SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016
MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN
BAB V GAMBA MBAR BANG BANGU UNAN AIR DAN DAN IRIGASI
PENYUSUN Imam Alfianto
KEMENTERIAN KEMENTERIAN PENDIDIKA PENDIDIKAN N DAN KEBUDAYAAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA T ENAGA KEPENDIDIKAN 2016
BAB V GAMBAR GAMBAR BANGUNAN BANGUNAN AIR DAN IRIGASI IRIGASI
Tujuan Pembelajaran: -
Menge Mengeta tahu huii penge pengert rtia ian n bang bangun unan an air air dan dan irig irigas asi. i.
-
Mem Memaha ahami je jenis nis sa saluran uran..
-
Memah Memaham amii peta peta dan dan kon konst stru ruks ksii ban bangu guna nan n air air..
Pengertian Irigasi Arti irigasi pada umumnya umumnya adalah: adalah: usaha mendatangkan air dengan membuat bangunan-bangunan dan saluran-saluran untuk mengalirkan air guna keperluan pertanian, membagi-bagikan air ke sawah-sawah atau ke ladang-ladang dengan cara teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi, setelah air itu dipergunakan dengan deng an sebaik-baiknya.
Susunan Saluran Kalau diamati, jalan air dari bangunan penangkap air pada sungai sampai petak-petak sawah akan melalui saluran yang ukurannya berturutturut makin kecil. Urutan saluran dimulai dari yang terbesar menuju ke kecil adalah sebagai berikut: 1) saluran primer, 2) saluran sekunder, 3) saluran tersier, 4) saluran kuarter.
Defini Definisi si - defini definisi si 1. Operasi Operasi adalah adalah kegiatan kegiatan pengatu pengaturan, ran, pengal pengalokas okasian, ian, serta serta penyediaan penyediaan air air dari sumber air untuk mengoptimalkan pemanfaatan prasarana sumber daya air 2. Pemeliharaa Pemeliharaan n adalah adalah kegiatan kegiatan untuk untuk merawat merawat sumber sumber air air dan prasara prasarana na sumber daya air yang ditujukan untuk menjamin kelestarian fungsi sumber air dan prasarana sumber daya air 3. Jaringan Jaringan irigasi irigasi adalah adalah saluran saluran dan bangunan bangunan yang yang merupaka merupakan n satu kesatuan kesatuan dan diperluk diperlukan an untuk untuk pengaturan pengaturan air air irigasi, irigasi, mulai mulai dari dari penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangannya 1
4. Daerah irigasi adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi. Daerah irigasi terbagi menjadi: (1)DI teknis, (2)DI setengah teknis, (3)DI sederhana 5. Perkumpulan petani pemakai air (P3A) adalah wadah perkumpulan dari petani atau kelompok tani yang mengelola air irigasi dalam satu jaringan irigasi kecil. Di Jawa Timur disebut HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air). 6. Jaringan irigasi kecil adalah jaringan irigasi dengan luas areal kurang dari 500 ha, yang tercatat dalam inventarisasi Buku Pintar Daerah Irigasi PU 7. Petak irigasi adalah petak tanah yang memperoleh air irigasi 8. Petak tersier adalah kumpulan petak irigasi yang merupakan satu kesatuan dan mendapat air irigasi melalui saluran tersier yang sama 9. Drainase adalah pembuangan air yang sudah tidak diperlukan lagi untuk pertanian 10. Garis sempadan adalah batas pengaman bagi saluran dan bangunan pada jarak tertentu sepanjang saluran 11. Daerah sempadan air adalah tanah yang dibatasi oleh garis sempadan yang merupakan batas pengamanan bagi saluran dan atau bangunan dari pada jaringan irigasi dengan jarak tertentu sepanjang saluran dan sekitar bangunan. 12. Pola tanam adalah rencana jenis tanaman yang diprogramkan 13. Pintu sadap adalah bangunan pintu penyalur air dari suatu sumber air ke saluran tersier. 14. Tanah bantaran adalah dataran yang dibatasi oleh ketinggian air normal (tinggi air yang dapat dicapai selama
180 hari dalam 1
tahun) dari tebing
atau tanggul
2
Jenis gambar yang untuk pelaksanaan pekerjaan saluran irigasi meliputi : 1. Gambar tata letak/lay out saluran irigasi. Gambar ini berisi informasi mengenai peta tata letak saluran dan bangunan irigasi 2. Gambar potongan memanjang saluran irigasi. Gambar ini berisi informasi : lokasi patok-patok hectometer, nomor profil, jarak profil, elevasi medan, elevasi saluran yang ada dan rencana, serta dimensi-dimensi hidrolis saluran. 3. Gambar potongan melintang galian dan timbunan saluran irigasi. Gambar ini berisi informasi mengenai ukuran hidrolis saluran, elevasi medan dan 3
elevasi rencana saluran sehingga dapat diketahui volume galian dan timbunan tanah. 4. Gambar denah bangunan irigasi adalah bagian-bagian bangunan irigasi yang dapat kita lihat dari atas. Gambar denah bangunan irigasi berguna untuk mengetahui letak potongan dan detail-detail konstruksi. 5. Gambar potongan bangunan irigasi. Gambar ini berguna untuk : a. Mengetahui secara detail struktur dan konstruksi bangunan yang di-rencanakan, seperti jenis dan konstruksi pondasi, lantai, dinding, dan lain-lain b. Mengetahui dimensi dari konstruksi c. Mengetahui jenis dan ukuran bahan yang dipakai d. Mengetahui bagian-bagian yang mempunyai penyelesaian detail khusus.
Gambar . Contoh denah dan potongan saluran irigasi 4
Peta Topografi Peta adalah bayangan/gambaran yang diperkecil dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi pada bidang datar dengan skala dan system proyeksi tertentu. Sistem proyeksi adalah system perpresentasian permukaan bumi yang tidak beraturan pada suatu bidang datar dengan metode geometris dan matematis tertentu. Peta topografi merupakan peta yang memperlihatkan posisi horisontal serta vertikal dari unsur alam dan unsur buatan manusia dalam suatu bentuk tertentu, dengan memperhatikan sistem proyeksi peta yang digunakan serta skala peta. Skala peta topografi yang digunakan pada umumnya 1:25.000 dan 1:5.000.
Gambar. Pemroyeksian posisi horisontal dari suatu bentuk medan 5
Gambar. Topografi dan Layout Petak Tersier
Peta Geologi Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, tetapi pada kenyataannya hanya bagian kulit bumi saja, yaitu hingga kira -lira kedalaman ± kedalaman 35 km. Peta geologi yang digunakan untuk menentukan lokasi bahan-bahan bangunan / quarry (tanah, pasir, kerikil) adalah peta geologi permukaan atau peta rincian ( surface geologi map). Peta ini memberikan berbagai formasi geologi yang langsung terletak di bawah permukaan. Skalanya 1: 50.000 atau lebih besar.
6
Gambar. Peta geologi permukaan dan penampang geologi
Jenis Bangunan pada Jaringan Irigasi Jenis bangunan pada jaringan irigasi secara prinsip terbagi menjadi 8 (delapan) kelompok yaitu : 1. Bangunan pengukur debit.
7
2. Bangunan pengatur tinggi muka air. 3. Bangunan bagi dan sadap. 4. Bangunan pembawa. 5. Kolam olak. 6. Bangunan lindung. 7. Jalan dan jembatan. 8. Bangunan-bangunan pelengkap.
1. Bangunan Pengukur Debit Agar pengelolaan air irigasi menjadi efektif, maka harus diukur (dan diatur) pada hulu saluran primer, pada cabang saluran dan pada bangunan sadap tersier. Bangunan pengukur debit pada saluran irigasi yaitu :
a. Alat Ukur Ambang Lebar Bangunan ukur ambang lebar dianjurkan karena bangunan ini kokoh dan mudah dibuat. Karena bisa mempunyai berbagai bentuk mercu bangunan ini mudah disesuaikan dengan tipe saluran apa saja. Hubungan tunggal antara muka air hulu dan debit mempermudah pembacaan debit secara langsung dari papan duga tanpa memerlukan tabel. Alat ukur ini adalah bangunan aliran atas ( overflow ), untuk ini tinggi energi hulu lebih kecil dari panjang mercu.
papan duga
Gambar. Alat ukur ambang lebar 8
b. Alat ukur Romijn Pintu Romijn adalah alat ukur ambang lebar yang bisa digerakkan untuk mengatur dan mengukur debit di dalam jaringan saluran irigasi. Agar dapat bergerak, mercunya dibuat dari pelat baja dan dipasang di atas pintu sorong. Pintu ini dihubungkan dengan alat pengangkat.
Gambar. Alat ukur Romijn c. Alat ukur Crumpt-de Gruyter Alat ukur Crumpt-de Gruyter yang dapat disetel adalah saluran ukur leher panjang yang dipasangi pintu gerak vertikal yang searah aliran (streamline). Bangunan ini dilengkapi pintu sorong yang dapat disetel sehingga dapat dipakai untuk mengukur dan mengatur debit.
Gambar. Alat ukur Crumpt-de Gruyter
9
d. Alat ukur Cipoletti Alat ukur Cipoletti merupakan penyempurnaan alat ukur ambang tajam (dipasangi pisau dari baja siku L 50 50 5 atau plat baja) yang dikontraksi sepenuhnya. Alat ukur Cipoletti memiliki potongan pengontrol trapesium, mercunya horisontal dan sisi-sisinya miring ke samping dengan kemiringan 1 vertikal banding 1/4 horisontal.
Gambar. Alat ukur Cipoletti
e. Alat ukur Parshall Alat ukur Parshall adalah bangunan yang terdiri dari peralihan penyempitan dengan lantai yang datar, leher dengan lantai miring ke bawah dan pelebaran dengan lantai miring ke atas.
Gambar. Alat ukur Parshall
10
f. Alat Ukur Orifis dengan Tinggi Energi Tetap Alat ukur dengan tinggi energi tetap (CHO = Constant Head Orifice ) adalah kombinasi pintu pengukur dan pengatur dalam suatu bangunan sehingga eksploitasinya
(operasional)
didasarkan
pada
penyetelan
dan
mempertahankan tinggi energinya di seberang bukaan pintu orifis hulu dengan cara menyesuaikan pengatur sebelah hilir.
Gambar. Alat ukur orifis dengan tinggi energi tetap
2. Bangunan Pengatur Tinggi Muka Air Banyak jaringan saluran irigasi dieksploitasi sedemikian rupa sehingga muka air di saluran primer dan saluran cabang dapat diatur pada batas-batas tertentu oleh bangunan-bangunan pengatur yang dapat bergerak. Dengan keadaan eksploitasi demikian, muka air dalam hubungannya dengan bangunan sadap (tersier) tetap konstan. Terdapat empat jenis bangunan pengatur muka air yang sering dipakai yaitu pintu skot alok, pintu sorong, mercu tetap, dan kontrol celah trapesium. Kedua bangunan pertama dapat dipakai sebagai bangunan pengontrol untuk mengendalikan tinggi muka air di saluran. Sedangkan kedua bangunan yang terakhir hanya mempengaruhi tinggi muka air.
11
a. Pintu skot balok Dilihat dari sisi konstruksi, pintu skot balok merupakan peralatan yang sederhana. Balok-balok profil segi empat ditempatkan tegak lurus terhadap potongan segi empat saluran. Balok-balok tersebut disangga di dalam sponeng/alur yang lebih lebar 0,03 m sampai 0,05 m dari tebal balok-balok itu sendiri.
Gambar 2.36. Pintu skot balok b. Pintu sorong Lebar standar untuk pintu pembilas bawah ( undersluice) adalah 0,5 ; 0,75 ; 1,0 ; 1,25 ; dan 1,50 m. Kedua ukuran yang terakhir memerlukan dua stang pengangkat.
Gambar. Pintu sorong
12
c. Mercu Tetap dan Celah Kontrol Trapesium
Gambar. Mercu tetap
Gambar. Sketsa dimensi celah kontrol
3. Bangunan Bagi dan Sadap a. Bangunan bagi Apabila air irigasi dari saluran primer ke sekunder, maka akan dibuat bangunan bagi. Bangunan bagi terdiri dari pintu-pintu yang dengan teliti mengukur dan mengatur air yang mengalir ke berbagai saluran. Salah satu dari pintu-pintu bangunan bagi berfungsi sebagai pintu pengatur muka air, sedangkan
pintu-pintu
sadap
lainnya
mengukur
debit.
Gambar. Saluran primer dengan bangunan pengatur dan sadap ke saluran sekunder 13
b. Bangunan pengatur Bangunan pengatur akan mengatur muka air saluran di tempat-tempat di mana terletak bangunan sadap dan bagi. Tabel C.1 memberikan perandingan bangunan-bangunan pengatur muka air.
c. Bangunan sadap 1) Bangunan sadap sekunder akan memberi air ke saluran sekunder dan oleh sebab itu melayani lebih dari satu petak tersier. Kapasitas bangunan-bangunan sadap ini lebih dari 0,250 m 3/dt. 2) Bangunan sadap tersier akan memberi air kepada petak-petak tersier. Kapasitas bangunan sadap ini berkisar antara 50 l/dt sampai 250 l/dt.
4. Bangunan Pembawa Dalam saluran terbuka, ada berbagai bangunan yang digunakan untuk membawa air dari suatu ruas hulu ke ruas hilir. Bangunan-bangunan ini bisa dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : a.
Bangunan-bangunan dengan aliran subkritis.
b.
Bangunan-bangunan dengan aliran superkritis.
Contoh untuk kelompok bangunan pertama adalah: gorong-gorong, flum, talang dan sipon. Contoh untuk kelompok kedua adalah bangunan pengukur dan pengatur debit, bangunan terjun serta got miring.
a. Gorong-gorong Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air (saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya saluran), bawah jalan atau jalan kereta api.
14
Gambar. Perlintasan dengan jalan kecil (gorong-gorong) b. Sipon Sipon adalah bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain (biasanya pembuang) atau jalan. Pada sipon air mengal ir karena tekanan.
Gambar. Sipon c. Talang dan Flum Talang dan flum adalah saluran-saluran buatan yang dibuat dari pasangan, beton, baja atau kayu. Di dalamnya air mengalir dengan permukaan bebas. Talang dibuat untuk melintasi lembah, saluran pembuang, saluran 15
irigasi, sungai, jalan atau rel kereta api atau di sepanjang lereng bukit dan sebagainya.
Gambar. Talang
Gambar. Flum
d. Bangunan Terjun dan Got Miring Bangunan terjun atau got miring diperlukan jika kemiringan permukaan tanah lebih curam daripada kemiringan maksimum saluran yang diizinkan.
16
Gambar. Bangunan terjun
Gambar. Got miring
5. Kolam Olak Kolam olak/peredam energi (stilling basin) berfungsi untuk memperlambat kecepatan tinggi suatu aliran air, sehingga daya rusak penggerusnya dapat dikurangi/dinormalkan kembali.
Kolam olak
Gambar. Contoh kolam olak tipe vlugter
6. Bangunan Lindung Kelompok bangunan ini dipakai untuk melindungi saluran dan bangunan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh jumlah air yang berlebihan. Lindungan ini bisa dicapai dengan beberapa tipe bangunan yang memerlukan persyaratan yang berbeda-beda. a. Saluran pelimpah (overflow spillway ), bangunan yang relatif murah dibangun di tanggul saluran untuk membuang air lebih. 17
b. Sipon pelimpah (siphon spilway ) memiliki kapasitas yang besar untuk besaran muka air yang cukup konstan. c. Pintu otomatis mempertahankan tinggi muka air tetap untuk debit yang bervariasi. d. Bangunan
pembuang/penguras
silang
untuk
mengalirkan
air
buangan/kurasan dengan aman lewat di atas, di bawah atau ke dalam saluran. Fungsinya untuk mengosongkan saluran untuk keperluan inspeksi, pemeliharaan, pengeringan berkala, atau darurat.
Gambar. Saluran Pelimpah
18
DAFTAR PUSTAKA
Suryoputro, Nugroho. 2009. Modul Pelaksana Saluran Irigasi. Pusdilatjakon FT-UM.
19