" memba#a dan menulis juga terganggu berat. !fasia global ham$ir selalu disertai dengan hemi$arese atau hemi$legia. 8Kusumo$utro" -??39 ,. Pena"alak2anaan
Penatalaksanaan afasia terlebih dahulu didasarkan $ada $enyebabnya" misalnya stroke" $erdarahan akut" tumor otak" dan sebagainya. idak ada $enanganan atau tera$i untuk afasia yang benar*benar efektif dan terbukti mengobati. Saat ini" $enanganan yang $aling efektif untuk mengobati afasia adalah dengan melakukan tera$i 4i#ara,bina 4i#ara 8Kusumo$utro" -??39. G. P5o4no2i2
Prognosa hidu$ untuk $endertia afasia tergantung $ada $enyebab afasia. Suatu tumor otak da$at dihubungkan dengan angka hara$an hidu$ yang ke#il" sedangkan afasia dengan stroke minor mungkin memiliki $rognosis yang sangat baik. Prognosis hidu$ ditentukan oleh $enyebab afasia tersebut. Prognosis kesembuhan kemam$uan berbahasa bervariasi" tergantung $ada ukuran lesi dan umur serta keadaan umum $asien. Se#ara umum" $asien dengan tanda klinis yang lebih ringan memiliki kemungkinan sembuh yang lebih baik. !fasia &ro#a se#ara fungsional memiliki $rognosis yang lebih baik dari$ada afasia erni#ke. erakhir" afasia akibat $enyakit yang tidak da$at atau sulit disembuhkan" misalnya tumor otak" memiliki tingkat $rognosis yang buruk. 8Kusumo$utro" -??39
BAB III ANALISA KAS-S
Diagnosis stroke iskemik dida$atkan dari klinis" 7 s#an dan bisa menggunakan !5M atau siriraj s#ore atau hasanuddin s#ore
5B)!! P!SIB%
Kelemahan anggota gerak kanan Nyeri otot dan kesemutan di tangan dan kaki Tidak pusing
B
Baal, kelemahan atau kelumpuhan pada anggota gerak sesisi
DI!5%
Nyeri kepala ringan"tidak ada 5IK Tidak ada kaku kuduk
Tidak ada kaku kuduk Tidak ada Derilium atau kesadaran #erka#ut $sudden con%usion& Sempt mengalami penurunan kesadaran da 'angguan #icara dan #ahasa Bicara masih lancar, tidak pelo Onset pelan $(am"hari& Onset dalam sehari Tidak ada muntah, kecuali lesi di #atang otak Tidak muntah da !ipertensi
Seringkali ada !ipertensi
Dari hasil $emeriksaan laboratorium dida$atkan $eningkatan leukosit dan BD yang menandakan adanya infeksi $neumonia ortostatik dan tanda se$sis. %amun untuk menegakkan diagnosis" $emeriksaan $enunjang tidak da$at dijadikan $atokan seutuhnya. Untuk mendiagnosis se#ara $asti da$at dilakukan 7 S7!% DA,TAR P-STAKA