BAB I PENDAHULUAN A. La Lata tarr Bel Belak akan ang g Kolelitiasis atau batu empedu merupakan gabungan dari beberapa unsur yang membentuk suatu material yang menyerupai batu yang dapat ditemukan dalam kandung empedu empe du (ko (kolesis lesistoli tolitiasi tiasis) s) atau di dalam saluran emp empedu edu (kol (koledok edokolit olitiasis iasis)) atau pad padaa kedu ke duaa-d dua uany nya. a. Ba Batu tu em empe pedu du bi bias asany anyaa ter terbe bent ntuk uk da dalam lam ka kant ntun ung g em empe pedu du da dari ri konstituen padat empedu dan sangat bervariasi dalam ukuran, bentuk, dan komposisi. Batu empedu jarang terjadi pada anak-anak dan dewasa muda, tetapi sering terjadi setelah usia 40 tahun, yang mempengaruhi 0! sampai 40! dari populasi pada usia "0 tahun.
#bstruk #bstr uksi si du dukt ktus us em empe pedu du di ik ikut utii ol oleh eh ko kole lesis sisti titis tis ak akut ut ya yang ng mu mung ngki kin n berhubungan dengan peningkatan tekanan dan iskemia di kandung empedu atau iritasi kimi ki miaa da dari ri or orga gan n ya yang ng di seb sebab abka kan n ol oleh eh pe pema maja jana nan n ja jang ngka ka pa panj njan ang g te terh rhad adap ap konsent kon sentrat rat emp empedu edu.. $n% $n%eks eksii bak bakter terii utam utamaa dap dapat at men menyeb yebabk abkan an kol kolesi esistit stitis, is, teta tetapi pi sampai dengan "0! kasus, terjadi batu obstrukti% dalam saluran empedu. Kolesistitis akutt dap aku dapat at men menyeb yebabk abkan an kom komplik plikasi asi den dengan gan abs abses es dan ata atau u per per%or %orasi asi kan kandun dung g empedu. Kolesistitis kronis biasanya di hubungkan dengan batu di dalam duktus bilier dan di mani%es mani%estasikan tasikan oleh intoleran terhadap makanan berlemak, berlemak, mual dan munta muntah, h, dan nyeri setelah makan.
&. . . 4. +. . . ".
B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah 'pa de%inisi kolelitiasis Bag agai aim man anaa pat ato% o%is isio iolg lgii kol olel elit itia iasi sis s Bag agai aim man anaa etiologi kolelit itiiasi siss Bag agia iam man anaa %a %a*t *tor or re resi sik ko ko kole leli liti tias asis is Bag agai aim man anaa mani mani%e %est stas asii klin klinis is ko kole leli liti tias asis is Baga Ba gaim iman anaa pem pemer erik iksa saan an di diag agno nost stik ik ko kole leli liti tias asis is Bag agai aim man anaa pena penata tala laks ksan anaa aan n ko kole leli liti tias asis is Bag agai aim man anaa asu asuhan kep keper eraw awat atan an kol kolel elit itia iasi sis s
C. Tuju ujuan an &.enjelaskan pengertian kolelitiasis .enjelaskan pato%isiologi kolelitiasis .enjelaskan etiologi kolelitiasis 4.enjelaskan %aktor resiko kolelitiasis +.enjelaskan mani%estasi klinis kolelitiasis .enjelaskan pemeriksaan diagnostik kolelitiasis .enjelaskan penatalaksanaa kolelitiasis ".enjelaskan asuhan keperawatan kolelitiasis
BAB II PEMBAHASAN 1
A. Defns Kolelitiasis adalah pembentukan batu empedu yang biasanya terbentuk dalam kandung empedu dari unsur-unsur padat yang membentuk *airan empedu (Brunner / uddarth, 00&). Batu empedu merupakan endapan satu atau lebih komponen empedu kolesterol, bilirubin, garam empedu, kalsium, protein, asam lemak dan %os%olipid (1ri*e / 2ilson, 00+). Kolelitiasis3koledokolitiasis merupakan adanya batu di kandung empedu, atau pada saluran kandung empedu yang pada umumnya komposisi utamanya adalah kolesterol. (2illiams, 00) Kolelitiasis adalah batu yang terbentuk oleh *olesterol, kalsium, bilirubinat atau *ampuran yang disebabkan oleh perubahan pada komposisi empedu (arlyn 5oengoes, 000). Kolelitiasis adalah (kalkulus atau kalkuli, batu empedu) biasanya terbentuk dalam kandung empedu dari unsur-unsur padat yang membentuk *airan empedu. Betu empedu memiliki ukuran, bentuk dan komposisi yang sangat bervariasi (melt6er, 00). Batu empedu adalah batu yang berbentuk lingkaran dan oval yang di temukan pada saluran empedu. Batu empedu ini mengandung kolesterol, kalsium bikarbonat, kalsium bilirubinat atau gabungan dari elemen-elemen tersebut. (7ra*e, 1ier*e. dkk, 00, hlm &&). Kolelitiasis adalah adanya batu yang terdapat di dalam kandung empedu atau saluran empedu (duktus koledukus) atau keduanya. ('ri% utta8in, 0&&) 9adi dapat disimpulkan bahwa kolelitiais atau batu empedu merupakan gabungan dari beberapa unsur yang membentuk suatu material yang menyerupai batu yang dapat ditemukan dalam kandung empedu (kolesistolitiasis) atau di dalam sluran empedu (koledokolitiasis) atau pada kedua : duanya. B. Pat!fs!l!g Batu ginjal terjadi karena adanya 6at tertentu dalam empedu yang hadir dalam konsentrasi yang mendekati batas kelarutan mereka. Bila empedu terkonsentrasi di kandung empedu, larutan akan menjadi jenuh dengan bahan : bahan tersebut, kemudian endapan dari larutan akan membentuk kristal mikroskopis. Kristal terperangkat dalam mukosa bilier, akan menghasilkan suatu endapan. #klusi dari saluran oleh endapan dan batu menghasilkan komplikasi penyakit batu empedu. 1ada kondisi normal kolesterol tidak mengendap di empedu karena mengandung garam empedu terkonjugasi dan %os%atidikolin ( lesitin ) dalam jumlah *ukup agar kolesterol berada di dalam larutan misel. 9ika rasio konsentrasi kolesterol berbanding garam empedu dan lesitin meningkat, maka larutan misel menjadi sangat jenuh. Kondisi yang sangat jenuh ini mungkin karena hati memproduksi kolesterol dalam bentuk konsentrasi tinggi. 't ini kemudian mengendap pada lingkungan *airan dalam bentuk kristal kolesterol. Kristal ini merupakan prekursor batu empedu. Bilirubin, pigmen kuning yang berasal dari peme*ahan heme, se*ara akti% disekresi ke dalam empedu oleh sel hati. ebagian besar bilirubin dalam empedu adalah berada dalam bentuk konjugat glukuronida yang larut dalam air dan stabil, 2
tetapi sebagian ke*il terdiri atas bilirubin tak terkonjugasi. Bilirubin tak terkonjugasi, seperti asam lemak, %os%at, karbonat dan anion lain, *enderung untuk membentuk presipitat tak larut dengan kalsium. Kalsium memasuki empedu se*ara pasi% bersama dengan elektrolit lain. 5alam situasi pergantian heme tinggi, seperti hemolisis kronis atau sirosis, bilirubin tak terkonjugasi mungkin berada dalam empedu pada konsentrasi yang lebih tinggi dari biasanya. Kalsium bilirubinate mungkin kemudian mengkristal dari larutan dan akhirnya membentuk batu. eiring waktu, berbagai oksidasi menyebabkan bilirubin presipitat untuk mengambil 6at warna hitam. Batu yang dibentuk dengan *ara ini yang disebut batu pigmen hitam. mpedu biasanya steril, tetapi dalam beberapa kondisi yang tidak biasa (misalnya di atas striktur bilier), mungkin terkolonisasi dengan bakteri. Bakteri menghidrolisis bilirubin terkonjugasi dan hasi peningkatan bilirubin tak terkonjugasi dapat menyebabkan presipitasi terbentuknya kristal kalsium bilirubinate. Bakteri hidrolisis lesitin menyebabkan pelepasan asam lemak yang kompleks dengan kalsium dan endapan dari larutan. Konkresi yang dihasikan memiliki konsistensi disebut batu pigmen *okelat. ;idak seperti kolesterol atau pigmen hitam batu, yang membentuk hampir se*ara eksklusi% di kandung empedu, batu pigmen *okelat sering bentuk de novo dalam saluran empedu. Batu empedu kolesterol dapat terkoloni dengan bakteri dan dapat menimbulkan peradangan mukosa kandung empedu. n6im dari bakteri dan leukosit menghidrolisis bilirubin konjugasi dan asam lemak. 'kibatnya, dari waktu ke waktu, batu kolesterol bisa mengumpulkan proporsi kalsium bilirubinate dan garam kalsium, lalu menghasilkan *ampuran batu empedu. Kondisi batu kandung empedu memberikan berbagai meni%estasi keluhan pada pasien dan menimbulkan berbagai masalah keperawatan. 9ika terdapat batu yang menyumbat duktus sistikus atau duktus biliaris komunis untuk sementara waktu, tekanan di duktus biliaris akan meningkat dan peningkatan kontraksi peristaltik di tempat penyumbatan mengakibatkan nyeri visera di daerah epigastrium, mungkin dengan penjalaran ke punggung. Keluhan muntah dapat memberikan masalah keperawatan nyeri dan risiko ketidakseimbangan *airan.
"ath#a$
#besitas, akanan, usia, jenis kelamin, genetik, in%eksi kuman, statis *airan empedu
3
Batu empedu
#kulsi dan obstuksi dari batu
ikterus
#bstruksi duktus sitikus atau duktus biliaris
;ekanan di duktus biliaris akan meningkat dan peningkatan kontraksi peristaltik
nyeri 7angguan gastrointestinal
ual, muntah, anoreksia
$ntervensi bedah $ntervensi litotripsi $ntervensi endoskopik
preoperati%
pas*aoperati%
1ort de entr>e pas*abedah
Ke*emasan 1emenuhan in%ormasi
$ntake nutrisi dan *airan tidak adekuat
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
1enurunan *airan tubuh
C. Et!l!g Batu-batu (kalkuli) dibuat oleh kolestrol, kalsium bilirubinat atau *ampuran, disebabkan oleh perubahan pada komposisi empedu. Batu empedu dapat terjadi pada duktus koledukus, duktus hepati*a, dan duktus pan*reas.Kristal dapat juga terbentuk pada submukosa kandung empedu menyebabkan penyebaran in%lamasi. ering diderita pada usia di atas 40 tahun, banyak terjadi pada wanita (5oenges, &===). 4
&. . . 4. +. . .
tatis *airan empedu $n%eksi kuman (.?oli, klebsiella, treptokokus, tapilokokus, ?lostridium). $skemik dinding kandung empedu. Kepekatan *airan empedu. Kolesterol. @isolesitin. 1rostaglandin yang merusak lapisan mukosa dinding kandung empedu diikuti reaksi supurasi dan in%lamasi.
D. %akt!r Resk! Kolelitiasis dapat terjadi dengan atau tanpa %a*tor resiko .namun, semakin banyak %aktor resiko, semakin besar pula kemungkinan untuk terjadinya koletiasis.Aaktor resiko tersebut antara lain &. 7enetik Batu empedu melihatkan variasi genetik. Ke*enderungan membentuk batu empedu bisa berjalan dalam keluarga &0. 5i Cegara barat penyakit ini sering dijumpai, di D' &0-0! laki-laki dewasa menderita batu kandung empedu.Batu empedu lebih sering ditemukan pada orang kulit putih dibandingkan kulit hitam.Batu empedu juga sering ditemukan di Cegara lain selain D', ?hili dan wedia. . Dmur Dsia rata-rata tersering terjadinya batu empedu adalah 40-+0 tahun. angat sedikit penderita batu empedu yang dijumpai pada usia remaja, setelah itu dengan semakin bertambahnya usia semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan batu empedu, sehingga pada usia =0 tahun kemungkinannya adalah satu dari tiga orang. . 9enis kelamin Batu empedu lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki dengan perbandingan4 &. 5i D' &0 : 0 ! laki-laki dewasa menderita batu kandung empedu, sementara di $talia 0 ! wanita dan &4 ! laki-laki.ementara di $ndonesia jumlah penderita wanita lebih banyak daripada laki-laki. 4. #besitas 1ada orang yang mengalami obesitas dengan indeks massa tubuh (B$) tinggi makan kadar kolesterol dalam kandung empedu sangat tinggi sehingga akan menurunkan garam empedu dan mengurangi kontraksi atau pengosongan kandung empedu. +. akanan $ntake rendah klorida, kehilangan berat badan yang *epat mengakibatkan gangguan terhadap unsur kimia empedudan dapat menyebabkan penurunan kontraksi kandung empedu. . 'kti%itas %isik Kurangnya aktivitas %isik berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya kolelitiasis. .
5
Cutrisi $E dalam jangka lama mengakibatkan kandung empedu tidak terstimulasi untuk berkontraksi, karena tidak ada makanan 3 minuman yang melewati intestinal.ehingga resiko untuk terbentuknya batu menjadi meningkat dalam kandung empedu. E. &lasfkas 'dapun klasi%ikasi dari batu empedu menurut uratun, dkk (0&0, hlm. 0&) adalah sebagai berikut &. Batu Kolesterol Biasanya berukuran besar, soliter, berstruktur bulat atau oval, berwarna kuning pu*at dan sering kali mengandung kalsium dan pigmen. Kolesterol yang merupakan unsur normal pembentuk empedu bersi%at tidak larut dalam air. Kelarutannya bergantung pada asam-asam empedu dan lesitin (%os%olipid) dalam empedu. 1ada pasien yang *enderung menderita batu empedu akan terjadi penurunan sintesis asam empedu dan peningkatan sintesis kolesterol dalam hati. . Batu 1igmen ;erdiri atas garam kalsium dan salah satu dari anion (bilirubinat, karbonat, %os%at, atau asam lemak rantai panjang). Batu-batu ini *enderung berukuran ke*il, multipel, dan bewarna hitam ke*oklatan. Batu pigmen bewarna *oklat berkaitan dengan hemolisis kronis.Batu berwarna *oklat berkaitan dengan in%eksi empedu kronis (batu sema*am ini lebih jarang di jumpai). Batu pigmen akan terbentuk bila pigmen tidak terkonjugasi dalam empedu dan terjadi proses presipitasi (pengendapan) sehingga terjadi batu.
dan membran mukosa bewarna kuning. Keadaan ini sering di sertai dengan gejala gatal-gatal yang men*olok pada kulit. e. 1erubahan warna urine dan %eses. kskresi pigmen empedu oleh ginjal akan membuat urine bewarna sangat gelap. Aeses yang tidak lagi di warnai oleh pigmen empedu akan tampak kelabu, dan biasanya pekat. . 7ejala kronis 7ejala kolelitiasis kronis mirip dengan gejala kolelitiasis akut, tetapi beratnya nyeri dan tanda-tanda %isik kurang nyata.1asien sering memiliki riwayat dispepsia, intoleransi lemak, nyeri ulu hati, atau %latulen yang berlangsung lama. enurut
b. Kolesistektomi 1rosedur beddah dimana kandung empedu diangkat setelah arteri dan duktus sistikus diligali.ebuah drain ditempatkan dalam kandung empedu dan dibiarkan keluar lewat luka operasi untuk mengalirkan darah, *airan serosanguinus dan getah empedu dalam kassa absorben. *. Kolesistektomi laparos*opi (endos*opi) 5ilakukan lewat luka insisi yang ke*il atau luka tusukan melalui dinding abdomen pada umbilikus. d. Kolesistotomi perkutan 5ilakukan dalam penaanganan dan penegakan diagnosis pada pasien-pasien yang berisiko jika harus menjalani tindakan pembedahan atau anestesi umum yaitu pasien-pasien penderita sepsis atau gagal jantung yang berat dan gagal ginjal, paru atau hati. . Con Bedah a. 1elarutan batu empedu dengan bahan pelarut (monooktanoin atau metil tertier eter3;B) b. elang atau kateter dipasang perkutan langsung ke dalam kandung empedu melalui saluran ; tube untuk melarutkan batu yang belum dikeluarkan saat pembedahan,melalui endos*opy 1. *. 1engambilan batu non bedah. 5igunakan untuk batu yang belum terangkat pada saat kolesistektomi atau terjepit dalam duktus koledukus, melalui prosedur 1. d. 1rosedur 2@ (Itra*orporeal ho*k 2ave @itrotipsi) 1rosedur non in%asi% menggunakan gelombang kejut berulang yang diarahkan kepada batu empedu didalam kandung empedu atau duktus atau duktus koledukus dengan maksud untuk meme*ah batu menjadi sejumlah %ragmen. . 5iet dan penatalaksanaan pendukung 5alam kondisi in%lamasi akut kandung empedu sembuh dengan istirahat, *airan in%us, penghisapan nasogastrik, analgesik dan antibiotik.$ntervensi bedah ditunda sampai gejala akut mereda ke*uali jika kondisi pasien memburuk. anajemen terapi a. 5iet rendah lemak, tinggi kalori, tinggi protein b. 1emasangan pipa lambung bila terjadi distensi abdomen *. 1emberian terapi intravena, in%us *airan dan elektrolit, untuk men*egah terjadinya syok. d. 1emberian antibiotik sistemik, vitamin K, analgesik. I. Pemerksaan Dagn!stk '.
dipantulkankembali.1emeriksaan D7 mendeteksi kalkuli dalam kandung empedu atau duktus koleduktus yang mengalami dilatasi. ).
9
ASUHAN &EPERA,ATAN &LIEN DEN(AN &-LESISTITIS I. Pengkajan 5ata yang dikumpulkan meliputi a. $dentitas &) $dentitas klien eliputi nama, umur, jenis kelamin, suku3bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor register, diagnosa medik, alamat, semua data mengenai identitaas klien tersebut untuk menentukan tindakan selanjutnya. ) $dentitas penanggung jawab $dentitas penanggung jawab ini sangat perlu untuk memudahkan dan jadi penanggung jawab klien selama perawatan, data yang terkumpul meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien dan alamat. b.
10
*.
d.
erupakan pengembangan diri dari keluhan utama melalui metode 1J<;, paliati% atau provokati% (1) yaitu %o*us utama keluhan klien, 8uality atau kualitas (J) yaitu bagaimana nyeri3gatal dirasakan oleh klien, regional (<) yaitu nyeri3gatal menjalar kemana, a%ety () yaitu posisi yang bagaimana yang dapat mengurangi nyeri3gatal atau klien merasa nyaman dan ;ime (;) yaitu sejak kapan klien merasakan nyeri3gatal tersebut. )
Interens N ! &
Dagn!sa &e"era#atan Cyeri akut b3d agen
Tujuan
etelah dilakukan 'suhan
Interens Manajemen n$er / 11
injuri %isik
keperawatan 4 jam tingkat kenyamanan klien meningkat dengan kriteria hasil - Klien melaporkan nyeri berkurang dg s*ala - - kspresi wajah tenang - klien dapat istirahat dan tidur
-
-
-
-
-
-
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b3d intake makanan yang kurang adekuat
etelah dilakukan asuhan keperawata selama I4 jam klien menunjukan status nutrisi adekuat dengan kriteria hasil - BB stabil, - Cilai laboratorium terkait normal, - tingkat energi adekuat masukan nutrisi adekuat
Kaji tingkat nyeri se*ara komprehensi% termasuk lokasi, karakteristik, durasi, %rekuensi, kualitas dan %aktor presipitasi. #bservasi reaksi nonverbal dari ketidak nyamanan. 7unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya. Kontrol %aktor lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pen*ahayaan, kebisingan. Kurangi %aktor presipitasi nyeri. 1ilih dan lakukan penanganan nyeri (%armakologis3non %armakologis). 'jarkan teknik non %armakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengetasi nyeri. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri. valuasi tindakan pengurang nyeri3kontrol nyeri. Kolaborasi dengan dokter bila ada komplain tentang pemberian analgetik tidak berhasil.
Manajemen Nutrs - kaji status nutrisi pasien, turgor kulit, berat badan, integritas mukosa oral, kemampuan menelan, riwayat mual3muntah, dan diare. - Kaji pengetahuan pasien tentang intake nutrisi - Beri diet sesuai kondisi klinik atau tingkat toleransi - Berikan makan dengan perlahan pada lingkungan yang tenang - onitor perkembangan berat badan - Kolaborasi dengan ahli gi6i untuk menetapkan komposisi dan jenis diet yang tepat
&!nr!l nfeks etelah dilakukan asuhan keperawata I4 jam klien - Bersihkan lingkungan setelah 12
dengan prosedur invasi%, kerusakan jaringan (luka operasi)
4
+
menunjukkan kontrol dipakai pasien lain. - $ntruksikan kepada pengunjung in%eksi selama dalam untuk men*u*i tangan saat perawatan dengan kriteria berkunjung dan sesudahnya. hasil - 7unakan sabun anti mi*roba untuk - ;dk ada tanda-tanda men*u*i tangan. in%eksi - 'njurkan keluarga untuk men*u*i - endemonstrasikan tangan sebelum dan sesudah tindakan hygienes seperti kontak dengan pasien. men*u*i tangan - 'tur pemberian antibiotik. n. 'jarkan kepada keluarga tandatanda in%eksi. - @akukan perawatn drain setiap hari dengan teknik steril - @aporan adanya dugaan in%eksi pada pasien. etelah dilakukan asuhan keperawatan selama I4 jam diharapkan kebutuhan *airan terpenuhi dengan kriteria hasil - klien mengatakan sudah tidak muntah lagi - membran mukosa lembab - turgor kulit elastis - pengisian kapiler baik.
Self Care Asssten+e - pertahankan masukan dan haluaran akurat, awasi tanda3gejala peningkatan3berlanjutnya muntah - hindarkan dari lingkungan yang berbau - lakukan kebersihan oral dengan pen*u*i mulut - sarankan untuk minum banyak kurang lebih " gelas3hari - berikan obat antiemetik sesuai program. 'nsietas etelah dilakukan asuhan Re0uks ke+emasan berhubungan keperawatan selama I4 1 Kaji tingkat ke*emasan dan respon dengan prognosis jam diharapkan pasien %isiknya. 1 7ali reaksi personal dan ekspresi penyakit,ren*ana menunjukkan kontrol *emas. pembedahan. terhadap ke*emasan denagn kriteria 1 7unakan empati untuk mendukung pasien dan keluarga. hasil 1 'njurkan untuk ber%ikir positi%. - 5apat mengidenti%ikasi, 1 $ntervensi terhadap sumber *emas. verbalisasi, dan 1 Bantu pasien mende%inisikan mendemonstrasikan tingkat ke*emasan. teknik menurunkan 1 'jarkan teknik manajemen *emas. ke*emasan. - enunjukkan postur, ekspresi wajah, perilaku, tingkat aktivitas yang 13
-
I2.
menggambarkan ke*emasan menurun. ampu mengidenti%ikasi dan verbalisasi penyebab *emas.
Ealuas Hasil yang duharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan adalah sebagai berikut - Cyeri terkontrol dan teradaptasi - $ntake nutrisi adekuat - ;idak terjadi in%eksi - ?airan dan elektrolit seimbang - Ke*emasan berkurang atau teradaptasi
BAB III PENUTUP A. &esm"ulan 5alam bab penutup penulis mengambil beberapa kesimpulan kolelitiasis 3 koledokolelitiasi merupakan adanya batu di kandung empedu, atau pada saluran kandung empedu. Kolelitiasis merupakan suatu keadaan dimana terdapat batu empedu di dalam kandung empedu (vesika %elea) dari unsur : unsur padat yang membentuk *airan empedu yang memiliki ukuran bentuk dan komposisi yang bervariasi. Kandung empedu pada umumnya komposisi utamanya adalah kolesterol. B. Saran
ebagai perawat pro%esional diharapkan mampu melakukan tindakan 'suhan Keperawatan yang tepat dan sesuai prosedur. elain itu pasien juga diharapkan dapat mengetahui labih lanjut tentang penyakit kolelitiasis dan dapat menghindari makanan yang dapat menyebabkan penyakit. isalnya enggan mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak.
14
DA%TAR PUSTA&A
Brunner / uddarth.00. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.disi ".Eol .9akarta7? 5oengoes,.arilyn,dkk.000. Rencana Asuhan Keperawatan.disi 9akarta7? ansjoer,'ri% dkk.000. Kapita Selekta Kedokteran.disi 9ilid 9akarta7? 1ri*e '. ylvia, lorraine 2ilson.00+. Patofisiologi konsep-konsep klinis proses-proses penakit! edisi "! volume #. 9akarta 7? utta8in, 'ri% dan Kumala ari. 0&&. 7angguan 7astrointestinal 'plikasi 'suhan Keperawatan edikal Bedah. 9akarta. alemba edika 2illiams, @.., Hopper, 1.5, 00, $nderstanding Medical Surgical %ursing , e*ond edition, A.' 5avis ?ompany, 1hiladelphia
15