Kalor/listrik
Kerusakan jaringan
Melepas zat mediator nyeri
Merangsang reseptor nyeri
Masuk ke ssp melalui saraf sensor
Ke talamus melalui susunan sumsung tulang belakang
Kepusat nyeri dalam otak
Analgetik, Antipiretik, AINS, dan Obat gangguan pada sendi
Kelompok 5
1. Annisa Haryati
2. Mesri Winda
3. Veni Azima Rahayu
4. Merie Santia
5. Tiara Rani
6. Fx. Wendy
7. Agustin mayang putri
8. Rahmayanti kamilyah
Gangguan Pada Sendi
Rematik
Rheumatoid arthritis atau kita kenal sebagai penyakit rematik adalah gangguan sendi yang dicirikan adanya inflamasi dan merupakan penyakit auto imunitas. Contoh obatnya adalah Methotroxate, Leflunomide, Abatacept (orencia), Anakinra, Rituximab.
Osteoarthritis
Osteoarthritis adalah gangguan sendi juga, tetapi bukan gangguan imun. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seringkali bersifat idiopatik, dengan ciri terjadinya degenerasi tulang rawan. Contoh obatnya adalah adalah acetaminophen, tramadol, dan pemberian obat NSAID.
OBAT GANGGUAN SENDI
Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya.
Efek samping AINS
Selain menimbulkan efek terapi yang sama, obat NSAID juga memiliki efek samping serupa, karena didasari oleh hambatan pada sistem biosintesis PG. Efek samping yang paling sering terjadi adalah induksi tukak lambung atau tukak peptik yang kadang-kadang disertai anemia sekunder akibat perdarahan saluran cerna.
Efek Farmakokinetik AINS
Sebagian besar dari obat ini diserap dengan baik, dan makanan tidak mempengruhi biovailabilitas mereka secara substansial. Sebagian besar dari NSAID sangat di metabolism, beberapa oleh mekanisme fase I dan fase II dan lainnya hanya oleh glukuronidasi langsung (fase II). Metabolisme dari seberapa besar NSAID berlangsung sebagian melalui enzim P450 kelompok CYP3A dan CYP2P dalam hati.
Efek Farmakodinamik AINS
Semua obat NSAID bersifat antipiretik, analgesik, dan anti-inflamasi. Ada perbedaan aktivitas diantara obat-obat tersebut, misalnya: parasetamol bersifat antipiretik dan analgesik tetapi sifat anti-inflamasinya lemah sekali.
Sebagai analgesik, obat NSAID hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang misalnya sakit kepala, mialgia, artralgia dan nyeri lain yang berasal dari integument, juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi. Efek analgesiknya jauh lebih lemah daripada efek analgesik opiat.
Gout
Gout atau encok adalah gangguan sendi yang disebabkan oleh gangguan pada metabolisme purin sehingga berakibat terganggunya keseimbangan antara sintesis zat asam urat dengan ekskresinya melalui ginjal. Pada pasien gout seringkali dijumpai bahwa kadar asam urat dalam darahnya terlampau tinggi (hiperurikemia).
Obat gangguan pada Sendi
Ada 2 kelompok obat penyakit sendi, yaitu :
1. Obat yang menghentikan proses inflamasi, adalah kolkisin, indometazin.
Kolkisin
` Kolkisin adalah salah satu obat pilihan untuk mengatasi gout. Kolkisin merupakan terapi spesifik dan efektif untuk serangan gout akut.
Indometazin
Indometazin mempunyai daya urikosurik ringan. Serangan akut bisa diatasi dengan istirahat dan terapi cepat dengan pemberian indometazin.
2. Obat yang mempengaruhi kadar asam urat, kelompok ini masih dibagi jadi dua jenis yaitu : jenis urikosurik (probenesid dan sulfinpirazon) dan jenis urikostatik (allopurinol).
Probenesid dan sulfinpirazon
Obat ini bekerja dengan menghambat reabsorbsi asam urat di tubuli ginjal. Probenesid mempunyai toksisitas kecil diberikan dalam dosis 1-3 gram sehari. Sedangkan sulfinpirazon diberikan dengan dosis 200-400 mg sehari.
Allopurinol
Bekerja dengan menghambat enzim xantin oksidase sehingga mengurangi pembentukan asam urat. Dosis dimulai dengan 300 mg sehari, kemudian di sesuaikan dengan kadar asam urat selanjutnya.
TERIMA KASIH
Probenesid
Probenesid merupakan agen pemblok tubulus ginjal. Obat ini secara kompetitif menghambat reabsorbsi asam urat pada tubulus proksimal sehingga meningkatkan ekskresi asam urat dan mengurangi konsentrasi urat serum.
Interaksi
Penghambat ACE, mengurangi ekskresi kaptopril
Analgetik: asetosol melawan efek ekskresi indometasin, ketoprofen, ketorolak, dan naproksen tertunda (menaikan kadar plasma).
Antibakteri: mengurangi ekskresi sefalosporin, sinoksasin, siprofloksin, dapson, asam nalidiksat, nitrofulantion, norfloksasin, dan penisilin dilawan oleh pirazinamid
Antivirus: menurunkan ekskresi asiklovir, zidovudin, dan mungkin famsiklovir serta gansiklofir (menaikan kadar plasma dan resiko toksisitas)
Sulfinpirazon
Indikasi : profilaksis gout, hiperurisemia
Interaksi :
Analgetik : asetrosal melawan efek urikosurik
Antikoagulan : efek antikoagulan nikumalon dan warfarin ditingkatkan
Antidiabetika : efek sulfonyurea ditingkatkan
Antiepileptika : kadar plasma fenitoin dinaikkan
Teofilin : kadar plasma teofilin diturunkan
Contoh obat untuk Gangguan Gout
Allopurinol
Obat hipourisemik pilihan untuk gout kronik adalah allopurinol. Selain mengontrol gejala, obat ini juga melindungi fungsi ginjal. Allopurinol merupakan produksi asam urat dengan cara menghambat enzim xantin oksidase.
Interaksi Obat nya : Pemberian allopurinol bersama dengan azatioprin,merkaptopurin atau siklotosfamid, dapat meningkatkan efek toksik dari obat tersebut. Jangan diberikan bersama-sama dengan garam dan obat diuretik golongan tiazida.
Obat AINS yang Baru
Meloksikom
Meloksikom tergolong preferential COX-2 inhibitor cenderung menghambat COX-2 lebih dari COX-1 tetapi penghambatan COX-1 pada dosis terapi tetap nyata.
Celecoxib
Celecoxib merupakan suatu anti-inflamasi non streoid, yang mempunyai aktifitas anti inflamasi, terutama melalui penghambatan cyclooxygenase-2 (COX-2). Indikasi celecoxib adalah untuk meringankan gejala osteoartthritis dan rhematoid arthrtitis pada dewasa
Interaksi Obat Ibu Profen
Ibuprofen merupakan derivat asam propionat yang diperkenalkan pertama kali dibanyak negara. Obat ini bersifat analgesik dengan daya anti-inflamasi yang tidak terlalu kuat. Efek analgesiknya sama dengan aspirin.
Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimmum dalam plasma dicapai setelah satu sampai dua jam. Efek interaksinya misalnya pengeseran obat warfarin dan oral hypoglikemik hampir tidak ada.Tetapi pada pemberian bersama dengan warfarin tetap harus waspada karna adanya gangguan fungsi trombosit yang memperpanjang masa pendarahan.
Pemberian ibuprofen bersama aspirin mengantagonis efek aspirin terhadap trombosit sehingga meniadakan sifat kardioprotektif aspirin.
ANALGETIK
Analgetik atau analgesik, adalah obat yang digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat-obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada orang yang menderita.
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan dengan adanya potensi kerusakan jaringan atau kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut.
Golongan obat AINS
Berdasarkan rumus kimia, obat golongan NSAID dapat dibagi menjadi beberapa golongan, yakni:
Golongan asam propionate, seperti ibuprofen, naproxen, fenoprofen, ketoprofen, flurbiprofen, dan oxaprozin.
Golongan asam asetat, seperti indometasin, sulindac, etodolac, dan diklofenak.
Golongan derifat asam enolic (oxicam), seperti piroksikam, meloksikam, tenoxicam, droxicam, lornoxicam, dan isoxicam.
Gologan asam fenamic, seperti asam mefenamat, asam meclofenamic, asam flufenamic, dan tolfenamic.
Gologan COX-2 inhibitor (coxib), seperti celecoxib, rofecoxib (telah ditarik dari pasar), valdexocib (telah ditarik dari pasar), parecoxib, lumiracoxib, dan etoricoxib.
Obat Analgetik Non-narkotik
Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek
Contoh obat Analgetik Non-Narkotik yaitu Aminofenazon, asam salisilat, fenilbtazon, glafenin, dan paracetamol.
Golongan Obat Analgetik
Analgesik narkotika
Analgesik narkotika merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri seperti pada fractura dan kanker.
Contoh zat Analgetik Narkotika yaitu morfin, kodein, fentanil, netadon, tramadol, lokson, kanabis, dan pentazosin.
Adapun jenis nyeri beserta terapinya, yaitu:
1. Nyeri ringan
Pada nyeri ringan dapat digunakan analgetik perifer seperti parasetamol, asetosal dan glafenin.
2. Nyeri yang disertai pembengkakan
Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik antiradang seperti aminofenazon dan NSAID (ibu profen, mefenaminat, dll)
3. Nyeri hebat
Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik sentral berupa morfin, atropine, butilskopolamin (bustopan), camylofen ( ascavan).
4. Nyeri hebat menahun
Pada nyeri ini dapat digunakan analgetik berupa fentanil, dekstromoramida, dan benzitramida.
Efek Farmakodinamik Obat Analgetik
Sebagai analgesic, obat mirip aspirin hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang misalnya sakit kepala, mialgia, antralgia dan nyeri lain yang berasal dari integument, terutama terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi.
Mekanisme Kerja Obat Analgetik
Golongan Obat Antipiretik
1. Benorylate
Benorylate adalah kombinasi dari parasetamol dan ester aspirin. Untuk pengobatan demam pada anak obat ini bekerja lebih baik dibanding dengan parasetamol dan aspirin dalam penggunaan yang terpisah.
2. Fentanyl
Fentanyl bekerja di dalam sistem syaraf pusat untuk menghilangkan rasa sakit.
3. Piralozon
Di pasaran piralozon terdapat dalam antalgin, neuralgin, dan novalgin. Obat ini amat manjur sebagai penurun panas dan penghilang rasa nyeri.
ANTIPIRETIK
Obat antipiretik adalah obat untuk menurunkan panas. Hanya menurunkan temperatur tubuh saat panas tidak berefektif pada orang normal.
Demam adalah tingkat suhu yg lebih tinggi; gejala penyerta infeksi; reaksi tangkis bagi tubuh terhadap infeksi. Reseptor suhu & pusat termoregulasi terletak di hipotalamus.
Contoh Obat Antipiretik, yaitu parasetamol, panadol, paracetol, paraco, praxion, primadol, santol, zacoldin, poldan mig, acetaminophen, asetosal atau asam salisilat, salisilamida.
AINS (ANTI INFLAMASI NON STEROID)
NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) atau obat anti inflamasi non steroid (AINS) adalah suatu kelompok obat yang berfungsi sebagai anti inflamasi, analgetik dan antipiretik.
Contoh obatnya antara lain: aspirin, parasetamol, ibuprofen, ketoprofen, naproksen, asam mefenamat, piroksikam, diklofenak, indometasin
Mekanisme kerja AINS
Mekanisme kerja obat antipiretik
Secara umum, Mekanisme obat nya bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen).
Efek Farmakodinamik Antipiretik
Sebagai antipiretik, obat mirip aspirin akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam. Walaupun kebanyakan obat ini memperlihatkan efek antipiretik in vitro, tidak semuanya berguna sebagai antipiretik karena bersifat toksik bila digunakan secara rutin atau terlalu lama.
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
9/20/2015
#
9/20/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
9/20/2015
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
9/20/2015
#
Click icon to add picture
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
9/20/2015
#
Click to edit Master title style
9/20/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
9/20/2015
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master title style
9/20/2015
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
9/20/2015
#
Click to edit Master title style
9/20/2015
#
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master subtitle style
9/20/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
9/20/2015
#