Mata Kuliah Beton Beton II
VII-0
MODUL MINGGU KE VIII BAB VII. DESAIN KOLOM PENDEK DAN LENTUR BIAKSIAL
DAFTAR ISI
7.
PENENTUAN TIPE KOLOM .........................................................
1 7.2 7.3 7.4 7.4. 7.4.1 1 7.5 7.! 7.7 7.$
PERKIRAAN AW AWAL UK UKURAN KO KOLOM........................................ CHECK KEL KELANGSINGAN KOL KOLOM ... ............................................. GESER PA PADA KO KOLOM .. ................................................................ SENG SENGKA KANG NG SPIR SPIRAL AL .... ...... ..... ...... ..... ..... ...... ..... .... ..... ...... ...... ..... ..... ...... ..... .... ..... ...... ..... ..... ...... ..... .... ..... ... PANJANG PE PENALURAN TU TULANGAN KO KOLOM .. ........................ KOLOM LENTUR BIAKSIAL........................................................ PEMBAHASAN KA KASUS I "KOLOM PE PENDEK#............................. PEMBAHASAN KA KASUS II "K "KOLOM LE LENTUR BI BIAKSIAL#..........
BAB. VII DESAIN KOLOM PENDEK DAN LENTUR BIAKSIAL 7.1 PENENTUAN TIPE KOLOM
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir.. Muhammad Aminullah MT Ir MT.. STRUKTUR BETON II
VII-1 VII-1 VII-1 VII-2 VII-4 VII-4 VII-5 VII-! VII-$ VII-12
Mata Kuliah Beton II
VII-!
Untuk rasio eksentrisitas e/h kurang dari 0.1, dimana beban aksial yang sangat besar , lebih efesien menggunakan tipe kolom spiral
Untuk kondisi dimana beban momen lentur yang bekerja relatif besar dan
aksial yang relatif kecil atau rasio eksentrisitas lebih dari 0.2, disarankan perencanaan kolom dengan penulangan pada kedua sisi. Akan lebih efektif dengan kolom persegi empang panjang untuk menambah tinggi jarak dari sumbu momen. Penulangan kolom dengan sisi, disarankan untuk kondisi beban bekerja
aksial yang relatif besar dan momen lentur yang relatif kecil, atau untuk rasio eksentrisitas kurang dari 0.2.
7.2. PERKIRAAN AWAL UKURAN KOLOM !engan menggunakan persamaan beban aksial maksimum nominal, dapat digunakan untuk menghitung perkiraan a"al kolom
U%&'( ()*)+ ,%(/% ,0/* " .7#
Pn (max) = 0.85 � 0.85 fc' ( Ag - Ast ) + f y Ast �
�
�
Pn (max) = 0.85x 0.7 � 0.85 fc' ( Ag - Ast ) + f y Ast
�
0.85 fc' ( Ag - Ast ) + f y Ast Pn (max) = 0.56 �
�
(7.1)
U%&'( ()*)+ ,%(/% 0, " .!5#
Pn (max) = 0.80 � 0.85 fc' ( Ag - Ast ) + f y Ast �
�
�
Pn (max) = 0.80x0.65 � 0.85 fc' ( Ag - Ast ) + f y Ast
�
' Pn (max) = 0.5 � 0.85 fc ( Ag - Ast ) + f y Ast
�
#$.2%
7.3 CHECK KELANGSINGAN KOLOM &fek kelangsingan dapat diabaikan apabila memenuhi persyaratan berikut,
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
�M �"# - ! � ! r �M
k l u
VII-
#$.'%
dimana k ada lah faktor panjang efektif, untuk portal terkekang nilainya kurang dari 1 l u = panjang kolom efektif tanpa sokongan r = radius girasi, 0.3 h untuk kolom persegi dan 0.25 d untuk kolom spiral (1 adalah momen ujung terfaktor yang terkecil pada kolom. (2 adalah momen ujung terfaktor yang terbesar pada kolom.
7.4 GESER PADA KOLOM
Perencanaan geser pada kolom, seperti juga pada balok, harus memenuhi persamaan yaitu, V u
V n
#$.%
!imana )u adalah *eban geser terfaktor adalah faktor reduksi untuk geser sebesar 0.$+
)n adalah uat geser nominal, yang dihitung berdasarkan V n
=
V c
+
V s
#$.+%
dimana )c adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh beton )s adalah kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser -ulangan geser diperlukan apabila memenuhi persamaan diba"ah ini, V u
V c
#$.%
ilai )c dari persamaan diatas untuk kolom adalah
� Nu � f c' !+ Vc = � b d � !# A � � 6 w g � �
#$.
%$u/Ag harus dalam (pa atau #/mm2% ilai )s untuk tulangan geser yang tegak lurus sumbu aksial adalah, V s
=
Av f y d s
#$.%
etentuan (engenai -ulangan eser. !imana u adalah beban aksial terfaktor A adalah luas tulangan sengkang/transersal yang dibutuhkan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
VII-"
s adalah spasi tulangan sengkang d adalah tinggi dari tulangan utama ba"ah ke sisi atas permukaan penampang.
34 5.10.1061,2,' 1. -ulangan sengkang, paling kecil ukuran !610 untuk tulangan longitudinal lebih kecil dari !6'2. dan paling kecil !61' untuk tulangan longitudinal diatas !6'2 atau tulangan longitudinal berupa bunder tulangan. 2. 3pasi tulangan sengkang tidak boleh melebihi 1 kali diameter tulangan longitudinal, kali diameter batang/ka"at sengkang, atau ukuran terkecil dari komponen struktur tekan tersebut. '. -ulangan longitudinal akan mempunyai tahanan lateral apabila diletakan pada sudut tulangan sengkang atau kait ikat yang sudut dalamnya kurang dari 1'+ derajat. . -idak boleh ada tulangan pada jarak bersih 1+0 mm pada setiap sisi sengkang atau sengkang ikat.
ambar $.1 -ulangan 7ongitudinal olom
34 1'.+.61 dan 1'.+.+6'
+. Apabila )u80.+)c, maka spasi tulangan geser tegak lurus sumbu aksial tidak boleh melebihi d/2, dan juga mempertimbangkan ketentuan pada point 2.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
VII-#
. Apabila 0.+)c 9 )u 9 )c, maka harus dipasang tulangan geser , yang f c' bw s luasnya minimal adalah Av = #$.5%, tapi tidak boleh kurang dari !6 f y
Av
=
! bw s " f y
#$.10%, b" dan s dalam satuan milimeter.
$. Apabila )u 9 0.+)c, secara teoritis tidak diperlukan tulangan geser, akan tetapi tetap diperlukan tulangan geser dengan mengacu kepada syarat penulangan geser pada 34 5.10.10 seperti pada point 2.
Penjelasan mengenai penulangan geser kolom dan ketentuan lainnya dapat dilihat pada gambar diba"ah ini,
ambar $.2 Penulangan 3engkang olom
7.4.1 Sengkang Spia! Persentase tulangan spiral +%+'+ adalah
A g f c' s = 0.#5 - ! A c f y
#$.11%
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
VII-5
7uas tulangan spiral adalah,
s =
#a s ( Dc - d b ) sDc
#$.12%
dimana Dc = diameter dari inti diameter luar spiral, as = luas pena mpang tulangan spiral da n d b = diameter tulangan spiral :arak tulangan spiral dari as ke as sebagai berikut,
p d s f y
s � 0.#5 Dc f c' � ( Ag $ Ac ) -!
#$.1'%
�
7.5 PANJANG PENALURAN TULANGAN KOLOM,
Pembahasan lebih luas akan dibicarakan pada modul tersendiri mengenai panjang penyaluran. Panjang penyaluran # ld % batang ulir dan ka"at ulir dalam kondisi tarik harus memehuni persyarata berikut, #34 1.262% Panjang penyaluran ld tidak boleh kurang dari '00 mm
!15 atau lebih
!22 atau lebih besar
kecil dan ka"at yang
ulir l d
disambung/disalurkan tidak kurang dari db,
d b
3pasi
bersih
batang6batang
selimut beton bersih tidak kurang dari db,
=
! f y
l d
5 f c'
d b
#$.1%
=
" f y 5 f c'
#$.1+%
dan sengkang sepanjang penyaluran ld tidak kurang dari persyaratan minimum Atau 3pasi
bersih
batang
yang
disambung/disalurkan tidak kurang dari 2db dan selimut bersih beton tidak kurang dari db asus lainnya
l d d b
=
!8 f y
l d
5 f c'
d b
#$.1%
=
% f y !0 f c'
#$.1
%$;aktor6faktor pada persamaan diatas diterangkan sebagai berikut, ;aktor lokasi penulangan <1 ;aktor pelapis < 1, #tanpa epo=i%
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
VII-6
;aktor ukuran tulangan, < 0. , untuk !15 atau lebih kecil dan < 1 untuk !22 atau lebih besar. ;aktor beton, < 1, untuk beton berat normal. Panjang minimum penyaluran tumpang tindih untuk kondisi tarik adalah 1.3 l d . #34.1.1+61%.
7.! KOLOM LENTUR BIAIAL
3elama ini perencanaan kolom yang dibebani aksial dengan momen pada satu sumbu, sebenarnya tidak biasa untuk kolom menerima beban aksial dan momen bekerja pada dua sumbu. >ontoh hal yang sering terjadi untuk kolom lentur biaksial adalah kolom pada sudut bangunan, demikian juga tiang jembatan. olom lentur biaksial dimana lentur terhadap dua sumbu akan mempunyai eksentrisitas pada kedua sumbu yaitu e= dan ey. 4lustrasi kolom yang dibebani biaksial dapat dijelaskan pada gambar diba"ah ini,
ambar $.' *eban *iaksial pada olom
Untuk kolom bulat , jika dibebani lentur terhadap sumbu = dan y, momen biaksial dapat dihitung dengan mengkombinasikan kedua momen atau eksentrisitasnya, yaitu, M u
=
( M ux )
+
( M uy )
#$.1%
Atau e
=
(e x )
+
(e y )
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
#$.15%
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
VII-7
Untuk kolom persegi , sebaiknya dibuat diagram interaksi tiga dimensi seperti gambar diba"ah ini,
ambar $. 4nteraksi Aksial dan *iaksial (omen
apasitas aksial kolom yang dibebani lentur biaksial seperti disampaikan oleh *resley adalah
! Pu
=
! Pnx
+
! Pny
-
! P n 0
#$.20%
!imana Pu adalah beban aksial terfaktor Pn= adalah kapasitas nominal aksial jika beban ditempatkan pada eksentrisitas
e= atau ey<0. Pny adalah kapasitas nominal aksial jika beban ditempatkan pada eksentrisitas
ey atau e=<0. Pn0 adalah kapasitas nominal aksial jika beban ditempatkan pada eksentrisitas
e=<0 dan ey<0. !ari gambar $.' dapat dijelaskan sebagai berikut, (u= adalah momen pada sumbu = yaitu Pu = ey. e= adalah eksentrisitas dihitung sejajar sumbu = sama dengan
M uy Pu
=
Pu ex P u
ey adalah eksentrisitas dihitung sejajar sumbu y. = adalah panjang sisi kolom sejajar sumbu = y adalah panjang sisi kolom sejajar sumbu y 7.7 PEMBAHASAN KASUS I "PERENCANAAN KOLOM PENDEK#
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
A.
BEBAN BEKERJA
Pu Mu Vu B.
! ! !
"# ton $% t& '(# ton
MATERIAL PROPERTIES
f)c
!
*+ Ma
!
*++ kg,c&-
fy
!
.++ Ma
!
./+++ kg,c&-
0s
!
-/$++/+++
!
-$/+++/+++ kg,c&-
y
!
+(+++$1
! ! !
d) t lu .
VII-8
Ma
+("# faktor reduksi kolo& ersegi "(# c& Asumsi awal rasio tulangan +(+-# *++ c& tinggi kolo& tak tersokong
PERTAN!AAN " 2encanakan ukuran ena&ang " 2encanakan enulangan kolo& " 3heck geser dan rencanakan enulangan geser " 4itung an5ang enyaluran tulangan kolo&/ kolo& diasu&sikan enya&bungan dari tulangan kolo& lantai dibawahnya(
#.
PER$IT%N&AN
1P'r(itungan dim'nsI
Ag
!
*
Pu +(.#6f)c7fy t8 "# 9$+++, +(.# :*++ 7 .+++x+(+-#;
!
*"$($$
c&-
h est
!
$1(++*
c&
h
!
.+ c&
b
!
*+ c&
Agr
!
$/-++ c&-
d)
!
#(#+ c&
d
!
*# c&
)
*"$($$ c&-
'+ +'langsingan +olom
klu
*.<$-6M$,M-8
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
VII-%
r !
r
+(* x h $.(.+ c&
Karena struktur ini adalah orta terkekang &aka asu&si k
!
$
M$,M-/ <<<<<= secara nor&al akan berkisar antara 7+(# sa&ai <+(#/ &aka asu&si M$,M-
!
+(#
!
$ x *++,$.(.
!
-#(++
!
-%
klu r
*.<$-6M$,M-8
3
=
-#(++
""""") +'langsingan dia,ai+an
$itung nilai '- d/( dan '/(
!
'
Mu , Pu $% , "# +(-'' & -% c&
d/(
!
#(#,.+
!
!
'/(
+($.
-'("1,.+ +("1
0
P'r(itungan
dari +ura
P'nam2ang dir'na+an ,'ntu+ 2'rs'gi d'ngan 2'nulangan 2ada * sisi-
%ntu+ sum,u 'rti+al
Pu Ag(+(%#
f)c
!
"# x 6$+++8 +("#x$-++x+(%#x*++
!
+(*-'
%ntu+ sum,u (ori4ontal
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
Pu Ag(+(%#
VII-!0
e
x
f)c
h
!
+(--"-..
Dari diagra& interaksi/
< >ntuk ena&ang ersegi dengan enulangan ada - sisi dan fy!.++ Ma didaat/
$
d),h
!
+($
<<<<<<<=
r$
5
6.6176
-
d),h
!
+($#
<<<<<<<=
r-
5
6.6187
&elalui interolasi untuk d),h ! +($. / didaat r
!
!
!
+(+$"%% $(- <<<<<<<=
untuk f)c ! *+
rxb +(+$"1 x $(+(+-+-#
7
P'r(itungan Tulangan
Ast
!
x Agr -.(*++ -/.*+(++
c&&&-
ilih
%
D
-+
Ast
!
-/#$*(-'
Pu
!
Pn
&&-
=
-/.*+(++ && -
OK..99
+(%# f)c 6Agr
kg
.++($-
ton
+(% Pn +(%9+("#9.++($-+%(+"
:
ton
=
"# ton
OK..99
('+ g's'r
('+ tiga +ondisi g's'r di,awa( ini
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
VII-!!
1
Tulangan g's'r/s'ng+ang di2'rlu+an a2a,ila ;u)
*
A2a,ila 6.7
; < ;u <
;
; - ma+a diguna+an
tulangan minimum SNI =.16.16 dan 13.7.0"1 > 13.7.7"3
3
A2a,ila ;u < 6.7
; - ma+a s'ara t'oritis tida+ di2'rlu+an tulangan g's'r -
tul g's'r m'ngau +' SNI =.16.16
Vc
:$7 6 Nu,$.(Ag8; x s?rt6f)c,"8( bw(d
!
Vc
!
*-+/1'#(#%
N
*-/+1'(#"
kg
*-($+ ton
+(# Vc
!
+('#
!
$-(+. ton
=
'(# ton
&aka diilih dia&eter tulangan sengkang &ini&u& yaitu D<$+ untuk tulangan longitudinal D @ *- 6NI 1($+($+<$8 asi vertikal tulangan sengkang diilih yang terkecil dibawah ini 6NI 1($+(#<-/*8 < $% x D
!
$% x -+
*"+ &&
< .% x Ds
!
.% x $+
.%+ &&
>kuran terkecil kolo& !
*++ &&
Maka diilih tulangan sengkang adalah D$+ <
8
*++ &&
Pan?ang P'n@am,ungan Tulangan Kolom
>ntuk tulangan D<$1 &enggunakan ersa&aan sbb/
ld
ld
=
!! f :6$-x.++x$(+ y 5
f c'
xd b
x $(+ x $(+8,-#xs?rt6*+8;x-+
'+$(+%.%'*"&&
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
VII-!
'+($$c&
&aka an5ang enyaluran tulangan kondisi tarik adalah NI $.($#<$ $(*xld !
$(* x '+($ 1$($.c&
7.$ PEMBAHASAN KASUS II "KOLOM LENTUR BIAKSIAL#
I
ORKIN& LOA#
Pu Mux Muy II
! ! !
$-+ton $.t& $-t&
MATERIAL PROPERTIES
3oncrete data f)c
!
-+
Ma
!
-++ kg,c&-
fy
!
.++
Ma
!
./+++ kg,c&-
0s
!
-/$++/+++
Ma
!
y
!
+(+++$1
! ! !
d) t lu
kg,c&-
+("#faktor reduksi kolo& ersegi 'c& +(+-# *++c&
III
AL%LATION
1
P'r(itungan dim'nsi- 2ro2'rti dan rasio tulangan Pn
-$/+++/+++
!
+(% :+(%# fc 6Ag
Pu
!
+(% :+(%# fc 6Ag
Pu
!
+(% :+(%# fc 6Ag< Ag8 7 fy Ag;
$-+x$+++
!
+(%x +("# x:+(%# x-++ x :Agr< +(+-#Agr;7.+++x(+(+-#Agr;
$-++++
!
Agr
!
b
!
-1(."%$$-$1 c&
h est
!
-1(."%
c&
h
!
*#
c&
b
!
*#
c&
Agr
!
$/--#
$*%($1+
Agr
%"%
c&
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
c&-
)
%"%(*' c&-
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
VII-!"
d
!
-%
c&
diilih tulangan
% Ast
D
-#
=
*/1-'
&&-
dengan osisi &erata setia sisi/ tia sisi ada
3 D-#
rasio tulangan yang digunakan adalah
t
!
*1-"(11 , $--#x$++ +(+*-
*
$itung
'
Pn
!
Muy , Pu $- , $-+ +($++
&
$+
'/
!
c&
$+,*# +(-1
!
h
Ag
!
$/--#
!
$%1(%%
c&in-
secara endekatan daat &enggunakan diagra& interaksi A3I f)c ! * ksi/ ha&ir sa&a dengan !-+ Ma fy!"+ ksi ! .$* Ma/ ha&ir sa&a dengan .++ Ma/ didaat/ Pnx Ag
Pnx
3
$itung
!
$(.++
+si
!
-"#(%-#
kis
!
$-+(.$1
ton
Pn@
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II
Mata Kuliah Beton II
VII-!#
!
'@
Mux , Pu $. , $-+
!
'@/@
+($$'
&
$$('
c&
$$("',*# +(**
!
h
secara endekatan daat &enggunakan diagra& interaksi A3I didaat Pny
!
Ag
Pny
0
$itung
$(*++
+si
!
-."(%*%
kis
!
$$$(%$'
ton
Pn6
dari tabel A3I didaat untuk !+(+*-/ erte&uan garis dengan su&bu vertikal didaat Pn+
!
Ag
Pn+
7
-(.#+
+si
!
."#($1.
kis
!
-$+('**
ton
$itung Pu
! ! ! ! = + Pu Pnx Pny P n 0 !
!
P u
Pu
!
+(+$*
'1(11
ton
aksial no&inal ena&ang 5ika beban Pu dite&atkan ada eksentrisitas yang ditin5au ada kedua su&bu
aksial yang ter5adi &e&enuhi dari ena&ang awal yang didesain dengan eksentrisitas ex dan ey/
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Ir. Muhammad Aminullah MT. STRUKTUR BETON II