Leptospirosis
Leptos Leptospir pirosi osiss adalah adalah penyak penyakit it infeks infeksii yang yang menyer menyerang ang manusi manusiaa dan hewan. hewan. Penyakit Penyakit ini disebabkan oleh leptospira leptospira patogenik dan memiliki memiliki manifestasi manifestasi klinis yang luas, bervariasi mulai dari infeksi yang tidak jelas sampai fulminan dan fatal. Pada jenis yang yang ringan, ringan, leptos leptospir pirosi osiss dapat dapat muncul muncul sepert sepertii influe influenza nza dengan dengan sakit sakit kepala kepala dan myalgia. Leptospirosis yang berat, ditandai oleh jaundice, disfungsi renal dan diatesis hemoragik, dikenal dengan Weil’s Weil’s syndrome.
Definisi
!,"#
Leptospiros Leptospirosis is adalah suatu penyakit penyakit zoonosis zoonosis yang disebabkan disebabkan oleh mikroorga mikroorganisme nisme Leptosp Leptospira ira interogan interoganss tanpa tanpa memanda memandang ng
bentuk bentuk spesif spesifik ik seroti serotipeny penya. a. Penyakit Penyakit ini
pertama sekali ditemukan oleh We Weil il pada tahun !$$% yang membedakan penyakit yang disertai ikterus ini dengan penyakit lain yang juga mnyebabkan ikterus. &entuk beratnya dikenal sebagai Weil’s disease. disease. Penyakit ini dikenal dengan berbagai nama seperti mud fever, fever, slamp fever, fever, swamp fever, fever, autumnal fever, fever, infectious infectious jaundice, jaundice, dan lain'lain. Leptosp Leptospira ira acapka acapkali li luput luput didiag didiagnos nosaa karena karena gejala gejala klinis klinis tidak tidak spesif spesifik, ik, dan sulit sulit dilakukan konfirmasi diagnosa tanpa uji laboratorium. (ejadian luar biasa leptospirosis dalam dekade terakhir di beberapa negara telah menjadikan leptospirosis sebagai salah satu penyakit yang termasuk emerging infectious disease.
Etiologi
!#
Leptospirosis
Page !
Leptospirosis disebabkan
oleh genus leptospira,
famili treponemataceae,
suatu
mikroorganisme spirochaeta. )iri khas organisme ini yakni berbelit, tipis, fleksibel, panjangnya *'!* um, dengan spiral yang sangat halus, lebarnya +,!'+, um. -alah satu ujung organisme sering membengkak, membentuk suatu kait. erdapat gerak rotasi aktif, tetapi tidak ditemukan adanya flagella. -pirochaeta ini demikian halus sehingga dalam mikroskop lapangan gelap hanya dapat terlihat sebagai rantai kokus kecil'kecil. /engan pemeriksaan lapangan redup pada mikroskop biasa morfologi leptospira secara umum dapat dilihat. 0ntuk mengamati lebih jelas gerakan leptospira digunakan mikroskop lapangan gelap. Leptospira membutuhkan membutuhkan media dan kondisi yang khusus untuk tumbuh dan mungkin membutuhkan waktu berminggu'minggu untuk membuat kultur yang positif. /engan medium 1letcher’s dapat tumbuh dengan baik sebagai obligat aerob. -ecara sederhana, genus leptospira terdiri atas dua spesies2 L. interrogans yang patogen dan L. bifle3a yang non patogen4saprofit. L. interrogans dibagi menjadi beberapa serogrup dan serogrup ini dibagi menjadi banyak serovar menurut komposisi antigennya. &eberapa serovar L. interrogans yang dapat menginfeksi manusia diantaranya adalah L. icterohaemorrhagiae, L. canicola, L. pomona, L. javanica, dan lain'lain. 5enurut
bebrapa
peneliti,
yang
tersering
menginfeksi
manusia
adalah
L.
icterohaemorrhagica dengan reservoar tikus, L. canicola dengan reservoar anjing, dan L. pomona dengan reservoar sapi dan babi.
Epidemiologi *#
/ikenal pertama kali sebagai penyakit occupational penyakit yang diperoleh akibat pekerjaan# pada beberapa pekerja pada tahun !$$6.
Pada tahun !$$% Weil
mengungkapkan manifestasi klinis yang terjadi pada " penderita yang mengalami penyakit kuning yang berat, disertai demam, perdarahan dan gangguan ginjal. -edangkan 7nada mengidentifikasikan penyakit ini di jepang pada tahun !8!%. Penyakit ini dapat menyerang semua usia, tetapi sebagian besar berusia antara !+'68 tahun. -ebagian besar kasus terjadi pada laki'laki usia pertengahan, mungkin usia ini adalah faktor resiko tinggi tertular penyakit occupational ini.
Leptospirosis
Page
Leptospirosis adalah zoonosis penting dengan penyebaran luas yang mempengaruhi sedikitnya !%+ spesies mamalia. ikus, adalah reservoir yang paling penting, walaupun mamalia liar yang lain yang sama dengan hewan peliharaan dan domestik dapat juga membawa mikroorganisme ini. Leptospira meningkatkan hubungan simbiosis dengan hostnya dan dapat menetap pada tubulus renal selama beberapa tahun.s'!# 9ngka kejadian penyakit tergantung musim. /i negara tropis sebagian besar kasus terjadi saat musim hujan, di negara barat terjadi saat akhir musim panas atau awal gugur karena tanah lembab dan bersifat alkalis. 9ngka kejadian penyakit Leptospira sebenarnya sulit diketahui. Penemuan kasus leptospirosis pada umumnya adalah underdiagnosed, unrreported dan underreported sejak beberapa laporan menunjukkan gejala asimtomatis dan gejala ringan, self limited , salah diagnosis dan nonfatal. Penderita berusia di atas *+ tahun, risiko kematian lebih besar, bisa mencapai *% persen. Pada penderita yang sudah mengalami kerusakan hati yang ditandai selaput mata berwarna kuning, risiko kematiannya lebih tinggi lagi Penularan !,,6#
5anusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan tanah, air, atau lumpur yang telah terkontaminasi oleh urine binatang yang telah terinfeksi leptospira. 7nfeksi tersebut terjadi jika terdapat luka4erosi pada kulit ataupun selaput lendir. 9ir tergenang atau mengalir lambat yang terkontaminasi urine binatang infeksius memainkan peranan dalam penularan penyakit ini, bahkan air yang deras pun dapat berperan. (adang'kadang penyakit ini terjadi akibat gigitan binatang yang sebelumnya terinfeksi leptospira, atau kontak dengan kultur leptospira di laboratorium. :kspos yang lama pada genangan air yang terkontaminasi terhadap kulit yang utuh juga dapat menularkan leptospira. ;rang' orang yang mempunyai resiko tinggi mendapat penyakit ini adalah pekerja'pekerja di sawah, pertanian, perkebunan, peternakan, pekerja tambang, pekerja di rumah potong hewan, atau orang'orang yang mengadakan perkemahan di hutan, dokter hewan.
Leptospirosis
Page 6
Patogenesis !#
Leptospira masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir, memasuki aliran darah dan berkembang, lalu menyebar secara luas ke jaringan tubuh. (emudian terjadi respon imunologi baik secara selular maupun humoral sehingga infeksi ini dapat ditekan dan terbentuk antibodi spesifik. Walaupun demikian beberapa organisme ini masih bertahan pada daerah yang terisolasi secara imunologi seperti di dalam ginjal dimana sebagian mikroorganisme akan mencapai convoluted tubules, bertahan di sana dan dilepaskan melalui urin. Leptospira dapat dijumpai dalam air kemih sekitar $ hari sampai beberapa minggu setelah infeksi dan sampai berbulan'bulan bahkan bertahun'tahun kemudian. Leptospira dapat dihilangkan dengan fagositosis dan mekanisme humoral. (uman ini dengan cepat lenyap dari darah setelah terbentuknya aglutinin. -etelah fase leptospiremia "'< hari, mikroorganisme hanya dapat ditemukan dalam jaringan ginjal dan okuler. Leptospiruria berlangsung !'" minggu. iga mekanisme yang terlibat pada patogenese leptospirosis2 invasi bakteri langsung, faktor inflamasi non spesifik, dan reaksi imunologi. Patologi
!,%#
Leptospirosis
Page "
/alam perjalanan pada fase leptospiremia, leptospira melepaskan toksin yang bertanggung jawab atas terjadinya keadaan patologi pada beberapa organ. Lesi yang muncul terjadi karena kerusakan pada lapisan endotel kapiler. Pada leptospirosis terdapat perbedaan anatara derajat gangguan fungsi organ dengan kerusakan secara histologik. Pada leptospirosis lesi histologis yang ringan ditemukan pada ginjal dan hati pasien dengan kelainan fungsional yang nyata dari organ tersebut. Perbedaan ini menunjukkan bahwa kerusakan bukan pada struktur organ. Lesi inflamasi menunjukkan edema dan infiltrasi sel monosit, limfosit, dan sel plasma. Pada kasus yang erat terjadi kerusakan kapiler dengan pedarahan yang luas dan disfungsi hepatoseluler dengan retensi bile. -elain di ginjal, leptospira juga dapat bertahan pada otak dan mata. Leptospira dapat masuk ke dalam cairan serebrospinalis pada fase leptospiremia. =al ini akan menyebabkan meningitis yang merupakan gangguan neurologi terbanyak yang terjadi akibat komplikasi leptospirosis. ;rgan'organ yang sering dikenai leptospira adalah ginjal, hati, otot dan pembuluh darah. (elainan spesifik pada organ > !. ?injal 7nterstitial nefritis dengan infiltrasi sel mononuclear merupakan bentuk lesi pada leptospirosis yang dapat terjadi tanpa gangguan fungsi ginjal. ?agal ginjal terjadi akibat tubular nekrosis akut. 9danya peranan nefrotoksin, reaksi imunologis, iskemia ginjal, hemolisis dan invasi langsung mikroorganisme juga berperan menimbulkan kerusakan ginjal. . =ati =ati menunjukkan nekrosis sentilobuler fokal dengan infiltrasi sel limfosit fokal dan proliferasi sel kupfer dengan kolestasis. Pada kasus'kasus yang diotopsi, sebagian ditemukan leptospira dalam hepar. &iasanya organisme ini terdapat diantara sel'sel parenkim. 6. @antung :pikardium, endokardium dan miokardium dapat terlibat. (elainan miokardium dapat fokal atau difus berupa interstitial edema dengan infiltrasi sel mononuclear dan plasma. Aekrosis berhubungan dengan infiltrasi neutrofil. /apat terjadi perdarahan fokal pada miokardium dan endokarditis. ". ;tot rangka
Leptospirosis
Page *
Pada otot rangka, terjadi perubahan'perubahan berupa local nekrotis, vakuolisasi dan kehilangan striata. Ayeri otot yang terjadi pada leptospira disebabkan invasi langsung leptospira. /apat juga ditemukan antigen leptospira pada otot. *. 5ata Leptospira dapat masuk ruang anterior dari mata selama fase leptospiremia dan bertahan beberapa bulan walaupun antibody yang terbentuk cukup tinggi. =al ini akan menyebabkan uveitis. %. Pembuluh darah erjadi perubahan pada pembuluh darah akibat terjadinya vaskulitis yang akan menimbulkan perdarahan. -ering ditemukan
perdarahan4pteki pada mukosa,
permukaan serosa dan alat'alat viscera dan perdarahan bawah kulit <. -usunan saraf pusat Leptospira mudah masuk kedalam cairan cerebrospinal )--# dan dikaitkan dengan terjadinya meningitis. 5eningitis terjadi sewaktu terbentuknya respon antibody, tidak pada saat memasuki )--. /iduga bahwa terjadinya meningitis diperantarai oleh mekanisme imunologis. erjadi penebalan meninges dengan sedikit peningkatan sel mononuclear arakhnoid. 5eningitis yang terjadi adalah meningitis aseptic, biasanya paling sering disebabkan oleh L. canicola. Weil /isease!,# Weil Disease adalah leptospirosis berat yang ditandai dengan ikterus, biasanya disertai perdarahan, anemia, azotemia, gangguan kesadaran, demam tipe kontinua, dan berkurangnya kemampuan darah untuk membeku sehingga terjadi perdarahan dalam jaringan. ?ejala awal dari sindroma Weil lebih ringan dari leptospirosis. Pemeriksaan darah menunjukkan adanya anemia. Pada kari ke'6 sampai hari ke'%, muncul tanda'tanda kerusakan ginjal dan hati. Penderita akan merasakan sakit saat berkemih atau air kemihnya berdarah. (erusakan hati biasanya ringan dan akan sembuh total. Penyakit weil ini biasanya terdapat pada !'%B kasus dengan leptospirosis. Penyebab weil disease adalah serotipe icterohaemorragica, pernah juga dilaporkan oleh seotipe copenhageni dan bataviae. ?ambaran klinis berupa gangguan renal, hepatik atau disfungsi vaskular.
Leptospirosis
Page %
Gambaran Klinis
!,*,%#
5asa inkubasi '% hari, biasanya <'!6 hari dan rata'rata !+ hari. Leptospirosos mempunyai fase penyakit khas yaitu fase leptospiremia dan fase imun. 5anifestasi klinis yang sering terjadi ialah demam, menggigil, sakit kepala, meningismus, anoreksia, mialgia, conjungtival suffusion, mual, muntah, nyeri abdomen, ikterus, hepatomegali, ruam kulit, fotofobia. -edangkan manifestasi klinis yang jarang terjadi ialah pneumonitis, hemoptoe, delirim, perdarahan, diare, edema, splenomegali, artralgia, gagal ginjal, neuritis, pankreatitis, parotitis, epididimitis, hematemesis, asites, miokarditis.
1ase Leptospiremia 1ase ini ditandai dengan adanya leptospira di dalam darah dan cairan serebrospinal, berlangsung secara tiba'tiba dengan gejala awal sakit kepala biasanya di frontal, rasa sakit pada otot yang hebat terutama pada paha, betis dan pinggang diserai nyeri tekan. 5ialgia dapat diikuti dengan hiperestesi kulit, demam tinggi yang disertai menggigil, juga didapati mual dengan atau tanpa muntah disertai mencret, bahkan pada sekitar *B kasus disertai penurunan kesadaran. Pada pemeriksaan keadaan sakit berat, bradikardi relatif, dan ikterus *+B#. Pada hari ke 6'" dapat dijumpai adanya
Leptospirosis
Page <
konjungtiva suffusion dan fotofobia. Pada kulit dapat dijumpai rash yang berbentuk makular, makulopapular, atau urtikaria. (adang'kadang dijumpai splenomegali, hepatomegali, serta limfadenopati. 1ase ini berlangsung "'< hari. @ika cepat ditangani pasien akan membaik, suhu akan kembali normal, penyembuhan organ'organ yang terlibat dan fungsinya kembali normal 6'% minggu setelah onset. Pada keadaan sakit yang lebih berat demam turun setelah < hari diikuti oleh bebas demam selama !'6 hari, setelah itu terjadi demam kembali. (eadaan ini disebut fase kedua atau fase imun.
1ase 7mun 1ase ini ditandai dengan peningkatan titer antibodi, dapat timbul demam yang mencapai suhu "+C) disertai menggigil dan kelemahan umum. erdapat rasa sakit yang menyeluruh pada leher, perut, dan otot'otot kaki terutama otot betis. erdapat perdarahan berupa epistaksis, gejala kerusakan pada ginjal dan hati, uremia dan ikterik. Perdarahan paling jelas terlihat pada fase ikterik, purpura, ptekie, epistaksis, perdarahan gusi merupakan manifestasi perdarahan paling sering. )onjungtiva injection dan conjungtival suffusion dengan ikterus merupakan tanda patognomonis untuk leptospirosis. erjadinya meningitis merupakan tanda pada fase ini, walaupun hanya *+B gejala dan tanda meningitis, tetapi pleiositosos pada )-- dijumpai pada *+'8+B pasien. anda'tanda meningeal dapat menetap dalam beberapa minggu, tetapi biasanya menghilang setelah !' hari. Pada fase ini leptospira dijumpai didalam urin.
P:5:D7(-99A L9&;D9;D705 /9A D9/7;L;?7s'!# /itemukannya sedimen urin leukosit, eritrosit, dan hyalin atau granular# dan proteinuria ringan pada leptospirosis anikterik menjadi gagal ginjal dan azotemia pada kasus yang berat. @umlah sedimen eritrosit biasanya meningkat. Pada leptospirosis anikterik, jumlah leukosit antara 6+++'%+++4EL, dengan pergeseran ke kiri2 pada Weil’s sindrome, sering ditandai oleh leukositosis. rombositopenia yang ringan terjadi pada *+B pasien dan dihubungkan dengan gagal ginjal. Pada perbandingannya dengan hepatitis virus akut, leptospirosis memiliki bilirubin dan alkali phospatase serum yang
Leptospirosis
Page $
meningkat sama dengan peningkatan ringan dari aminotransferase serum sampai ++4ul#. Pada Weil’s sindrome, protrombin time dapat memanjang tetapi dapat dikoreksi dengan vitamin (. (reatin phospokinase yang meningkat pada *+ B pasien dengan leptospirosis selama minggu pertama perjalanan penyakit, dapat membantu membedakannya dengan infeksi hepatitis virus. &ila
terjadi
reaksi
meningeal,
awalnya
terjadi
predominasi
leukosit
polimorfonuklear dan diikuti oleh peningkatan sel mononuklear. (onsentrasi protein pada L)- dapat meningkat dan glukosa pada L)- normal. Pada leptopirosis berat, lebih sering ditemukan abnormalitas gambaran radiologis paru daripada berdasarkan pemeriksaan fisik berupa gambarab hemoragik alveolar yang menyebar. 9bnormalitas ini terjadi 6'8 hari setelah onset. 9bnormalitas radiografi ini paling sering terlihat pada lobus bawah paru.
Diagnosis
Pada umumnya diagnosis awal leptospirosis sulit karena pasien biasanya datang meningitis, hepatitis, nefritis, pneumonia, influenza, sindroma syok toksik, demam yang tidak diketahui asalnya dan diatesis hemoragik, bahkan beberapa kasus datang dengan pankreatitis. Pada anamnesis penting diketahui tentang riwayat pekerjaan pasien, apakah termasuk kelompok risiko tinggi. ?ejala atau keluhan didapati demam yang muncul mendadak, sakit kepala terutama di bagian frontal, nyeri otot, mata merah4fotofobia, mual atau muntah. Pada pemeriksaan fisik dijumpai demam, bradikardia, nyeri tekan otot, hepatomegali, dan lain'lain. Pada pemeriksaan laboratorium darah rutin bisa dijumpai leukositosis, normal, atau sedikit menurun disertai gambaran neutrofilia dan laju endap darah yang meninggi. Pada urin dijumpai proteinuria, leukosituria, dan cast . &ila organ hati terlibat, bilirubin direk meningkat tanpa peningkatan transaminase. &0A, ureum dan kreatinin juga bisa meninggi bila terjadi komplikasi pada ginjal. rombositopenia terdapat pada *+B kasus. /iagnosa pasti dengan isolasi leptospira dari cairan tubuh dan serologi. (ultur /engan mengambil specimen dari darah atau )-- selama !+ hari pertama perjalanan penyakit. /ianjurkan untuk melakukan kultur ganda dan mengambil specimen
Leptospirosis
Page 8
pada fase leptospiremia serta belum diberi antibiotic. (ultur urine diambil setelah '" minggu onset penyakit. (adng'kadang kultur urin masih positif selama beberapa bulan atau tahun setelah sakit. 0ntuk isolasi leptospira dari cairan atau jaringan tubuh, digunakan medium :llinghausen'5c)ullough'@ohnson'=arris2 atau medium 1letcher dan medium (orthof. -pesimen dapat dikirim ke laboratorium untuk dikultur , karena leptospirosis dapat hidup dalam heparin, :/9 atau sitrat sampai !! hari. Pada specimen yang terkontaminasi, inokulasi hewan dapat digunakan.
-erologi @enis uji serologi dapat dilihat pada table 6 pemeriksaan untuk mendeteksi adanya leptospira dengan cepat adalah dengan pemeriksaan Polymerase )hain Deaktion P)D#, silver stain, atau fluroscent antibody stain, dan mikroskop lapangan gelap.
able 6. @enis uji serologi pada Leptospirosis 5icroscopic 9gglutination est 59#
5acroscopic -lide 9gglutinationest 5-9#
0ji carik celup >
:nzyme linked immunosorbant assay
' Lepto /ipstick
:L7-9#
' Leptoek Lateral 1low
5icrocapsule agglutination test
9glutinasi lateks kering
Patoc'slide agglutination test P-9#
Leptoek /ry'/ot#
-ensitized erythrocyte lysis test -:L#
7ndirect 1luorescent antibody test 719#
)ounter immune electrophoresis )7:#
7ndirect haemagglutination test 7=9# 0ji aglutinasi lateks )omplement fi3ation test )1#
/79?A;-7- &9A/7A?s'!#
Leptospirosis
Page !+
Leptospirosis harus dibedakan dengan demam yang lain dihubungkan dengan sakit kepala dan nyeri otot,seperti dengue, malaria, demam enterik, hepatitis virus, dan penyakit rickettsia. F /engue 1ever
F =antavirus )ardiopulmonary -yndrome
F =epatitis
F 5alaria
F 5eningitis
F 5ononucleosis, influenza
F :nteric fever
F Dickettsial disease
F :ncephalitis
F Primary =7G infection
Pengobatan
Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi, perdarahan dan gagal ginjal sangat penting pada leptospirosis. ?angguan fungsi ginjal umumnya dengan spontan akan membaik dengan membaiknya kondisi pasien. Aamun pada beberapa pasien membutuhkan tindakan hemodialisa temporer.!# Pemberian antibiotic harus dimulai secepat mungkin, biasanya pemberian dalam " hari setelah onset cukup efektif. &erbagai jenis a ntibiotik pilihan, seperti > !#
Pengobatan dan kemoprofilaksis leptospirosis 7ndikasi Degimen /osis Leptospirosis ringan /oksisiklin H !++ mg 9mpisilin " H *++'<*+ mg 9moksisilin " H *++ mg Leptospirosis sedang4berat Penisilin ? !,* juta unit4 % jam 7G# 9mpisilin ! gram4 % jam 7G# 9moksisilin ! gram4 % jam 7G# (emoprofilaksis /oksisiklin ++ mg4minggu
0ntuk kasus leptospirosis berat, pemberian intra vena penicillin ?, amo3iciliin, ampisilin atau eritromisin dapat diberikan. -edangkan untuk kasus'kasus ringan dapat diberikan antibiotika oral tetrasiklin, doksisiklin, ampisilin atau amoksisilin maupun sefalosporin. -ampai saat ini penisilin masih merupakan antibiotika pilihan utama, namun perlu diingat bahwa antibiotika bermanfaat jika leptospira masih di dalam darah fase leptospiraemia#.
Leptospirosis
Page !!
Pada pemberian penisilin, dapat muncul reaksi @arisch' =er3herimer " sampai % jam setelah pemberian intra vena, yang menunjukkan adanya aktivitas anti'leptospira. indakan suportif diberikan sesuai dengan keparahan penyakit dan komplikasi yang timbul. (eseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa diatur sebagaimana pada penanggulangan gagal ginjal secara umum. (alu terjadi azotemia4uremia berat sebaiknya dilakukan dialysis. !#
PD;?A;-7-s'!# Prognosis penderita dengan infeksi ringan sangat baik tetapi kasus yang lebih berat seringkali lebih buruk. @ika tidak ada ikterus, penyakit jarang fatal, karena pada kasus dengan ikterus angka kematian mencapai *B pada umur di bawah 6+ tahun, dan pada usia lanjut mencapai 6+'"+B. -edangkan leptospirosis selama kehamilan dapat meningkatkan mortalitas fetus.
Komplikasi
(omplikasi meliputi meningitis, fatigue berlebihan, gangguan pendengaran, distress respirasi, azotemia, dan renal interstitial tubular necrosis yang akhirnya menyebabkan gagal ginjal dan kadang juga gagal hati. &entuk berat dari penyakit ini disebut Weil’s disease. 5asalah kardiovascular juga dapat terjadi.# o
Pada hati > kekuningan yang terjadi pada hari ke " dan ke %.
o
Pada ginjal > gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian.
o
Pada jantung > berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal jantung yang dapat mengikabatkan kematian mendadak.
o
Pada paru'paru > batuk darah, nyeri dada, sesak nafas.
o
Perdarahan karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran pernafasan, saluran pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata konjungtiva#.
o
Pada kehamilan > keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati.
Pencegahan
Pencegahan leptospirosis khususnya didaerah tropis sangat sulit. &anyaknya hospes perantara dan jenis serotype sulit untuk dihapuskan. &agi mereka yang mempunyai risiko
Leptospirosis
Page !
tinggi untuk tertular leptospirosis harus diberikan perlindungan berupa pakaian khusus yang dapat melindunginya dari kontak dengan bahan'bahan yang telah terkontaminasi dengan kemih binatang reservoir. Pemberian doksisiklin ++ mg perminggu dikatakan bermanfaat untuk mengurangi serangan leptospirosis bagi mereka yang memiliki risiko tinggi dan terpapar dalam waktu singkat. Penelitian terhadap tentara 9merika di hutan Punama selama 6 minggu, ternyata dapat mengurangi serangan leptospirosis dari "'B menjadi +,B san efikasi pencegahan 8*B.!# Gaksinasi terhadap hewan'hewan tersangka reservoir sudah lama direkomendasikan, tetapi vaksinasi terhadap manusia belum berhasil dilakukan, masih memerlukan penelitian lebih lanjut. !# -ementara itu, cara'cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat agar terhindar dari penyakit ini, diantaranya>
•
5enyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus. 5encuci tangan, dengan sabun sebelum makan. 5encuci tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di
•
sawah4 kebun4 sampah4 tanah4 selokan dan tempat tempat yang tercemar lainnya. 5elindungi pekerja yang beresiko tinggi terhadap Leptospirosis petugas kebersihan,
• •
petani, petugas pemotong hewan dan lain lain # dengan menggunakan sepatu bot dan • • • • • • •
sarung tangan. 5enjaga kebersihan lingkungan. 5enyediakan dan menutup rapat tempat sampah. 5embersihkan tempat tempat air dan kolam kolam renang. 5enghindari adanya tikus didalam rumah atau gedung. 5enghindari pencemaran oleh tikus. 5elakukan desinfeksi terhadap tempat tempat tertentu yang tercemar oleh tikus. 5eningkatkan penangkapan tikus. /919D P0-9(9
!. Iein, 0mar. Leptospirosis. /alam buku ajar ilmu penyakit dalam. @ilid 777 edisi 7G. @akarta > pusat penerbitan /epartemen ilmu penyakit dalam 1(07. ++%. =al !$6'*. . 9nonim. Leptospirosis, diunduh dari http>44en.wikipedia.org4wiki4Leptospirosis 6. 9nonim. Leptopsirosis,diunduh dari http>44id.wikipedia.org4w4inde3.phpJ titleKLeptospirosisactionKeditsectionK*
Leptospirosis
Page !6
". 9nonim. Leptopsirosis,diunduh dari http>44medicastore.com4penyakit4!8+4Leptospirosis.html *. )unha, @ohn P. Leptospirosis. http://www.medicinenet.com/leptospirosis/page2.htm %. /ugdale, /avid ). Leptospirosis. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001376.htm
Leptospirosis
Page !"