BAB 9 MEMPERTIMBANGKAN RISIKO KECURANGAN
JENIS-JENIS KECURANGAN
Kecurangan adalah semua ketidakjujuran yang disengaja untuk merampas milik atau hak orang atau pihak lain. lain. Dalam Dalam kontek konteks, s, pengau pengaudit ditan an lapora laporan n keuang keuangan, an, kecura kecuranga ngan n didef didefini inisik sikan an sebaga sebagaii pelapo pelaporan ran keuangan yang disengaja mengandung kesalahan penyajian. Berikut adalah jenis jenis kecurangan : PELAPORAN KEUANGAN YANG MENGANDUNG KECURANGAN
Pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan adalah suatu kesalahan penyajian atau penghilangan suatu jumlah atau pengungka pengungkapan pan secara disengaja disengaja dengan dengan tujuan tujuan untuk untuk menipu menipu pengguna pengguna laporan laporan keuangan. keuangan. Kebanyakan Kebanyakan kasus pelaporan pelaporan keuangan yang mengandun mengandung g kecuranga kecurangan n suatu suatu usaha usaha untuk untuk melaporkan pendapatan secara lebih saji-baik dengan membuat lebih saji asset dan pendapatan atau dengan menghilangkan liabilitas dan beban, entitas juga dapat melaporkan pendaptan kurang saji. Praktik yang sering dilakukan adalah manajemen laba dan perataan laba. Manajemen laba adalah tindakan yang dilakukan sengaja oleh manajemen untuk memenuhi tujuan laba. Perataan laba adalah suatu bentuk manajemen laba yang dilakukan dengan cara menggeser periode pendapatan dan beban untuk mengurangi terjadinya fluktuasi dalam laba. PERLAKUAN TIDAK SEMESTINYA TERHADAP ASET
Perlakuan tiidak semestinya semestinya terhadap asset adalah kecurangan yang menyangkut menyangkut pencurian asset entitas. entitas. stilah stilah perlakuan perlakuan tidak semestinya semestinya terhadap asset pada umumnya digunakan digunakan untuk pencurian pencurian yang melibatkan pega!ai dan pihak internal lain dalam entitas. Perlakuan tidak semestinya terhadap aset biasanya dilakukan pada tingkat hirarki organisasi yang lebih rendah. Karena manajemen memiliki otorit otoritas as dan pengen pengendal dalian ian yang yang lebih lebih besar besar terhad terhadap ap aset aset entita entitas, s, pengge penggelap lapan an yang yang meliba melibatka tkan n manajemen puncak bisa mencangkup jumlah yang signifikan. KONDISI-KONDISI KONDISI-KONDISI PENYEBAB KECURANGAN 1. Inse Insent ntif if/T /Te e!n !n!n !n : Manaje Manajemen men dan karya! karya!an an lain lain mendap mendapat at insen insentif tif atau atau tekana tekanan n untuk untuk melakukan kecurangan. ". Pe#$!n% : Keadaan yang member peluang atau kesempatan bagi manajemen atau karya!an untuk melakukan kecurangan. &. Pe'i Pe'i#! #!$ $/P /Pe( e()e )en! n!'! '!n n : "uatu perilaku, atau seperangkat nilai etis yang ada yang mengijinkan manajemen atau karya!an untuk melakukan tindakan tidak jujur, atau mereka berada dalam lingkungan yang cukup memberi tekanan yang menyebabkan mereka membenarkan tindakan tidak jujur. *AKTOR-* AKTOR-*AKT AKTOR OR RISIKO RISIKO UNTUK UNTUK PELAPORAN PELAPORAN KEUANGAN KEUANGAN YANG MENGANDU MENGANDUNG NG KECURANGAN Insentif/Te!n!n
nsent nsentif if bagi bagi entit entitas as untuk untuk mem memanipulasi laporan keuangan yang terjadi ketika terd terdap apat at pelo pelopr pran an dala dalam m prospek keuangan entitas, entitas,
Pe#$!n%
#stimasi akuntansi signifikan yang menyangkut pertimbangan dan ketidakke ketidakkepast pastian ian yang sulit sulit untuk di$erifikasi.
Pe'i#!$/Pe()en!'!n
Komuni munik kasi asi yang ang tidak idak efekt efektif if atau atau tidak tidak tepat tepat dan dukungan nilai entitas Manajemen
melakukan
peralaman yang sangat agresif atau tidak realistis kepada analis, kreditur, dan pihak ketiga lainnya
%idak efektifnya de!an komisaris dan komite audit menga!asi
*AKTOR-*AKTOR RISIKO UNTUK PERLAKUAN TIDAK SEMESTINYA TERHADAP ASET Insentif/Te!n!n
Ke!ajiban keuangan pribadi menciptakan tekanan kepada mereka yang memiliki akses atas asset yang rentan terhadap pencurian.
Pe#$!n%
&danya kas dalam jumlah besar atau persediaan yang kecil bentuknya tapi mahal harganya, atau banyak diminta. 'emahnya pengendalian internal atas asset
Pe'i#!$/Pe()en!'!n
%idak peduli dengan kebutuhan untuk memonitor atau mengurangi risiko pengurangan asset %idak peduli dengan pengendalian internal dengan melanggar pengendalian yang ada.
MENILAI RISIKO KECURANGAN
"tandar audit ("& )*+ member pedoman bagi auditor untuk menilai risiko kecurangan. &uditor harus menjaga tingkat skeptisme professional ketika ia mempertimbangkan sejumlah informasi, termasuk factor-faktor risiko kecurangan, untuk mengidentifikasi dan merespons risiko kecurangan. SKEPTISISME PRO*ESIONAL
ntuk mempertahankan skeptisme professional diperlukan pengajuan pertanyaan secara berkelanjutan tentang apakah informasi dan bukti audit yang telah diperoleh member petunjuk bah!a kesalahan penyajian material disebabkan oleh kecurangan yang mungkin terjadi. al tersebut meliputi mempertimbangkan keandalan informasi yang akan digunakan sebagai bukti audit dan pnegendalian atas penyiapan dan pemeliharannya jika rele$an. Peni#!i!n K'itis !t!s B$ti A$+it
Ketika menemukan kondisi yang mengidentifikasi adanya kesalahan penyajian materialyang diakibatkan oleh adanya kecurangan, auditor harus cermat menanggapi permasalahannya, meminta bukti tambahan yang diperlukaan dan berkonsultasi dengan anggota tim yang lain. &uditor harus berhati-hati untuk tidak membenarkan ataupun beramsumsi bah!a suatu kesalahan penyajian adalah suatu kejadian yang terisolasi. Ketika auditor mengidentifikasi kondisi yang menyebabkan auditor percaya bah!a sebuah dokumen mungkin tidak asli atau hal-hal lain dalam dokumen tersebut telah ordimodifikasi tetapi tidak diungkapkan kepada auditor, maka prosedur yang mungkin dilaksanakan untuk mengin$estigasi lebih lanjut hal tersebut dapat meliputi :
Menginformasi secara langsung kepada pihak ketiga
Menggunakan tenaga ahli untuk menilai keaslian dokumen
SUMBER-SUMBER IN*ORMASI UNTUK MENILAI RISIKO KECURANGAN Pe()!,!s!n +i!nt!'! Ti( Pe'i!t!n Ti( A$+it
Mendiskusikan kerentanan adanya kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan dalam laporan keuangan entitas dengan tim perikatan. Diskusi tersebut meliputi hal-hal : /. Bagaimana mereka meyakini bah!a laporan keuangan entitas rentan terhadap kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan ). Bagaimana manajemen bisa melakukan dan menyembunyikan pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan. 0. Bagaimana seseorang bisa memperlakukan tidak semestinya terhadap asset entitas. *. Bagaimana auditor bisa merespons terhadap kerentanan kesalahan penyajian material yang diakibatkan kecurangan. Me(int! Kete'!n%!n +!'i M!n!e(en
"tandar &udit ("& )*+. /1 me!ajibkan auditor untuk meminta keterangan secara khusus tentang kecurangan pada setiap audit yang meliputi: a.
Penilaian manajemen tentang risiko bah!a kemungkinan terjadi kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan yang diakibatkan oleh kecurangan, termasuk sifat, saat, luas, dan frekuensi dari penilaian risiko tersebut.
b. Proses yang dilakukan oleh manajemen untuk entitas, termasuk setiap risiko spesifik atas kecurangan yang telah teridentifikasi oleh manajemen atau yang telah menjadi perhatiannya, atau golongan transaksi, saldo akun, atau pengungkapan yang untuknya mungkin terjadi risiko kecurangan. c.
Komunikasi manajemen, jika ada, kepada pihka yang bertanggungja!ab atas tata kelola tentang proses untuk mengidentifikasi dan merespon risiko kecurangan dalam entitas.
d. Komunikasi manajemen, jika ada, kepada karya!an tentang pandangan manajemen terhadap praktik bisnis dan perilaku etika. Meminta Keterangan dari Pihak-pihak Lain dalam Entitas
Pihak-pihak lain dalam entitas yang dapat dimintai keterangan secara langsung oleh auditor mengenai keberadaan atau adanya dugaan kecurangan mencakup :
Personel operasi yang tidak terlibat dalam secara langsung dalam proses pelaporan keuangan
Karya!an dengan tingkat !e!enanng yang berbeda
Karya!an yang terlibat dalam inisiasi, pemrosesan atau pencatatan transaksi yang rumit atau tidak biasa dan pihak yang menga!asi atau memenatau karya!an tersebut
Penasehat hukum internal perusahaan
Direktur etika dan pihak yang setara
Pihak-pihak yang bertanggung ja!ab dalam menghadapi dugaan kecurangan.
Meminta Keterangan dari Auditor Internal
"& 0/2 dan "& 3/+ menetapkan ketentuan dan menyediakan panduan dalam mengaudit entitas-entitas yang memiliki fungsi audit internal. Dalam melaksanakan kentuan tersebut, dalam konteks kecurangan, auditor dapat meminta keterangan tentang akti$itas spesifik audit internal yang mencakup :
Prosedur yang dilakukan, jika ada, oleh auditor kecurangan
internal sepanjang tahun untuk mendeteksi
&pakah manajemen telah merespon secara memuaskan atas temuan-temuan dari prosedur tersebut.
Pe(!,!(!n tent!n% Pi,! 0!n% Be't!n%%$n%!!) !t!s T!t! Ke#2#!
Pemahaman atas penga!asan yang dilakukan oleh pihak yang bertanggungja!ab atas tata kelola dapat menyediakan !a!asan tentang kerentanan adanya kecurangan dalam entitas yang dilakukan oleh manajemen, kecukupan pengendalian atas risiko kecurangan dan kompetensi serta intregritas manajemen. &uditor dapat memperoleh pemahaman ini dengan cara, seperti: menghadiri rapat yang membahas kecurangan, membaca ringkasan hasil rapat yang bersangkutan atau !a!ancarai pihak yang bertanggungja!ab atas tata kelola. Risi2 Ke3$'!n%!n
&uditor harus menge$aluasi apakah informasi yang diperoleh dari prosedur penilaian risiko lain dan akti$itas terkait yang telah dilaksanakan mengindikasi bah!a terdapat satu atau ebih factor risiko kecurangan. Kondisi-kondisi yang memberikan peluang untuk melakukan kecurangan (factor-faktor kecurangan yaitu :
Kebutuhan untuk memenuhi harapan pihak ketiga untuk mendapatkan tambahan ekuitas dapat menimbulkan tekanan untuk melakukan kecurangan Pemberian bonus signifikan jika target laba yang tidak realistis dapat dipenuhi akan mendorong terjadinya kecurangan 'ingkungan pengendalian yang kurang efektif
Penilaian apakah terdapat factor risiko kecurangan dan apakah factor tersebut dipertimbangakan dengan penentuan risiko keslahan penyajian material laporan keuangan yang disebabkan oleh kecurangan, menuntut penggunaan pertimbangan professional. P'2se+$' An!#itis
&uditor harus menge$aluasi apakah prosedur analitis yang dilaksankan apakah berdekatan dengan akhir audit, ketika membentuk kesimpulan secara kesuluruhan dengan tentang apakah laporan keuangan konsisten dengan pemahaman auditor ats entitas, mengindikasi risiko keslahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan yang tidak disadari sebelumnya. Inf2'(!si L!in
&uditor harus mempertimbangkan apakah informasi lain yang diperoleh auditor mengindikasi adanya risiko keslahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan. nformasi lain dapat diperoleh dari diskusi antar anggota tim, dan informasi yang diperoleh dari proses penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien, serta pengalaman yang diperoleh dari perikatan lainnya dengan entitas tersebut.
MERESPON RISIKO KECURANGAN MENENTUKAN RESPONS KESELURUHAN
Dalam menentukan respon keseluruhan untuk menanggapi hasil penilaian risiko keslahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan pada tingkat laporan keuangan, auditor dapat memilih diantara respon respon berikut: !. &pabila risiko keslahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan meningkat, auditor harus menugasi dan menga!asi personel dengan mempertimbangkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan indi$idual mereka untuk diberi tanggungja!ab perikatan signifikan dan penilaian auditor atas risiko keslahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan untuk perikatan tersebut. ). Pelaku kecurangan seringkali indi$idu yang mengerti tentang prosedur audit. 4leh karena itu, standar audit mengharuskan auditor untuk memasukkan unsur tidak dapat dipredikdi dalam pemilihan sifat, saat, dan luas prosedur audit yang akan dilakukan merupakan hal yang penting karena indi$idu-indi$idu dalam entitas yang terbiasa dengan prosedur audit umumnya dilakukan dalam suatu perikatan mungkin lebih dapat menyembunyikan pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan. MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PROSEDUR AUDIT YANG RESPONSI* TERHADAP PENILAIAN RISIKO KESALAHAN PENYAJIAN MATERIAL YANG DIAKIBATKAN OLEH KECURANGAN PADA TINGKAT ASERSI
5espon auditor terhadap hasil penilaian risiko terhadap kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan pada tingkat asersi yang mencakup perubahan sifat, saat, dan luas prosedur dalam beberapa cara diba!ah ini:
"ifat prosedur audit yang dilakukan mungkin membutuhkan perubahan dalam memperoleh bukti audit yang lebih dapat diandalkan dan rele$an atau untuk memperoleh informasi tambahan yang menguatkan. 6aktu pelaksanaan prosedur substanti$e mungkin perlu dimodifikasi 'uasnya prosedur yang diterapkan mencerminkan penilaian risiko keslahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan.
MERANCANG DAN MELAKSANAKAN PROSEDUR AUDIT YANG RESPONSI* TERHADAP RISIKO YANG TERKAIT DENGAN PENGABADIAN PENGENDALIAN OLEH MANAJEMEN
Manajemen berada pada posisi yang unik untuk melakukan kecurangan karena kemampuan manajemen memanipulasi catatan akuntansi dan menyusun laporan keuangan yang mengandung kecurangan melalui pengabaian pengendalian yang seharusnya berjalan dengan efektif. Mengingat tidak dapat diprediksi terjadinya pengabaian pengendalaian oleh manajemen, maka hal ini merupakan risiko kesalhan penyajian material yang diakibatkah oleh kecurangan. 4leh karena itu, merupakan risiko signifikan. &da tiga rosedur yang harus dilakukan pada setiap audit seperti diuraikan diba!ah ini: Men%$i Kete4!t!n Ent'i J$'n!# 0!n% Te'3!t!t +!#!( B$$ Bes!' +!n Pen0es$!i!n L!in 0!n% Di)$!t +!#!( Pen0$s$n!n L!42'!n Ke$!n%!n
Dalam merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk pengujian tersebut, auditor harus:
a.
Me!a!ancarai indi$idu yang terlribat dalam proses pelaporan keuangan mengenai akti$itas yang tidak semestinya atau tidak biasa yang terkait dengan pemrosesan entri jurnal dan penyesuaian lain
b. Memilih entri jurnal dan penyesuaian lain yang dibuat pada akhir periode pelaporan c.
Mempertimbangkan apakah perlu dilakukan pengujian terhadap entri jurnal dan penyesuaian lain sepanjang periode pelaporan keuangan, metode yang tepat atas pengujian pendukung yaitu:
Penilaian risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan
Pengendalian yang telah diimplementasikan terhadap entri jurnal dan penyesuaian lainnya
Proses pelaporan keuangan entitas dan sifat bukti yang dapat diperoleh
Karakteristik entri jurnal dan penyesuaian lainnya yang mengandung kecurangan
"ifat dan kompleksitas akun
#ntri jurnal atau penyesuaian yang lainnya yang diproses diluar kegiatan bisnis normal.
Mene#!!, Esti(!si A$nt!nsi $nt$ (ene($!n H!# Bi!s +!n Men%e5!#$!si A4!!, K2n+isi 0!n% Men0e)!)!n H!# Bi!s Te'se)$t6 Me'$4!!n Kes!#!,!n Pen0!i!n M!te'i!# 0!n% Di!i)!t!n Ke3$'!n%!n
Dalam melaksanakan penelahaan tersebut, auditor harus : a.
Menge$aluasi apakah pertimbangan dan keputusan yang dibuat oleh manajemen dalam memasukkan estimasi akuntansi tersebut dalam laporan keuangan, meskipun jika estimasi akuntansi tersebut masuk akal secara indi$idu, mengindikasi suatu hal yang bias yang mungkin terjadi pada manajemen entitas yang mungkin merupakan kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan. 7ika demikian auditor harus menge$aluasi kembali estimasi akuntansi secara keseluruhan.
b. Melakukan penelaahan retrospektif atas pertimbangan dan asumsi manajemen yang terkait degan estimasi akuntansi signifikan yang tercermin dalam laporan keuangan tahun lalu. Men%e5!#$!si D!s!' Bisnis $nt$ T'!ns!si Si%nifi!n 0!n% Ti+! Bi!s!
ndikator yang dapat menunjukkan adanya transaksi signifikan diluar kegiatan normal entitas (tidak biasa, yang mungkin telah dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan atau untuk menyembunyikan penyalahgunaan asset mecakup8
Bentuk transaksi yang terlihat terlalu kompleks Manajemen belum mendiskusikan sifat dan perlakuan akuntansi untuk transaksi tersebut dengan pihak yang bertanggungja!ab atas tata kelola entitas, dan tidak terdapat pendokumentasian yang memadai Manajemen lebih menekankan pada kebutuhan perlakuam akuntansi tertentu daripada substansi ekonomi yang mendasari transaksi tersebut %ransaksi yang melibatkan pihak yang berelasi yang tidak dikonsolidasi, termasuk entitas yang bertujuan khusus, belum ditelaah atau disetujui dengan tepat oleh pihak yang bertanggung ja!ab atas tata kelola entitas
%ransaksi yang melibatkan pihak berelasi yang tidak teridentifikasi sebelumnnya atau pihak yang tidak memiliki subtansi atau kekuatan keuangan untuk mendukung tansaksi tersebut tanpa bantuan dari entitas yang sedang diaudit.
MEMUTAHIRKAN PROSES PENILAIAN RISIKO
7ika auditor menginformasikan bah!a, atau tidak dapat menyimpulkan tentang apakah laporan keuangan mengandung keslahan penyajian yang material yang diakibatkan oleh kecurangan, maka auditor harus menge$aluasi dampaknya terhadap audit. AUDITOR TIDAK DAPAT MELANJUTKAN PERIKATAN
7ika sebagai akibat keslahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan atau dugaan kecurangan, auditor mrnghadapi keadaan luar biasa yang menyebabkan kemampuan auditor untuk melanjutkan pelaksanaan audit dipertanyakan. Maka auditor harus: a.
Menentukan tanggungja!ab professional dan hukum yang berlaku untuk kondisi tersebut
b. Mempertimbangkan apakah sudah tepat menarik diri dari perikatan, jika penarikan diri dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. c.
7ika auditoe menarik diri dari perikatan, auditor harus : i.
Membahas dengan tingkat manajemen yang tepat dan pihak yang bertanggungja!ab atas tata kelola tentang penarikan diri auditor dari perikatan dan alasannya
ii.
Menentukan apakah ada ketentuan professional atau hukum untuk melapor kepada indi$idu atau kelompok indi$idu yang membuat perjanjian audit atau dalam beberapa kasus, kepada badan pengatur tentang penarikan diri auditor dari perikatan dan alasannya.
Re4'esent!si Te't$#is
Dikarenakan sifat kecurangan dan kesulitan yang dihadapi oleh auditor dalam mendeteksi keslahan penyajian material dalam laporan keuangan yang berasal dari kecurangan, adalah penting bagi auditor untuk mendapatkan representasi tertulis dari manajemen dan jika rele$an, pihak yang bertanggungja!ab atas tata kelola yang menyatakan bah!a mereka telah mengungkapkan hal kepada auditor sebagai berikut: a.
asil penilaian manajemen tentang risiko bah!a terdapat keslahan penyajian material dalam laporan keuangan yang diakibatkan oleh kecurangan
b. Pengetahuan mereka tentang kecurangan yang actual, diduga, atau dicurigai, yang mempengaruhi entitas. KOMUNIKASI KEPADA MANAJEMEN DAN PIHAK YANG BERTANGGUNG JA7AB ATAS TATA KELOLA K2($ni!si Ke4!+! M!n!e(en
7ika auditor telah mengidentifikasi adanya kecurangan, maka auditor harus mengkomunikasikannya dengan segera hal tersebut kepada tingkat manajemen yang tepat, dengan tujuan untuk menginformasikan kepada pihak yang memiliki tanggung ja!ab utama untuk mencegah atau mendeteksi kecurangan tentang hal-hal yang rele$an dengan tanggung ja!ab mereka. Pada umumnya tingkat manajemen yang tepat paling tidak adalah satu tingkat diatas indi$idu yang yang tampaknya terlibat dalam kecurangan yang diduga.
K2($ni!si +en%!n Pi,! 0!n% Be't!n%%$n%!!) !t!s T!t! Ke#2#!
7ika auditor telah mengidentifikasi atau menduga adanya kecurangan yang melibatkan Manajemen, Karya!an yang memiliki peran penting dalam pengendalian internal, atau karya!an lainnya yang membuat kecurangan mungkin berdampak material terhadap laporan keuangan, maka auditor harus mengomunikasikannya secara tepat !aktu kepada pihak yang bertanggung ja!ab atas tata kelola , dengan membahas sifat, saat, dan luas prosedur audit yang diperlukan untuk menyelesaiakan audit. K2($ni!si e4!+! B!+!n Pen%!t$' +!n Pene%! H$$(
Dibeberapa negara, auditor suatu institusi keuangan memiliki tanggungja!ab untuk melaporkan kecurangan kepada badan penga!as. "elain itu, dibeberapa negara auditor memiliki tanggungja!ab untuk melaporkan keslahan penyajian kepada badan yang ber!enang atas hal tersebut ketika manajemen dan pihak yang bertanggungja!ab atas tata kelola gagal melakukan tindakan perbaikan. DOKUMENTASI
/. Berkaitan dengan pemahaman auditor atas entitas dan lingkungannya ). Berkaitan dengan respons auditor atas risiko 0. Berkaitan dengan pengomunikasian kecurangan
AREA RISIKO KECURANGAN SPESI*IK RISIKO KECURANGAN PENDAPATAN DAN PIUTANG USAHA
&kun-akun pendapatan, dan piutang usaha yang bersangkutan, serta kas sangat rentan terhadap manipulasi dan pencurian. Demikian pula karena penjualan seringkali dilakukan secara tunai atau segera bisa dikon$ersi ke kas, maka kas juga sangat rentan terhadap pencurian. Pe#!42'!n e$!n%!n 0!n% (en%!n+$n% e3$'!n%!n $nt$ 4en+!4t!n
&da sejumlah alasan yang membuat pendapatan rentan terhadap manipulasi, yaitu karena pendapatan hampir selalu merupakan akun terbesar dalam laporan laba rugi, sehingga oleh karenannya suatu presentase yang kecil dalam kesalahan penyajian pendaptan masih berpengaruh besar terhadap laba. &lasan lain karena dalam banyak situasi terdapat kesulitan dalam penentuan saat yang tepat untuk mengakui pendaptan. &da tipe utama manipulasi pendaptan yaitu: /. Pendaptan fiktif (Penjualan 9iktif ). Pengakuan pendapatan premature (Perusahaan sering mempercepat saat pengakuan pendapatan untuk memenuhi tujuan pencapaian laba atau memenuhi permalan penjualan 0. Manipulasi penyesuaian terhadap pendapatan. T!n+! 4e'in%!t!n $nt$ e3$'!n%!n 4en+!4t!n P'2se+$' !n!#itis : Prosedur &nalitis sering member peringatan tentang adanya kecurangan pendaptan, terutama analisis presentase laba kotor, dan kecepatan perputaran (turno$er piutang usaha.
Keti+!3232!n +2$(en 8 &uditor harus !aspada dengan tanda-tanda tak laim dan perubahan dalam dokumen, dan sebaiknya mengandalkan pada dokumen asli, bukan pada dokumen duplikat. Pen%%e#!4!n Pene'i(!!n (en0!n%$t Pen+!4!t!n Ti+! (en3!t!t 4en$!#!n : "alah satu kecurangan yang paling sulit ditemukan apabila penjualan tidak dicatat dan penerimaan kas dari penjualan tersebut kemudian dicuri. Dan akan lebih mudah dideteksi apabila barang dijual ke konsumen secara kredit. Karena penjualan tunai tidak ada dokumen pengiriman dan tidak ada catatan ke buku pembantu pelanggan yang mendukung penjualan. Pen3$'i!n Pene'i(!!n !s sete#!, 4en$!#!n +i3!t!t 8 akan lebih sulit untuk menyembunyikan pencurian penerimaan kas setelah penjualan dicatat. &pabila pembayaran dari konsumen dicuri, bagian penagihan akan cepat menemukan kecurangan. T!n+! 4e'in%!t!n 4en%%e#!4!n 4en+!4!t!( +!n 4ene'i(!!n !s
5elatif sedikit pencurian penjualan dan penerimaan kas terkait yang bisa dicegah dan dideteksi oleh pengendalian internal yang dirancang untuk meminimumkan kesempatan kecurangan. ntuk mendeteksi kecurangan yang lebih besar , prosedur analitis, dan pembandingan lainnya dapat digunakan.
RISIKO KECURANGAN PERSEDIAN
Pada banyak perusahaan, persediaan merupakan akun terbesar, dan auditor seringkali menghadapi masalah dalam dalam memeriksa keberadaan dan penilaian persediaan. Risi2 Pe#!42'!n Ke3$'!n%!n (en%!n+$n% Ke3$'!n%!n $nt$ 4e'se+i!!n
"tandar audit me!ajibkan auditor untuk memeriksa keberadaan fisik persediaan yang dalam pelaksanaannya pengujian audit dilakukan atas dasar sampel, dan tidak pada semua persediaan disemua lokasi. T!n+! Pe'in%!t!n $nt$ e3$'!n%!n 4e'se+i!!n
"ama dengan kecurangan yang melibatkan piutang usaha, banyak tanda dan peringatan potensial atau gejala menunjuk pada kecurangan persediaan. P'2se+$' !n!#itis
Prosedur &nalitis, terutama presentase laba kotor dan kecepatan perputaran persediaan, sering membantu dalam mengungkap kecurangan persediaan. RISIKO KECURANGAN PEMBELIAN PEMBELIAN DAN UTANG USAHA Risi2 Pe#!42'!n e$!n%!n 0!n% (en%!n+$n% e3$'!n%!n $nt$ $t!n% $s!,!
"emua pembelian yang diterima sebelum akhir tahun harus dicatat sebagai liabilitas. 7ika laporan penerimaan barang tidak bernomor urut cetak, atau perusahaan secara sengaja menghilangkan laporan penerimaan dari catatan akuntansi, akan sulit bagi auditor untuk memeriksa apakah liabilitas telah dicatat. Perusahaan sering memiliki kesepaktan yang kompleks dengan pemasok yang mengakibatkan pengurangan utang usaha dan pengurangan harga lainnya. 4leh karena itu, auditor harus membaca dengan cermat kesepakatan dengan pemasok jika jumlahnya material dan memastikan bah!a laporan keuangan mencerminkan subtansi dari kesepakatn tersebut. Ke3$'!n%!n +!#!( si#$s 4e()e#i!n +!n 4e()!0!'!n
Kecurangan yang terjadi pada bidang pembelian ialah si pelaku kecurangan melakukan pembayran kepada pemasok fiktif dan menyetorkannya ke akun kas fiktif. Dalam kasus kecurangan lain, pega!ai bagian utang usaha mencuri check yang akan dikirimkan ke pemasok yang sah. AREA LAIN RISIKO KECURANGAN Aset Tet!4
Karena nilainya yang tinggi dan kemudahan untuk dijual, asset tetap sering menjadi target pencurian. al seperti itu, terjadi pada asset-aset tetap yang mudah diangkut. ntuk mengurangi kemungkinan pencurian, asset tetap harus dilindungi secara fisik, diberi label permanen, dan harus diperiksa keberadaan dan keadaannya secara periodic. Be)!n G!i
Kecurangan gaji yang melibatkan penyalahgunaan asset sering juga terjadi. Dua kecurangan yang sering dijumpai adalah menciptakan karya!an fiktif dan menggelembungkan jam kerja karya!an. Keberadaan karya!an fiktif bisa dicegah dengan mengadakan pemisahan antara bagian "DM dan bagian Penggajian. Penggelembungan jam kerja dapat dicegah dengan menggunakan mesin pencatat jam kerja.