IDENTIFIKASI KESELAMATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KESEHATAN KERJA KERJ A ( K3 ) PADA TINGKAT KECELAKAAN KERJA DALAM PROSES KEGIATAN KEGIATAN PELEDAKAN PADA AREA TAMBANG BAWAH TANAH DI PT. FREEPORT INDONESIA - TIMIKA TIMIK A PAPUA PAPUA
PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Melakukan Penelitian Pada Jurusan Teknik pertambangan
OLEH : BENNY JECKSON KEMONG 11.21!.1.!"#
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS MINERAL DAN KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABA SURAB AYA (ITATS-21$)
IDENTIFIKASI KESELAMATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KESEHATAN KERJA KERJ A ( K3 ) PADA TINGKAT KECELAKAAN KERJA DALAM PROSES KEGIATAN KEGIATAN PELEDAKAN PADA AREA TAMBANG BAWAH TANAH DI PT. FREEPORT INDONESIA COMPANY COMPANY TIMIKA PAPUA PAPUA
LEMBAGA PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat dalam melakukan penelitian pada jurusan teknik pertambangan
OLEH : BENNY JECKSON KEMONG 11.21!.1.!"#
M%&'%*+, K/0,&/ /
I/. H/07 W*& M.M
K%+ J+/+& T%4&,4 P%/56&'&
I/. B+0,/ M.T
IDENTIFIKASI KESELAMATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KESEHATAN KERJA KERJ A ( K3 ) PADA TINGKAT KECELAKAAN KERJA DALAM PROSES KEGIATAN KEGIATAN PELEDAKAN PADA AREA TAMBANG BAWAH TANAH DI PT. FREEPORT INDONESIA COMPANY COMPANY TIMIKA PAPUA PAPUA
LEMBAGA PENGESAHAN PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat dalam melakukan penelitian pada jurusan teknik pertambangan
OLEH : BENNY JECKSON KEMONG 11.21!.1.!"#
M%&'%*+, K/0,&/ /
I/. H/07 W*& M.M
K%+ J+/+& T%4&,4 P%/56&'&
I/. B+0,/ M.T
8ISI
Visi isi Yang ang di ambi ambill dari dari judu judull “ IDENTIFI IDENTIFIKASI KASI KESE KESELAMA LAMAT TAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 ) PADA TINGKAT KECELAKAAN KERJA DALAM PROSES
KEGIAT KEGIATAN PELEDAKAN PADA PADA AREA TAMBANG
BAWAH TANAH DI PT. FREEPORT INDONESIA COMPANY- TIMIKA PAPUA9 mewujudkan tenaga kerja (karyawan) yang sehat selama k!mpetiti" dan
pr!dukti" serta ter#iptanya lingkungan kerja yang nyaman dan aman untuk para pekerja (karyawan) agar pada pr!ses peledakan pada area tambang bawah tanah bisa berjalan dengan baik dan para pekerja (karyawan) di mengalami insiden resik! resik! keselam keselamatan atan kerja kerja serta serta mengur mengurang angii angka angka ke#elak ke#elakaan aan kerja kerja pada pada saat akti$itas penambangan pada area tambah bawah tanah%
A.
JUDUL
IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ( K3 ) PADA TINGKAT
KECELAKAAN
PELEDAKAN
KERJA
DALAM
PROSES
KEGIATAN
PADA AREA TAMBANG BAWAH TANAH DI PT.
FREEPORT INDONESIA COMPANY - TIMIKA PAPUA
B.
ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Salah satu "akt!r yang penting dalam ren#ana penambangan PT% &'P'T *+D+S*, -MP,+Y . T*M*/, P,P0, adalah k!ndisi keselamatan dan kesehatan kerja yaitu dimana para pekerja dapat bekerja dengan aman% /eselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja% /e#elakaan selain menjadi sebab hambatan. hambatan langsung juga merupakan kerugian.kerugian se#ara tidak langsung yakni kerusakan mesin dan peralatan kerja terhentinya pr!ses pr!duksi untuk beberapa saat kerusakan pada lingkungan kerja dan lain. lain% 1iaya.biaya sebagai akibat ke#elakaan kerja baik langsung atau tidak langsung jika diperhitungkan merupakan kerugian yang berjumlah besar% +amun pada kenyataannya banyak yang tidak memperhatikan tentang keselamatan dan kesehatan kerja% /eselamatan dan kesehatan kerja selalu dianggap hal yang sepele sehingga menimbulkan k!ndisi kerja yang tidak aman dan mengakibatkan ke#elakaan kerja tambang yang pada akhirnya menyebabkan k!rban jiwa% /eselamatan dan kesehatan kerja harus bertumpu pada pen#egahan ke#elakaan bukan pada penanganan% /ebanyakan kerugian yang timbul !leh ke#elakaan kerja bermula pada kurang tanggapnya manajemen terhadap resik! dan kerugian yang diakibatkan !leh ke#elakaan%
C.
TUJUAN PENELITIAN.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidenti"ikasi tingkat ke#elakaan dan dampak gangguan kesehatan bagi para pekerja pada saat dilakukannya kegiatan peledakan pada area tambang bawah tanah sehingga dapat diketahui tingkat ke#elakaan yang terjadi dan upaya 2 upaya apa saja yang perlu dilakukan dalam menangani dan meminimalisir tingkat ke#elakaan dan gangguan kesehatan kerja bagi pekerjanya% D.
RUMUSAN MASALAH
Dalam pelaksanaan kegiatan penambangan kususnya tambang bawah hal utama yang perhatikan yaitu /eselamatan dan /esehatan /erja yang harus sesuai standar namun sering kali terjadi di lapangan berbeda hal dapat menimbulkan resik! ke#elakaan kerja karena banyak pengusaha dan pekerja kurang memperhatikan serta menyepelekan masalah keselamatan dan kesehatan kerja sehingga hal ini menyebabkan timbulnya k!ndisi kerja yang tidak aman% Dari k!ndisi kerja dan tindakan kerja yang tidak aman tersebut sering mengakibatkan ke#elakaan kerja tambang yang pada akhirnya menyebabkan k!rban jiwa dan mengeluarkan biaya yang #ukup besar% E.
BATASAN MASALAH
3%
Penelitian
ini
dilaksanakan di PT &'P'T
*+D+S*,
-MP,+Y 2 T*M*/, P,P0, 4%
Mengidenti"ikasi tentang /eselamatan dan /esehatan /erja ( /5 ) pada tingkat ke#elakaan kerja dalam pr!ses kegiatan peledakan pada area tambang bawah tanah%
F.
DASAR TEORI 1.
D/
H+4+5
K%%5&
0&
K%%*&
K%/
(K3)
P%/56&'&
a.
UU Nomor 4 TH 2009 Tentang Mineral dan Batubara (Minerba) Pasal 6 Mineral dan 1atubara sebagai sumber daya alam yang tak terbarukan merupakan kekayaan nasi!nal yang di kuasai !leh negara untuk sebesar.besar kesejahteraan rakyat% Penguasaan Minerba !leh negara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) di selenggarakan !leh pemerintah dan 7atau pemerintah daerah%
b.
UU Nomor 1 TH 1970 Tentang Keselamatan Kera Pasal 5 ayat (3.4) Syarat.syarat /eselamatan /erja bahwa setiap tenaga kerja berhak keselamatannya kesejahteraan
dalam hidup
mendapat
melakukan
dan
perlindungan atas pekerjaan
meningkatkan
pr!duksi
untuk serta
pr!dukti$itas +asi!nal8 1ahwa setiap !rang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya8 1ahwa setiap sumber pr!duksi perlu dipakai dan dipergunakan se#ara aman dan e""isien8 1ahwa pembinaan n!rma.n!rma itu perlu diwujudkan dalam 0ndang.undang yang keselamatan
kerja
ketentuan.ketentuan umum tentang yang
sesuai
dengan
perkembangan
masyarakat industrialisasi teknik dan tekn!l!gi% #%
K!"M!N
!#$M%
Nomor
&&&.K'2'M."!'199&'
tentang
keselamatan dan kesehatan kerja di bidang pertambangan% Sebaiknya disempurnakan untuk memberikan standar yang jelas bagi tambang bawah tanah%
2.
P%%04& T56&' B;* T&*
Pada pr!ses penambangan bawah tanah terdapat berma#am.ma#am #ara untuk membuat lubang bukaan atau ter!w!ngan% Salah satunya adalah dengan #ara peledakan% Peledakan pada pembuatan ter!w!ngan adalah pekerjaan melepas dan meme#ah batuan dengan menggunakan bahan peledak sehingga didapatkan bentuk yang diinginkan dengan ukuran material yang mudah diangkut dan dibuang dengan peralatan yang tersedia atau peledakan pada pr!ses penambangan pada tambang bawah tanah dilakukan untuk melepaskan bijih dari batuan induknya ataupun
untuk
memperke#il
ukurannya
untuk
memudahkan
pengangkutan kepermukaan% Peledakan pada tambang bawah tanah berbeda dengan peledakan pada tembang terbuka perbedaannya yaitu pada peledakan tambang terbuka dilakukan dengan dua atau lebih arah bidang bebas sedangkan pada peledakan tambang bawah tanah hanya mempunyai satu arah bidang bebas% 9al.hal yang perlu diperhatikan dalam peledakan tambang bawah tanah yaitu: a)
Pemilihan bahan peledak
b)
Met!de dan teknik yang digunakan
#)
Pengendalian peledak terkait dengan keselamatan dan k!ndisi lingkungan
d)
,sap dan uap hasil peledakan yang mengandung gas.gas berbahaya
Mengingat
dalam
pr!ses
peledakan
tambang
bawah
tanah
membutuhkan biaya yang besar dan resik! keselamatan kerja dan lingkungan yang tinggi maka hendaknya pr!ses peledakan peledakan dilakukan
dengan
e"ekti"
dan
see"isien
memperhatikan keselamatan kerja dan lingkungan%
mungkin
dengan
.
P%5,,*& B*& P%%04 0 T56&' B;* T&*
Pada dasarnya bahan peledak (e;pl!si$e) terdiri dari #ampuran tiga bahan yaitu : 3)
4)
ksidat!r yang ber"ungsi memberikan !ksigen misalnya /-l5 +a-l5 +a+5 dan sebagainya
5)
6)
1erdasarkan ke#epatan perambatan reaksinya bahan peledak dapat dibagi menjadi:
1.
L; E<,=% >,/,->,/,&7 0* :
a)
/e#epatan perambatan reaksinya rendah
b)
Tidak seluruhnya bahan yang ada berubah dari phase padat menjadi
phase
gas
sehingga menimbulkan
tekanan
dan
temperatur yang tinggi #)
9anya menghasilkan pr!ses pembakaran yang relati" lambat (de"lagrasi) dan tidak menghasilkan getaran gel!mbang%
2.
H,'* E<,=% >,/,->,/,&7 0* :
a)
/e#epatan perambatan reaksinya relati" lebih #epat dari l!w e#pl!si$e
b)
Semua bahan peledak berubah menjadi phase gas
#)
Menghasilkan pr!ses pr!pagasi yaitu mengembangbiakkan daripada gel!mbang getaran melalui bahan yang diikuti dengan
reaksi kimia yang menyediakan energi untuk kelanjutan pr!pagasi se#ara stabil% Penggunaan bahan
peledak
didalam
tambang
bawah
tanah
harus
diperhatikan "akt!r."akt!r : 3%
Si"at dari bahan Peledak a)
,pi peledaknya ke#il
b)
Peledakan berlangsung #epat
#)
Temperatur peledakan relati$e rendah
d)
Tidak menghasilkan gas bera#un
4%
Disesuaikan dengan material yang diledakkan
5%
Parti#ular set dari standar blasting (1 dan 1')
6%
1esarnya biaya
Ma#am bahan peledak yang digunakan untuk pembuatan ter!w!ngan dan pr!ses penambangan pada tambang bawah tanah yaitu : 3%
1lasting agent yaitu bahan peledak yang merupakan suatu #ampuran kimiawi atau k!mp!sisi kimia dari bahan.bahan yang tak mengandung +itr!gliserin dan hanya dapat diledakkan !leh “9igh strength e#pl!si$e primer>% Si"atsi"atnya yang mengentungkan adalah lebih aman dalam "akt!r pengangkuta karena tidak mengandung +itr!gliserin tidak membuat rasa pusing akibat baunya dapat dipaket dalam satu tabung metal sehingga tahan terhadap air dan harganya lebih murah%
4%
Permissible ;pl!si$e yaitu bahan peledak yang khusus dipakai pada tambang bawah tanah misalnya tambang batubara% 1ahan peledak ini tidak
mengandung gas.gas bera#un mengandung [email protected]@B ,m!nium +itrate dan C. 3B +itr!gliserin% Syarat.syarat untuk permissible e;pl!si$e adalah :
5%
a)
,pi peledakannya ke#il dan peledakan berlangsung #epat
b)
Temperatur peledakan relati" rendah
#)
Tidak menghasilkan gas.gas bera#un%
Eater gels (slurries) yaitu #ampuran !;idiFer seperti s!dium nitrat dan amm!nium nitrat bahan bakar sebagai sensitiFer dan air kurang lebih 3B% Eater gels sangat #!#!k digunakan pada tambang bawah tanah !leh karena ketahanannya terhadap air% /elebihan lain water gels adalah: a)
Tidak meledak bila dibanting ataupun diledakkan se#ara tiba.tiba
b)
Tidak meledak
bila
dipanaskan ataupun dibakar
tetapi akan
mengeluarkan asap dengan tekanan tinggi #)
Setelah ledakan uap atau asap ledakannya lebih sedikit bila dibandingkan dengan ,+& atau Dinamit%
6%
Dinamit terdiri dari granular dinamit semi gelatin dan gelatir dinamit%
6.
M%0% P%%04& B;* T&* ? T/;&'&
Peledakan didalam ter!w!ngan selalu dimulai dengan satu atau lebih peledakan pemula untuk men#iptakan satu gua atau b!l!ngan pada permukaan ter!w!ngan yang akan ditembus% =ua atau b!l!ngan ini disebut “-ut> yang ber"ungsi sebagai bidang bebas terhadap paledakan berikutnya% “-ut> ini kemudian diperbesar dengan peledakan dua atau lebih susunan lubang tembak “easer>% Peledakan berikutnya atau yang terakhir adalah peledakan lubang “trimmer> yang menentukan bentuk dari ter!w!ngan% "isiensi peledakan didalam ter!w!ngan sangat tergantung pada sukses tidaknya peledakan “#ut>% -ut dapat dibuat melalui beberapa p!la lubang tembak% +amanama p!la ini disebut sesuai dengan jenis “#ut> yang
dibentuk% Dalam memilih tipe “#ut> yang sesuai maka pertimbangan harus didasarkan atas : a%
/!ndisi batuan yang akan ditembus
b%
1entuk dan ukuran ter!w!ngan
b%
/emajuan yang ditargetkan yaitu besar kemajuan setiap r!nde peledakan yang ditentukan !leh kedalaman daripada “#ut>%
Jenis.jenis p!la lubang tembak yang sering dan pernah dipakai pada peledakan didalam ter!w!ngan yaitu: a%
Drag -ut P!la ini sesuai dipakai pada batuan yang mempunyai struktur bidang perlapisan misalnya batuan serpih% Gubang “#ut> dibuat menyudut terhadap bidang perlapisan pada bidang tegak lurus sehingga batuan akan terb!ngkar menurut bidang perlapisan% “-ut> ini #!#!k untuk ter!w!ngan berukuran ke#il (lebar 3. 4m) dimana kemajuan yang besar tidak terlalu penting%
b%
&an -ut Pada “&an -ut> lubang tembaknya dibuat menyudut dan berada pada bidang mendatar% Setelah “#ut> diledakkan maka batuan yang ada diantara dua baris lubang “#ut> akan terb!ngkar% Selanjutnya lubang.lubang “easer> dan “trimmer> akan memperbesar bukaan “#ut> sampai kepada bentuk ge!metri daripada ter!w!ngan% -ut ini #!#!k dipakai pada batuan yang berstruktur berlapis.lapis%
#%
V.-ut “V.-ut> sering dipakai dalam peledakan didalam ter!w!ngan% Gubang tembak pada p!la ini diatur sedemikian rupa sehingga tiap dua lubang membentuk V% Sebuah “-ut> dapat terdiri dari dua atau tiga pasang V masing.masing pada p!sisi h!riF!ntal% Gubang.lubang tembak pada “#ut>
biasanya dibuat membentuk sudut ?@! terhadap permukaan ter!w!ngan% Dengan demikian panjang kemajuan tergantung pada lebar daripada ter!w!ngan karena panjang batang b!r terbatas pada lebar tersebut% Satu atau dua buah lubang tembak yang lebih pendek disebut “burster> dan dapat dibuat ditengah “#ut> untuk memperbaiki hasil "ragmentasi% d%
Pyramid -ut “Pyramid -ut> terdiri dari 6 buah lubang tembak yang saling bertemu pada satu titik ditengah ter!w!ngan% Pada batuan yang keras banyaknya lubang “#ut> ditambah hingga menjadi ? buah%
e%
1urn -ut P!la ini berbeda dengan “#ut> yang lain% Perbedaannya yaitu pada “#ut> lain lubang #ut membentuk sudut satu sama lain sedang dalam “burn #ut> lubang “#ut> dibuat sejajar satu sama lain dan tegak lurus terhadap permukaan ter!w!ngan% Pada p!la ini beberapa lubang “#ut> tidak diisi dengan bahan peledak yang ber"ungsi sebagai bidang bebas terhadap lubang “#ut> yang diisi dengan bahan peledak% Gubang “#ut> yang k!s!ng dapat lebih dari satu dan ukurannya lebih besar dari lubang “#ut> yang diisi% /euntungan dari pada “burn #ut> adalah
3.
K%%5& 0& K%%*& K%/ (K3)
Merupakan suatu usaha yang berhubungan dengan men#iptakan lingkungan kerja yang aman dengan mengadakan pengawasan terhadap manusia bahan. bahan alat.alat dan met!de kerja yang mempunyai tujuan untuk men#egah semua bentuk ke#elakaan manusia dan penyakit akibat kerja atau tidak terjadinya kerusakan pada alat.alat dan juga mesin% Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja berdasarkan 00 +!% 3 tahun 3HC@ adalah :
3%
Men#egah terjadinya musibah ke#elakaan sehingga baik pekerja maupun !rang lain yang berada di tempat kerja selalu dalam k!ndisi sehat dan selamat%
4%
Menghindari segala kemungkinan terhambatnya pr!duksi agar pr!ses pr!duksi dapat berjalan se#ara e"ekti" dan e"isien%
5%
Meningkatkan
kesejahteraan
pekerja
dan
keluarganya
dengan
berkurangnya ke#elakaan yang terjadi%
!.
K%>%4&
/e#elakaan adalah suatu kejadian yang tidak diren#anakan tidak terkendali dan tidak dikehendaki yang disebabkan se#ara langsung !leh tindakan tidak aman7unsa"e a#t dan k!ndisi tidak aman7unsa"e #!nditi!n sehingga menyebabkan terhentinya suatu kegiatan baik terhadap manusia maupun alat.alat% /e#elakaan Tambang adalah ke#elakaan yang terjadi pada usaha pertambangan dalam waktu antara mulai masuk dan mengakhiri pekerjaan% Sebagian besar ke#elakaan khususnya ke#elakaan tambang mun#ul akibat dari "akt!r."akt!r yang dapat diidenti"ikasi% *tulah sebabnya in$estigasi dan identi"ikasi alasan.alasan terjadinya ke#elakaan menjadi signi"ikan dalam rangka menghindari ke#elakaan serupa di kemudian hari% 1erdasarkan pasal 5H dalam /ep%Men% Pertambangan dan nergi +!% %/74?7M%P73HH tentang /eselamatan dan /esehatan /erja yang dimaksud ke#elakaan tambang adalah ke#elakaan yang harus memenuhi unsur sebagai berikut : 3%
1enar.benar terjadi%
4
Mengakibatkan #idera pekerja tambang atau !rang yang diberi iFin !leh /epala Teknik Tambang
5%
,kibat kegiatan usaha pertambangan%
6%
Terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat #idera atau setiap saat !rang yang diberi iFin%
%
"%
Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan%
M&'%5%& K%%5& 0& 4%%*& K%/ (K3) .
P%&'%& K3 P%/56&'& U5+5 S%>/ B%/,%5
Dengan memperhatikan karakter.karakter lingkungan pertambangan maka pengel!laan pr!gram /5 pertambangan umum tidak mungkin dilakukan se#ara “super "i#ial> bahkan untuk dapat men#akup seluruh karakter tersebut serta untuk mendapatkan kinerja /5 yang tinggi maka pengel!laan /5 harus dilakukan se#ara bersistem% Sistem manajemen /5 di lingkungan pertambangan umum berkembang seiring dengan perkembangan industri itu sendiri utamanya
setelah
masuknya
swasta
asing%
Dalam
peraturan
perundangan sub.sekt!r pertambangan umum tidak se#ara eksplisit disebut adanya sistem manajemen /5 namun dalam prakteknya seluruh perusahaan pertambangan umum telah menerapkan dengan berbagai $ariasinya% /husus untuk beberapa perusahaan swasta asing ada yang langsung mengad!psi sistem manajemen /5 yang ada di negara asalnya atau dari negara lain seperti nasi!nal !##upati!nal sa"ety agen#y ( +S,) dari a"rika selatan internati!nal sa"ety rating (*S') internati!nal G!ss #!ntr!l institute (*G-*) dari ,merika dan beberapa sistem yang dikembangkan di australia% Dengan demikian perusahaan pertambangan umum tidak di wajibkan untuk hanya menerapkan satu m!del sistem manajemen /5 yang seragam% Sistem /5 negara lain yang
diterapkan
di
ind!nesia
umumnya
hanya
menekankan
pengaturan dan pengawasan internal di dalam unit !rganisasi
perusahaan dan tidak menjelaskan bagaimana k!relasi sistem manajemen /5 tersebut dengan pengawasan dan pembinaan dari sisi pemerintah ( inspektur tambang )%
6.
S,%5 M&%5%& K%%5& D& K%%*& K%/ (K3)
Manajemen keselamatan pertambangan meliputi : 3%
Menimbang dan memperhitungkan bahaya yang p!tensial dimana akan membahayakan para pekerja dan peralatan
4%
Melaksanakan dan memelihara 7 menjaga kendali yang memadai termasuk k!ntr!l terhadap :
5%
P!la penambangan Pendidikan dan latihan Pemeliharaan peralatan tambang
Struktur
manajemen
yang
ada
harus
memadai
untuk
mengidenti"ikasi resik! dan penerapan k!ntr!l% lemen.
elemen
yang
terkandung
dalam
manajemen
keselamatan pertambangan adalah : 3%
9arus ada /TT yang merupakan !rang dari jajaran t!p manajemen yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya serta ditaatinya peraturan perundangan /5%
4%
9arus ada struktur !rganisasi yang menjalankan pr!gram /5%
5%
9arus ada !rang yang k!mpeten dan menguasai /5 baik te!ri maupun praktek yang duduk dalam struktur%
6%
,da lembaga perwakilan karyawan yang independen di dalam perusahaan
yang
mampu
sebagai
berk!nsultasi dan memberi masukan%
tempat
manajemen
%
,da sistem d!kumentasi dan administrasi /5%
?%
,da pr!gram identi"ikasi dan pengendalian bahaya dan sistem e$akuasi%
C%
,da tersedia peraturan ped!man dan standar /5 yang rele$an%
A%
,da pr!gram serti"ikasi alat !perat!r dan tenaga teknik khusus%
H%
,da pr!gram pelatihan /5 baik tingkat pelaksana maupun pengawas%
3@%
,da
pr!gram
perawatan
dan
pemeliharaan
peralatan
7
permesinan serta pengadaan alat pr!teksi diri% 33%
,da
pr!gram
pengawasan
pemeriksaan
dan
perawatan
kesehatan% 34%
,da pr!gram pengawasan ( internal planed inspe#ti!n ) dan k!mplian#e%
35%
,da pr!gram audit se#ara berkala%
36%
,da mekanisme e$aluasi perbaikan dan peningkatan pr!gram /5%
3%
,da pr!gram pengawasan se#ara berkala dari pemerintah%
3?%
,da pr!gram ben#h marking dari kinerja antar perusahaan pertambangan umum dalam aspek /5%
3C%
,da k!munikasi dalam bentuk pelap!ran dari perusahaan ke pemerintahan%
Dengan adanya Pengendalian manajemen !leh sistem /5 berarti peningkatan: a%
/esadaran manajemen thd risik! tinggi%
b%
,ntisipasi thd peraturan perundangan%
#%
*ntegrasi dengan tekn!l!gi pr!ses sejak "ase desain hingga m!di"ikasi%
>.
d%
*ntegrasi dengan pr!sedur kerja%
e%
,ntisipasi thd perkembagan tekn!l!gi%
P P%&'%& K%%5& D& K%%*& K%/
Pada awalnya p!la pengel!laan /5 pada industri subsekt!r pertambangan umum adalah merupakan warisan dari era 9india 1elanda% P!la tersebut #ukup lama dipakai *nd!nesia dalam p!la tersebut p!sisi *nspektur Tambang sangat sentral dan menentukan% 1ahkan "ungsi *nspektur Tambang saat itu lebih #enderung kepada akti" “wat#h d!g> daripada berperan kearah upaya pemandirian dalam bentuk Sistem Management /eselamatan dan /esehatan /erja (SM/. 5)% Peraturan 2 peraturannya pada waktu itu sangat rin#i dan kaku serta
kurang
mempertimbangkan
pengel!laan aspek e"isiensi
pemberian
ruang
terhadap
dan pr!dukti$itas% 9al ini dapat
dimengerti karena kepemilikan dan peman"aatan seluruh bahan galian tersebut langsung dikel!la pemerintah 9india 1elanda artinya tidak ber!rientasi pasar% Setelah pemerintah *nd!nesia mengambil alih perusahaan 2 perusahaan pertambangan tersebut dan penjualan pr!duknya ber!rientasi pasar dan karena dituntut harus menghasilkan de$isa maka aspek e"isiensi pr!dukti$itas dan “#!st e""e#ti$e> menjadi mengemuka agar tetap k!mpetiti" dan menghasilkan keuntungan% Sejak itu si"at peraturan perundangannya berubah dari rin#i dan kaku ke arah umum dan "leksibel% Dalam hal ini lebih banyak diren#anakan dalam bentuk ped!man 2 ped!man baik yang bersi"at !perasi!nal maupun teknis%
SM/.5 di subsekt!r pertambangan umum ter#ermin se#ara tidak langsung di dalam pasal 2 pasal /epmen Pertambangan dan nergi +!m!r %/7 4?7 M%P 7 3HH tentang /eselamatan dan /esehatan /erja Pertambangan 0mum% Dalam kaitannya dengan elemen 2 elemen SM/5 sebagaimana dijelaskan sebelumnya (ada 3C elemen) maka dalam /eputusan Menteri tersebut diatur bahwa : 3)
/!mitmen dan /epemimpinan /esehatan dan /eselamatan /erja
(/5)
Penanggung
jawab
pelaksanaan
/5
dalam
perusahaan adalah se!rang dari pimpinan tertinggi atau -hie" ;e#uti$e ""i#er (-) di lapangan yang bidang tanggung jawabnya adalah bersi"at teknis !perasi!nal atau pr!duksi% rang tersebut harus memiliki serti"ikat /TT% /emudian penunjukkannya harus mendapat pengesahan dari /epala Pelaksana *nspeksi Tambang7 /epala *nspektur Tambang (/,P*T7 /*T)% 4)
Struktur
rganisasi
/eselamatan
dan
/esehatan
/erja
(/5)1erdasarkan jumlah pekerja si"at dan luasnya pekerjaan maka /epala *nspektur Tambang dapat mewajibkan perusahaan membentuk
unit
!rganisasi
yang
mengel!la
/5%
Pada
kenyataannya hanya perusahaan 2 perusahaan yang skalanya sangat ke#il yang dibebaskan dari kewajiban membentuk unit !rganisasi /5% ,rtinya semua perusahaan di lingkungan pertambangan umum memiliki unit !rganisasi /5 yang dipimpin !leh !rang setingkat Manager atau sekurang 2 kurangnya Superintenden% 5)
Pengawas /eselamatan dan /esehatan /erja (/5) 0ntuk dapat melakukan p!la pengel!laan terhadap /.5 maka perlu adanya implementasi strategi /5 yaitu :
a%
Menetapkan aspek /5 diantara SDM pada departemen !perasi%
b%
/5 harus predikti" dan pr!akti" pada "ase disain dan m!di"ikasi
#%
Memper#epat SM/.5 (*S 36@@@)
d%
Membentuk spesialis /5
e%
Menetapkan indikat!r kinerja: I
0.
T,&04& M%&', H56&
Perbaikan pr!gram /5 yang berkelanjutan berdasarkan pri!ritas% Memasukkan /5 se#ara "!rmal dalam pr!yek perusahaan sejak
"ase desain dan m!di"ikasi Memper#epat SM/.5 *S 36@@@ di industri minerba Pelatihan tidak hanya "!kus pada lingkup pekerjaan tapi juga
aspek.aspek lainnya% Memasukkan aspek /5 sebagai syarat k!mpetensi dasar bagi
SDM bidang !perasi '!tasi pekerjaan antara SDM departemen: a% SDM perasi b% SDM Perawatan #% SDM /5
K%%5& K%/
Pengertian : Melaksanakan pekerjaan dengan aman tanpa harus mengalami #elaka
0saha :
Membuat suasana dan lingkungan kerja menjadi : Sehingga ,man men#apai target ,gar alat.alat tidak pr!duksi yangpr!duksi menguntungkan +yaman ,gar karyawan yang bekerja rusak dalam akti$itas peledakan di area tambang bawah 1ebas dari bahaya dantanah resik! tidak #elaka tambang bawah tanah #elaka
Men#egah Tujuan : :
G56/ : FLOWCHART KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3
#.
A P%,&0+&' D,/, (APD) 0ntuk menjamin keselamatan dan kesehatan kerja dapat berlangsung
dengan baik perlu di perhatikan "asilitas 2 "asilitas standar yang mendukung kegiatan dapat berjalan dengan aman% ,lat perlindungan diri (,PD) standar seperti t!pi pr!yek sepatu pelindung pelindung mata masker dan pelindung telinga% Selain pakaian pelindung tersebut pemasangan papan 2 papan peringatan rambu lalu lintas ketentuan atau peraturan penggunaan peralatan yang sesuai dengan "ungsinya dan ketentuan 2 ketentuan yang membuat l!kasi kegiatan aman dan di dukung !leh pers!nil yang menangani setiap kegiatan menguasai !perasi!nal akan menjamin /esehatan dan /eselamatan /erja ( /5 ) dapat berlangsung dengan baik% Di l!kasi tambang juga agar dilengkapi "asilitas pemadam kebakaran dan gawat darurat hal ini untuk menjamin penanganan yang #epat apabila terjadi ke#elakaan agar dapat di atasi dengan #epat termasuk unit kesehatan yang ditangani paramedi dan dilengkapi m!bil ambulan#e%
P%&%,,& 0, &'&
D*,=',M ,G*'
P'S*,P,+
P+=0MP0G,+ D,T,
D,T, S/0+D'
D,T, P'*M'
P+=G,9,+ D,T,
V,G0,S* D,+ ,+,G*S, D,T,
/S*MP0G,+
@.
S,,4 K%>%4& Disamping keselamatan kerja setiap ke#elakaan harus dianalisis untuk
mengetahui penyebab ke#elakaan tersebut akibatnya dan langkah apa yang perlu diambil dalam rangka pen#egahannya% Statistik telah lama berperan dalam analisis ke#elakaan kerja dan hasil.hasil dari statistik tersebut ternyata berguna bagi perbaikan selanjutnya% Statistik ke#elakaan akibat kerja meliputi ke#elakaan yang dikarenakan !leh atau diderita pada waktu menjalankan pekerjaan yang berakibat kematian atau kelainan.kelainan dan meliputi penyakit.penyakit akibat kerja% Selain itu statistik ke#elakaan industri dapat pula men#akup ke#elakaan yang dialami tenaga kerja selama dalam perjalanan ke atau dari perusahaan% Satuan penghitungan ke#elakaan untuk statistik adalah peristiwa ke#elakaan sehingga untuk se!rang tenaga kerja yang menderita dua atau lebih ke#elakaan dihitung banyaknya peristiwa ke#elakaan tersebut% Statistik mengenai hal yang sama untuk tahun.tahun yang berlainan sangat berguna untuk menilai apakah ke#elakaan.ke#elakaan tersebut bertambah atau berkurang dan betapa e"ekti" atau tidaknya usaha pen#egahan% Statistik ke#elakaan harus disusun atas dasar de"inisi yang seragam mengenai ke#elakaan.ke#elakaan dalam industri dalam kerangka tujuan pen#egahan pada umumnya dan sebagai ukuran resik!.resik! ke#elakaan pada khususnya semua ke#elakaan yang dide"inisikan demikian harus dilap!rkan dan di tabulasikan se#ara seragam% 3%
,ngka.angka "rekuensi dan beratnya ke#elakaan harus dikumpulkan atas dasar #ara.#ara seragam% 9arus ada pembatasan.pembatasan seragam tentang ke#elakaan #ara.#ara yang seragam untuk mengukur waktu menghadapi resik! dan #ara.#ara seragam untuk menyatakan besarnya resik!%
4%
/lasi"ikasi industri dan pekerjaan untuk keperluan statistik ke#elakaan harus seragam%
5%
/lasi"ikasi ke#elakaan menurut keadaan.keadaan terjadinya dan menurut si"at dan letak luka atau kelainan harus seragam dan dasar.
dasar yang dipakai untuk menetapkan kriteria pemikiran harus selalu sama% 1erdasarkan pasal 6C dalam /ep% Men% Pertambangan dan nergi +!% %/74?7M%P73HH Statistik /e#elakaan Tambang adalah : i%
Statistik
ke#elakaan
tambang
ditetapkan
setiap
tahun
berdasarkan tingkat kekerapan ke#elakaan ( re*uen+, rate' &') dan tingkat keparahan ke#elakaan (#e-erit, rate' S ') yang terjadi pada pekerja tambang yang dihitung dari : a%
Tingkat kekerapan ( re*uen+, rate7&')
FR
=
Jumlah Kecelakaan yang terjadi x 1. 000. 000 Jumlah jam ker ja m orang
b% Tingkat keparahan (#e-erit, rate7S')
SR
=
Jumlah hari libur x 1.000.000 Jumlah jam ker ja m orang
Satu juta jam adalah jumlah jam kerja dari @@ karyawan yang bekerja 6@ jam seminggu dan @ minggu per tahun% ii%
Statistik ke#elakaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus dikirimkan !leh /epala Teknik Tambang kepada /epala Pelaksana *nspeksi Tambang selambat.lambatnya 3 bulan setelah setiap akhir tahun kalender%
H.
DATA PENDUKUNG ? LITERATUR
Yang dimaksud dengan data pendukung adalah data.data yang dapat mendukung data.data dari lapangan guna menganalisa permasalahan yang ada untuk men#ari alternati" penyelesaian masalah% Data pendukung dapat diambil antara lain dari data hasil pengamatan di lapangan lap!ran penelitian terdahulu dari perusahaan br!sur.br!sur dari perusahaan data dari instansi yang terkait dan dari literatur.literatur% I.
URUTAN KERJA PENELITIAN
Dalam melakukan penelitian dilakukan dengan menggabungkan antara te!ri dengan data.data dilapangan sehingga dari keduanya didapatkan pendekatan penyelesaian masalah% ,dapun urutan pekerjaan penelitian : 3%
bser$asi terhadap kegiatan penambangan%
4%
Penentuan tempat pengamatan langsung untuk pengambilan data%
5%
Pengambilan data primer (langsung dari lapangan) dan data sekunder dari lap!ran bulanan perusahaan%
6%
Pengel!mp!kan data pengujian data%
%
Peng!lahan data penelitian%
?%
,nalisa hasil penelitian dan memberikan alternati" peme#ahan masalah%
J.
ANALISA PENYELESAIAN MASALAH
Permasalahan yang ada di lapangan selanjutnya dipelajari dan die$aluasi berdasarkan data yang ada baik data yang dikumpulkan dari hasil penyelidikan maupun data penunjang dan didukung berbagai te!ri yang menunjang
permasalahan
penyelesaiannnya%
tersebut
selanjutnya
di#arikan
alternati"
A.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam
melaksanakan
kegiatan
T+'
A*4,/
ini
penyusun
akan
menggabungkan antara te!ri dengan data.data yang telah ada dengan keadaan yang dilapangan sehingga dari keduanya didapat pendekatan penyelesaian masalah% A0+& +/+& %4%/& %&%,,& 7,+ :
3%
Pengenalan lapangan P%&'%&& ,&, 0,4+4& '+& 5%&'%*+, 0%/* /4%4 &&,&7.
4%
Pengamatan di lapangan Dalam melaksanakan praktek dilapangan akan dilakukan beberapa tahap yaitu :
bser$asi lapangan dengan melakukan pengamatan
se#ara
langsung di lapangan yang akan dibahas yang terjadi dan men#ari
in"!rmasi.in"!rmasi pendukung yang berkaitan dengan masalah% Penentuan batas l!kasi pengamatan% Men#!#!kkan dengan perumusan masalah yang bertujuan agar penelitian yang dilakukan tidak meluas data yang diambil dapat digunakan se#ara e"ekti"%
5%
Study literatur Studi literature ini di butuhkan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan penyelidikan% /egiatan yang dilakukan dalam study literatur adalah pengumpulan dan e$aluasi data yang tersedia
6%
Pengambilan data
Men#atat keadaan yang terjadi melakukan wawan#ara dan pem!tretan%
Melakukan pengukuran.pengukuran
B.
TABEL JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
Jadwal penelitian
tugas akhir
di
PT%
&'P'T
*+D+S*,
-MP,+Y T*M*/, P,P0, di susun dalam bentuk tabel atau "!rmat tame lines#hudule tahapan.tahapan ren#ana penelitian meliputi kurang lebih tiga bulan 4.5 bulan% *si jadwal kegiatan dengan langkah.langkah kegiatan penelitian mulai dari sur$ei lapangan pengumpulan data peren#anaan hingga implementasi dan mengastistensi kepembimbing lapangan%
N
3 4 5 6 ? C A
K%',&
Sur$ei Gapangan Pengumpulan Data *denti"ikasi Masalah ,nalisis /ebutuhan sistem Pr!gram Jangka Panjang *mplementasi Data ,-- Pembimbing Penulisan ,khir Gap!ran 2 Skripsi
*
A/, ** ***
*V
*
M%, ** ***
*V
*
J+&, ** ***
*V
C.
PENUTUP
Demikian pr!p!sal ini dibuat untuk menjadi bahan pertimbangan bagi 1apak7*bu atas perhatiannya sebelumnya diu#apkan terima kasih%