osialisasi aturan P0 ini masih kurang. 9akyat kecil jadi korban.
0umGat, B 2gustus "*'5 **7$( 1I 3leh 7 Si#i R?8*!h, @!hl D!.!$!4 (De;8k)
1arga menunjukkan kartu P0 usai mendaftar sebagai peserta P0 +esehatan di +antor P0 (5I5A4e$"Ikh$!4 Y!4!)
5I5A6c86i, - eolah tak ada habisnya, adan Penyelenggara 0aminan osial
P0/ +esehatan kembali dirundung masalah. +ali ini warga kelas bawah kembali jadi korbannya. 2lih-alih ingin mendapatkan keringanan untuk kesehatan keluarga, malah ketiban pulung. Pasien malah harus membayar ratusan juta rupiah demi menyelamatkan anaknya. +ondisi ini yang dialami oleh Ignasius umardi bersama istrinya 2ldoria. 6ereka pasrah lantaran tagihan rumah sakit yang semakin membengkak hingga ratusan juta rupiah. +ejadian tersebut bermula saat 2ldoria melahirkan di salah satu rumah sakit di kawasan Depok. iga hari setelah melahirkan secara prematur ternyata buah hatinya mengalami penyakit serius yang mengakibatkan usus anaknya bocor. 9umah sakit bersalin langsung meminta orangtua untuk memindahkan anaknya ke rumah sakit berwenang untuk ditangi secara serius. +eduanya memilih 9umah akit Fipto 6angunkusumo sebagai rujukannya untuk operasi. Dia juga menyerahkan pembia yaan operasi kepada Gkartu ampuhG P0 +esehatan. %amun, usai dioperasi dan dipindahkan ke ruang IF, tagihan ruangan pun datang. Petugas 9umah sakit meminta untuk segera membayar semua tagihan yang cukup wah itu. Ignasius, ayah bayi itu kaget bukan
kepalang. Dia yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas pun pasrah hingga ada seorang dermawan yang mau menyumbangkan sebagian biaya rumah sakit. 6asalah belum selesai. Dia pun protes karena tidak bisa menggunakan kartu P0 di rumah sakit itu, padahal dia sudah mendaftarkan sebagai peserta jauh-jauh hari sebelum anaknya lahir. elama jadi peserta, dia pun mengikuti peraturan yang berlaku. Ia mengikuti P0 untuk kelas satu dengan iuran 9p)( ribu per bulan. aya sudah ikuti semua aturannya. 2nak saya saat ini masih berada di 9F6, di ruang IF karena ada sakit di bagian dalam. Dari awal saya sudah mengikuti P0, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan dan saya justru terus mendapat tagihan hingga senilai 9p'5* juta-an, ucap Ignasius saat mengadu ke kantor P0 cabang Depok.
BPJS <.el!$!4
+epala nit Pemasaran P0 cabang Depok, etty lly, mengatakan, terkait kendala itu, dia menilai ada kesalahan dalam hal pemahaman. 6enurutnya, kartu keanggotaan P0 baru aktif setelah '! hari masa pendaftaran. Ini berlaku untuk pemegang kartu kelas satu, seperti yang diikuti bapak Ignasius uwardi ayah bayi tersebut. Ini yang harus dipahami, kami mengikuti aturan yang berlaku, jelas etty. 6enurut etty, apa yang dialami Ignasius dan istrin ya itu bukanlah kasus normatif. Dia ini belum jadi peserta saat berada di rumah sakit. +etentuan saat ini, bagi peserta upah atau mandiri akti4asinya '! hari. Dan perlu diketahui P0 hanya sebagai penyelenggara dari yang ada, ucapnya.
6eski demikian, etty mengaku akan segera melaporkan hal ini ke tingkat pusat untuk dicarikan solusi.aya tidak bisa memberikan putusan karena harus lapor dulu ke pusat. Ini mungkin jatuhnya kebijakan. 6aka kita juga akan sama-sama berjuang. aru hari kedelapan dia ingin mendapat bayaran. 0adi memang ini yang harus dipahami, kami bicara ketentuan. +ami mohon waktunya, kata etty.
Bk!4 "ek!li
Dalam beberapa kasus, pasien P0 meninggal dunia karena ditelantarkan oleh rumah sakit. Pada ebruari "*'5 lalu, seorang pasien di 9D 0asamen aragih, Pematang iantar umatera tara meninggal dunia lantaran tak mendapatkan pelayanan medis. elama '" jam, korban hanya ditangani oleh perawat dengan penanganan seadanya. +orban telah dirujuk dan mendapat rawat inap di 9 0asamen aragih sejak enin, '5 ebruari "*'5 dini hari. %amun hingga akhirnya menghembuskan napas terkahir pada elasa ') ebruari petang, korban tak kunjung mendapatkan perawatan medis. ementara itu, pihak berwenang 9D 0asamen aragih, mengaku masih menyelidiki kasus ini. ebab memang tak menutup kemungkinan ada kesalahan manusia di balik kejadian ini.+ami sedang selidiki. idak menutupi adanya kemungkinan human error terkait peristiwa ini, ujar perwakilan 9, dr. 2ndi 9angkuti. +asus serupa juga terjadi di umatera elatan pada 0anuari "*'5 lalu. Dia adalah 2gus upriyanto 5$ tahun/, warga perumahan >riya uana 6utiar a, +ota Palembang, umatera elatan. 2gus menderita kanker getah bening. +ejadian bermula kala dia sekarat pada pukul *$.** 1I, elasa. %amunsetelah tiba di rumah sakit, pasien pengguna P0 kelas III itu ditolak dan mengeluarkan surat rujukan ke 9umah akit 6yria. Padahal 96H adalah rumah sakit bertaraf internasional di Palembang. 2lasannya kamar perawatan penuh. api bagaimana mau dipindah. uami saya itu sedang sekarat,J kata ri 6ulyani !* tahun/, istri korban. ri 6ulyani juga memaparkan, 9umah akit juga mengeluarkan surat untuk ditandangani secara paksa agar pasien segera dikeluarkan dari rumah sakit itu.
aya sudah menangis, bahkan memohon untuk merawat suami saya. Dia sedang kritis, tetap saja salah satu perawat bernama 2sri Permata ari menyuruh pulang karena diperintahkan dokter Dr Deny, bagian H,J kata ri. 6elihat kondisi suaminya yang sudah dalam keadaan mata membengkak, kepala luka-luka dan napas pendek, ri tetap berusaha untuk mendapatkan perawatan layaknya pasien lain. elang empat jam dari ketegangan antara ri dengan 9umah akit, akhirnya 2gus upriyanto mendapatkan perawatan. etapi saat dirawat oksigen 2gus tidak dinyalakan oleh perawat. KPadahal napas suami saya sudah pendek. ekitar pukul *!.** 1I, suami saya meninggal.J ri sangat menyayangkan perlakuan 9umah akit yang tidak menghargai warga yang tidak mampu. 3rang susah selalu ditolak. epeti itulah kejadiannya,J katanya.
Pe.ei4#!h 3e#i4,!k
6enteri osial +hofifah Indar Parawansa mengatakan, demi mendukung program membangun Indonesia ehat, semua rumah sakit di seluruh Indonesia wajib menerima pengguna +artu Indonesia ehat maupun P0. ahkan, ia menegaskan, sesuai dengan apa yang telah sering disampaikan oleh Presiden 9I, 0oko 1idodo, agar pemerintah daerah pemda/ pro4insi maupun kabupaten&kota wajib memberikan sanksi keras kepada rumah sakit yang menolak pasien yang menggunakan +artu Indonesia ehat +I/, bahkan bisa sampai kepada sanksi pencabutan iAin rumah sakit. Presiden memberi garis sangat ketat. +alau ada rumah sakit yang tidak mau menerima pengguna kartu +I dan bekerja sama dengan P0, diminta daerah untuk memberikan sanksi sampai kepada pencabutan iAin rumah sakit. erapa kali itu disampaikan oleh Presiden, kata +hofifah beberapa waktu lalu. 6enurut dia, pemerintah berkomitmen untuk membangun Indonesia ehat melalui +artu Indonesia ehat +I/. +omitmen tersebut sudah dibangun antara rumah sakit daerah maupun rumah sakit di seluruh Indonesia yang bekerja sama dengan P0. +arena, ini program membangun Indonesia ehat melalui +artu Indonesia ehat. 6estinya, komitmen yang telah dibangun, apakah oleh r umah sakit daerah maupun
rumah sakit seluruh Indonesia guna selalu komitmen menerima pengguna kartu +I, kata dia. ren/ umber
7
http7&&fokus.news.4i4a.co.id&news&read&)5#'$"-bpjs-kesehatan-bikin--
pusing---salah-siapa36 T!477!;!4 #ek!i# k!"" :
+asus
diatas
sebenarnya
disebabkan
oleh
kurangnya
sosialisasi
dari
pemerintah.6emang pemberitahuan mengenai perubahan peraturan dan mekanisme P0 telah disampaikan oleh pihak rumah sakit.2kan tetapi masih banyak masyarakat yang berpikir bahwa ketika masyarakat mendaftar P0 dan membayar iuran, saat itu juga mereka dapat memperoleh jaminan pembiayaan kesehatan.P0 adalah salah satu bentuk asuransi kesehatan.0adi tidak mungkin apabila langsung aktif di hari pertama mendaftar. 0ika kembali melihat ke kasus 2ldo tadi, Ignasius umardi ayah bayi/ baru mendaftar pada tanggal '* 0uni "*'5 dan berarti baru membayar 9p )(.***,agaimana mungkin asuransi mau merugi untuk membayar 9p '5*.***.***,- jika mereka masih membayar 9p )(.***,- .P0 juga mempertimbangkan bahwa mereka P0/ memiliki pegawai serta harus mempertahankan bidang usahanya agar tidak jatuh dengan cepat jika jumlah pemasukan tidak sebanding dengan jumlah pengeluaran. Hal ini telah diatur dalam P?96?%+? %o. "# ahun "*'! tentang pedoman pelaksanaan 0+% 2 = mengenai Pendanaan. 0adi sumber dana pembiayaan P0 itu berasal dari iuran peserta, jika peserta belum membayar iuran maka tidak ada dana yang dapat digunakan untuk membiayai masalah kesehatan tersebut. apak Ignasius umardi bingung mengapa kartu P0 nya tidak dapat digunakan padahal beliau sudah membayar iuran per bulan.Pada kasus ini kembali lagi pada kurang pahamnya masyarakat mengenai peraturan P0 dan kurang maraknya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak P0 sendiri. 6erujuk ke P?96?%+? %o. "# ahun "*'! tentang pedoman pelaksanaan 0+% pada bab I= mengenai pelayanan kesehatan bagian '* yang berbunyi, “Stats !epesertaan pasien hars dipasti!an se"a! a#al mas! $asilitas %esehatan R"!an &ing!at 'an"tan ($%R&'). *ila pasien ber!einginan men"adi peserta +% dapat diberi !esempatan nt! mela!!an pendaftaran dan pembayaran iran peserta +% dan selan"tnya menn"!!an nomor identitas peserta +%
selambat-lambatnya /0 "am hari !er"a se"a! yang bersang!tan dira#at ata sebelm pasien plang (bila pasien dira#at !rang dari hari). +i!a sampai #a!t yang telah ditent!an pasien tida! dapat menn"!!an nomor identitas peserta +% ma!a pasien dinyata!an sebagai pasien mm.1 +arena peserta yang dimaksud dalam kasus adalah bayi baru lahir, maka kami kembali merujuk pada P?96?%+? %o. "# ahun "*'! tentang pedoman pelaksanaan 0+% bab III mengenai peserta dan kepesertaan bagian keempat yang berbunyi, “*ayi bar lahir dari 2 a. peserta pe!er"a b!an penerima pah3 b. peserta b!an pe!er"a3 c. peserta pe!er"a penerima pah nt! ana! !eempat dan setersnya3 hars didaftar!an selambat-lambatnya /0 "am hari !er"a se"a! yang bersang!tan dira#at ata sebelm pasien plang (bila pasien dira#at !rang dari hari).+i!a sampai #a!t yang telah ditent!an pasien tida! dapat menn"!!an nomor identitas peserta +% ma!a pasien dinyata!an sebagai pasien mm.1 ila merujuk pada peraturan ini, berarti seharusnya sewaktu masuk ke rumah sakit pasien sudah memastikan untuk terdaftar menjadi pasien umum atau pasien P0.1alaupun peserta sudah mendaftar masuk menjadi pasien P0, dilihat lagi keaktifan keanggotaannya. 0ika pada Permenkes %o."# tahun "*'! ini, K didaftar!an selambat-lambatnya /0 "am hari !er"a1 memiliki arti bahwa apabila pasien tergesagesa kemudian kartu P0 nya tertinggal masih diberi kesempatan untuk menunjukkan kartu P0 nya maksimal $ hari sejak pasien dirawat. elain itu, pasien juga harus dapat menunjukkan ?P urat ?ligibilitas Peserta/ yang dikeluarkan oleh P0 saat kartu telah aktif dan dapat digunakan.2pabila pasien tidak dapat menunjukkan kartu P0 dan ?P, maka otomatis pasien terdaftar sebagai pasien umum. 2walnya peraturan mengenai masa mulai aktifnya kartu P0 ini adalah tujuh hari sejak pendaftaran dan pembayaran iuran diatur dalam Peraturan adan Penyelenggara 0aminan osial +esehatan %o. ! ahun "*'! Pasal '* 2yat " yang berbunyi,
“4asa berla! !art sebagaimana dima!sd pada ayat (5) dimlai 6 (t"h) hari setelah calon 7eserta 7erorangan mela!!an pembayaran iran pertama.1 +emudian ketentuan mengenai pendaftaran dan keanggotaan bayi telah diatur dalam Peraturan adan Penyelenggara 0aminan osial +esehatan %o. ' ahun "*'5 ab II tentang pendaftaran peserta Pasal # yang berbunyi, “(5)
7eserta
*7+S %esehatan
dapat
mendaftar!an
bayi
yang a!an
dilahir!annya, sebagai 7eserta. (/) *ayi sebagaimana dima!sd pada ayat (5) dapat didaftar!an se"a! terdete!si adanya denyt "antng bayi dalam !andngan, yang dib!ti!an dengan melampir!an srat !eterangan do!ter. () 7endaftaran bayi sebagaimana dima!sd pada ayat (5) dila!!an dengan 2 a. memilih !elas pera#atan yang sama dengan 7eserta yang merpa!an ib dari bayi dalam !andngan3 b. mencantm!an data sesai dengan identitas 7eserta yang merpa!an ib dari bayi dalam !andngan3 c. mengisi data 8% dengan data nomor %% orang tanya3 dan d. mengisi data tanggal lahir sesai dengan tanggal pada saat bayi didaftar!an. (0) 7embayaran iran pertama dari bayi sebagaimana dima!sd pada ayat (5) dila!!an segera setelah bayi dilahir!an dalam !eadaan hidp. (9) +aminan pelayanan !esehatan dari bayi sebagaimana dima!sd pada ayat (5) berla! se"a! iran pertama dibayar. (:) ;alam hal bayi sebagaimana dima!sd pada ayat (5) tida! didaftar!an selambat-lambatnya 50 (empat belas) hari sebelm dilahir!an, berla! tata cara pendaftaran sebagaimana diatr dalam 7asal dan 7asal 6 Pada kasus 2ldo, apak Ignasius baru mendaftarkan bayinya delapan hari sebelum dilahirkan bukan '! hari sebelumnya.Hal ini berarti tercantum pada Peraturan adan Penyelenggara 0aminan osial +esehatan %o. ' ahun "*'5 ab II tentang pendaftaran peserta Pasal # ayat ke ).3leh karena itu kami merujuk kembali pada pasal $ dan pasal B.
Pada pasal $ dan B tercantum bahwa pemrosesan pendaftaran termasuk 4erifikasi data kependudukan dilaksanakan setelah '! hari pendaftaran.3leh karena itu kartu P0 2ldo tidak dapat digunakan karena kartu P0 nya masih belum aktif jika merujuk ke peraturan P0 yang terbaru ini.
&66& K!"" ke,! : !6 Pe.!;!!4 k!"" :
Ikatan Apoteker Jatim Keluhkan BPJS Kesehatan Penulis Fhilmi 2rdiantofani 9abu, "5 ebruari "*'5 pukul )7') 1I
urabayanews.co.id E Ikatan apoteker 0awa imur mengeluhkan P0 +esehatan membayar klaim obat-obatan yang tidak sesuai dengan apa yang dibeli apotik. anyak apotik atau jasa apoteker mengalami kerugian dengan sistem pembayaran obat ke apotik. Ikatan apoteker Indonesia cabang 0awa imur menyesalkan surat edaran tentang peraturan pembayaran obat sesuai harga e katalog yang dikeluarkan pada 'B %o4ember "*'! lalu. etapi sudah diterapkan sejak ' eptember "*'! lalu sehingga banyak tenaga medis khususnya apoteker tidak terbayar jasanya. 2danya penerapan aturan yang sudah diberlakukan sebelum surat edaran keluarmembuat ikatan apoteker Indonesia cabang 0awa imur mengeluhkan adan Penyelenggara 0aminan osial +esehatan, membayar obat di apotik dengan harga e katalog. Padahal tidak semua apotik membeli obat dengan harga e katalog. KPihak apotik khususnya apoteker selama ini merugi dengan sistem pembayaran P0 +esehatan yang menggunakan harga e katalog,J kata 2bdul 9ochim, ketua ikatan apoteker 0atim.
6enurutnya sesuai dengan aturan, pembelian obat dengan harga e katalog hanya dikhususkan bagi instansi pemerintah. Padahal apotik bukan instansi pemerintah sehingga banyak apotik membeli obat difarmasi menggunakan harga regular. Dirinya menambahkan perlu adanya perbaikan regulasi karena selama ini penerapan masih banyak kekurangan, khususnya terkait pembayaran klaim obat-obatan. ampai ebruari "*'5, P0 +esehatan membayar klaim apotik dengan menggunakan harga e katalog. cil&rid/ umber 7 http7&&surabayanews.co.id&"*'5&*"&"5&'$B$'&ikatan-apoteker-jatim-keluhkan bpjs-kesehatan.html 36 T!477!;!4 #ek!i# k!"" :
+asus kedua tersebut cukup menarik, karena berkaitan dengan nasib apoteker dengan adanya program P0. Harga obat yang dicantumkan dalam e-katalog dinilai membuat kerugian bagi apoteker pengelola apotek. Pasalnya tidak semua apotek membeli obat dengan harga yang tercantum di e-katalog karena hanya instansi pemerintah yang diperbolehkan membeli obat sesuai dengan harga e-katalog. Padahal apotek bukan instansi pemerintah sehingga apotek tetap membeli obat di farmasi dengan harga reguler. +ami langsung merujuk ke situs e-katalog yang dikeluarkan oleh pemerintah tepatnya pada https7&&katalog-buku.lkpp.go.id&e-katalog-obat& . Pada situs tersebut, baik masyarakat awam, pasien, apoteker dapat melihat H? Harga ?ceran ertinggi/ obat baik itu obat generik maupun merek dagang dengan memasukkan pro4insi dan nama obat di kolom cari, lalu klik enter.
6isalnya kita mulai mencari obat yang paling umum diresepkan pada masyarakat adalah antasida.
Harga eceran tertinggi H?/ antasida D3?% suspensi )* ml adalah 9p "')*,** Padahal harga yang ditawarkan di apotek sebesar 9p $')*,** . 0adi terdapat perbedaan sebesar 9p '***,** . Itu hanya satu obat saja, padahal obat generik dan obat lain yang diresepkan dalam P0 tidak hanya satu. 0adi sangat jelas apoteker pemilik apotek sangat
dirugikan
dengan
adanya
program
P0
inijikapihak
P0
hanyamembayarseharga e-katalog. +emudian kami merujuk pada buku panduan praktis pengajuan klaim faskes P0 +esehatan yang berpedoman pada Permenkes "# tahun "*'!, ab I= Pelayanan +esehatanbagian D mengenai pelayanan obat. Dari buku tersebut kami memperoleh info sebagai berikut. Pel!*!4!4O3!# P87!. R9kB!lik
a. arif 3bat Program 9ujuk alik sesuai e-catalog ditambahfactorpelayanan dan embalage. b. Peresepan obat Program 9ujuk alik sesuai dengan Daftar 3bat Program 9ujuk alik. c. Harga dasar obat Program 9ujuk alik sesuai dengan e-catalog atau sesuai ketentuan yang berlaku. d. aktor pelayanan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dengan ketentuan sebagai berikut7
H!7!S!#!4O3!#
1!k#8 Pel!*!4!4M!k"i.!l
ampaidengan9p 5*.***,-
*."*
L9p 5*.***,- sampaidengan9p "5*.***,-
*.'5
L9p "5*.***,- sampaidengan9p 5**.***,-
*.'*
L9p 5**.***,- sampaidengan9p '.***.***,-
*.*5
L9p '.***.***,-
*.*"
e. ?mbalage sebagaimana dimaksud pada huruf a, dengan ketentuan sebagai berikut7 '/ embalage untuk setiap resep per 9&/ obat jadi adalah 9p$**,** "/ embalage untuk setiap resep obat racikan adalah 9p5**,** f. +laim obat P9 ditagihkan secara kolektif oleh 2potek P9&Depoarmasi kepada P0 +esehatan maksimal tanggal '* bulan berikutnya. g. +laim diajukan kepada +antor Fabang&+antor 3perasional +abupaten&+ota P0 +esehatan secara kolektif setiap bulan oleh 2potek P9 dengan kelengkapan administrasi umum sesuai poin 2.5. dan kelengkapan lain sebagai berikut7 '/ 9ekap agihan 3bat Program 9ujuk alik "/
epilepsy,
skizofren, stroke, dan Sindroma Lupus Eritematosus ) #a"ib dila!!an bila !ondisi
pasien sdah dalam !eadaan stabil, disertai dengan srat !eterangan r"! bali! yang dibat do!ter spesialis
dalam
+eputusan
6enteri
+esehatan
9epublik
Indonesia
%omor
$"#&6?%+?&+&=III&"*'$ sertaPeraturan P0 %omor ' ahun "*'! tentang Penyelenggaraan 0aminan +esehatan pada pasal B' ayat 5. 6isal ada pasien P0 yang menderita hipertensi dan mendapatkan resep sebagai berikut 9& Faptopril "5
@<=
$ dd ' 9& HF
@=
'-*-* 9& isoprolol 5
@=
' dd ' 9& ID% 5
@=
' dd ' < bila nyeri dada 9& '
@<=
$ dd ' 9& 6eloMicam '5
@=
" dd ' 9& 2ntasida l.
I
! dd F
Pro
7 %y. % )' h/
Dari rumus harga obat yang ditetapkan pemerintah, kami mencoba menghitung biaya yang dapat diklaimkan kepada pemerintah 7 Harga captopril N !5 M 9p '"**,- M '." / O 9p $**,- N 9p )5.'**,Harga HF N '5 M 9p '!(,- M '."/ O 9p $**,- N 9p "(#",Harga isoprolol N '5 M 9p )!5,- M '." / O 9p $**,- N 9p ''.('*,Harga IsosorbiddinitratID%/ N '5 M 9p ##,- M '." / O 9p $**,- N 9p '##!,Harga ' N !5 M 9p 5B,- M '." / O 9p $**,- N 9p $$B#,Harga 6eloMicam N '5 M 9p 'B**,- M '." / O 9p $**,- N 9p $*.(**,Harga 2ntasida N ' M 9p "')*,- M '." / O 9p $**,- N 9p "#(",-
0adi total biaya yang dapat diklaimkan sebesar9p ''(.'$),-atau dibulatkan menjadi9p ''(."**,Harga diatas hanya dikhususkan untuk instansi pemerintah sesuai Permenkes "# tahun "*'!, ab I= Pelayanan +esehatan. Padahal apotek bukan instansi pemerintah sehingga membeli obat di industri atau distributor denganharga regular. elain itu ketentuan ini sudah dilaksanakan mulai eptember "*'! padahal peraturannya baru ditetapkan pada 'B %o4ember "*'!.Hal ini jelas merugikan pihak apotek yang mela yani obat P0. 3leh karena itu perlu adanya pengkajian ulang padaPermenkes "# tahun "*'!, ab I= Pelayanan +esehatanbagian D mengenai Pelayanan 3bat, Penyediaan 3bat dan Penggunaanobat, ayat ' d yang berbunyi, “7engadaan obat menggna!an me!anisme e-prchasing berdasar!an e-!atalog ata bila terdapat !endala operasional dapat dila!!an secara manal1.
BAB III PENUTUP +6% Ke"i.;l!4
erdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut7 '. P0 adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial %o "! ahun "*''/. P0 terdiri dari P0 +esehatan dan P0 +etenagakerjaan. ". 2danya dasar hukum yang melandasi terbentuknya P0. $. 2da hak dan kewajiban yang akan diterima bila menjadi peserta P0. !. 6anfaat yang diperoleh dari 0aminan +esehatan, yakni berupa pelayanan kesehatan dan manfaat non medis meliputi akomodasi dan ambulans.
DA1TAR PUSTAKA
Fhriswardani
.
"*'". %esiapan smber daya mansia
dlm
me#"d!an
niversal health coverage di indonesia 7 0ogjakarta.
+eputusan menteri kesehatan republik indonesia %omor $") ahun "*'$ entang Penyiapan kegiatan penyelenggaraan 0aminan kesehatan nasional.
+ementerian kesehatan republik indonesia. "*'$. *! pegangan sosialisasi+aminan !esehatan nasional (+%);alam sistem "aminan sosial nasional 7 0akarta.
6ukti, 2li >ufron. Rencana %ebi"a!an 8mplementasi Sistem +aminan Sosial asional . +emenkes 9I 7 urabaya.
Peraturan Presiden 9epublik Indonesia %omor '" ahun "*'$ entang 0aminan +esehatan.
Peraturan
6enteri
+esehatan
9epublik
Indonesia
%omor
)(
ahun
"*'$
entang tandar arif Pelayanan +esehatan Pada asilitas +esehatan ingkat Pertama Dan asilitas +esehatan ingkat
Peraturan Pemerintah 9epublik Indonesia %omor '*' ahun "*'" entang Penerima antuan Iuran 0aminan +esehatan.
Putri p, no4ana. "*'$. %onsep pelayanan primer di era +% . Direktorat bina upaya kesehatan dasarDitjen bina upaya kesehatan +emenkes 9I 7 0akarta.
ridarwati, ri ?ndang. *7+S %esehatan. P. 2+? 7 0awa engah.
ndang- ndang %omor "! ahun "*'' entang adan Penyelenggara 0aminan osial P0/.