Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Ca Esofagus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker esophagus yaitu suatu keganasan yang terjadi pada esofagus. Kanker ini pertama kali di deskripsikan pada abad ke-19 dan pada tahun 1913 reseksi pertama kali sukses dilakukan oleh rank !orek" pada tahun193#-an" $sha%a di &epang dan 'arshall di Ameri(a )erikat berhasil melakukan pembedahan pertama dengan metode transtoraks esofagotomi dengan rekonstruksi * fisi(hella" +##9 ,. pidemiologi pada tahun +### kanker terbanyak no. /1+"### kasus baru per tahun" penyebab kematian nomor 0 dari kematian akibat kanker" 33.### kematian per tahun. Pada tahun+##+" /0+.### kasus baru" dan 30.### kematian *Parkin '" lan(et on(ol +##1 dan 2a 2an(er &.2lin"+##, )atu diantara 1# kanker tersering dan kanker ke-0 yang menyebabkan kematian pada skala skala seluru seluruh h dunia dunia adalah adalah kanker kanker esofag esofagus. us. Kanker Kanker ini merupa merupakan kan keganas keganasan an ke-3 ke-3 pada gastrointes gastrointestinal tinal setelah kanker gasterkolor gasterkolorektal ektal dan kanker hepatoseluler hepatoseluler.. Kanker esophagus menunj menunjukka ukkan n gambar gambaran an epidem epidemiol iologi ogi yang yang unik unik berbeda berbeda dengan dengan keganas keganasan an lain. lain. kanker kanker esopha esophagus gus memili memiliki ki 4arias 4ariasii angka angka kejadia kejadian n se(ara se(ara geograf geografis is berkis berkisar ar dari dari 3 per 1##.### 1##.### penduduk di 5egara barat samapai 1/# kejadian per 1##.### penduduk di asia tengah. Kanker esofag esofagus us adalah adalah salah salah satu satu tumor tumor dengan dengan tingkat tingkat keganas keganasan an tinggi tinggi"" prognos prognosis isnya nya buruk" buruk" %alaupu %alaupun n sudah sudah dilaku dilakuakan akan diagnos diagnosis is dini dini dan penatal penatalaks aksanaa anaan. n. Kanker Kanker esopha esophagus gus juga juga merupakan salah satu kanker dengan tingkat kesembuhan kesembuhan terendah" dengan year year sur4i4al ratarata kira-kira kira-kira 1# 6" sur4i4al rates ini terburuk setelah kanker hepatobilier hepatobilier dan kanker pankreas *Alidina"+##/,
B. !ujuan a.
!ujuan 7mum 'ahasis%a mampu melakukan asuhan kepera%atan dengan kanker esofagus.
b. !ujuan Khusus
1. +. 3. /. . 0. 8. . 9.
'ahasis%a mampu menjelaskan pengertian dari kanker esofagus 'ahasis%a mampu menjelaskan etiologi kanker esofagus 'ahasis%a mampu menjelaskan stadium kanker esofagus 'ahasis%a mampu menjelaskan manifestasi klinis kanker esofagus 'ahasis%a mampu menjelaskan patofisiologi kanker esofagus 'ahasis%a mampu menjelaskan faktor resiko kanker esofagus 'ahasis%a mampu menjelaskan penatalaksanaan medis kanker esofagus 'ahasis%a mampu menjelaskan pen(egahan kanker esofagus 'ahasis%a mampu menjelaskan asuhan kepera%atan kanker esofagus
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kanker sofagus Kaner esophagus yaitu suatu keganasan yang terjadi pada esofagus. Kanker ini
pertama kali di deskripsikan pada abad ke-19 dan pada tahun 1913 reseksi pertama kali sukses dilakukan oleh rank !orek" pada tahun193#-an" $sha%a di &epang dan 'arshall di Ameri(a )erikat berhasil melakukan pembedahan pertama dengan metode transtoraks esofagotomi dengan rekonstruksi * isi(hella" +##9 ,. B. tiologi Penyebab pasti kanker esofagus tidak diketahui" tetapi ada beberapa faktor yang dapat menjadi presdisposisi yang diperkirakan berperan dalam patogenesis kanker. Presdisposisi penyebab kanker esofagus biasanya berhubungan dengan terpajannnya mukosa esofagus dari agen berbahaya atau stimulus toksik" yang kemudian menghasilkan terbentuknya displasia yang bisa menjadi karsinoma Beberapa faktor juga dapat memberikan kontribusi terbentuknya karsinoma sel skuamosa" seperti berikut ini 1.
efisiensi 4itamin dan mineral. 'enurut beberapa studi" kekurangan ribofla4in pada ras 2hina
memberikan kontribusi besar terbentuknya kanker esofagus *oyle 2"+##0, +. Pada faktor merokok sigaret dan penggunaan alkohol se(ara kronik merupakan faktor penting yang berhubungan dengan meningkatnya risiko kanker esofagus *dmondso"+##, 3. :nfeksi papiloma4irus pada manusia dan ;eli(oba(ter pylory disepakati menjadi faktor yang memberi kontribusi peningkatan resiko kanker esofagus *isi(hella"+##9,
Penyakit
refluk
gastroesofageal
menjadi
faktor
predisposisi
utama
terjadinya
adenokarsinoma pada esofagus. aktor iritasi dari bahan refluks asam dan garam empedu didapatkan menjadi penyebab. )ekitar 1#-1 6 pasien yang melakukan pemeriksaan endoskopik mengalami displasia yang menuju ke kondisi adenokarsinoma. Pasien dengan iritasi refluks gastroesofageal sering berhubungan dengan penyakit Barret esofagus yang beresiko menjadi keganasan *!hornton"+##9, 2. )tadium !umor The American Joint Committee on Cancer Stanging membagi stadium tumor berdasarkan !5' sistem. 'etastasis dari karsinoma epidermal bermula dari mukosa esofagus dan tumbuh intraluminal sebagai satu tumor dimana sering terdapat ulserasi pada permukaannya *
!umor primer tidak 5> Kelenjar getah bening '> Adanya metastasis dapat dinilai
regional tidak dapat
jauh tidak dapat
!$
!umor primer tidak
5$
dinilai !idak ada metastasis
'#
dinilai !idak ada
!is
terbukti 2arsinoma
51
jauh Ada metastasis ke
'1
metastasis jauh Ada metastasis
K
:n4asi ke lamina
!+
propia?submukosa :n4asi ke tunika
!3
muskularis propia :n4asi ke tunika
!/
ad4entisia :n4asi ke struktur
jauh
sekitar
Pengelompokan stadium dan prediksi bertahan hidup menurut =aymond !hornton !ahun +##9 Bertahan )tadium
!5'
;idup setelah !ahun
)tadium # )tadium : )tadium :: a
!is !1 !+ !3 !1 !1 !3 !/ )etiap ! )etiap !
)tadium :: b )tadium ::: )tadium :@ a )tadium :@ b
5$ 5$ 5$ 5$ 51 51 51 5o )etiap 5 )etiap 5
'$ '$ '$ '$ '$ '$ '$ '$ '1a '1b
86 #6 /#6 +#6 16 16 16
. 'anifestasi klinis !anda dan gejala kanker esofagus menurut )yamsul &amail !ahun +#1# antara lain a. b. (. d. e. f. g. h.
)ulit menelan ;ilang berat badan se(ara tiba-tiba 5yeri pada dada Lelah 7lserti4a esofagus tahap lanjut isfagia" a%alnya dengan makanan padat dan akhirnya dengan (airan 'erasakan benjolan pada tenggorokan dan rasa nyeri saat menelan 5yeri atau begah substernal" regurgitasi makanan yang tak ter(erna dengan bau nafas dan
i.
akhirnya (egukan 'ungkin terjadi hemoragi" dan kehilangan berat badan dan kekuatan se(ara progresif akibat kelaparan.
. Patofisiologi )e(ara fisiologis jaringan esofagus distratafikasi oleh epitel non keratin skuamosa. Karsinoma sel skuamosa yang meningkat dari epitel terjadi akibat stimulus iritasi kronik agen iritan" alkohol" tembakau" dan beberapa komponen nitrogen diidentifikasi sebagai karsinogenik iritan *is(hella"+##9, Penggunaan alkohol dan tembakau se(ara prinsip menjadi faktor resiko utama terbentuknya karsinoma sel skuamosa. 5itrosamina dan komponen lain netrosil didalam a(ar *asinan," daging bakar" atau makanan ikan yang diasinkan memberikan kontribusi peningkatan karsinoma sel skuamosa pada esofagus *!hornton"+##9, Pendapat lain menyebutkan adanya hubungan antara peningkatan kejadian karsinoma sel skuamosa pada esofagus dengan konsumsi kronik air hangat *)melter"+##+," konsumsi sirih" asbestos" polusi udara" dan diet tinggi bumbu rempah. Akan tetapi" pendapat lain menyebutkan
hal sebaliknya" dimana konsumsi diet tinggi buah dan sayur C sayuran justru menjadi faktor protektif untuk terjadinya karsinoma sel skuamosa *isi(hella"+##9,. Beberapa kondisi medis yang diper(aya meningkatkan karsinoma sel skuamosa" seperti akalasia" striktur" tumor kepala dan leher" peyakit plummer-@inson syndrome" serta terpajan dari radiasi. Karsinoma sel skuamosa meningkat pada akalasia setelah periode +# tahun kemudian. ;al ini diper(aya akibat iritasi yang lama dari material lambung. Pada pasien striktur" akibat kondisi kontak dengan (airan alkali akan meningkatkan sekitar 36 karsinoma sel skuamosa setelah +# - /# tahun. !umor kepala dan leher dihubungkan dengan karsinoma sel skuamosa yang disebabkan oleh faktor penggunaan alkohol dan tembakau. Penyakit plummer-@inson syndrome akan mengalami disfagia" anemia defisiensi besi" dan %eb esofagus. Kondisi ini akan meningkatkan insiden kejadian karsinoma sel skuamosa postkrikoid *ninger"+##3,. Adenokarsinoma esofagus sering terjadi pada bagian tengah dan bagian ba%ah esofagus. Peningkatan abnormal mukosa esofageal sering dihubungkan dengan refluks gastroesofageal kronik. 'etaplasia pada stratifikasi normal epitelium skuamosa bagian distal akan terjadi dan menghasilkan epitelium glandular yang berisi sel-sel goblet yang disebut epitel Barret. Perubahan genetik pada epitelium meningkatkan kondisi displasia dan se(ara progresif membentuk adenokarsinoma pada esofagus *Papineni"+##9,. Penyakit refluks gastroesofageal merupakan faktor penting terbentuknya epitel Barret. Pada pasien dengan penyakit refluks gastroesofageal" sekitar 1#6 menghadirkan epitel Barret dan pada pasien dengan adanya epitel Barret sekitar 16 akan terbentuk adenokarsinoma esofagus. $leh karena itu diperlukan untuk dilakukan biospi endoskopik untuk menurunkan resiko keganasan pada esofagus *isi(hella"+##+,. Adanya kanker esofagus bisa menghasilkan metastasis ke jaringan sekitar akibat in4asi jaringan dan efek kompresi oleh tumor. )elain itu" komplikasi dapat timbul karena terapi terhadap tumor. :n4asi oleh tumor sering terjadi ke struktur di sekitar mediastinum. :n4asi ke aorta mengakibatkan pendarahan masif" in4asi ke perikardium terjadi tamponade jantung atau sindrom 4ena ka4a superiorDin4asi ke serabut saraf menyebabkan suara serak atau diasfagia" in4asi ke saluran nafas mengakibatkan fistula trakeosofageal dan esofagopulmonal" yang merupakan komplikasi serius dan progresif memper(epat kematian. )ering terjadi adalah pneumonia aspirasi yang pada gilirannya yang akan menyebabkan abses paru dan epiema. )elain itu" juga dapat terjadi gagal nafas yang disebabkan oleh obstruksi mekanik atau pendarahan.
Pendarahan yang terjadi pada tumornya sendiri dapat menyebabkan anemia defisiensi besi sampai pendarahan akut masif. Pasien sering tampak malnutrisi" lemah" emasiasi" dan gangguan sistem imun yang kemudian akan menyulitkan terapi *Eang"+##,. . aktor resiko Penyebab-penyebab yang tepat dari kanker esophagus tidak diketahui se(ara pasti. Bagaimanapun" studi-studi menunjukan bah%a apa saja dari faktor-faktor berikut dapat meningkatkan risiko mengembangkan kanker esophagus a.
7mur Kanker esophagus lebih mungkin terjadi ketika orang-orang menjadi tuaD kebanyakan orang-
orang yang mengembangkan kanker esophagus adalah berumur diatas 0# tahun. b. Kelamin Kanker esophagus adalah lebih umum pada pria-pria daripada pada %anita-%anita. (. Penggunaan !embakau 'erokok sigaret-sigaret atau menggunakan tembakau yang tidak berasap adalah satu dari faktorfaktor risiko utama untuk kanker esophagus. d. Penggunaan Alkohol Penggunaan alkohol yang kronis dan?atau berat adalah faktor risiko utama yang lain untuk kanker esophagus. $rang-orang yang menggunakan keduanya alkohol dan tembakau mempunyai suatu risiko yang terutama tinggi dari kanker esophagus. :lmu%an-ilmu%an per(aya bah%a senya%a-senya%a ini meningkatkan efek-efek yang berbahaya lain dari setiapnya. e. BarrettFs sophagus :ritasi jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker esophagus. åan-jaringan pada dasar dari kerongkongan dapat menjadi teiritasi jika asam lambung se(ara sering balik masuk kedalam esophagus" persoalan yang disebut gastri( refluG. 'elalui %aktu" sel-sel dibagian yang teriritasi dari esophagus mungkin berubah dan mulai menyerupai sel-sel yang melapisi lambung. Kondisi ini" dikenal sebagai Barrett esophagus" adalah kondisi sebelum ganas *premalignant, yang f.
mungkin berkembang kedalam adeno(ar(inoma dari esophagus. !ipe-!ipe :ritasi Lain Penyebab-penyebab lain dari iritasi atau kerusakan yang signifikan pada lapisan esophagus" seperti menelan (airan alkali atau senya%a-senya%a (austi( *tajam, lain" dapat meningkatkan
risiko mengembangkan kanker esophagus. g. )ejarah 'edis Pasien-pasien yang telah mempunyai kanker-kanker kepala dan leher lainya mempuyai kesempatan yang meningkat dari pengembangan suatu kanker kedua pada area kepala dan leher" termasuk kanker esophagus.
<. Penatalaksanaan Medis Penatalaksanaan
medis
disesuaikan
dengan
penentuan
stadium
*staging,
dan
pengelompokan stadium tumor. Penatalaksanaan yang laim dilakukan adalah inter4ensi non operasi dan inter4ensi operasi. 1. :nter4ensi non operasi a. =adiasi Karsinoma esofagus bersifat radiosensitif. Pada kebanyakan pasien" radiasi eksternal memberikan efek penyusutan tumor. Komplikasi akibat radiasi sering berupa striktura" fistula dan perdarahan" selain itu terkadang juga dijumpai komplikasi kardiopulmunal *ninger"+##3, b. Kemoterapi Kemoterapi dapat diberikan sebagai pelengkap terapi operasi dan terapi radiasi. Biasanya digunakan kemoterapi kombinasi )isplatin bersama Pa(litaGel dan fluoroura(il *Le Prise"199/, (. !erapi Laser Pemberian inter4ensi terapi laser dapat membantu menurunkan se(ara sementara kondisi disfagia pada 8#6 pasien kanker esofagus. Pelaksanaan se(ara multipel yang dibagi pada beberapa sesi dapat meningkatkan kepatenan lumen esofagus *Eang"+##, d. Photodynamic therapy *P!, P! dapat dilakukan pada pasien dengan keganasan jaringan displatik. otosintesis mentransfer energi ke substrat kimia jaringan abnormal. Beberapa studi P! atau terapi laser dengan kombinasi penghambat asam jangka panjang" menghasilkan terapi endoskopik yang efektif pada displasia mukosa Barret dan mengeliminasi mukosa Barret *isi(hella"+##9, +. :nter4ensi Bedah sofagotomi dilakukan memulai insisi abdominal dan se4ikal mele%ati hiatus esofagus? !; (transhiatal esophagectomy) atau dengan (ara insisi abdominal dan toraks kanan? !! (transhorakcic esophagectomy). Pada !; rongga dada tidak dibuka. Ahli bedah melakukan manu4er transhiatal dengan mengangkat esofagus se(ara manual dari rongga thoraks. Pada !! bagian tengah dan ba%ah esofagus diangkat melalui rongga toraks yang dibuka. Pembukaan abdomen dilakukan agar dapat memobilisasi lambung untuk memudahkan reseksi *'a(keneie" +##/, ;. Pen(egahan !embakau dan alkohol adalah faktor risiko utama dalam pengembangan sel skuamosa kanker esophagus" penghentian tembakau dan alkohol se(ara signifikan dapat mengurangi resiko terjadinya kanker ini. Buah buahan dan sayur sayuran yang segar dibandingkan dengan asupan makanan tinggi nitrosamine atau yang terkontaminasi dengan ra(un bakteri atau jamur dapat menurunkan risiko sekitar #6.
BAB ::: A)7;A5 KP=AEA!A5 A. Pengkajian Kepera%atan 'enurut Arif 'uttaHin *+#11," pengkajian yang dapat dilakukan pada pasien kanker esofagus adalah Pada pengkajian akan didapatkan sesuai stadium kanker esofagus. Keluhan disfagia terdapat pada hampir semua pasien yang mengalami kanker esofagus. Pada keluhan disfagia berat" apabila didapatkan pasien tidak bisa meneguk air minum" maka memberikan indikasi pembesaran tumor telah menyumbat lumen esofagus. Pada pengkajian ri%ayat penyakit penting untuk diketahui adanya penyakit yang pernah diderita seperti refluks gastroesofageal" akalasia" striktur esofagus" dan tumor pada kepala atau leher. Pada pengkajian psikososial biasanya didapatkan adanya ke(emasan berat setelah mendapat pemberitahuan tentang kondisi kanker esofagus. Pada pengkajian diagnostik untuk kanker esofagus yang diperlukan adalah pemeriksaan radiografi" endoskopi biopsi" sitologi" dan laboratorium klinik. 1. Pemeriksaan =adiografi a. engan bubur barium akan terdapat gambaran yang khas pada sebagian besar kasus dimana akan terlihat tumor dengan permukaan erosif dan kasar pada bagian esofagus yang terkena. Bila terdapat penyempitan pada bagian distal oleh penyebaran tumor ini dari daerah kardia lambung" hal ini harus dapat dibedakan dengan akalasia. b. 2! s(an untuk melihat derajat pembesaran tumor pada rongga toraks dan diperlukan untuk mengetahui apakah terdapat metastasis pada hati. +. ndoskopi dan Biopsi Pemeriksaan endoskopi dan biopsi sangat penting untuk mendiagnosis karsinoma esofagus" terutama untuk membedakan antara karsinoma epidermal dan adenokarsinoma. Pada pemeriksaan tersebut diperlukan beberapa biopsi karena terjadi penyebaran ke submukosa dan adanya ke(enderungan tertutupnya karsinoma epidermal oleh sel epitel skuamosa yang normal. 3. )itologi Pemeriksaan sitologik didapatkan dengan (ara bilasan pada daerah tumor tersebut. )el tumor juga diperoleh pada ujung esofagoskop ketika alat ini keluar setelah pemeriksaan endoskopik. /. Pemeriksaan tes faal hati dan ultrasonografi diperlukan untuk mengetahui apakah ada metastasis pada hati. B. iagnosis Kepera%atan
1.
Pemenuhan informasi b.d. adanya e4aluasi diagnostik" inter4ensi kemoterapi" radioterapi"
ren(ana pembedahan esofagus. +. =isiko injuri b.d. pas(aoperasi bedah reseksi esofagus. 3. Aktual?risiko ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d. kemampuan bentuk menurun /. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. kurangnya intake makanan yang adekuat. . 5yeri b.d. iritasi mukosa esofagus" respons pembedahan. 0. Ke(emasan b.d. prognosis penyakit" misinterpretasi informasi" ren(ana pembedahan. 2. =en(ana Kepera%atan Pemenuhan informasi b.d adanya e4aluasi diagnostik" inter4ensi kemoterapi" radioterapi" ren(ana pembedahan esofagus. !ujuan alam %aktu 1 G +/ jam informasi kesehatan terpenuhi. Kriteria ;asil - Pasien mampu menjelaskan kembali pendidikan kesehatan yang diberikan. - Pasien termoti4asi untuk melaksanakan penjelasan yang telah diberikan. :nter4ensi Kaji
tingkat
tentang
=asional
pengetahuan
prosedur
pasien !ingkat pengetahuan dipengaruhi oleh kondisi
diagnostik" sosial ekonomi pasien. Pera%at menggunakan
inter4ensi kemoterapi" radioterapi" pendekatan yang sesuai dengan kondisi indi4idu ren(ana pembedahan esofagus.
pasien. engan mengetahui tingkat pengetahuan tersebut pera%at dapat lebih terarah dalam memberikan pendidikan yang sesuai dengan
pengetahuan pasien se(ara efisien dan efektif. 2ari sumber yang meningkatkan Keluarga terdekat dengan pasien perlu dilibatkan penerimaan informasi.
dalam pemenuhan informasi untuk menurunkan risiko misinterpretasi terhadap informasi yang
&elaskan prosedur
dan
lakukan
diagnostik
dengan barium
diberikan. inter4ensi Pemeriksaan radiografi dengan barium tidak radiografi menyebabkan
rasa
sakit.
Pera%at
mempersiapkan informed consent setelah pasien mendapatkan
penjelasan.
Persiapan
dan
penjelasan yang rasional sesuai tingkat indi4idu akan meningkatkan efisiensi dan efekti4itas pemeriksaan diagnostik. &elaskan dan lakukan inter4ensi pada Pasien sangat penting untuk mengetahui bah%a
pasien
yang
akan
dilakukan pemeriksaan
endoskopi
dan
biopsi
sangat
pemeriksaan diagnostik dan terapi penting untuk mendiagnosis karsinoma esofagus" se(ara endoskopik
terutama untuk membedakan antara kasinoma epidermal dan adenokarsinoma. Pengetahuan ini dapat memberikan pengetahuan pasien dan akan
&elaskan terapi dengan kemoterapi
meningkatkan tingkat kooperatif dari pasien. Pasien perlu mengetahui bah%a kemoterapi diberikan sebagai perlengkapan terapi operasi dan terapi radiasi
=isiko injuri b.d. pas(aprosedur reseksi esofagus !ujuan alam %aktu + G +/ jam pas(ainter4ensi reseksi esofagus" pasien tidak menjalami injuri. Kriteria ;asil - !!@ dalam batas normal. - Kondisi kepatenan selang dada optimal. - !idak terjadi infeksi pada insisi. :nter4ensi
=asional
Lakukan pera%atan di ruang intensif.
7ntuk
menurunkan risiko injuri dan
agar
memudahkan inter4ensi pasien salama / jam Kaji
faktor-faktor
meningkatkan risiko injuri.
dira%at di ruang intensif. yang Pada saat pas(aoperasi" terdapat banyak drain
pada pasien akan pada tubuh
pasien.
Keterampilan kepera%atan kritis diperlukan agar pengkajian 4ital dapat sistematis dilakukan. Pantau kondisi status (airan sebelum Pada periode immediate pas(aoperasi pemberian memberikan (airan kristaloid atau (airan kristaloid atau komponen darah dilakukan komponen darah.
setelah pasien tidak mengalami kelebihan (airan. ;al ini perlu diperhatikan pera%at karena pada inter4ensi esofagotomi juga dibersihkan jaringan limfatik mediastinum. ;ilangnya limfatik pada mediastinum
memberikan
predisiposisi
terjadinya edema pulmonal karena berkurangnya
drainase limfatik pada sistem respirasi *
pulmonal. Pasien pas(aoperasi
esofagektomi
akan
mengalami transudasi (airan ke internal. Pera%at memantau produksi urine dalam kisaran 3# ml?jam sebagai batas dalam pemberian rehidrasi 4aluasi
se(ara
hati-hati
optimal *
dokumentasikan intake dan output jam pada saat pen(atatan. Pera%at memeriksa (airan.
kapatenan jalan urine pada tempatnya.
Aktual?risiko ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d. kamampuan batuk menurun" nyeri pas(aoperasi. !ujuan alam %aktu + G +/ jam pas(abedah esofagektomi" bersihan jalan napas pasien tetap optimal. Kriteria e4aluasi - &alan napas bersih" tidak ada akumulasi darah pada jalan napas. - )uara napas normal" tidak ada bunyi napas tambahan seperti stridor. - !idak ada penggunaan otot bantu napas. == dalam batas normal 1+-+# G ?menit. :nter4ensi Kaji dan monitor jalan napas. eteksi
a%al
=asional untuk interpretasi
inter4ensi
selanjutnya. )alah satu (ara untuk mengetahui apakah pasien bernapas atau tidak adalah dengan menempatkan telapak tangan di atas hidung dan mulut pasien untuk merasakan hembusan napas.
menandakan pasien bernapas. Pemberian oksigen dilakukan pada fase a%al pas(aoperasi.
Pemenuhan
oksigen
dapat
membantu meningkatkan Pa di(airan otak yang akan memengaruhi pengaturan pernapasan.
Bersihkan sekresi pada jalan napas Kesulitan pernapasan dapat terjadi akibat sekresi dan
lakukan suctioning apabila lendir yang berlebihan. 'embalikkan pasien dari
kemampuan
menge4akuasi
tidak efektif
sekret satu sisi ke sisi lainnya memungkinkan (airan yang terkumpul untuk keluar dari sisi mulut. 'ukus yang menyumbat faring atau trakea diisap dengan ujung pengisap faringeal atau kateter
:nstruksikan
pasien
nasal
yang
dimasukkan
nasofaring atau orofaring. untuk Pada pasien pas(aoperasi
kedalam
dengan
tingkat
pernapasan dalam dan melakukan toleransi yang baik" maka pernapasan diafragma batuk efektif
dapat meningkatkan ekspansi paru. Batuk juga didorong untuk melonggarkan sumbatan mukus. Bantu pasien mengatasi ketakutannya bah%a ekskresi dari batuk dapat menyebabkan insisi
Lakukan fioterapi dada
bedah akan terbuka. !ujuan dari fisioterapi dada adalah memfasilitasi pembersihan jalan napas dari sekresi yang tidak dapat
dilakukan
dengan
batuk
efektif"
meningkatkan pertukaran udara yang adekuat" menurunkan
frekuensi
pernapasan"
dan
meningkatkan 4entilasi dan pertukaran udara. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. kurangnya intake makanan yang adekuat !ujuan setelah 3 G +/ jam pada pasien nonoperasi dan setelah 8 G +/ jam pas(abedah" intake nutrisi dapat optimal dilaksanakan. Kriteria e4aluasi - Pasien dapat menunjukkan metode menelan yang tepat. - !erjadi penurunan gejala refluks esofagus" meliputi odinofagia berkurang" pirosis berkurang" == dalam batas normal 1+-+# menit Gmenit - Berat badan pada hari ke-8 pas(abedah meningkat #" kg. :nter4ensi =asional Anjurkan pasien makan dengan 'akanan dapat le%at dengan perlahan dan mengunyah makanan lambung.
mudah
ke
dengan seksama. 4aluasi adanya alergi makanan dan Beberapa pasien mungkin mengalami alergi kontraindikasi makanan.
terhadap beberapa komponen makanan tertentu dan beberapa penyalit lain" seperti diabetes melitus" hipertensi" gout" dan lainnya sehingga memberikan
manifestasi
terhadap
persiapan
komposisi makanan yang akan diberikan. )ajikan makanan dengan (ara yang 'embantu merangsang nafsu makan. menarik. asilitasi pasien memperoleh diet 'emeperhitungkan keinginan indi4idu dapat biasa yang disukai pasien *sesuai memeperbaiki intake nutrisi. indikasi,. Lakukan dan ajarkan pera%atan
'enurunkan rasa tidak enak kaena sisa makanan
mulut sebelum dan sesudah makan"
juga bau obat yang dapat merangsang pusat
serta sebelum dan sesudah
muntah.
inter4ensi?pemeriksaan peroral.
5yeri b.d. iritasi mukosa esofagus" respons pembedahan !ujuan alam %aktu 8 G +/ jam pas(a bedah" nyeri berkurang atau teradaptasi. Kriteria e4aluasi - )e(ara subjektif pernyataan nyeri berkurang atau teradaptasi. - )kala nyeri #-1 *#-/, - !!@ dalam batas normal" %ajah pasien rileks. :nter4ensi =asional &elaskan dan bantu pasien dengan Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan tindakan pereda nyeri nonfarmakologi nonfarmakologi lainnya telah menunjukkan keefektifan dalam mengurangi nyeri. Lakukan manajemen nyeri 'anajemen nyeri merupakan kun(i dari kepera%atan penatalaksanaan pasien pas(aoperasi. Keadekuatan kontrol nyeri pas(aoperasi esofagektomi merupakan unsur yang paling penting dalam menurunkan mortalitas dan morbiditas * 'akenie" +##/ ,. !sui * 1998 , melaporkan dengan keadekuatan kontrol nyeri akan menurunkan risiko gangguan kardio4askuler" memper(epat hari ra%at" dan menurunkan tingkat kematian pas(aesofagektomi transtorakal. Kaji nyeri dengan pendekatan PI=)! Pendekatan PI=)! dapat se(ara komprehensif menggali kondisi nyeri pasien. Apabila pasien mengalami skala nyeri 3 *#-/," hal ini merupakan peringatan yang perlu pera%at %aspadai karena memberikan manifertasi klinik yang ber4ariasi dari komplikasi pas(aoperasi esofagektomi. :stirahatkan pasien pada saat nyeri :stirahat se(ara fisiologi akan menurunkan kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk mun(ul. memenuhi kebutuhan metabolisme basal. Ajarkan teknik relaksasi pernapasan
'eningkatkan intake oksigen sehingga akan
dalam pada saat nyeri mun(ul.
menurunkan
nyeri
sekunder
dari iskemia
intestinal. Ajarkan teknik distraksi pada saat nyeri.
istraksi * pengalihan perhatian , dapat menurunkan stimulus internal.
Ke(emasan b.d prognosis penyakit" misinterprestai informasi
!ujuan alam %aktu 1 G +/ jam pasien se(ara subjektif melaporkan rasa (emas berkurang. Kriteria - Pasien mampu mengungkapkan perasaannya kepada pera%at. - Pasien dapat mendemonstrasikan ketrampilan peme(ahan masalahnya dan perubahan koping yang digunakan sesuai yang dihadapi. - Pasien dapat men(atat penurunan ke(emasan?ketakutan di ba%ah standar" pasien dapat rilek dan tidur?istirahat dengan baik. :nter4ensi 'onitor respon fisik" seperti kelemahan"
=asional igunakan
perubahan tanda 4ital" dan gerakan yang derajat?tingkat
dalam
menge4aluasi
kesadaran?konsentrasi"
berulang-ulang. 2atat kesesuaian respons khususnya ketika melakukan komunikasi 4erbal dan non4erbal selama komunikasi. 4erbal. Anjurkan pasien dan keluarga untuk 'emberikan
kesempatan
untuk
mengungkapkan dan mengekspresikan berkonsentrasi" kejelasan dari rasa takut" rasa takutnya dan mengurangi (emas yang berlebihan. 2atat reaksi dari pasien?keluarga. Berikan Anggota keluarga dengan responnya pada kesempatan
untuk
mendiskusikan apa yang terjadi dan kesembuhannya dapat
perasaannya?konsentrasinya" dan harapan disampaikan kepada pasien. masa depan.
. 4aluasi 4aluasi yang diharapkan setelah dilakukan inter4ensi kepera%atan adalah sebagai berikut 1. +. 3. /. . 0.
!erpenuhinya informasi pemeriksaan diagnosa inter4ensi kemotrapi" radiasi dan prabedah. !idak mengalami injuri dan komplikasi pas(abedah. Pasien tidak mengalami penurunan berat badan. !erjadi penurunan respons nyeri. !idak terjadi infeksi pas(abedah. Ke(emasan pasien berkurang
BAB :@ P57!7P A. Kesimpulan 1. Pengertian Kanker esophagus yaitu suatu keganasan yang terjadi pada esofagus. Kanker ini pertama kali di deskripsikan pada abad ke-19 dan pada tahun 1913 reseksi pertama kali sukses dilakukan oleh rank !orek" pada tahun193#-an" $sha%a di &epang dan 'arshall di Ameri(a )erikat berhasil melakukan pembedahan pertama dengan metode transtoraks esofagotomi dengan rekonstruksi +. a. b. (. d. e. f. g. 3. a. b. (. d. e. f. /. a. b.
* fisi(hella" +##9 ,. 'anifestasi klinis !anda dan gejala kanker esofagus menurut )yamsul &amail !ahun +#1# antara lain )ulit menelan ;ilang berat badan se(ara tiba-tiba 5yeri pada dada Lelah 7lserti4a esofagus tahap lanjut isfagia" a%alnya dengan makanan padat dan akhirnya dengan (airan 'erasakan benjolan pada tenggorokan dan rasa nyeri saat menelan aktor resiko 7mur Kelamin Penggunaan !embakau Penggunaan Alkohol BarrettFs sophagus )ejarah 'edis Penatalaksanaan 'edis :nter4ensi non operasi *=adiasi" Kemoterapi" !erapi Laser" Photodynami( therapy, :nter4ensi Bedah
A!A= P7)!AKA 'uttaHin" Arif.+#11. angguan astrointestinal Aplikasi Asuhan !epera"atan Medikal #edah. &akarta )alemba 'edika isi(hela" Piero '.+##9. $sophageal Cancer .e'edi(ine )pe(ialties. $n(ology. 2ar(inomas of the
http??hennykartika.files.%ordpress.(om?+##?#3?data-sur4i4al-dan-faktor-prognosis-pasien-kankeresofagus-di-pakistan.do(. iakses tanggal 19 )eptember +#13 http??daengbantang.blogspot.(om?+#1#?#?karsinoma-esofagus.html. iakses tanggal 19 )eptember +#13