“AL“AL-QURAN”
1. PENGERTIAN AL-QUR’AN AL-QUR’AN Al-Qur’an Al-Qur’an merupakan wahtu Allah SWT, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup umat manusia. Secara bahas, Al-Quran artinya bacaan, yaitu bacaan bagi orang-orang orang-orang yang beriman. Bagi umat umat Islam, Islam, membaca membaca Al-Quran merupakan merupakan Ibadah. Ibadah. Dalam hukum Islam, Al-Quran merupakan sumber hukum yang pertama dan utama, tidak boleh ada satu aturan pun ang bertentangan bertentangan dengan Al-Quran, sebagaimana firman Allah dalam Surah An-Nisa [4] ayat 105 berikut :
Artinya : “Sesungguhnya “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi menjadi penantang penantang (orang yang tidak bersalah), bersalah), karena karena (membela) orang-orang orang-orang yang khianat” Adapun menurut istilah, Al-Quran adalah Kalam Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Muhammad saw, melalui Malaikat Jibril yang dihimpun dalam mushaf yang merupakan merupakan mukjizat Nabi Muhammad dan bagi yang membacanya merupakan perbuatan ibadah. a. Nama-nama Nama-nama Al-Quran Selain nama Al-Quran, Allah Swt, juga member nama lain bagi kitabnya yang terdapat juga dalam ayat-ayat Al-Quran, yaitu sebagai berikut. 1) Al-Kitab : Al-Kitab atau kitabullah yaitu kitab Allah 2) Al-Furqan, artinya pembeda yaitu sebagai pembeda antara yang benar dan yang salah 3) Az-zikr artinya peringatan
2. TUJUAN DAN FUNGSI AL-QURAN Segala sesuatu yang di ciptakan oleh Allah Swt, pasti ada manfaat dan gunanya, sekalipun itu berupa binatang yang sangat kecil. Apalagi ini dengan Al-Quran yang merupakan firman Allah Swt dan mengandung banyak pokok pokok ajaran sehingga seluruh hidup dan kehidupan ini menjadi teratur. Adapun Fungsi Al-Quran adalah sebagai berikut : 1. Petunjuk bagi Manusia. Allah swt menurunkan Al-Qur’ansebagai petujuk umar manusia,seperti yang dijelaskan dalam surat (Q.S AL-Baqarah 2:185 (QS AL-Baqarah 2:2) dan (Q.S AL-Fusilat 41:44) 2. Sumber pokok ajaran islam. Fungsi AL-Qur’an sebagai sumber ajaran islam sudah diyakini dan diakui kebenarannya oleh segenap hukum islam.Adapun ajarannya meliputi persoalan kemanusiaan secara umum seperti hukum,ibadah,ekonomi,politik,social,budaya,pendidikan,ilmu pengethuan dan seni. 3. Peringatan dan pelajaran bagi manusia. Dalam AL-Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para nabi dan umat terdahulu,baik umat yang taat melaksanakan perintah Allah maupun yang mereka yang menentang dan mengingkari ajaran Nya.Bagi kita,umat uyang akan datang kemudian rentu harus pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al- Qur’an. 4. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad saw Turunnya Al-Qur’an merupakan salah satu mukjizat yang dimilki oleh nabi Muhammad saw. Al-Qur'an adalah wahyu Allah yang berfungsi sebagai mu'jizat bagi Rasulullah Muhammad saw sebagai pedoman hidup bagi setiap Muslim dan sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya, dan bernilai abadi. Sebagai mu'jizat, Al-Qur'an telah menjadi salah satu sebab penting bagi masuknya orangorang Arab di zaman Rasulullah ke dalam agama Islam, dan menjadi sebab penting pula bagi masuknya orang-orang sekarang, dan ( insya Allah) pada masa-masa yang akan datang. Ayatayat yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dapat meyakinkan kita bahwa Al-Qur'an adalah firman-firman Allah, tidak mungkin ciptaan manusia apalagi ciptaan Nabi Muhammad saw yang ummi. Demikian juga ayat-ayat yang berhubungan dengan sejarah seperti tentang kekuasaan di Mesir, Negeri Saba'. Tsamud, 'Ad, Yusuf, Sulaiman, Dawud, Adam, Musa dan lain-lain dapat memberikan keyakinan kepada kita bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah bukan ciptaan manusia. Ayat-ayat yang berhubungan dengan ramalan-ramalan khusus yang kemudian dibuktikan oleh sejarah seperti tentang bangsa Romawi, berpecah-belahnya Kristen dan lainlain juga menjadi bukti lagi kepada kita bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah SWT.
Bahasa Al-qur'an adalah mu'jizat besar sepanjang masa, keindahan bahasa dan kerapihan susunan katanya tidak dapat ditemukan pada buku-buku bahasa Arab lainnya. Gaya bahasa yang luhur tapi mudah dimengerti adalah merupakan ciri dari gaya bahasa Al-Qur'an. Karena gaya bahasa yang demikian itulah ‘Umar bin Khattab masuk Islam setelah mendengar Al Qur'an awal surat Thaha yang dibaca oleh adiknya Fathimah. Bahkan Abu Jahal musuh besar Rasulullah, sampai tidak jadi membunuh Nabi karena mendengar surat adh-Dhuha yang dibaca Nabi. Tujuan Diturunkannya Al-Quran : 1. Pembimbing bagi manusia Al-qur’an merupakan kitab yang diturunkan dengan tujuan untuk memberikan petunjuk atau bimbingan kepada manusia dalam kehidupannya sehingga mereka tidak sesat atau menyimpang dari ketentuan hidup yang benar. Allah swt. Berfirman, ”sungguh, al-qur’an ini mmberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajika, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.”(al-israa’: 9) 2. Membentuk pribadi muslim yang sempurna Al-qur’an merupakankitab suci yang sempurna antara yang dikemukakan dengan kandungan maknanya. Oleh karena itu, apabila manusia menjadikan al- qur’an sebagai pedoman hidupnya, maka dia akan menjadi manusia dengan kepribadian yang sempurna, ”dan carilah (pahala) negari akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana allah telah berbuat baik kepada kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sunguh, allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”(al-qashshsh: 77) 3. Membangun masyarakat islam Al-qur’an diturunkan sebagai pedoman membentuk masyarakat yang islami, sehingga dapat membawa manusia pada kebaikan udi dunia dan akhirat dan tidak terjadi penyesalan karena pergaulan dengan sesaama manusia. Allah swt. Berfirman, ”wahai, celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku).”(al-furqaan: 28) 4.
Menyatukan langkah umat dalam berjuang Islam merupakan agama yang harus ditegakkan nilai-nilai dan aturan-aturannya..
Untuk itu, islam harus diperjuangkan penegakkannya dengan semangat jihad yang besar. Allah berfirman,
”maka janganlah engkau taati orang -orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya (al-qur’an) dengan (semangat) perjuangan yang besar.” (al-furqan: 52) Meskipun demikian, satu hal yang mesti kita ingat bahwa perjuangan itu harus dengan banyakorang yang bisa bekerjasama hingga terjadinya penyatuan langkah. Ini akan membuat allah swt mencintanya: ”sesungguhnya allah mencintai orang-orang yang berperang dijalan-nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh.” (ash-shaff: 4)
3. ADAB MEMBACA AL-QURAN 1) Hendaklah yang membaca Al-Qur’an berniat ikhlas, mengharapkan ridha Allah, bukan berniat ingin cari dunia atau cari pujian. 2) Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan mulut yang bersih. Bau mulut tersebut bisa dibersihkan dengan siwak atau bahan semisalnya. 3) Disunnahkan membaca Al-Qur’an dalam keadaan suci. Namun jika membacanya dalam keadaan berhadats dibolehkan berdasarkan kesepatakan para ulama.
-
-
Dari Abu Bakr bin Muhammad bin ‘Amr bin Hazm dari ayahnya dari kakeknya, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menulis surat untuk penduduk Yaman yang isinya, “Tidak boleh menyentuh Al-Qur’an melainkan orang yang suci”. (HR. Daruquthni no. 449. Hadits ini dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 122). 4) Mengambil tempat yang bersih untuk membaca Al- Qur’an. Oleh karena itu, para ulama sangat anjurkan membaca Al-Qur’an di masjid. Di samping masjid adalah tempat yang bersih dan dimuliakan, juga ketika itu dapat meraih fadhilah i’tikaf. Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, “Hendaklah setiap orang yang duduk di masjid ber niat i’tikaf baik untuk waktu yang lama atau hanya sesaat. Bahkan sudah sepatutnya sejak masuk masjid tersebut sudah berniat untuk i’tikaf. Adab seperti ini sudah sepatutnya diperhatikan dan disebarkan, apalagi pada anak-anak dan orang awam (yang belum paham). Karena mengamalkan seperti itu sudah semakin langka.” ( At-Tibyan, hlm. 83). 5) Menghadap kiblat ketika membaca Al-Qur’an. Duduk ketika itu dalam keadaan sakinah dan penuh ketenangan.
6) Memulai membaca Al-Qur’an dengan membaca ta’awudz. Bacaan ta’awudz menu rut jumhur (mayoritas ulama) adalah “a’udzu billahi minasy syaithonir rajiim”. Membaca ta’awudz ini dihukumi sunnah, bukan wajib. Perintah untuk membaca ta’awudz di sini disebutkan dalam ayat,
“ Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98) 7) Membaca “bismillahir rahmanir rahim” di setiap awal surat selain surat Bara’ah (surat At Taubah) 8) Hendaknya ketika membaca Al-Qur’an dalam keadaan khusyu’ dan berusaha untuk mentadabbur (merenungkan) setiap ayat yang dibaca. Perintah untuk mentadabburi Al-Qur’an disebutkan dalam ayat,
“ Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24)
“ Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orangorang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29) Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, “Hadits yang membicarakan tentang perintah untuk tadabbur banyak sekali. Perkataan ulama salaf pun amat banyak tentang anjuran tersebut. Ada cerita bahwa sekelompok ulama teladan (ulama salaf) yang hanya membaca satu ayat yang terus diulang-ulang dan direnungkan di waktu malam hingga datang Shubuh. Bahkan ada yang membaca Al- Qur’an karena saking mentadabburinya hingga pingsan. Lebih dari itu, ada di antara ulama yang sampai meninggal dunia ketika mentadabburi Al-Qur’an.” ( At-Tibyan, hlm. 86) Diceritakan oleh Imam Nawawi, dari Bahz bin Hakim, bahwasanya Zararah bin Aufa, seorang ulama terkemuka di kalangan tabi’in, ia pernah menjadi imam untuk mereka ketika shalat Shubuh. Zararah membaca surat hingga sampai pada ayat,
)9(
)8(
“ Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit.” (QS. Al-Mudattsir: 8-9). Ketika itu Zararah tersungkur lantas meninggal dunia. Bahz menyatakan bahwa ia menjadi di antara orang yang memikul jenazahnya. ( AtTibyan, hlm. 87)
4. HIKMAH MEMBACA AL-QURAN 1) Membaca Al-Quran untuk memperoleh ilmu 2) Membaca Al-Quran untuk diamalkan 3) Membaca Al-Quran untuk berobat 4) Membaca Al-Quran untuk mendapatkan pahala 5) Membaca Al-Quran untuk bermunajat kepada Allah
DAFTAR PUSTAKA
Muhaemin. 2008. Al-Quran dan Hadis untuk kelas VII Madrasah Tsanawiyah. Bandung : Grafindo Media Pratama
Ilmy Bachrul. 2008. Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Kejuruan Kelas X. Bandung : Grafindo Media Pratama
http://www.aswanblog.com/2013/03/hikmah-membaca-al-quran.html http://irvansyahfa.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-fungsi-al-quran-dan.html http://rumaysho.com/amalan/8-adab-membaca-al-quran-11261.html http://blog.gemainsani.co.id/akhlaq/empat-tujuan-al-quran.html