Implementación de un HDB3 para telefonía fijaFull description
informe del HDB-3 , univerisdad catolica boliviana. El laboratorio tiene todos los pasos que se deben realizar para el labortaorio, asi tambien el objetivo, procedimiento, marco teorico, experiment...Descripción completa
dantianFull description
Full description
Descripción: The best of Steely Dan for guitar
123
Full description
Full description
aaaaFull description
mFull description
Tupoksi Bidang PerumahanFull description
Mat Dan Sat Penjas Dan KesehatanDeskripsi lengkap
planktonFull description
Full description
B8ZS & HDB3 Agus Nursikuwagus Nursikuwagus Jaringan Komputer Universitas Pasundan 2007
Tipe – tipe pengkodean
Uni Polar Polar Bipolar
UNIPOLAR Unipolar Amplitudo sinyal bervariasi pada sinyal positif (+V) dan voltase 0. Masalah unipolar :
Komponen DC : sinyal rata-rata pada voltase V/2 Singkronisasi : ketika sinyal tidak bervariasi.
Unipolar
Polar
NRZ : NRZ-I, NRZ-L
RZ
Biphase : Manchester,Differential Manchester,Differential Manchester
Polar
BIPOLAR AMI
B8ZS
HDB3
BIPOLAR
B8ZS ( bipolar 8-zero substitution)
Dapat dikatakan juga : Binary 8-zero substitution, clear channel, dan clear 64. Metoda encoding digunakan pada sirkuit T1 (layanan transmisi dijital yang menyisipkan pertama kali dua dijit didepan pada voltase yang sama. ’, ketika Bisa dikatakan sebagai ‘bipolar violation ’, deretan bit 0 ditransmisikan. ditransmisikan. Perangkat penerima menginterpretasi sinyal bipolar violation sebagai waktu penanda ( timing mark ), ), dengan tetap menjaga perangkat transmisi dan receiving tetap tersinkronisasi. Ketika deretan pertama ditransmisikan, maka jika satu bervoltase positif, maka yang lainnya voltase negatif.
B8ZS ( bipolar 8-zero substitution
T1 (or T-1) carrier banyak digunakan pada layanan transmisi dijital di USA, Canada, Jepang.
Terdiri dari 24 kanal yang terpisah dengan menggunakan sinyal pulse code modulation (PCM PCM)) dengan time-division multiplexing (TDM TDM)) dengan ratarata 1.544 juta bit per (Mbps ( Mbps). ).
T1 lines , menggunakan perangkat tembaga tapi dalam perkembangannya ada yang menggunakan serat optik dan wireless . Sistem T1 dikembangkan untuk jarak yang jauh antara kota.
B8ZS ( bipolar 8-zero substitution B8ZS berbasiskan metoda tua yaitu alternate mark inversion (AMI). AMI sendiri digunakan pada Dataphone Digital Service , yaitu layanan data yang paling tua yang masih menggunakan kanal 64 Kbps Kbps.. AMI, memnutuhkan 8 Kbps dari 64 Kbps pada setiap kanal untuk merawat suatu sinkornisasi . B8ZS menggunakan bipolar violations untuk perangkat singkronisasi, suatu solusi yang tanpa membutuhkan penggunaan bit ekstra, dengan artian T1 menggunakan B8ZS dapat penuh sampai 64 Kbps untuk setiap kanal B8ZS tidak kompatibel dengan perangkat AMI yang tua.
B8ZS
B8ZS
HDB3 (High-Density Bipolar 3)
Merupakan teknik sinyal bipolar (meletakkan transmisi baik positif maupun negatif )
Berbasiskan Alternate Mark Inversion (AMI) (AMI),, dengan perluasaan penyisipan violation ketika run pada 4 atau lebih bit 0.
Kode ini menggantikan AMI pada jaringan terdistribusi modern.
HDB3, aturan pengkodean Aturannya mengikuti AMI,kecuali AMI,kecuali untuk urutan 4 bit 0 dikodekan dengan menggunakan bit violation Hal ini sama seperti polaritas sebagai 1-bit akhir yang dikirim dengan menggunakan aturan AMI. Kegunaan dari teknik ini adalah untuk menyiapkan deretan bit 0 yang panjang dalam suatu deretan data. Sebagaimana suatu kode yang dikenal dengan istilah kode " run length limited “. “.
encoded in HDB3 is " + 0 0 0 V - + 0 " Menggunakan AMI is " + 0 0 0 0 - + ").
Contoh 2 : The pattern of bits
"1010000011000011000000“
Hasil HDB3 : "+0-000V0+-B00V-+B00V00" which is: "+0-000-0+-+00+-+-00-00“ Menggunakan AMI Menggunakan AMI is : " + 0 - 0 0 0 0 0 + - 0 0 0 0- + 0 0 0 0 0 0 ").
HDB3
Number of bipolar pulses since last substitution is EVEN
Densitas hasil spektrum
Factor Evaluasi Pengkodean
Sinyal spektrum Menurunya high-frequency berarti dibutuhkan bandwidth rendah Penurunan komponen DC dapat dipertimbangkan Sinyal yang baik harus mengkonsentrasikan power pada pertengahan rata-rata variansi Bandwidth. Clocking Pengkodean yang tepat dapat menyediakan mekanisme sinkronisasi Error detection Pendeteksian terhada error harus dapat dipermudah Signal interference& noise immunity Kode yang pasti memberikan jaminan performansi dalam menangani noise.