teknik perbanyakan Beauveria bassiana di LPHPT YogyakartaFull description
Deskripsi lengkap
Beauveria bassiana Umum
Beauv Beauver eria ia bassia bassiana na merupakan cendawan entomopatogen, yaitu organisme heterotrof yang hidup sebagai parasit pada sera serang ngga ga.. Oleh Oleh kare karena na itu, itu, Beauveria dimanfaatkan sebagai agen hayati bassiana dimanfaatkan dalam dalam pengen pengendal dalian ian hama. hama. Cendaw Cendawan an ini telah digunakan dalam berbagai pengendalian hama serangga, salah satunya adalah wereng hijau pada padi. Klasifikasi
Klasifikasi ilmiah Beauveria bassiana adalah sebagai berikut. Kingdom
: Fungi
Filim
: Ascomycota
Kelas
: Sordariomycetes
Ordo
: Hypocreales
Famili
: Clavicipitaceae
Genus
: Beauveria
Spesies
: B. bassiana
Siklus Hidup dan Proses Infeksi
Proses infeksi cendawan ento entomo mopa pato toge gen n terh terhad adap ap inan inang gnya nya (seran (serangga gga)) dibagi dibagi menjad menjadii fase parasit dan fas fase saprob. saprob. Peny Penyer eran anga gan n pada pada serangga inang dilak dilakuk ukan an mela melalu luii penetrasi langsung langsung pada kutikula. Pada awalnya spora cendaw cendawan an meleka melekatt pada pada kutikula, selanjutnya spora berkecambah melaku melakukan kan penetr penetrasi asi terhada terhadap p kutiku kutikula la dan masuk ke hemosoel. hemosoel. Cendawan Cendawan akan bereproduksi di dalamnya dan membentuk hifa. hifa. Seran Serangg ggaa akan akan mati mati,, sedangkan sedangkan cendawan cendawan akan melanjutkan melanjutkan siklus hidup hidupnya nya dalam dalam fase fase saprob saprob.. Setela Setelah h tubuh tubuh serang serangga ga inang inang dipenu dipenuhi hi oleh oleh massa massa
miselium, tubuh tersebut akan mengeras dan berbentuk seperti mumi yang berwarna putih, hijau, atau merah muda. Setelah itu spora akan diproduksi untuk menginfeksi inang lainnya. Jamur yang hidup pada serangga mematikan inangnya melalui kerja racun yang dikeluarkan jamur tersebut. Jamur akan aktif kalau konidianya menyentuh langsung tubuh serangga. Konidia yang menempel pada tubuh serangga dalam kondisi lingkungan mikro yang sesuai akan berkecambah yang diawali dengan pembentukan tabung kecambah. Lingkungan mikro yang sangat baik untuk perkecambahan konidium adalah pada suhu 23-25oC dan kelembaban nisbi 92%. Tabung kecambah akan memanjang menembus kulit serangga menuju haemocoel, dan berkembang menjadi hifa dan kemudian ikut aliran darah, hifa menyebar ke seluruh bagian tubuh serangga. Hifa terus berkembang membentuk tangkai konidium (konidiofor), dan konidiofor mengeluarkan racun yang mematikan sel-sel serangga. Kerusakan pada struktur membran sel menyebabkan sel banyak kehilangan air sehingga serangganya mati. Setelah serangga mati, hifa terus berkembang dan menembus ke bagian luar tubuh serangga melalui lubang-lubang yang ada di permukaan tubuh serangga. Di bagian luar tubuh serangga terbentuk konidia yang mampu menyebar ke tempat lain dengan bantuan angin dan/atau percikan air hujan. Konidia yang menempel pada serangga akan tumbuh dan berkembang seperti tahaptahap yang telah diuraikan.
Proudly created by Nicko Surya Siswoyo Putra A34090007