ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN MASALAH KEAMANAN DAN KESELAMATAN KESELAMATAN
Perawat memberikan perawatan kepada klien dan keluarga di dalam komunitas mereka dan tempat pelayanan kesehatan. Untuk memastikan lingkungan yang aman, perawat perlu memahami hal-hal yang memberikan kontribusi keamanan rumah, komunitas, atau lingkungan pelayanan kesehatan, dan kemudian mengkaji berbagai ancaman terhadap k eamanan klien dan lingkungan. Pengkajian yang dilakukan pada klien antara lain pengkajian terhadap riwayat dan pemeriksaan fisik. Pengkajian terhadap lingkungan, termasuk rumah klien dan tempat pelayanan kesehatan, mencakup inspeksi pada fasilitas tersebut. a. Data Subjective Pengkajian difokuskan pada masalah riwayat kesehatan klien yang terkait dengan kebutuhan keamanan seperti pernahkah klien jatuh, mengalami patah tulang, pembatasan aktivitas, dan sebagainya. !lien perlu ditanyakan tentang tindakan pengamanan di mobil, perhatian terhadap tanda bahaya, tindakan pengamanan anak atau bayi di rumah, status imunisasi, pengertian dan pemahaman klien tentang kesehatan dan keamanan. Perlu digali juga tentang perubahan lingkungan, support sistem, tahap tumbuh kembang. Perawat perlu mengidentifikasi adanya faktor risiko untuk keamanan klien mencakup kondisi dewasa, fisiologi, kognitif, pengobatan, lingkungan, dan kondisi anak-anak. ". Dewasa seperti, riwayat terjatuh, usia yang lebih tua pada wanita, penggunaan alat bantu #alat bantu jalan, tongkat$, prosthesis anggota badan bagian bawah, umur lebih %& tahun, dan hidup sendiri. '. (isiologi seperti kehadiran penyakit akut, kondisi post operasi, kesulitan penglihatan, kesulitan pendengaran, arthritis, orthostatik hipotensi, tidak dapat tidur, pusing ketika memutar kepala atau menegakkan kepala, anemia, penyakit vaskuler, neoplasma, kesulitan mobilitas fisik, kerusakan keseimbangan dan neuropati. ). !ognitive, seperti penurunan status mental #kebingungan, delirium, dimensia, kerusakan orientasi orang, tempat dan waktu$
*. Pengobatan, seperti obat anti an ti hipertensi, penghambat +, antidepresan trisiklik, obat anti cemas, hipnotik atau transuili/er, diuretik, penggunan alkohol, dan narkotika. &. 0ingkungan, seperti adanya restrain, kondisi cuaca atau lingkungan, pencahayaan, kelembaban, ventilasi, penataan lingkungan. %. +nak-anak, seperti umur dibawah ' tahun, penggunaan pengaman, penataan ruang, penggunaan mainan.
b. Data 1bjective data objective dapat diperoleh perawat dengan melakukan pemeriksaan fisik terkait dengan sistem neurologis, cardiovaskuler dan pernafasan, integritas kulit dan mobilitas. Pengkajian juga mencakup prosedur test diagnostik. ". Sistem 2eurologis 3 Status mental 3 4ingkat kesadaran 3 (ungsi sensori 3 Sistem reflek 3 Sistem koordinasi 3 4est pendengaran, penglihatan dan pembauan 3 Sensivitas terhadap lingkungan '. Sistem ardiovaskuler dan 5espirasi 3 4oleransi terhadap aktivitas 3 2yeri dada 3 !esulitan bernafas saat aktivitas 3 (rekuensi nafas, tekanan darah dan denyut nadi ). 6ntegritas kulit 3 6nspeksi terhadap keutuhan kulit klien 3 !aji adanya luka, scar, dan lesi 3 !aji tingkat perawatan diri kulit klien
*. Pengobatan, seperti obat anti an ti hipertensi, penghambat +, antidepresan trisiklik, obat anti cemas, hipnotik atau transuili/er, diuretik, penggunan alkohol, dan narkotika. &. 0ingkungan, seperti adanya restrain, kondisi cuaca atau lingkungan, pencahayaan, kelembaban, ventilasi, penataan lingkungan. %. +nak-anak, seperti umur dibawah ' tahun, penggunaan pengaman, penataan ruang, penggunaan mainan.
b. Data 1bjective data objective dapat diperoleh perawat dengan melakukan pemeriksaan fisik terkait dengan sistem neurologis, cardiovaskuler dan pernafasan, integritas kulit dan mobilitas. Pengkajian juga mencakup prosedur test diagnostik. ". Sistem 2eurologis 3 Status mental 3 4ingkat kesadaran 3 (ungsi sensori 3 Sistem reflek 3 Sistem koordinasi 3 4est pendengaran, penglihatan dan pembauan 3 Sensivitas terhadap lingkungan '. Sistem ardiovaskuler dan 5espirasi 3 4oleransi terhadap aktivitas 3 2yeri dada 3 !esulitan bernafas saat aktivitas 3 (rekuensi nafas, tekanan darah dan denyut nadi ). 6ntegritas kulit 3 6nspeksi terhadap keutuhan kulit klien 3 !aji adanya luka, scar, dan lesi 3 !aji tingkat perawatan diri kulit klien
*. 7obilitas 3 6nspeksi dan palpasi terhadap otot, persendian, p ersendian, dan tulang klien 3 !aji range of motion klien 3 !aji kekuatan otot klienkaji tingakt +D0s klien 4est diagnostik mencakup pengukuran tekanan darah, 8, pengukuran kadar gula darah dan kolesterol, pemeriksaan darah lengkap, dan sebagainya. '. Diagnosa !eperawatan Diagnosa keperawatan yang dapat muncul terkait dengan pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan, berdasarkan 2+2D+ '99*-'99% adalah sebagai berikut ". 5isiko cedera atau risiko jatuh yang berhubungan dengan perubahan mobilisasi, dan penataan lingkungan fisik di rumah. '. 5isiko keracunan yang berhubungan dengan kontaminasi /at kimia pada makanan atau air, penyimpanan obat-obatan yang mudah dijangkau oleh anak-anak, dan penurunan penglkihatan. ). 5isiko trauma yang berhubungan dengan kontak dengan udara dingin yang ekstrem, dan obstruksi jalan nafas. *. 8angguan proses pikir yang berhubungan dengan kehilangan memori, kesulitan tidur, dan efek samping obat. &. Perubahan manajemen pemeliharaan rumah yang berhubungan dengan keuangan yang tidak memadahi, dan perubahan fungsi kognitif. %. Defisit pengetahuan yang berhubungan berhubung an dengan salah interprestasi informasi, dan tidak terbiasa dengan tindakan pencegahan untuk anak-anak. :. 5isiko perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan paparan terhadap lingkuingan panas atau dingin yang ekstrem, dan mekanisme kontrol suhu tubuh yang tidak matang. ). Perencanaan Perawat merencanakan intervensi terapeutik untuk klien dengan risiko atau aktual mengalami gangguan keamanan. 4ujuan keseluruhan untuk klien yang mengalami ancaman keamanan adalah klien terbebas dari cedera. Perawat merencanakan intervensi yang individual dengan
berdasarkan pada beratnya risiko yang dihadapi klien, tahap perkembangan, status kesehatan, dan gaya hidup. 6ntervensi keperawatan dirancang untuk memberikan perawatan yang aman dan efisien. ;erikut ini adalah tujuan yang berfokus pada kebutuhan klien terhadap keamanan ". ;ahaya yang dapat dimodifikasi dalam lingkungan rumah akan berkurang '. !lien akan menggunakan obat-obatan dan peralatan dengan benar dan melakukan tindakan pengobatan. ). !lien mengidentifikasi dan menghindari risiko yang mungkin dialami dalam komunitas. Peting memperhatikan kondisi rumah klien ketika merencanakan terapi untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkat keamanan klien. Perencanaan keperawatan juga melibatkan pemahaman kebutuhan klien untuk mempertahankan kemandiriannya. Perawat dan klien bekerja sama dalam membuat cara mempertahankan keterlibatan klien dalam menciptakan lingkungan yang aman di rumah sakit dan di rumah. Pendidikan klien dan keluarga merupakan intervensi keperawatan utama untuk menurunkan kecelakaan. Perencanaan keperawatan yang dapat disusun oleh perawat berdasarkan 21<26 untuk mengatasi masalah keperawatan yang terkait denmgan kebutuhan keamanan adalah 21 #2ursing 1utcomes lassification$ ". +buse protection protection of self or dependent others from abuse. '. ;alance ability to maintain body euilibrium ). !nowledge Personal safety e=tent of understanding conveyed about preventing unintentional injuries. *. 5isk control actions to eliminate or reduce actua l, personal, and modifiable health threats. &. 5isk detection actions taken to identify p ersonal health threats %. Safety behavior (all prevention individual o r caregiver actions to minimi/e risk factors that might precipitate falls. :. Safety behavior >ome physical environment individual or caregiver actions to minimi/e environment factors that might cause physical harm or injury in the home.
?. Safety behavior Personal individual or caregivers efforts to control behaviors that might cause physical injury. @. Safety status (alls occurrence number of falls in the p ast week. "9. Safety status Physical injury severity of injury from accidents and trauma. 26 #2ursing 6nterventions lassification$ ". nvironmental management SafetyA monitoring and manipulation of the physical environment to promote safety. '. nviromental management Borker safetyA monitoring and manipulatuion of the worksite to promote safety and health of workers. ). (all prevention instituting special precautions with patient at risk for injury from falling. *. >ealth educationA developing and providing instruction and learning e=periences to facilitate voluntary adaptation of behavior conductive to health in individuals, families, groups, or community. &. 0aser precautions limiting the risk of injury to the patient related to use of a laser. %. Peripheral sensation management prevention or minimi/ation of injury or discomfort in the patient with altered sensation. :. Physical restraint application, monitoring, and removal of mechanical restraining devices or manual restraints which are used to limit physical mobility of a patient. ?. Positioning deliberative placement of the patient or a body part to promote physiological and
"&. Surveillance safety purposefull and ongoing acuisition, interpretation, and analysis of information about the patient and environment for use in promoting and maintaining patient safety. "%. 4eaching Disease processA assisting the patient to understand information related to specific disease process. ":. 4eaching 6ndividualA planning, implementation, and evaluation of the teaching program designed to address a patientCs particular needs. "?. 4eaching 6nfant careA instruction on nurturing and ph ysical care needed during the first year of life. "@. ital sign monitoring collections and analysis of cardiovaskuler, respiratory, and body temperature data to determine and prevent complications. '9. Positioning BheelchairA placement of a patient in a properly selected wheelchair to enhance comfort, promote skin integrity, and foster independence. *. 4indakan !eperawatan 4indakan keperawatan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun sesuai dengan permasalahan keamanan yang dihadapi oleh klien. Perawat melakukan tindakan untuk mencapa i 21 yang telah ditetapkan mellaui pelaksanaan 26 yang telah disusun. 6mplementasi keperawatan ditujukan untuk meningkatkan dan mempertahankan keamanan klien. !arena sebagian besar tindakan keperawatan dapat diterapkan pada semua lingkungan, maka intervensi tersebut harus terdiri dari dua bagian pertimbangan tahap perkembangan dan perlindungan lingkungan. !ategori pertama dari intervensi mencakup intervensi yang spesifik untuk mengu rangi risiko pada setiap kelompok perkembangan usia. 6ntervensi lingkungan bertujuan untuk memodifikasi lingkungan sehingga dapat megeliminasi atau meminimalkan bahaya yang ada atau berpotensial. &. valuasi 5encana perawatan, yang dirancang untuk mengurangi risioko pada klien dievaluasi dengan cara membandingkan criteria hasil dengan tujuan yang ditetapkan selama tahap perencanaan. Eika
tujuan telah tercapai, maka intervensi keperawatan dianggap efektif dan tepat. Eika tidak tercapai, maka perawat harus menentukan apakah ada risiko baru yang berkembang pada klien atau apakah risiko sebelumnya tetap ada. !lien dan keluarga harus berpartisipasi untuk menentukan cara permanent untuk mengurangi risiko yang mengancam keamanan. Perawat mengkaji kebutuhan klien dan keluarga secara terus menerus untuk menentukan dukungan tambahan seperti perawatan di rumah, terapi fisik, dan konseling, dan pendidikan kesehatan lanjutan. 0ingkungan yang aman berperan penting dalam meningkatkan , mempertahankan dan memulihkan kesehatan. Dengan menggunakan proses keperawatan, perawat mengkaji klien dan lingkungannya untuk menentukan factor risiko cedera, megelompokkan factor-faktor risiko tersebut, membuat diagnosa keperawatan, dan merencanakan intervensi yang spesifik, termasuk pendidikan kesetan klien. >asil yang diharapkan meliputi lingkungan fisik yang aman, pengetahuan klien tentang factor-faktor yang menunjang keamanan dan tindakan pencegahan, dank lien terbebas dari cedera
askep keamanan dan keselamatan +S!P !;U4U>+2 !+7+2+2 D+2 !S0+7+4+2 +dalah suatu keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman bahaya < kecelakaan. Sedang kecelakaan merupakan kejadian tidak dapat diduga dan tidak diharapkan yang dapat menimbulkan cedera fisik maupun psikologis. 4ugas seorang perawat a. 4ugas utamanya adalah meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya sakit b. 7engurangi resiko terjadinya kecelakaan yang mungkin terjadinya di 5S c. 0ingkungan adalah semua faktor baik fisik maupun psikososial yang mempengaruhi hidup dan keadaan klien +. (aktor-faktor yang 7empengaruhi !eselamatan F !eamanan +da beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk melindungi diri dari bahaya kecelakaan yaitu usia, gaya hidup, status mobilisasi, gangguan sensori persepsi, tingkat kesadaran, status emosional, kemampuan komunikasi, pengetahuan pencegahan kecelakaan, dan faktor lingkungan. Perawat perlu mengkaji faktor-faktor tersebut saat merencanakan perawatan atau mengajarkan klien cara untuk melindungi diri sendiri. ". Usia 6ndividu belajar untuk melindungi dirinya dari berbagai bahaya melalui pengetahuan dan pengkajian akurat tentang lingkungan. Perawat perlu untuk mempelajari bahaya-bahaya yang mungkin mengancam individu sesuai usia dan tahap tumbuh kembangnya sekaligus tindakan pencegahannya. '. 8aya >idup (aktor gaya hidup yang menempatkan klien dalam resiko bahaya diantaranya lingkungan kerja yang tidak aman, tinggal didaerah dengan tingkat kejahatan tinggi, ketidakcukupan dana untuk membeli perlengkapan keamanan,adanya akses dengan obat-obatan atau /at aditif berbahaya. ). Status mobilisasi !lien dengan kerusakan mobilitas akibat paralisis, kelemahan otot, gangguan keseimbangan
stimulus lingkungan. :. !emampuan komunikasi !lien dengan penurunan kemampuan untuk menerima dan mengemukakan informasi juga beresiko untuk cedera. !lien afasia, klien dengan keterbatasan bahasa, dan klien yang buta huruf, atau tidak bisa mengartikan simbol-simbol tanda bahaya. ?. Pengetahuan pencegahan kecelakaan 6nformasi adalah hal yang sangat penting dalam penjagaan keamanan. !lien yang berada dalam lingkungan asing sangat membutuhkan informasi keamanan yang khusus. Setiap individu perlu mengetahui cara-cara yang dapat mencegah terjadinya cedera. @. (aktor lingkungan 0ingkungan dengan perlindungan yang minimal dapat beresiko menjadi penyebab cedera baik di rumah, tempat kerja, dan jalanan.
;. 7acam-macam ;ahaya < !ecelakaan ;eberapa bahaya yang sering mengancam klien baik yang berada di tempat pelayanan kesehatan, rumah, maupun komunitas diantaranya ". +pi
kerentanan individu. Suara diatas "'9 desibel dapat menyebabkan nyeri dan gangguan pendengaran walaupun klien hanya terpapar sebentar. 4erpapar suara ?&-@& desibel untuk beberapa jam per hari dapat menyebabkan gangguan pen dengaran yang progressive. Suara bising dibawah ?& desibel biasanya tidak mengganggu pendengaran. :. 5adiasi edera radiasi dapat terjadi akibat terpapar /at radioaktif yang berlebihan atau pengobatan melalui radiasi yang merusak sel lain. Gat radioaktif digunakan dalam prosedur diagnoostik seperti radiografi, fluoroscopy, dan pengobatan nuklir. ontoh isotop yang sering digunakan adalah kalsium, iodine, fosfor. ?. Suffocation #asfiksia$ atau hoking #tersedak$ 4ersedak #suffocation atau asphy=iation$ adalah keadaan kekurangan oksigen akibat gangguan dalam bernafas. Suffocation bisa terjadi jika sumber udara terhambat
D. Pencegahan !ecelakaan di 5umah Sakit a$ 7engkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri sendiri dari kecelakaan. b$ 7enjaga keselamatan pasien yang gelisah selama berada di tempat tidur a$ 7enjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik, menggunakan alat kesehatan sesuai tujuan. b$ 7enjaga keselamatan klien yang dibawa dengan kursi roda c$ 7enghindari kecelakaan ♣ 7engunci roda kereta dorong saat berhenti ♣ 4empat tidur dalam keadaan rendah dan ada penghalang pada pasien yang gelisah ♣ ;el berada pada tempat yang mudah dijangkau ♣ 7eja yang mudah dijangkau ♣ !ereta dorong ada penghalangnya d$ 7encegah kecelakaan pada pasien yang menggunakan alat listrik misalnya suction, kipas angin, dan lain-lain. e$ 7encegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat yang mudah meledak seperti tabung oksigen dan termos. f$ 7emasang lebel pada obat, botol, dan obat-obatan yang mudah terbakar g$ 7elindungi semaksimal mungkin klien dari infeksi nosokomial seperti penempatan k lien terpisah antara infeksi dan non-infeksi h$ 7empertahankan ventilasi dan cahaya yang adekuat i$ 7encegah terjadinya kebakaran akibat pemasangan alat bantu penerangan j$ 7empertahankan kebersihan lantai ruangan dan kamar mandi k$ 7enyiapkan alat pemadam kebakaran dalam keadaan siap pakai dan mampu
menggunakannya. l$ 7encegah kesalahan prosedur identitas klien harus jelas.
. (aktor-faktor yang mempengaruhi kemanan dan keselamatan klien adalah ". (aktor (isiologis Sistem pada tubuh manusia bekerja secara terkoordinasi dengan baik, apabila salah satu sistem tidak bekerja maka hal tersebut akan mengancam keamanan seseorang. 7isalnya orang akan menarik tangannya jika menyentuh sesuatu benda yang terasa panas, dan sebagainya. ♣ Sistem 7uskoloskeletal !esatuan muskoloskeletal merupakan hal yang sangat esensial dalam pembentukan postur dan pergerakan yang normal. !erusakan yang terjadi pada mobilitas dan kemampuan untuk merespon terhadap hal yang membahayakan, dan ini meningkatkan risiko terhadap injuri. 7asalah muskoloskeletal yang mengganggu keamanan dapat diakibatkan oleh keadaan seperti fraktur, osteoporosis, atropi otot, artritis, atau strains dan sprains. ♣ Sisetem 2eurologis !oordinasi yang baik dalam sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi akan menciptakan sistem yang baik pada individu. 5angsangan yang diterima dari saraf tepi akan diteruskan ke sistem saraf pusat melalui proses persepsi kognisi yang baik sehingga seseorang dapat memutuskan dalam melakukan proses berfikir. >al tersebut akan menciptakan seseorang mampu melakukan orientasi dengan baik terhadap orang, tempat dan waktu sehingga orang akan merasa nyaman. 8angguan neurologis yang dapat mengancam keamanan seperti cedera kepala, medikasi
mengalami miskomunikasi tentang informasi apa yang akan dia lakukan setelah operasi sehingga akan mengancam keamanan dia waktu pulang ke rumah sehingga akan muncul masalah komplikasi setelah operasi. 7ekanisme koping seseorang tehadap stress berhubungan langsung dengan keamanan. (aktor kepribadian seseorang memainkan peranan dalam keamanan. 7enarik diri, pemalu dan ketidakpercayaan berpengaruh pada peningkatan keamanan, sehingga seseorang perlu untuk belajar kembali atau mereka akan mengalami masalah gangguan jiwa
al ini perlu adanya standar operasional prosedur yang baku dan diperbaharui di 5S sehingga kebutuhan akan keamanan dapat terpenuhi untuk semua yang ada dalam rumah sakit. ♣ 4emperatur Perubahan suhu dan cuaca sangat berpengaruh terhadap keamanan seseorang. Perlu adanya penyesuaian diri terhadap perubahan temperatur
mengakibatkan tubuh seseorang menjadi rentan sehingga keamanan seseorang dapat mengalami masalah. *. (aktor Penyakit Penyakit sanagt mempengaruhi seseorang untuk mengalami masalah dalam pemenuhan kebutuhan keamanan. Penyakit seperti >6<+6DS, hepatitis merupakan penyakit yang dapat menjadikan tubuh untuk mengalami penurunan yang drastis. Perlu adanya kewaspadaan yang baik dalam pengenalan hal tersebut, termasuk tindakan pencegahan sehingga infeksi nosokomial tidak terjadi atau dapat dicegah baik dalam seting 5S, klinik ataupun keluarga. &. (aktor !etidakpengindahan tentang !eamanan >al ini berkaitan dengan kesadaran diri individu dalam pemenuhan kebutuhan keamanan. +pabila standar prosedur telah dilakukan sesuai dengan kepatuhan yang ada maka keamanan seseorang dapat tercipta. (. (ungsi Sistem Saraf ". menerima informasi dari dalam maupun luar melalui afferent sensory pathway #sensorik$ '. mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat ). mengolah informasi yang diterima baik di tingkat saraf #refleks$ maupun di otak untuk menentukan respon yang tepat dengan situasi yang di hadapi *. menghantarkan informasi secara cepat melalui efferent pathway tadi #motorik$ keorgan-organ tubuh sebagai kontrol atau memodifikasi tindakan.
8. kebijakan rumah sakit terkait keselamatan pada pasien keselamatan pasien juga dapat menurangi berdampaknya terhadap peningkatan biaya pelayanan, dengan meningkatnya pasien rumah sakit, harapkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit dapat meningkat utamanya di 5S >aji Surabaya. Pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit ini agar terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit dan meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat yang tidak mampu. saat ini ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit. Hakni, keselamatan pasien, keselamatan petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan, serta keselamatan bisnis rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit itu sendiri. !elima aspek keselamatan tersebut, menurut Sukamto, sangatlah p enting untuk dilaksanakan. . P28!+E6+2 Pengkajian klien dengan resiko injuri meliputi pengkajian resiko #5isk assessment tools$ dan adanya bahaya dilingkungan klien #home ha/ards appraisal$. Pengkajian 5esiko a$ Eatuh - Usia klien lebih dari %& tahun - 5iwayat jatuh di rumah atau 5S - 7engalami gangguan penglihatan atau pendengaran
- !esulitan berjalan atau gangguan mobilitas - 7enggunakan alat bantu #tongkat, kursi roda, dll$ - Penurunan status mental #disorientasi, penurunan daya ingat$ - 7endapatkan obat tertentu #sedatif, hypnotik, tranuili/ers, analgesics, diuretics, or la=atives$ b$ 5iwayat kecelakaan ;eberapa orang memiliki kecenderungan mengalami kecelakaan berulang, oleh karena itu riwayat sebelumnya perlu dikaji untuk memprediksi kemungkinan kecelakaan itu terulang kembali c$ !eracunan ;eberapa anak dan orang tua sangat beresiko tinggi terhadap keracunan. Pengkajian meliputi seluruh aspek pengetahuan keluarga tentang resiko bahaya keracunan dan upaya pencegahannya. d$ !ebakaran ;eberapa penyebab kebakaran dirumah perlu ditanyakan tentang sejauh mana klien mengantisipasi resiko terjadi kebakaran, termasuk pengetahuan klien dan keluarga tentang upaya proteksi dari bahaya kecelakaan akibat api. Pengkajian ;ahaya 7eliputi mengkaji keadaan lantai, peralatan rumah tangga, kamar mandi, dapur, kamar tidur, pelindung kebakaran, /at-/at berbahaya, listrik, dll apakah dalam keadaan aman atau dapat mengakibatkan kecelakaan. Pengkajian !eamanan #spesifik pada lansia di rumah$ 8angguan keamanan berupa jatuh di rumah pada lansia memiliki insidensi yang cukup tinggi, banyak diantara lansia tersebut yang akhirnya cedera berat bahkan meninggal. ;ahaya yang menyebabkan jatuh cenderung mudah dilihat tetapi sulit untuk diperbaiki, oleh karena itu diperlukan pengkajian yang spesifik tentang keadaan rumah yang terstuktur. ontoh pengkajian checklist pencegahan jatuh pada lansia yang dikeluarkan oleh Departemen kesehatan dan pelayanan masyarakat +merika.
(. D6+821S+ Diagnosa umum sering muncul pada kasus keamanan fisik menurut 2+2D+ adalah I 5esiko tinggi terjadinya cedera #>igh risk for injury$. Seorang klien dikatakan mengalami masalah keperawatan resiko tinggi terjadinya cidera bila ko ndisi lingkungan dan adaptasi atau pertahanan seseorang beresiko menimbulkan cedera. Diagnosa umum tersebut memiliki tujuh subkatagori yang memungkinkan perawat menjelaskan cedera secara lebih spesifik dan atau untuk memberikan intervensi yang tepat #Bilkinson, '999$ I 5esiko terjadinya keracunan adanya resiko terjadinya kecelakaan akivat terpapar, atau tertelannya obat atau /at berbahaya dalam dosis yang dapat menyebabkan keracunan. I 5esiko terjadinya sufokasi adanya resiko kecelakaan yang menyebabkan tidak adekuatnya
udara untuk proses bernafas. I 5esiko terjadinya trauma adanya resiko yang menyebabkan cedera pada jaringan #ms. 0uka, luka bakar, atau fraktur$. I 5espon alergi lateks respon alergi terhadap produk yang terbuat dari lateks. I 5esiko respon alergi lateks kondisi beresiko terhadap respon alergi terhadap produk yang terbuat dari lateks. I 5esiko terjadinya aspirasi klien beresiko akan masuknya sekresi gastrointestinal, sekresi orofaringeal, benda padat atau cairan kedalam saluran pernafasan. I 5esiko terjadinya sindrom disuse #gejala yang tidak diinginkan$ klien beresiko terhadap kerusakan sistem tubuh akibat inaktifitas sistem muskuloskeletal yang direncanakan atau tidak dapat dihindari. ontoh kasus 4n. D, :9 tahun tinggal seorang diri dirumahnya. !lien memiliki riwayat glaukoma sehingga klien harus menggunakan obat tetes mata dua kali sehari. !lien mengatakan sulit memfokuskan penglihatan, kehilangan penglihatan sebelah, dan tidak bisa melihat dalam gelap.
Diagnosa yang muncul adalah 5esiko tinggi cedera jatuh berhubungan dengan penurunan sensori #tidak mampu melihat$ 8. P52+2++2 Secara umum rencana asuhan keperawatan harus mencakup dua aspek yaitu Pendidikan kesehatan tentang tindakan pencegahan dan memodifikasi lingkungan agar lebih aman. ontoh rencana asuhan keperawatan #sesuai kasus pada bagian $ Diagnosa 5esiko tinggi cedera jatuh berhubungan dengan penurunan sensori #tidak mampu melihat$ 4ujuan !lien memperlihatkan upaya menghindari cedera #jatuh$ atau cidera #jatuh$ tidak terjadi !riteria hasil Setelah dilakukan tindakan keperawatan berupa modifikasi lingkungan dan pendidikan kesehatan dalam " hari kunjungan diharapkan !lien mampu ". 7engidentifikasi bahaya lingkungan yang dapat meningkatkan kemungkinan cidera '. 7engidentifikasi tindakan preventif atas bahaya tertentu, ). 7elaporkan penggunaan cara yang tepat dalam melindungi diri dari cidera. 6ntervensi ". !aji ulang adanya faktor-faktor resiko jatuh pada klien. '. 4ulis dan laporkan adanya faktor-faktor resiko ). 0akukan modifikasi lingkungan agar lebih aman #memasang pinggiran tempat tidur, dll$ sesuai hasil pengkajian bahaya jatuh pada poin " *. 7onitor klien secara berkala terutama ) hari pertama kunjungan rumah &. +jarkan klien tentang upaya pencegahan cidera #menggunakan pencahayaan yang baik, memasang penghalang tempat tidur, menempatkan benda berbahaya ditempat yang aman$ %.!olaborasi dengan dokter untuk penatalaksanaan glaukoma dan gangguan penglihatannya, serta pekerja sosial untuk pemantauan secara berkala. Secara umum kriteria hasil paling penting pada kasus resiko tinggi cidera adalah membantu klien
untuk mengidentifikasi bahaya, dan mampu melakukan tindakan menjaga keamanan. !riteria hasil yang lebih spesifik diantaranya !lien mampu mengidentifikasi bahaya lingkungan yang dapat meningkatkan kemungkinan cidera, mengidentifikasi tindakan preventif atas bahaya tertentu, melaporkan penggunaan cara yang tepat dalam melindungi diri dari cidera. >. 67P0724+S6 6mplementasi berikut bersifat spesifik untuk beberapa bahaya tertentu #tidak berhubungan dengan kasus$ ". 7eningkatkan keamanan sepanjang hayat manusia 7emastikan keamanan klien pada semua usia berfokus pada obsevasi atau prediksi situasi yang mungkin membahayakan sehingga dapat dihindari dan memberikan pendidikan kesehatan yang memberikan kekuatan bagi klien untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari cedera secara mandiri. +spek pendidikan kesehatan yang lebih spesifik sesuai rentang usia klien dapat an da lihat pada !o/ier, '99* %:*-%:&. '. 7empertahankan kondisi aman dari api dan kebakaran Upaya pencegahan yang bisa dilakukan perawat adalah memastikan bahwa ketiga elemen tersebut dapat dihilangkan. Eika kebakaran sudah terjadi ada dua tujuan yang harus dicapai yaitu melindungi klien dari cedera dan membatasi serta memadakan api. I Di pusat pelayanan kesehatan Upaya pencegahan 7emastikan nomor telpon darurat ada disemua pesawat, 7engatur situasi sehingga alat-alat atau benda-benda yang tidak perlu tidak berada di lorong jalan, 7enempatkan prosedur evakuasi dan penanganan kebakaran disemua tempat, 7engorientasikan seluruh karyawan tentang jenis-jenis kebakaran dan penanganannya. Eika kebakaran terjadi 7engevakuasi klien kearea yang aman, aktifkan alarm, jika api kecil lakukan pemadaman dengan alat pemadam yang ada, tutup pintu dan jendela jika perlu ketahui derajat kebakaran untuk menentukan jenis pemadam yang tepat. ). 7encegah terjadinya jatuh pada klien - 1rientasikan klien pada saat masuk rumah sakit dan jelaskan sistem komunikasi yang ada - >ati-hati saat mengkaji klien dengan keterbatasan gerak - Supervisi ketat pada awal klien dirawat terutama malam hari - +njurkan klien menggunakan bel bila membutuhkan bantuan - ;erikan alas kaki yang tidak licin - ;erikan pencahayaan yang adekuat - Pasang pengaman tempat tidur terutama pada klien dengan penurunan kesadaran dan gangguan mobilitas - Eaga lantai kamar mandi agar tidak licin - 0engkapnya bisa dilihat pada !o/ier, '99*%:@ *. 7elakukan tindakan pengamanan pada klien kejang - Pasang pengaman tempat tidur dengan dilapisi kain tebal #mencegah nyeri saat terbentur$ - Pasang spatel lidah untuk mencegah terhambatnya aliran udara - 0onggarkan baju dan ikatan leher #kerah baju$ - !olaborasi pemberian obat antikonvulsi. - ;erikan masker oksigen jika diperlukan &. 7emberikan pertolongan bila terjadi keracunan
Perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat bila terjadi keracunan melalui identifikasi adanya /at-/at beracun dirumah yang terkonsumsi, segera laporkan ke institusi kesehatan terdekat serta menyebutkan nama dan gejala yang dialami klien, jaga klien pada posisi tenang ke satu sisi atau dengan kepala ditempatkan diantara kedua kaki untuk mencegah aspirasi. %. 7emberikan pertolongan bagi klien yang terkena sengatan listrik Eika seseorang terkena macroshock #sengatan listrik yang cukup besar$ jangan sentuh klien tersebut sampai pusat listrik dimatikan dan klien aman dari arus listrik. 7acroshock sangat berbahaya karena dapat menyebabkan luka bakar, kontraksi otot, dan henti nafas serta henti jantung. Untuk mencegah macroshock gunakan mesineimlich maneuver pada klien yang mengalami tersedak. @. 7elakukan perlindungan terhadap radiasi 4ingkat bahaya radiasi tergantung dari lamanya, kedekatan dengan sumber radioaktif, dan pelindung yang digunakan selama terpapar radiasi. Upaya yang harus dilakukan oleh perawat dalam hal ini adalah memakai baju khusus, memakai sarung tangan, mencuci tangan sebelum dan sesudah memakai sarung tangan, dan membuang semua benda yang terkontaminasi. "9. 7elakukan pemasangan restrain pada klien 5estrain adalah alat atau tindakan pelindung untuk membatasi gerakan
tanda-tangan dokter dan perawat *. 0akukan evaluasi secara periodik I 7emilih restrain Dalam memilih restrain perlu memenuhi lima kriteria berikut ". 7embatasi gerak klien sesedikit mungkin '. Paling masuk akal
666. +0U+S6 7elalui data yang dikumpulkan selama pemberian asuhan keperawatan perawat dapat menilai apakah tujuan asuhan telah tercapai. Eika belum tercapai maka perawat perlu melakukan eksplorasi penyebabnya. Diantaranya perawat dapat menanyakan beberapa hal berikut pada klien - Sudahkan anda melakukan semua tindakan pencegahanJ - 4indakan pencegahan apa yang klien tahuJ - +pakah klien menyetujui semua tindakan pencegahan yang diajarkanJ - Sudahkah perawat menulis dan mengimplementasikan rencana pendidikan kesehatan pada klienJ
62(!S6 6nfeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berpoliferasi di dalam tubuh yang menyebabkan sakit #Potter F Perry, '99&$. 6nfeksi adalah invasi tubuh oleh mikroorganisme dan berproliferasi dalam jaringan tubuh. #!o/ier, et al, "@@&$. Dalam !amus !eperawatan disebutkan bahwa infeksi adalah invasi dan multiplikasi mikroorganisme dalam jaringan tubuh, khususnya yang menimbulkan cedera seluler setempat akibat metabolisme kompetitif, toksin, replikasi intraseluler atau reaksi antigenantibodi. 7unculnya infeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan dalam rantai infeksi. +danya patogen tidak berarti bahwa infeksi akan terjadi. Penyebab 6nfeksi Penyebab infeksi dibagi menjadi * kategori, yaitu
I ;akteri ;akteri merupakan penyebab terbanyak dari infeksi. 5atusan spesies bakteri dapat menyebabkan penyakit pada tubuh manusia dan dapat hidup didalamnya, bakteri bisa masuk melalui udara, air, tanah, makanan, cairan dan jaringan tubuh dan benda mati lainnya. I irus irus terutama berisi asam nukleat #nucleic acid$, karenanya harus masuk dalam sel hidup untuk diproduksi. I (ungi (ungi terdiri dari ragi dan jamur I Parasit Parasit hidup dalam organisme hidup lain, termasuk kelompok parasit adalah proto/oa, cacing dan arthropoda. 4ipe 6nfeksi I !olonisasi merupakan suatu proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang menetap
4ahap-tahap 6nfeksi Proses terjadinya infeksi seperti rantai yang saling terkait antar berbagai faktor yang mempengaruhi, yaitu agen infeksi, reservoir, portal of e=it, cara penularan, portal of entry dan host< pejamu yang rentan. I +gen 6nfeksi I >ost< Pejamu I Portal de ntry I ara Penularan I Portal de =it I 5eservoir I +82 62(!S6 7icroorganisme yang termasuk dalam agen infeksi antara lain bakteri, virus, jamur dan proto/oa. 7ikroorganisme di kulit bisa merupakan flora transient maupun resident. 1rganisme transient normalnya ada dan jumlahnya stabil, organisme ini bisa hidup dan berbiak di kulit. 1rganisme transien melekat pada kulit saat seseorang kontak dengan obyek atau orang lain dalam aktivitas normal. 1rganisme ini siap ditularkan, kecuali dihilangkan dengan c uci tangan. 1rganisme
residen tidak dengan mudah bisa dihilangkan melalui cuci tangan dengan sabun dan deterjen biasa kecuali bila gosokan dilakukan dengan seksama. 7ikroorganisme dapat menyebabkan infeksi tergantung pada jumlah microorganisme, virulensi #kemampuan menyebabkan penyakit$, kemampuan untuk masuk dan bertahan hidup dalam host serta kerentanan dari host, dan pencahayaan. I P154+0 1( K64 #jalan keluar$ 7ikroorganisme yang hidup di dalam reservoir harus menemukan jalan keluar #portal of e=it untuk masuk ke dalam host dan menyebabkan infeksi. Sebelum menimbulkan infeksi, mikroorganisme harus keluar terlebih dahulu dari reservoarnya. Eika reservoarnya manusia, kuman dapat keluar melalui saluran pernapasan, pencernaan, perkemihan, genitalia, kulit dan membrane mukosa yang rusak serta darah. 7etode Penyebaran !uman dapat menular atau berpindah ke orang lain dengan berbagai cara seperti kontak langsung dengan penderita melalui oral, fekal, kulit atau darahnyaAkontak tidak langsung melalui jarum atau balutan bekas luka penderitaA peralatan yang terkontaminasiA makanan yang diolah tidak tepatA melalui vektor nyamuk atau lalat. I P154+0 7+SU! Sebelum seseorang terinfeksi, mikroorganisme harus masuk dalam tubuh. !ulit merupakan barier pelindung tubuh terhadap masuknya kuman infeksius. 5usaknya kulit atau ketidakutuhan kulit dapat menjadi portal masuk. 7ikroba dapat masuk ke dalam tubuh melalui rute atau jalan yang sama dengan portal keluar. (aktor-faktor yang menurunkan daya tahan tubuh memperbesar kesempatan patogen masuk ke dalam tubuh. I D+H+ 4+>+2 >1SPS #7+2US6+$ Seseorang terkena infeksi bergantung pada kerentanan terhadap agen infeksius.!erentangan bergantung pada derajat ketahanan tubuh individu terhadap patogen. 7eskipun seseorang secara konstan kontak dengan mikroorganisme dalam jumlah yang besar, infeksi tidak akan terjadi sampai individu rentan terhadap kekuatan dan jumlah mikroorganisme tersebut. ;eberapa faktor yang mempengaruhi kerentanan tubuh terhadap kuman yaitu usia,keturunan,stress #fisik dan emosional$,status nutrisi, terapi medis,pemberian obat dan penyakit penyerta. Proses 6nfeksi 6nfeksi terjadi secara progresif dan beratnya infeksi pada klien tergantung dari tingkat infeksi, patogenesitas mikroorganisme dan kerentanan penjamu. Dengan proses perawatan yang tepat, maka akan meminimalisir penyebaran dan meminimalkan penyakit. Perkembangan infeksi mempengaruhi tingkat asuhan keperawatan yang diberikan.
fek dan gejala nyata yang berhubungan dengan kelainan pertahanan hospes bervariasi berdasarkan pada sistem imun yang rusak. iri-ciri umum yang berkaitan dengan hospes yang melemah adalah infeksi berulang, infeksi kronik, ruam kulit, diare, kerusakan pertumbuhan dan meningkatnya kerentanan terhadap kanker tertentu. Secara umum proses infeksi adalahsebagai berikut I Periode inkubasi 6nterval antara masuknya patogen ke dalam tubuh dan munculnya gejala pertama.ontoh flu "-) hari, campak '-) minggu, mumps
45+2S76S6 !U7+2 4ransmisi kuman merupakan proses masuknya kuman kedalam tubuh manusia yang dapat menimbulkan radang atau penyakit. ;eberapa unsur yang melibatkan proses transmisi kuman, yaitu ϑ 5eservoir L habitat bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme, dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, maupun tanah. ϑ Ealan masuk L jalan masuknya mikroorganisme ketempat penampungan dari berbagai kuman, seperti saluran pernapasan, pencernaan, kulit dan lain- lain. ϑ 6nang #host$ L tempat berkembangnya suatu mikroorganisme, yang dapat didukung oleh ketahanan kuman. ϑ Ealan keluar L tempat keluar mikroorganisme dari reservoir, seperti system pernapasan, system pencernaan, alat kelamin, dan lain- lain. ϑ Ealur penyebaran L jalur yang dapat menyebarkan berbagai kuman mikroorganisme ke berbagai tempat, seperti air, makanan, udarah dan lain- lain.
ϑ +5+ P2U0+5+2 76!51158+26S7 ;eberapa cara penularan < penyebaran mikroorganisme kedalam tubuh ϑ !ontak tubuh L kuman masuk kedalam tubuh melalui proses penyebaran secara langsung, maupun tidak langsung. 7isalnya secara langsung sentuhan dengan kulit, sedangkan secara tidak langsung melalui benda- benda yang berkontaminasi. ϑ 7akan dan minuman L hal ini terjadi akibat dari kontaminasi misalnya, penyakit tifus abdominalis, penyakit infeksi cacing dan lainnya. ϑ Serangga L misalnya penyebaran penyakit malaria oleh plasmodium pada nyamuk +nopheles dan beberapa penyakit saluran pencernaan yang dapat ditularkan melalui lalat. ϑ Udarah L penyebaran kuman ini sering kali dijumpai pada penyakit system pernapasan.
ϑ (+!415- (+!415 H+28 77P28+5U>6 P51SS 62(!S6 a. sumber penyakit, b. kuman penyebab, c. cara membebaskan sumber dari kuman, d. cara penularan, e. cara masuknya kuman, f. daya tahan tubuh.
62(!S6 2+S1!176+0 6nfeksi nasokomial adalah infeksi yang terjadi di 5S atau dalam sistem pelayanan kesehatanyang berasal dari proses penyebaran di sumber pelayanan kes.,baik melalui pasien, petugas kes., pengunjung maupun sumber lain. 6nfeksi 2asokomial dapat terjadi pada ♣ Penderita ♣ 4enaga kesehatan dan ♣ Setiap orang yang datang di 5S 7anifestasi penyakit dapat juga terjadi di ♣ 5umah sakit ♣ Di luar rumah sakit Sumber infeksi nosokomial dapat bersifat ♣ ndogen berasal dari penderita sendiri yang membawa dari luar 5S ♣ +utogen di dapat di 5S ♣ ksogen berasal dari luar 5S 5evew rantai proses infeksi
5antai proses infeksi adalah rangkai proses masuknya kuman kedalam tubuh mc, diantaranya a. 5eservoir, merupakan habitat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme, dapat berupa mc, binatang, tumbuhan, maupun tanah. b. Port de entrMe, merupakan jalan masuknya mikroorganisme ketempat penampungan dari berbagai kuman, seperti saluran pernafasan, pencernaan, kulit, dsb. c. 6nang #host$, merupakan tempat keluarnya mikroorganisme yang dapat didikung oleh ketahanan kuman d. Ealan keluar, merupakan tempat keluarnya mikroorganisme dari reservoir, seprti sistem pernafasan,sistem pencernaan, alat kelamin, dsb. e. Ealur penyebaran, merupakan jalur yang dapat menyebarkan berbagai kuman mikroorganisme keberbagai tempat, seperti air, makanan, udara,dsb faktor- faktor yang mempengaruhi terjadinya 62 a. +gen penyakit macam-macam agen penyakit dapat berupa kuman,virus,jamur, dan parasit. b. 5eservoirospes tergantung Port de ntrMe atau tempat masuknya kuman penyakit ϖ 7elalui kulit seperti leptospira, staphylococcus ϖ 7elalui traktus digestivus seperti scheria oli,Shingella,Salmonella. ;eberapa sumber penyebab terjadinya 62 adalah ". Pasien pasien merupakan unsur pertama yang dapat menyebabkan infeksi pada pasien lainnya, petugas kes., pengunjung, atau benda dan alat kes. '. Petugas kesehatan Petugas kes. Dapat menyebabkan infeksi melalui kontak langsung, dapat menularkan berbagai kuman ketempat lain. ). Pengunjung pengunjung dapat menyebabkan, infeksi yang didapat dari luar ke dalam lingkungan 5S. *. Sumber lain
sumber lain yang dimaksud adalah lingkungan 5S meliputi kebersihan 5S, alat yang ada di 5S yang di bawah oleh pengunjung atau petugas kesehatan pada pasien dan sebaliknya. Pencegahan 62 beberapa tindakan pencegahan 62 yang dapat di lakukan yaitu ". 7engurangi jumlah atau menghilangkan bakteri yang berada di ruang, alat, personil 5S. '. 6solasai sumber infeksi #pasien yang menderita$ maupun yang mempunyai resiko tinggi yang sifatnya proteksi misalnya pasien pasca operasi, penderita leukimia dll.
62 yang sering terjadi ♣ 6nfeksi saluran kemih ♣ 6nfeksi luka operasi ♣ 6nfeksi luka bakar ♣ ndometritis post partum Daerah di 5S yang rentang 62( ♣ Unit pelayanan khemoterapi ♣ 0aboratorium ♣ 5uang perawatan, intensif, bayi, geriatari ♣ Pelayanan bedah ♣ Unit pelayanan gigi dan bedah 4ingginya resiko 62 pada unit rawat intensif di pengarihi oleh ♣ Penyakit yang berat ♣ Penggunaan antibiotik ♣ Prosedur invasif ♣ Earak dekat penderita terhadap sumber penyakit Sumber N sumber infeksi nosokomial ⊂ Pasien L unsur pertama yang dapat menyabarkan infeksi kepasien lainnya, petugas kesehatan, pengunjung, atau benda dan alat lainnya. ⊂ Petugas kesehatan L menyebarkan infeksi melalui kontak langsung yang dapat menularkan berbagai kuman ketempat lain. ⊂ Pengunjung L menyebarkan infeksi yang didapat dari luar kedalam lingkungan rumah sakit atau sebaliknya. ⊂ Sumber lain L penyebaran yang meliputi lingkungan umum yang berada di sekitar rumah sakit yang mencakup semuanya.
P28+>+2 62(!S6 4indakan pencegahan infeksi a. aseptik L tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Usaha ini dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi.
b. +ntiseptik L upaya pencegahan infeksi dengan cara pembunuhan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya. c. Dekontraminasi L tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan. d. Pencucian L tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh, atau setiap benda asing seperti debu dan kotoran. e. Desinfeksi L tindakan kepada benda mati denganmenghilangkan tindakan pada benda mati dengan menghilangkan sebagian besar #tidak semua$ mikroorganisme penyebab penyakit. f. Sterilisasi L tindakan untuk menghilangkan semua mikroorganisme #mbakteri, jamur, parasit, dan virus$ termasuk bakteri endospora. Pedoman pencegahan infeksi ;eberapa upaya yang dilakukan untuk menghalang penyebaran infeksi I Pencucian tangan I Penggunaan sarung tangan #kedua tangan$, baik pada saat melakukan tindakan, maupun saat memegang benda- benda yang terkontaminasi #alat kesehatan< kain tenunan bekas pakai$. I Penggunaan cairan antiseptik untuk membersihkan luka pada kulit. I Pemrosesan alat bekas pakai #dekonyaminasi, cuci dan bilas, serta desinfeksi tingkat tinggi atau sterilisasi$. I Pembuangan sampah
7encuci tangan 7encuci kedua tangan merupakan prossedur awal yang dilakukan petugas kesehatan dalam memberikan tindakan. >al tersebut bertujuan untuk membersihkan tangan dari segala kotoran, mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan, dan persiapan beda atau tindakan pembedahan. o ;eberapa tehnik mencuci tangan - 4ehnik mencuci biasa - 4ehnik mencuci dengan desinfeksi - 4ehnik mencuci steril
P5062DU28+2 D656 I 7enggunakan sarung tangan. Sarugn tangan digunakan dalam melakukan posedur tindakan, dengan tujuan mencegah terjadinya penularan kuman dan mengurangi resiko teretuarnya penyakit. I 7enggunakan masker. 4indakan pengamanan yang menutup hidung dan mulut dengan menggunakan masker, bertujuan untuk mencegah atau mengurangi transmisi droplet mikroorganisme saat merawat pasien.
S45606S+S6 D+2 DS62(!S6 Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau bahan kimia. Eenis N jenis sterilisasi antara lain o Sterilisasi cepat
o Sterilisasi panas kering o Sterilisasi gas #formalin, >'1'$ Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada ojek yang tidak hidup dengan pengecualian terhadap endospora bakteri. ara desinfeksi ϖ ara desinfeksi dengan mencuci ϖ ara desinfeksi dengan merendam ϖ ara desinfeksi dengan menjemur ϖ ara membuat larutan desinfeksi #sabun$ ϖ ara membuat larutan desinfeksi #lisol dan kreolin$ ϖ ara membuat larutan desinfeksi #savion$
P2+28+2+2 S+7P+> Sampah merupakan suatu bahan yang berasal dari kegiatan manusia dan sudah tidak dipakai atau suda dibuang oleh manusia. Sampah dibagi atas ' menurut karakteristiknya !andungan /at< kimia. ;erdasarkan kandungan /atnya, sampah terdiri atas sampah anorganik dan sampah oraganik. Sampah anorganik merupakan sampah tidak membusuk, misalnya logam, pecahan gelas, plastik, dan lainnya. Sedangkan sampah organik merupakan sampah yang dapat busuk, seperti sisa makanan. Dapat dan tidaknya terbakar. Sampah ini tebagi atas dua yaitu sampah mudah terbakar misalnya, kertas, karet, plastik dan lainnya. Sedangkan sampah tidak dapat terbakar seperti, kaleng bekas, logam atau besi, kaca, dan lainnya.
P28010++2 S+7P+> Pengumpulan dan pengangkuan sampah Pada tahap ini, sampah dikumpulkan berdasarkan kelompoknya, seperti sampah basah sendiri, sampah kering sendiri, dan sampah benda tajam tersendiri, dan selanjutnya dilakukan pengangkutan. Pemusnahan dan pengelolaan sampah. Pada tahap ini, samapah dimusnakan atau dikelolah dengan cara sebagai berikut ditanam # dengan memasukkan < menimbun dalam tanah$ dan dibakar #dengan melakukan pembakaran melalui tungku pembakaran$. Sampah tersebut kemudian dijadikan pupuk, biasanya jenis sampah ini sampah organik, seperti sisa makanan yang dapat membusuk.
P51SDU5 P7;56++2 1;+4 P246282H+ P7;56+2 1;+4
1bat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan,pengobatan,atau bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi didalam tubuh. (armakologi menjadi penting karena mempelajari tentang efek dari obat,sehingga diharapkan mampu mengevaluasi efek pengobatan.Pda aspek obat,ada beberapa istilah yang penting kita ketahui diantaranyanama generik merupakan nama pertama dari pabrik yang sudah mendapatkan lisensi salah satu publikasi yang resmi,nama kimiawi merupakan nama yang berasal dari susunan /at kimianya seperti acetylsalicylic acid atau +spirin,kemudian nama dagang #trade mark$ merupakan nama yang keluar sesuai dengan perusahaan atau pabrik dalam menggunakan symbol seperti ecortin,bufferin,empirin,analgesic,dan lain-lain. S4+2D+5 1;+4 1bat yang digunakan sebaiknya memenuhi berbagai standar persyaratan obat,di antaranya kemurnian,yaitu suatu keadaan yang dimiliki obat karena unsure keasliannya,tidak ada percampuran,dan standar potensi yang baik.Selain kemurnian,obat juga harus memiliki biovailabilitas berupa keseimbangan obat,keamanan, dan efektivitas.Standar-standar tersebut harus dimiliki obat agar menghasilkan efek yang baik akan obat itu sendiri. 5+!S6 1;+4 Sebagai bahan atau benda asing yang masuk kedalam tubuh,obat akan bekerja sesuai dengan proses kimiawi melalui suatu reaksi obat.5eaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu paruh,yakni suatu interval waktu yang diperlukan dalam tubuh untuk proses eliminasi,sehingga terjadi pengurangan konsentrasi setengah dari kadar puncak obat dalam tubuh. (aktor Hang 7emengaruhi 5eaksi 1bat ;eberapa factor yang dapat memengaruhi reaksi pengobatan diantarranya absorpsi obat,distribusi obat dalam tubuh,metabolisme #biotranformasi$ obat dan ekskresi. ". +bsorpsi obat +bsorpsi obat merupakan proses pergerakan obat dari sumber kedala m tubuh melalui aliran darah kecuali dari jenis topical.>al ini dipengaruhi o leh cara dan jalur pemberian obat,jenis obat,keadaan tempat,makanan dan keadaan pasien. '. Distribusi obat kedalam tubuh Setelah obat diabsopsi,kemudian obat didistribusikan ke dalam darah melalui vascular dan system limfatis menuju sel dan masuk kedalam jaringan tertentu.Proses ini dapat dipengaruhi oleh keseimbangan cairan,elektrolik,dan keadaan patologis. ). 7etabolisme obat Setelah melalui sirkulasi,obat akan mengalami proses metabolisme.1bat akan ikut sirkulasi ke dalam jaringan,kemudian berinteraksi dengan sel dan melakukan sebuah perubahan /at kimia hingga menjadi lebih efektif.1bat yang tidak bereaksi akan diekskresikan.
*. kskresi sisa Setelah obat mengalami metabolisme atau pemecahan,akan terdapat sisa /at yang tidak dapat dipakai.Sisa /at ini tidak bereaksi kemudian k eluar melalui ginjal dalam bentuk urine,dari intestinal dalam bentuk feses,dan dari paru-paru dalam bentuk udara. 1bat memiliki dua efek yakni efek terapeutik dan efek samping.fek terapeutik obat memiliki kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai kandungan obatnya seperti paliatif #berefek untuk mengurangi gejala$,kuratif #memiliki efek pengobatan$Asuportif#berefek untuk menaikkan fungsi atau respons tubuh$,subtitutif #berefek sebagai pengganti,efek kemoterapi #berefek untuk mematikan atau menghambat$,dan restotatif #berefek pada memulihkan fungsi tubuh yang sehat $.fek samping merupakan dampak yang tidak diharapkan,tidak bisa diramal,dan bahkan kemungkinan dapat membahayakan seperti adanya alergi,toksisitas #keracunan$,penyakit iatrogenik,kegagalan dalam pengobatan dan lainlain. P5S6+P+2 P7;56+2 1;+4 Sebelum memberikan obat kepada pasien,ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan untuk menjamin keamanan dalam pemberian obat,diantaranya ". 4epat obat Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya petugas medis harus memerhatikan kebenaran obat sebanyak tiga kali,yakniketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat,saat obat diprogramkan,dan saat mengembalikan obat ketempat penyimpanan. '. 4epat dosis Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat,maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus di lengkapi alat tetes,gelas ukur,spuit atau sendok khusus Aalat untuk membelah tabletAdan lain-lain.Dengan demikian,penghitungan dosis benar untuk dibarikan ke pasien. ). 4epat pasien 1bat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan.>al ini dilakukan dengan mengidentifikasi identitas kebenaran obat yaitu mencocokkan nama,nomor register,alamat,dan program pengobatan pada pasie. *. 4epat jalur pemberian !esalahan rute pemberian dapat menimbulkan efek sistemik yang fatal pada pasien.Untuk itu,cara pemberiannya adalah dengan melihat cara pemberian
P28>64U28+2 D1S6S 1;+4 Dosis pada ;ayi dan +nak ;alita Pemberian dosis obat pada bayi dan balita sering kali menimbulkan perbedaan,mengingat anak masih dalam tahap prises pertumbuhan dan perkembangan.!hususnya untuk anak yang lahir prematur,akan sangat kesulitan dalam penetapan dosis obat mengingat organ belum berfungsi
dengan sempurna seperti fungsi ginjal,susunan saraf pusat atau lainnya sehingga proses absorpsi,distribusi,metabolisme,dan ekskresiobat akan terganggu atau tidak maksimal.4erdapat perbedaan penentuan pemberian dosis obat pada anak.;anyak para ahli yang me mbedakan,tetapi pada prinsipnya,penentuan dosis dapat disimpulkan oleh dua standar,yakni berdasarkan luas permukaan tubuh dan berat badan. ;erikut ini ada rumus penghitungan dosis obat untuk anak antara lain ". Houng n DaL Dd #mg$ tidak untuk anak O"' tahun n "' !eterangannL umur anak dalam tahun '.Dilling n DaL Q #mg$ '9 ). 8aubius " DaL Q Dd #mg$ #untuk anak sampai umur " tahun$ "' " DaL Q Dd#mg$ #untuk anak " N ' tahun$ ? " DaL Q Dd#mg$ #untuk anak '-) tahun$ % " DaL Q Dd#mg$ #untuk anak )-* tahun $ * " DaL Q Dd #mg$ #untuk anak *-: yahun$ ) *. (ried m DaL QDd #mg$ "&9 !eterangan mLumur anak dalam bulan
&. Sagel #")w "&$ DaL QQQQ Dd #mg$ #umur 9-'9 minggu$ "99 #?w :$ DaL QQQQQ Dd #mg$ #umur '9-&' minggu$ "99 #)w "'$ DaL QQQQQ Dd #mg$ @umur "-@ minggu$ "99
%.lark w anak DaL QQQQQ Dd #mg$ w dewasa !eterangan w L berat badan < kg :. ;erdasarkan area permukaan tubuh. +rea permukaan tubuh anak Dosis anak L QQQQQQQQQQQQQQQQQ= Dosis dewasa normal",: mR Penghitungan denagn rumus ketika menentukan dosis tidak semuanya tepat dalam menentukan kerja dan efek dari obat tersebut.ara yang lebih tepat adalah dengan menentukan berdasarkan ukuran fisik atau waktu paruh dari jenis obat yang akan diberikan. Dalam penerapan penghitungan dosis,khususnya ketika mempersiapkan obat dalam bentuk padat,cara penghitungan yang dapat digunakan adala h sebagai berikut Dosis yang diprogramkan QQQQQQQQQQQQQ= Eumlah yang tersedia L jumlah yang diberikan Dosis yang tersedia
4!26! P7;56+2 1;+4 Pemberian obat kepada pasien dapat dilakukan melalui beberapa cara diantaranya oral, parenteral, rectal, vaginal, kulit, mata, telinga, dan hidung.Pemberian dilakukan dengan menggunakan prinsip lima tepat yakni tepat nama pasien, tepat nama obat, tepat dosis obat, tepat cara pemberian,dan tepat waktu pemberian.
Pemberian 1bat 7elalui 1ral Pemberian obat melalui mulut dilakukan dengan tujuan mencegah,mengobati, dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat. Pemberian 1bat 7elalui Earingan 6ntrakuta. 7emberikan atau memasukkan obat kedalam jaringan kulit dilakukan sebagai tes reaksi alergi terhadap jenis obat yang akan digunakan.Pemberian obat melalui jaringan intrakutan ini dilakukan dibawah dermis atau epidermis.Secara umum,dilakukan pada daerah lengan,tangan bagian ventral. Pemberian 1bat 7elalui Earingan Subkutan Pemberian obat melalui suntikan dibawah kulit dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau "<) bagin dari bahu,paha sebelah luar,daerah dada, dan daerah sekitar umbilicus #abdomen$.Umumnya,pemberian obat melalui jaringan subkutan ini dilakukan dalam program pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar gula darah.4erdapat dua tipe larutan insulin yang diberikan, yaitu jernih dan keruh.0arutan jernih dimaksudkan sebagai insulin tipe reaksi cepat #insulin regular$.0arutan yang keruh termasuk tipe lambat karen a adanya penambahan protein sehingga memperlambat absorpsi obat. Pemberian 1bat 7elalui 6ntravena #secara langsung$ 7emberikan obat melalui vena secara langsuns, diantaranya vena mediana cubitus
diberiakan tepat pada dinding rectal yang melewati sphincter ani interna.!ontraindikasi pada pasien yang mengalami pembedahan rectal. Pemberian 1bat Per agina Pemberian obat melalui vagina merupakan tindakan memasukkan obat melalui vagina,yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks.1bat ini tersedia dalam bentuk krim dan Supositoria yang digunakan untuk mengobati infeksi local. Pemberian 1bat Pada !ulit 7emberikan obat pada kulit merupakan pemberian obat dengan mengoleskannya di kulit yang bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit,atau mengtasi infeksi. Eenis obat kulit yang diberikan dapat bermacam-macam seperti krim,, losion, aerosol, dan spray. Pemberian 1bat Pada 7ata Pemberian obat pada mata dengan obat tetes mata atau salep mata digunakan untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan medilatasi kupil, pengukuran refraksi lensa dengan melemahkan otot lensa, serta penghilangan iritasi mata. Pemberian 1bat Pada 4elinga 7emberiakn obat pada telingan dilakukan dengan obat tetes telinga atau salep. Pada umumnya,obat tetes telinga yang dapat berupa obat antibiotic diberikan pada gangguan infeksi telinga, khususnya otitis media pada telinga tengah. Pemberian 1bat Pada >idung 7emberikan obat tetes hidung dapat dilakukan pada hidung seseorang dengan keradangan hidung #rhinitis$ atau nasofaring. 7+2+E72 2H56 +da beberapa cara untuk mengatasi nyeri yang dapat dilaksanakan oleh petugas kesehatan,diantaranya ". 7engurangi factor yang dapat menambah nyeri misalnya ketidakpercayaan, kesalapahaman, ketakutan, kelelahan, dan kebosanan. a. !etidakpercayaan Pengakuan akan rasa nyeri yang di derita pasien dapat mengurangi nyeri. b. !esalapahaman 7engurangi kesalahpahaman pasien tentang nyerinya akan membantu mengurangi nyeri c. ketakutan memberikan informasi yang tepat dapat membantu mengurangi ketakutan pasien dengan menganjurkan pasien untuk mengekspresikan bagaimana mereka menangani nyeri. d. kelelahan kelelahan dapat memperberat nyeri. Untuk mengatasinya, kembangkan pola aktifitas yang dapat memberikan istirahat yang cukup. e. kebosanan
kebosanan dapat meningkatkan rasa nyeri. Untuk mengurangi nyeri, dapat digunakan prengalih perhatian yang bersifat terapeutik. '. 7emodifikasi stimulus nyeri dengan menggunakn teknik-teknik seperti 4eknik latihan pengalihan a. televise b. beerbincang-bincang dengan orang lain c. mendengarkan musik teknik relaksasi a. menganjurkan pasien untuk menarik napas dalam dan mengisi paru-paru dengan udaraA menghembuskannya secara perlahanA melemaskan otot- otot tangan, kaki, perut, dan punggungA serta mengulangi hal yang sama sambil terus berkonsentrasi hingga pasien merasa nyaman, tenang dan rileks. Stimulus kulit a. menggosok dengan halus pada daerah nyeri. b. 7enggosok punggung c. 7enggunakan air hangat dan dingin d. 7emijat dengan air mengalir ). pemberian obat analgesik Pemberian obat analgesik di lakukan guna mengganggu atau memblok transmisi stimulus nyeri agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal terhadap nyeri.Eenis +nalgesiknya adalah 2arkotika dan bukan 2arkotika.Eenis 2arkotika digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan menimbulkan depresi pada fungsi vital, seperti respirasi. Eenis bukan narkotik yang paling banyak dikenal di masyarakat adalah +spirin, +setaminofen, dan bahan antiinflamasi nonsteroid. *. pemberian stimulator listrik, yaitu dengan memblok atau mengubah stimulus nyeri dengan stimulus yang kurang dirasakan. ;entuk stimulator metode stimulus listrik meliputi a. transcutaneus electrical nerve stimulato #42S$, yang digunakan untuk mengendalikan stimulus manual daerah nyeri tertentu dengan menempatkan beberapa electrode diluar. b. percutaneus implanted spinal cord epidural stimulator merupakan alat stimulator yang diimplan dibawah kulit dengan transistor timah penerima pada daerah epidural colomnna vertebrae. c. stimulator columna vertebrae, sebuah stimulator dengan stimulus alat penerima transistor yang dicangkok melalui kantong kulit intraklavicula atau abdomen,yakni elektroda yang ditanam dengan cara bedah pada dorsum sum sum tulang belakang. 4erapi !ompres >angat 7erupakan tindakan dengan memberikan kompres hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot, dan memberikan rasa hangat. 4erapi !ompres Dingin 7erupakan tindakan dengan menberikan kompres dingin untuk memenuhi kebutuhan rasa