DINAMIKA OBAT OBAT BISUL : BAWANG PUTIH
Frederico Tika Putranto 652008001 Bisul adalah radang pada daerah folikel rambut kulit dan sekitarnya. Penyebab tersering adalah bakteri - biasanya Staphylococcus aureus, karena itu bisul dapat juga diartikan sebagai infeksi lokal pada kulit dalam. Awalnya hanya folikel rambut yang terinfeksi, tetapi karena adanya gesekan, iritasi, dan kurang bersihnya perawatan tubuh, infeksi tersebut dapat menyebar ke jaringan sekitarnya, dan menjadi bisul. Bisa disertai nyeri yang sifatnya ringan sampai sedang. Kulit di sekitarnya tampak kemerahan atau meradang. Bisul bisa menyerang siapa saja dan dari golongan usia berapa saja, namun yang paling sering diserang adalah bayi dan anak-anak. Penisilin juga merupakan salah satu obat pilihan. Hanya saja, bakteri Staphylococcus aureus penyebab bisul bisa mengakibatkan resisten terhadap penisilin, karena kuman tersebut
mengeluarkan enzim sehingga penisilinnya tak berfungsi lagi. Akibatnya banyak yang menjadi resisten. Karena itu lebih baik diberikan obat antibiotik yang tahan terhadap enzim yang dikeluarkan kuman tadi agar efektif mengatasi bisul. Bawang putih merupakan tumbuhan tegak dengan tinggi 30 - 60 cm membentuk rumpun. Tidak memiliki akar tunggang, hanya akar serabut yang tidak panjang, tidak terlalu dalam masuk ke dalam tanah. Daun berbentuk pipih, rata dan agak melipat ke dalam ke arah membujur, helai daun bisa lebih dari 10 helai, pelepah-pelepahnya saling membungkus hingga membentuk batang semu, bagian pangkalnya membentuk selaput tipis yang membungkus umbi kecil-kecil. Pada pangkal tanaman terdapat umbi berada di dalam tanah, tiap umbi terdiri dari siung-siung kecil, siung terdiri dari tiga bagian, yaitu dua helai daun dewasa (satu sebagai pelindung dan lainnya sebagai cadangan makanan) dan sebuah tunas vegetative. Anggota famili Alliaceae atau Liliaceae ini memiliki nama lain Allium Ophioscorodon Link . Umbi bawang putih mengandung senyawa aktif allicin yang berperan sebagai antimikroba (antibakteri dan antijamur). Pada tanaman bawang putih, asam amino dan enzim tersebut disimpan dalam kompartemen seluler
yang terpisah. Ketika tananan ini terluka, pembatas antara kompartemen ini pecah dan alliin lyase mengatalisis eliminasi beta dari alliin menghasilkan piruvat, serta amonia dan asam
alilsulfenat. Dua molekul yang disebut terakhir ini secara spontan bereaksi membentuk allicin. Allicin C6H10OS2 memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Allicin ini juga terkandung
dalam bawang merah. Berbentuk cairan dengan bau yang khas bawang putih.. Indeks biasnya o
o
o
1,561 (20 C), bobot jenis 1,113 (20 C). Kelarutan dalam air 2,5% w/w (suhu 10 C). pH sekitar 6,5. Allicin merupakan senyawa yang tidak stabil, adanya pengaruh panas air, oksigen udara dan lingkungan basa, Allicin akan berubah menjadi senyawa polisulfida, diallyldisulphide (yang menimbulkan bau tidak enak). Allicin s tabil dalam lingkungan asam.
C6H10OS2 - 3-prop-2-enylsulfinylsulfanylprop-1-ene Mekanisme antibakteri Allicin dalam mengatasi bisul masih perlu diteliti lebih lanjut, namun diduga dengan merusak dinding sel dan menghambat sintesis protein. Umumnya senyawa penghambat sintesis protein ini akan menyebabkan Staphylococcus aureus salah membaca kode pada mRNA oleh tRNA.