ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN KOLESISTITIS KOLESISTI TIS DAN KOLELITIASIS
TUGAS KEPERAWATAN KLINIK III A
oleh Kelompok 5
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 205
ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN KOLESISTITIS KOLESISTI TIS DAN KOLELITIASIS TUGAS
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Klinik II I A dosen pengampu Ns. Wantiyah, Wantiyah, M.Kep.
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Klinik II I A dosen pengampu Ns. Wantiyah, Wantiyah, M.Kep.
oleh Kelompok 5 Ahm!" N!#$%ll!h
NIM &2&0000
N%$ W'('()#'h
NIM &2&00020
I("$! K%$('!*!(
NIM &2&0002
Dem! No No+',! H' H'("om
NIM & &2&000&&
W'("' No+'!('
NIM &2&000&-
.%l'(/e A,!(!
NIM &2&00010
R'k! A)%#,'(e
NIM &2&0001
J!(( ((! ! N'3 N'3m! m! I#,') #,')h4 h4! !$!
NIM NIM & &2&0 2&0 005 005
R!,'h D*' A
NIM &2&00012
T!l',h! 6h!4'$!h
NIM &2&00055
Ike A("$'!('
NIM &2&00057
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 205 ASKEP KOLESISTITIS
K!#%#
Seorang pasien perempuan usia 45 tahun diawa ke !"# karena mengalami nyeri heat pada perut seelah kanan atas. Nyeri kadang dirasakan pada daerah aru. $asien juga merasak merasakan an demam demam sejak sejak % hari hari yang yang lalu. lalu. &erdas &erdasark arkan an erag eragai ai pemerik pemeriksaan saan yang yang dilakukan pasien didiagnosa kolesistitis.
A(!l'#! K!#%# A Kole Kole#' #'#, #,', ','# '#
Kolesistitis Kolesistitis adalah adalah radang radang kandung kandung empedu yang menrupakan menrupakan in'lamasi in'lamasi akut dinding kandung empedu disertai nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas adan dikenal dua klasi'ikasi yaitu akut a kut dan kronis (&rooker, )**%+.
Kolesistitis yang dialami oleh pasien terseut adalah kolesistitis akut. Kolesistitis
diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Klinik II I A dosen pengampu Ns. Wantiyah, Wantiyah, M.Kep.
oleh Kelompok 5 Ahm!" N!#$%ll!h
NIM &2&0000
N%$ W'('()#'h
NIM &2&00020
I("$! K%$('!*!(
NIM &2&0002
Dem! No No+',! H' H'("om
NIM & &2&000&&
W'("' No+'!('
NIM &2&000&-
.%l'(/e A,!(!
NIM &2&00010
R'k! A)%#,'(e
NIM &2&0001
J!(( ((! ! N'3 N'3m! m! I#,') #,')h4 h4! !$!
NIM NIM & &2&0 2&0 005 005
R!,'h D*' A
NIM &2&00012
T!l',h! 6h!4'$!h
NIM &2&00055
Ike A("$'!('
NIM &2&00057
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 205 ASKEP KOLESISTITIS
K!#%#
Seorang pasien perempuan usia 45 tahun diawa ke !"# karena mengalami nyeri heat pada perut seelah kanan atas. Nyeri kadang dirasakan pada daerah aru. $asien juga merasak merasakan an demam demam sejak sejak % hari hari yang yang lalu. lalu. &erdas &erdasark arkan an erag eragai ai pemerik pemeriksaan saan yang yang dilakukan pasien didiagnosa kolesistitis.
A(!l'#! K!#%# A Kole Kole#' #'#, #,', ','# '#
Kolesistitis Kolesistitis adalah adalah radang radang kandung kandung empedu yang menrupakan menrupakan in'lamasi in'lamasi akut dinding kandung empedu disertai nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan panas adan dikenal dua klasi'ikasi yaitu akut a kut dan kronis (&rooker, )**%+.
Kolesistitis yang dialami oleh pasien terseut adalah kolesistitis akut. Kolesistitis
Kolesistitis yang dialami oleh pasien terseut adalah kolesistitis akut. Kolesistitis merujuk pada in'lamasi akut dari kandung mepedu. Ini iasanya mengiritasi lapisan kandung kandung mepedu. Ini dapat menjadi padat dalam duktus duktus sistik yang menyeakan ostruksi dan in'lamasi dinding kandung empedu, men-etus in'eksi. Kandung empedu terlatak di awah lous lous kanan hepar. ungsi utamanya adalah mengkonsentrasikan dan menyimpa menyimpan n
empedu empedu
yang yang
diprod diproduk uksi si
poleh poleh hepar hepar.. /mped /mpedu u diperlu diperlukan kan untuk untuk
mengemulsikan lemak0lemak. Kandung empedu erkontraksi dan melepaskan empedu ke dalam duodenum ila makanan erlemak masuk ke usus. $enyakit kandung empedu adalah akut atau kronis. &entuk di karakteristikkan dengan nyeri heat dari awitan tia0 tia.
B E,'olo)' E,'olo)' !,!% !,!% 8!k,o$ 8!k,o$ Re#'ko Re#'ko Kole#'#, Kole#'#,','# ','#
/tiologi $enyea terjadinya kolesistitis adalah statis -airan empedu, in'eksi kuman dan iskemia dinding kandung empedu. &agaimana stasis di duktus sistitis dapat menyeakan kolesistitis dalam elum jelas. &anyak 'a-tor yang erpengaruh seperti kepekatan -airan empedu, empedu, kolesterol, kolesterol, lisolesitin dan prostagland prostaglandin in yang merusak lapisan lapisan mukosa mukosa dinding dinding kandung empedu diikuti oleh reaksi in'lamasi dan supurasi. Selain 'a-tor0'aktor di atas kolesistitis dapat terjadi juga pada pasien yang dirawat -ukup lama dan mendapat nutrisi se-ara parentesal pada sumatan karena keganasan kandung empedu, atu disaluran emepedu atau merupakan sala h satu komplikasi penyakit lain seperti demam tipoid dan I1M ($ro'. dr. 2.M. Sjai'aoellah Noer+.
aktor 3esiko aktor aktor risiko risiko utama utama untuk untuk kolesi kolesistit stitis, is, memilik memilikii pening peningkat katan an preale prealensi nsi di kalang kalangan an orang0orang keturunan Skandinaia, $ima India, dan populasi 2ispanik, -holelithiasis sedangkan kurang umum di antara orang dari su0Sahara A'rika dan Asia. &eerapa 'aktor resiko yang lain seagai erikut %. adanya riwayat kolesistitis akut seelumnya ). Wanita Wanita (eresiko dua jadi leih esar dianding laki0laki+ 6. !sia leih dari 4* tahun 4. Kegemukan (oesitas+ 5. aktor keturunan 7. Aktiitas 'isik
D'ke$9!k!( Oleh: Dem! (o+',! h'("om
&2&000&&
D'ke$9!k!( Oleh: Dem! (o+',! h'("om
&2&000&&
Re4e$e(#' : 2adi, Sujono. %885. Gastroenterologi, ed. 6 . Alumni &andung
Mit-hel, 3i-hard N. )**9. Buku saku dasar keperawatan patologis Robbins & Cotran Ed.7 . :akarta /"; Smelt
>www.a-ademia.edu>864%)6)>Asuhan?keperawatan?kolesistitis
; T!("! "!( Ge9!l! Kole#'#,','#
@anda dan gejala untuk kolesistitis akut adalah nyeri perut kanan atas serta kenaikan panas tuuh. Kadang0kadang rasa sakit menjalar ke pundak > s-apula kanan dan dapat erlangsung selama 7* menit tanpa reda. $ada pemeriksaan 'isi teraa masa kandung empedu, nyeri tekan. $emeriksaan laoratorium menunjukkan adanya leukosistesis serta kemungkinan peninggalan serum transaminase dan 'ostatase alkali. Menurut $ri-e ()**5+ seanyak 5B orang yang memiliki atu empedu tidak memperlihatkan gejala. Seagian esar gejala timul ila atu menyumat aliran empedu, yang seringkali terjadi karena atu yang ke-il melewati ke dalam duktus koledokus. $enderita atu empedu sering memiliki gejala kolesistitis akut atau kronis. a.
"ejala Akut %+ Nyeri heat mendadak pada epigastrium atau adomen kuadran kanan atas, nyeri dapat menyear ke punggung dan ahu kanan. )+ Nyeri 6*07* menit pas-a krandial kuadran kanan atas. 6+ 3asa sakit menjalar ke pundak > s-apula kanan 4+ $enderita dapat erkeringat anyak dan gelisah. 5+ Nausea dan muntah sering terjadi 7+ Ceukostesis + Ikterus, dapat di jumpai di antara penderita penyakit kandung empedu dengan persentase yang ke-il dan iasanya terjadi pada ostruksi duktus koledokus. 1struksi pengaliran getah empedu ke dalam duodenum akan menimulkan gejala yang khas, yaitu getah empedu yang tidak lagi di awa ke dalam duodenum akan di serap oleh darah dan penyerapan empedu ini memuat kulit dan memran mukosa ewarna kuning. Keadaan ini sering di sertai dengan gejala gatal0gatal yang men-olok pada kulit. 9+ $eruahan warna urine dan 'eses. /kskresi pigmen empedu oleh ginjal akan memuat urine ewarna sangat gelap. eses yang tidak lagi di warnai oleh
pigmen empedu akan tampak kelau, dan iasanya pekat.
pigmen empedu akan tampak kelau, dan iasanya pekat. .
"ejala kronis "ejala kolelitiasis kronis mirip dengan gejala kolelitiasis akut, tetapi
eratnya nyeri dan tanda0tanda 'isik kurang nyata. $asien sering memiliki riwayat dispepsia, intoleransi lemak, nyeri ulu hati, atau 'latulen yang erlangsung lama. Menurut 3eees ( )**%+ tanda dan gejala yang iasanya terjadi adalah
%+ Nyeri di daerah epigastrium kuadran kanan atas )+ $u-at iasanya dikarenakan kurangnya 'ungsi empedu 6+ $using akiat ra-un yang tidak dapat diuraikan 4+ #emam 5+ !rine yang erwarna gelap seperti warna the 7+ #ispepsia yang kadang disertai intoleransi terhadap makanan0makanan erlemak + Nausea dan muntah 9+ &erkeringat anyak dan gelisah 8+ Koledokolitiasis (tidak menimulkan gejala pada 'ase tenang+ %*+ @erjadi otolisis serta edema.
D'ke$9!k!( Oleh: Ahm!" N!#$%ll!h &2&0000 Re4e$e(#':
Noer, Sjai'oellah. %887. %l"u en'akit (ala". 2K!I :akarta $ear-e, /elyn ;. )**7. Anato"i dan )isiologi untuk ara"edis. :akarta "ramedia $ustaka !tama Smelt
D Mek!('#me Kole#'#,','#
Kandung empedu memiliki 'ungsi seagai tempat menyimpan -airan empedu dan memekatkan -airan empedu yang ada didalamnya dengan -ara mengasorpsi air dan elektrolit. ;airan empedu ini adalah -airan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati. $ada indiidu normal, -airan empedu mengalir ke kandung empedu pada saat katup 1ddi tertutup. #alam kandung empedu, -airan empedu dipekatkan dengan mengasorpsi air. #erajat pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi
atu empedu yang menyumat saluran keluar empedu. Akiatnya getah empedu akan
atu empedu yang menyumat saluran keluar empedu. Akiatnya getah empedu akan tertahan dalam kandung empedu akan menimulkan reaksi kimia, terjadi otolisis serta edema, dan pemuluh darah dalam empedu akan terkompresi sehingga suplai as-ular terganggu. Sehingga terjadilah peruahan metaolis yang terganggu erakiat pada iskemia dan nekrosis mukosa kandung empedu yang dapat menyeakan in'eksi kandung empedu yang menimulkan nyeri pada koliesistisis akut. :ika hal terseut tidak ditangani maka seagai konsekusnsinya dapat terjadi gangren yang dapat disertai per'orasi kantong empedu (pe-ah+, atau isa terentuk 'istula (saluran+ antara kandung empedu dan usus, serta kemungkinan septikemia seagai akiat dari peradangan lanjutan pada kolesistisis kronik. (&runner = Suddarth. )**% ) Sedangkan pada kolesitisis akalkulus (in'lamasi kandung empedu akut tanpa adanya otruksi atu empedu+, dapat timul diduga setelah tindakan edah mayor, trauma erat atau luka akar. akor lainnya yang erkaitan dengan kolesit esis ini men-akup ostruksi diktus sistikus akiat torsi, in'eksi primer a-terial pada kandung empedu. Kolesitsesis skalkulis ini diperkirakan terjadi akiat peruahan -airan dan elektrolit serta aliran daerah regional dan sirkulasi is-eral misalnya pada kasus akiat in'eksi primer a-terial pada kandung empedu, akteri dapat mengeluarkan endotoksin yang mampu menghapuskan respon kontraktil ke ;;K, menyeakan kandung empedu menjadi stasis sehingga getah empedu terkonsentrasi tetap stagnan di lumen kadung empedu. (&runner = Suddarth.)**% )
D'ke$9!k!( Oleh: Ahm!" N!#$%ll!h
&2&0000
Re4e$e(#':
&runner = Suddarth. )**%. Keperawatan Medikal Beda Ed. $ +ol #. :akarta /"; &loom A, Alan dkk. )*%4. Cole*'stisis. http>>emedi-ine.meds-ape.-om>arti-le> %%997o e ri e w D a *%*4 . E#iakses pada )* April )*%5 pukul *9.%9WI&F
E Peme$'k#!!( Kole#'#,','#
1. Radiologi Pemeriksaan USG telah menggantikan kolesistograf oral sebagai prosedur diagnostik pilihan karena pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cepat dan akurat, dan dapat digunakan pada penderita disungsi hati dan ikterus. Disamping itu, pemeriksaan USG tidak membuat pasien terpajan radiasi inisasi. Prosedur ini akan memberikan hasil ang paling akurat jika pasien sudah berpuasa pada malam
harina sehingga kandung empeduna berada dalam keadan distensi.
harina sehingga kandung empeduna berada dalam keadan distensi. Penggunaan ultra sound berdasarkan pada gelombang suara ang dipantulkan kembali. Pemeriksan USG dapat mendeteksi kalkuli dalam kandung empedu atau duktus koleduktus ang mengalami dilatasi.
!. Radiograf" #olesistograf #olesistograf digunakan bila USG tidak tersedia atau bila hasil USG meragukan. #olangiograf oral dapat dilakukan untuk mendeteksi batu empedu dan mengkaji kemampuan kandung empedu untuk melakukan
pengisian,
memekatkan
isina,
berkontraksi
serta
mengosongkan isina. $ral kolesistograf tidak digunakan bila pasien jaundice karena li%er tidak dapat menghantarkan media kontras ke kandung empedu ang mengalami obstruksi. &Smelt'er dan (are, !))!*.
+. Sonogram Sonogram dapat mendeteksi batu dan menentukan apakah dinding kandung empedu telah menebal. &illiams !))+*
-. R/P &ndoscopic Retrograde /olangiopancreatograf* Pemeriksaan
ini
memungkinkan
%isualisasi
struktur
secara
langsung ang hana dapat dilihat pada saat laparatomi. Pemeriksaan ini meliputi insersi endoskop serat optik ang 0eksibel ke dalam esoagus hingga mencapai duodenum pars desendens. Sebuah kanula dimasukan ke dalam duktus koleduktus serta duktus pankreatikus, kemudian bahan kontras disuntikan ke dalam duktus tersebut untuk menentukan
keberadaan
batu
di
duktus
%isualisassi serta e%aluasi percabangan bilier. Pemeriksaan aboratorium 1*
#enaikan serum kolesterol
!*
#enaikan osolipid
dan
memungkinkan
!*
#enaikan osolipid
+*
Penurunan ester kolesterol
-*
#enaikan protrombin serum time
2*
#enaikan bilirubin total, transaminase &3ormal 4 ),- mg5dl*
6*
Penurunan urobilirubin
7*
Peningkatan sel darah putih" 1!.))) 8 12.)))5iu &3ormal "
2))) 8 1).)))5iu* 9* Peningkatan serum amilase, bila pankreas terlibat atau bila ada batu di duktus utama &3ormal" 17 8 112 unit51))ml* 8 Pe(!,!l!k#!(!!( Me"'# Kole#'#,','#
Penanganan
kolelitiasis
dibedakan
menjadi
dua
aitu
penatalaksanaan non bedah dan bedah. :da juga ang membagi berdasarkan ada tidakna gejala ang menertai kolelitiasis, aitu penatalaksanaan pada kolelitiasis simptomatik dan kolelitiasis ang asimptomatik.
Penatalaksanaan Nonbedah 1. Penatalaksanaan pendukung dan diet #urang lebih 9); dari pasien8pasien in0amasi akut kandung empedu
sembuh
dengan
istirahat,
cairan
inus,
penghisapan
nasogastrik, analgesik dan antibiotik.
gejala
akut
mereda
dan
e%alusi
ang
lengkap
dapat
dilaksanakan, kecuali jika kondisi pasien memburuk &Smelt'er,S/ dan (are,(G !))!*. =anajemen terapi " 1. Diet rendah lemak, tinggi kalori, tinggi protein !. Pemasangan pipa lambung bila terjadi distensi perut. +. $bser%asi keadaan umum dan pemeriksaan %ital sign
-. Dipasang inus program cairan elektrolit dan glukosa untuk
-. Dipasang inus program cairan elektrolit dan glukosa untuk mengatasi sok. 2. Pemberian antibiotik sistemik dan %itamin # &anti koagulopati* !. Disolusi medis Oral Dissolution Therapy adalah cara penghancuran batu dengan pemberian obat8obatan oral. Ursodeoxycholic acid lebih dipilih dalam pengobatan daripada chenodeoxycholic karena eek samping ang lebih banak pada penggunaan chenodeoxycholic seperti terjadina diare, peningkatan aminotransfrase dan hiperkolesterolemia sedang. Pemberian obat8obatan ini dapat menghancurkan batu pada 6); pasien
dengan
kolelitiasis,
terutama
batu
ang
kecil.
:ngka
kekambuhan mencapai lebih kurang 1);, terjadi dalam +82 tahun setelah terapi. Disolusi medis sebelumna harus memenuhi kriteria terapi nonoperati diantarana batu kolesterol diameterna 4 !) mm, batu kurang dari - batu, ungsi kandung empedu baik dan duktus sistik paten. Pada anak8anak terapi ini tidak dianjurkan, kecuali pada anak8 anak dengan risiko tinggi untuk menjalani operasi. +.
Disolusi kontak
>erapi contact
dissolution adalah
suatu
cara
untuk
menghancurkan batu kolesterol dengan memasukan suatu cairan pelarut ke dalam kandung empedu melalui kateter perkutaneus melalui hepar atau alternati lain melalui kateter nasobilier. arutan ang dipakai adalahmethyl terbutyl eter . arutan ini dimasukkan dengan suatu alat khusus ke dalam kandung empedu dan biasana mampu menghancurkan batu kandung empedu dalam !- jam. #elemahan teknik ini hana mampu digunakan untuk kasus dengan batu ang kolesterol ang radiolusen. arutan ang digunakan dapat
menebabkan iritasi
mukosa, sedasi
ringan
dan
adana
kekambuhan terbentukna kembali batu kandung empedu -.
itotripsi Gelombang lektrosok &S*
Prosedur
non
in%asi%e
ini
menggunakan
gelombang
kejut
Prosedur
non
in%asi%e
ini
menggunakan
gelombang
kejut
berulang &Repeated Shock Wave* ang diarahkan pada batu empedu didalam kandung empedu atau duktus koledokus dengan maksud memecah
batu
tersebut
menjadi
beberapa
sejumlah
ragmen.
&Smelt'er,S/ dan (are,(G !))!*. S sangat populer digunakan beberapa tahun ang lalu. :nalisis biaa8manaat pada saat ini memperlihatkan bah?a prosedur ini
hana
terbatas
pada
pasien
ang
telah
benar8benar
dipertimbangkan untuk menjalani terapi ini.
2.
ndoscopic Retrograde /holangiopancreatograph &R/P* Pada
R/P,
suatu
endoskop
dimasukkan
melalui
kerongkongan, lambung dan ke dalam usus halus.
mulut,
@at kontras
radioopak masuk ke dalam saluran empedu melalui sebuah selang di dalam sfngter oddi. Pada sfngterotomi, otot sfngter dibuka agak lebar sehingga batu empedu ang menumbat saluran akan berpindah ke usus halus. R/P dan sfngterotomi telah berhasil dilakukan pada A); kasus. #urang dari - dari setiap 1.))) penderita ang meninggal dan +87; mengalami komplikasi, sehingga prosedur ini lebih aman dibandingkan pembedahan perut. R/P saja biasana eekti dilakukan pada penderita batu saluran empedu ang lebih tua, ang kandung empeduna telah diangkat.
Penatalaksanaan Bedah 1. #olesistektomi terbuka $perasi ini merupakan standar terbaik untuk penanganan pasien denga kolelitiasis simtomatik. #omplikasi ang paling bermakna ang dapat terjadi adalah cedera duktus biliaris ang terjadi pada ),!; pasien. :ngka mortalitas ang dilaporkan untuk prosedur ini kurang dari ),2;.
!. #olesistektomi laparaskopi
#olesistektomi laparoskopik mulai diperkenalkan pada tahun
#olesistektomi laparoskopik mulai diperkenalkan pada tahun 1AA) dan sekarang ini sekitar A); kolesistektomi dilakukan secara laparoskopi. 9)8A); batu empedu di
kosmetik.
=asalah
ang
belum
terpecahkan
adalah
keamanan dari prosedur ini, berhubungan dengan insiden komplikasi seperti cedera duktus biliaris ang mungkin dapat terjadi lebih sering selama kolesistektomi laparoskopi. D'ke$9!k!( Oleh: W'("' No+'!('
&2&000&-
Re4e$e(#':
Dr. B. C. #uncara :plikasi klinis patofsiologi" Pemeriksaan dan manajemen, edisi !" !))A (uku kedokteran G/ Nucleus Precise Nesletter . &!)11*. (atu mpedu. Eakarta " P>.3ucleus Precise 3oer, Sjaioellah. 1AA6. !lmu Penyakit Dalam" B#U<" Eakarta Pearce,
%eln
/.
!))6. #natomi
dan
$isiolo%i
Untuk
Paramedis. P>. Gramedia Pustaka Utama " Eakarta Smelt'er,
Su'anne
c,
dkk.
!))1. &eperaatan
medical
bedah G/" Eakarta Sjamsuhidajat R, de Eong . (uku :jar
G A#%h!( Kepe$!*!,!( Kole#'#,','# Pe()k!9'!(
Anamnesa A. Identitas Klien Nama, tempat tanggal lahir, jenis kelamin,umur, pekerjaan, nama ayah> iu, pekerjaan, alamat, agama, suku angsa, pendidikan terakhir. Masalah ini iasanya di alami oleh wanita dengan usia leih dari 4* tahun. &. 3iwayat Kesehatan %. Keluhan utama sakit perut sisi kanan atas, nyeri yang erpindah0 pindahmenjalar kadang sampai pundak, mual, muntah, perut terasa kemung, kulit erwarna kuning (apaila atu empedu menghalangi saluran empedu+, suhu adan tinggi (demam+. ). 3iwayat kesehatan sekarang #ata dapat diperoleh dari kronlogis kejadian sampai mun-ul masalah dan keluhan utama, misalnya a. &agaimana gejalanya G (mendadak, perlahan0lahan, terus0menerus atau hilan timul+ . @empat dan si'at gejala (menjalar, menyear, erpindah0pindah, atau menetap+. -. &erat ringannya keluhan dan perkemangannya (menetap, -enderung ertamah, atau erkurang+. d. &erapa lama keluhan erlangsungG e. Kapan dimulainyaG '. !paya apa saja yang telah dilakukan untuk meringankan. $asien yangmengalami kolesistisismengalaminyeriperutkananatas yang dapatmenyearkepunggung
danahukanan.Selainitupasienjuga
mengalami
mual, muntah, kemungdan ersendawa. 6. 3iwayat kesehatan masa lalu a. 3iwayat pemakaian oat0oatan (jenis oat, dosis oat dan -ara pemakaian+ . $engalaman masa lalu tentang kesehatan riwayat sakit dengan gejala yang sama, pengalaman perawatan di rumah sakit, pengalaman tindakan edah ( operasi +, pengalaman ke-elakaan, dll. 4. 3iwayat kesehatan keluarga #ata mengenai penyakit menular atau menurun yang dimiliki keluarga seperti @&;, #iaetes, 2ipertensi 5. 3iwayat kesehatan lingkungan #apatkan data mengenai lingkungan rumahtempat tinggal pasien sekarang. a. Apakah sedang terjadi waah penyakit di lingkungan rumah tempattinggal pasienG . Apakah merupakan daerah industri (rawan polusi+G -. Cingkungan yang kurang sehatG d. Kondisi rumah(entilasi, jendela, kamar mandi>M;K+ yang memadaiG
$emeriksaan isik
A. $emeriksaanisik
A. $emeriksaanisik %+ Kaji keadaanumum pasienmeliputi
kesan se-ara umum pada
keadaansakittermasukekspresiwajah(meringis,grima-e,lemas+ posisipasien.Kesadaranyang
dan
meliputipenilaianse-arakualitati'
(komposmentis,apatis,somnolen,sopor,soporokoma,koma+ dapat juga menggunakan";S.Cihatjuga keadaanstatusgi
sangatlemah,takikardi,dia'oresis,wajahpu-atdan
kulit erwarnakuning, peruahanwarnaurin dan'eses. 6+
Kajiadanyanyeriadomenataserat,dapatmenyearkepunggung atauahukanan,mualdanmuntah,gelisahdankelelahan.$alpasi padaorganhati,limpa,ginjal,kandungken-inguntukmemeriksaada
atau
tidaknyapemesaran padaorgan terseut. 4+
Integumenperiksa ada tidaknya oedem, sianosis,i-terus, pu-at, pemerahan luka pemedahan padaadomen seelah kananatas.
5+ Kaji peruahangi
menggigil,demam,
takikardi, takipnea, teraanyakandung empedu. 7+
/kstremitasApakahadaketeratasandalamaktiitaskarenaadanya nyeriyangheat, juga apakah adakelumpuhan atau kekakuan.
&. $emeriksaanisik &7 %+&% $eningkatan 'rekuensiperna'asan, perna'asan tertekan ditandai na'as pendek dan tertekan. )+&) @akikardi,demam,resikoperdarahankarenakekuranganitamin K. 6+&6Nyeri
padaperutkananatasmenyearkepunggungatauahu
kanan,gelisah. 4+&4 !rinegelap pekat. 5+&5#istensiadomen,teraamassapadakuadrankananatas,'eses warnaseperti tanah liat. 7+&7 Kelemahan, ikterik,kulit erkeringat dangatal (pruritus+. ;. $ola 'ungsi kesehatan %+
$ola persepsi dan tata laksana kesehatan pola hidupsehat pasien yang menderitakolesistitis
harus
ditingkatkan
statuskesehatannya,perawatan,dantatalaksana jugaperluuntukterus
dalam
meningkatkan
hidupsehat.
Keluarga
melakukanperawatanselaintimkesehatan
gunameningkatkankesehatannya.
gunameningkatkankesehatannya. )+ $olanutrisidanmetaolismepolanutisipasiendengankolesistitis terganggu,halinidikarenakanpasienmengalamimual,muntahdan kemungsehingga pasienmengalami resiko peruahan nutrisi. 6+ $ola eliminasi pola eliminasi pada pasien dengan kolesistitis mengalamigangguanyang ditandaidenganurineyang erwarna pekat dan gelap serta 'esesyangerwarnaseperti tanahliat. 4+
$olaaktiitas$asiendengankolesistitismengalamiperuahanpola aktiitasnya.2al ini dikarenakan pasien mengalmi nyeri perutkanan atas sertaadanya peruahan nutria yangmenyeakan kelemahan. $eruahan pola nutrisijugadapat mempengaruhiaktiitasnya.
5+
$olaistirahatdantidur$olaistirahatpadapasienkolesistitisjuga mengalami gangguan karenanyeriyangdirasakan.
7+
$ola
kogniti'
dan
persepsi
sensori
$ola
ini
mengenai
pengetahuan pasien dankeluarga terhadap penyakit yang diderita klien + $ola
konsep
diri
&agaimana
persepsikeluarga
dan
pasien
terhadappengoatan danperawatanyang akan dilakukan. 9+
$ola huungan0peran $eran keluarga sangat diutuhkan dalam perawatan
danmemeri dukungan serta
dampingan pada
pasien
dengan kolesistitis. 8+
$olaseksual0seksualitasApakahselamasakitterdapatgangguanatau tidakyang kolesistitits
erhuungandenganreproduksisosial.$adapasien mengalamigangguandalamreproduksikarenanyeriyang
dirasakan. %*+$olamekanisme
kopingKeluarga
perlumemerikandukungandan
semangatsemuh agi pasien kolesistitis. %%+$olanilaidankeper-ayaanKeluarga
selaluoptimisdanerdoaagar
penyakitpadapasien kolesistitisdapat semuh dengan-epat.
$emeriksaan penunjang
$emeriksaan penunjang %+#arah lengkap a+ Ceukositosis
sedang
(akut+,
iliruin
dan amilase serum
meningkat. +
/n
hati serum0AS@
(S"1@+ AC@ (S"$@+H C#2H
agak
meningkat alkaline 'os'at dan 50nukletiaseH #i tandai ostruksi ilier. -+
KadarprotrominMenurunilaostruksialiranempedudalam
usus
menurunkanasorsi itamin K. )+!ltrasound Menyatakan kalkuli, dan distensi kandung
empedu
dan>atau du-tus empedu(seringmerupakan prosedur diagnostik awal+. 6+ Kolangeopankreatogra'i
retrograd
endeskopik
Memperlihatkan
per-aanganilier dengankanualasduktuskoledukusmelalui deudenum. 4+
Kolangiogra'itranshepatikperkutaneus$emedaangamarandengan 'louroskopianatarapenyakitkantungempedudankankerpankreas(
ila
ekterik ada+. 5+Kolesistogram(untukkolositisis
kronis+Menyatakanatupadasistem
empedu.;atatankontraindikasipadakolesititis
karenapasienterlalu
lemahuntukmenelan
dilatasi
duktus
empedu,
dan
kista
memedakan
antaraikterik ostruksi>non ostruksi. 7+ S-anhati(dengan
adomen
(multiposisi+
Menyatakan
(kalsi'ikasi+atuempedu,kalsi'ikasidinding
gamaran
radiologi
ataupemesarankandung
empedu. 9+oto dada Menunjukan pernapasan yang
menunjukkan
penyearan
nyeri. D'!)(o#!
%. Nyeri >d proses in'lamasi kandung empedu, ostruksi>spasme duktus, iskemia jaringan>nekrosis ). 3esiko tinggi kekurangan olume -airan >d dispensi dan hipermortilitas gaster, gangguan proses pemekuan darah, peningkatan metaolisme 6. 3esiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari keutuhan tuuh >d mual, muntah, gangguan pen-ernaan lemak,dispepsi, intake yang tidak adekuat 4. Kurangnya pengetahuan .d kurangnya in'ormasi
A(!l'#! D!,!
No.
$rolem
/tiology
Symptom
No.
$rolem
/tiology
Symptom
%.
"angguan rasanyaman
#uktus dan in'lamasi.
nyeri.
#1 $asien terlihat meringismenahan rasa nyeri di perut kanan atas. #S $asien mengatakan nyeri di perutnya.
).
$eruahan nutrisi
Mual, muntah,
#1 $asien terlihat
kurangdari keutuhan
dyspepsia,
tuuh.
pematasan masukan.
nyeri,
merasalemah karena seringmual
dan
muntah. #S $asien mengatakan seringmuntah0muntah dan merasamual serta adannyamerasa lemah.
6.
3esiko tinggi
Mual, muntah.
kekuranganolume -airan.
4.
#1 $asien terlihat merasalemas dan seringmuntaj0muntah. #S $asien mengatakan seringmuntah0muntah dan merasamual.
Kurang pengetahuan
Kurangterpapar
#1 $asien terlihat
tentang penyakit.
in'ormasi.
keingungan dengan keadaanyakini. #S $asien mengatakan tidak mengetahui apa0 apa mengenai penyakitnya kini.
I(,e$+e(#'
N1
#IA"N1SA
@!:!AN
IN@/3/NSI
3ASI1NAC
N1
#IA"N1SA
@!:!AN
K/$/3AWA@AN
IN@/3/NSI
3ASI1NAC
%.
%.
#AN K3I@/3IA 2ASIC
%
Nyeri
>d
proses
in'lamasi kandung empedu, ostruksi>spasme duktus,
@ujuan Setelah dilaku kan
iskemia perawatansela
jaringan>nekrosis
$antau
tingkat
dan merupakan datadasar yangdiutu
intensitas
hkanperawat seagaipedomanpe ngamilaninterensi, sehinggaset
nyeri.
iap peruahanyang terjadi harust
maJ , klienm
).
elaporkannyeri
teknik
erkurangatau
(na'as dalam+
hilang. Klienda patmengkompe nsasinyeri den ganaik Kriteria 2asil 0 Skala nyeri * 04 0 "rima-e (0+ 0 "erakanmelo kalisirnyeri (0+ 0 "erakanerta han(de'ensi'e+
6.
Ajarkan
erus dipantau.
relaksasi
hangat ator stresssepertikatekolamin dan
klien
menigkatkanendorphin yangdapa
'ang t memantu
"engala"i perdaraan+ &eri
untuk mengurangi
rasa nyeri. 6.
Kompres hangatdapat mem
posisi erikane'ek asodilatordan relak
yang nyaman
sasi ototsehingga dapatdigunaka
Kondisikan
lingkungan yang
n seagaiterapi penurunketegang an yangdapat erpengaruhterhad appenurunan nyeri.Namun harus
tenang di sekitar diperhatikanpenggunaannyapada klien
pasiendenganperdarahan.
padadaerahnye
7.
ri (0+
terhadap oat dan
0 Klien tenang
@eknik relaksasi(na'as dala
etegangan otot,menurunkanmedi
(atiati dengan
5.
).
m+dapat memantumenurunkank
&eri
kompres
4.
@ingkat danintensitas nyeri
;atat repons 4.
laporkan
Kolaorasi
pemerian analgesik sesuai terapi.
yangnyaman memantumenurun
ila kanketegangan otot.$osisi tidur y
nyeri tidak hilang. .
$osisi
program
angsalah dapatmen-etuskankeka kuan ototyangmengakiatkan rasa nyamanterganggu. 5.
Kondisi
lingkunganyang tenang dapatme mantumenurunkantingkat stress kliensehingga dapatmempengaru
hirespon klienterhadap nyeri.
hirespon klienterhadap nyeri. 7.
Nyeri
hilang
erat yang tidak
dapat
menunjukkan
adanya komplikasi .
Analgesiker'ungsi
untukmelakukanhamatan padas ensor nyerisehingga sensasinyeri pada klienerkurang.
)
3esiko
tinggi
kekurangan olume -airan
>d
@ujuan
%.
Keseimangan -airan adekuat
kehilangan
-airan
melalui
gaster, Kriteria hasil
muntah distensi
0
dan hipermotilitas gaster,
dan
#iukti
Monitor
pemasukan
%.
Memerikan
in'ormasi
dan tentang status -airan > olume
pengeluaran
sirkulasi
-airan
penggantian -airan.
).
).
Awasi
dan
Muntal
keutuhan
erkepanjangan,
elanjutnya
aspirasi gaster dan pematasan
kan oleh tanda
mual>muntah,
pemasukan
ital stail
kram
menimulkan
adomen,kejang
kalium dan klorida.
gangguan pemekuan darah, 0
Memr
peningkatan
an
metaolisme
lema, 0
mukosa
@urgor
kulit aik, 0
$engisi
an kapier aik,
ringan,
6.
kelemahan 6.
Anjurkan
Kaji
/limina
si urin normal, 0
@idak
ada muntah
natrium,
-airan
dalam
tuuh 4.
$rotromin darah menurun
dan waktu koagulasi memanjang
pendarahan yang ila aliran empedu terhamat, tidak
0
de'isit
dapat
Mempertahankan
keseimangan
-ukup minum 4.
oral
iasa meningkatkan resiko hemarogi.
-ontohnya pendarahan pada gusi,mimisan, petekia, melena 5.
Kaji
ulang
pemeriksaan
laoraturium
5.
Memantu dalam proses
ealuasi olume -airan 7.
Mempertahankan
sirkulasi
dan
ketidakseimangan.
olume
memperaiki
laoraturium 7.
&eri
-airan
I, elektrolit, dan it. K
. 6
3esiko
tinggi
gangguan pemenuhan nutrisi kurang keutuhan
dari tuuh
@ujuan Klien memenu hi keutuhan nutr
>d mual, muntah, isiharian sesuai gangguan
dengan tingkat
pen-ernaan
aktiitas danke
lemak,dispepsi,
utuhanmetao
intake yang tidak lik adekuat
Kriteria hasil
%.
&erikan
%.
perawatan
oral gah
teratur. ).
ketidaknyamanankarena mulut
;atat
erat
adan
saat
masuk dan
).
saaterikutnya
yang diperlukanperawat untukme
6.
Kaji distensi
adomen, erhati0
enjelaskan
gerak
menolak
tentangpenting
4.
nyanutrisi agi
laoratorium>20
klien
2t0elektrolit0
Mempertahank anerat
$emeriksaan
0Nilai laoratorium
pengontrolan dan pemerian
tmenyesuaikanterhadapkeutuha n interensi. 6.
ketidaknyamanan
erhuungan
dengan gangguan pen-ernaan,
Nilai
yang diperlukanperawat untukme ngealuasikeerhasilan ataukee'e
dapatmenentukan
(makanan
interensi yangsesuai agi klien.
lemak 5.
rendah
Menunjukkan
kti'aninterensi sehinggaperawat
konsumsi
dapat
utrisi kliensehingga perawatdapa
laoratoriummerupakan data
tentang
lemak
ngealuasiperkemanganterapi n
4.
:elaskan
karohidrat, adan stail
&erat adanmerupakan data
nyeri
Alumin.
&easdaritanda 5.
0
edap yangdapatmenurunkanna'su
dengan
hati,
malnutrisi
kering, iirpe-ah dan autidak s
makanklien.
andingken
0Klien dapatm
0
$erawatan oraldapat men-e
$endidikan padaklien perlu
men-egah dilakukan agarklien mengerti dan
serangan normal (2,Al
klien
umin+
kolelitiasis
pada paham tentanginterensi dengan yangdilakukan perawatsehinggad
dan iharapkan kliendapat ersikapada
umin+
kolelitiasis
dan iharapkan kliendapat ersikapada
kolesistitis+,
pti'.
protein,
itamin,
mineral
dan
-airan
yang
adekuat. 7.
Anjurkan
mengurangi makananerlemak danmenghasilkan gas
$ematasan
menurunkan
lemak
rangsangan
pada
kandung empedu dan nyeri .
Ahli gi
kalori yang diutuhkanklien menurutak tiitas yangdilakukan klien,sehinggadih arapakan jumlahasupan kalori ya
.
Konsultasik
an
dengan
gi
untuk ngandan tidakerleihan.
keutuhan kalori harian dan jenis makanan
yang
sesuai agi klien. 9.
ngdikonsumsi kliendapat memen
ahli uhikeutuhan harian,tidak kekura
menetapkan
Anjurkan
klien
istirahat
seelummakan, 8.
7.
@awarkan m
akan
9.
Kondisi tegangdapat menur
unkanna'su makan klien, istirahat dapatmengurangiketega ngan kliensehingga dapatmema ntu kliendalammeningkatkanna's u makan. 8.
Makan terlaluanyak dalam
satuwaktu dapatmenyeakandis tensi
sedikit lamungyang erakiatketidakny
namunsering.
amananagi klien sehinggana'su
%*. &atasi asupan
makan klienmakin menurun.
-airan
saat %*. Asupan -airanerleih saatm
makan.
akanmenyeakandistensi lamung
%%. Sajikan makanan
dalam
keadaan hangat. %). Kolaorasi -airan I
yangmengakiatkanketidaknyam anan. %%. Makanan yangsudah dingin menyeakan rasa yang kurangmenyenangkanagi klien sehinggamenurunkan na'su
makan klien.
makan klien. %). ;airan glukosa Idapat die rikanapaila pasienenar0enar ti dakmendapatkanasupan per0 oral,-airan glukosa Ijuga dapat menyediakan kaloriagi klien se hinggaklien tidakmengalamikeku rangan nutrisi.
4
Kurang pengetahuan $asien mampu .d kurangnya mengetahui in'ormasi konsep penyakit.
%. &eri penjelasan %. ke-emasan pasien semakin pada pasien ekurang dengan in'ormasi dari tentang perawat kolesistitis. ). Kaji
ulang ). koordinasi dengan perawat dan
$asienmampum
prognosis,
tim medis lain akan memerikan
enerapkanpola
diskusikan
prognosis
yangtelah
perawatan dan masalah pasien
dijelaskan.
pengoatan.
yang
aik
untuk
6. salah dosis dan pemerian oat
6.
Kajiuangprogra akan memperparah m oatdan e'ek pasien samping. 4.
kesehatan
Anjurkan 4. mengurangi atas kerja organ
pasien menghindari yang ermasalah sehingga tidak makanan,
memperuruk kondisi 'ungsional
minuman
organ.
Implem!(,!#' N
DIAGNOSA
O %.
Nyeri
>d proses
kandung ostruksi>spasme
IMPLEMENTASI
in'lamasi
%.
Memantau tingkat dan intensitasnyeri.
empedu,
).
Mengajarkan teknik relaksasi (na'as dalam+
duktus, 6.
iskemia jaringan>nekrosis
Memerikan
kompres
hangat
(atiati
dengan klien 'ang "engala"i perdaraan+
4.
Memerikan posisi yang nyaman
4.
Memerikan posisi yang nyaman
5.
Mengkondisikan lingkungan yangtenang di
sekitar klien 7.
Men-atat repons terhadap oat dan laporkan
ila nyeri tidak hilang. .
Mengkolaorasi pemerian analgesik
sesuai program terapi. ).
3esiko
tinggi
kekurangan
olume -airan >d kehilangan -airan
melalui
dan gaster,
Mengawasi elanjutnya mual>muntah, kram
adomen,kejang ringan, kelemahan
dan 6.
gangguan pemekuan darah, 4. peningkatan metaolisme
Memonitor pemasukan dan pengeluaran
-airan
gaster, ).
muntah distensi hipermotilitas
%.
Menganjurkan -ukup minum Mengkaji pendarahan yang tidak iasa
-ontohnya
pendarahan
pada
gusi,mimisan,
petekia, melena
6.
5.
Mengkaji ulang pemeriksaan laoraturium
7.
Memeri -airan I, elektrolit, dan it. K
gangguan
%.
Memerikan perawatan oral teratur.
pemenuhan nutrisi kurang dari
).
Men-atat
3esiko
tinggi
erat
adan
saat
masuk dan
keutuhan tuuh >d mual, andingken dengan saaterikutnya muntah, gangguan pen-ernaan lemak,dispepsi, tidak adekuat
intake
6.
Mengkaji distensi adomen, erhati0hati,
yang menolak gerak 4.
Memeriksakan
laoratorium>20
2t0
elektrolit0Alumin. 5.
Menjelaskan
pemerian
tentang
konsumsi
pengontrolan
karohidrat,
dan lemak
(makanan rendah lemak dapat men-egah serangan pada klien dengan kolelitiasis dan kolesistitis+, protein, itamin, mineral dan -airan yang adekuat. 7.
Menganjurkan
mengurangi
makananerlemak danmenghasilkan gas .
Mengkonsultasikan dengan ahli gi
menetapkan keutuhan kalori harian dan jenis makanan yang sesuai agi klien. 9.
Menganjurkan
klien
istirahat
seelummakan,
8.
Menawarkan makan sedikit namunsering.
8.
Menawarkan makan sedikit namunsering.
%*. Mematasi asupan -airan saat makan. %%. Menyajikan makanan dalam keadaan hangat. %). Mengkolaorasi -airan I 4.
Kurang
pengetahuan
kurangnya in'ormasi
.d
%. Memerikan penjelasan tentangkolesistitis.
padapasien
). Mengkajiulangprognosis, perawatan dan pengoatan.
diskusikan
6. Mengkajiulangprogram samping.
dan
oat
e'ek
4. Menganjurkan pasienmenghindari makanan, minuman
E+!l%!#'
No. %.
#iagnosa
/aluasi
"angguan rasa nyaman nyeri S $asien mengatakan sudah tidak erhuungan
dengan
duktus
dan in'lamasi.
).
$eruahan nutrisi kurang dari S keutuhan
tuuh
$asien
mengatakan
sudah
tidak
erhuungan
dengan mual, muntah, dyspepsia, nyeri, pematasan masukan.
6.
3esiko olume
tinggi -airan
kekurangan S $asien mengatakan sudah tidak mual erhuungan
dengan mual, muntah.
D'#/h!$)e Pl!(('()
a. $erawat memerikan in'ormasi kepada klien dan keluarga tentang penyakit yang dialami dan potensi terjadinya komplikasi lanjutan erupa kolangitis. . &erikan instruksi ke klien atau anggota keluarga mengenai perawatan lanjutan, tanda0tanda adanya in'eksi, rawat jalan dan jadwal perawatan erikutnya. -. Ingatkan pasien untuk meminum oat0oatan harian yang diperlukan untuk proses
penyemuhan,
serta
jelaskan
tujuan,
dosis,
jadwal,
tindakan
pen-egahan, interaksi oat dengan dan potensial e'ek samping. d. Ajarkan klien tentang manajemen nyeri, terapi diet, pematasan aktiitas dan perawatan kesehatan tindak lanjut. e. Ajarkan klien -ara perawatan diri di rumah dan semua hal yang diperlukan untuk perawatan di rumah (&la-k, %88+. '. &eri tahu klien untuk melakukan diet rendah lemak dan menghindari makanan erlemak tinggi seperti susu, gorengan, alpukat, mentega dan -okelat. Anjurkan minum -airan yang adekuat sedikitnya )06 C>hari.
D'ke$9!k!( Oleh: N%$ W'('()#'h
&2&00020
Ike A("$'!('
&2&00057
J!((! N'3m! I
&2&0005
Re4e$e(#':
/ngram, &arara. %889. Ren*ana Asuan Keperawatan Medikal Beda !ol. -. :akarta /"; Ignatai-ius, #onna #. = Workman M.C. )**7. Medi*alurgi*al /ursing, Criti*al 0inking 1or Collaborati+e Care. St. Couis /lseier Saunders Marry, Marilynn, dkk. %888. Ren*ana Asuan Keperawatan. Akarta /"; &runner = Suddarth. )**). Keperawatan MedikalBeda Edisi # !ol #. :akarta /";. ;arpenito0Moyet, Cynda :uall. )**6. Buku aku (iagnosa Keperawatan. :akarta /";.
ASKEP KOLELITIASIS
K!#%#
Seorang pasien laki0laki usia 5* tahun periksa ke poli interna 3S Sehat karena sering mengalami nyeri pada perut seelah kanan atas. Nyeri erlangsung agak lama sekitar 6* menit. &erdasarkan eragai pemeriksaan yang dilakukan pasien didiagnosa kolelitiasis.
A(!l'#! K!#%# A De4'('#' Kolel','!#'# B E,'olo)' Kolel','!#'#
; P!,o4'#'olo)' Kolel','!#'#< D T!("! "!( Ge9!l! Kolel','!#'#
"ejala klinik kolelitiasis erariasi dari tanpa gejala hingga mun-ulnya gejala. Ceih dari 9*B atu kandung empedu memperlihatkan gejala asimptomatik. "ejala klinik yang timul pada orang dewasa iasanya dijumpai gejala dispepsia non spesi'ik, intoleransi makanan yang mengandung lemak, nyeri epigastrium yang tidak jelas, tidak nyaman pada perut kanan atas. "ejala ini tidak spesi'ik karena isa terjadi pada orang dewasa dengan atau tanpa kolelitiasis. $ada anak0anak, gejala klinis yang sering ditemui adalahadanya nyeri ilier dan obstru*ti+e jaundi*e. Nyeri ilier yang khas pada penderita ini adalah kolik ilier yang ditandai oleh gejala nyeri yang erat dalam waktu leih dari %5 menit sampai 5 jam. Cokasi nyeri di epigastrium, perut kanan atas menyear sampai ke punggung. Nyeri sering terjadi pada malam hari, kekamuhannya dalam waktu yang tidak eraturan. Nyeri perut kanan atas yang erulang merupakan gamaran penting adanya kolelitiasis. !mumnya nyeri terlokalisir di perut kanan atas, namun nyeri mungkin juga terlokalisir di epigastrium. Nyeri pada kolelitiasis ini iasanya menyear ke ahu atas. Mekanisme nyeri diduga erhuungan dengan adanya ostruksi dari duktus. @ekanan pada kandung empedu ertamah seagai usaha untuk melawan ostruksi, sehingga pada saat serangan, perut kanan atas atau epigastrium iasanya dalam keadaan tegang. Studi yang dilakukan oleh Kumar et al didapatkan gejala nyeri perut kanan atas yang erulang dengan atau tanpa mual dan muntah men-apai 5B dari gejala klinik yang timul, sisanya meliputi nyeri perut kanan atas yang akut, jaundi*e, 1ailure to tri+e, keluhan perut yang tidak nyaman. 2anya %*B dijumpai dengan gejala
asimptomatik. Mual dan muntah juga umum terjadi. #emam umum terjadi pada anak dengan umur kurang dari %5 tahun. Nyeri episodik terjadi se-ara tidak teratur dan eratnya serangan sangat erariasi. $ada pemeriksaan 'isik mungkin tidak dijumpai kelainan. $ada sepertiga pasien terjadi in'lamasi mendahului nekrosis, kemudian diikuti per'orasi atau empiema pada kandung empedu. Cewatnya atu pada kandung empedu menyeakan ostruksi kandung empedu, kolangitis duktus dan pankreatitis. Mani'estasi pertama gejala kolelitiasis sering erupa kolesistitis akut dengan gejala demam, nyeri perut kanan atas yang dapat menyear sampai ke skapula dan sering disertai teraa masa pada lokasi nyeri terseut. $ada pemeriksaan 'isik dijumpai nyeri tekan pada perut kanan atas yang dapat menyear sampai daerah epigastrium. @anda khas ( Murp'2s sign+ erupa napas yang terhenti sejenak akiat rasa nyeri yang timul ketika dilakukan palpasi dalam di daerah sukosta kanan.
E Peme$'k#!!( Pe(%(9!() Kolel','!#'#
%. 3adiologi $emeriksaan !S" telah menggantikan kolesistogra'i oral seagai prosedur diagnostik pilihan karena pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan -epat dan akurat, dan dapat digunakan pada penderita dis'ungsi hati dan ikterus. #isamping itu, pemeriksaan !S" tidak memuat pasien terpajan radiasi inisasi. $rosedur ini akan memerikan hasil yang paling akurat jika pasien sudah erpuasa pada malam harinya sehingga kandung empedunya erada dalam keadan distensi. $enggunaan ultra sound erdasarkan pada gelomang suara yang dipantulkan kemali. $emeriksan !S" dapat mendeteksi kalkuli dalam kandung empedu atau duktus koleduktus yang mengalami dilatasi. ). 3adiogra'i Kolesistogra'i Kolesistogra'i digunakan ila !S" tidak tersedia atau ila hasil !S" meragukan. Kolangiogra'i oral dapat dilakukan untuk mendeteksi atu empedu dan mengkaji kemampuan kandung empedu untuk melakukan pengisian,
memekatkan isinya, erkontraksi serta mengosongkan isinya. 1ral kolesistogra'i tidak digunakan ila pasien jaundi-e karena lier tidak dapat menghantarkan media kontras ke kandung empedu yang mengalami ostruksi. (Smelt
Kenaikan serum kolesterol
.
Kenaikan 'os'olipid
-.
$enurunan ester kolesterol
d.
Kenaikan protromin serum time
e.
Kenaikan iliruin total, transaminase (Normal *,4 mg>dl+
'.
$enurunan uroiliruin
g.
$eningkatan sel darah putih %).*** 0 %5.***>iu (Normal 5*** 0 %*.***>iu+
h.
$eningkatan serum amilase, ila pankreas terliat atau ila ada atu di duktus utama (Normal % 0 %%5 unit>%**ml
8 Pe(!,!l!k#!(!!( Me"'# Kolel','!#'#
$enanganan kolelitiasis diedakan menjadi dua yaitu penatalaksanaan non edah dan edah. Ada juga yang memagi erdasarkan ada tidaknya gejala yang menyertai kolelitiasis, yaitu penatalaksanaan pada kolelitiasis simptomatik dan kolelitiasis yang asimptomatik. ! Pe(!,!l!k#!(!!( No(=e"!h
%. $enatalaksanaan pendukung dan diet Kurang leih 9*B dari pasien0pasien in'lamasi akut kandung empedu semuh dengan istirahat, -airan in'us, penghisapan nasogastrik, analgesik dan antiiotik. Interensi edah harus ditunda sampai gejala akut mereda dan ealusi yang lengkap dapat dilaksanakan, ke-uali jika kondisi pasien memuruk (Smelt
). #isolusi medis 3ral (issolution 0erap' adalah -ara penghan-uran atu dengan pemerian oat0oatan oral. 4rsodeo5'*oli* a*id leih dipilih dalam pengoatan daripada *enodeo5'*oli* karena e'ek samping yang leih anyak pada penggunaan
*enodeo5'*oli*
seperti
terjadinya
diare,
peningkatan
a"inotrans1rase dan hiperkolesterolemia sedang. $emerian oat0oatan ini dapat menghan-urkan atu pada 7*B pasien dengan kolelitiasis, terutama atu yang ke-il. Angka kekamuhan men-apai leih kurang %*B, terjadi dalam 605 tahun setelah terapi. #isolusi medis seelumnya harus memenuhi kriteria terapi nonoperati' diantaranya atu kolesterol diameternya )* mm, atu kurang dari 4 atu, 'ungsi kandung empedu aik dan duktus sistik paten. $ada anak0anak terapi ini tidak dianjurkan, ke-uali pada anak0anak dengan risiko tinggi untuk menjalani operasi. 6. #isolusi kontak @erapi *onta*t dissolution adalah suatu -ara untuk menghan-urkan atu kolesterol dengan memasukan suatu -airan pelarut ke dalam kandung empedu melalui kateter perkutaneus melalui hepar atau alternati' lain melalui
kateter nasoilier. Carutan yang dipakai adalah "et'l terbut'l eter . Carutan ini dimasukkan dengan suatu alat khusus ke dalam kandung empedu dan iasanya mampu menghan-urkan atu kandung empedu dalam )4 jam. Kelemahan teknik ini hanya mampu digunakan untuk kasus dengan atu yang
kolesterol
yang
radiolusen.
Carutan
yang
digunakan
dapat
menyeakan iritasi mukosa, sedasi ringan dan adanya kekamuhan terentuknya kemali atu kandung empedu 4. Citotripsi "elomang /lektrosyok (/SWC+ $rosedur non inasie ini menggunakan gelomang kejut erulang ( Repeated o*k a+e+ yang diarahkan pada atu empedu didalam kandung empedu atau duktus koledokus dengan maksud meme-ah atu terseut menjadi eerapa sejumlah 'ragmen. (Smelt
= Pe(!,!l!k#!(!!( Be"!h
%+ Kolesistektomi teruka 1perasi ini merupakan standar teraik untuk penanganan pasien denga kolelitiasis simtomatik. Komplikasi yang paling ermakna yang dapat terjadi adalah -edera duktus iliaris yang terjadi pada *,)B pasien. Angka mortalitas yang dilaporkan untuk prosedur ini kurang dari *,5B. Indikasi yang paling umum untuk kolesistektomi adalah kolik iliaris rekuren, diikuti oleh kolesistitis akut. )+ Kolesistektomi laparaskopi Kolesistektomi laparoskopik mulai diperkenalkan pada tahun %88* dan
sekarang ini sekitar 8*B kolesistektomi dilakukan se-ara laparoskopi. 9*08*B atu empedu di Inggris diuang dengan -ara ini karena memperke-il resiko kematian dianding operasi normal (*,%0*,5B untuk operasi normal+ dengan mengurangi komplikasi pada jantung dan paru. Kandung empedu diangkat melalui selang yang dimasukkan lewat sayatan ke-il di dinding perut. Indikasi awal hanya pasien dengan kolelitiasis simtomatik tanpa adanya kolesistitis akut. Karena semakin ertamahnya pengalaman, anyak ahli edah mulai melakukan prosedur ini pada pasien dengan kolesistitis akut dan pasien dengan atu duktus koledokus. Se-ara teoritis keuntungan tindakan ini diandingkan prosedur konensional adalah dapat mengurangi perawatan di rumah sakit dan iaya yang dikeluarkan, pasien dapat -epat kemali ekerja, nyeri menurun dan peraikan kosmetik. Masalah yang elum terpe-ahkan adalah keamanan dari prosedur ini, erhuungan dengan insiden komplikasi seperti -edera duktus iliaris yang mungkin dapat terjadi leih sering selama kolesistektomi laparoskopi.
G Kompl'k!#' Kolel','!#'#
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita kolelitiasis %+ Asimtomatik )+ 1struksi duktus sistikus 6+ Kolik ilier 4+ Kolesistitis akut 5+ $erikolesistitis 7+ $eradangan pankreas (pankreatitis+ + $er'orasi 9+ Kolesistitis kronis 8+ 2idrop kandung empedu %*+ /mpiema kandung empedu %%+ istel kolesistoenterik %)+ &atu empedu sekunder ($ada )07B penderita, saluran men-iut kemali dan atu empedu mun-ul lagi+ %6+ Ileus atu empedu ( gallstone ileus+
D'ke$9!k!( Oleh: I("$! K%$('!*!(
NIM &2&0002
Re4e$e(#'
I W "ustawan, K Nomor Aryasa, I$" Karyana, I"N Sanjaya $utra,oktoer )**.kolelitiasis pada anak. majalah kedokteran Indonesia. olume 5, No. %*, http>>indonesia.digitaljournals.org>inde.php>idnmed>arti-le>iewile>546>77%.
Smelt
$ri-e A. Sylia, Corraine M Wilson. )**5. ato1isiologi konsepkonsep klinis proses proses pen'akit , edisi 7, olume %. :akarta /";
H A#%h!( Kepe$!*!,!(
Diagnosa Keperawatan
1. 3eri akut b5d cedera biologis in0amasi, obstruksi5spasme duktus, iskemia jaringan5nekrosis !. Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan
tubuh
b5d
gangguan pencernaan intake ang tidak adekuat. +. #ekurangan %olume cairan b5d dispensi dan hipermortilitas gaster, gangguan proses pembekuan darah -.
Intervensi Keperawatan
N
Diagnosa
Tujuan
o 1
Keperawatan 3eri akut b5d
Tujuan" 3eri
cedera
teratasi
Intervensi 1. $bser%asi dan catat lokasi, beratna &skala )8
biologis
Setelah
1)* dan karakter neri
in0amasi,
dilakukan
&menetap, hilang, timbul
obstruksi5spas
pera?atan
me duktus,
selama !F!-
iskemia jaringan5nekro
jam.
atau kolik *. !. /atat repons terhadap obat dan laporkan bila neri tidak hilang. +. >ingkatkan tirah baring,
Krieria hasil
sis
berikan pasien posisi
Pasien akan" 0
=elaporkan
halus5katun minak
neri hilang5>erkont rol dan dapat 0
ang naman. -. Gunakan sprei ang
diatasi =enunjukkan penggunaan
kelapa minak mandi&alpha keri* 2. #olaborasi dengan dokter dalam pemberian sesuai indikasi antikolinergik.
keterampilan relaksasi dan akti%itas !
Perubahan
hiburan Tujuan :
nutrisi
Setelah
kurang
dari
pera?atan
tubuh
selama +F!-
gangguan
pasien tiap hari +. Diskusikan dengan klien
dilakukan
kebutuhan b5d
1. #aji distensi abdomen !. >imbang dan pantau ((
makanan kesukaan dan jad?al makan ang
jam
disukai -. (erikan suasana ang
pencernaan
Pemenuhan
intake ang
kebutuhan
menenangkan pada
tidak adekuat.
nutrisi
saat makan, hilangkan
pasien
ransangan ang berbau. 2. Eaga kebersihan oral
adekuat.
sebelum makan 6. #onsul dengan ahli diet5
Kriteria hasil: Pasien akan " 0
0
=elaporkan
tim
pendukung
sesuai indikasi 7. (erikan diet
nutrisi sesuai
mual5muntah
toleransi biasana rendah
sudah hilang =enunjukkan
lemak, tinggi serat.
kemajuan mencapai (( indi%idu ang tepat baik.
dan
0
=akanan habis
sesuai
porsi
ang
telah +
#ekurangan
diberikan Tujuan:
%olume cairan
Setelah
masukan nutrisi ang
b5d dispensi
dilakukan
kurang, peningkatan
dan
pera?atan
pengeluaran cairan jenis
hipermortilitas
selama +F!-
gaster,
jam
gangguan
#eseimbangan
proses
cairan adekuat
urine !. :?asi belanjutna mual5muntah, kram abdomen,kejang ringan, kelemahan, kecepatan
pembekuan darah
1. =onitor dan pertahankan
Kriteria hasil: Dibuktikan oleh tanda %ital stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik, pengisian kapier baik, serta adana eliminasi urin normal
jantung, dan pernapasan +. #aji pendarahan membran mukosa5kulit ang tidak biasa contohna pendarahan pada gusi,mimisan, petekia, melena. -. #aji ulang pemeriksaan laboraturium 2. #olaborasi pemberian antimetik 6. #olaborasi pemberian cairan <, elektrolit, dan %it #
Implementasi
No 1
Diagnosa Keperawatan 3eri akut b5d cedera biologis in0amasi, obstruksi5spasme duktus, iskemia
Implementasi 1. =engobser%asi dan mencatat lokas beratna &skala )81)* dan karakter &menetap, hilang, timbul atau kolik !. =encatat repons terhadap obat da
jaringan5nekrosis
melaporkan bila neri tidak hilang. +. =eningkatkan tirah baring, membe pasien posisi ang naman. -. =enggunakan sprei ang halus5kat minak kelapa minak mandi &alp 2. =engkolaborasi dengan dokter dala !
Perubahan dari
nutrisi
kebutuhan
kurang
tubuh
b5d
gangguan pencernaan intake ang tidak adekuat.
pemberian sesuai indikasi antikolin 1. =engkaji distensi abdomen !. =enimbang dan memantau (( pasi hari +. =endiskusikan dengan klien makan kesukaan dan jad?al makan ang -. =emberikan suasana ang menenangkan pada saat makan, menghilangkan ransangan ang be 2. =enjaga kebersihan oral sebelum 6. =engkonsultasikan dengan ahli pendukung nutrisi sesuai indikasi 7. =emberikan diet sesuai toleransi
+
#ekurangan %olume cairan b5d dispensi dan hipermortilitas gaster, gangguan proses pembekuan darah
rendah lemak, tinggi serat. 1. =emonitor dan mempertahankan nutrisi ang kurang, peningkatan pengeluaran cairan jenis urine !. =enga?asi belanjutna mual5munt abdomen,kejang ringan, kelemaha kecepatan jantung, dan pernapasa +. =engkaji pendarahan membran mukosa5kulit ang tidak biasa contohna pendarahan pada gusi,mimisan, petekia, melena. -. =engkaji ulang pemeriksaan laboraturium 2. =engkolaborasikan pemberian anti 6. =engkolaborasikan pemberian cair elektrolit, dan %it #