Aliran--aliran Aliran -aliran Hermeneutik Secara garis besar aliranaliran-aliran -aliran hermeneutik dapat dibagi menjadi 3 bagian:
1. Aliran obyektivis: aliran yang lebih menekankan pada pencarian
2.
3.
makna asal dari obyek penafsiran (teks tertulis, teks diucapkan, prilaku, simbolsimbol-simbol -simbol kehidupan dll.). Jadi, penafsiran adalah upaya merekonstruksi apa yang dimaksud oleh pencipta teks. Di antara yang bisa digolongkan dalam aliran ini adalah pemikiran Schleiermacher dan Dilthey. Aliran subyektivis: aliran yang lebih menekankan pada peran pembaca/penafsir dalam pemaknaan terhadap teks. PemikiranPemikiranpemikiran yang tergolong dalam aliran ini beragama. Ada yang sangat subyektivis, yakni dekonstruksi dan reader reader--response -response criticism; a ada da juga agak subyektifis, yakni postrukturalisme; dan ada juga yang kurang subyektivis, yakni strukturalisme. Aliran yang berberada di tengahtengah -tengah -tengah antara dua aliran di atas. Yang bisa dimasukkan dalam kategori ini adalah pemikiran Gadamer dan Gracia. Aliran ini memberikan keseimbangan antara pencarian makna asal teks dan peran pembaca dalam penafsiran.
Aliran Obyektivis Pemikiran Hermeneutik Friedrich Schleiermacher (1768(1768-1834)
A. 1.
2.
Kontribusi Distingtif Schleiermacher Berbeda dengan pemikirpemikir-pemikir sebelumnya, dia tidak hanya menempatkan hermeneutika sebagai perangkat penafsiran thdp teks Bibel dan teksteks-teks klasik lainnya. Lebih dari itu, dia memerankannya secara luas, yakni problem of human understanding as such, sehingga obyek penafsiran menjadi lebih luas. Tujuannya adalah menempatkan hermeneutika dalam konteks theories of knowledge (teori ilmu pengetahuan). Hermeneutika tidak hanya dipandang sebagai disiplin pedagogis dalam bidang penafsiran, yang sebaiknya diikuti oleh para penafsir, sebagaimana yang diadvokasi oleh para ahliahli-ahli hermeneutik. Lebih dari itu, hermeneutika di tangan Scheiermacher memunculkan pertanyaanpertanyaan-pertanyaan transendental: it enquired into the basis and possibility of human understanding.
3. Hermeneutika tidak lagi hanya membicarakan prosedur penafsiran yang sangat mekanis. Lebih dari itu, Schleiermachen memerankan disiplin ini sebagai perangkat pemahaman yang mendalam. Memahami teks, baginya, berkaitan dengan individualitas pengarang yang memproduk teks dan studi atas language language--situation (situasi bahasa) dan language language--world (dunia bahasa) yang darinya teks itu muncul. Atas dasar itu, hermeneutika Schleiermacher terkenal dengan psychological and grammatical hermeneutics. Kedua hal ini mendapatkan perhatian yang sama. Dengan demikian, konsepsi Schleiermacher tentang tugas hermeneutik sangat luas, mencakup: pemikiran, pengalaman dan situasi pengarang; isi, konteks, bahasa dan pengaruh teks; kapasitas linguistik dan kapasitas lain dari pembaca/audiens awal teks; dan kesadaran dan pengalaman penafsiran masa berikutnya. Hal ini semua juga diaplikasikannya terhadap teks Bibel.
B. Prinsip Prinsip--prinsip Hermeneutika Schleiermacher
1. Pemahaman berarti mengalami kembali proses mental
pengarang teks teks.. 2. Memahami teks adalah menangkap arti dari bagian bagian-bagian bagian teks melalui pemahaman (bukan hanya melalui refleksi rasional rasional,, melainkan juga juga dengan divinitas divinitas) ) terhadap makna keseluruhan keseluruhan teks teks.. 3. Pemahaman melibatkan persepsi tentang individualitas pengarang sebagai pengguna bahasa yang juga juga digunakan oleh orang lain (shared (shared language language). ). 4. Pemahaman tidak sekedar menangkap apa yang disebutkan secara eksplisit eksplisit oleh pengarang pengarang,, tetapi juga juga memahami pikiran dan tujuannya di balik kata kata--kata atau tulisannya tulisannya.. Keempat prinsip ini tidak terpisah satu dari yang Keempat lainnya.. lainnya
1. Pemahaman berarti mengalami kembali proses mental pengarang teks - Setiap teks merupakan refleksi dari pemikiran, dan pemikiran terkait dengan mental seseorang. - Understanding Understanding always involves two two moments: to understand what is said in the context of the language with its possibilities and to understand it as a fact in the thinking of speaker. - Melalui perbandingan (comparasion (comparasion;; rational reflection ) dengan pengarang lain dan melalui divinity (memahami tidak berdasarkan rasionalitas).
2. Memahami teks adalah menangkap arti dari bagian bagian--bagian bagian teks melalui pemahaman (bukan hanya melalui refleksi rasional rasional,, melainkan juga dengan divinitas divinitas) ) terhadap makna keseluruhan keseluruhan teks.. teks - Teks bahasa generalities (language system; langue) dan particularities (language uses; parole). - Internal teks teks:: hubungan antara bagian teks yang satu dengan bagian lain dari teks yang bersangkutan bersangkutan..