2016
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Bentuk-bentuk demokrasi
Disusun Oleh : Saskia Almaida (4116110021)
Politeknik Negeri Jakarta Jurusan Teknik Sipil Program D IV Konsentrasi Jalan Tol
Bentuk-Bentuk Bentuk-Bentuk Demokrasi Demokrasi
1. Berdasarkan penyaluran kehendak rakyat :
Demokrasi Langsung (Direct Democracy) adalah demokrasi yang secara langsung melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan suatu negara. Pada demokrasi langsung, rakyat berpartisipasi dalam pemilihan umum dan menyampaikan kehendaknya secara langsung. Kelebihan Demokrasi Langsung : Rakyat memiliki kontra terhadap kekusaan politik Demokrasi ini mampu meningkatkan kesadaran politik rakyatnya, serta
merangsang mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pribadinya. Menurunkan ketergantungan rakyat kepada elit politik Mudah diterapkan pada komunitas dengan jumlah kecil Kekurangan Demokrasi Langsung : Sulit untuk diterapkan pada sebuah komunitas yang besar Menguras banyak waktu untuk setiap kebijakan yang butuh diselesaikan secara bersama sehingga dapat memicu apatisme Tidak mudah untuk menghidari kelompok yang mayoritas atau dominan
Demokrasi Tidak Langsung/Demokrasi Langsung/Demokrasi Perwakilan (Indirect Democracy) Democracy) adalah demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat dalam pengambilan suatu keputusan negara secara tidak langsung, artinya rakyat mengirimkan wakil yang telah dipercaya untuk menyampaikan kehendak mereka. Jadi disini wakil rakyat yang terlibat secara langsung menjadi perantara seluruh rakyat. Kelebihan Demokrasi Tidak Langsung : Sulit untuk diterapkan pada sebuah komunitas yang besar Menguras banyak waktu untuk setiap kebijakan yang butuh diselesaikan
secara bersama sehingga dapat memicu apatisme Tidak mudah untuk menghidari kelompok yang mayoritas atau dominan
Kekurangan Demokrasi Tidak Langsung : Mungkin terjadi perbedaan kepentingan antara rakyat yang mendukung
dan wakil rakyat yang mewakili Rakyat mudah kecewa karena wakil rakyat tidak membawa amanah ketika mereka berkampanye sebelum terpilih
Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Referendum adalah demokrasi dimana rakyat memilih para wakil mereka untuk duduk di parlemen, tetapi parlemen tetap dikontrol oleh pengaruh rakyat dengan sistem referendum (pemungutan suara untuk mengetahui kehendak rakyat secara langsung). Sistem ini digunakan di salah satu negara bagian Swiss yang disebut Kanton.
Kelebihan Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Referendum : Apabila terjadi pertentangan antara badan organisasi negara, maka
persoalan itu dapat diserahkan keputusannya kepada rakyat tanpa melalui partai; Adanya kebebasan anggota parlemen dalam menentukan pilihannya, sehingga pendapatnya tidak harus sama dengan pendapat partai/ golongannya Kekurangan Demokrasi Perwakilan dengan Sistem Referendum : Pembuatan undang-undang/ undang-undang/ peraturan relatif lebih l ebih lambat dan sulit; Pada umumnya rakyat kebanyakan tidak berpengetahuan cukup untuk
menilai atau menguji kualitas kuali tas produk undang-undang.
2. Berdasarkan Fokus Perhatiannya :
Demokrasi Formal adalah demokrasi yang fokus perhatiannya pada bidang politik
tanpa mengurangi kesenjangan ekonomi. Dalam sistem demokrasi yang demikian, semua orang dianggap memiliki derajat dan hak yang sama. Namun karena kesamaan itu, penerapan azas free azas free fight competition (persaingan competition (persaingan bebas) dalam bidang ekonomi menyebabkan kesenjangan antara golongan kaya dan golongan miskin kian lebar. Kepentingan umum pun diabaikan. Negara yang menerapkan demokrasi ini adalah negara Liberal seperti Amerika Serikat, Inggris Raya, Australia. Kaum komunis bahkan menyebutnya demokrasi kapitalis karena dalam pelaksanaannya kaum kapitalis selalu dimenangkan oleh pengaruh uang ( money politics) politics) yang menguasai opini masyarakat ( public public opinion). opinion). Kelebihan Demokrasi Formal : Diberikan kebebasan bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam politik
sehingga masyarakat memiliki tingkat kontribusi politik yang tinggi HAM dipegang teguh dan dijunjung tinggi oleh negara Kekurangan Demokrasi Formal : Akibat dari kebebasan berpolitik, terjadi multipartai yang berlebihan yang mengakibatkan aspirasi yang belum tersalurkan ters alurkan seluruhnya dengan baik Pemberian kebebasan yang cenderung tanpa disertai tanggung jawab Adanya kesenjanagan yang lebar antara golongan ekonomi kuat dan golongan ekonomi lemah
Demokrasi Material adalah Demokrasi material menitikberatkan upaya-upaya menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi sehingga persamaan dalam persamaan hak dalam bidang politik kurang diperhatikan, bahkan mudah di hilangkan. Untuk mengurangi perbedaan dalam bidang ekonomi, partai penguasa (sebagai representasi kekuasaan negara) akan menjadikan segala sesuatu sebagai milik negara. Hak milik pribadi tidak diakui. Maka, demi persamaan dalam bidang ekonomi,
kebebasan dan hak-hak azasi manusia di bidang politik diabaikan. Demokrasi material menimbulkan perkosaan rohani dan spiritual. Demokrasi ini sering disebut demokrasi Timur, karena berkembang di negara-negara sosialis/ komunis di Timur, seperti Rusia, Cekoslowakia, Polandia dan Hongaria dengan ciri-ciri: 1. Sistem satu (mono) partai, yaitu partai komunis (di Rusia); 2. Sistem otoriter, yaitu otoritas penguasa dapat dipaksakan kepada rakyat; 3. Sistem perangkapan pimpinan, yaitu pemimpin partai merangkap sebagai pemimpin negara/ pemerintahan; 4. Sistem pemusatan kekuasaan di tangan penguasa tertinggi dalam negara. Kelebihan Demokrasi Material : Rakyat mudah dikontrol, diatur, dan dikuasai Keadaan perekonomian
rakyatnya mayoritas sama, jadi tidak membeda-bedakan status sosial tiap orang Kekurangan Demokrasi Material : Mematikan peran rakyat, mematikan aspirasi rakyat Hak Asasi Manusia diabaikan Hanya terdapat satu partai politik Tidak adanya kompetisi dan tidak diakuinya hak milik pribadi menyebabkan etos kerjanya kurang baik.
Demokrasi Gabungan adalah demokrasi yang mengambil kebaikan dan membuang keburukan demokrasi formal dan material. Indonesia adalah salah satu negara yang menganut demokrasi gabungan ini.
Kelebihan Demokrasi Gabungan : Persamaan derajat dan hak setiap orang tetap diakui, tetapi diperlukan pembatasan untuk mewujudkan kesejahteraan kesejahteraan seluruh rakyat Kekurangan Demokrasi Gabungan : Sistem pertanggung jawaban kurang jelas, pembuatan keputusan umumnya hasil tawar menawar antara pemerintah dan parlemen sehingga menghasilkan keputusan yang tidak tegas dan memakan waktu lebih lama.
3. Berdasarkan Prinsip Ideologi :
Demokrasi Konstitusional (Demokrasi Liberal) yaitu demokrasi yang yang dilandasi oleh paham kebebasan individu dengan mengabaikan kepentingan umum. Demokrasi Konstitusional bersumber pada pandangan individualistik yang bermakna tiap individu memiliki kebebasan, sehingga tatanan pemerintahan mengarah sifat li beral. Kekuasaan pemerintah sangat dibatasi dibatasi oleh konstitusi dan campur tangan negara diusahakan sedikit mungkin terhadap kehidupan individu dan masyarakat. Negara penganut Demokrasi Liberal antara lain : Amerika Serikat , Inggris Raya , Australia. Kelebihan Demokrasi Konstitusional :
Diberikan kebebasan bagi rakyat untuk berpartisipasi dalam politik sehingga masyarakat memiliki tingkat kontribusi politik yang tinggi HAM dipegang teguh dan dijunjung tinggi oleh negara Kekurangan Demokrasi Konstitusional : Akibat dari kebebasan berpolitik, terjadi multipartai yang berlebihan yang mengakibatkan aspirasi yang belum tersalurkan s eluruhnya dengan baik Pemberian kebebasan yang cenderung tanpa disertai tanggung jawab Adanya kesenjanagan yang lebar antara golongan ekonomi kuat dan golongan ekonomi lemah dimana golongan ekonomi kuat dapat membeli suara rakyat dan suara parlemen
yang mementingkan mementingkan Demokrasi Rakyat (Demokrasi Komunis) , yaitu demokrasi yang kepentingan negara dengan mengabaikan kepentingan individu dan menekankan pada asas kolektivitas. Demokrasi ini memiliki kekuasaan terpusat terpusat pada penguasa tertinggi tertinggi dalam negara dan otoritas penguasa dapat dipaksakan kepada rakyat. Demokrasi ini bertujuan menciptakan tatanan masyarakat tanpa kelas/kasta, mengahapus hak milik perorangan dan mengedepankan hak milik bersama. Karena karakteristik karakteristik inilah sebuah negara memiliki otoritas yang kuat dalam mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Negara penganut demokrasi komunis, yaitu : Republik Rakyat Cina, Kuba, Korea Utara, Rusia Kelebihan Demokrasi Rakyat : Rakyat mudah dikontrol, diatur, dan dikuasai Keadaan perekonomian rakyatnya mayoritas sama, jadi tidak membeda-bedakan status sosial tiap orang Kekurangan Demokrasi Rakyat Mematikan peran rakyat mematikan aspirasi rakyat Hak Asasi Manusia diabaikan Hanya terdapat satu partai politik Tidak adanya kompetisi dan tidak diakuinya hak milik pribadi menyebabkan etos kerjanya kurang baik. Demokrasi Pancasila, demokrasi yang berdasarkan Pancasila dan UUD Dalam Demokrasi Pancasila sangat diharapkan adanya musyawarah untuk mufakat. Akan tetapi, bila tidak tercapai mufakat, pengambilan keputusan dapat ditempuh melalui pemungutan suara. Demokrasi Pancasila bersumber dari kepribadian dan filsafat bangsa Indonesia. Dalam demokrasi Pancasila tidak mengenal dominasi mayoritas ataupun minoritas. Kelebihan Demokrasi Pancasila : Adanyaa penghargaan terhadap hak asasi manusia dan hak-hak minoritas tidak akan diabaikan. Mendahulukan kepentingan rakyat, dalam hal ini hak rakyat diakui dan dihargai. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat, dan baru kemudian menggunakan suara terbanyak Kebenaran dan keadilan selalu dijunjung tinggi. Mengutamakan kejujuran dan iktikad baik. Kekurangan Demokrasi Pancasila :
Sistem pertanggung jawaban kurang jelas, pembuatan keputusan umumnya hasil tawar menawar antara pemerintah dan DPR sehingga menghasilkan keputusan yang tidak tegas dan memakan waktu lebih lama. Dalam pengimplementasiannya cenderung di selewengkan,kurang direalisasikan dengan baik.
4. Berdasarkan dari hubungan antaralat perlengkapan negara: Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer Demokrasi sistem parlementer semula lahir di Inggris pada abad XVIII dan dipergunakan pula di negara-negara Belanda, Belgia, Prancis, dan Indonesia (pada masa UUDS 1950) dengan pelaksanaan yang bervariasi, sesuai dengan konstitusi negara masing-masing. Demokrasi parlementer lebih cocok diterapkan di negaranegara yang menganut sistem dwipartai: partai mayoritas akan menjadi partai pendukung pemerintah dan partai minoritas menjadi oposisi. Dalam demokrasi parlementer, terdapat pembagian kekuasaan (distribution of powers) powers) antara badan eksekutif dengan badan legislatif dan kerja sama di antara keduanya. Sedangkan badan yudikatif menjalankan kekuasaan peradilan secara bebas, tanpa campur tangan dari badan eksekutif maupun legislatif.
Kebaikan demokrasi perwakilan bersistem parlementer: Pengaruh rakyat terhadap politik yang dijalankan pemerintah sangat
besar; Pengawasan rakyat terhadap kebijakan pemerintah dapat berjalan dengan baik; Kebijakan politik pemerintah yang dianggap salah oleh rakyat dapat sekaligus dimintakan pertanggungjawabannya oleh parlemen kepada kabinet; Mudah mencapai kesesuaian pendapat antara badan eksekutif dan badan legislatif; Menteri-menteri yang diangkat merupakan kehendak dari suara terbanyak di parlemen sehingga secara tidak langsung merupakan kehendak rakyat pula; Menteri-menteri akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas karena setiap saat dapat dijatuhkan oleh parlemen Pemerintah yang dianggap tidak mampu mudah dijatuhkan dan diganti dengan pemerintah baru yang dianggap sanggup menjalankan pemerintahan yang sesuai dengan keinginan rakyat. Kekurangan demokrasi perwakilan bersistem parlementer: Kedudukan badan eksekutif tidak stabil, karena dapat diberhentikan setiap saat oleh parlemen melalui mosi tidak percaya; Sering terjadi pergantian kabinet, sehingga kebijakan politik negara pun labil; Karena pergantian eksekutif yang mendadak, eksekutif tidak dapat menyelesaikan program kerja yang telah disusunnya.
Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan Demokrasi ini berpangkal pada teori pemisahan kekuasaan yang dikemukakan oleh para filsuf bidang politik dan hukum. Pelopornya Pelopornya adalah John Locke (1632-1704) dari Inggris, yang membagi kekuasaan negara ke dalam tiga bidang, yaitu eksekutif, legislatif dan federatif. Lalu Montesquieu (1688-1755) asal Prancis, memodifikasi
teori Locke itu dalam teori yang disebut Trias Politica Menurut Montesquieu, kekuasaan negara dibagi menjadi: legislatif (kekuasaan membuat undang-undang), eksekutif (kekuasaan melaksanakan undang-undang) dan yudikatif (kekuasaan mengatasi pelanggaran dan menyelesaikan perselisihan antarlembaga yang berkaitan dengan pelaksanaan undang-undang). Ketiga cabang kekuasaan itu harus dipisahkan – baik organ/ lembaganya maupun fungsinya. Negara yang menganut demokrasi ini adalah Amerika Serikat, Indonesia Kebaikan demokrasi perwakilan bersistem pemisahan kekuasaan: Pemerintah selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan oleh
parlemen, sehingga pemerintahan dapat berlangsung relatif stabil Pemerintah memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan programnya tanpa terganggu oleh adanya adanya krisis kabinet; balance dapat menghindari pertumbuhan kekuasaan Sistem check and balance dapat yang terlampau besar pada setiap badan; Mencegah terjadinya kekuasaan yang absolut (terpusat pada satu or ang) Kekurangan demokrasi perwakilan bersistem pemisahan kekuasaan: Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh; Pengaruh rakyat terhadap kebijakan politik negara kurang mendapat perhatian; Pada umumnya keputusan yang diambil merupakan hasil negosiasi antara badan legislatif dan eksekutif sehingga keputusan tidak tegas; Proses pengambilan keputusan memakan waktu yang lama.
Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum Demokrasi ini merupakan gabungan antara demokrasi perwakilan dengan demokrasi langsung. Dalam negara yang menganut demokrasi ini parlemen tetap ada, tetapi kinerjanya dikontrol secara langsung oleh rakyat melalui referendum. Jadi, ciri khas demokrasi perwakilan dengan sistem referendum adalah bahwa tugas-tugas legislatif selalu berada di bawah pengawasan seluruh rakyat karena dalam hal-hal tertentu, keputusan parlemen tidak dapat diberlakukan tanpa persetujuan rakyat. Sedangkan mengenai hal lain, keputusan parlemen dapat langsung diberlakukan sepanjang rakyat menerimanya. Negara yang menerapkan demokrasi ini adalah Swiss. Ada dua macam referendum, Referendum obligator adalah pemungutan suara rakyat yang wajib dilaksanakan mengenai suatu rencana konstitusional. Referendum ini bersifat wajib karena menyangkut masalah penting, misalnya tentang perubahan konstitusi. Perubahan konstitusi tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan rakyat. Referendum fakultatif merupakan pemungutan suara rakyat yang tidak bersifat wajib dilakukan mengenai suatu rencana konstitusional. Referendum fakultatif baru perlu dilakukan apabila dalam waktu tertentu setelah undang-undang diumumkan pemberlakuannya, sejumlah rakyat meminta diadakan referendum.
Kebaikan demokrasi perwakilan dengan sistem referendum: Apabila terjadi pertentangan antara badan organisasi negara, maka
persoalan itu dapat diserahkan keputusannya kepada rakyat tanpa melalui partai;
Adanya kebebasan anggota parlemen dalam menentukan pilihannya, sehingga pendapatnya tidak harus sama dengan pendapat partai/ golongannya Kekurangan demokrasi perwakilan dengan sistem referendum: undang-undang/ peraturan relatif lebih le bih lambat dan sulit; Pembuatan undang-undang/ Pada umumnya rakyat kebanyakan tidak berpengetahuan cukup untuk menilai atau menguji kualitas kuali tas produk undang-undang.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.softilmu.com/2015/01/Pengertian-Ciri-Macam-Macam-Demokrasi-adalah.html http://slideplayer.info/slide/3649344/ http://pkn-dragbike329yahoo.blogspot.co.id/ http://demokrasipancasilaindonesia.blogspot.co.id/2015/03/kelebihan-kekurangan-demokrasilangsung-perwakilan.html http://www.siswamaster.com/2015/11/pengertian-dan-macam-demokrasi.html#ixzz4SVxmO8xo https://ruhcitra.wordpress.com/2008/11/09/demokrasi/ http://delapan8a.blogspot.co.id/2011/02/rangkuman-demokrasi.html