Pengertian Barrier Istilah barrier diguakan barrier diguakan untuk menggambarkan bentuklahan hasil dari suatu pengendapan pengendapan yang yang dipisahkan dipisahkan dari dari daratan pantai pantai oleh laguna, laguna, teluk atau rawa yang muncul muncul ke permuk permukaan aan.. Barrier Barrier ini disus disusun un oleh oleh material material beruku berukuran ran berang berangkal, kal, kerikil kerikil,, namun namun secara secara umum umum didomi didominas nasii oleh oleh material material beruku berukuran ran pasir pasir dengan dengan sedikit lempung atau lanau. Hubungannya dengan pantai yakni memilik bentangan yang sejajar pantai dengan pantai hasil dari transportasi material sedimen yang kuat. Laguna atau teluk, daerah pasang surut dan rawa-rawa yang terhalang oleh barrier biasanya biasanya sangat produktif produktif secara ekologis ekologis karena tempat ini merupakan merupakan sumber sumber makana makanan n bagi bagi kerang kerang,, krusta krustasea sea dan inverte invertebrat brata, a, tempat tempat pembib pembibitan itan ikan ikan dan habitat bagi berbagai burung dan mamalia. Barrier sendiri dapat terbentuk akibat adanya suatu sistem barrier yang lebih besar yang meliputi meliputi daerah perairan dekat pantai , sedimentasi sedimentasi dari daratan yang kuat. Terbentuk secara relatif sejajar atau tegak lurus dengan pantai dan dipengaruhi oleh oleh proses proses-pro -proses ses di daerah daerah litoral litoral dan gelombang gelombang air laut. laut. Secara Secara garis garis besar besar terbentuknya sistem barrier ini meliputi beberapa proses yang sangan berpengaruh yakni adanya pasokan material sedimen, adanya gelombang air laut dan angin serta naik turunny turunnyaa permuk permukaan aan air laut. laut. Barrier Barrier merupa merupakan kan suatu suatu bentuk bentuklaha lahan n daerah daerah pantai hasil hasil pengendapa pengendapan n yang sangat sangat dinamis dinamis karena karena sangat cepat cepat dipengaru dipengaruhi hi oleh pasokan pasokan material sedimen sedimen daratan, perubahan perubahan muka air laut, serta gelombang gelombang air laut. Selama terjadinya proses gelombang air laut yang besar maka akan mengerosi material sedimen berukuran berukuran kerikil,pasir menuju laut sehingga sehingga membentuk membentuk seperti teluk kecil akibat endapan material tersebut yang dikenal sebagai inlet . Permanen inlet akan menghubungkan antara laguna atau teluk, dan laut terbuka yang dikontrol oleh adanya gelombang air laut. Erosi dan sedimentasi di sekitar inlet menyebabkan inlet mengalami migrasi,mengendap kembali dan kadang-kadang menutup.
Morfologi dan Jenis Barrier
Gbr 1.1. Klasfikasi Sistem Barrier ( Ollerhead, 1993 ) Barrier merupakan suatu bentuklahan hasil dari suatu pengendapan yang terpisah dari daratan oleh sebuah teluk, laguna atau rawa dan sebagai penghalang antara daratan dan proses-proses pantai terbuka. Terdiri dari pasir atau kerikil, atau campuran keduanya, dan endapan sedimen yang halus yang terakumulasi dalam rawa-rawa dan laguna di belakang barrier. Dimensi dari suatu barrier dapat terdiri dari berbagai ukuran dari beberapa puluh meter untuk tanggul sungai kecil, dengan jutaan meter kubik material sedimen, dan bisa sampai ratusan kilometer. Ada cukup perbedaan proses pembentukan barrier antara dinamika material sedimen berukuran pasir dengan kerikil atau kerakal. Barrier yang disusun oleh material pasir dapat terjadi akibat dari transportasi oleh angin atau gelombang air laut. Namun, untuk material berukuran kerikil atau kerakal terjadi akibat adanya proses gelombang air laut yang cukup kuat. Barrier berkembang baik pada daerah microtidal tepi pantai seperti timur pantai Amerika Utara, Amerika Selatan, timur pantai Australia, Afrika Selatan dan
Barat Eropa dari Belanda ke Denmark dan bagian dari Baltik. Barrier juga bisa terbentuk di danau besar seperti Great Lakes di Amerika Utara, dan salah satu peneliti awalnya adalah GK Gilbert (1890) pada barrier yang terbentuk di sepanjang Danau Bonneville. Di daerah dengan volume suplay sedimen yang besar seperti pantai timur Great Barrier Reef, Australia Selatan theremay menjadi salah satu barrier yang terbentuk paling tua. Namun, banyak juga barrier yang sudah tenggelam dan tererosi seperti di pantai timur Amerika Utara . Ada berbagai usaha dari peneliti untuk menghasilkan suau klasifikasi barrier termasuk seperti klasifikasi dari Zenkovitch (1967). Namun pada tahun 1993 muncul klasifikasi barrier berdasarkan geometri barrier dan jumlah ujung bebas yakni oleh Ollerhead. Klasifikasi ini berguna untuk menentukan kelas dari suatu barrier. Secara umum, ada kecenderungan stabilitas barrier meningkat dari pulau-pulau penghalang dengan dua ujung bebas, menjadi hanya satu ujung bebas, bahkan tidak memiliki ujung bebas. Tidak ada ujung bebas Barrier tanpa ujung bebas termasuk di dalamnya adalah tombolo, dan barrier yang dibentuk dari suatu pantai, teluk dan muara sungai (Gambar 10.1). Tombolo Alam yang menghubungkan pulau yang satu dengan yang lain antara pantai dengan pulau di laut dan umumnya terbentuk karena pembiasan gelombang dan difraksi sekitar pulau (Zenkovitch, 1967; Sanderson dan Elliot, 1996; Flinn, 1997; Mariner et al, 2008). Pada umumnya juga tergantung dari angin dan gelombang yang berpengaruh. Di satu sisi mungkin tombolo dapat terlindung dari yang lain, namun jika te. Di pantai banyak kasus di kedua sisi dipisahkan oleh sebuah kolam atau rawa (Gambar 10.2A), meskipun hal ini dapat diisi dalam waktu alih oleh gundukanjadi gelobang air laut atau angi yang besar maka tombolo akan terabrasi. Pada skala yang lebih kecil, terbentuknya sebuah pemecah gelombang di lepas pantai dapat menyebabkan pembentukan pertama dari pantai relatif menonjol dapat tumbuh menuju breakwater yang membentuk tombolo kecil (Silvester dan Hsu, 1993; Bowman dan Pranzini, 2004).
Gbr 1.1. Sistem barrier tanpa ujung bebas Baymouth dan mid-bay terbentuk akibat adanya pasokan material sedimen dari daratan yang tertransport menuju ke sebuah teluk atau sepanjang sisi dalam teluk (Angka 10.2b, c). Dalam beberapa kasus, adanya transportasi sedimen dari daratan menuju dari kedua sisi sehingga barrier mulai terbentuk dari kedua sisinya. Namun, ada juga yang mulai terbentuk dari satu sisi saja. Apabila suatu barrier terbentuk awal, sehingga dapat mengurangi gelombang air laut di dalam teluk dan barrier tunggal terbentuk. Jika channel masuk material sedimen di teluk relatif dalam, maka midbay atau baymouth dapat berkembang dan selanjutnya membentuk outer barrier. (Gambar 10.2b).
Satu Ujung Bebas
Gbr 1.1. Sistem barrier satu ujung bebas Kelas ini merupakan endapan barrier satu arah yang salah satu ujungnya bebas atau tidak menyambung dengan daratan atau pulau yang lain,dan ujungnya berbentuk runcing. Untuk Cuspate Forelands barrier terbentuk dari dua arah yang menjadi satu dengan besar gelombang air laut yang relatif sama besarnya yang pada umumnya berorientasi dengan garis pantai (Sanderson et al, 2000.). Terbentuk akibat adanya gelombang angin dari sebuah pulau atau karang sebagai akibat dari adanya gelombang refraksi sekitar
pulau (Gambar
10.3A) atau sebagai
perpanjangan dari titik di mana ada gelombang konvergensi (Gambar 10.3b). Pada umumnya juga dapat terbentuk pada garis pantai lurus di mana barrier ini terbentuk realtif tegak lurus terhadap pantai. Titik Pelee di ujung barat Danau Erie adalah contoh dari ini (Kotak 7.3 dan Gambar 7.21c). , pasir dan kerikil merupakan
penyususn utama dari suatu barrier di Tanjung Dungeness di selatan pantai Inggris dimana telah berevolusi selama 5000 tahun terakhir (Long et al, 2006.). Ketahanan dari barrier ini karena seimbangnya antara transporatasi sedimen dan gelombang air laut yang bekerja meskipun ada ada perubahan yang cukuebutp besar dalam bentuk dari suatu gundukan, pantai dan rawa yang membentuk barrier (Coakley, 1976; Panjang et al, 2006). Spit barrier jauh lebih banyak terbentuk secara signifikan di seluruh dunia daripada cuspate forelands dan di barrier ini terbentuk karena adanya perubahan orientasi garis pantai, akibat adanya material sedimen yang diendapkan di suatu teluk. Untuk penyusunnya selain material kerikil, pasir juga disusun oleh hasil abrasi karang atau moraine glasial yang terendapkan di pantai. Hal ini berguna untuk
membedakan
antara
continuation
spits,
di
mana
arah progradation meludah sejajar dengan garis pantai, dan flying spits yang meninggalkan garis pantai. Pada tipe barrier ini juga sangat erat kaitannya dengan proses gelobang air laut dan material sedimen yang ada. (Gambar 10.3c). Untuk ukuran spit dapat berkisar panjang dari <100 m di muara dan teluk (Gambar 10.3d) Selain itu seperti Long Point di Danau Erie yang ukuran spit dapat mencapai sekitar 40 km.
Gbr 1.1. Sistem barrier satu ujung bebas (spit)
Dua ujung bebas
Gbr 1.1. Sistem barrier dua ujung bebas Pulau barrier pada umumnya di seluruh dunia terbentuk pada paparan atau pantai yang memiliki kelerengan yang landai (tidak curam) yang cenderung membentuk rantai pulau-pulau, yang dipisahkan oleh inlet pada daerah pasang surut, yang terbentuk secara paralel dengan daratan pantai dan membentuk laguna atau teluk relatif lebar dan panjang (1-5 km ). Berdasarkan klasifikasi barrier termasuk ke dalam barrier yang memiliki dua ujung bebas namun ada juga sebagian kecil barrier dalam deretan rantai pulau-pulau melekat dengan daratan pantai yang dipisahkan juga dengan laguna kecil yang menjembataninya (Gambar 10.4) sehingga beberapa bentukan tersebut dimasukkan ke kelas spit. Pulau barrier di Kouchibouguac Bay, ditunjukkan dalam Gambar 10.4, merupakan bagian dari rantai pulau-pulau yang lebih besar di sebelah selatan-timur pantai New Brunswick
yang merupakan salah satu dari empat rantai hambatan dalam Teluk St Lawrence yang terbentuk di sepanjang pantai New Brunswick, Prince Edward Island dan Kepulauan de la Madeleine (Owens, 1974; McCann, 1979). Pulau barrier ini merupakan barrier yang terbentuk pada lingkungan microtidal yang dipengaruhi oleh aktivitas gelombang air laut, dan hadirnya es untuk beberapa bulan dalam setahun. Teluk St Lawrence merupakan barrier yang terbentuk memanjang membentuk suatu sistem barrier yang memanjang dari utara ke selatan sepanjang
pantai
timur
Amerika
Serikat
sampai
Teluk
Gbr 1.1. Sistem barrier dua ujung bebas ( Pulau Barrier )
Meksiko.
Gbr 1.1. Penampang Pulau Barrier
Struktur dan komponen Barrier Sistem Meskipun ada beberapa perbedaan antara tiga jenis secara umum dalam sistem barrier yang telah dijelaskan di atas, namun sangat mungkin juga untuk mengenali enam komponen utama atau sub-lingkungan (McCubbin, 1982; Oertel, 1985) sebagian besar atau semua yang umum untuk semua jenis dalam suatu sistem barrier (Gambar 10.5). Yakni termasuk: (1) daratan pantai yang dilindungi oleh suatu barrier dan yang termasuk di dalamnya suatu teluk atau daerah estuarin yang memanjang, (2) laguna, teluk atau rawa yang luas yang memisahkan antara barrier dari daratan, (3) sub-aerial barrier, termasuk di dalamnya berupa pantai, dunes, dan endapan-endapan material sedimen di daaerah backbarrier , (4) endapan sedimen sub-aqueous platform (paparan) yang berhubungan dengan dasar laut yang meerupakan penahan dan membangun suatu barrier, (5) shoreface yang membentang sepanjang lepas pantai terbentuk dari suatu pantai yang muncul di permukaan laut, (6) inlet dan tidal delta (pasang surut) yang berhubungan dengan suatu pulau barrier yang terbentuk, setidaknya hanya terbentuk pada periode tertentu pada semua jenis barrier yang lain. Suatu daratan yang terkait dengan suatu sistem pulau barrier pada umumnya berupa suatu dataran rendah suatu delta atau dataran pantai, yang sering ditandai dengan terbetnuknya suatu teluk dangkal dan muara sungai ( channel ) yang telah tenggelam. Spit barrier dan baymouth barrier akan terbentuk pada pantai yang lebih
curam dan pada umumnya menyatu pada suatu tanjung di pintu masuk ke teluk atau sepanjang sisi dari suatu teluk. Namun, teluk itu sendiri harus relatif dangkal, memiliki pasokan sedimen yang cukup, sehingga menyebabkan berkembangnya platform barrier menjadi komponen sub-aerial barrier.
Gbr 1.1. Komponen dan struktur sistem barrier
Daratan tersebut juga mungkin memiliki berbagai pantai berpasir yang terlindungi, zona pasang surut atau rawa-rawa. Lima komponen utama atau sublingkungan dipengaruhi juga oleh lingkungan pengendapannya yang ditandai dengan adanya endapan material sedimen yang luas dan proses sedimentasi yang
bekerja. Dengan adanya proses transport sedimen dari suatu komponen ke komponen yang lain menyebabkan terjadinya evolusi dari suatu sistem barrier yang arah dan intensitasnya dikendalikan oleh proses erosi dan sedimentasi. Akibatnya, sebagian sistem barrier menjadi sangat dinamis pada suatu kisaran skala waktu baik puluhan tahun sampai berabad-abad. Beberapa bentukan yang umum bisa terbentuk dari satu atau lebih lingkunagan pengendapan (Gambar 10.5). Pantai yang terbentang memanjang sepanjang arah laut dari suatu sistem barrier merupakan bagian utama dari daya tarik untuk tujuan rekreasi. Selain itu, pantai juga dapat ditemukan di sepanjang laguna, daratan dan muara, dimana gelombang air laut dapat mengerosi aktif sepanjang pantai tersebut. Dataran pasang surut ( tidal flat ) terbentuk pada zona pasang surut dan datarn banjir suatau delta serta dalam laguna atau teluk. Rawa juga berkembang pada suatu garis pantai yang dilindungi oleh suatu sitem barrier seperti halnya di suatu daratan. Yang terakhir berkembangnya suatu dunes (gumuk) yang dapat berkembang pada suatu daratan pantai, paparan laguna, dan juga dapat terbentuk pada barrier itu sendiri.