Analisis Kasus Rhino Sales, Hunting, and Poaching in South Africa, 2012 Profil Perusahaan
Taman Nasional Kruger (Kruger National Park) adalah salah satu taman nasional yang berada di Afrika Selatan. Taman nasional ini didirikan pada tahun 1898 dan memiliki luas lahan konservasi sekitar 20.000 km2. Banyak pihak berpendapat bahwa Taman Nasional Kruger ini adalah taman nasional terbaik yang ada di Afrika dalam segala aspek, diantaranya manajemen, infrastruktur, dan tentunya dalam hal keragaman hayati, seperti 336 jenis pohon, 49 spesies ikan, 34 spesies ampfibi, 114 spesies reptil, 507 jenis burung, dan 147 jenis mamalia. Taman Nasional Kruger tercatat sebagai taman nasional yang memiliki populasi badak terbear di seluruh dunia, yaitu sebanyak 19.500 ekor badak putih dan 1.900 ekor badak hitam di tahun 2011. Selain itu, taman nasional ini pun menyediakan berbagai fasilitas bagi para turis, diantaranya menyediakan 21 rest camp, 7 private lodge, dan 11 private safari lodge. Seluruh kegiatan operasional Taman Nasional Kruger dilayani oleh Veterinary Wildlife Services (VWS). Jasa operasional yang diberikan antara lain penangkapan hingga translokasi satwa liar, pengembangan taman nasional, manajemen konservasi spesies, penjualan satwa liar, komitmen kontraktual pertukaran binatang, kooperasi regional, dan penelitian. strategi VWS adalah untuk menyediakan jasa profesional dan etis yang berhubungan dengan jasa penangkapan hingga translokasi satwa liar, serta penelitian satwa liar. Begitu pun dengan Taman Nasional Kruger, yang memiliki misi untuk menyediakan jasa profesional dan etis yang berhubungan dengan jasa penangkapan hingga translokasi satwa liar, serta penelitian satwa liar. Misi ini terlihat jelas bahwa sebesar $10 juta digunakan oleh Taman Nasional Kruger untuk mendukung anti perburuan badak, melalu peningkatan infrastruktur yang memadai. Sumber Etika Standart : No 1
2
Masalah pelanggaran etika Sumber Etika Standart Deskripsi Penjualan satwa liar Relatif Penjualan satwa ini sebenarnya dengan tujuan konservasi dilarang, namun disisi lain hal ini diperlukan untuk kelangsungan operasional Taman Nasional Kruger Menjual satwa liar kepihak Universal swasta
Hal ini merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Karena penjualan seperti ini dianggap lebih berbahaya dibandingkan berburu secara liar.
Masalah
Dalam menjalankan operasionalnya, Taman Nasional Kruger menggunakan dana bantuan dari pemerintah Afrika Selatan setiap tahunnya. Akan tetapi, pemerintah Afrika Selatan memutuskan untuk tidak akan melanjutkan memberikan dana bantuan kepada Taman Nasional Kruger mulai tahun 2015 karena pemerintah Afrika Selatan ingin membangun Afrika Selatan yang baru, dengan berfokus pada kemajuan pendidikan, penciptaan lapangan kerja melalui ekspansi infrastruktur, pertumbuhan ekonomi, dan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Hal ini mengancam operasional Taman Nasional Kruger yang dioutsouring oleh VWS. Dengan kata lain, Taman Nasional Kruger akan tidak mampu membayar jasa VWS dan dapat menghilangkan beberapa jenis layanan yang diberikan oleh VWS. Salah satu cara Taman Nasional Kruger menyelesaikan masalah ini adalah dengan melakukan penjualan satwa liar kepada pihak-pihak yang beradai di pasar primer (taman nasional lainnya, private game farms, game dealers, dan photography safari business owners) guna ‘menghidupi’ operasional taman ini (pengembangan Taman Nasional Kruger) serta konservasi
satwa liar lainnya. Hal ini didasarkan pada Protected Areas Act No. 57 tahun 2003, klausa/pasal 55 ayat 2b, bahwa taman nasional Afrika Selatan dalam mengelola taman nasionalnya menjual, menukarkan, atau menyumbangkan hewan, tanaman, atau organisme lain yang ada di dalam taman atau membeli, menukarkan, atau memperoleh spesies asli yang dapat dipertimbangkan untuk diperkenalkan kembali dalam sebuah taman tertentu. Metode umum yang dilakukan oleh taman nasional untuk menjual stawa liar ini adalah dengan cara melakukan pelelangan. Keputusan penjualan atau mendonasikan satwa liar dari pihak taman nasional Kruger kepada para private buyer dan pembeli lainnya didasarkan pada kriteria pertumbuhan populasi, struktur jenis kelamin dan umur, pemanfaatan ruang, penyebaran alami, distribusi sumber daya, dan dinamika populasi. Selain untuk menggalang dana untuk konservasi, strategi taman nasional Afrika Selatan memperbolehkan penjualan satwa liar ini adalah untuk mengendalikan populasi satwa liar (khususnya badak), memperluas jangkauan populasi, penyebaran resiko pengelolaan satwa liar, dan membuat populasi lebih tahan dan layak. Akan tetapi, ada pihak juga yang tidak menyetujui tindakan penjualan satwa liar tsb karena mereka berpikir bahwa perdagangan satwa liar secara komersial merupakan ancaman yang lebih besar daripada perburuan. Selain itu, banyak yang merasa bahwa suatu kesalahan besar apabila
penjualan satwa liar dari alam bebas kepada pihak taman nasional untuk tujuan konservasi. Para ahli takut bahwa penjualan satwa liar, seperti badak ini akan jatuh kepada para pemburu pribadi (private hunter). Analisis Masalah
Tindakan yang dilakukan oleh pihak Taman Nasional Kruger dikategorikan kedalam Immoral, merupakan tindakan tidak bermoral yang dilakukan oleh seseorang walaupun orang
tersebut sudah tahu bahwa hal tersebut memang salah dan tetap melakukannya. Pihak Taman Nasional Kruger sebenarnya sudah mengetahui bahwa mengambil satwa liar sebenarnya merupakan tindakan yang tidak etis, terlepas itu untuk tujuan konservasi atau yang lainnya. Akan tetapi mereka tetap melakukan hal tersebut karena masalah dana untuk pengelolaan Taman Nasional Kruger kedepannya. Namun, seharusnya pihak pengelola bisa mencari alternatif lain untuk memecahkan masalah pendanaan tersebut. Meningkatnya perburuan satwa liar, seperti badak yang dilakukan oleh para pemburu ilegal dikarenakan adanya permintaan. Bagian dari satwa badak yang paling diminati adalah bagian tanduk atau culanya karena orang Asia percaya bahwa cula badak adalah zat perangsang nafsu yang sangat manjur dan orang India menggunakan cula badak sebagai belati. Dengan adanya kepercayaan dan permintaan ini, mengakibatkan harga jualnya cukup tinggi sehingga banyak yang ingin berburu badak secara ilegal di Afrika Selatan. Untuk mengantisipasi penjualan satwa badak ke tangan pihak yang salah, maka pihak manajemen taman nasional Afrika Selatan melakukan screening kepada para pembeli dengan didasarkan pada kriteria pertumbuhan populasi, struktur jenis kelamin dan umur, pemanfaatan ruang, penyebaran alami, distribusi sumber daya, dan dinamika populasi badak. Selain itu, pihak taman nasional juga melakukan screening kepada hewan yang akan dijual dan pembeli yang akan membeli untuk memastikan bahwa hewan yang dijual tidak akan diperlakukan semena-mena, tetapi untuk pembeli dengan izin dan niat yang benar. Selain melakukan strategi penjualan satwa badak kepada pihak luar, manajemen Taman Nasional Kruger juga melakukan strategi lainnya, seperti melakukan perburuan/penangkapan satwa badak dengan mementingkan prinsip etika. Proses ini dimulai deng an melakukan pembiusan dari jarak jauh (menggunakan alat panah) kepada badak agar badak tsb pingsan. Kemudian setelah badak tsb pingsan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemeriksaan yang meliputi
pemngambilan sampel darah untuk diperiksa penyakit yang diidapnya. Saat itu juga, para pemburu akan menaruh mikrochip RFID ke dalam tubuh badak untuk diidentifikasi serta melacak keberadaan badak sehingga perburuan badak ilegal dapat diantisipasi. Setelah proses itu selesai, maka selanjutnya diberikan anastesi penawar untuk membangunkan badak secara setengah sadar utnuk dapat diangkut ke dalam pengangkutan dengan mudah. Apabila proses ini telah selesai, maka selanjutnya dilakukan translokasi ke bomas, yaitu sebuah kandang yang didesain utnuk menjadi habitat baru badak tsb agar mereka mulai terbiasa dengan habitat baru di dalam taman nasional tsb. Strategi penangkapan hingga translokasi yang dilakukan secara profesional dan etis ini semata-mata untuk mendapatkan spesies-spesies hewan yang sehat sehingga dapat memberikan kepuasan bagi para turis yang mendatangi taman nasional ini karena melihat satwa-satwa liar yang dipelihara dengan sehat. Apabila satwa-satwa liar ini sehat menunjukkan bah wa manajemen taman nasional ini memiliki kinerja yang baik karena telah memperhatikan/merawat satwa-satwa peliharaannya dengan baik dan dengan begitu dapat memberikan reputasi yang baik di mata turis sebagai taman nasional yang memiliki populasi badak terbesar/terbanyak di dunia. Meskipun strategi dengan melandaskan pada prinsip etika ini tidak berbiaya murah, namun hal ini telah memberikan suatu keunggulan kompetitif bagi manajemen tama n nasional untuk tetap menjaga eksistensi atau kelangsungan hidupnya dengan cara seperti itu. Dari hasil perburuan atau penangkapan badak yang dilakukan secara etis tsb, juga dapat mempebgaruhi harga jual bada tsb kelak apabila dijual karena perawatan yang dilakukan dengan intesif dan tidak melanggar peraturan-peraturan hukum ataupun norma etika. Kesimpulan
Situasi yang terjadi sebenrnya tidak terlalu buruk. Taman Nasional Kruger masih bisa menyelesaikan permasalahannya melalui solusi yang lain. Karena kurangnya pendanaan merupakan tantangan terbesar, maka berikut ini akan direkomendasikan beberapa hal untuk mengatasi masalah pendanaan ini. Solusi terbaik adalah dengan mengembangkan dan menjelajahi lebih banyak pilihan wisata di dalam Taman Nasional Kruger untuk menghasilkan pend apatan. Ini akan memastikan bahwa taman sepenuhnya memanfaatkan sumber dayanya untuk menghasilkan pendapatan. Dengan mengatasi masalah pendapatan akan memastikan bahwa Taman Nasional Kruger mampu mendanai operasional tamannya secara mandiri tanpa bantuan dari pemerintah. Kemudian solusi yang lain dengan cara memanfaatkan dengan maksimal kegiatan tambahan di taman antara lain safari berpemandu, memancing, dan berkemah.
Rekomendasi
Keyakinan budaya, sehubungan dengan tantangan budaya, solusi yang diusulkan untuk Taman
Nasional Kruger adalah bekerjasama dengan Pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan bidang urusan lingkungan dan sosial untuk memproduksi dan mengedarkan materi pendidikan untuk mengedukasi keyakinan yang salah pada praktik budaya di masyarakat dunia. Yang mana banyak orang yang berpikir tentang manfaat dari badak (anggota tubuh badak) yang sebenanrnya belum terbukti secara ilmiah. Solusi kedua untuk dilema budaya adalah melobi pemerintah meningkatkan hukuman untuk produk-produk yang mengandung badak yang dijual di pasar gelap. Yang mana hal tersebut diyakini sebagian besar merupakan aktivitas jual beli tanduk badak di pasar gelap. Kemudian memberikan hukuman yang lebih berat untuk menjual ataupun membeli tanduk badak ini di pasar gelap sehingga dapat mengurangi permintaan untuk tanduk badak ini. Namun harus dicatat bahwa permintaan tanduk-tanduk oleh pembeli pada akhirnya tidak akan berubah. Hasil akhirnya mungkin saja harga didorong dan penawaran dan permintaan tetap sama. Rencana Aksi, karena solusi terbaik menghadapi permasalahn ini adalah dengan cara
mengeksplorasi lebih banyak pilihan wisata di Taman Nasional Kruger, maka berikut ini adalah rencana aksi yang dapat diadopsi oleh Taman Nasional Kruger yang mungkin akan menunjukkan keberhasilan ketika penerapannya.
Menetapkan tim pemasaran yang kuat untuk mempromosikan Taman Nasional Kruger dan memberikan suatu paket untuk liburan di Taman Nasional Kruger tersebut. Kemudian juga bisa dengan cara membentuk kemitraan dengan maskapai penerbangan dan resort di daerah yang akan menjadi pengembangan selanjutnya.
Membeli mobil Safari, helikopter, dan perlengkapan pemeliharaan taman yang mungkin akan menghemat biaya dibandingkan menyiapkan sebuah kebun binatang.