ACUTE NECROTIZING ULCERATIVE ULCERATIVE GINGIVITIS
Acute Necrotizing Necrotizing Ulcerative Ulcerative Gingivitis Gingivitis (ANUG) merupakan merupakan infeksi infeksi oral endogen yang dikarakterisasikan sebagai nekrosis pada gingiva. Kadang, ulcer pada mukosa oral uga timbul pada pasien dengan penyakit !ematologi atau kekurangan nutrisi yang para!. "rganisme yang sering disebut sebagai penyebabnya adala! bacillus dan spiroc!etes yang bekera secara simbiosis. #ampel #ampel plak yang diambil diambil dari penderita ANUG menunukkan menunukkan adanya flora
anaerob
yang
konstan
dari
Treponema Treponema spp, spp, Se Selenomonas
spp,
Fusobacterium spp, spp, dan Bacteroid Bacteroides es intermedius intermedius. Kerusakan Kerusakan aringan aringan diduga diduga disebabkan ole! endotoksin yang bertindak langsung pada aringan maupun tidak langsung dengan memicu reaksi imunologis dan inflamasinya. $iasa $iasany nyaa ANUG NUG bany banyak ak dite ditemu muka kan n pada pada usia usia %&' %&' ta!un ta!un,, dan dan ini ini ber!ubungan dengan faktor'faktor faktor'faktor predisposisi berikut * %. "ral "ral !ygi !ygien enee yang yang buru buruk k dita ditamb mba! a! deng dengan an dima dimana na sebel sebelum umny nyaa terd terdap apat at gingivitis marginal atau restorasi dental yang cacat. +. erokok . -mot -motio iona nall stre stress ss Kelainan Kelainan sistemik yang timbul timbul ber!ubungan ber!ubungan dengan dengan ANUG ANUG antara lain adala! adala! penya penyakit' kit'pen penya yakit kit yang yang mempen mempengar garu!i u!i neutro neutrofil fil (leukem (leukemia ia aplast aplastic ic anemia), malnutrisi, dan infeksi /01.
Manifestasi Klinis
"nset dari ANUG biasanya teradi tiba'tiba, dengan adanya rasa sakit, terasa lunak, salivasi berlebi!, rasa logam, dan perdara!an pada aringan gingiva. 2asien biasanya mengalami ke!ilangan indera perasa (loss of taste) dan minat yang berkurang ter!adap rokok. Gigi kadang terasa sedikit tertekan, dan sensitif ter!adap tekanan. Kadang uga sedikit berpinda!. 3anda'tanda yang paling sering adala! gusi berdara! dan papilla interdental yang 4tumpul5. 6esi k!as dari ANUG antara lain adanya ulserasi nekrotik 4punc!ed out5, biasanya terdapat pada papilla interdental dan marginal gingiva, namun dapat uga timbul pada pipi, bibir, lida! palatum, dan uga daera! p!aryngeal. Ulserasi ini uga dapat berkembang se!ingga mempengaru!i prosessus alveolar se!ingga teradi pemisa!an antara gigi dengan tulang. Ketika !emorragi gingiva menadi geala utama, gigi menadi ber7arna coklat, dan bau mulut sangat menusuk. 3onsil uga sebaiknya selalu diperiksa karena organ ini uga dapat terpengaru!. Nodus limfa biasanya sedikit membesar, namun biasanya teradi pada anak'anak. 8aera! ulserasinya uga dapat teradi lokal maupun general dan biasanya uga terasa sangat sakit.
Perawatan
3erapi dari ANUG yang tidak mengalami komplikasi dengan lesi oral lainnya
ataupun
penyakit
sistemik
dapat
dilakukan
local
debridement
(pembuangan aringan nekrosis). 2ada kunungan a7al, pada gingiva dapat
dilakukan pembuangan dengan irigasi dan kuretase periodontal. 6uas debridement tergantung dari rasa sakit pada gingiva. 6ebi! cepat faktor lokal di!ilangkan, lebi! cepat pula proses penyembu!an lesi. 8ebridement total tidak mungkin dilakukan pada kunungan pertama dikarenakan rasa sakitnya. 2asien !arus kembali, 7alaupun rasa sakit dan uga gealanya suda! !ilang, guna meng!ilangkan semua faktor'faktor lokal yang tersisa. 2era7atan ANUG belum selesai sampai dilakukan kuretase gingiva dan root planing sampai selesai., termasuk peng!ilangan margin yang over!ang, dan faktor lokal lainnya. #etela! kunungan pertama, instruksi pera7atan di ruma! uga !arus diberikan mengenai berkumur dengan keras, dan sikat gigi dengan sikat yang lembut. 2asien !arus diberi kesadaran mengenai faktor' faktor signifikan seperti oral !ygiene yang buruk, merokok, dan stress. Kasus ini dapat sukses diobati dengan debridement lokal, irigasi, kuretase, instruksi pera7atan termasuk pemberian !idrogen peroksida (rata'rata %,9'+: dalam air) sebagai obat kumur yang digunakan tiga kali se!ari dan dengan c!lor!e;idine %+:. Antibiotik dapat diberikan pada pasien dengan gingiva yang terkena secara luas, lymp!adenopat!y, atau tanda sistemik lain, dan pada kasus dimana mukosa uga terkena. etronidazole dan penicillin adala! obat untuk pasien yang tidak punya sensitivitas ter!adap obat ini. 2asien dengan lesi yang tela! meluas ke mukosa bukal, lida!, palatum, atau faring dapat diberikan antibiotik. #etela! penyakitnya sembu!, pasien sebaiknya kembali untuk evaluasi periodontal. 2era7atan periodontal semestinya penting. 2asien uga !arus diberi kesadaran ba!7a, kecuali faktor etiologis lokalnya tela! di!ilangkan, ANUG
dapat kembali atau ba!kan menadi kronis dan berkembang menadi penyakit periodontal.
ACUTE HERPETIC GINGIVOSTOMATITIS
erupakan penyakit infeksi yang biasa teradi pada rongga mulut,disebabkan /erpes #imple; 1irus type 0(/#1 3ype 0).
meningitis, influenza, tifus, infeksi mononukleusis dan kondisi stress. =ara penularan melalui dropplet infection dan kontak langsung. 2enyakit ini sering ditemukan pada bayi dan anak'anak di ba7a! usia & ta!un,namun uga dapat teradi pada remaa, de7asa, dan immunocompromised patient, arang ditemukan pada bayi yang berusia kurang dari & bulan karena masi! memiliki antibodi dari ibunya. asa inkubasi biasanya 9 sampai > !ari tetapi mungkin berkisar + sampai %+ !ari.
2asien biasanya merasakan geala prodromal da!ulu sebelum lesi lokal
sekitar % atau + !ari. 0nformasi ini sangat membantu dalam membedakan infeksi virus ini dari stomatitis alergi atau eritema multiforme, dimana lesi lokal dan geala sistemik muncul bersama'sama. Karakterisitiknya ditandai dengan demam, sakit kepala, malaise, mual,dan munta!. #etela! geala prodromal teradi, vesikel kecil muncul pada mukosa mulut. 1esikel berdinding tipis dikelilingi dasar kemera!an, .1esikel pada mukosa oral dapat peca! dan membentuk ulser kecil se!ingga mulut terasa sakit saat makan dan menelan terasa sulit. 6esi dapat teradi pada semua bagian mukosa dan beberapa lesi bisa bergabung lalu membentuk lesi yang lebi! besar tidak teratur. /#1 primer pada anak yang se!at adala! penyakit selflimiting . 8emam biasanya meng!ilang dalam atau ? !ari dan lesi mulai sembu! dalam seminggu sampai % !ari meskipun /#1 dapat terus !adir dalam air liur !ingga satu bulan setela! timbulnya penyakit. 2engelolaan infeksi !erpes simpleks adala! pemberian acyclovir yang tidak berpengaru! pada sel'sel normal tetapi meng!ambat replikasi 8NA dalam sel terinfeksi /#1 Acyclovir tela! terbukti efektif dalam pengobatan primer oral /#1 pada anak'anak ketika terapi dimulai pada >+ am pertama. Acyclovir secara
signifikan menurunkan demam, nyeri, lesi dan pelepasan virus. "bat anti!erpes yang terbaru adala! valacyclovir dan famcyclovir. Keuntungan dari obat baru tersebut adala! bioavailabilitas yang lebi! tinggi yang memungkinkan untuk pengobatan efektif dengan dosis lebi! renda!. Untuk kasus yang ringan dapat dikelola dengan pera7atan suportif saa seperti pemberian aspirin atau acetaminop!en untuk demam dan cairan untuk menaga tubu! dari de!idrasi dan keseimbangan elektrolit. @ika pasien mengalami kesulitan makan dan minum dapat diperikan anastersi topical seperti dyclonine !idroklorida ,9: sebelum makan. $ayi yang tidak minum karena sakit mulut yang para! !arus diruuk ke dokter anak untuk pemeli!araan cairan yang tepat dan keseimbangan elektrolit