Sejarah Singkat Teori Evolusi Akar pemikiran evolusionis muncul sezaman dengan keyakinan dogmatis yang berusaha keras mengingkari penciptaan. Mayoritas filsuf penganut pagan di zaman Yunani …Deskripsi lengkap
Hapal Sejarah Singkat
Deskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
Aturan Singkat Ejaan Bahasa Indonesia, Aturan Pemakaian Huruf dan Aturan Penulisan Huruf
Apersi dan Sejarah Singkat Apersi Apersi A k r oni onima ma - K am amus us S in ingg k at atan an dan A k r oni onim m
Apersi merupakan Apersi adalah:
sebuah
akronim
atau
singkatan, kepanjangan
dari
Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia Organisasi pengembang perumahan dan pemukiman di Indonesia (developer property untuk untuk rumah rumah dan pemukiman) pemukiman)
Sekilas APERSI APERSI, didirikan pada tanggal 10 November 1998, adalah organisasi perusahaan pengembang perumahan dan permukiman yang mayoritas anggotanya berkomitmen pada pembangunan rumah sederhana dan rumah sederhana sehat.
Pentingnya
Menjadi
Anggota
Asosiasi
Profesi
Developer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia asosiasi adalah perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan bersama. Kepentingan-kepentingan tersebut dijabarkan di dalam pedoman pokok yang lazim disebut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Dimana dalam AD/ART asosiasi tersebut termaktub segala sesuatu hal yang berhubungan dengan asosiasi diantaranya visi dan misi, tujuan dan lain-lain. Tujuan didirikannya asosiasi adalah untuk mencapai visi dan misi bersama. Visi dan misi ini bisa tercapai apabila asosiasi dikelola secara profesional dan setia berjalan dalam koridor yang telah digariskan dalam AD/ART. Dimana AD/ART ini menjadi pedoman perjalanan asosiasi untuk dipatuhi oleh seluruh anggota Selain itu pendirian asosiasi juga bertujuan untuk mewadahi hubungan timbal balik dengan para stake holders profesi, seperti pemerintah, lembaga swasta, masyarakat dan lain-lain. Asosiasi juga menjadi perlambang kelembagaan yang dapat dipandang sebagai suatu
entitas
dalam berinteraksi
dengan dunia di luar profesi. Dan tak kalah pentingnya asosiasi juga berfungsi untuk menghadirkan identitas kolektif suatu profesi. Dalam berinteraksi sesama anggota di lingkungan internal asosiasi, para anggota asosiasi wajib memenuhi hak dan kewajiban masing-masing seperti yang digariskan dalam AD/ART, sehingga tujuan didirikannya asosiasi bisa terealisasi.
Pedoman kelembagaan tertulis yang dijabarkan dalam AD/ART mempunyai kekuatan mengikat yang berlaku bagi seluruh anggota dalam hubungan internal maupun eksternal. Selain itu juga diatur mengenai sanksi-sanksi bagi anggota yang melanggar. Dengan adanya asosiasi yang sah dalam suatu profesi, maka asosiasi tersebut menjadi lembaga yang bisa bertindak untuk dan atas nama profesi. Dengan kata lain asosiasi merupakan wakil yang sah dari suatu profesi. Tidak hanya asosiasi tersebut dipandang sebagai wakil yang sah dari profesi, tetapi juga dilihat sebagai organ yang dianggap mampu memberikan input positif jika pemerintah akan menggagas suatu peraturan terkait bidang usaha suatu profesi. Melihat pentingnya peran asosiasi maka diperlukan orangorang yang betul-betul memiliki kompetensi yang duduk sebagai pengurus asosiasi. Adakalanya para pelaku profesi mengalami dinamika yang membutuhkan pendekatan presisi untuk meredam dan menyelesaikannya. Pendekatan individualis bisa dilakukan tetapi akan lebih baik jika pendekatan dilakukan secara organisatoris yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jadi dengan penyelesaian secara kelembagaan maka permasalahan yang timbul bisa diselesaikan dengan pasti dan mempunyai kekuatan yang mengikat. Ini merupakan salah satu keuntungan menjadi anggota asosiasi karena asosiasi memberikan payung perlindungan bagi anggota dalam menjalani profesi. Di bidang developer property atau yang lazim disebut sebagai developer, keberadaan asosiasi memberikan keuntungan tersendiri bagi pemerintah karena mereka mampu memikul tanggungjawab sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam bidang perumahan dan pemukiman seperti yang diamanatkan oleh undang-undang. Imbal balik yang diterima oleh asosiasi inipun sangat melegakan karena ada institusi lain seperti perbankan tidak bersedia membantu pembiayaan kepada developer yang bukan anggota asosiasi. Bahkan beberapa Pemda juga menerapkan kebijakan bahwa hanya anggota asosiasi yang boleh mengajukan perijinan membangun perumahan dalam skala tertentu.
Keuntungan lainnya yaitu timbulnya keraguan terhadap kredibilitas developer yang bukan anggota asosiasi oleh para konsumen. Kondisi ini tentu sangat merugikan developer karena kepercayaan konsumen merupakan nyawa terjadinya penjualan. Tanpa penjualan sudah dipastikan papan nama proyek menjadi pajangan lapuk yang akan runtuh dimakan karat. Di bidang developer property saat ini ada 2 (dua) organisasi profesi yang berkibar di Indonesia, yaitu Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesa (APERSI).