Nama Nama : Priam Priambodo bodo Hidayat Hidayat Nrp
: 1210102038
Progdi Progdi : D-3 Akuntansi AKUNTAN! AKUNTAN! "#$%N!K 1&1 1&1
P'ng P'ng'r 'rti tian an Aku kunt nta ansi nsi "or' "or'ns nsik ik
Akuntan Akuntansi si forens forensik ik adalah adalah
prakti praktik k khusus khusus bidang bidang akunta akuntansi nsi yang menggam menggambar barkan kan
keterl keterliba ibatan tan yang dihasi dihasilkan lkan dari persel perselisi isihan han aktual aktual atau atau yang yang dianti diantisip sipasi asi atau atau
litig litigasi asi..
“Forensik” berarti “ýang cocok untuk digunakan dalam pengadilan hukum”, dan itu adalah untuk yang yang standar standar dan potens potensii hasil hasil yang yang umumny umumnyaa akunta akuntan n forens forensik ik harus harus bekerj bekerja. a. Akunt Akuntans ansii forens forensik, ik, juga juga disebu disebutt sebagai sebagai auditor auditor forens forensik ik atau atau audito auditorr investi investigas gasi, i, sering seringkal kalii harus harus memberikan bukti ahli pada sidang ahlinya. 1&2
Tugas gas Akuntan tansi "or'nsik sik
Akun Akunta tan n
fore forens nsik ik
bert bertug ugas as
memb member erik ikan an
pend pendap apat at
huku hukum m
dala dalam m
peng pengad adil ilan an
(liti (litigat gation ion.! .!isa isampi mping ng tugas tugas akuntan akuntan forens forensik ik untuk untuk memberi memberikan kan pendapa pendapatt hukum hukum dalam dalam pengadilan (litigation ada juga peran akuntan forensik dalam bidang hukum diluar pengadilan (non itigation misalnya dalam membantu merumuskan alternatif penyelesaian perkara dalam sengke sengketa, ta, perumu perumusan san perhit perhitunga ungan n ganti ganti rugi rugi dan upaya upaya menghi menghitun tung g dampak dampak pemutu pemutusan san " pelanggaran. Akuntansi forensik dibagi ke dalam dua bagian# jasa penyelidikan (investigative services dan jasa litigasi (litigation services. $enis layanan pertama mengarahkan pemeriksa penipuan atau auditor penipuan, yang mana mereka menguasai pengetahuan tentang akuntansi mendeteksi, mence mencegah gah,,
dan dan
menge mengend ndal alik ikan an
peni penipua puan, n,
dan dan
misi misint nter erpr pret etas asi. i.
$eni $eniss
laya layana nan n
kedua kedua
merepresentasikan kesaksian dari seorang pemeriksa penipuan dan jasa%jasa akuntansi forensik yang yang dita dita&a &ark rkan an untu untuk k meme memecah cahka kan n isu% isu%is isu u valua valuasi si,, sepe sepert rtii yang yang dial dialam amii dala dalam m kasu kasuss perceraian. 'ehingga, tim audit harus menjalani pelatihan dan diberitahu tentang pentingnya prosedur akuntansi forensik di dalam praktek audit dan kebutuhan akan adanya adan ya spesialis forensik untuk membantu memecahkan masalah.
1&(
Akuntansi )or'nsik dan P'n'rapan Hukum
stilah akuntansi forensik merupakan terjemahan dari forensic accounting. )engertian forensik, bermakna# *. yang berkenaan dengan pengadilan, atau +. berkenaan dengan penerapan pengetahuan ilmiah pada masalah hokum. ang paling sering kita dengar adalah dokter forensik, yaitu dokter ahli patologi yang memeriksa jena-ah untuk menentukan penyebab dan &aktu kematian. anyak dari kita, yang telah mengenal istilah laboratorium forensik (labfor yang dimiliki oleh kepolisian. 'ebenarnya akuntan dan akuntansi forensik tidak sepenuhnya berkaitan dengan pengadilan saja. stilah pengadilan memberikan kesan bah&a akuntansi forensik semata%mata berperkara di pengadilan, dan istilah lain ini disebut litigasi (litigation. !i samping proses litigasi ada proses penyelesaian sengketa dimana jasa akuntan forensik juga dapat dipakai. /egiatan ini bersifat non litigasi.
AUD!T !N*%T!+AT!" 2&1
Audit !n,'stigati)
'ebelum memulai suatu investigasi, pimpinan atau lembaga perlu menetapkan apa yang sesungguhnya ingin dicapai dari investigasi itu. nvestigasi merupakan proses yang panjang, mahal, dan bisa berdampak negative terhadap perusahaan atau stakeholdersnya. )roses yang panjang dan lama, diikuti dengan banyaknya pihak (baik intern maupun ekstern yang terlibat atau dilibatkan, menyebabkan investigasi itu menjadi mahal. )erusahaan juga harus menyediakan banyak sumber daya atau harus meng%commit sumber daya yang akan disediakan. 0eputasi perusahaan juga bisa hancur kalau pengungkapan investigasi ini tidak dikomunikasikan dengan baik. 1ontoh# obat yang sudah kadaluarsa dan seharusnya dihancurkan, justru dijual oleh pega&ai bagian gudang. /ecurangan ini dapat menjadi bencana bagi konsumen. 2amun kalau hasil investigasi dikomunikasikan dengan baik, maka hubungan antara perusahaan dan konsumen (atau stakeholders lainnya justru dapat mencegah hancurnya reputasi perusahaan. /arena itu, tujuan dari suatu investigasi harus disesuaikan dengan keadaan khusus yang dihadapi,dan ditentukan sebelum investigasi dimulai.
2&2
!n,'stigati)
)engertian investigasi dan pemeriksaan fraud digunakan silih berganti sebagai sinonim. dealnya ada kesamaan makna konsep%konsep auditing dan hukum, namun dari segi filsafat auditing dan filsafat hukum,hal itu tidaklah mungkin.
Ada sebab lain kenapa harmonisasi antara konsep%konsep hukum dan auditing tidak dapat berjalan. 3ukum ndonesia, khususnya hukum pidana dan hukum secara pidana, masih berasal dari hukum 2apoleonic. 'edangkan konsep%konsep akuntansi dan auditing kita adopsi dari Amerika 'erikat. /arena perbedaannya yang penting antara konsep%konsep auditing dan hukum, pemeriksa fraud perlu memahami kedua%duanya. !alam filsafat auditing kita mengenal konsep due audit care, prudent auditor, seorang professional yang berupaya menghindari tuntutan dengan tuduhan teledor (negligent dalam
melaksanakan tugasnya.4ntuk itu, pemeriksa fraud atau investigator perlu mengetahui tiga aksioma dalam pemeriksaan fraud. 'uatu investigasi hanya dimulai apabila ada dasar yang layak, yang dalam investigasi dikenal sebagai predication. !engan landasan atau dasar ini, seorang investigator mereka mengenai apa, bagaimana, siapa dan pertanyaan lain yang diduganya relevan dengan pengungkapan kasusnya ia membangun teori fraud (fraud theory. nvestigasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai upaya pembuktian.4mumnya pembuktian ini berakhir di pengadilan dan ketentuan hukum (acara yang berlaku.
2&3
Tuuan !n,'stigati)
!iba&ah ini disajikan bermacam%macam mengenai tujuan investigasi yaitu# *. 5emberhentikan manajemen. 6ujuan utamanya adalah sebagai teguran keras bah&a manajemen tidak mampu mempertanggung ja&abkan ke&ajiban fidusiernya./e&ajiban fidusier ini termasuk menga&asi dan mencegah terjadinya kecurangan oleh karya&annya. +. 5emeriksa, mengumpulkan dan menilai cukupnya dan relevannya bukti. 6ujuan ini akan menekankan bisa diterimanya bukti%bukti sebagai alat bukti untuk meyakinkan hakim di pengadilan. /onsepnya adalah forensic evidence, dan bukan seked ar bukti audit. 7. 5elindungi reputasi karya&an yang tidak bersalah. 5isalnya dalam pemberitaan di media masa bah&a karya&an di bagian produksi menerima uang suap. 6anpa investigasi, reputasi dari semua karya&an dibagian produksi akan tercemar. nvestigasi mengungkapkan siapa yang bersalah. 5ereka yang tidak bersalah terbebas dari tuduhan (meskipun perguncingan seringkali tetap tidak terhindari. 8. 5enemukan dan mengamankan dokumen yang relevan untuk investigasi. anyak bukti dalam kejahatan keuangan berupa dokumen. /alau banyak dokumen disusun untuk menyembunyikan kejahatan, atau kalau dokumen ini dapat memberi petunjuk kepada pelaku dan penanggung ja&ab kecurangan, maka tujuan dari investigasi ini adalah menjaga keutuhan dokumen. 0uang kerja harus diamankan, tidak boleh ada orang masuk keluar tanpa i-in, dokumen harus diindeks dan dicatat. 9. 5enemukan asset yang digelapkan dan mengupayakan pemulihan dari kerugian yang terjadi. ni meliputi penelusuran rekening bank, pembekuan rekening, i-in%i-in untuk proses penyitaan dan atau penjualan asset, dan penentuan kerugian yang terjadi. :. 5emastikan bah&a semua orang, terutama mereka yang diduga menjadi pelaku kejahatan, mengerti kerangka acuan dari investigasi tersebut harapannya adalah bah&a mereka bersedia
bersikap kooperatif dalam investigasi itu. 6ehnik pelaksanaannya adalah dengan “dengar pendapat orang terbuka” yang menghadirkan orang luar sebagai panelis. ;rang luar ini biasanya orang terkemuka dan terpandang. 3al ini umumnya dilakukan apabila “operasi tertutup dan rahasia” (covert operations gagal mengungkapkan kecurangan yang berdampak luas. <. 5emastikan bah&a pelaku kejahatan tidak bisa lolos dari perbuatannya. Ada dua versi dari pendekatan ini.)ertama, lakukan penuntutan tanpa pandang bulu, berapapun besar biayanya, siapapun pelakunya (penjahat besar maupun kecil. 3al ini akan mengirimkan pesan kepada seluruh karya&an dan pihak luar, bah&a perusahaan atau lembaga itu serius dalam mengejar si penjahat. /edua, kejar si penjahat untuk mengembalikan dana atau asset yang dicurinya, dan kemudian minta dia mengundurkan diri atau diberhentikan. )endekatan kedua, lebih “tenang”, tak ada gembar%gembor. =. 5enyapu bersih semua karya&an pelaku kejahatan. 'eperti pada butir diatas, tujuan utamanya adalah menyingkirkan “buah busuk” agar “buah segar” tidak ikut busuk. )endekatannya adalah pendekatan disiplin perusahaan. )embuktian terhadap tindak kejahatan ini mungkin tidak akan lolos disidang pengadilan. 6api pembuktian disini diarahkan kepada penerapan peraturan intern perusahaan. >. 5emastikan bah&a perusahaan tidak lagi menjadi sasaran penjarahan. /ecurangan menggerogoti sumber daya perusahaan, dan umumnya pemulihan kerugian ini tidak ada atau sangat sedikit.)endekatan ini menghentikan kerugian lebih lanjut dan menutup celah%celah peluang (loopholes terjadinya kejahatan. *?. 5enentukan bagaimana investigasi akan dilanjutkan. Apakah investigasi akan diperluas atau diperdalam, atau justru dibatasi lingkupnya. /adang%kadang suatu investigasi dilaksanakan secara tentative atau eksploratif dan bertahap. !alam investigasi ini laporan kemajuan memungkinkan evaluasi, apakah kita akan melanjutkannya dan kalau ya, bagaiman lingkupnya. **. 5elaksanakan investigasi sesuai standar, sesuai dengan peraturan perusahaan, sesuai dengan buku pedoman. 6ujuan semacam ini biasanya didasarkan atas pengalaman buruk.!imasa lalu, misalnya, tujuan dari pada investigasi adalah untuk menangkap pelakunya./etika investigasi dilakukan secara gencar, investigasinya “kebablasan” dan pelaksanaannya melanggar ketentuan. *+. 5enyediakan laporan kemajuan secara teratur untuk membantu pengambilan keputusan mengenai keputusan mengenai investigasi ditahap berikutnya. anyak investigasi bersifat
iterative, artinya suatu investigasi atas dugaan kejahatn menghasilkan temuan baru yang melahirkan dugaan tambahan atau suatu dugaan baru.nvestigasi pertama diikuti dengan investigasi berikutnya, dan seterusnya, secara iterative memperluas pemahaman invstigator mengenai berapa dalamnya masalah yang dihadapi. /onsultasi, diskusi, dan presentasi dari temuan%temuan secara berkala(mingguan, misalnya, merupakan ciri khas dari pendekatan ini. *7. 5emastikan pelakunya tidak melarikan diri atau menghilang sebelum tindak lanjut yang tepat dapat diambil. ni biasanya merupakan tujuan investigasi dalam hal pelaku tertangkap tangan seperti dalam kasus pencurian di supermarket.4mumnya kejahatan ditempat kerja tidak memiliki cirri kasus ini karena karya&an dikenal atau mempunyai identitas yang disimpan
dalam
pencatatan
perusahaan.6etapi
dalam
kejahatan
tertentu,
misalnya
penggelapan uang yang melibatkan pihak%pihak diluar perusahaan, pendekatan ini sangat tepat. *8. 5engumpulkan cukup bukti yang dapat diterima pengadilan, dengan sumberdaya dan terhentinya kegiatan perusahaaan seminimal mungkin. )endekatan ini berupaya mencari pemecahan yang optimal dalam kasus yang terjadi. *9. 5emperoleh gambaran yang &ajar tentang kecurangan yang terjadi dan membuat keputusan yang tepat mengenai tindakan yang harus diambil. 3asil investigasi seringkali ditindaklanjuti secara emosional./alau karya&an itu disukai oleh atasan atau rekan sekerjanya, pimpinan cenderung
“memaafkan”
perbuatannya
dan
tidak
memaanfaatkan
peluang
untuk
memperbaiki sistem yang berhasil “dijebolnya”.'ebaliknya, kalau pimpinan atau rekan sekerjanya tidak menyukai si pelaku kecurangan, pimpinan cenderung menghukumnya seberat%beratnya. /edua sikap tadi akan merugikan perusahaan. *:. !engan memperoleh gambaran yang layak (fair maka pimpinan secara sadar membuat keputusan tentang siapa yang melakukan investigasi (harus seorang professional dan bagaimana tindaklanjutnya. *<. 5endalami tuduhan (baik oleh orang dalam atau luar perusahaan, baik lisan maupun tertulis baik dengan nama terang atau dalam bentuk surat kaleng untuk menanggapinya secara tepat. nvestigasi yang didasarkan pada tujuan ini, tidak akan menelan mentah%mentah “fakta” yang diajukan dalam tuduhan itu. Fokusnya adalah pada konteks tuduhan itu apakah tuduhan itu akan dianggap serius. *=. 5emastikan bah&a hubungan dan suasana kerja tetap baik. 3al ini sangat penting ketika morale kerja merupakan kunci keberhasilan dalam perusahaan atau tim kerja.
*>. 5elindungi nama baik perusahaan atau lembaga. 6ujuan dari investigasi ini tentunya bukan untuk melindungi lembaga yang sebagian besar memang sudah korup./alau tujuan ini ditetapkan dalam kondisi semacam ini, maka yang tejadi adalah persekongkolan jahat atau kolusi.6ujuan investigasi diatas sangat tepat apabila kejahatan dilakukan oleh segelintir orang, padahal reputasi perusahaan secara keseluruhan terancam. +?. 5engikuti seluruh ke&ajiban hokum dan mematuhi semua ketentuan mengenai due diligence dan klaim kepada pihak ketiga (misalnya klaim asuransi. +*. 5elaksanakan investigasi dalam koridor kode etik. /ita umumnya menyadari akan perlunya ketentuan perundang%undangan dipatuhi, dan konsekuensi terhadap pelanggarannya. 2amun, lebih sulit mengikuti ke&ajiban etika. !alam situasi dimana pelaku kecurangan “pasrah”, ia seringkali mengikuti kehendak sang investigator. !alam kondisi seperti ini, si investigator lupa akan kode etiknya, sekedar karena pada saat itu si “terduga” tidak mempertanyakan sikap dan tingkah si investigator. 'eringkali kepasrahan si “terduga” diikuti dengan arogansi si investigator, menyuburkan praktek%praktek pelanggaran kode etik. !engan menetapkan tujuan investigasi ini, perusahaan ingin memastikan bah&a investigator senantiasa mengikuti kode etik yang sudah ditetapkan. ++. 5enentukan siapa pelakunya dan mengumpulkan bukti mengenai niatnya. )rakarsa ini bermaksud untuk menyeret si pelaku ke pengadilan pidana, misalnya pengadilan tindak pidana korupsi. /arena itu, perlu pengumpulan bukti yang cukup untuk proses penyidikan yang diikuti dengan penuntutan
dan selanjutnya proses pengadilan. !engan demikian,
seluruh daya dikerahkan disertai publisitas penuh, yang sangat sejalan dengan kebijakan “tanpa ampun” (-ero%tolerance policy. +7. 5engumpulkan bukti yang cukup untuk menindak pelaku dalam perbuatan yang tidak terpuji. !engan perbedaan bah&a butir ini diproses melalui ketentuan administrative atau perdata. +8. 5engidentifikasi praktek manajemen yang tidak dapat dipertanggungja&abkan atau perilaku yang melalaikan tanggung ja&ab. 'eorang karya&an dibagian pengadaan berkolusi dengan pemasok.3al ini memungkinkan karya&an memperkaya dirinya sendiri, yang dipakainya untuk pembelian property me&ah. +9. 5empertahankan kerahasiaan dan memastikan bah&a perusahaan atau lembaga ini tidak terperangkap dalam ancaman tuntutan pencemaran nama baik. @aya kerja” serbu dan tangkap” atau “tangkap dulu, jelaskan kemudian” seringkali ra&an terhadap kemungkinan
perusahaan dituntut. /arena itu, tujuan investigasi ini harus jelas dan ditegaskan sebelum investigasi dilakukan. +:. 5engidentifikasi saksi yang melihat atau mengetahui terjadinya kecurangan dan memastikan bah&a mereka memberikan bukti yang mendukung tuduhan atau dak&aan terhadap sipelaku. 6ujuan ini berkaitan dengan petunjuk bah&a sipelaku mengidentifikasi orang%orang yang secara potensial bisa menjadi saksi, baik dalam proses penyidikan maupun dalam sidang pengadilan. )erlindungan terhadap para saksi ini dapat mendorong mereka memberikan keterangan, petunjuk, atau bukti yang diperlukan. +<. 5emberikan rekomendasi mengenai bagaimana mengelola risiko terjadinya kecurangan ini dengan tepat. !alam jangka panjang, manajemen risiko yang baiklah yang akan mencegah atau mengurangi terjadinya kecurangan. !ari contoh%contoh diatas terlihat berbagai tujuan dalam melakukan suatu investigasi. stilah investigasi dalam penggunaan sehari%hari, memberi kesan seolah%olah hanya ada satu jenis. $enis yang kita kenal umumnya adalah dalam konteks tindak pidana korupsi. 6ujuan akhirnya, menjebloskan koruptor ke penjara dan atau mendapatkan kembali sebagian atau seluruh hasil jarahannya. )emilihan di antara berbagai alternative tujuan investigasi, tergantung dari organisasi atau lembaganya serta mandata yang dipunyainya, jenis dan besarnya kecurangan, dan budaya di lembaga tersebut.6anggung ja&ab untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam suatu investigasi terletak pada pimpinan.
2&(
!n,'stigasi D'ngan T'knik Audit
.'nis bukti audit
*. +. 7. 8. 9. :. <. 2&/
5emeriksa secara fisik 5enerima konfirmasi 5emeriksa dokumen 0evie& analitikal 5eminta informasi lisan atau tertulis dari auditan 5enghitung kembali 5engamati Kuni k'b'rasian
*. 5engerti dengan baik persoalan yang akan dipecahkan +. /uasai dengan baik teknik%teknik investigasi 7. 1ermat dalam menerapkan teknik yang dipilih
8. 1ermat dalam menarik kesimpulan 2&
!n,'stigasi Audit daam Akuntansi "or'nsik
nvestigasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai upaya pembuktian, umumnya pembuktian berakhir di pengadilan dan ketentuan hukum acara yang berlaku di ndonesia yaitu /itab 3ukum Acara )idana (/43A) dengan langkah%langkah sebagai berikut# Analisis data yang tersedia, ciptakan"kembangkan hipotesis berdasar analisis, uji hipotesis dan terakhir perhalus atau ubah hipotesis berdasar pengujian. !i dalam audit investigasi, teknik audit bersifat eksploratif, mencari ”&ilayah garapan” atau probing yang terdiri dari# *. 5emeriksa fisik (phisical eamination yaitu penghitungan uang tunai, kertas berharga, persediaan barang, aktiva tetap dan barang ber&ujud lainnya, +. 5eminta /onfirmasi (confirmation dalam investigasi konfirmasi harus dikolaborasi dengan sumber lain (substained. 7. 5emeriksa dokumen (documentation termasuk didalamnya dokumen digital, 8. 0eviu analitikal (analytical revie& tekhnik ini mengharuskan dasar atas perbandingan yang dihadapi dengan apa yang layaknya harus terjadi dan berusaha menja&ab terjadinya kesenjangan. 9. 5eminta nformasi lisan atau tertulis dari yang diperiksa (inBuiries of the auditee hal tersebut penting untuk pendukung permasalahan. :. 5enghitung /embali (reperformance tehknik ini dilakukan dengan mencek kebenaran 7.
perhitungan (kali, bagi, tambah, kurang dan lain%lain untuk menjamin kebenaran angka. 5engamati (observation pengamatan ini lebih menggunakan intuisi auditor apakah terdapat hal%hal lain yang disembunyikan.