Cara Membaca nilai resistor dengan kode angka
Selain dengan menggunakan sistem kode warna, resistor juga ditentukan dengan kode angka yang terdapat pada badan resistor tersebut. Jenis tersebut. Jenis resistor yang menggunakan kode angka tersebut adalah jenis resistor wireround dengan daya 5 Watt k att k eatas, esistor SMD dan lain-lain. eatas, r esist ,
ansi yang sama, yaitu kisaran 5% dan hanya menggunakan Khusus untuk jenis jenis r esist ata memiliki toler ansi esistor SMD r ata-r ata-r ata kode angka an gka tiga digit. Dua digit angka pertama pertama menunjukan nilai resistansi, dan digit terakhir menunjukan faktor kali atau jumlah nol. ,
Berikut ini contoh nilai dari resistor SMD yang menggunakan kode angka:
Cara membaca nilai resistor dengan kode angka.
Dari gambar diatas terlihat bahwa untuk menghitung nilai resistor yang menggunakan kode angka adalah sangat mudah, contohnya: 102 = 10x100 Ω = 1000 Ω =1 kΩ atau ditambahkan dua nol di belakangnya. 472= 47x100 Ω = 4700 Ω = 4k7 Ω Pada resistor yang nilainya dibawah 1000Ω atau 1 kΩ, nilainya ditulis hanya dengan angka saja, misalnya nilai r esistor 100 Ω maka ditulisnya 100 saja, yang artinya 10*1 = 10 Ω. ,
Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas dengan Tulisan Kode 473Z. Cara menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut : Kode : 473Z Nilai Kapasitor = 47 x 103 Nilai Kapasitor = 47 x 1000 Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF Huruf dibelakang angka menandakan Toleransi dari Nilai Kapasitor tersebut, Berikut adalah daftar Nilai Toleransinya : B = 0.10pF C = 0.25pF D = 0.5pF E = 0.5% F = 1% G= 2% H = 3% J = 5% K = 10% M = 20% Z = + 80% dan -20% 473Z = 47,000pF +80% dan -20% atau berkisar antara 37.600 pF ~ 84.600 pF. Jika di badan badan Kapasitor hanya bertuliskan 2 angka, Contohnya 47J maka perhitungannya adalah sebagai berikut : Kode : 47J Nilai Kapasitor = 47 x 100 Nilai Kapasitor = 47 x 1 Nilai Kapasitor = 47pF Jadi Nilai Kapasitor yang berkode 47J adalah 47 pF ±5% yaitu berkisar antara 44,65pF ~ 49,35pF Jika di badan Kapasitor tertera 222K maka nilai Kapasitor tersebut adalah : Kode : 222K Nilai Kapasitor = 22 x 102 Nilai Kapasitor = 22 x 100 Nilai Kapasitor = 2200pF Toleransinya adalah 5% : Nilai Kapasitor =2200 – 5% = 1980pF Nilai Kapasitor = 2200 + 5% = 2310pF Jadi Nilai Kapasitor dengan Kode 222K adalah berkisar antara 1.980 pF ~ 2.310 pF. Untuk Kapasitor Chip (Chip Capacitor) yang terbuat dari Ke ramik, nilai Kapasitansinya tidak dicetak di badan Kapasitor Chip-nya, maka diperlukan Label Kotaknya untuk mengetahui
nilainya atau diukur dengan Capacitance Meter (LCR Meter atau Multimeter yang dapat mengukur Kapasitor)
Transformator Transformator atau yang biasa disebut trafo adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan pada arus bolak-balik (AC = Alternating Current ). Penggunaan trafo dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemui pada alatalat elektronika seperti komputer, bel listrik, radio, dan lain sebagainya. Trafo juga dimanfaatkan pada tungku induksi dan alat pengelasan yang menggunakan listrik. Prinsip kerja trafo digunakan untuk mendistribusikan listrik dari pembangkit listrik ke rumah-rumah masyarakat dengan tujuan melakukan penghematan biaya. Trafo terdiri atas dua bagian yaitu bagian primer dan sekunder. Peran kumparan primer adalah sebagai input . Sedangkan peran kumparan sekunder adalah sebagai output . Perhatikan gambar trafo sederhana di bawah!
Trafo terdiri dari kumparan primer dan sekunder. Jenis-jenis trafo dapat dibedakan berdasarkan banyaknya kumparan, beda potensial, dan arus listrik pada trafo tersebut. Untuk memahami lebih lanjut mengenai trafo, simak penjelasan mengenai jenis-jenis trafo pada pembahasan di bawah.
Jenis-jenis Trafo Trafo terdiri dari dua jenis, yaitu trafo step-up dan trafo step-down. Trafo step up digunakan sebagai penaik tegangan. Sedangkan trafo step down digunakan sebagai penurun tegangan. Tujuan pembuatan dua jenis trafo ini untuk menghemat biaya yang diperlukan untuk menyalurkan listrik dari pembangkit listrik ke rumah-rumah, termasuk rumah sobat idschool. Biaya yang dibutuhkan untuk menyalurkan tenaga listrik tegangan tinggi dihitung lebih murah.
Pembangkit listrik menggunakan trafo step up untuk menaikkan tegangan yang kemudian akan dialirkan ke rumah-rumah. Sebelum dialirkan ke rumah-rumah, trafo step down berfungsi menurunkan tegangan agar kebutuhan listrik sesuai dengan peralatan elektronik sobat idschool, juga agar lebih aman. Kedua jenis trafo ini dapat dibedakan dengan karakteristik jenis trafo. Karakteristik masing-masing jenis trafo dapat dilihat pada pembahasan berikut.
Trafo Step Up: Penaik Tegangan
Trafo Step Down: Penurun Tegangan
Keterangan: = kuat arus kumparan primer (A) = kuat arus kumparan sekunder (A) = tegangan kumparan primer (V) = tegangan kumparan sekunder (V) = jumlah lilitan kumparan primer = jumlah lilitan kumparan sekunder = daya kumparan primer (W) = daya kumparan sekunder (W) = efisiensi transformator
Persamaan Transformator Hubungan banyaknya kumpuran tegangan, dan arus listrik dinyatakan dalam persamaan trafo. Di sini, sobat idschool dapat mengetahui hubungan ketiga faktor tersebut. Persamaan transformator yang akan diberikan meliputi persamaan trafo ideal dan efisiensi trafo.
Persamaan Trafo Ideal
Efisiensi trafo
Keterangan: = kuat arus kumparan primer (A) = kuat arus kumparan sekunder (A)
= tegangan kumparan primer (V) = tegangan kumparan sekunder (V) = jumlah lilitan kumparan primer = jumlah lilitan kumparan sekunder = daya kumparan primer (W) = daya kumparan sekunder (W) = efisiensi transformator
.