BAB I PENGAMBILAN SAMPEL ( SAMPLING ) BOR TANGAN ( HAND BORING ) (ASTM D-1452) I.1.
TUJUAN Pengambilan sampel ( sampling ) digunakan untuk mengambil contoh tanah sehingga dapat dilakukan pengujian di laboratorium. Dalam pengambilan sampel tanah dapat dilaku dilakukan kan secara secara mekanis mekanis (hand boring boring ) dan dan hidr hidrau auli lik k (machine machine boring boring ). ) . Cara Cara pengambilan sampel tanah dapat dilakukan dengan kondisi terganggu ( disturbed sample) sample) dan kondisi tanah tidak terganggu (undisturbed ( undisturbed sample). sample). Dalam praktikum Mekanika Tanah 1 dilakukan pengambilan sampel secara hand boring . Hand boring adalah adalah pekerja pekerjaan an pengeb pengebora oran n tanah tanah yang yang dikerja dikerjakan kan menggu menggunak nakan an tenaga tenaga tangan tangan manusia, dengan tujuan a.
Men Mendapa dapatk tkan an kete ketera ran ngan gan men menge gen nai stru struk ktur tur (pr (pro o!il) !il) seca secara ra "isu "isual al..
b.
Memperoleh indikasi "ariasi kadar air tanah asli menurut keda#laman.
c.
Mendapatkan kedalaman permukaan air tanah.
d.
Pengambilan co c ontoh ta t anah te t erganggu ( disturbed ) dan contoh tanah tidak terganggu (undisturbed (undisturbed ). ).
I.2.
RUANG LINGKUP Melakukan pengambilan sampel di lapangan untuk memperoleh pro!il tanah secara "isual, ele"asi muka air tanah dan sampling tanah untuk pengujian di laboratorium.
I.3.
TEORI Tanah Tanah adalah material yang terbentuk dari himpunan mineral, bahan organik $ an# organik, dan endapan yang relati! lepas. Deposit tanah dapat terdiri dari butiran# butiran dengan berbagai jenis bentuk dan ukuran. %katan antara butiran tanah disebabkan oleh karbonat, &at organik, atau oksida#oksida yang mengendap diantara butiran#butiran. Partikel tanah dapat dibagi menjadi dua kelompok utama 'utiran kasar
•
1) erikil ( gravel gravel ) ) Pasir ( sand sand )
mm * 1+ mm ,- mm *
mm
'utiran halus
•
1) anau ( silt ) ) empung (clay)
, mm * ,- mm /,
mm
*
, mm
Batu Kerikil dan Pasir
0olongan ini terdiri dari pecahan batu dengan berbagai ukuran dan bentuk butiran batu kerikil. 'utiran batu kerikil biasanya terdiri dari pecahan batu, atau terdiri dari suatu macam &at mineral tertentu seperti kart&. 'utiran pasir hampir selalu terdiri dari satu macam &at mineral, terutama kart&. Lempung
empung terdiri dari butiran#butiran yang sangat kecil dan menunjukkan si!at#si!at kohesi dan plastis. ohesi menunjukkan kenyataan baha bagian#bagian bahan itu melekat satu sama lain. Plastisitas adalah si!at yang memungkinkan bentuk bahan itu diubah#ubah tanpa perubahan isi atau kembali ke bentuk asalnya tanpa terjadi retak# retakan atau terpecah#pecah. Lanau
anau merupakan peralihan lempung dan pasir halus. anau memper#hatikan si!at kurang plastis, lebih mudah ditembus air daripada lempung, serta adanya si!at dilatasi yang tidak terdapat pada lempung. Dilatasi adalah gejala perubahan isi apabila diubah bentuknya. anau sebagaimana juga pasir, menunjukkan si!at quick (hidup) apabila diguncang atau digetarkan.
Pengambilan contoh tanah dilapangan untuk pengujian di laboratorium terdiri dari a.
Contoh tanah permukaan, diperlukan untuk tanah uji laboratorium, yang menggunakan tanah permukaan sebagai contoh tanah terganggu (misal uji pemadatan).
b.
Contoh tanah dari pekerjaan boring. 1)
Contoh tanah tidak terganggu (undisturbed ) Contoh tanah diambil untuk melindungi struktur asli tanah tersebut. Contoh ini dibaa ke laboratorium dalam tempat tertutup, sehingga kadar airnya tidak berubah.
)
Contoh tanah terganggu (disturbed )
2asil#hasil pengamatan melalui pengeboran di"isualisasikan ke dalam bentuk gambar pro!il tanah, yang menyajikan gambar struktur lapisan#lapisan tanah terhadap kedalaman tanah dibaah titik bor. Pro!il tanah menjelaskan mengenai jenis tanah, arna, tekstur, kelembaban, atau si!at#si!at lain yang dapat diamati langsung di lapangan.
I.4.
PERALATAN YANG DIGUNAKAN a.
Mata bor 3uger %an
b.
4ocket
c.
epala pemutar dan batang pemutar T
d.
'atang bor$pipa -#1 buah 5 1 cm
e.
unci pipa dan kunci tabung
!.
Palu besar
g.
Tabung contoh (sampel) D 6 7 cm, panjang ++ cm
h.
Pacul, besi pembersih mata bor, oli, kuas, lilin (para!in), container (kaleng)
I.5.
BAHAN YANG DIGUNAKAN a.
3ir untuk memperlancar pengeboran
b.
antong plastik
c.
arung goni
d.
4tiker kertas untuk keterangan tanah
I.6.
PROSEDUR PENGUJIAN Pe!"#$#% Pe%&e'#%
•
a.
Tentukan lokasi yang akan dibor.
b.
3lat#alat yang diperlukan dipersiapkan untuk dibaa ketempat lokasi.
c.
Tanah disekitar lokasi dibersihkan terhadap batu#batuan, rumput#rumputan dan humus.
Pe#*!#%##% Pe%&e'#%
•
a.
Auger Iwan dipasang pada sebuah batang bor dan pada ujung lainnya dipasang stang pemutar.
b.
Auger Iwan diletakkan pada titik yang akan dibor dengan posisi tegak lurus dan stang pemutar menggunakan batang pemutar diputar searah jarum jam sambil ditekan kebaah.
c.
4etelah Auger Iwan terisi penuh oleh tanah, batang bor ditarik ke atas, tanah dikeluarkan dan tanah tersebut diidenti!ikasi secara "isual mengenai jenis, arna, tekstur, dan kira#kira presentasi campuran dengan jenis tanah lain. 2asil pengamatan dicatat dalam lembar data percobaan.
d.
Auger Iwan yang telah bersih dari tanah dimasukkan kembali ke dalam lubang dan pekerjaan ini diulangi lagi hingga kedalaman yang dikehendaki. Contoh tanah yang telah dikeluarkan dari Auger Iwan, dikumpulkan hingga sebanyak + kg dan dimasukkan ke dalam kantong plastik, sebagai contoh tanah terganggu (disturbed ). antong plastik kemudian diberi label kedalaman tanah, pengambilan contoh tanah dilakukan setiap kedalaman cm yang sebagian dimasukkan ke dalam container untuk pemeriksaan kadar air terhadap kedalaman bor.
e.
'ila batang bor sudah terlalu pendek, batang bor dapat disambung dengan batang bor yang lain8 dan seterusnya.
!.
'ila telah mencapai kedalaman tertentu (inter"al kedalaman m), dilakukan pengambilan contoh tanah tak terganggu (undisturbed ), dengan mengganti auger iwan dengan batang contoh (sampel tubes) dan ujung yang lain diganti dengan kepala pemukul. Tabung contoh sebelumnya diolesi dengan oli dengan maksud agar contoh tanah tidak melekat, sehingga memperkecil kerusakan tanah.
g.
Tabung harus memenuhi syarat 1)
Perbandingan luas tabung / 19
((D+2 , D12)D12) 1++/
Dimana D 6 Diameter luar tabung D1 6 Diameter dalam tabung )
Permukaan dalam dan luar tabung harus licin.
:)
;jung pemotong harus cukup terpelihara serta mempunyai bentuk dan ukuran tertentu.
h.
Tabung contoh dan batang bor dimasukkan ke dalam lubang secara perlahan# lahan dan usahakan masuk tegak lurus. Pada bor tangan diberi tanda kedalaman tabung yang akan dicapai sehingga kedalaman selama pemukulan tidak melebihi tinggi tabung (dapat menyebabkan pemadatan). Tabung ditekan dengan cara memukul bagian dari kepala pemukul hingga tercapai batas tanda yang telah dibuat pada batang bor. Tabung didiamkan beberapa saat agar terjadi lekatan tanah, setelah itu batang bor diputar 1< dan batang bor ditarik ke atas dengan bantuan kunci pipa.
i.
Tabung dilepas dari stang bor dengan kunci khusus.
j.
Permukaan tanah dalam tabung diratakan dengan pisau kecil dan diberi lapisan penutup dari lilin yang diencerkan, untuk menjaga kadar air tanah dalam tabung tidak berubah. Tempelkan label kedalaman dari contoh tanah.
k.
Tabung contoh harus dijaga jangan sampai terguncang#guncang atau terkena panas matahari.
l.
Tabung contoh diganti dengan auger iwan kembali dan pengeboran dilanjutkan. Contoh tanah diambil dan diidenti!ikasi, demikian seterusnya dilakukan pengambilan contoh tanah terganggu pada kedalaman#kedalaman yang diinginkan.
m.
;ntuk pengujian laboratorium yang memerlukan tanah permukaan (misalnya uji pemadatan) dilakukan pengambilan contoh tanah permukaan menggunakan cangkul hingga kedalaman , m, yang bebas dari akar#akar rumput ataupun kotoran#kotoran lainnya, kemudian dimasukkan ke dalam karung.
I.0.
PERHITUNGAN Dalam pengujian ini tidak menggunakan perhitungan secara matematis, tetapi menggunakan pengujian "isual seperti yang tersebut sebelumnya.
I..
TATA ARA PEMBUATAN LAPORAN Materi yang harus dilaporkan sehubungan dengan praktikum ini adalah sebagai berikut a.
Menentukan kedalaman pengambilan sampel.
b.
Menentukan pro!il tanah secara "isual (arna, bau, si!at plastisitas).
c.
Menentukan ele"asi muka air tanah.
I..
d.
Mengambil kesimpulan.
e.
=aktor kesalahan.
GAMBAR PERALATAN PENGUJIAN
I.1+.
LAMPIRAN ORMULIR PENGUJIAN 3da 1 (satu) !ormulir pengujian.