buku ini berisi tentang lightning arrester pada pabrikFull description
arresterFull description
sop fcoFull description
Descrição: Testing procedure of surge arrestor
70 TUGAS KHUSUS FUNGSI DAN PRINSIP KERJA LIGHTHING ARRESTER (LA) DI GARDU INDUK TALANG RATU 1. Umum Lightning Arrester merupakan alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebi…Full description
PELINDUNG TEGANGAN TINGGI ARRESTER
Ka"at Tanah
Tegangan Lebih
Prinsip Kerja
Lkasi Pene!pat an
Sela Batang
Pelindu ng Teganga n Tinggi Klasifkasi dan Spesifkasi
Arester Eksplusi
Tegangan Pengenal Arester
Arester Katup
Tegangan Lebih Tegangan Tegangan lebih yaitu tegangan tegan gan pada sistem tenaga listrik yang bersifattemporerdan nilainya melebihi tegangan puncak maksimum sistem. Dibagi menjadi dua yakni tegangan lebih internal dan tegangan lebih eksternal. Tegangan Tegangan lebih internal dibagi menjadi menja di dua yakni tegangan lebih sementara berfrek b erfrekuensi uensi daya dan da n tegangan lebih transien Tegangan Tegangan lebih eksternal yakni tegangan impuls imp uls yang terjadi pada sistem tenaga listrik akibat sambaran petir pada kawat hantaran udara transmisi sistem tersebut.
Baha#a akibat tegangan lebih i!puls petir Jika sistem pembumian menara transmisi buruk maka arus petir yang mengalir melalui menara akan menimbulkan tegangan yang tinggi pada puncak menara sehingga beda potensial yang dipikul isolator transmisi naik dan dapat menimbulkan peristiwa lewat denyar !"asho#er$ pada isolator tersebut. Jika suatu tegangan impuls petir tiba disuatu gardu maka tegangan lebih tersebut akan merusak isolasi peralatan yang ada pada gardu tersebut. Jika gelombang tegangan impuls petir merambat menuju ujung jaringan transmisi yang terbuka maka gelombang tegangan impuls petir akan dipantulkan merambat kembali menuju titik sambaran sehingga tegangan pada titik pantulan menjadi dua kali tegangan impuls petir yang datang.
Prinsip Kerja
Sela 'atan g
%elindung Tegangan &ebih Arester (atup
Arester Eksplusi
Knstruksi dan Prinsip Kerja )elindungi bushing transformator *solator S+TT %emutus daya %elindung cadangan
g n a t a B a l e
g n a t a B a l e
Arus Susulan
Kele!ahann#a Jika pelindung tegangan lebih sela batang bekerja harus terjadi pemutusan aliran daya pada sistem. *tu sebabnya pelindung tegangan lebih sela batang umumnya digunakan sebagai pelindung tegangan lebih cadangan Tegangan percik sela lebih besar pada tegangan impuls bermuka curam sehingga panjang sela harus diperkecil jika digunakan sebagai pelindung terhadap tegangan impuls hubung,buka 'ekerjanya sela batang dipengaruhi kondisi udara sekitar karena medium yang berada diantara sela adalah udara yang tegangan tembusnya bergantung kepada temperatur tekanan dan kelembapan. 'ekerjanya sela batang juga tergantung kepada polaritas tegangan impuls.
A$$ESTE$ EKSPULSI
Bentuk Arrester Sela &uar dan dalam berfungsi sebagai Elektroda Dua elektroda ini mampu memikul beban bertegangan tinggi tanpa korona dan arus bocor.
%ara Kerja
Keuntungan Arrester Ekspulsi
-arga murah karena kosntruksinya sederhana %emasangan mudah )ampu memadamkan arus susulan secara otomatis (arakteristik #olt,waktu alat ini lebih baik daripada arrester sela batang
Kerugian Arrester
Arrester harus diganti dalam jangka waktu tertentu Arrester tak dapat dipasang berdampingan dgn peralatan yang dilindungi (arakter olt,waktu alat ini relatif buruk.
Arrester Katup 'erdasarkan sela perciknya arrester katup terdiri atas / 0. Arrester sela %asif !untuk distribusi$ 1. Arrester sela Aktif !untuk transmisi$ 2. Arrester tanpa sela !semua jenis tegangan$
Arrester katup sela pasi& (onstruksi arrester ini terdiri atas / 0. Sela percik 1. Resistor non,linear 2. *solator tabung .Sela percik dan resistor tersebut ditempatkan di tabung tertutup sehingga tak dipengaruhi oleh udara sekitar.
lanjutan
Arrester katup sela akti&
Arrester tanpa sela
Arrester hanya memiliki resistor non 3linear 'ahannya terbuat dari logam oksida
lanjutan
KLASI'IKASI ( SPESI'IKASI A$$ESTE$
KLASI'IKASI DAN SPESI'IKASI A$ESTE$ Ditinjau dari penggunaannya arester terdiri dan tiga jenis/ a$ Jenis gardu/ Dipasang pada sistem 2 4 201 k dan dirancang untuk mengalirkan arus petir di atas 055 kA. Digunakan untuk melindungi gardu induk dan transformator daya b$ jenis Jaringan/ Dipasang pada sistem 15 4 62 k dan dirancang untuk mengalirkan arus petir 78 , 055 kA. Digunakan untuk melindungi transformator distribusi .transformator kapasitas rendah dan gardu kecil c$ Jenis distribusi/ Dipasang pada sistem 9 4 08 k dan dirancang untuk mengalirkan arus petir di bawah 78 kA. Digunakan untuk melindungi transformator distribusi
Spesifkasi Arester Dengan Sela Per)ik )engacu pada standar *E: 755;;,0 spesi
8 519 5
=.8
05.8
10
22
80
9=
015
06=
585 5
7
01
1=
27
8=
;7
017
097
Arus Peluahan N!inal B* dalam menentukan klasi15 Standar arus peluahan nominal arester adalah / 05 kA 05>15 digunakan pada gardu induk gardu rawan terjadi petir dan pada sitem 77 k. 8 kA 05>15 ? digunakan pada gardu tegangan 77 k. 18 kA 05>15 digunakan pada sistem tegangan 08 kA 05>15 ? digunakan pada sistem distribusi tegangan
%* 'rekuensi Pengenal @rekuensinya sekitar 85 - atau 75 - !sama seperti pada sistem$
D* Tegangan Per)ik 'rekuensi Da#a Tegangan percik frekuensi daya harus cukup tinggi agar sela arester tidak terpecik jika terjadi hubung singkat satu fasa ke tanah maupun ketika terjadi hubung,buka. Tegangan percik frekuensi daya ditetapkan 08 kali tegangan pengenal arester
E* Tegangan Per)ik I!puls Petir +aksi!u! Adalah puncak tegangan impuls 01>85 s yang membuat sela arester pasti terpercik atau yang membuat arester pasti berkerja. )isalnya ada suatu arester mempunyai tegangan percik impuls maksimum 78 k. Jika arester ini diuji dengan tegangan impuls positif 78 k 4 01>85 s sebanyak 8 kali maka sela arester akan terpercik 8 kali. Demikian juga halnya jika diuji dengan tegangan impuls negatif. Tegangan percik impuls petir maksimum untuk berbagai !tegangan pengenal arester katup Sela percik diperlihatkan pada kolom 1 dan 2 Tabel =.2.
'* Tegangan per)ik !uka gel!bang i!puls Adalah tegangan yang membuat sela arester terpecik dalam tenggang waktu muka gelombang impuls. Jika tegangan impuls seperti pada kolom = 8 dan 7 dan Tabel =.2 dikenakan lima kali berurutan maka sela arester akan terpecik pada semua urutan baik pada tegangan impuls positif maupun tegangan impuls negatif. G* Tegangan Per)ik I!puls ,ubung-buka Adalah puncak tegangan impuls hubung,buka yang membuat sela arester terpercik. jika tegangan impuls hubung dikenakan lima kali berutan maka sela arester akan terpecik pada Semua +rutan baik pada tegangan impuls positif maupun tegangan impuls negatif. spesi
,* Ketahanan Arus I!puls Tinggi Suatu arester harus mampu memikul arus impuls tegngan tinggi diatas arus nominalnya seperti pada tabel berikut ini
I*
Ketahanan Arus Durasi Panjang
Arester harus mampu memikul aus impuls berdurasi panjang. +ntuk arester ... kA
I* Ketahanan Arus Durasi Panjang Arester harus mampu memikularus impuls berdurasi panjang. +ntuk arester 05 ( kelas kerja berat arus durasi panjang C arus yang di peroleh melalui pelepasan muatan. Durasi arus impuls diperlihatkan pada gambar =.7 !ketahanan arus durasi panjang arester 05k# kerja berat$ dan pada gambar =.6 !ketahanan arus durasi panjang arester kelas kerja ringan$ pada halaman 60.
J. Tegangan sisa Amplitudo tegangan di terminal arester saat arester mengalirkan arus petir nominal.
K* Tegangan Dasar Tegangan efektif ac ma pada termnal arester
L* Tegangan Gagal Sela Jika tegangan pengenal suatu aresteradalah n maka tegangan gagal se lanya adalah besar tegangan yang membuat sela arestertembus listriksaat dikenai tegangan impuls yang kecuraman muka gelombangnya !055 n$>01
Karakteristik .ltase-"aktu /. 0 t1 +*
(arakteristik yang menyatakan hubungan tegangan percikan sela arester dan waktu percikan. (arakteristik ini dibutuhkan untuk melihat keberhasilan arester melindungi peralatan. N.Margin
(etahanan suatu peralatan memikul tegangan impuls jika dipasang pada sistem bertegangan tertentu disebut '*& !basic *mpulse &e#el$ O. Arus Peluahan
Adalah nilai puncak tertinggi dari arus impuls 8>05 yang dapat dialirkan arester tanpa merusak arester P. Kemampuan Hubung singkat
(emampua arester memikul arus hubung singkat di itik penempatan arester atau arus hubung singkat internal tanpa menimbulkann kerusakan
2* Tingkat perlindungan Tegangan tertinggi pada terminal arester saat arester mengalirkan arus impuls petir $* Panjang dan 3arak ra!bat badan arester Jarak rambat badan suatu arester di tetapkan berdasarkan bobot polusi di lokasi pemasangan arester
Spesifkasi Arester tanpa Sela Per)ik )enurut standar *E: 755;;,= spesi
B* Tegangan resealing Adalah batas tegangan pada terminal arester dan pada tegangan tersebut arus susulan masih dapat dipindahkan
%* Tegangan pengenal Tegangan yang menyatakan kemampuan arester memikul tegangan lebih sementara selama 05 sekon. D* 'rekuensi pengenal Sama dengn frekuensi sitem 85- atau 75 - E* Tegangan sisa 'esar puncak tegangan impuls yang terjadi di antara kedua terminal arester ketika arester menyalurkan arus impuls. '* Arus n!inal 'esar puncak arus impuls 9>15 menurut standar dan digunakan untuk mengklasi
G* Tegangan ketahanan i!puls hubung 0 buka Adalah tegangan impuls petir maksimum yang dapat dipikul areter tanpa menimbulkan percikan pada badan arester. Tegangan ketahanan impuls hubng buka sama dengan 018 kali tingkat proteksi tegangan impul hubung, buka
I* Tegangan ketahanan tegangan &rekuensi da#a Tegangan frekuensi daya maksimum yang dapat dipikul arester tanpa menimbulkan percikan api. Arester 08? 18?dan 8 kA harus mampu memikul tegangan frekuensi daya yang puncaknya sama dengan 599 tingkat proteksi tegangan impuls petir dalam waktu satu menit. +ntuk arester 155 k arus nominal 05 kA dan 15 kA harus bisa memikul tegangan frekuensi daya yang puncaknya sama dengan 057 tingkat proteksi tegangan impuls
3* Ther!al runa"a# 'atas kehilangan energi pada arester agar tidak melebihi kemampuan disipasi panas semua komponen arester.
K* Ke!a!puan arus gangguan (emampuan arester mengalirkan arus agangguan saat terjadi kerusaka pada salah satu piring resistor non,linier. Arester harus mampu mengalirkan arus gangguan agar tidak terjadi kesalahan yang fatal pada tabung arester.
L* Ketahanan arus hubung singkat batas arus frekuensi daya yang dapat mengalir ada arester tanpa menimbulkan kerusakan pada arester. Arus yang mengalir harus lebih besar daripada arus hubug singkat satu fasa ke tanah di lokasi arester