BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang PT. Kaltim Prima Coal merupakan salah satu perusahaan swasta terbesar
di Indonesia yang terletak di Sangatta Kalimantan Timur. Sistem penambangan yang diterapkan diterapkan di PT. PT. Kaltim Prima Coal adalah sistem tambag tambag terbuka ( open pit mining ) yang meliputi kegiatan pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan. Setelah Setelah kegiatan kegiatan penamban penambangan gan berakhir berakhir selanjut selanjutnya nya lokasi lokasi bekas bekas tambang tambang ditutup kembali menggunakan tanah penutup ( over burden). burden). Pada tanah penutup ini mengandung pirit (eS !) yang berpotensi menimbulkan air asam tambang. Timbulnya air asam tambang ( Acid ( Acid Mine Drainage) Drainage) berasal dari kegiatan penamban penambangan gan batubara batubara baik tambang terbuka terbuka maupun maupun tambang tambang dalam, dalam, unit pengolahan pengolahan batubara serta timbunan batuan buangan ( Over Burden). Burden). Potensi air asam asam tamb tamban ang g
haru harus s
dike diketa tahu huii
agar agar lang langka kah" h"la lang ngka kah h
pen# pen#eg egah ahan an dan dan
pengendaliannya pengendaliannya dapat dilakukan dilakukan sehingga timbulnya permasalahan terhadap lingkungan dapat diatasai serta tidak menjadi persoalan dikemudian hari, baik tambang tersebut masih akti$ ataupun setelah tambang tersebut tidak beropersi lagi. Perso Persoala alan n lingku lingkunga ngan n yang yang ditimb ditimbulk ulkan an karena karena penga pengaruh ruh air air asam asam tambang tambang baik baik selama selama kegiatan kegiatan penamban penambangan gan maupun maupun pas#a pas#a penamban penambangan gan adalah adalah menurunn menurunnya ya kualitas kualitas air tanah, tanah, air permukaa permukaan n terutama terutama jika dialirk dialirkan an kesu kesung ngai ai akan akan berd berdam ampa pak k pada pada bioa bioata ta yang yang ada ada dipe dipera rair iran an,, teru teruta tama ma masyarakat yang tinggal didaerah aliran sungai.
1.2
Maksud da dan Tu Tujuan
1.2.1
Maksud %aks %aksud ud dari dari maka makala lah h
yang yang berj berjud udul ul &'ir &'ir 'sam 'sam Tamba ambang ng Pada Pada
Penamban Penambangan gan atubara atubara di PT. PT. Kaltim Kaltim Prima Prima Coal Coal adalah adalah untuk untuk memahami memahami mengenai air asam tambang di penambangan batubara. 1.2.2
Tujuan
Tujuan dari makalah yang berjudul &'ir 'sam Tambang dari atubara di PT. Kaltim Prima Coal, adalah sebagai berikut *
+ntuk mengetahui proses terjadinya air asam tambang
+ntuk mengatahui dampak dari air asam tambang
+ntuk mengatahui pengelolaan air asam tambang di PT. KPC
1.3
Batasan Masalah
aktor"$aktor yang menyebabkan terbentuknya air asam tambang
ampak apa yang ditimbulkan oleh air asam tambang
+paya apa yang dilakukan untuk men#egah air asam tambang
BAB II LANDASAN TE!I
2.1
PT. "P# $"alt%& Pr%&a Coal ' PT. Kaltim Prima Coal, perusahaan pertambangan batubara di Kabupaten
Kutai Timur Propinsi Kalimantan Timur, beroperasi berdasarkan peri-inan PKP! dengan kontrak kerjasama (i-in PKP! no. !/i. 0/12/3!) tertanggal 3 'pril 143!. KPC adalah perusahaan pertambangan batubara dengan kepemilikan oleh PT. umi 5esour#es Tbk sebanyak 678 dan PT. Tata Power (%auritius) sebanyak 978. Persetujuan kelayakan lingkungan melalui Surat Keputusan upati Kutai Timur :o.227.;/K.!7;/!717 tertanggal 1; %aret !717, perihal kelayakan lingkungan kegiatan pertambangan batubara kapasitas produksi hingga 67 uta Ton/Tahun oleh PT. Kaltim Prima Coal luas areal kurang lebih 47.493
Sumber : www.tempo.co
()t) 2.1 Pr)ses Pena&*angan PT. "P#
Se#ara garis besar, operasi penambangan PT. Kaltim Prima Coal dibagi menjadi 9 bagian, yaitu persiapan penambangan, penambangan, dan pas#a penambangan. Tahap persiapan penambangan diawali dengan kegiatan sur=ey eksplorasi. Kegiatan eksplorasi ini meliputi pemataan lapangan, pengukuran struktur geologi, pengambilan sampel singkapan, pemboran eksplorasi, logging
geo$isika, dan penaksiran #adangan. Tahap berikutnya adalah tahap penambangan atau tahap produksi. Tahap produksi diawali dengan kegiatan penebangan dan pemotongan pohon serta pemindahan tanah pu#uk. Sebelum kegiatan pembukaan lahan dimulai, dilakukan kegiatan identi$ikasi dan dokumentasi $lora dan $auna yang ada didaerah tersebut. eberapa jenis spesies tanaman penting dikoleksi sebagai bibit tanaman bagi rehabilitasi nanti. Tanah pu#uk dipindahkan ke lokasi timbunan tertentu. Selanjutnya dilakukan pemboran dan peledakan. Tanah penutup yang sudah diledakkan kemudian akan dimuat oleh shovel dan backhoe yang akan diangkut oleh truk untuk ditimbun dilokasi timbunan yang sudah diren#anakan. Tanah penutup yang mengandung asam/P' (Potential Acid arming! dan yang tidak mengandung asam/:' ("on Acid arming! akan ditimbun se#ara terpisah dilokasi yang sudah diren#anakan. Tanah penutup dengan kategori :' akan ditimbun dilokasi timbunan yang sudah permanen untuk kemudian dilakukan rehabilitasi. Sedangkan tanah penutup dengan kategori P' akan ditimbun dilokasi timbunan sementara. alam proses ini dilakukan #ontrol dengan menggunakan system elektronik (Sistem Dispatch! untuk memonitor dan mengontrol alokasi masing"%asing tipe tanah penutup (P' dan :'). Setelah tanah penutup dipindahkan, batubara yang sudah terbuka akan ditambang oleh beberapa alat muat yang khusus memuat batubara. +ntuk batubarayang sudah terbuka akan ditambang oleh beberapa alat muat yang khusus memuat batubara. +ntuk batubara dengan ketebalan lebih ! meter dilakukan proses peledakan terlebih dahulu. atubara kemudian diangkut oleh truk langsung menuju peremukan (crusher! atau ditimbun sementara dilokasi penyimpanan batubara (stockpile batubara) sesuai dengan ukuran yang sudah ditetapkan. atubara yang sudah mengalami reduksi dan siap jual selanjutnya akan diangkut menggunakan belt conve#or menuju lokasi timbunan batubara dipelabuhan tanjungbara coal terminal . Seiring dengan peningkatan produksi, pengangkutan batubara juga menggunakan coal trucking dari sto#kpile batubara di CCP ke stockpile batubara di port stockpile dengan jumlah terbatas. atubara siap jual selanjutnya akan dimuat ke dalam kapal untuk dikirim ke para pelanggan. 2.1.1
D)ku&en L%ngkungan+I,%n L%ngkungan
PT. Kaltim Prima Coal memiliki persetujuan kelayakan lingkungan melalui Surat Keputusan upati Kutai Timur :o.227.;/K.!7;/!717 tertanggal 1; %aret !717, perihal kelayakan lingkungan kegiatan pertambangan batubara kapasitas produksi hingga 67 uta Ton/Tahun oleh PT. Kaltim Prima Coal luas areal kurang lebih 47.493
Pengendal%an Pen-e&aran A%r PT. Kaltim Prima Coal Saat ini memiliki !2 (dua puluh enam) titik
penaatan yang semuanya sudah mendapatkan i-in pembuangan air limbah (IP'>) dari upati Kutai Timur. 'ir limbah yang di buang melalui semua lokasi titik penaatan sudah dilakukan pengujian laboratorium eksternal setiap 1 (satu) bulan sekali dan telah melakukan pen#atatan p< dan ebit harian. Tahapan peren#anaan dan ran#angan $asilitas kolam pengendap, antara lain * a. asilitas pengendali air dari kegiatan tambang adalah untuk memastikan bahwa semua keluaran air tambang dikelola dengan benar dan maksimal sesuai
peren#anaan
kegiatan
penambangan
termasuk
kegiatan
eksplorasi. b. esain
konseptual
$asilitas
kolam
pengendap
diran#ang
dengan
mempertimbangkan kondisi kontur lapangan.
ika berada di daerah yang relati=e datar, kolam pengendap dibuat membentuk labirin, untuk memperpanjang waktu konsentrasi (waktu pengaliran) sehingga ada kesempatan bagi sedimen yang terangkut oleh air bisa mengendap.
ika konturnya berbukit, kolam sedimen diletakkan di lembah dengan membangun bendungan (tanggul terpadatkan).
#. esain kolam pengendap selanjutnya diserahkan untuk dilakukan kajian kestabilan. d. 'nalisis laju sedimentasi/erosi dari daerah tangkapan yang masuk ke tampungan. ari analisis ini akan diperoleh gambaran kapan perawatan harus dilakukan. Perawatan di sini meliputi pengerukan sedimen dengan mesin pengeruk (dredger ) atau e?#a=ator lengan panjang (long arm e$cavator ).
e. 'nalisis hidrologi dan hidrolika yang memberikan gambaran berapa debit pun#ak yang masuk ke dalam kolam pengendap dan berapa penundaan (e$ek atenuasi) yang dihasilkan. Terdapat
;
(lima)
kolam
pengendap
yang
digunakan
untuk
mengendalikan pen#emaran lingkungan di PT. KPC, diantaranya adalah * 2.1.3
T%t%k A)ka/an Kolam pengendap 'pokayan untuk men#o=er limpasan air hujan dari
#athment area :orth @aste ump 0, Pit +tara dan Sebagian Pit Selatan. engan ebit sebesar 7,10!4 m 9/detik. p< insitu 3,2. adan air penerima Sungai >empak Telah dilakukan pemantauan p< harian dan pen#atatan ebit air limbah. Pengelolaan air limbah dilakukan se#ara bertahap melalui beberapa kolam yang #ukup luas untuk pengendapan sedimen, pada kolam berikutnya penambahan kapur. iakhir kolam pengendap terdapat beberapa pengelolaan air limbah, yakni sebelum Pond 'pokayan terdapat :ew Pond yang telah dipasang pemantau elektrik yang bekerja se#ara otomatis untuk memantau p< air limbah kemudian air limbah dialirkan ke Pond 'pokaya pada kompartemen sebelumnya ditambahkan kapur untuk mengendalikan keasaman air limbah.
2.1.4
T%t%k Ma0ar Pond Sarana pengelola air limbah %awar Pond untuk mengelola limpasan air
hujan dari cathment area Pit . Pada saat =eri$ikasi Pit tidak ada kegiatan penambangan sejak bulan ebruari !719. adan air penerima adalah Sungai >empak.
2.1.
T%t%k "ela0%tan P)nd
Sarana pengelola air limbah untuk meng#o=er limpasan air hujan dari cathment area sebagian Pit '.
2.1. T%t%k Ser)ja
Sarana pengelola air limbah untuk meng#o=er limpasan air hujan dari cathment area Shout %est Dump dan sebagian dari Pit '. Kondisi timbunan sebagian besar telah di reklamasi. ilakukan pengambilan sampel air limbah dengan p< Insitu 6,70.
2.1.7
"enn/ Pond Sarana pengelola air limbah untuk meng#o=er limpasan air hujan dari
cathment area Pit . Pada saat =eri$ikasi lapangan terdapat kondisi air limbah dari pond meluap karena hujan deras sebelumnya. ilakukan pengambilan sampel air limbah dengan p< insitu ;,32.
2.2
A%r Asa& Ta&*ang 'ir asam tambang atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan A Acid Mine
DrainageA atau A Acid &ock DrainageA terbentuk saat mineral sul$ida tertentu yang ada pada batuan terpapar dengan kondisi dimena terdapat air dan oksigen (sebagai $aktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam.
air
hujan
yang
pada
timbunan
batuan
dapat
mengalami
in$iltrasi/perkolasi. 'ir yang keluar dari sumbernya inilah yang la-im disebut dengan istilah ''T. ''T adalah air asam yang timbul akibat kegiatan penambangan, untuk membedakan dengan air asam yang timbul akibat kegiatan lain seperti penggalian untuk pembangunan $ondasi bangunan, pembuatan tambak dan sebagainya. eberapa mineral sul$ida yang ditemukan pada proses ''T eS!, Cu!S, CuS, CueS!, %oS!, :iS, PbS, BnS and e'sS. Pirit merupakan mineral sul$ida yang umum ditemukan pada kegiatan penambangan terutama batubara. Terbentuknya ''T ditandai oleh p< yang rendah (1,; hingga 0) konsentrasi logam terlarut yang tinggi, nilai acidit# yang tinggi, nilai sul$at yang tinggi and konsentrasi ! yang rendah. ika ''T keluar dari tempat terbentuknya dan keluar kelingkungan umum maka $aktor lingkungan akan terpengaruhi. 2.2.1
Su&*er A%r Asa& Ta&*ang Sumber 'ir 'sam Tambang adalah dari pertambangan terbuka, terutama
pada tambang batubara, yang memilki resiko terpapar oleh air hujan sehingga berpotensi sangat besar untuk menjadi tempat terbentuknya 'ir 'sam Tambang. 2.2.2 Pen-egahan Ter*entukn/a A%r Asa& Ta&*ang Salah satu upaya pen#egahan pembentukan air asam tambang (''T) adalah dengan pembangunan lapisan penutup material reakti$, umumnya dikenal sebagai Potentially '#id orming (P') material, dengan material yang tidak
reakti$, :on '#id orming (:') material, tanah, atau material alternati=e seperti Deosynteti# Clay >iner (DC>). >apisan ini dikenal juga dengan sebutan dry #o=er system. Tujuan dari pembangunan lapisan ini adalah untuk mengurangi di$usi oksigen dan in$iltrasi air, sebagai $aktor penting dalam proses oksidasi mineral sulphida. Selain itu, sistem pelapisan ini juga diharapkan dapat tahan terhadap erosi dan mendukung upaya re=egetasi lahan penimbunan material. 2.2.3
Penanganan A%r Asa& Ta&*ang Pengolahan air asam harus dilakukan sebelum air tersebut dibuang ke
badan air, sehingga nantinya tidak men#emari perairan di sekitar lokasi tambang. Pengolahan air asam dapat dilakukan dengan #ara penetralan. Penetralan air asam dapat menggunakan bahan kimia diantaranya seperti >imestone ( 'alcium 'arbonat ),
>ime
('alcium
#dro$ide),
Causti#
Soda
(Sodium
#dro$ide), Soda 'sh riEuettes (Sodium 'arbonate), 'nhydrous 'mmoni.
Sumber : MSA ()abling *ambang +*B!,-//
4a&*ar 2. Overburden management dala& ua/a en-egahan a%r asa& ta&*ang d% daerah t%&*unan
Pengelolaan batuan penutup dilakukan dengan melakukan pemisahan antara material P' dan material :' ( selective dumping method ). Pemisahan ini dilakukan untuk melakukan proses enkapsulasi sebagai salah satu metode pen#egahan ''T. Pada prinsipnya enkapsulasi merupakan sebuah #ara untuk memutus salah satu komponen dari proses pembentukan air asam tambang yakni menghindarikan material sul$ida untuk kontak se#ara langsung dengan udara dan/atau air dengan meman$aatkan material :' untuk mengisolasi material P'.
%etode ini sering disebut dengan Dr# 'over . %aterial P'
ditimbun terlebih dahulu yang akan ditutup dengan lapisan :' dengan ketebalan tertentu untuk memutus kontak udara dan/atau air dengan material sul$ida. engan mengetahui =olume masing"masing material, maka akan mudah untuk mendisain geometri daerah penimbunan. Selanjutnya seluruh area akan kembali dilapisi oleh tanah sebagai media untuk melakukan reklamasi. 2.2.4
Water Management @ater management menjadi
bagian
yang penting
dalam
upaya
pen#egahan terhadap pembentukan air asam tambang. Prinsip dari water management ini adalah bagaimana mengendalikan air dengan memisahkan air yang ter#emar (air asam tambang) terhadap air yang masih berkualitas baik.
Sumber :
4a&*ar 2. ")nse 5ater Manage&ent d% Perta&*angan
Selain dari mengurangi beban pengolahan dari aliran air yang ter#emar, upaya ini dapat mengisolasi daerah yang terganggu dengan daerah yang tidak terganggu. Setidaknya ada 9 lokasi di area pertambangan yang memiliki potensi terhadap pen#emaran air permukaan yakni daerah penambangan akti$, daerah disposal/penimbunan material penutup, dan instalasi pengolahan/pen#u#ian batubara.
Sumber :
4a&*ar 2. #)nt)h k)nse enanganan a%r dar% area ena&*angan akt%6 d% salah satu erta&*angan
BAB III PEMBAHASAN
3.1
Pr)ses Terjad%n/a A%r Asa& Ta&*ang 'ir 'sam Tambang/ Acid Mine Drainage ('%) merupakan salah satu
tantangan utama dalam pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab. 'ir 'sam Tambang timbul apabila mineral"mineral sul$ida yang terkandung dalam batuan terpapar dan bereaksi dengan air dan oksigen. 5eaksi kimia yang terjadi adalah sebagai berikut * 0 eS! F 1; ! F 10
0 e (<)9 F 3
Tanpa adanya mineral sul$ida pada batuan seperti p#rite atau besi sul$ide (eS!), udara dan air, '% tidak akan mun#ul. Pit merupakan salah satu daerah operasi penambangan PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang lokasinya paling dekat
dengan pemukiman
penduduk sehingga penanganan dan
monitoring masalah air asam tambang harus dilakukan dengan benar dan konsisten. arak Pit dengan pemukiman penduduk G1 Km dari #omplian#e point yang terletak di outlet Keny Pond . Pit merupakan pit dengan batubara multiseam yang memiliki ketebalan rata"rata berkisar 1 meter sampai ! meter, sedangkan jarak antar coal seam nya (interburden) berkisar antara !7 meter sampai 07 meter. atuan di KPC khususnya di Pit se#ara alami mengandung mineral sul$ida (eS!) dengan kandungan sul$ur 18 " !8. ika sul$ida bertemu dengan oksigen dan air, maka akan beroksidasi menghasilkan asam. erdasarkan kandungan sul$ida batuan di KPC terbagi dalam ! kelompok batuan yakni batuan tanpa atau dengan kandungan sedikit sul$ida (:') dan batuan dengan jumlah sul$ida yang banyak dan mempunyai kemampuan memproduksi asam lebih tinggi (P'). erdasarkan uji geokimia menunjukan bahwa rata H rata 9;8 batuan penutup di KPC berpotensi membentuk asam termasuk batuan yang ada di Pit .
3.2
Da&ak dar% A%r Asa& Ta&*ang
3.2.1
Da&ak Terhada L%ngkungan 'kibat dari kegiatan pemboran, pengolahan batuan penutup dan kegiatan
penambangan
yang
lainnya
serta
pengolahan
batubara
yang
dapat
menyebabkan senyawa pyrit yang ada dalam mineral terbentuk dengan oksigen dan bereaksi dengan air tanah atau air hujan. 'ir asam tambang ini di#irikan dengan rendahnya p< dan tingginya senyawa logam tertentu seperti besi, alumunium, mangan. Pyrite (eS !) merupakan senyawa yang umum dijumpai di lokasi pertambangan. Selain Pyrite masih ada berbagai jenis sul$ida logam yang mempunyai potensi membentuk air asam tambang seperti * mar#asite, pyrrhotite, #hal#o#ite, #o=ellite. ila air yang bersi$at asam ini melewati daerah batuan karang/ kapur akan melarutkan senyawa Ca dan %g dari batuan tersebut. Selanjutnya senyawa Ca dan %g yang larut terbawa air akan memberi e$ek terjadinya 'I5 S''<, yang tidak bisa digunakan untuk men#u#i karena sabun tidak bisa berbuih. ila dipaksakan akan memboroskan sabun, karena sabun tidak akan berbuih sebelum semua ion Ca dan %g mengendap. >imbah pertambangan yang bersi$at asam bisa menyebabkan korosi dan melarutkan logam"logam sehingga air yang di#emari bersi$at ra#un dan dapat memusnahkan kehidupan akuatik. eberapa dampak dari air asam tambang, yaitu * a.
Timbulnya
yang
dapat
menimbulkan
peningkatan
derajat
keasaman pada air buangan tambang, disamping itu juga dapat terjadi peningkatan e dan total metal. b. 'kibat partikel yang mengendap akan menutupi lapisan dasar perairan sehingga menggangu proses respirasi biota dasar. #. Penurunan kualitas air permukaan sekaligus penurunan kualitas sanitasi lingkungan dimana tahap selanjutnya derajat kesehatan penduduk yang meman$aatkan sumber daya air sungai akan terganggu. d. Kebutuhan sehari"hari akan menurun dan akan berpotensi terjadi penyakit perut dan, juga akan menimbulkan persepsi yang buruk dari masyarakat terhadap proyek tersebut.
Sumber :
4a&*ar 3. Al%ran a%r asa& ta&*ang
3.2.2
Da&ak terhada a%r tanah atubara mengandung berbagai mineral dan unsur anorganik yang
berbentuk ion terlarut dalam air rembesan dan keberadaannya melimpah pada endapan batu bara muda. Pen#emaran tambang batubara terhadap tanah bersi$at tidak langsung. Perombakan mineral dan bahan anorganik serta ra#un akan menimbulkan pen#emaran air. ampak penambangan batubara lainnya berupa terjadinya pemadatan tanah oleh alat"alat pertambangan dan erosi akibat pembukaan lahan. Cebakan mineral sul$ida berupa ikatan unsur belerang dengan logam, di alam dapat menjadi sumber daya logam, yang dalam jumlah besar dapat berpotensi ekonomi untuk diusahakan. Selain menyusun tubuh bijih logam, mineral sul$ida dijumpai sebagai bagian dari penyusun endapan batubara. %ineral sul$ida dapat terbentuk sebagai hasil akti$itas hidrotermal maupun sebagai hasil proses sedimentasi. %ineral sul$ida sering dijumpai berupa pirit, kalkopirit, spalerit dan galena. ari karakteristiknya mineral sul$ida dapat diman$aatkan sebagai bahan industri metalurgi maupun kimia, namun di alam potensial juga sebagai penghasil air asam yang dapat menurunkan kualitas lingkungan. 'ir asam dapat terbentuk se#ara alami, sebagai akibat teroksidasi dan terlarutkannya sul$ida ke dalam sistem aliran air permukaan dan air tanah menyebabkan turunnya p< air. Kegiatan penambangan, dengan membongkar endapan
sul$ida,
berpotensi
memperbesar
dan
memper#epat
proses
pembentukan air asam. Pembentukan air asam akibat kegiatan penambangan atau sering disebut dengan air asam tambang perlu di#egah. 'ir asam tambang yang tidak dapat
terhindarkan terbentuk di wilayah tambang, harus dinetralkan agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan sekitarnya. %ineral sul$ida pada endapan sedimen terbentuk terutama pada lingkungan pembentukan batubara. Sul$ida yang terbentuk tidak mempunyai potensi ekonomi, akan tetapi potensial sebagai pembentuk air asam tambang. Pada endapan batubara selain sul$ur yang berasal dari mineral sul$ida, terdapat juga sul$ur dari sul$at dan sul$ur organik. Pada daerah terdapatnya #ebakan bijih sul$ida dan batubara, tidak selalu potensial terhadap pembentukan air asam.
geologi
dan
tipe
mineralisasinya.
Kondisi
geologi
dan
tipe
mineralisasi/alterasi tertentu dapat se#ara alami menetralkan asam yang terbentuk, yaitu apabila
pada lingkungan geologinya atau alterasi dan
mineralisasinya menghasilkan mineral"mineral penetral. %ineralisasi tipe skarn dan Carlin terbentuk pada litologi mengandung karbonat. Kandungan karbonat berpotensi menetralisir asam yang terbentuk. emikian juga pada beberapa tipe mineralisasi,
meskipun kemampuan
menetralkan dari masing"masing jenis mineral tersebut tidak sama. Permasalahan mineral sul$ida terjadi apabila terpapar pada udara bebas akan teroksidasi, terlarutkan oleh air permukaan atau air tanah membentuk air asam. 'ir asam akan melarutkan logam yang terlewati sehingga menghasilkan bahan bera#un berbahaya yang berpotensi men#emari lingkungan, terutama air permukaan dan air tanah. 'liran air asam apabila memasuki badan air akan menyebabkan turunnya p<, sehingga menjadi lingkungan yang tidak layak untuk dihuni oleh ikan dan sejenisnya. Sedangkan apabila mengenai tumbuhan akan menyebabkan mati atau tumbuh kerdil.
Sumber :
4a&*ar 3. 5arna ke-)klatan7 has%l )ks%das% &%neral sul6%da ada s%ngkaan *atu*ara 3.3
Penanggulangan A%r Asa& Ta&*ang d% PT. "P# engan
kondisi
diatas,
maka
strategi
yang
digunakan
untuk
meminimalkan resiko air asam tambang khususnya pada area pit dan timbunan merupakan prioritas utama. +saha pre=enti$ yang dilakukan diarea timbunan adalah dengan menutupi setiap o=erburden yang berpotensi membentuk air asam (P') dengan overburden yang tidak berpotensi membentuk air asam (:') di daerah dumping. iharapkan ini dapat meminimalkan terbentuknya aliran air asam yang tingkat keasamannya masih memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan. Karakteristik dan kemampuan ketersediaan e0uipment di KPC, telah digunakan dalam menentukan pilihan pembuatan konstruksi dump covers. Saat ini ada tiga pilihan yang dilakukan. a. )ow 122ort akni lapisan :' material yang tebalnya lebih dari 17 meter, yang pemadatannya hanya melalui tra22ic compaction, tidak memerlukan kompaksi dan watering tambahan.
Sumber :
4a&*ar 3. Pr)ses Penanganan Mater%al PA( "P#
b. Moderate 122ort Satu meter lapisan cla# , dipadatkan dengan heav# vibrating roller , tetapi tanpa penyiraman air karena kandungan moisturenya sudah optimal.
Sumber :
4a&*ar 3. Pr)ses Penanganan Mater%al PA( "P#
c. igh 122ort dua meter lapisan :' %aterial, memerlukan Pemadatan oleh hea=y =ibrating roller dan tambahan moisture yang signi$ikan menggunakan water #art dan buldo-er yang dilengkapi ripper.
Sumber :
4a&*ar 3. Pr)ses Penanganan Mater%al PA( "P#
Selain penanganan pada area pit, Pit juga melakukan penanganan air asam tambang yang dipompa keluar pit. Pit memiliki satu inpit sump terletak di panel"1 yang merupakan sump dengan ele=asi terendah saat ini. Inpit Sump Panel 1 saat ini memiliki #at#hment 9.31 Km ! yang menampung air asam hingga satu juta m9. proses dewatering Pit menggunakan sistem pumping . 'ir yang
telah ditampung di inpit sump panel 1 akan dipompa menuju Sump 0 dengan menggunakan ! pompa %"0!7 yang dibantu dengan ! booster %"0!7. Kondisi p< air inpit sump panel 1 rata H rata ! hingga 0 yang kemudian dipompakan menuju sump 0. Selain dari inpit sump panel 1, sump 0 juga menampung air yang dipompa dari 1ast Pond dengan %"907. Pada tahun !717, sump 0 merupakan tempat pertama penetralan air asam yang berasal dari pit . Penetralan dilakukan dengan metode pengapuran kon=ensional yaitu men#ampurkan kapur langsung ke liming point dengan dosis tertentu. 'ir dari sump 0 ini kemudian dialirkan menuju kenny yang merupakan complience point pit . er#ampurnya air asam dari area dumping pada open channel sepanjang 9,2 Km yang mengalirkan air dari Sump 0 ke Kenny mengurangi e$ekti$itas pengapuran yang telah dilakukan di Sump 0 selama ini. Penggunaan kapur juga semakin meningkat karena pengapuran dalam jumlah yang relati$ besar juga akan terjadi di Kenny . leh karena itu perlu dilakukan re=iew terhadap posisi liming point yang strategis sehingga meminimalisir pengaruh air asam yang masuk kedalam aliran air yang telah dinetralkan menuju #omplian#e point yang terletak di outlet Keny Pond.
4a&*ar 2.
'liran 'ir di Pit
3.3.1
E6es%ens% Penggunaan "aur ada Lockpond 8 Liming Point Proses pemilihan lokasi liming point yang tepat terbukti memberikan hasil
yang optimal. )iming point )ockpond 0 berada diantara Sump 0 dan Kenny , tepatnya 1,9 Km sebelum #omplian#e point Kenny . Setelah melalui proses pembukaan lahan dan pengerjaan sipil, akhirnya pada awal tahun !711 >o#kpond 0 mulai beroperasi. 'liran air yang telah dinetralkan pada >o#kpond0 kemudian dialirkan ke Kenny melalui open #hannel dimana pengaruh aliran air asam dari area dumping sudah jauh berkurang. erkurangnya kontribusi air asam yang mengganngu aliran air menuju #omplian#e point Kenny berkontribusi besar dalam penghematan penggunaan kapur. %etode pengapuran yang diterapkan pada lo#kpond 0 juga berbeda dengan Sump 0. 'kti$itas pengapuran dikembangkan dengan menggunakan mi?er dan tandon air yang terhubung dengan pipa berlubang dengan jarak yang sama diatas inlet liming point.
4a&*ar 3. 'liran 'ir 'sam di Pit
4a&*ar 8. Proses Pengapuran di >o#kpond 0 )iming Point
Perawatan alat pengapuran dengan metode ini harus dilakukan se#ara rutin. >arutan kapur yang mengering pada tandon dan mi?er dapat membuat umur alat lebih singkat. Dumpalan kapur yang tidak segera di $lushing pada pipa dapat menghambat laju larutan kapur sehingga proses penetralan air asam tidak berjalan dengan baik. +ntuk itu perlu dibuatkan dan disosialisasikan dengan baik kepada karyawan #ara kerja alat pengapuran ini.
Ta*el 1. Penggunaan Kapur Pit !717 dan !711 :o
p< awal
p< akhir
Kapur (gr/m9)
J$$ 378
umlah Kapur (per 1; kg)
1 ! 9 0 ; 2 6 3 4 17 11 1! 19 10
9.7 9.1 9.! 9.0
6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
;3.67 ;0.97 04.;7 0;.77 07.;7
69.93 26.33 21.33 ;2.!; ;7.29
; ; 0 0
92.17 97.67 !2.97 !1.27 16.77 1!.27 3.97 0.17 "
0;.19 93.93 9!.33 !6.77 !1.!; 1;.6; 17.93
9 9 ! ! 1 1
;.19 "
7
9.2 9.4 0.! 0.0 0.4 ;.2 ;.3 2.6 2.4 6.7
9
1
"
Ta*el 2.
osis >arutan Kapur Month- Lime used 2010 (kg 1 !1;,74;
3.3.2
! 9 0 ; 2 6 3 4
17 11 1! !O!"L
4!,!74
144,767 !1!,!6; !91,247 !39,77; !30,!70 1;3,6!; 137,06; !1!,61; !94,02; 991,3!;
27897:13
Lime used 2011 (kg 11!,017 0!,33; 173,097 170,!0; 1;7,707 197,;07 107,;27 2;,207 62,6!; 30,71; 193,97; 163,09;
173327239
Pr)ses Pengauran L)-k)nd 8 Tandon air pada lo#kpond 0 berkapasitas 1!77 liter dimana jumlah air
maksimal yang diperbolehkan untuk diisi kedalam tandon ialah 1777 liter. 'ir pada tandon berasal dari inlet lo#kpond 0 yang ditarik dengan pompa. Setelah larutan kapur dialirkan dari tandon dan pengapuran selesai dilakukan, maka air kembali dipompa ke tandon tanpa #ampuran kapur. Kemudian mengalirkannya kembali melalui pipa. Proses ini bertujuan untuk membersihkan sisa"sisa kapur yang masih tertinggal di tandon dan pipa. ika alat tidak dapat ber$ungsi dengan baik, maka pengapuran se#ara kon=ensional harus dilakukan. ika air yang menuju Kenny masih dibawah standar, maka pengapuran kembali dilakukan pada inlet Kenny .
BAB I; "ESIMPULAN DAN SA!AN
8.1
"es%&ulan
Penanganan air asam tambang dilakukan dimulai dari penanganan material P' yang baik di dalam pit untuk meminimalisir aliran air asam ke dalam maupun luar pit. Pemilihan lokasi liming point harus se#ara menerus di re=iew sesuai dengan pergerakan tambang yang ada untuk meningkatkan e$isiensi penggunaan
kapur.
%etode
pengapuran
lo#kpond
0
terbukti
mampu
menghasilkan kualitas air yang baik karena terjadi pen#ampuran yang mendekati sempurna pada air yang mengalir pada inlet liming point.
8.2
Saran
