PRAKTIKUM PETROGRAFI Acara
: Batuan Beku Intermediet
Nama : Wahyudddin Tahir
Hari/Tgl
: Rabu/ 05 Oktober 2011
NIM
Perbesaran Total
: 50 x
No. Urut
: 01
No. peraga
: A12
Jenis batuan
: Batuan beku intermediet
Kedudukan
: (x,y) ; (47,18)
Nikol Sejajar
: D 611 08 260
Nikol Silang
A
A Sanidin Kuarsa Biotit
P
0
50
100
Plagioklas
0
50
100
P
Ortoklas Hornblende Massa Dasar
Kenampakan Mikroskopis : Warna pada nikol sejajar orange, warna pada nikol silang abu-abu kehitaman, tekstur yakni kristalinitas hipokristalin, granularitas porfiritik, fabrik yakni bentuk subhedral - euhedral, relasi inequigranular, tekstur khusus integrowth, struktur masif.
Ukuran mineral terkecil 0,1 mm mineral terbesar 2,4 mm tersusun atas mineral kuarsa (SiO2), biotit (K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2, sanidin (KAlSi3O8), plagioklas (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8), hornblende (Ca (Mg, Fe, Al)5 (Si, Al)8 O22 (OH, F)2), ortoklas (KAlSi3O8) dan massa dasar. Deskripsi mineral
:
1) Orthoklas (K,Na) AlSi3O8. Mineral Orthoklas tidak berwarna tetapi berkabut, mineral ini berukuran 0,2 mm dengan bentuk kristal fenokris subhedral dan anhedral, indeks bias nmin < ncb, , warna interferensinya abu-abu dan putih (Orde I) , belahan sempurna, relief lemah, pleokroisme lemah, kembaran Carlsbad, jenis gelapan sejajar (paralel). 2) Biotit (K (Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2)
Warna coklat, bentuk euhedral-subhedral, pleokroisme tidak ada, relief sedang, belahan 1 arah, bias rangkap 0,019, kembaran tidak ada, warna interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 42,5, jenis gelapan miring. 3) Kuarsa (SiO2)
Warna abu-abu, bentuk euhedral-subhedral, pleokroisme dwikroik, relief tinggi, belahan tidak ada, bias rangkap 0,005, kembaran tidak ada, warna interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 450 , jenis gelapan simetris. 4) Plagioklas (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna kuning kehijauan, bentuk subhedral – euhedral, relief sedang, belahan satu arah, kembaran tidak ada, sudut gelapan 500, jenis gelapan miring. 5) Sanidin (KAlSi3O8)
Warna abu-abu, bentuk euhedral-subhedral, relief rendah, belahan 1 arah, bias rangkap 0,03 (orde I), kembaran Carlsbad, warna interferensi maksimumnya abu-abu, sudut gelapan 460 dengan jenis gelapannya miring.
6) Hornblende (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna orange, bentuk subhedral-anhedral, pleokroisme tidak ada, relief rendah, belahan 1 arah, bias rangkap 0,007, kembaran Albit, warna interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 200 , jenis gelapan miring. Persentase Mineral Mineral Kuarsa Plagioklas Ortoklas Biotit Sanidin Hornblende Massa Dasar
: I (%) 5% 20 % 30% 5% 10 % 30 % 5%
II (%) 5% 15 % 35% 5% 15 % 5%
III (%) 5% 15 % 30% 5% 5% 35 % 5%
% Rata-rata 5% 13,3 % 31,67 % 5% 5% 26,67 % 5%
Nama batuan : Trakit Porfiri (Travis,1955), Trakit (IUGS,1974) Petrogenesa
:
Pada nikol sejajar kenampakan mikroskopis batuan ini berwarna orange sedangkan pada nikol silang berwarna abu-abu kehitaman. Tekstur batuan ini yaitu kristalinitasnya hipokristalin karena seluruhnya disusun oleh sebagian kristal-kristal dan sebagian mineral gelas, granularitasnya porfiritik karena kristal- kristal
dari
mineral penyusunnya bervariasi dari yang jelas sampai agak jelek. Bentuk kristal subhedral – euhedral sebab bidang batas kristalnya tampak teratur dan jelas sampai bervariasi. Sedangkan relasinya bersifat inequigranular karena ukuran butir dari kristalkristal penyusunnya tidak sama besar. Tekstur khusus dari batuan ini yaitu intergrowth karena kenampakan lebih dari satu mineral yang saling tumbuh bersama-sama. Struktur batuan ini masif sebab batuan ini terdiri dari susunan yang kompak dari setiap mineral-mineral dalam batuan, tidak menunjukkan adanya pori-pori, penjajaran mineral atau bentuk aliran. Batuan ini tergolong batuan beku intermediet dimana pembentukannya berasal dari magma yang merupakan material silikat yang sangat panas yang terdapat di dalam
bumi dengan temperatur berkisar antara 6000 C sampai 15000 C. Karena magma merupakan cairan yang sangat panas, maka ion-ion yang menyusun magma dapat bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada saat magma mengalami pendinginan, pergerakan ion-ion tersebut akan menurun dan ion-ion akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur. Proses inilah yang disebut proses kristalisasi. Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku pada waktu yang bersamaan. Hal ini terbukti dengan pembentukan mineral - mineral penyusun batuan beku intermediet ini, dimana pada suhu sekitar ± 8000 C terbentuklah suatu mineral yaitu Biotit, kemudian setelah suhu mulai turun sekitar ± 7000 C terbentuk mineral baru lagi yaitu Sanidin dan Ortoklas, kemudian terbentuk hornblende di suhu sekitar ± 6000 C dan terakhir terbentuklah mineral Kuarsa yang terbentuk pada suhu ± 327 C. Dari penggabungan mineral – mineral inilah yang kemudian membentuk batuan beku intermediet tersebut. Dengan melihat kandungan mineral utama dan mineral tambahan serta tekstur dari batuan, maka batuan ini dinamakan Trakit Porfiri sesuai dengan klasifikasi Travis,1955 dan berdasarkan persentase kandungan mineral kuarsa dan alkali feldsfar maka batuan ini dinamakan Trakit sesuai dengan klasifikasi IUGS, 1974. Batuan ini biasanya berasosiasi dengan batuan alkali basalt. Kegunaan batuan ini yaitu sebagai bahan bangunan terutama untuk lantai dan pelapis dinding.
Referensi : -
Irfan, Ulfa Ria.2010. Penuntun Praktikum Mineral Optik. Makassar : Universitas Hasanuddin.
-
Kaharuddin M.S.1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Ujung Pandang : Universitas Hasanuddin.
-
Mottana, Aniballe, Rodolfo Crespi and Giuseppe Liborio. 1977. Rocks And Minerals. New York : Simon & Schuster’s Guide To.
-
Rochmanto,Budi
MSc.2008.
Geologi
Fisik.
Makassar
:
Hasanuddin.
PRAKTIKAN
ASISTEN
( Wahyuddin T. )
( Ferawati )
PERHITUNGAN KLASIFIKASI IUGS Dik :
Kuarsa
:5%
Plagioklas
: 13,3 %
Universitas
Alkali Feldsfar: Ortoklas + Sanidin = 31,67 % + 5 % = 35,67 % Peny : • Total
= Kuarsa + Plagioklas + Alkali Feldsfar = 5 % + 13,3 % + 35,67 % = 53,97%
• Kuarsa(Q)
=
% = 9,3 %
• Alkali Feldsfar(A)
=
% = 66,1 %
• Plagioklas(P)
=
% = 24,6 %
Q + A + P = 100 Atau F + A + P = 100
M< 90
Plutonic Rocks Q 1. quartzolit M < 90 2. alkalin feldspar granit 3. granit 90 90 4. granodiorit 5. tonalit 6. alkalin feldspar syenit 7. syenit 60 60 8 monzonit 9. monzodiorit 10. monzodiorit, 2 3 4 5 monzogabro 20 20 11. diorit,gabro,anorthosit 12. feldspatoid syenit 5 5 6 107 35 9 8 13. essexite P 65 10 A 14. theralite 90 15. foidit 50 10 10 16. ultramafic 11 14 Volcanic Rocks 12 13 2. alkaline feldspar rhyolit 3. rhyolit 4. dacite 60 60 5. plagiodacite 6. alkaline feldspar trachyte 7. trachyte 15 8. latite 9. latite-andesite,mugearite 10. andesite,basalt 16 11. phonolite 12. tephritic phonolite F M = 90 13. phonolitic tephrite 14. tephrite,basanite 100 15. foidite, nephelinite, leucitite 16. ultramafic rocks Klasifikasi batuan beku menurut IUGS, 1974
1
PRAKTIKUM PETROGRAFI Acara
: Batuan Beku Intermediet
Nama : Wahyudddin Tahir
Hari/Tgl
: Rabu/ 05 Oktober 2011
NIM
Perbesaran Total
: 50 x
No. Urut
: 02
No. peraga
: B2
Jenis batuan
: Batuan beku intermediet
Kedudukan
: (x,y) ; (50,24)
Nikol Sejajar
: D 611 08 260
Nikol Silang
A
A Kuarsa Sanidin
P
0
50
100
Plagioklas
0
50
100
P
Ortoklas Hornblende
Kenampakan Mikroskopis : Warna pada nikol sejajar orange, warna pada nikol silang abu-abu kehitaman, tekstur yakni kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik, fabrik yakni bentuk euhedral - subhedral, relasi inequigranular, tekstur khusus integrowth, struktur masif. Ukuran mineral terkecil 0,2 mm mineral terbesar 2,6 mm tersusun atas mineral kuarsa (SiO2), sanidin (KAlSi3O8), plagioklas (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8), hornblende (Ca (Mg, Fe, Al)5 (Si, Al)8 O22 (OH, F)2), ortoklas (KAlSi3O8).
Deskripsi mineral
:
1) Orthoklas (K,Na) AlSi3O8.
Mineral Orthoklas tidak berwarna tetapi berkabut, mineral ini berukuran 0,2 mm dengan bentuk kristal fenokris subhedral dan anhedral, indeks bias nmin < ncb, , warna interferensinya abu-abu dan putih (Orde I) , belahan sempurna, relief lemah, pleokroisme lemah, kembaran Carlsbad, jenis gelapan sejajar (paralel). 2) Kuarsa (SiO2)
Warna abu-abu, bentuk euhedral-subhedral, pleokroisme dwikroik, relief tinggi, belahan tidak ada, bias rangkap 0,005, kembaran tidak ada, warna interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 450 , jenis gelapan simetris. 3) Plagioklas (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna kuning kehijauan, bentuk subhedral – euhedral, relief sedang, belahan satu arah, kembaran tidak ada, sudut gelapan 500, jenis gelapan miring. 4) Sanidin (KAlSi3O8)
Warna abu-abu, bentuk euhedral-subhedral, relief rendah, belahan 1 arah, bias rangkap 0,03 (orde I), kembaran Carlsbad, warna interferensi maksimumnya abu-abu, sudut gelapan 460 dengan jenis gelapannya miring. 5) Hornblende (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna orange, bentuk subhedral-anhedral, pleokroisme tidak ada, relief rendah, belahan 1 arah, bias rangkap 0,007, kembaran Albit, warna interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 200 , jenis gelapan miring. Persentase Mineral Mineral Kuarsa Plagioklas
: I (%) 5% 45 %
II (%) 5% 40 %
III (%) 5% 45 %
% Rata-rata 5% 43,3 %
Ortoklas Sanidin Hornblende
35 % 5% 10 %
40 % 5% 10 %
35 % 5% 15 %
36,67 % 5% 11,67 %
Nama batuan : Monzonit (Travis,1955), Monzonit (IUGS,1974) Petrogenesa
:
Pada nikol sejajar kenampakan mikroskopis batuan ini berwarna orange sedangkan pada nikol silang berwarna abu-abu kehitaman. Tekstur batuan ini yaitu kristalinitasnya holokristalin karena seluruhnya disusun oleh kristal-kristal yang jelas tanpa ada mineral gelas, granularitasnya faneritik karena kristal- kristal dari mineral penyusunnya tampak jelas. Bentuk kristal subhedral – anhedral sebab bidang batas kristalnya tampak tidak teratur sampai bervariasi. Sedangkan relasinya bersifat inequigranular karena ukuran butir dari kristal-kristal penyusunnya tidak sama besar. Tekstur khusus dari batuan ini yaitu intergrowth karena kenampakan lebih dari satu mineral yang saling tumbuh bersama-sama. Struktur batuan ini massif sebab batuan ini terdiri dari susunan yang kompak dari setiap mineral-mineral dalam batuan, tidak menunjukkan adanya pori-pori, penjajaran mineral atau bentuk aliran. Batuan ini tergolong batuan beku intermediet dimana pembentukannya berasal dari magma yang merupakan material silikat yang sangat panas yang terdapat di dalam bumi dengan temperatur berkisar antara 6000 C sampai 15000 C. Karena magma merupakan cairan yang sangat panas, maka ion-ion yang menyusun magma dapat bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada saat magma mengalami pendinginan, pergerakan ion-ion tersebut akan menurun dan ion-ion akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur. Proses inilah yang disebut proses kristalisasi. Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku pada waktu yang bersamaan. Hal ini terbukti dengan pembentukan mineral - mineral penyusun batuan beku intermediet ini, dimana pada suhu sekitar ± 7000 C terbentuk mineral yaitu Sanidin dan Ortoklas, kemudian terbentuk hornblende di suhu sekitar ± 6000 C dan
terakhir terbentuklah mineral Kuarsa yang terbentuk pada suhu ± 3270 C. Dari penggabungan mineral – mineral inilah yang kemudian membentuk batuan beku intermediet tersebut. Dengan melihat kandungan mineral utama dan mineral tambahan serta tekstur dari batuan, maka batuan ini dinamakan Monzonit sesuai dengan klasifikasi Travis,1955 dan berdasarkan persentase kandungan mineral kuarsa dan alkali feldsfar maka batuan ini dinamakan Monzonit sesuai dengan klasifikasi IUGS, 1974. Batuan ini biasanya berasosiasi dengan nephelin dan olivin. Kegunaan batuan ini yaitu sebagai batu untuk bangunan serta sering berasosiasi bersama mineral deposit.
Referensi : -
Irfan, Ulfa Ria.2010. Penuntun Praktikum Mineral Optik. Makassar : Universitas Hasanuddin.
-
Kaharuddin M.S.1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Ujung Pandang : Universitas Hasanuddin.
-
Mottana, Aniballe, Rodolfo Crespi and Giuseppe Liborio. 1977. Rocks And Minerals. New York : Simon & Schuster’s Guide To.
Rochmanto,Budi
-
MSc.2008.
Geologi
Fisik.
Makassar
:
Hasanuddin.
PRAKTIKAN
ASISTEN
( Wahyuddin T. )
( Ferawati )
PERHITUNGAN KLASIFIKASI IUGS Dik : Kuarsa Plagioklas
:5% : 43,3 %
Alkali Feldsfar : Ortoklas + Sanidin = 36,67 % + 5 % = 41,67 % Peny : • Total
= Kuarsa + Plagioklas + Alkali Feldsfar = 5 % + 43,3 % + 41,67 % = 89,97%
Universitas
• Kuarsa(Q)
=
% = 5,5 %
• Alkali Feldsfar(A)
=
% = 46 %
• Plagioklas(P)
=
% = 48 %
Q + A + P = 100 Atau F + A + P = 100
M< 90
Plutonic Rocks Q 1. quartzolit M < 90 2. alkalin feldspar granit 3. granit 90 90 4. granodiorit 5. tonalit 6. alkalin feldspar syenit 7. syenit 60 60 8 monzonit 9. monzodiorit 10. monzodiorit, 2 3 4 5 monzogabro 20 20 11. diorit,gabro,anorthosit 12. feldspatoid syenit 5 5 6 107 35 9 8 13. essexite P 65 10 A 14. theralite 90 15. foidit 50 10 10 16. ultramafic 11 14 Volcanic Rocks 12 13 2. alkaline feldspar rhyolit 3. rhyolit 4. dacite 60 60 5. plagiodacite 6. alkaline feldspar trachyte 7. trachyte 15 8. latite 9. latite-andesite,mugearite 10. andesite,basalt 16 11. phonolite 12. tephritic phonolite F M = 90 13. phonolitic tephrite 14. tephrite,basanite 100 15. foidite, nephelinite, leucitite 16. ultramafic rocks Klasifikasi batuan beku menurut IUGS, 1974
1
PRAKTIKUM PETROGRAFI Acara
: Batuan Beku Intermediet
Nama : Wahyudddin Tahir
Hari/Tgl
: Rabu/ 05 Oktober 2011
NIM
Perbesaran Total
: 50 x
No. Urut
: 03
No. peraga
: A3
: D 611 08 260
Jenis batuan
: Batuan beku intermediet
Kedudukan
: (x,y) ; (47,18)
Nikol Sejajar
Nikol Silang
A
A Kuarsa Biotit
P
0
50
100
Plagioklas
0
50
100
P
Ortoklas Hornblende Massa Dasar
Kenampakan Mikroskopis : Warna pada nikol sejajar orange, warna pada nikol silang abu-abu kehitaman, tekstur yakni kristalinitas hipokristalin, granularitas porfiritik, fabrik yakni bentuk subhedral - anhedral, relasi inequigranular, tekstur khusus integrowth, struktur masif. Ukuran mineral terkecil 0,2 mm mineral terbesar 2,4 mm tersusun atas mineral kuarsa (SiO2),
biotit
(K(Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2,
plagioklas
(NaAlSi3O8
–
CaAlSiO3O8), hornblende (Ca (Mg, Fe, Al)5 (Si, Al)8 O22 (OH, F)2), ortoklas (KAlSi3O8) dan massa dasar. Deskripsi mineral
:
1) Orthoklas (K,Na) AlSi3O8.
Mineral Orthoklas tidak berwarna tetapi berkabut, mineral ini berukuran 0,2 mm dengan bentuk kristal fenokris subhedral dan anhedral, indeks bias nmin < ncb, , warna interferensinya abu-abu dan putih (Orde I) , belahan sempurna, relief lemah, pleokroisme lemah, kembaran Carlsbad, jenis gelapan sejajar (paralel). 2) Biotit (K (Mg,Fe)3(Al,Fe)Si3O10(OH,F)2)
Warna coklat, bentuk euhedral-subhedral, pleokroisme tidak ada, relief sedang, belahan 1 arah, bias rangkap 0,019, kembaran tidak ada, warna interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 42,5, jenis gelapan miring. 3) Kuarsa (SiO2)
Warna abu-abu, bentuk euhedral-subhedral, pleokroisme dwikroik, relief tinggi, belahan tidak ada, bias rangkap 0,005, kembaran tidak ada, warna interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 450 , jenis gelapan simetris. 4) Plagioklas (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna kuning kehijauan, bentuk subhedral – euhedral, relief sedang, belahan satu arah, kembaran tidak ada, sudut gelapan 500, jenis gelapan miring. 5) Hornblende (NaAlSi3O8 – CaAlSiO3O8)
Warna orange, bentuk subhedral-anhedral, pleokroisme tidak ada, relief rendah, belahan 1 arah, bias rangkap 0,007, kembaran Albit, warna interferensi maksimum hitam, sudut gelapan 200 , jenis gelapan miring.
Persentase Mineral Mineral Kuarsa Plagioklas Ortoklas Biotit Hornblende Massa Dasar
: I (%) 10 % 30 % 25 % 10 % 20 % 5%
II (%) 15 % 20 % 25 % 10 % 25 % 5%
III (%) 10 % 20 % 30 % 10 % 25 % 5%
% Rata-rata 11,7 % 23,3 % 26,7 % 10 % 23,3 % 5%
Nama batuan : Porfiri Monzonit Kuarsa (Travis,1955), Monzonit (IUGS,1974)
Petrogenesa
:
Pada nikol sejajar kenampakan mikroskopis batuan ini berwarna orange sedangkan pada nikol silang berwarna abu-abu kehitaman. Tekstur batuan ini yaitu kristalinitasnya hipokristalin karena seluruhnya disusun oleh sebagian kristal-kristal dan sebagian mineral gelas, granularitasnya porfiritik karena kristal- kristal
dari
mineral penyusunnya bervariasi dari yang jelas sampai agak jelek. Bentuk kristal subhedral – anhedral sebab bidang batas kristalnya tampak tidak teratur sampai bervariasi. Sedangkan relasinya bersifat inequigranular karena ukuran butir dari kristalkristal penyusunnya tidak sama besar. Tekstur khusus dari batuan ini yaitu intergrowth karena kenampakan lebih dari satu mineral yang saling tumbuh bersama-sama. Struktur batuan ini massif sebab batuan ini terdiri dari susunan yang kompak dari setiap mineral-mineral dalam batuan, tidak menunjukkan adanya pori-pori, penjajaran mineral atau bentuk aliran. Batuan ini tergolong batuan beku intermediet dimana pembentukannya berasal dari magma yang merupakan material silikat yang sangat panas yang terdapat di dalam bumi dengan temperatur berkisar antara 6000 C sampai 15000 C. Karena magma merupakan cairan yang sangat panas, maka ion-ion yang menyusun magma dapat bergerak bebas tak beraturan. Sebaliknya pada saat magma mengalami pendinginan, pergerakan ion-ion tersebut akan menurun dan ion-ion akan mulai mengatur dirinya menyusun bentuk yang teratur. Proses inilah yang disebut proses kristalisasi. Pada umumnya material yang menyusun magma tidak membeku pada waktu yang bersamaan. Hal ini terbukti dengan pembentukan mineral - mineral penyusun batuan beku intermediet ini, dimana pada suhu sekitar ± 8000 C terbentuklah suatu mineral yaitu Biotit, kemudian setelah suhu mulai turun sekitar ± 7000 C terbentuk mineral baru lagi yaitu Ortoklas, kemudian terbentuk hornblende di suhu sekitar ± 6000 C dan terakhir terbentuklah mineral Kuarsa yang terbentuk pada suhu ± 3270 C. Dari
penggabungan mineral – mineral inilah yang kemudian membentuk batuan beku intermediet tersebut. Dengan melihat kandungan mineral utama dan mineral tambahan serta tekstur dari batuan, maka batuan ini dinamakan Porfiri Monzonit Kuarsa sesuai dengan klasifikasi Travis,1955 dan berdasarkan persentase kandungan mineral kuarsa dan alkali feldsfar maka batuan ini dinamakan Monzonit sesuai dengan klasifikasi IUGS, 1974. Batuan ini biasanya berasosiasi dengan batuan beku intermediet lainnya seperti diorite dan andesit. Kegunaan batuan ini yaitu sebagai bahan bangunan dan untuk ilmu pengetahuan.
Referensi : -
Irfan, Ulfa Ria.2010. Penuntun Praktikum Mineral Optik. Makassar : Universitas Hasanuddin.
-
Kaharuddin M.S.1988. Penuntun Praktikum Petrologi. Ujung Pandang : Universitas Hasanuddin.
-
Mottana, Aniballe, Rodolfo Crespi and Giuseppe Liborio. 1977. Rocks And Minerals. New York : Simon & Schuster’s Guide To.
-
Rochmanto,Budi Hasanuddin.
MSc.2008.
Geologi
Fisik.
Makassar
:
Universitas
PRAKTIKAN
ASISTEN
( Wahyuddin T. )
( Ferawati )
PERHITUNGAN KLASIFIKASI IUGS Dik : Kuarsa
: 11,7 %
Ortoklas
: 26,7 %
Plagioklas
: 23,3 %
Peny : •
Total
= Kuarsa + Ortoklas + Plagioklas = 11,7 +26,7 + 23,3 = 61,7 %
•
Kuarsa(Q)
•
Ortoklas(A)
=
= 43,3 %
•
Plagioklas(P) =
= 37,7 %
=
= 19 %
Q + A + P = 100 Atau F + A + P = 100
M< 90
Plutonic Rocks Q 1. quartzolit M < 90 2. alkalin feldspar granit 3. granit 90 90 4. granodiorit 5. tonalit 6. alkalin feldspar syenit 7. syenit 60 60 8 monzonit 9. monzodiorit 10. monzodiorit, 2 3 4 5 monzogabro 20 20 11. diorit,gabro,anorthosit 12. feldspatoid syenit 5 5 6 10 7 35 8 65 9 10 P 13. essexite A 14. theralite 90 15. foidit 50 10 10 16. ultramafic 11 14 Volcanic Rocks 12 13 2. alkaline feldspar rhyolit 3. rhyolit 4. dacite 60 60 5. plagiodacite 6. alkaline feldspar trachyte 7. trachyte 15 8. latite 9. latite-andesite,mugearite 10. andesite,basalt 16 11. phonolite 12. tephritic phonolite F M = 90 13. phonolitic tephrite 14. tephrite,basanite 100 15. foidite, nephelinite, leucitite 16. ultramafic rocks Klasifikasi batuan beku menurut IUGS, 1974
Tabel untuk determinasi batuan batuan beku (Travis. R.B., 1969)
1
Tabel untuk determinasi batuan batuan beku (Travis. R.B., 1969)
Tabel untuk determinasi batuan batuan beku (Travis. R.B., 1969)
Tabel untuk determinasi batuan batuan beku (Travis. R.B., 1969)