1. Cara membangkitkan gambar pada screen
Setelah selesai melakukan penyinaran, kertas atau plastik yang menempel pada screen tadi dilepas, sehingga akan terlihat gambar membayang membayang pada screen dengan warna agak keputihan. Screen kemudian direndam dalam air panas pada temperatus 60 derajat C - 70 derajat C sehingga bagian gambar yang putih tersebut mengelupas. mengelupas. Terlebih dahulu lubangnya bersih. Bila belum bersih, bisa disiram dengan air kran tetapi jangan terlalu kencang. atau kalau saya sendiri menggunakan penyemprot burung.
Setelah bersih jemurlah di terik matahari. Gambar yang sudah terbentuk dan kering kadang kurang sempurna. Misalnya tepinya terluka atau bocor, sehingga jika disablon akan menimbulkan kebocoran. kebocoran. Hal ini bisa dirapatkan atau ditambal dengan diolesi ulano atau bahan afdruk lain yang anda gunakan, lalu keringkan diterik matahari. *** 2.
Cara memisahkan warna untuk film sablon kaos
Sablon kaos rasanya kaos rasanya takkan pernah surut ataupun ketinggalan jaman, baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang. Entah itu sablon manual ataupun sablon digital akan selalu dapat mengikuti perkembangan jaman dengan keunikannya masing-masing. keunikannya masing-masing.
Untuk kali ini saya akan sedikit berbagi "cara memisahkan warna untuk film sablon kaos" . Sebagai contoh di sini saya pakai logo BKK Jawa BKK Jawa Tengah, menggunakan CorelDRAW X3 . Langkahnya gampang kok, tak sesulit yang anda bayangkan. Langsung saja ke TKP ya.
Ikuti langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Siapkan logo BKK anda (dalam bentuk. Jika anda belum punya di sini saya siapkan file mentahnya, silahkan download di sini. sini.
2. Tentukan ukurannya sesuai kebutuhan film yang akan anda buat. Di sini saya buat ukuran lebar 8cm, tinggi 9,899cm.
Catatan : untuk : untuk mengubah ukuran agar tetap presisi, seleksi seluruh logo lalu klik tahan pada bagian pojok mana saja lalu tarik untuk memperbesar ukuran dan dorong untuk mengecilkan ukuran. 3. Copy filenya menjadi 3 bagian, dimaksudkan untuk dijadikan 3 film, dasar (putih), kuning dan biru.
Ket : dasar digunakan untuk kaos warna gelap. Jika warna kaos yang akan anda sablon anda putih, anda bisa mengcopynya menjadi dua bagian saja.
4. Logo yang pertama beri warna hitam semua. hitam semua. Lihat gambar di bawah ini:
5. Logo yang ke-2, pilih semua warna kuning dan ganti dengan warna hitam , untuk tulisan lengkung di atas dan tulisan di bawah logo bisa anda beri warna putih atau lagsung anda hapus saja. Lihat gambar:
6. Logo yang ke-3, pilih semua warna biru dan ganti dengan warna hitam . Lihat gambar:
3. Sablon Kaos Digital
Kini sablon digital merupakan salah satu produk sampingan era digital. Digitalisasi sablon membuat banyak waktu yang bisa dihemat dengan kualitas produk yang bisa ditingkatkan. Dengan tinta seharga Rp 450.000 maka kita dapat membuat 100 kaos dengan sablon yang berlainan. Hebat bukan?Proses pembuatannya juga sederhana, yaitu menggunakan tinta khusus, sebuah printer injeck yang dimodifikasi, serta mesin pres. Hanya dengan tiga alat tersebut sablon digital sudah bisa dicetak pada kaos. Caranya sebagai berikut : 1.Gambar atau photo yang kita ambil dengan kamera digital kita sempurnakan dengan photoshop atau program pengolah gambar lain. Tujuannya agar gambar lebih detail dan padat, sehingga jika disablon nanti akan menghasilkan gambar yang maksimal. 2.Setelah gambar dirasa maksimal, sesuaikan ukuran gambar yang kita inginkan. Lalu buatlah gambar menjadi mirror atau terbalik horisontal sebelum di print/dicetak. 3.Hasil pengolahan gambar di layar komputer kemudian dicetak pada kertas HVS biasa. 4.Tidak seperti cara manual, kita tak perlu lagi menggunakan screen. Hasil gambar di layar komputer secara utuh tercetak menggunakan printer modifikasi. Dalam hal ini, kertas hanya menjadi media pemindah, karena kualitas tinta yang memegang peranan. 5.Setelah gambar selesai dicetak di atas kertas, kemudian bisa dipindahkan ke atas kaos dangan cara ditekan menggunakan mesin pres sederhana yang telah kita sesuaikan panasnya. Tidak seperti sablon manual yang membutuhkan waktu cukup lama untuk proses pengeringan, pada sablon digital hanya membutuhkan waktu sekitar 30 detik untuk pengeringan. Dengan teknik ini, tentu saja tak hanya kaos yang bisa kita cetak dengan gambar kesukaan kita. Penghematan bisa dilakukan jika media yang kita gunakan bertekstur, seperti tas, mug atau topi. Dengan tekstur seperti itu penggunaan tinta bisa dihemat.
Sehingga hasil akhir bisa lebih banyak. Namun hasil gambar tidak terpengaruh, karena tercetak di atas media bertekstur. 4. Macam-macam Sablon
Secara umum jenis sablon yang sering digunakan pebisnis sablon T-Shirt ada 2 jenis, yaitu : sablon manual dan sablon digital . Sablon manual sendiri terdiri dari beberapa macam, yang diantaranya adalah :
1. Sablon Sparasi Sparasi adalah proses pemisahan warna desain untuk dijadikan film. Ada dua jenis sparasi yaitu, Spor color atau warna blok yang biasanya untuk desain berbentuk vektor, dan process color untuk raster.. Disebut process color karena sudah ada pemisahan warna untuk cat plastisol. Kita juga bisa memakai cat rubber, namun hasilnya akan kurang maksimal, karena keunikan cat plastisol adalah bisa ditumpuk ketika masih basah, sehingga warnanya bisa bercampur.
2. Sablon Glitter Jenis sablon ini memakai tinta campuran serbuk halus dan kasar. Semakin kasar serbuknya, maka semakin renggang pula jenis screen yang digunakan.
3. Sablon Foil Jenis teknik sablon ini menggunakan bahan kertas logam seperti kertas foil yang biasa dipakai untuk membuat kartu undangan.
4. Sablon High Density Sablon jenis ini adalah sablonan timbul dari jenis plastisol. Untuk jenis rubber disebut foam (timbul busa). Bedanya, sablon timbul dengan High Density akan menghasilkan kotak presisi, sedangkan foam akan menghasilkan timbul yang melengkung.
5. Sablon High Frequecy Sablon dengan cat plastisol yang memakai raster-raster kecil sehingga disebut High Frequecy , karena rasternya sangat rapat (antara 55-60 pdi atau dot per inci).
6. Sablon Aspal Inilah sablonan untuk salah satu jenis plastisol. Bentuknya biasanya hitam, agak kasar dan mengkilat.
7. Sablon Digital Pada sablon biasa, sulit mengerjakan 50 buah kaos dengan 50 gambar berbeda. Harganya tentu akan mahal, karena masing-masing gambar membutuhkan screen sablon terpisah. Lain halnya dengan prinsip kerja sablon digital yang cepat, efisien, ringkas dan lebih murah dari sablon manual.
5. Bahan Kimia Sablon Kaos Dalam menyablon T-Shirt, kita bisa menggunakan 2 macam bahan kimia, yaitu bahan kima buatan sendiri dan bahan kimia buatan luar negeri.A. BAHAN BUATAN SENDIRI Bahan kimia buatan sendiri terdiri dari beberapa macam, diantaranya, adalah: 1. Gelatine - Bichromat 1 2. Gelatine - Bichromat 2 3. Gelatine - Bichromat 3 4. Gelatine - Bichromat 4
5. Gelatine - Bichromat 5 Keterangan : Untuk cara pencampurannya akan saya posting lain waktu. 6. BAHAN BUATAN LUAR NEGERI
Campuran bahan kimia buatan luar negeri bisa berupa bubuk campuran antara senyawa Chromium dan Gelatine dengan berbagai merk, dan bisa langsung dibeli diberbagai toko sablon. Cara mengolahnya cukup dengan melarutkannya dalam air panas. Bahan kimia lain adalah yang disebut Super Emulsion 5 . Ini merupakan yang siap pakai. Caranya sebagai berikut : 1. Campurkan Super Emulsion 5 sebanyak 100gr + Ammonium bichromat 12gr. Campuran sebanyak 150gr bisa untuk screen ukuran 75cm x 140cm. 2. Dalam penyimpanan, mengental karena udara dingin. Untuk menggunakannya kembali rendamlah botol tempat penyimpanan dalam air panas kira - kira pada suhu 80 derajat C dan biarkan sampai mencair. Warna larutan ini berwarna biru. 3.Untuk mempercepat pelarutan, sebaiknya Ammonium bichromatyang akan dicampurkan dihaluskan dahulu dalam mortir sampai lembut. Jika screen sudah digunakan untuk menyablon dan tidak ada rencana untuk menyablon gambar yang sama, maka sebaiknya gambar dalam screen segera dihapus. Pembersihan ini harus betul - betul sempurna. Karena jika tidak betul - betul bersih akan mengakibatkan hal - hal berikut : 1. Daya rekat obat pada waktu membuat gambar baru akan kurang kuat. 2. Umur gambar pada screen akan cepat hilang dan rusak. 3. Akan banyak waktu untuk memperbaiki gambar yang rusak. Cara membersihkannya anda bisa menggunakan larutan Coustic soda, tepung gosok ataupun baycklin. 7. Proses afdruk dan sablon kaos
Afdruk adalah tahap merekam atau mengcopy gambar difilm ke atas screen. "Tinta" master adalah obat semisal UlanoTZ Chromatin.
Langkah - langkahnya sebagai berikut :
1.Campurkan Ulano dengan sensitizer yang disesuaikan dengan pemakain. ini dilakukan ketika pada saat yang sama ketika screen sedang dibersihkan. Jika kita hanya membutuhkan satu screen berarti kita tidak perlu mencampurnya terlalu banyak, perkirakan cukup saja. Ulano yang telah dicampur itu sebaiknya diberi setetes tinta yang warnanya tidak termasuk di dalam warna yang akan disablon. Gunanya untuk memudahkan membaca detail - detail sesuai gambar. 2. Oleskan UlanoTZ dengan menggunakan mika/penggaris. Ini dilakukan setelah screen bersih dan kering. Bisa juga dengan menggunakan rakel, namun hasilnya bisa terlalu tebal. Sesuaikan dengan besarnya gambar yang akan dicetak, bagian depan dan belakang bingkai screen. 3. Jika screen sudah tertutup ulano, keringkan dengan hairdryer. Bisa juga menggunakan kipas angin walau akan sangat lama kering. Jangan pernah menggunakan cahaya apapun, terutama panas matahari untuk proses pengeringan ini. 4. Setelah ulano kering, pindahkan gambar yang ada di film/klise sablon atau kertas HVS hasil print yang sudah dilumuri minyak sayur. Letakkan gambar tersebut secara terbalik dibagian depan screen, tutup dengan kaca 5mm. Bagian dalam atau belakang screen, lalu diberi bantalan kain hitam. Pencahayaan bisa dengan UV dari matahari. Urutannya : kaca>film>screen>bantalan kain hitam (bisa ditambah pemberat lainnya untuk menekan bantal). 5. Hadapkan pada sinar matahari selama sekitar 20 detik. Bisa juga dengan lampu neon 2 x 40 watt, urutannya sama tetapi tidak lagi memerlukan kaca 5mm karena sudah ada di meja.
Jika menggunakan meja afdruk, hadapkan gambar ke bawah menuju arah lampu sinari dalam 15 menit. 6. Setelah disinari, screen disiram dengan air bersih terlebih dahulu. Pastikan tidak ada kotoran debu atau batu kecil yang jika disemprot akan merusak gambar yang sudah dipindahkan dan merusak kain screen. Air juga berfungsi untuk melunakkan lapisan Ulano yang tidak terkena sinar. 7. Semprotkan air dengan panduan gambar yang telah diprint agar detail-detail gambar yang sangat kecil mudah terbaca. Jika ada detail yang rusak karena semprotan air terlalu keras, lapisi ulano dengan menggunakan cutton bud. 8. Setelah disemprot, keringkan dengan hairdryer, karena butuh angin dan panas agar lebih cepat kering. Jika cuaca tidak mendung, boleh saja menggunakan panas matahari.
9. Lapisi bagian pinggir ulano discreen dengan lakban cokelat dibagian sisi depan gambar dan belakang. Tujuannya tinta yang tidak sesuai dengan gambar aslinya tidak tembus dan agar tinta tidak masuk ke sela-sela screen yang akan sulit dibersihkan.
10. Jika ingin mencetak dengan menggunakan meja, screen perlu diberi cathok.
11. Letakkan T-Shirt pada tripleks. Bagian dalamnya diletakkan di atas meja di bawah screen. Jika akan memproduksi sablon dengan jumlah yang sangat banyak, gunakanlah mal/pembatas agar ukuran dan letak sablon tetap sama.
12. Gunakanlah koran untuk memastikan bahwa tidak ada tinta yang tembus.
13. Letakkan tinta yang sudah dicampur cairan penguat/perekat khusus, agar tinta yang mengandung rubber tidak mudah pecah ketika dicuci atau disetrika. Gunakan rakel untuk meratakannya.
15. Jika dalam pola gambar terdapat lis atau garis dipinggir huruf misalnya, sebaliknya lis dicetak belakangan, karena harus disesuaikan dengan cara membuka cathok.
16. Jika sudah selesai menyablon, sebaiknya screen langsung dicuci dengan sabun krim dan sikat dengan memakai sikat dari kain perca. Jika screen tidak langsung dibersihkan, nantinya akan sulit membersihkannya, walaupun tintanya berbasis air.
8. Jenis - jenis Cat Sablon
Dalam dunia sablon kaos dikenal ada banyak jenis cat sablon, masing- masing punya kekurangan dan keunggulan. Untuk hasil maksimal disarankan memakai cat sablon yang harganya jangan terlalu murah. Karena menurut pengalaman yang saya alami cat yang muarh biasanya terlalu banyak campuran, selain hasilnya tidak maksimal, kita harus bekerja extra karena harus mengulang hasil sablon kita yang kurang sip warnany (terutama rubber). Namun tidak tertutup kemungkinan jenis kain yang kita sablon juga berpengaruh terhadap hasil akhir sablon. Kain yang seratnya jarang-jarang akan lebih banyak menggunakan cat dan tenaga kita untuk hasil maksimal, dibanding kain yang serantnya rapat, contohnya Katun. Untuk itu jiak kita akan menyablon kaos sesuaikan jenis cat yang akan kita pakai. Disini saya cantumkan jenis-jenis cat sablon kaos/T-shirt, jika ada kekurangan/diluar sepengetahuan saya bagi para master sablon yang menemukan blog saya ini, alangkah senangnya jika anda mau menambahkan. "MARI BERBAGI".
1. Cat Rubber Cat ini adalah cat yang paling sering digunakan. Bisa untuk T-shirt berwarna gelap maupun terang, karena sifatnya yang menumpang dan menutupi serat kain. Sablon di atas kain yang melar membutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat itu dapat mengikuti kelenturan kain dan tahan lama. 2. Cat Pigmen Cat jenis ini biasa dipakai untuk T-shirt berwarna terang, karena sifatnya yang menyerap ke dalam kain. 3. Cat Plastisol Cat ini berbahan dasar minyak, memiliki kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil dengan hasil prima. Kelebihan lainnya adalah cat plastisol sama sekali tidak menghasilkan limbah dan sangat irit. Namun, kekurangannya cat ini membutuhkan banyak beaya, karena proses pengeringan cat ini harus menggunakan sinar infra merah. 4. Glow in the Dark Cat jenis ini bisa menyala ketika T-shirt yang disablon berada ditempat yang gelap. Jenisnya bisa berupa cat rubber, pigmen maupun plastisol. 5. Reflektif Sama seperti dengan cat jenis Glow in the Dark, cat jenis reflektif juga dapat menyala. Bedanya, jika cat jenis ini akan menyala jika T-shirt yang disablon disinari oleh sumber cahaya. 6. Discharge Cat Discharge adalah jenis cat dengan kemampuan menipiskan atau menghilangkan warna dasar T-shirt, yang kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan. 7. Flocking Cat Flocking adalah cat dengan bentuk jadi seperti beludru. 8. Foam. Cat Foam dapat juga disebut sebagai cat timbul. Ada rubber, juga plastisol, namun yang perlu dicatat, bentuk timbul keduanya jelas akan berbeda.
Inilah jenis-jenis cat yang dapat digunakan untuk menyablon T-shirt.
17. Lepaskan T-Shirt dari tripleks jika sudah kering. Hadapkan dengan kipas angin, hindarkan tripleks dari benang-benang sisa jahitan konveksi yang menempel, karena dapat mempengaruhi hasil sablonan berikutnya. 9.
Cara Membuat Master Drawing Untuk Screen
Cara membuat Master Drawing untuk screen sablon kaos sebagai berikut : 1. Untuk permukaan screen yang kecil kita bisa menggunakan kuas dengan gerakan satu arah dari atas ke bawah untuk meratakan bahan kimia sablon.
2. Kita dapat menggunakan penggaris mika agar lebih cepat karena panjang. Caranya: diletakkan didalam kamar gelap dengan lampu hijau/kuning, ratakan dengan gerakan dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan, sampai bahan menjadi rata.
3. Alat yang paling baik untuk meratakan adalah rakel, karena permukaannya lebih lembut dan rata, sehingga tidak merusak screen jika sering dioleskan. Caranya sama seperti menggunakan penggaris mika.
4. Setelah dioleskan dengan rata, lalu biarkan kering dnegan membiarkan dalam ruangan gelap selama kurang lebih 1 jam. Bisa juga dibantu dengan menggunakan kipas angin, tapi jangan terlalu kencang karena bisa menggeser cairan pada screen. Tanda - tanda jika screen sudah kering adalah keringnya bagian pinggir screen dan jika diketuk bunyinya seperti genderang. Setelah kering sebaiknya langsung di afdruk, sebab jika sampai terlambat 5 - 6 jam setelah kering maka bahan kimia yang sudah kering tadi sudah tidak sensitif lagi terhadap cahaya.
10.
Cara Memindahkan Gambar ke Screen
Untuk memindahkan gambar ke screen kita harus sudah mempunyai master gambar dalam plastik atau kertas tembus cahaya, seperti kertas minyak, atau kalau saya sendiri dengan menggunakan kertas HVS 60gr trus diolesi minyak goreng/tanah sampai rata hingga tembus cahaya. Plastik atau kertas tersebut ditempelkan pada bagian luar screen dengan plester/isolasi sehingga menjadi rapat dengan screen (tidak boleh ada celah) kemudian siap untuk disinari. Untuk menghasilkan gambar yang tajam dan jelas gunakan alat - alat sebagai berikut : 1. Kain hitam atau kertas karbon seluas screen yang digunakan. 2. Bangku dari kayu dengan ukuran seluas screen yang digunakan. 3. Kaca bening setebal 5mm atau lebih, paling tidak ukurannya sama dengan screen. 4. 4 lampu pijar 500 watt atau 4 lampu pijar 250 watt yang dilengkapi dengan reflektor. 5. Meja sebagai landasan untuk afdruk. Jika menggunakan lampu pijar 500 watt dengan jarak 60cm dari screen, akan membutuhkan waktu kira - kira 5 menit, sedangkan dengan lampu pijar 250 watt dengan jarak 60cm kira kira 7,5 menit. Jika anda tidak atau belum punya peralatan tersebut di atas maka kita bisa menggunakan bantuan sinar matahari. Pilih cuaca terik pada jam 11.00 - 15.00. Lama waktu penyinaran antara 1 - 2 menit. Jika dilakukan pada waktu mendung maka akan menghasilkan gambar yang kurang tajam. Sablon baju Sedikit refresh saja tentang bahasan materi sablon baju, artikel ini saya tulis ulang untuk membantu anda yang kesulitan dalam mencari artikel tentang urutan proses menyablon baju untuk refferensi persiapan usaha anda. Pada dasarnya ada enam tahapan utama yang perlu
anda pahami dan pelajari sebelumnya yatu seting gambar, persiapan untuk proses afdruk, proses afdruk, proses sablon baju, finishing dan pembersihan screen. 1. Seting gambar Apa saja yang harus anda lakukan dalam tahap sablon baju ini, pertama anda harus mempunyai gambar yang akan dicetak sablon, setelah gambar ada kemudian lakukan proses pembuatan flm, psahkan masing - masing warna warna sesuai jumlah warna yang ada, untuk membantu pekerjaan anda, anda dapat menggunakan software coreldraw dan photoshop. 2. Persiapan afdruk screen Tahap persiapan screen sablon baju meliputi kegiatan pembersihan dan mempersiapkan screen. Dalam pembersihan dan persiapan screen peralatan yang dibutuhkan antara lain sabun colek, semprotan air, busa dan remover. Urutannya adalah pertama-tama screen sablon kita bersihkan dengan cara dicuci menggunakan air dan sabun kemudian kita gosok dengan menggunakan kain spon. Setelah kita cuci bersih, screen harus kita keringkan dengan cara menjemurnya di sinar matahari, hal ini sangat - sangat pentng karena sebelum di afdruk screen harus benar-benar bersih dan kering. 3.Proses afdruk Dalam tahap ini yang akan kta lakukan adalah, pengolesan obat afdruk, penyinaran dan pembentukan film pada screen untuk sablon baju. Dalam tahap pengolesan obat afdruk kita membutuhkan alat-alat utama yatu screen untuk sablon baju, obat afduk, kipas angin atau har dryer dan perata obat afdruk di screen sablon baju kita. Langkah - langkahnya adalah, pertama kita siapkan obat afdruk, campur cairan merah (senzitizer) dan pasta putih sesuai dengan ketentuan yang ada dibuku sablon baju saya. Setelah obat afdruk keduanya tersebut tercampur rata tuang sedikit demi sedikit pada screen sablon baju yang telah kta sapkan dan ratakan dengan alat perata setipis-tipisnya, setelah benar - benar rata kemudian screen sablon baju tersebut kita keringkan dengan menggunakan har dryer atau kipas angin. saat proses pengeringan ini screen sablon baju yang telah diolesi obat afdruk ini tidak boleh terkena sinar matahari langsung untuk itu dianjurkan pengeringan di ruang tertutup. setelah screen sablon baju itu kering selanjutnya kita memasuki tahap penyinaran, khusus dalam artikel ini saya akan coba bahas teknik penyinaran dengan matahari, alat yang kita sapaka adalah, kaca, film, screen yang telah diolesi obat afdruk, karton hitam, busa dan papan. Ambil papan kemudian letakkan busa di atas papan, datasnya kita taruh karton hitam kemudian kita ambil screen yang telah kita siapkan dan letakkan screen diatas karton hitam
diatas screen kita letakkan film sablon yang telah kta buat, sebelumny olesi dengan minyak gareng agar tembus sinar, dan terakhir letakkan kaca diatas screen. untuk lebih mudah dan jeas perhatikan urutan ini (dari bawah ke atas) :
1. Papan 2. Busa screen 3. Karton berwarna hitam 4. Screen sablon baju 5. Film sablon 6. Kaca Sinari selama 3 sd 5 detik, jangan kelamaan, setelah selesai segera kta bongkar dan kta bentuk gambarnya dengan cara disemprot dengan air. Dalam pencucian kita membutuhkan alat penyemprot, alat ini digunakan untuk membersihkan obat yang tersisa di sela-sela gambar yang terdapat pada screen. 4.Proses sablon baju
Dalam tahapan ini alat-alat yang dibutuhkan adalah screensablon baju yang telah kita siapkan, alat sablon presisi model frame atau yang lainnya, papan buat tempel bahan, tinta sablon, rakel alat gesut, media sablon baju. Langkah-langkahnya pertama ambil screen dan seting pada alat sablon kita, kemudian seting pada baju atau kaos, sapakan bahan atau tinta, gesutkan tnta pada screen. 5. Finishing Agar hasil sablonan kuat terutama jka sablon baju anda menggunakan bahan - bahan import, lakukanlah proses finishing dengan cara dipress dengan mesn press khusus sablon baju atau kaos manual. Selain hasil sablonan baju menjadi kuat, juga hasil sablonan baju anda akan menjad halus. Jka belum punya anda bisa menggunakan seterika untuk membantu proses finishing sablon baju anda. 6. Penghapusan film
Dalam tahap penghapusan hasl afdrukan pada screen sablon baju anda ini kita membutuhkan obat pencuci yang biasa disebut remover. Cara membersihkannya adalah basahi screen dengan air lalu tuang obat pencuci screen atau remover ini pada screen dan gosok dengan menggunakan kain spon, setelah itu bilas dan keringkan dengan cara dijemur di sinar matahari. MENGENAL JENIS-JENIS TINTA 1. Tinta Karet / Rubber / GL / Pasta Karet Mungkin di Indonesia merupakan jenis tinta yang paling umum dan paling sering digunakan. Merupakan jenis tinta textile – berbasis air / waterbase. Tinta Karet ini hampir dapat digunakan untuk semua jenis bahan katun atau semi polyester. Hati – hati bila kandungan polyester kain yang anda gunakan cukup tinggi, maka besar kemungkinannya tinta karet yang biasa – biasa saja tidak akan merekat dengan sempurna, anda perlu membeli tinta karet yang khusus diformulasikan untuk bahan polyester. Kesalahan umum dalam penggunaan tinta ini adalah adanya kebiasaan untuk menambahkan binder sebagai bahan additive saat melakukan pencetakan, dengan asumsi bahwa binder membuat tinta karet lebih lambat kering di atas screen ( lebih baik anda menggunakan PRINTOL / Textile Retader untuk tugas ini ) dan membuat hasil cetak tidak luntur warnanya. Perlu diketahui bahwa binder sebenarnya berfungsi untuk mengikat pigmen / biang / bibit warna, sifatnya mirip dengan lem yang dapat membuat tinta karet menjadi lebih lengket. Memang benar bahwa dengan penambahan binder ke tinta karet maka tinta karet yang daya ikat terhadap pigmen warnanya kurang, dapat terbantu sehingga pigmen warna tersebut tidak akan luntur bila di cuci nanti, tapi bila digunakan secara berlebihan akan menyebabkan tinta karet menjadi lebih lengket dari biasanya. Untuk itu usahakan untuk membeli tinta karet yang pencampuran warnanya sudah tepat atau apabila anda mencampur sendiri, jangan mencampurkan secara berlebihan pigmen warna yang anda gunakan. Perbandingan yang ideal adalah 9 : 1 , dimana untuk 1 kilogram tinta maka anda menggunakan 900 gram tinta karet dan 100 gram pigmen warna. Dan jangan lupa untuk mengikuti aturan proses drying dan curing yang tepat agar hasil cetak menjadi sempurna dan tahan lama. TIPS : untuk membuat hasil cetak lebih glossy ( megkilap ), maka anda dapat mencoba metode berikut ; saat melakukan proses curing ( pengepresan ) coba beri lapisan kertas lilin / plastic polymer diatas hasil cetak. Namun metode ini hanya akan berhasil bila memang anda menggunakan tinta karet yang berkarakteristik gloss / mengkilap.
2. Rubber Transparant / GL Transparant Mungkin masih ada banyak dari praktisi sablon yang belum benar – benar mengenal jenis tinta ini. Sesuai dengan namanya, tinta jenis ini berkrakteristik tembus pandang / transparant, kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan tinta medium / extender / pigmen, sangat cocok untuk menyablon separasi / raster halus, dan dapat menghasilkan warna yang lebih gelap dibandingkan dengan pasta karet biasa. Tidak dapat digunakan d iatas bahan kain yang berwarna gelap ( harus diblok putih dulu ) karena sifatnya yang transparant. Note : Hati – hati bila anda menggunakan tinta jenis ini pada design yang saling tumpang tindih karena dapat merubah warna asli tinta ( mis. warna biru yang menumpang diatas warna kuning akan berubah menjadi warna hijau ). 3. Medium / Extender / Pigmen Juga berkarakteristik tembus pandang / transparant, dapat meresap ke kain dengan baik, dan hanya membutuhkan sedikit bibit warna untuk menghasilkan tinta warna yang diinginkan. Meskipun dapat juga digunakan untuk menyablon separasi, namun hasilnya tidak sebagus GL Transparant. Biasanya digunakan untuk pencetakan yang membutuhkan biaya yang murah, karena jenis tinta semacam ini relatif lebih murah dibanding jenis tinta lainnya. 4. Puff / Foaming Tinta ini akan mengembang apabila dilakukan proses curing yang benar. Anda dapat mengatur efek pengembangannya dengan menambahkan / mencampurkan pasta karet kedalamnya. Selain itu anda perlu mengenali lamanya pengepresan ( curing ) dan berapa derajat kepanasan yang diperlukan agar tinta ini dapat mengembang sempurna. Bila anda menginginkan warna yang lebih gelap untuk hasil cetakan dengan menggunakan tinta Puff ini, maka anda dapat mencoba trik ini ; sebelum anda melakukan proses curing anda bisa melakukan varnishing / menyablon kembali dengan menggunakan tinta GL Tansparant / Top Coat yang telah diberi warna yang sesuai dengan warna tinta Puff yang telah anda sablonkan sebelumnya, setelah itu anda dapat melakukan proses curingnya. 5. Tinta Plastisol Tinta yang sangat unik karena tinta ini tidak akan mengering tanpa melalui proses curing yang benar. Sangat fleksibel untuk digunakan, bisa mempertahankan bentuknya saat
mengering sehingga bisa dieksplorasi dalam berbagai macam bentuk ( penggunaan teknik ini sering disebut dengan teknik sablon High Density – jangan gunakan istilah ini karena kalau dicari di google hasilnya laen loh ), sangat kuat dan tidak mudah rusak saat pencucian, dapat menghasilkan warna yang kaya – terutama untuk penyablonan raster yang membutuhkan detail tinggi. Kekurangannya hanya berkaitan dengan masalah biaya produksi – karena selain harga tintanya cukup mahal juga butuh peralatan yang cukup mahal untuk melakukan proses drying & curingnya. 6. Super White Pengembangan dari tinta GL ( meskipun bukan termasuk ke keluarga pasta karet / GL – anak angkatnya kalee ). Tinta Super White sangat baik digunakan untuk menyablon di kain berwarna gelap, mampu menghasilkan warna putih yang cemerlang dan dengan daya tutup yang baik, memiliki hand fill yang sangat lembut, dan bila mau dapat ditambahkan pigmen warna ( tapi tidak bisa menghasilkan warna yang gelap ). Tinta ini sedang ngetrend digunakan pada tahun 2008 ini. 7. Tinta Gliters Kerlap – kerlip di baju, penggunaan gliters dapat menghasilkan efek yang unik. Sebenarnya bukan termasuk jenis tinta sablon, karena gliters adalah partikel – partkel plastik kecil ( dalam ukuran micron ) yang memiliki aneka jenis warna dan efek yang dapat dihasilkan, untuk menggunakannya anda perlu perekat ( lem ) yang tepat untuk bahan / media yang ingin anda sablon. Anda bisa memprint / menyablon dulu perekat ( lem ) khusus tersebut sesuai dengan bentuk yang anda mau lalu menaburkan gliters diatasnya. Atau anda bisa mencampurkan gilters tersebut bersama lem khususnya lalu langsung memprint / menyablonnya ( pake screen mesh yang sangat kasar ).
Setidaknya ada tiga jenis efek yang dapat anda pilih : • Efek metalik, • Efek Rainbow, • Efek Hologram.
8. Tinta Aspalt
Tinta jenis ini menghasilkan efek sablonan yang hitam dan mengkilat seperti aspalt, namun keunikannya adalah tinta ini dapat menghasilkan kerutan – kerutan yang cukup unik dan terkesan abstrak. 9. Tinta Discharge / cabut warna. Perhatian !!! tidak semua kain kaos dapat menggunakan tinta jenis ini ( biasanya hanya untuk kaos berbahan katun ). Berfungsi untuk merontokan warna hasil pencelupan kain kaos yang akan digunakan sehingga memunculkan kembali warna dasar ( benang kaos ) yang sebenarnya. Anda juga perlu memiliki mesin hot / heat press untuk melakukan proses curingnya. 10. Tinta Glow in the Dark Cocok buat para dugemers, bisa kinclong klo lagi ngedance, tapi ati – ati klo lg mati lampu, . Sebenernya tinta jenis ini terdiri dari tar nenek loe bisa pingsan sangkain ada hantu … dua komponen, yaitu serbuk fosfor & medium. Serbuk fosfor ini biang keroknya yang ngebuat tinta ini bisa nyala di kegelapan, mediumnya bisa menggunakan pasta yang berkarakteristik transparant ( extender / GL Transparant / dsb. ). Buat hasil yang bagus, sebaiknya anda menyablonkan tinta ini diatas dasar yang berwarna terang ( misalnya dasar putih ), dikarenakan sifatnya yang berkarakter transparant. O ya, anda juga bisa mencampurkan sedikit pigmen warna ( gunakan yang berjenis florescence ) untuk menghasilkan fariasi warna yang lebih funky ( karena biasanya tinta ini menghasilkan glow berwarna green / hijau muda ).
Teknik Sablon Baju Manual
Teknik Digital Printing terbaru inilah yang biasanya digunakan untuk mencetak gambar di berbagai media, baik gelas, Sablon Kaos Digital, tas dan lainnya. Hebatnya, penggunaannya pun dapat dilakukan oleh siapa saja! Belakangan, teknik Sablon Kaos Digital digital printing yang mudah dan cepat ini pun mampu membuka peluang usaha Baju Sablon, Pesan Kaos, Sablon Baju & Sablon Digital. Di pusatpusat pertokoan bahkan mulai banyak penjaja jasa digital printing., berikut tahap dalam penyablonan :
1. Penyetingan gambar Siapkan gambar yang akan di Sablon Kaos Digital sebelum dicetak sablon Baju Kaos, kemudian edit berdasarkan warna masing-masing, dalam hal ini biasanya menggunakan program coreldraw dan photoshop. 2. Tahap pra-afdruk (sebelum pefilm-an) Tahap ini meliputi pembersihan dan persiapan screen Sablon Baju Digital. Dalam pembersihan dan persiapan screen alat-alat Baju Sablon, Pesan Kaos, Sablon Baju & Sablon Digital yang dibutuhkan meliputi: -sabun colek -air -kain spon Pertama-tama screen sablon untuk Baju Kaos kita cuci menggunakan air dan sabun kemumudian kita usap dengan menggunakan kain spon. setelah kita cuci, screen harus kita keringkan dengan menjemurnya di sinar matahari, hal ini perlu karena sebelum di afdruk screen harus benar-benar bersih dan kering. 3. Tahap afdruk (pefilm-an) Tahap ini meliputi pemberian obat, pembakaran screen/pefilm-an, dan pencucian obat pada screen.Di dalam tahap pemberian obat kita membutuhkan alat-alat antara lain berupa: -screen -obat afduk -kipas angin/blower -alat perata screen setelah kering Kaos Baju kita memasuki tahap pembakaran screen atau pefilm-an. pertama kita ambil papan terlebih dahulu, taruh busa di atas papan kemudian taruh kain warna hitam di atas busa tersebut. lalu kita ambil screen yang telah kita siapkan kemudian taruh screen diatas kain berwarna hitam setelah itu kita ambil gambar yang telah diedit dan tempel diatas screen, setelah itu kita sinari screen dengan sinar matahari. didalam penyinaran waktu yang dibutuhkan antara 3 sampai 5 detik. karena jika terlalu lama dalam penyinaran, pefilm-an screen tidak akan gagal. setelah screen kita sinari, maka screen Kaos Digital tersebut harus kita cuci untuk membersihkan berkas-berkas obat. dalam pencucian kita membutuhkan alat penyemprot, alat ini digunakan untuk membersihkan obat yang tersisa di sela-sela gambar yang terdapat pada screen.
4. Tahap penyablonan / Teknik Sablon Pada tahap ini, alat-alat yang kita butuhkan antara lain: -screen(yang telah difilm) -minyak cat -cat -meja berkaca -pengunci screen -rakel(alat pengesut) -kertas atau kain
5. Penghapusan film pada tahap ini kita membutuhkan obat pencuci film Kaos Digital. pertama-tama basahi screen dengan air lalu tuang obat pencuci screen pada screen gosok dengan menggunakan kain spon bilas dan keringkan dengan dijemur di sinar matahari demikianlah tips untuk melakukan sablon Kaos Baju secara manual lain halnya dengan Sablon Baju Digital , untuk sablon digital, anda lebih di tuntut mempunyai alat sablon digital yang cukup mahal bagi anda yang ingin belajar digital prinitng.lebih baik anda mengikuti kursus digital printing sehingga anda untuk sementara tidak perlu membeli alat - alat sablon, karena di tempat kursus tersebut telah disediakan. Biar tau apa bedanya sama lapak lain yang pake rubber atau SW CAT RUBBER: ( CAT STANDAR KAOS2 FJB DAN CLOTHINGAN LOKAL) Tinta ini digunakan khusus untuk sablon diatas kain gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Tinta rubber umumnya digunakan untuk underbase, underbase sendiri difungsingkan sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna-warna diatasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk underbase/dasar, bisa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna pastel/muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk mendapatkan warna putih yang bersih dan cemerlang, campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen/pewarna berwarna nila atau ungu.
Selain Jenis Jenis Cat Sablon Kaos bisa juga untuk sablon jaket atau sweather. Standar digunakan distro clothing Bandung dan seluruh Indonesia. Macam macam cat sablon yaitu Rubber, Pigment Superwhite, Glossy Effect (coating), Gliter, Foam, Foil, Flocking, Plastisol, Reflectif. Jenis Jenis Sablon Sablon Rubber yaitu cat sablon yang sifatnya menumpang dan menutupi rajutan kain jadi bisa diaplikasikan untuk bahan kaos berwarna gelap maupun terang. Biasa disebut sablon GL karena teksturnya berupa karet. Sablon Pigment yaitu cat sablon yang sifatnya menyerap kedalam kain. Sablon jenis ini biasanya digunakan untuk kain berwarna terang dan kurang bagus hasilnya pada bahan gelap. Kadang juga digunakan untuk spanduk. Sablon Superwhite (SW) sama dengan sablon pigment bersifat menyerap kedalam kain, sablon ini digunakan untuk jenis bahan kaos gelap. Sablon Glossy effect (coating) yaitu sablon yang ditambah dengan satu lapisan coating yang akan memberikan efek mengkilat pada cat. Dengan teknik coating sablon, akan bertahan lebih lama dan awet. Sablon Gliter yaitu cat sablon yang menggunakan tinta berupa campuran serbuk mengkilat, ada yang halus dan ada yang kasar. Dapat menghasilkan efek sablon mengkilat jika terkena sinar. Sablon ini juga dapat dicampur dengan sablon Plastisol. Sablon Foam yaitu cat sablon yang timbul berbahan dasar karet. Bisa dicampur dengan sablon Rubber atau Plastisol. Sablon Foil yaitu jenis sablon yang menggunakan lapisan kertas berbahan logam yang ditempelkan diatas dengan lem khusus. Sablon Flocking sama dengan sablon Foil yang ditempelkan diatas dengan lem khusus namun dari bahan beludru sehingga akan menghasilkan hasil sablon seperti beludru. Sablon Plastisol yaitu cat sablon berbahan dasar minyak, mampu mencetak dot atau raster super kecil dengan hasil yang maksimal. Butuh invest yg banyak untuk menggunakan cat ini karena proses mengeringkannya membutuhkan sinar infra merah. Sablon Glow in The Dark sesuai nama, sablon jenis ini dapatmenyala ditempat yang gelap. Cat sablon ini juga bisa dicampur dengan jenis Rubber, Pigment atau Plastisol.
Sablon Reflektif kebalikan dari Glow in The Dark, cat sablon yang akan menyala jika kaos disinari oleh sumber cahaya. Jenis cat ini juga bisa dicampur dengan Rubber, Pigment atau Plastisol. Sablon Full Print sesuai nama juga, sablon ini digunakan untuk nge-print sablon pada seluruh bagian kaos. Sablon High Density yaitu cat sablon dengan bahan dasar Plastisol yang timbul dengan tingkat ketajaman yang lebih tinggi. Sablon Discharge yaitu cat sablon dengan kemampuan menipiskan / menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan. Sablon Aspal yaitu sablon yang menggunakan cat Plastisol yang dicetak diatas kain dengan teknik khusus sehingga akan menghasilkan tekstur yang unik. Dari beberapa jenis jenis Cat Sablon Kaos diatas, sablon Rubber biasanya paling umum digunakan dikalangan-kalangan distro karena selain daya tahan lama / awet dan mudah disetrika, sablon kaos Rubber dapat dituangkan pada kain terang maupun gelap. FILM UNTUK SABLON CORELDRAW: MENGATUR FILM UNTUK SABLON BERBEDA DENGAN UNTUK OFFSET Sebelum kita membahas bagaimana mengatur film untuk sablon dan untuk offset, terlebih dahulu kita mendifinisikan apa itu film untuk offset dan sablon. Pengertian film: adalah suatu lembar transparan (plastik atau kertas kalkir) yang berisikan gambar hasil print out dari komputer ataupun gambar tangan, yang nantinya gambar tersebut akan kita transfer ke media berikutnya dalam urutan proses cetak (misalnya screen atau plat). Nah, untuk teknik cetak offset, gambar yang telah kita buat tinggal kita simpan dalam media penyimpanan data baik itu disket, cd atau flash disk, kemudian kita bawa ke penyedia jasa output film. Penyedia jasa output film inilah nantinya yang akan melakukan output gambar yang kita buat tadi menjadi film yang siap untuk proses pembuatan plat atau master. Tergantung dari pewarnaan gambar yang kita buat, film yang dihasilkan merupakan hasil pemisahan warna per warna (separasi) yang secara otomatis dilakukan oleh peralatan (mesin) output film. Tanda-tanda register, color calibration bar dll, semua
diatur oleh mesin/peralatan output. Kecuali untuk cetakan satu warna dengan mesin offset kecil dan menggunakan master (basah atau kering), film bisa berupa hasil print out printer laser diatas kertas. Sedangkan untuk film sablon, lebih sering kita harus melakukan pemisahan warna per warna terlebih dulu, memberi tanda register yang sama persis untuk setiap warna yang kita pisahkan sebelum gambar kita output menjadi film. Kita tidak mesti harus membawa ke penyedia jasa output film. Kita bisa output sendiri film tersebut dengan printer yang dapat mencetak di atas lembar transparan dan memiliki ketajaman yang tinggi (printer laser). Perbedaan utama antara film sablon dan film offset dapat kita sebutkan diantaranya adalah : 1. Tanda register yang untuk sablon biasanya harus kita buat sendiri, terutama untuk gambar dengan dua warna atau lebih. 2. Besarnya masukan (overprint) antara warna satu dan warna lainnya. 3. Teknik pemisahan warna untuk warna gradasi. 4. Nilai raster (lpi) untuk gambar-gambar dengan gradasi warna ataupun separasi. Ada baiknya kita pelajari satu per satu. 1. Tanda register Misalkan kita memiliki gambar logo sebuah hotel yang terdiri atas tiga warna seperti di bawah ini:
Sebelum kita melakukan pemisahan warna gambar tersebut, kita mesti memberikan tanda register. Biasanya berupa garis tipis saling silang atau dengan tambahan lingkaran di tengahnya. Tujuannya adalah untuk memudahkan penyocokan gambar warna per warna bila sudah berbentuk film, serta untuk pengaturan posisi film di atas screen
agar lebih mudah dan lebih tepat. Untuk proses sablon, pencetakan dilakukan secara manual (dengan tangan). Penempatan screen di atas meja sangat menentukan ketepatan gambar hasil cetakan. Pengaturan posisi gambar di atas screen juga menentukan pengaturan screen di atas meja. Penempatan posisi gambar di atas screen yang tidak sama antara warna satu dengan warna lainnya akan menyulitkan operator cetak, bahkan dapat membuat hasil cetakan yang tidak pas (berbayang, tidak “pasti”). Gambar di atas terdiri dari tiga warna, yaitu kuning, orange dan biru. Setelah kita pisahkan warna per warna, maka kita akan memiliki tiga gambar seperti berikut:
Gambar yang lebih di atas merupakan hasil pemisahan dari tiga warna gambar, yaitu kuning (gambar bintang), orange (dasar dan tulisan “five star hotel”) serta biru (logo tengah). Untuk menjadi film, semua gambar harus berwarna hitam. Sehingga gambargambar tersebut akan menjadi seperti gambar yang berada di barisan bawah. Perhatikan bahwa tiap gambar dengan tanda register merupakan kumpulan objek-objek dengan warna yang sama. Apabila di atas warna tersebut terdapat warna lain (di atas dasar orange ada bintang dengan warna kuning), maka warna lainnya di buat menjadi putih. Langkahnya adalah pertama kita melakukan duplikasi gambar besertat tanda registernya sesuai dengan jumlah warna dalam gambar tersebut. Misalnya gambar memiliki tiga warna, maka setidaknya kita melakukan duplikasi menjadi tiga gambar yang sama. Kemudian pada setiap gambar kita hanya mengambil objek-objek dengan warna yang sama saja. Objek dengan warna lain kita hapus atau kita beri warna putih seperti pada contoh di atas tadi. 2. Besarnya Masukan (Overprint) Pencetakan dengan sablon adalah pencetakan manual dengan menggunakan screen. Namanya juga pencetakan manual, pastilah memiliki tingkat ketelitian dan ketepatan yang lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan mesin. Karena itu, penempatan
warna satu dengan warna lainnya tidak bisa setepat dengan menggunakan mesin. Ambil contoh gambar kita tadi. Dengan teknik sablon, gambar tadi akan mengalami tiga kali proses cetak: yaitu pertama dicetak warna kuning (gambar bintang), kemudian warna orange (tulisan dan dasar), lalu terakhir warna biru (logo). U rutan cetak dimulai dengan warna yang paling muda, diikuti oleh warna yang lebih tua dst. Karena memiliki tingkat ketepatan yang lebih rendah dari pencetakan dengan mesin, hasil cetakan dengan sablon lebih sering mengalami apa yang disebut dengan misregister atau warna meleset (lihat gambar di bawah).
Untuk mengatasi hal tersebut, film untuk sablon biasanya diberi nilai overprint (biasa disebut dengan istilah “masukan”) yang lebih besar. Tergantung dengan besarnya gambar, nilai tersebut tidak boleh lebih kecil dari 0,2 mm. Jika kita memberikan nilai yang terlalu kecil, maka akan terjadi misregister atau warna meleset pada saat pencetakan. Sebaliknya, nilai masukan yang terlalu besar juga akan menghasilkan cetakan yang seperti memiliki warna lain di luar warna yang kita gunakan. Pengaturan pemberian masukan untuk film sablon adalah: untuk gambar dengan warna yang lebih muda, gambar tersebut kita perbesar sedikit dengan perintah contour (+ 0,2 mm) ataukah dengan memberikan outline (+0,4 mm). Jadi untuk contoh gambar kita, gambar setiap bintang kita perbesar dengan contour ke arah luar sebesar 0,2mm atau dengan memberikannya outline sebesar 0,4 mm. Sedangkan untuk warna yang lebih tua kita buat tetap seperti adanya. 3. Pemisahan Warna Untuk Warna Gradasi
Film gradasi warna untuk sablon biasanya terdiri atas warna blok dan warna gradasi dengan titik awal warna putih. Misalnya kita punya gambar dua warna gradasi dari kuning ke merah. Film untuk sablon yang kita buat akan terdiri dari satu film blok (mewakili warna kuning) dan satu film yang merupakan hasil penukaran warna merah dengan hitam dan kuning dengan putih.( lihat gambar). Warna kuning kita buat menjadi satu warna blok (full hitam), karena kuning lebih “muda” dari merah.
4. Nilai Raster (Untuk Gradasi Warna atau Separasi) Screen yang digunakan dalam teknik cetak sablon memiliki ukuran-ukuran yang menunjukkan tingkat kerapatan mesh yang digunakan. Ini dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa besar “lubang-lubang” yang dapat ditembus oleh tinta sablon. Makin besar angka mesh screen, makin kecil lubang-lubang itu. Begitu sebaliknya. Perbedaan jenis tinta yang kita gunakan dalam pencetakan akan menentukan nilai mesh screen yang kita pakai. Untuk jenis tinta plastisol atau oil ink misalnya, kita bisa menggunakan screen dengan nilai mesh 130 – 150. Tetapi nilai mesh tersebut tidak bisa kita pakai untuk jenis tinta rubber atau glitter. Tintanya tidak akan tembus. Untuk jenis rubber biasanya digunakan screen dengan mesh 110 atau kurang. Sebelum kita membuat film untuk warna gradasi atau separasi, sebaiknya kita mengetahui dulu jenis tinta apa yang akan digunakan dalam mencetak. Ini nanti untuk menentukan seberapa besar nilai LPI yang kita tetapkan pada saat output film. Untuk film sablon, nilai LPI yang digunakan biasanya tidak akan lebih besar dari 60. Itu bisa
digunakan untuk jenis tinta water base (pigmen), oil ink, ataupun plastisol. Sedangkan untuk jenis tinta rubber, nilainya harus lebih rendah dari itu. Biasanya maksimum digunakan 50 lpi, lebih sering digunakan nilai 30 – 35 lpi.