TUGAS LATIHAN SOAL-SOAL BAB 5 – BAB BAB 8
Dibuat oleh :
Nama
: Risky Ananda Pratama
NIM
: 0612 3040 0329
Kelas
: 4 KB
Dosen Pengajar
: Ir. Hj. Rusdianasari, M.Si
Mata Kuliah
: Bahan Konstruksi Kimia
Jurusan
: Teknik Kimia
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2012 - 2013
BAB 5 KERAMIK
1. Sebutkan sifat-sifat bahan keramik ! Jawab :
Sifat-sifat bahan keramik Kaolinit
Feldspar
Pasir dan flin
Al2O3.2SiO2.2H2O
K 2O.Al 2O3.6SiO2
SiO2
Plastisitas
Plastik
Non plastik
Non plastik
Fusibilitas ( keleburan )
Refraktori*
Perekat mudah lebur
Refraktori*
Titi Titik k cair cair
1785 1785 C
1150 1150 C
1710 1710 C
Ciut pada pembakaran
Sangat cuit
Lebur
Tidak ciut
Rumus
- Tidak melebur pada suhu tertinggi api batubara ( 1400 0 C )
2. Sebutkan bahan-bahan utama pembentuk pembentuk keramik dan jelaskan fungsinya fungsinya
masing-
masing ! Jawab :
Bahan utama pembentuk keramik dan fungsinya - Lempung ( clay mineral ) Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang berbeda-beda. Sifat tanah liatyang penting untuk pembuatan keramik : -Plastisitas
: kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak
-Fusibilitas
: kemampuan untuk dilebur
- Feldspar, berfungsi sebagai pemberi sifat fluks dalam formulasi keramik - Pasir atau flin berfungsi sebagai bahan pengikat dan berguna untuk menurunkan temperatur pembakaran
3. Jelaskan perbedaan keramik putih dengan porselen ! Jawab :
Perbedaan keramik putih dan porselen - Keramik putih adalah nama umum yang diberikan untuk sejenis produk keramik yang biasanya berwarna putih dan mempunyai tekstur ( jaringan ) halus. Keramik ini dibuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih dan fluks dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu cukup tinggi ( 1200 sampai 1500 0C ) di dalam tanur ( kiln ). - Porselen adalah keramik vitrifikasi translusen dengan glasir sedang dan tahan terhadap abrasi pada tingkat maksimum.
4. Apa yang dimaksud dengan refraktori dan berikan contoh ! Jawab :
Refraktori secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu bahan tahan terhadap suhu tinggi yang berbentuk bata dan bubuk (powder), sedangkan refraktori menurut ilmu material adalah bahan anorganik yang tidak meleleh atau melebur pada suhu tinggi, sering juga disebut high temperature material. Dalam industri, refraktori merupakan bahan anorganik dalam konstruksi peralatan yang digunakan untuk memanaskan, membakar, atau melebur bahan industri. - Contoh dari refraktori 1. Refraktori semen tahan api 2. Refraktori alumina tinggi 3. Refraktori batu bata silika 4. Refraktori magnesit 5. Refraktori khromit - Refraktori Khrom- magnesit, yang biasanya mengandung 15-35 persen Cr 2O3 dan 42-50 persen MgO - Refraktori Magnesit-khromit, yang mengandung paling sedikit 60 persen MgO dan 8-18 persen Cr2O3 6. Refraktori zirkonia 7. Refraktori oksida (Alumina) 8. Refraktori monolitik
5. Jelaskan fungsi email dan berikan 3 (tiga) contoh ! Jawab :
Fungsi email adalah sebagai bahan dekorasi yang indah, penggunaan dalan suku-suku pipa, perabotan rumah tangga, peralatan industri, baja berlapis email kaca untuk penggunaan di bidang kimia, dipakai di bidang lampu elektro-luminisensi dan dalam industri kendaraan bermotor. - Contoh dari email : emas, perak dan tembaga
BAB 6 GELAS DAN KACA
1. Jelaskan perbedaan antara gelas dan kaca dari segi bahan baku, proses pembuatan dan kegunaannya ! Jawab :
Gelas - Bahan baku 1. SiO2 2. Na2O 3. CaO atau MgO 4. B2O3 5. Al2O3 6. PbO - Proses Pembuatan 1. Penyiapan bahan Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan baku serta pemisahan dari pengotor-pengotornya. pengotor-pengotornya. Serbuk bahan baku ditimbang sesuai komposisi, termasuk bahan-bahan aditif lain lai n yang diperlukan seperti zat z at pewarna atau zat-zat zat-z at yang sesuai s esuai dengan produk yang dikendaki. 2. Peleburan bahan Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tungku ( furnace) furnace) bersuhu sekitar 1500 oC sehingga campuran akan mencair. Cara peleburannya ada beberapa cara
:
- Peleburannya dengan pot atau krus. masa gelas ditempatkan dalam suatu bejana tahan api, dan bejana itu dibakar dalam tungku sampai masa yang ada dalam bejana melebur. Kemudian dari bubur gelas ini diambil sedikit demi sedikit bila bil a akan dibuat benda yang diingini. - Peleburan dengan tungku bak. Tungku bak ini biasanya dibagi menjadi 2 ruangan dimana ruang pertama merupakan ruang untuk meleburkan, sedangkan ruang kedua untuk pengadukan, sehingga masa gelas homogen dan bebas dari gelembung udara. Untuk industri yang bekerja kontinu dan industri modern dari ruang 2 ini masa
bubur gelas itu langsung dikerjakan menjadi produk yang macam-macam bentuknya, dan perlengkapan peralatan yang dipasang tidak sama, tergantung pada jenis produknya. 3. Pembentukan Cara pembentukan ada beberapa cara : 1. Dengan press / pakai cetakan baja tuang. Untuk produk yang bermulut lebar lebih lebar dari dasarnya, seperti : piring, gelas minum, genteng kaca. 2. Dengan sistem tiupan. Untuk bentuk-bentuk yang bermulut kecil, seperti botol, pipa gelas. 3. Proses tarik ( proses kambangan / float ) atau gilas. Dengan proses tarikan, masa gelas dari ruang pengadukan dipancing, ditarik ke atas pada saat suhu ruangan masih tinggi sekitar 500 atau 6000C yang diperlukan untuk proses pendinginan bertahan. Hasil tarikan ini melalui rol baja tahan suhu tinggi sehingga diperoleh lembaran-lembaran kaca yang siap dipotong menurut ukuran yang dikehendaki. Pada cara floating, masa gelas dialirkan melalui rol penggilas untuk membentuk lembaran yang ketebalannya dapat diatur. 4. Anealing Annealing adalah suatu proses dimana benda gelas setelah dibentuk setelah gelas dibentuk, perlu dipanasi pada suhu kurang lebih 500 atau 600 oC , dan suhu ini diturunkan secara perlahan-lahan. Sebab bila massa gelas dimana waktu dibentuk segera mendingin diudara biasa, umumnya mudah pecah, akibat perubahan kejutan suhu. 5. Perbaikan bentuk Benda gelas setelah dibentuk, biasanya masih memiliki sisi-sisi yang belum baikatau tajam dan ini perlu diperbaiki. Misalnya pada mulut botol, biasanya digenrinda agar tidak tajam atau dipanasi agar meleleh. Untuk kaca lembaran biasanya hanya dipotong menurut ukuran pasaran pasar an saja. Pada perbaikan bentuk ini sering terjadi benda gelas itu pecah, dan pecahan gelas itu disebut cullet, dikumpulkan dan dileburkan lagi dalam tungku.
- Kegunaan Digunakan untuk pembuatan a. Gelas kapur soda b. Gelas Cair c. Gelas Silika d. Gelas Bor e. Gelas Timbal atau Lead Glass f. Gelas Opal / Gelas Susu g. Gelas Translucent h. Gelas Ets
Kaca - Bahan Baku a. Pasir b. Soda (Na2O) c. Feldspar d. Boraks e. Kerak Garam f. Arsen Trioksida g. Nitrat h. Kulet ( cullet ) - Proses Pembuatan a. Peleburan Tanur kaca dapat diklasifikasikan sebagai tanur periuk atau tanur tanki. Tanur periuk dengan kapasitas sekitar 2t (t=100kg) atau kurang lebih dapat digunakan secara menguntungkan untuk membuat kaca khusus dalam jumlah kecil dimana tumpak cair itu harus dilindungi terhadap hasil pembakaran. Tanur ini digunakan dalam pembuatan kaca optic dan kaca seni melalui proses cetak Dalam tanur tangki bahan tumpak itu dimuat di satu ujung tangki besar yang terbuat dari blok-blok refraktori , di antaranya ada yang berukuran 38x9x1.5 m dengan kepasitas kaca cair 1350t. Kaca tersebut membentuk kolam diatas tanur itu , sedang nyala api menjilat dari ujung lain tangki itu, operasinya kontinyu. Dalam tanur jenis ini sebagaimana juga dalam tangki periuk, dindingnya mengalami korosi
karena kaca panas. Kualitas kaca dan umur tangki tergantung pada kualitas blok konstruksi. Karena itu perhatian biasanya ditujukan pada refraktori tanur kaca.
b. Pembentukan dan Pencetakan Kaca dapat dibentuk dengan mesin atau dengan cetak tangan. Faktor yang terpenting yang harus diperhatikan dalam cetak mesin adalah bahwa cawan rancang mesin itu haruslah sedemikian rupa sehingga pencetakan barang kaca dapat deselesaikan dalam tempo beberapa detik saja. Dalam waktu yang sangat singkat itu kaca berubah dari zat cair viskos menjadi zat padat bening. - Kegunaan a. Silika lembut Silika lembut atau silica vitreo dibuat melalui pirolisis silicon teaklorida pada suhu tinggi atau dari peleburan kuarsa atau pasir bumi. Kaca ini digunakan untuk pembuatan kuvet b. Alkali silikat Alkali silikat adalah satu-satunya kaca 2 komponen yang secara komersial. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama dan hasilnya yang disebut natrium silikat, mempunyai komposisi berkisar antara Na 2O.SiO2 sampai Na2.4SiO2. Larutan silikat soda, juga dikenal sebagai kaca larut air yang banyak dipakai sebagai adhesive dalam pembuatan kotak-kotak karton gelombang. Selain dari itu bhaan ini juga digunakan untuk memberi sifat tahan api. Variasi kaca ini yang mengandung alkali tinggi digunakan untuk mencuci sebagai det ergen dan pembangun sabun. c. Kaca soda gamping Kaca soda gamping (soda lime glass) merupakan 95% dari semua kaca yang dihasilkan. Kaca digunakan untuk membuat segala macam bejana, j endela mobil dan lain-lain, gelas dan barang pecah belah d. Kaca timbal Dengan menggunakan oksidasi timbale sebagai pengganti kalsium oksida dalam campuran kaca air, didapatlah kaca timbale ( lead glass ). Kaca ini sangat penting dalam bidang optic karena mempunyai indeks refraksi dan disperse yang tinggi. Kaca ini juga digunkan dalam jumlah besar untuk membuat lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai tahanan (resistance) listrik tinggi.
e. Kaca borosilikat Biasanya mengandung 10-20% B 2O3, 80%-87% silica dan kurang dari 10% Na 2O. Kaca jenis ini mempunyai koefisien ekspansi yang rendah, lebih tahan terhadap kejutan , dan mempunyai stabilitas kimia yang tinggi , serta tahanan terhadap listrik tinggi. Perabot laboratorium yang dibuat dari kaca jenis ini dikenal dengan mana dagang pyrex. pyrex. Akhir-akhir ini nama pyrex juga juga digunakan untuk berbagai barang kaca yang terbuat dengan komposisi lain , misalnya kaca alumino silikat yang digunakan pada perabot laboratorium, juga digunakan untuk membuat isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS) f. Kaca khusus Kaca berwarna, bersalut, oval, translusen, kaca keselamatan, kaca optic, dan kaca keramik, semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya berbeda-beda tergantung pada akhir yang diinginkan. diinginkan. g. Serat kaca kaca (fiber glass) Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus , yang tahan terhadap komposisi cuaca. 2. Sebutkan masing-masing 3 contoh gelas yang digunakan pada industri dan rumah ! Jawab :
Pada industri : - Alat laboratorium - Gelas borosilikat - Gelas aluminosilikat Pada rumah : - Gelas Kristal - Bola lampu - Alat makan
3. Sebutkan masing-masing 3 contoh kaca yang digunakan pada industri dan rumah tangga? Jawab :
Pada industri : - Kaca mobil - Kaca keramik - Kaca anti peluru Pada rumah : - Kaca optic - Kaca meja - kaca patri
4. Jelaskan proses pembuatan kaca anti peluru ! Jawab :
- Proses Pembuatan kaca anti peluru Kaca beserta lapisan2nya harus diukur dan dipotong terlebih dahulu, karena memotong kaca anti peluru setelah proses pelapisan (laminasi) adalah hal yang tidak mungkin. Kaca yang telah disiapkan di bawa ke ruangan khusus untuk dibersihkan. Kaca dan lapisan2nya kemudian disusun dan dimasukan kedalam kantong vaccum. Setelah itu, kantong vaccum tersebut akan diberikan panas dan tekanan yang tinggi sampai kaca dan lapisan tersebut menyatu.
- Cara Kerja Cara kerja sebuah kaca anti peluru dalam menghentikan laju peluru : Pertama, peluru akan menuju lapisan kaca pertama. Karena kaca lebih keras daripada polycarbonate,
peluru
tersebut
akan
berubah
menjadi
pipih.
Tetapi peluru tersebut masih memiliki energi kinetik untuk menembus lapisan kaca. Kemudian, peluru yang telah menjadi pipih dan sebagian energi kinetiknya telah terserap oleh lapisan kaca akan ditangkap lajunya oleh lapisan polycarbonate yang lebih lentur dibandingkan dengan kaca.
5. Jelaskan proses pembuatan botol !
Jawab :
Cara membuat botol
Botol umumnya di buat dari material seperti plastik dan kaca. Proses pembuatan botol dari kedua material tersebut hampir sama. Material di lebur kemudian di tiup kedalam cetakan sesuai dengan bentuk yang di inginkan. Berikut detail proses pembuatan botol dari bahan kaca. Proses pembuatan botol 1. Bahan-bahan untuk membuat botol, seperti kalsium karbonat, sodium karbonat, pasir silika, dan bahan-bahan kimia lainnya di masukan kedalam tungku pembakaran (furnace) 2. Didalam tunggku pembakaran bahan-bahan tadi di lebur sampai temperatur 1400 derajat Celsius. 3. Hasil leburan ini (gob) di umpankan ke dalam cetakan 4. Didalam cetakan ini leburan ini di tiup dengan angin bertekanan sehingga cairan kaca menempel pada cetakan sehingga membentuk botol yang di inginkan (lihat gambar). 5. Setelah botol di lepas dari cetakan kemudian di lakukan pemanasan ulang (perlakuan panas) untuk menghilangkan tegangan dan regangan r egangan saat sa at membentuk botol. perlakuan ini di berikan agar kekuatan botol maksimal.
BAB 7 SEMEN
1. Jelaskan susunan kimia semen! Jawab :
Susunan kimia semen
Batu kapur Batu kapur merupakan sumber utama oksida yang mempumyai rumus CaCO3 (Calcium Carbonat), pada umumnya tercampur MgCO 3 dan MgSO4. Batu kapur yang baik dalam penggunaan pembuatan semen memiliki kadar air ± 5%, dan penggunaan batu kapur dalam pembuatan semen itu sendiri sendiri sebanyak ± 81 %.
Pasir silika Pasir silika memiliki rumus SiO2 (silikon dioksida). Pada umumnya pasir silika terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin murni kadar SiO2 semakin putih warna pasir silikanya, semakin berkurang kadar SiO2 semakin berwarna merah atau coklat, disamping itu semakin mudah menggumpal karena kadar airnya yang tinggi. Pasir silika yang baik untuk pembuatan semen adalah dengan kadar SiO2 ± 90%, dan penggunaan pasir silika dalam pembuatan semen itu sendiri sebesar ± 9%.
Tanah liat Rumus kimia tanah liat yang digunakan pada produksi semen SiO 2Al2O3.2H2O. Tanah liat yang baik untuk digunakan memiliki kadar air ± 20 %, kadar SiO 2 tidak terlalu tinggi ± 46 %, dan penggunaan tanah liat dalam pembuatan semen itu sendiri sebesar ± 9%.
Pasir besi Pasir besi memiliki rumus kimia Fe2O3 (Ferri Oksida) yang pada umumnya selalu tercampur dengan SiO 2 dan TiO 2 sebagai impuritiesnya. Fe2O3 berfungsi sebagai penghantar panas dalam proses pembuatan terak semen. Kadar yang baik dalam pembuatan semen yaitu Fe3O2 ± 75%-80%. Pada penggilingan akhir digunakan gipsum sebanyak 3-5% total pembuatan semen. penggunaan pasir besi dalam pembuatan semen itu sendiri sebesar ± 1%.
2. Jelaskan sifat fisik dan kimia semen! Jawab :
Sifat fisik dari semen :
Kehalusan butiran Kehalusan butiran semen mempengaruhi proses hidrasi. Waktu pengikatan ( setting ( setting time) time) menjadi semakin lama jika butir semen lebih kasar.
Kepadatan atau berat jenis (density (density)) Berat jenis semen yang disyaratkan oleh ASTM adalah 3,15 Mg/m 3. kepadatan akan berpengaruh pada proporsi proporsi semen dalam campuran.
Konsistensi Konsistensi yang terjadi tergantung pada rasio antara semen dan air serta kehalusan dan kecepatan hidrasi.
Waktu pengikatan (setting time) Waktu ikat adalah waktu yang diperlukan semen untuk mengeras, terhitung mulai bereaksi dengan air dan menjadi pasta semen hingga pasta semen cukup kaku untuk menahan tekanan.
Panas hidrasi Panas hidrasi adalah panas yang terjadi pada saat semen bereaksi dengan air, yang dipengaruhi oleh jenis semen yang dipakai dan kehalusan butir semen.
Keutuhan atau kekalan Kekalan pada pasta semen yang telah mengeras merupakan suatu ukuran yang menyatakan kemampuan pengembangan bahan-bahan campurannya dan kemampuan untuk mempertahankan volume setelah pengikatan terjadi.
Kekuatan Pengujian kekuatan semen dilakukan dengan cara membuat mortar semen pasir. Pengujian kekuatan dapat berupa uji tekan, tarik dan lentur.
3. Jelaskan penggolongan semen! Jawab :
Semen dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
Semen non hidrolik Semen non hidrolik adalah golongan semen yang tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air akan tetapi dapat mengeras di udara. Contoh utama dari semen non hidrolik adalah kapur.
Semen hidrolik Semen hidrolik adalah golongan semen yang dapat mengeras dalam air. Contohnya kapur hidrolik, semen pozzolan, dan semen terak.
4.
Jelaskan proses pembuatan semen portland dan semen pozzolan! Jawab :
Proses pembuatan semen portland dan pozzolan
Proses pembuatan semen portland Semen portland dapat dibuat dengan melalui beberapa langkah. Sebagai bahan dasar dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu calcareous, argillocalcareous dan argillaceous. Secara mudahnya kandngan semen portland adalah kapur, silika dan alumina. Ketiga bahan dasar tadi dicampur dan dibakar dengan suhu 1550 0C dan menjadi klinker. Setelah itu kemudian dikeluarkan dan dihgaluskan sampai halus seperti bubuk. Biasanya lalu ditambahkan gypsumkira-kira 2% sampai 4% sebagai bahan pengontrol waktu pengikatan. Bahan tambahan lain kadang-kadang ditambahnkan pula untuk membentuk semen agar mudah mengeras. Kemudian dmasukkan dalam kantong dengan berat tiap-tiap kantong 40 kg.
Proses pembuatan semen pozzolan semen hidrolis yang terdiri dari campuran yang homogen antara semen portland dengan pozolan halus, yang di produksi dengan menggiling klinker semen portland dan pozzolan bersama-sama, atau mencampur secara merata bubuk semen portland dengan bubuk pozolan, atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar pozolan 6 % sampai dengan 40 % massa semen portland pozolan.
5. Sebutkan jenis-jenis semen portland! Jawab :
Tipe-tipe semen portland:
Tipe I (Ordinary Portland Cement) Semen ini mengandung 5 % MgO dan 2,5 -3% SO 3.
Tipe II (Moderate Heat Portland Cement) Semen ini mengandung 20% SiO 2, 6 % Al 2O3, 6% Fe 2O3, 6% MgO, dan 8% C 3A.
Tipe III (High Early Strength Portland Cement) Semen ini memiliki kandungan C 3S yang lebih tinggi dibandingkan semen portland tipe I dan tipe II sehingga proses pengerasan terjadi lebih cepat dan cepat mengeluarkan kalor. Semen ini tersusun dari 3,5-4% Al 2O3, 6% Fe 2O3, 35% C 3S, 6% MgO, 40% C 2S dan 15% C 3A.
Tipe IV (Low Heat Portland Cement) Low Heat Portland Cement ini memiliki kandungan C 3S dan C 3A lebih rendah sehingga kalor yang dilepas lebih rendah. Semen ini tersusun dari 6,5 % MgO, 2,3 % SO3, dan 7 % C 3A.
Tipe V (Super Sulphated Cement) Komposisi komponen utamanya adalah slag tanur tinggi dengan kandungan aluminanya yang tinggi, 5% terak portland cement , 6 % MgO, 2,3 % SO 3, dan 5 % C3A.
6. Jelaskan perbedaan proses basah dan proses kering pada pembuatan semen! Jawab:
Perbedaan proses basah dan proses kering
Proses basah Pada proses basah, sebelum dibakar bahan dicampur dengan air ( slurry ( slurry)) dan digiling hingga berupa bubur halus. Proses basah umumnya dilakukan jika yang diolah merupakan bahan-bahan lunak seperti kapur dan lempung. Bubur halus yang dihasilkan selanjutnya dimasukkan dalam oven berbentuk silinder yang dipasang miring (ciln (ciln). ). Suhu ciln ini sedikit se dikit demi sedikit dinaikkan dan diputar dengan kecepatan tertentu. Bahan akan mengalai perubahan sedikit demi sedikit akibat naiknya suhu dan akibatnya terjadi sliding di dalam ciln. Pada suhu 100 C air mulai menguap, pada suhu 850 C karbondioksida dilepaskan. Pada suhu sekitar 1400 C,
berlangsung permulaan perpaduan di daerah pembakaran, di mana akan terbentuk klinker yang terdiri dari senyawa kalsium silikat dan kalsium aluminat. Klinker tersebut selanjutnya didinginkan, kemudian dihaluskan menjadi butir halus dan ditambah dengan bahan gipsum.
Proses kering Proses kering biasanya digunakan untuk jenis batuan yang lebih keras misalnya untuk batu kapur jenis shale jenis shale.. Pada proses ini bahan dicampur dan digiling dalam keadaan kering menjadi bubuk kasar. Selanjutnya, bahan tersebut dimasukkan ke dalam ciln dan proses selanjutnya sama dengan proses basah. Dalam pabrikasi akhir, semen portland digiling dalam kilang hingga halus dan ditambah beberapa bahan tambahan.
7. Sebutkan 5 contoh semen hidrolik! Jawab :
5
Contoh semen hidrolik
Kapur hidrolik
Semen pozzolan
Semen terak
Semen alam
Semen portland
BAB 8 BAHAN GALIAN INDUSTRI
1. Jelaskan klasifikasi bahan galian industri berdasarkan sumbernya dan berikan contoh masing-masing. Jawab :
Berdasarkan sumber diperolehnya, Bahan Galian Industri (BGI) diklasifikasikan sebagai berikut : I.
BGI yang berkaitan dengan Batu Sedimen, contonya batu gamping dan gypsum.
II.
BGI yang berkaitan dengan Batu Vulcanik, contohnya belerang.
III.
BGI yang berkaitan dengan IntrusiPlutonik ,Asam&Basa, contohnya batu granit.
IV.
BGI
yang
berkaitan
dengan EndapanResidu&Letakan,
contohnya
batu
lempung, kuarsa, sirtu, pasir, dan intan. V.
BGI yang berkaitan dengan Proses Hidrotermal, contohnya kaolin, dan talk.
VI.
BGI yang berkaitan dengan BatuanMalihan, contohnya kalsit dan kuarsit
2. Jelaskan cara mendapatkan bahan galian industri batu pualam! Jawab :
Batu pualam diperoleh dengan cara penambangan. Teknik penyelidikan untuk bahan galian batu pualam antara lain dapat dilakukan dengan cara eksplorasi geofisika untuk mengetahui daerah penyebarannya, kemudian sumur uji untuk mengetahui ketebalan lapisan (cadangan), serta analisa contoh secara mikroskopis dan pengujian sifat fisik batuan muntuk mengetahui kekuatan dan kualitas batu pualam tersebut. Penambangan pada prinsipnya adalah untuk menghasilkan blok-blok batu pualam dari seposit yang ada sesuai ukuran – ukuran ukuran yang telah ditentukan untuk dikerjakan lebih lanjut dalam tahap pengolahan. Umunya, kegiatan ini terbagi menjadi :
Kegiatan
persiapan,
yaitu
pengupasan
lapisan
tanah
penutup
guna
mempersiapkan daerah penambangan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan alat buldoser dan excavator.
Kegiatan produksi, yaitu penambangan daerah yang telah disiapkan menjadi blok-blok batu pualam untuk siap s iap diproses di pengolahan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan pola pemboran tanpa peledakan dan peralatan seperti jack hammer dan dan pahat.
3. Jelaskan cara mendapatkan bahan galian industri kaolin! Jawab :
Kaolin dapat diperoleh dengan cara :
Tambang terbuka (open (open pit mining )
Tambang semprot (hidraulic (hidraulic mining )
Tambang dalam (underground (underground mining )
Pada umumnya, kaolin dditambang secara tambang terbuka atau tambang semprot karena sebagian besar endapannya ditemukan relatif dekat dengan permukaan tanah. Pada cara tambang terbuka, pengupasan lapisan penutup dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana maupun mekanis seperti bulldozer, excavorator seperti back hoe atau power shovel, kemudian dimuat ke dalam truk dan diangkut ke pabrik pengolahan. Pada cara tambang semprot, setelah penupasan lapisan penutup, endapan kaolin disemprot dengan menggunakan monitor. Hasil penyemprotan terbentuk lumpur yang kemudian dipompakan ke tempat pengolahan melalui pipa. 4. Jelaskan kegunaan dari batu pualam dan kaolin dalam industri kimia! Jawab :
Kegunaan batu pualam antara lain :
Bahan baku pembuatan kapur tohor (CaO).
Batu pualam yang tidak mengandung inpurities dipakai dalam industri gelas (gelas putih), keramik.
Kegunaan koalin
Digunakan dalam pembuatan keramik, kertas, karet, plastik dan cat.
Digunakan dalam pembuatan glasur
Sebagai sumber SiO2 untuk pembuatan katalis Ni/SiO 2
Digunakan sebahai bahan pengisi ( filler ) dan pelapis (coater (coater )