A. Pengaruh Ekspor Impor Terhadap APBN
Dari hasil pengolahan data didapat persamaan regresi dalam bentuk persamaan ekonometrika sebagai berikut : Y = 13,17 + 0,68X1 + 0,32X2. Angka konstanta 13,17 artinya, besarnya APBN Indonesia pada saat Export dan Import = 0. Nilai koefisien sebesar 0,68 artinya nilai yang akan didapatkan apabila tingkat Export sebesar 1 satuan maka maka akan diikuti oleh naiknya APBN sebesar 0,68 . Nilai koefisien sebesar 0,32 artinya nilai yang akan didapatkan apabila tingkat Import naik sebesar 1 satuan, maka akan diikuti oleh naiknya angka APBN Indonesia sebesar 0,32. Berdasarkan persamaan diatas, diketahui bahwa koefisien tiap variabel independen independen adalah 0,14 untuk variabel Export, Export, 0,31 untuk variabel Import. Yang dimaksud koefisisen dalam penelitian ini adalah besarnya pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel dependen yaitu variabel APBN Indonesia. Dari hasil regresi dapat dilihat bahwa Koefisien determinasi sebesar 0,97 hal ini berarti variabel Export dan Import dapat menjelaskan perubahan pada variabel APBN Indonesia sebesar 97 % dan sisanya sebesar 3 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Hasil uji simultan F: terlihat nilai signifikan 0.000003 dengan tingkat kepercayaan 95% atau nilai a=5% (0.05) sehingga 0.000003 independen Export, Import
0.05, yang artinya bahwa variable
berpengaruh signifikan terhadap variable dependen APBN
selama periode 2002-2011. Hasil uji parsial (uji T): a. Variable Export mempunyai nilai signifikansi 0.14
0.05. Artinya : bahwa variable
export mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variable APBN b. Variabel Import memiliki nilai signifikansi sebesar 0.31
0.05. artinya : bahwa
variable Import mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variable APBN.
1. Pengaruh ekspor teradap APBN Indonesia
Berdasarkan hasil regresi dapat diketahui bahwa tingkat ekspor mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap APBN Indonesia. Hasil ini sejalan dengan hipotesis yang dibuat yakni kenaikan tingkat ekspor sebanyak 1 satuan ak an menaikan rasio tingkat APBN sebesar 0,68 begitu pun dengan hasil uji simultan F yang membuktikan bahwa variable independen Ekspor berpengaruh signifikan terhadap variable dependen APBN selama periode 2002-2011, namun di uji parsial ( uji T) hasilnya berbeda dengan hasil regresi dan hasil dari uji simultan F, dimana hasil uji parsial/ uji T ini mengatakan bahwa variable export mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variable APBN. Perbedaan dari uji F dan uji T ini di duga karena data yang disajikan tidak sempurna ataupun periode data yang kami teliti kurang lama. Namun secara keseluruhan kami mengambil keputusan bahwa tingkat ekspor berpengaruh terhadap APBN yang didukung oleh hasil regresi dan hasil uji simultan ( uji F).
2. Pengaruh Impor terhadap APBN Indonesia
Pengaruh impor terhadap APBN Indonesia berdasarkan hasil regresi memiliki kesamaan dengan pengaruh ekspor terhadap APBN Indonesia dimana tingkat impor mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap APBN Indonesia. Hasil ini sejalan dengan hipotesis yang dibuat yakni kenaikan tingkat impor sebanyak 1 satuan akan menaikan rasio tingkat APBN sebesar 0,32 begitu pun dengan hasil uji simultan F yang membuktikan bahwa variable independen impor berpengaruh signifikan terhadap variable dependen APBN selama periode 2002-2011, namun di uji parsial ( uji T) hasilnya berbeda dengan hasil regresi dan hasil dari uji simultan F, dimana hasil uji
parsial/ uji T ini mengatakan bahwa variable impor mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variable APBN. Perbedaan dari uji F dan uji T ini di duga karena data yang disajikan tidak sempurna ataupun periode data yang kami teliti kurang lama. Namun secara keseluruhan kami mengambil keputusan bahwa tingkat impor berpengaruh terhadap APBN yang didukung oleh hasil regresi dan hasil uji simultan ( uji F).