Asam Traumalin “As Asam am trau trauma mali lin n meru merupa pak kan hor hormon mon hipo hipote teti tik, k, yait yaitu u gabu gabung ngan an bebera beberapa pa aktivi aktivitas tas hormon hormon yang yang ada (auksi (auksin, n, giber gibereli elin, n, sitoki sitokinin nin,, etilen etilen,, dan asam asam absisa absisat). t). Apabil Apabila a tumbuh tumbuhan an mengal mengalami ami luka luka atau atau perl perluk ukaa aan n karen arena a gang ganggu guan an fs fsik ik,, mak maka akan akan sege segera ra terb terben entu tuk k kambi kambium um gabus. gabus. Pembent embentuk ukan an kambi kambium um gabus gabus itu terjad terjadii kare karena na adanya pengaruh hormon luka (as (asam traumalin). Sebenarnya, peristiwa ini merupakan hasil kerja kerja sama antarhormon pada tumbuhan yang disebut restitusi (regenerasi). Awalnya, luka pada tumbuhan akan memacu pengeluaran hormon luka yang kemudian merangsang pembentukan kambium gabus. Pembentukan kambium gabus dila dilaku kuka kan n oleh oleh horm hormon on gibe gibere reli lin. n. Sela Selanj njut utny nya, a, kare karena na peng pengar aruh uh hormon hormon sitoki sitokinin nin,, terben terbentuk tuklah lah sel-se sel-sell baru baru yang yang akan akan memben membentuk tuk jaringan penutup penutup luka yang disebut disebut kalus.” ASAM TRAUMALIN Asam traumalin merupakan hormon yang berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka. Jaringan akan membentuk kalus (jaringan yang belum terdiferensiasi) pada jaringan yang rusak atau terluka. Selain hormon, vitamin juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Contoh vitamin adalah riboflavin (vitamin B!), asam askorbat (vitamin C), tiamin (vitamin B), piridoksin (vitamin B") dan asam nikotinat. #itamin #itamin berperan berperan dalam proses pembentukan hormon hormon dan berfungsi sebagai sebagai koen$im koen$im (komponen (komponen non protein protein untuk mengaktifkan mengaktifkan en$im).
Fungsi asam traumalin atau kambium luka Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka. Terdapat Terdapat ma!am pertumbuhan, yaitu" PertumbuhanPrimer Terjadi Terjadi sebagai hasil pembelahan sel # sel jaringan meristem primer. primer. $erlangsung pada embrio, bagian ujung%ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. &mbrio memiliki ' bagian penting " • •
•
Tunas Tunas embrionik yaitu !alon batang batang dan daun Akar embrionik yaitu !alon akar otiledon yaitu !adangan makanan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer. aerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya t!rbagi menjadi ' daerah, yaitu " aerah pembelahan *el%sel di daerah ini akti+ membelah (meristematik) • •
•
aerah pemanjangan " $erada di belakang daerah pembelahan
aerah di+erensiasi " $agian paling belakang dari daerah pertumbuhan. *el%sel mengalami di+erensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi !abang. •
PertumbuhanSekunder Merupakan aktivitas sel # sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan. Mula%mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. ungsinya adalah membentuk ilem dan -oem primer. *elanjutnya parenkim akarbatang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. ambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. ambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang ber+ungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan ilem dan -oem yang lebih !epat dari pertumbuhan kulit. e dalam membentuk +eloderm " sel%sel hidup e luar membentuk +elem " sel%sel mati • •
%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% ASAM ABSISAT (ABA) Asam absisat merupakan senya%a inhibitor (penghambat) yang bekerja antagonis (berla%anan) dengan auksin dan giberelin. Asam absisat berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun. &ormon ini berfungsi untuk mempertahankan tumbuhan dari tekanan lingkungan yang buruk, misalnya kekurangan air dengan 'ara dormansi. ekurangan air akan menyebabkan peningkatan kadar hormon asam absisat di sel penutup stomata. Akibatnya, stomata akan tertutup dan transpirasi berkurang sehingga keseimbangan air dapat dijaga. A*+ alin merupakan hormon yang berperan dalam proses organogenesis tumbuhan. Berdasarkan organ yang dibentuk, kalin dikelompokkan sebagai berikut -i$okalin, yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan akar. •
•
aulokalin, yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan batang.
•
ilokalin, yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan daun.
•
Antokalin, yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan bunga.
Pengguguran Daun (Absisi) /enguguran daun (absisi) adalah suatu proses lepasnya tangkai daun dari tanaman yang menyababkan daun gugur dan terjatuh. /roses ini di pengaruhi oleh banyak faktor baik faktor dari dalam maupun dari luar. /roses a%al gugurnya daun di tandai dengan perubahan %arna pada daun kemudian mengering dan akhirnya gugur. /enguguran daun ini biasanya terjadi pada daun yang sudah tua, terkena penyakit, atau untuk menghadapi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan (kemarau dan musim dingin). 0empat lepasnya daun pada tumbuhan biasanya terjadi pada bagian pangkal daunya, karena pada bagian ini terdapat suatu lekukan dan juga terdapat lapisan sel1sel khusus yang memang sudah di siapkan untuk proses penguguran daun. Sel sel tersebut sering disebut sebagai $ona absisi. etika daun sudah terlepas maka ada bagian yang terbuka pada bagian pelepasan tersebut yang memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan lingkungan. +amun sebelum pelepasan daun terjadi pada $ona ini sudah di siapkan suatu lapisan pelindung bergabus sehingga terhindar dari kekeringan dan parasit.
/enguguran pada daun tidak terjadi begitu saja namun banyak faktor yamg bisa mempengaruhinya di antaranya adalah kehidupan dari sel tubuhan, nutrisi tumbuhan, air dalam tumbuhan, dan hormon dalam tumbuhan. 1. Kehidupan sel u!buhan 2alam hal ini erat kaitanya dengan penuaan sel tumbuhan. Sel pada tumbuhan setelah mengalami suatu diferensiasi maka akan melakukan suatu proses metabolisme sesuai dengan fungsinya masing1masing. +amun tak selamanya sel tersebut dapat
melakukannya funsinya se'ara terus menerus. Sel tersebut akan mengalami proses yang di namakan penuaan, di mana akan terjadi suatu penurunan tingkatan metabolisma yang dilakukan oleh sel. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah adanya penumpukan sisa1sisa metabolisme yang dapat bersifat ra'un. &al inilah yang nantinya akan mempengaruhi kinerja sel dalam melakukan metabolisme sehingga terjadi penurunan hasil metabolisme se'ara berangsur1angsur. Semua sel akan mengalami proses penuaan tak terke'uali pada sel daun pada tumbuhan. 2alam daun banyak trjadi proses metabolisme salah satunya adalah untuk menghasilkan en$im1en$im untuk proses fotosintsis. &asil dari fotosintesis akan di gunakan baik untuk sel itu sendiri maupun untuk sel lainya untuk melakukan kegiata. +amun ketika sel1sel pada daun mengalami suatu proses penuaan maka metabolisma akan menurun, jika sudah demikian maka hanya sedikit hasil yang di peroleh dari metabolisme tersebut termasuk pembentukan en$im. Akibatnya foto sintesis berlangsung tidak optimal kerna kurangnya en$im1en$im yang berperan dalam fotosintesis, jika penurunan ini terjadi se'ara terus menerus bisa berakibat fatal bahkan fotosintesis akan terhenti . akibatnya sel kekurangan $at1$at yang di perlukan untuk kelangsungan hidupnya. 3eskipun fotosintesis masih berlangsung pada daun lainnya namun hasilnya di peruntukan bagi sel sel yang masih muda dan yang aktif membelah. 3aka untuk mensiasati hal tersebut daun akan merombak klorofil yang ada untuk memenuhi kebutuhanya, perombakan ini yang nantinya akan berakibat perubahan %arna pada daun seperti menguning. Se'ara perlahan klorofil akan habis di sintesis dan tak ada $at lain lagi yang bisa di rombak maka sel bener1benar kekurangan $at yang di butuhkan hal ini dapat menyebabkan kematian pada sel1sel daun begitu juga dengan sel di daerah absisi sel ,selnya akan melemah sehingga tangkai daun akan lepas dan daunpun akan gugur. ". Nurisi dala! u!buhan +utrisi diperlukan oleh tumbuhan untuk bahan pembangun tubuhnya, nutrisi ini dapat berupa bahan1bahan organik yang biasanya diperoleh dari dalam tanah yeng di ambil oleh akar. /engarun unsur terhadap gugurnya daun erat hubungannya dengan gejala kekahatan yang di timbulkan oleh kekurangan unsur tersebut. Banyak di antaranya unsur1unsur yang jika kekurangan pada tumbuhan maka akan menyebabkan gugurnya daun pada tumbuhan. Berikut adalah gejala yang terjadi yang mengakibatkan gugurnya daun a. Klorosis dan nekrosis +itrogen merupakan komponen yang menyusun protein dan klorofil, maka jika tumbuhan kekurangan unsur ini akibatnya en$im1en$im yang diperlukan dalam fotosintesis tidak terbentuk dan juga pembentukan klorofil terhambat sehingga tumbuhan kekurangan $at1 $at yang diperlukan (gula, en$im1en$im untuk metabolisme dan protein untuk mengganti kerusakan membran dan dinding). Jika hal ini terjadi se'ara terus menerus maka daun akan kehabisan klorofil dan proses metabolisme terhenti. Akibatnya daun akan menguning yang biasa di sebut sebagai klorosis dan daun tidak mampu berfotosintesis. jika terus1menerus berlangsung maka akan berakibat kematian pada sel yang akan berdampak pada gugurnya daun.
Selain kekurangan nitrogen klorosis dapat juga terjadi karena tanaman kekurangan unsur S, , Ca, 3g, dan e Selain itu karna tidak di hasilkannya $at1$at penting terutama makanan bagi sel karna metabolisme dan fotosintesis tidak berlangsung , maka akibatnya sel akan kekurangan makan. 4ntuk menangulangi keadaan tersebut sel akan mengambil nutrisi dari sel1sel tetangganya. *ni berakibat sel yang di ambil nutrisinya akan mati. Jika sudah banyak sel1 sel daun yang mati maka daun tidak lagi dapat melakukan fungsinya. Akhirnya sel1sel daun akan mati seluruhnya dan daunpun akan gugur. +ekrosis terjadi karena tumbuhan kekurangan unsur +, /, , 3g, e, 3n, dan Cu. b. Hilangnya komponen penyusun membran sel osfor adalah unsur tang menyusun fospolipid, dengan adanya posfor di fosfolipid membuat membran sel menjadi lebih kuat. +amun jika sel kekurangan unsur ini maka sel akan mengambil fosfor yang ada di membran akibatnya komponen fosfor di membran menjadi berkurang hal ini akan membuat sel akan lebih rapuh. arenan selnya yang rapuh ini maka pada daerah absisi sel1selnya muhak lepas yang berakibat gugurnya daun. Selain akibat kekurangan pospor rapuhnya sel juga di akibatkan karena kekurangan unsur Ca #. Air dala! ubuhan Air sangat di perlukan oleh tumbuhan, selain sebagai penyusun sebagian besar tubuh tumbuhan air juga berperan dalam reaksi1reaksi biokimia dalam tumbuhan. Selain itu air juga bisa mempengaruhi pengguguran daun pada tumbuhan. /engaruh air terhadap pengguguran ini biasanya dipengarui oleh musim yaitu musim panas dan musim dingin yang keduanya erat kaitannya dengan perubahan suhu dan berakibat pada kekurangan air.
/ada musim kemarau laju transpirasi meningkat maka akibatnya banyak air yang menguap. /ada siang harinya stomata akan membuka untuk proses pertukaran $at, dan pada saat stomata membuka inilah uap air akan keluar. akibatnya tumbuhan banyak kekurangan air. /ada %aktu ketersediaan air dalam tanah masih 'ukup air yang keluar akan segera di gantikan dengan air yang ada di dalam tanah melalui penyerapan akar. +amun pada saat musim kemarau ketersediaan air sangat sedikit sehingga jumlah air yang keluar lebih banyak di bandingkan dengan jumlah air yang di serap dan jika di biarkan terus menerus maka akan berakibat layu pada tanaman dah bahkan kematian. untu menanggulangi hal tersebut maka tanaman akan mengugurkan daunnya. Adapun tujuan dari pengguguran daunnya adalah untuk menghindari penguapan yang berlebihan. Sebelum dau1daun di gugurkan $at1$at yang terdapat dalam daun sebelumnya sudah di sintesis dan sudah di ba%a ke batang untuk di simpan. $at1$at yang sudah di simpan bisa juga di pakai untuk membentuk daun1daun ketika ketersediaan air sudah 'ukup. 0umbuhan memilih mengugurkan daunnya karena air 'endrung akan keluar dari stomata pada daun dan ketika daun di gugurkan maka air keluar bisa di minimalkan. /ada musim dingin air akan membeku begitu juga yang ada di dalam tanah, akibatnya tumbuhan sulit untuk memperoh air karena ketika membeku ukuran molekul air akan mengembang sehingga tak mampu di serap oleh akar. arena tak mampu menyerap air
maka ketersedian air akan berkurang karna terus di pakai untuk fotosintesis dan reaksi biokimia lainnya dah bahlkan bisa habis dan jika hal itu terjadi akan sangat berbahaya bagi tumbuhan tersebut. 4ntuk mensiasati hal tersebut maka tanaman akan memilih untuk mengugurkan daunya. 0ujuan dari penguguran daun di musim kemarau juga bertujuan agar menghindari kerusakan pada daun bila berada pada suhu yang dingin maka dari itu daun akan di gugurkan dan $at1$at yang ada di dalamnya akan di sintesis dan di simpan dalam batang. Setelah itu tumbuhan akan melakukan dormansi (istrahat) untuk meminimalkan pengunaan air dan $at1$at lainnya. $. %&r!&n pada u!buhan &ormon yang berperan dalam penguguran dau adalah auksi dan etilen. eduanya saling terkait dan tidak bisa di pisahkan. *nteraksi antara kedua hormon tersebut sering disebut sebagai fithohormon. esetimbangan kedua hormon tersebut mempengaruhi proses penguguran pada daun. /ada saat dau masih muda masih banyak ausin yang terdapat dalam daun tersebut karena masih dalam fase pertumbuhan. Adanya kadar auksin yang 'ukup tinggi ini mempengaruhi kadar etilen yang ada pada daun. 5tilen akan terhambat perkembangannya karna kadar auksin yang tinggi tersebut. namun ketika daun sudah menua berangsu1angsur jumlah insulin akan terus menurun akibatnya sel sel padsa lapisan absisi lebih sensitif terhadap etilen. Jika hal itu sampai terjadi maka etilen akan mempengaruhi pembentukan suatu en$im pektitase dan selulase. edua en$im tersebut akan melarutkan lamela tengan dan dinding pada sel1sel absisi. Akibatnya sel sel absisi akan lemah dan tidak mampu lagi menopang daun hinngga akhirnya daun akan gugur.
1111http66'athyrepv.blogspot.'om6!767"6absisi1daun.html
ABSISI DAUN Absisi adalah suatu proses se'ara alami terjadinya pemisahan bagian atauorgan tanaman, seperti daun , bung a, buah atau batang . 3enu rut Addi'ot (8"9) maka dalam proses absisi ini faktor alami seperti panas, dingin, keke ringan akanberpengaruh terhadap absisi. 2alam hubungannya dengan hormon tumbuh, manamungkin hormon ini akan mendukung atau menghambat proses tersebut. Peranan %&r!&n dala! Absisi Daun
3engenai hubungan antara absisi dengan $at tumbuh auksin, Addi'ot 5tall (8::) mengemukakan bah%a absisi akan terjadi apabila jumlah auksin yang a da di daerah proksimal sama atau lebih dari jumlah auksin yang terdapat didaerah distal. 0etapi apabila junlah auksin berada di daerah distal lebih besar daridaerah proksimal maka tidak akan terjadi absisi. 2engan kata lain proses absisi iniakan terlambat. 0eori lain (Biggs dan eopld 8:;, 8:<) menerangkan bah%a pengaruh auksin terhadap absisi ditentukan oleh konsentrasi auksin itu sendiri.onsentrasi auksin yang tinggi akan menghambat terjadinya absisi, sedangkanauksin dengan konsentrasi rendah akan mempe r'ep at terjad inya absis i. 0eoriterakhir ditentukan oleh -obinstein dan eopold (8"9) yang menerangkan bah%ares po n ab sis i pa da da un ter ha da p au ks in da pa t dibagi ke dalam
dua
fase jika
pe rlak ua n au ks in d ibe ri ka n se tela h au ks in
terlepas. ase pertama, auksin akan menghambat absisi dan fase kedua auksin dengan konsentrasi yang sama akan mendukung terjadinya absisi / er an an
e ti le n
d al a m m em a' u
g u gu rn ya
d au n l eb ih
b an ya k
d ik et ah ui
daripada peranannya dalam hal perubahan %arna daun yang rontok dan pe n g e r i n g a n d a u n . / a d a s a a t d a u n r o n t o k , b a g i a n p a n g k a l t a n g k a i d a u n n y a ter le pa s d ari bat an g. 2ae ra h ya ng te rp is ah
in i
di se bu t
la pi sa n absi si
ya ng me ru paka n are al
sempit yang tersusun dari sel1sel parenkima berukuran ke'ilde ng an din di ng se l y an g t ip is d an l em ah . S e te la h d au n r on to k , d ae ra h a bs is i me mb e nt uk p a r u t 6 l u k a p a d a b a t a n g . S e l 1 s e l y a n g m a t i m e n u t u p i p a r u t u n t u k me mb an tu melindungi tumbuhan terhadap patogen. 2ari gambaran teori di atas maka untuk dapat mengetahu i pengaruh A*A terhadap proses absisi daun, dilakukan per'obaan pada tanaman Coleus sp.
=ugurnya daun dipa'u juga oleh faktor lingkungan, termasuk panjang hariyang pendek pad a mu si m gu gur dan su hu ya ng re ndah. -an gs anga n da ri fa kto r lingkungan ini menyebabkan perubahan keseimbangan antara etilen dan auksin.Au ksin men 'e ga h ab sisi da n tetap mempertahankan proses metabolisme daun,tetapi dengan bertambahnya umur daun jumlah etilen yang diha silkan juga akan meningkat. Sementara itu, sel1sel yang mulai menghasilkan etilen akan mendorong pembentukan lapisan absisi. Selanjutnya etilen merang sa ng lapisa n absisi yang terpisah dengan mema'u sintesis en$im yang merusak dinding1dinding sel pada lapisan absisi. /eran an etilen dala m mema' u gugu rnya daun lebih banyak diketahui daripada peranannya dalam hal perubahan %arna daun yang rontok dan p e n g e r i n g a n d a u n . / a d a s a a t d a u n r o n t o k , b a g i a n p a n g k a l t a n g k a i d a u n n ya
terlepas dari batang. 2aerah yang terpisah ini disebut lapisan absisi yang
merupakan areal sempit yang tersusun dari sel1sel parenkima berukuran ke'i dengan dinding sel yang tipis dan lemah./roses pen'ernaan dinding, yang disertai dengan tekanan akibat pertumbuhan yang tidak imbang an tara sel proksimal yang membesar dan sel distal yang menua di $ona absisi, mengakibatkan pematahan. Selama konsentrasi auksin yang lebih tinggi dipertahankan di helai daun, pengguguran dapat ditundanamun penuaan menyebabkan penurunan tingkat auksin pada organ tersebut dankonsentrasi etilen mulai meningkat. 5tilen, $at pema'u pengguguran yang terkuat dan tersebar luas diberbagai organ tumbuhan dan pada banyak spesies tumbuhan menyebabkan pembesaran
sel dan
menginduksi sintesis serta sekresi hidrolase pengurai dinding sel. *ni akibat efeknya pad a tr ans kr ip si , se bab ju ml ah mo le ku l m- +A ya ng me nja dik an hid ro la se (p al in g tid ak sel ula se) men ing ka tka n sek ali setelah diberi perlakuan etilen. = ug ur
d au n
p ad a
m us im
g ug ur
m er up ak an
a da pt as i
t um bu ha n
untuk men'egah kehilangan air melalui penguapan pada musim salju karena pada saat itu akar tidak mampu menyerap air pada tanah yang membeku. Bagi tumbuhan, g u gu r n ya d a un i n i b e rg u na u n tu k m e mb u a ng o r ga n y a ng t i da k b e rg u na y a n g mungkin sebagai sumber infeksi yang potensial dan pada beberapa spesies untuk memberi tempat bagi daun baru yang akan tumbuh pada musim berikutnya, (#idy, !778).