ALBUM PETROGRAFI BATUAN BEKU, BATUAN SEDIMEN DAN BATUAN METAMORF
Disusun Oleh : AGUNG PERMADI (410015030) JURUSAN TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS) YOGYAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada praktikan, sehingga dapat menyusun Album Petrografi ini tepat pada waktunya. Album ini disusun untuk menunjang pelaksanaan praktikum Petrografi di Jurusan Geologi Sekolah Tinggi Teknologi NasionalYogyakarta.
Praktian menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan album ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari para pembaca, untuk menyempurnakan menyempurnakan album ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan selamat mempelajari.
Yogyakarta, 28 September 2016
Agung Permadi
1
KATA PENGANTAR
Syukur kami ucapkan kepada Tuhan YME atas rahmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada praktikan, sehingga dapat menyusun Album Petrografi ini tepat pada waktunya. Album ini disusun untuk menunjang pelaksanaan praktikum Petrografi di Jurusan Geologi Sekolah Tinggi Teknologi NasionalYogyakarta.
Praktian menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan album ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari para pembaca, untuk menyempurnakan menyempurnakan album ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan selamat mempelajari.
Yogyakarta, 28 September 2016
Agung Permadi
1
PETROGRAFI BATUAN BEKU 1.
GRANITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Granodiorit Adamelit Granit
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna kemerahan. tektur holokristalin phaneric, tektur khusus Interlocking. Interlocking. Terdiri dari mineral Kuarsa dan Ortoklas yang banyak dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti Plagioklas, hornblende, muscovite dan biotite. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
Biotit
: Coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
Orthoklase
: colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, tidak ada sudut pemadaman.
Hornblende :
Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
Muscovite
Coklat kehijauan, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah putus-putus, relief rendah, penggelapan sejajar.
Kuarsa
: Colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, sudut pemadaman bergelombang.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma Asam.
1
2.
GRANODIORIT
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Granodiorit Adamelit Granit
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu abu terang. tektur holokristalin phaneric, tektur khusus Interlocking. Terdiri dari mineral Kuarsa dan Plagioklas yang banyak dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti orthoklas, hornblende, muscovite dan biotite. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
Biotit
: Coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
Orthoklase
: colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, tidak ada sudut pemadaman.
Hornblende :
Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
Muscovite
Coklat kehijauan, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah putus-putus, relief rendah, penggelapan sejajar.
Kuarsa
: Colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, sudut pemadaman bergelombang.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma Asam.
1
3.
DACITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Vulkanik Klan Granodiorit Adamelit Granit
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu abu terang. tektur afanitik – porfiritik tekstur khusus vitrofirik. Terdiri dari mineral Kuarsa dan Plagioklas yang banyak dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti orthoklas, hornblende, dan biotite. Cirikhasnya plagioklas menjadi fenokris dan yang lain menjadi masa dasar. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
Biotit
: Coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
Orthoklase
: colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, tidak ada sudut pemadaman.
Hornblende :
Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
Muscovite
Coklat kehijauan, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah putus-putus, relief rendah, penggelapan sejajar.
Kuarsa
: Colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, sudut pemadaman bergelombang.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang afanitik, batuan tersebut terbentuk dari proses pendinginan magma yang cepat di permukaan bumi, sehingga terbentuk kristalkristal yang ukurannya relative kecil dan hipokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma Asam.
1
4.
RHYOLITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku vulkanik Klan Granodiorit Adamelit Granit
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS:
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna kemerahan. tektur tektur afanitik
– porfiritik tekstur khusus vitrofirik . Terdiri dari mineral Kuarsa dan Ortoklas yang banyak dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti Plagioklas, hornblende, muscovite dan biotite. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
Biotit
: Coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
Orthoklase
: colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, tidak ada sudut pemadaman.
Hornblende :
Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
Muscovite
Coklat kehijauan, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah putus-putus, relief rendah, penggelapan sejajar.
Kuarsa
: Colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, sudut pemadaman bergelombang.
Gelas
: Warna abu-abu, isotropis, dengan keping gips berwarna violet.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang afanitik, batuan tersebut terbentuk dari proses pendinginan magma yang cepat di permukaan bumi, sehingga terbentuk kristalkristal yang ukurannya relative kecil dan hipokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma asam.
1
5.
PERIDOTITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic – Lamprofir
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna kuning kecoklatan, kuning kehijauan, hijau kekuningan, dengan tekstur holokristalin, phaneric, tekstur khusus Interlocking, didominasi oleh kehadiran mineral Olivine dan Pyroxene.tetapi olivine tetap lebih dominan. Jumlah kehadiran keduanyalah yang menentukan penamaan lebih detailnya. Sisanya pengotor seperti mineral opak. PEMERAIAN MINERALOGI
Olivine
: Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel
Pyroxene : Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clino pyroxe tergantung sudut pemadamannya. Mineral Opak
: Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk anhedral, relief tinggi.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Karena komposisinya dominan olivine dan pyroxene, serta warna yang kehijauan, dapat dipastikan magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat Ultrabasa.
1
6. DUNITE Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic – Lamprofir
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS:
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna ungu, ungu kehijauan, hijau kekuningan, dengan tekstur holokristalin , phaneric, tekstur khusus Interlocking, didominasi oleh kehadiran mineral Olivine yang sangat banyak yaitu lebih dari 90% sisanya pengotor seperti mineral opak. PEMERIAN MINERALOGI
Olivine
: Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel
Mineral Opak
: Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk anhedral,
relief
tinggi.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan t ersebut terbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Karena komposisinya dominan olivine, serta warna yang kehijauan, dapat dipastikan magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat Ultrabasa.
1
7. WEHRLITE Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic – Lamprofir
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS:
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna ungu, ungu kehijauan, hijau kekuningan, dengan tekstur holokristalin , phaneric, tekstur khusus Interlocking, didominasi oleh kehadiran mineral Olivine dan Pyroxene jenis Clinopyroxene seperti Augit. tetapi olivine tetap lebih dominan. PEMERIAN MINERALOGI
Olivine
: Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel
Clino
: Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral -
Pyroxene
subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, sudut pemadaman miring.
Mineral Opak
: Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk anhedral,
relief
tinggi.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut te rbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Karena komposisinya dominan olivine dan pyroxene, serta warna yang kehijauan, dapat dipastikan magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat Ultrabasa
1
8.
HAZBURGITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic – Lamprofir
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS:
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna ungu, ungu kehijauan, hijau kekuningan, dengan tekstur holokristalin , phaneric, tekstur khusus Interlocking, didominasi oleh kehadiran mineral Olivine dan Pyroxene jenis Orthopyroxene seperti Enstatite dan Hypersten, tetapi olivine tetap lebih dominan. PEMERIAN MINERALOGI
Olivine
: Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.
Orthopyroxene : Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, sudut pemadaman Paralel. Mineral Opak
: Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk
anhedral,
relief tinggi.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut te rbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Karena komposisinya dominan olivine dan pyroxene, serta warna yang kehijauan, dapat dipastikan magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat Ultrabasa.
1
9.
LHERZOLITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic – Lamprofir
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna ungu, ungu kehijauan, hijau kekuningan, dengan tekstur holokristalin , phaneric, tekstur khusus Interlocking, didominasi oleh kehadiran mineral Olivine dan Pyroxene jenis Orthopyroxene seperti Enstatite dan Hypersten, dan juga Pyroxene jenis Clinopyoxene tetapi olivine tetap lebih dominan. PEMERIAN MINERALOGI
Olivine
: Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel.
Orthopyroxene : Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, sudut pemadaman Paralel. Clinopyroxene
:
Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, sudut pemadaman miring.
Mineral Opak
: Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk
anhedral,
relief tinggi. PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut terbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Karena komposisinya dominan olivine dan pyroxene, serta warna yang kehijauan, dapat dipastikan magma yang membentuknya adalah magma yang bersifat Ultrabasa.
1
10. PICRITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic – Lamprofir
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna ungu kebiruan gelap dengan tekstur Hipokristalin,afanitik - porfiritik , tekstur khusus porfiritik, terdiri dari Olivine yang mengisinya hamper 2/3 bagian sebagai fenokris, sisanya adalah pyroxene dan plagioclase basa. PEMERIAN MINERALOGI
Olivine
:
Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel
Pyroxene
:
Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clino pyroxe tergantung sudut pemadamannya.
Plagioklas :
Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring, jenis anortid An90.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang Afanitik – Porfiritik dan hipokristalin, batuan terbentuk dari 2 fase, fase pertama terjadi pendinginan yang lambat sehingga terbentik fenokris, fase kedua magama terinjeksi keluar besama kristal fenokris dan proses pendinginan magma yang cepat sehingga tidak dapat membentuk kristal sempurna, hasilnya terdapat feokris dan masa dasar. Karena komposisi mineralnya adalah minelal olivine-pyroxen-Ca plagioclase, magmanya adalah magma ultrabasa.
1
11. LIMBURGITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Ultramafic – Lamprofir
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS :
Dalam
sayatan
tipis
menunjukkan
warna
hitam
dengan
tekstur
Hipokristalin,afanitik - porfiritik , tekstur khusus subofitik, terdiri dari fenokris klinopiroksin dan olivine, sedangkan biotit dan hornblende hadir sebagai massa dasar. PEMERIAN MINERALOGI
Olivine
: Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel
Clinopyroxene :
Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, sudut pemadaman miring.
Hornblende
: Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
Biotite
:
Coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 ar ah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang Afanitik – Porfiritik dan hipokristalin, batuan terbentuk dari 2 fase, fase pertama terjadi pendinginan yang lambat sehingga terbentik fenokris, fase kedua magama terinjeksi keluar besama kristal fenokris dan proses pendinginan magma yang cepat sehingga tidak dapat membentuk kristal sempurna, hasilnya terdapat feokris dan masa dasar. Karena komposisi mineralnya adalah minelal olivine-pyroxen, magmanya adalah magma ultrabasa.
1
12. GABBRO
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Gabbro
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS:
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kehitaman tektur holokristalin phaneric, tektur khusus interlocking. Terdiri dari mineral olivine, pyroxene, plagioclase, hornblende. PEMERIAN MINERALOGI
Olivine
: Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel
Pyroxene
: Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clino pyroxe tergantung sudut pemadamannya.
Hornblende
: Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring, jenis anortid An90.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut te rbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma basa.
1
13. ANORTHOSITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Gabbro
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS:
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kehitaman tektur holokristalin phaneric, tektur khusus interlocking. Terdiri dari mineral Plagioclase (labradorite) yang sangat dominan lebih dari 90%. Sisanya bisa pyroxene, honblende dan mineral opak. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring. Jenis labradorite
Hornblende :
Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
Pyroxene
:
Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clinopyroxe tergantung sudut pemadamannya.
Mineral Opak
: Warna hitam pekat, bersifat kedap cahaya, bentuk
anhedral,
relief tinggi.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut te rbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma basa.
1
14. DIABAS
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Gabbro
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kehitaman tektur holokristalin phaneric, tektur khusus diabasik. Terdiri dari mineral plagioklas yang prismatik, olivine, serta mineral gelap pyroxene yang mengeilinginya. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring.
Olivine
: Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel
Pyroxene
: Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clinopyroxe tergantung sudut pemadamannya.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut te rbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma basa.
1
15. BASALT
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Vulkanik Klan Gabbro
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS:
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kehitaman tektur hipokristalin afanitik - porfiritik , tektur khusus Trakhitic. Terdiri dari mineral olivine, pyroxene, plagioclase, hornblende. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring. Jenis labradorite
Olivine
: Warna hijau kekuningan, hijau pucat, ungu, bentuk anhedral, relief tinggi, tidak memiliki belahan, terdapat banyak pecahan tidak teratur, stuktur mesh, sudut pemadaman parallel
Pyroxene
: Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clinopyroxe tergantung sudut pemadamannya.
Hornblende :
Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang afanitik, batuan tersebut terbentuk dari proses pendinginan magma yang cepat di permukaan bumi, sehingga terbentuk kristalkristal yang ukurannya relative kecil dan hipokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma basa.
1
16. DIORITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Diorit Monzonit Syenit
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kecoklatan tektur holokristalin phaneric, tektur khusus Interlocking. Terdiri dari mineral Plagioklas dan hornblende dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti biotit, ortoklas dan kuarsa. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
Biotit
: Coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
Orthoklase
: colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, tidak ada sudut pemadaman.
Hornblende :
Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
Kuarsa
: Colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, sudut pemadaman bergelombang.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut te rbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma intermediate.
1
17. MONZONITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Diorit Monzonit Syenit
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu cerah tektur holokristalin phaneric, tektur khusus Interlocking equigranular. Terdiri dari mineral kuarsa, Ortoklas, plagioklas, biotit, hornblende dan piroksin. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
Biotit
: Coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
Pyroxene
:
Berwarna kuning kecoklatan, putih keruh, bentuk anhedral subhedral, belahan 2 arah saling tegak lurus, terbagi jadi ortho dan clinopyroxe tergantung sudut pemadamannya.
Orthoklase
: colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, tidak ada sudut pemadaman.
Hornblende :
Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
Kuarsa
: Colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, sudut pemadaman bergelombang.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut te rbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma intermediate.
1
18. SYENITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Plutonik Klan Diorit Monzonit Syenit
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu cerah kemerahan tektur holokristalin phaneric, tektur khusus Interlocking equigranular. Terdiri dari mineral mineral Alkali feldspar dalam hal ini ortoklas yang sangat banyak. Sisanya kuarsa dan plagioklas kurang dari 10%. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
Orthoklase
: colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, tidak ada sudut pemadaman.
Kuarsa
: Colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, sudut pemadaman bergelombang.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang phaneric dan interlocking, batuan tersebut te rbentuk dari proses pendinginan magma yang lama dalam kedalaman yang relative dalam sehingga terbentuk Kristal-kristal yang ukurannya relative besar dan holokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma intermediate.
1
19. ANDESITE
Jenis Batuan
:
Sayatan Tipis
:
Batuan Beku Vulkanik Klan Diorit Monzonit Syenit
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Dalam sayatan tipis menunjukkan warna abu-abu kecoklatan tektur Hipokristalin dan tekstur khusus vitrofirik. Terdiri dari mineral Plagioklas dan hornblende dengan mineral lain yang lebih sedikit seperti biotit, ortoklas dan kuarsa. PEMERIAN MINERALOGI
Plagioklas
: Tidak berwarna, berbentuk euhedral, punya kembaran, sudut penggelapan miring jenis oligoklas dan andesine.
Biotit
: Coklat kehitaman, bentuk euhedral-subhedral, belahan 1 arah tegas, relief tinggi, penggelapan sejajar.
Orthoklase
: colourless, relief rendah, bentuk anhedral, tidak ada belahan, tidak ada sudut pemadaman.
Hornblende :
Hijau pucat, subheral, belahan 2 arah membentuk sudut miring, penggelapan sejajar, relief sedang.
Masa dasar Gelas
: Warna abu-abu, isotropis, dengan keeping gips berwarna violet.
PETROGENESIS
Dari teksturnya yang afanitik, batuan tersebut terbentuk dari proses pendinginan magma yang cepat di permukaan bumi, sehingga terbentuk kristalkristal yang ukurannya relative kecil dan hipokristalin. Dari komposisinya, dapat disimpulkan bahwa magma yang membentukkan adalah magma intermediate.
1
PETROGRAFI BATUAN SEDIMEN 20.
Calcareous Claystone (Klasifikasi Pettijohn, 1975, dimodifikasi)
PEMERIAN MIKROSKOPIS
Sayatan tipis batulempung, warna abu-abu kecoklatan, tekstur klastik dengan komposisi didominasi mineral berukuran lempung-lanau (< 0,00006-0,031 mm) dengan butiran fosil, feldspar, mineral opak dan kwarsa, dengan ukuran butir 0,050,3mm, bentuk butir menyudut tanggung-membulat tanggung, butiran mengambang dalam matrik lempung dan lumpur karbonat. KOMPOSISI MINERAL
1
a.
Fosil (10%)
: Berupa foraminifera plankton dan bentos, ukuran 0,08-0,3mm, kondisi cangkang utuh, hadir tidak merata dalam sayatan.
b.
Feldspar (5%)
: Putih abu-abu, relief rendah-sedang, indeks bias Nm>nkb, belahan 1 arah memperlihatkan kembaran, ukuran butir 0,03-0,05mm, bentuk butir menyudut tanggung-membulat tanggung.
c.
Kwarsa (2%)
: Tidak berwarna, relief rendah, belahan tidak ada, berukuran 0,03 – 0,06mm, indeks bias Nm>nkb, bentuk menyudut tanggung.
d.
Mineral opak (3%)
: Hitam, kedap cahaya, relief tinggi, bentuk membulat tanggung - menyudut tanggung, ukuran 0,03-0,08 mm.
e.
Mineral Lempung (65%) : Kecoklatan, relief sangat halus.
f.
Lumpur Karbonat(15%)
: Coklat kekuningan, (ekstrim)
bervariasi, bias
berukuran
rangkap
kuat
21.
Tuffaceous F eldspathic Graywacke (Pettijohn, 1975, dimodifikasi)
PEMERIAN MEGASKOPIS
Warna lapuk kuning kecoklatan sampai coklat kemerahan, warna s egar coklat keabuan, tekstur klastik, ukuran butir sedang sampai kasar, sortasi buruk, kemas terbuka, struktur masif, mengalami pelapukan mengulit bawang. PEMERIAN MIKROSKOPIS
Sayatan batuan sedimen, warna abu-abu kecoklatan-coklat muda, tekstur klastik, komposisi terdiri dari feldspar, kwarsa, dan mineral opak, dengan ukuran butir 0,05-0,3mm, bentuk butir menyudut-membulat tanggung, tertanam dalam masa gelas vulkanik yang sebagian berubah menjadi lempung. KOMPOSISI MINERAL
Feldspar (40%)
: Putih abu-abu, relief rendah-sedang, indeks bias Nm>nkb, memperlihatkan kembaran, belahan 1 arah, ukuran butir 0,05-0,25mm, bentuk butir menyudut tanggung-membulat tanggung.
Kwarsa (7%)
: Tidak bewarna-kuning, belahan tidak ada, relief rendah, indeks bias Nm>nkb, pemadaman bergelombang, ukuran butir 0,05-0,06mm, bentuk butir membulat tanggung-menyudut tanggung.
Mineral opak (10%)
: Hitam, kedap cahaya, relief tinggi, bentuk butir membulat - membulat tanggung - menyudut tanggung, ukuran 0,05-0,1 mm.
Gelas Vulkanik (23%) : Tidak berwarna, nikol silang berwarna gelap, dengan keping gips berwarna ungu, telah lapuk menjadi lempung. Mineral Lempung
: Kuning kecoklatan, bias rangkap lemah.
(20%)
21
22.
Calcareous F eldspathic Graywacke (Pettijohn, 1975, dimodifikasi) Batupasir Tufan
PEMERIAN MIKROSKOPIS
Sayatan batuan sedimen, warna abu-abu kecoklatan-coklat muda, tekstur klastik, komposisi terdiri dari feldspar, kwarsa, fosil, mineral opak, dengan ukuran butir 0,05-0,3mm, bentuk butir menyudut-membulat tanggung dan lumpur karbonat . KOMPOSISI MINERAL
Feldspar (55%)
: Putih abu-abu, relief rendah-sedang, indeks bias Nm>nkb, memperlihatkan kembaran, belahan 1 arah, ukuran butir 0,05-0,25mm, bentuk butir menyudut tanggung-membulat tanggung.
Kwarsa (5%)
: Tidak bewarna-kuning, belahan tidak ada, relief rendah, indeks bias Nm>nkb, pemadaman bergelombang, ukuran butir 0,05-0,06mm, bentuk butir membulat tanggung-menyudut tanggung.
Fosil (5%)
: Tidak berwarna – kecoklatan, bias rangkap ekstrim, relief sedang, bentuk cangkang sebagian besar tidak utuh, berukuran 0,1 – 0,15mm, berupa foraminifera plangton dan bentos.
Glaukonit (7%)
Mineral Opak (8%)
: Kuning kemerahan-coklat kemerahan, euhedral, relief sedang, indeks bias n>nkb, bias rangkap sedang-kuat, ukuran butir 0,05-0,1mm, hadir tidak merata dalam sayatan : Hitam, kedap cahaya, bentuk membulat tanggungmenyudut tanggung, relief tinggi, ukuran 0,05-0,1mm
Lumpur Karbonat (20%)
: Kuning kecoklatan, bias rangkap kuat (ekstrim)
23. GRAINSTONE
Jenis Batuan : Sedimen Sayatan Tipis :
Tipe Struktur : Berlapis Klasifikasi
: Dunham,1962
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Warna mineral kuning kecoklatan, warna interferensi abu- abu kecoklatan, tekstur grain supported, bentuk rounded-subrounded, ukuran mineral ( 0,1 – 0,4) mm, tersusun oleh fosil yang telah mengalami sparitisasi dan kalsit, mineral karbonat, mineral opak .
KOMPOSISI MINERAL
Grain
(Fosil,Kalsit) : Dengan Warna kecoklatan, sebagian telah mengalami
80%
sparitisasi,
bentuk
fosil
rounded-subrounded,
berukuran 1 – 0,2 mm. Mineral Karbonat (15%)
: Mineral Karbonat (7A)15 % Dengan Warna kuning, relief rendah, ukuran butir (0,02 – 0,4) mm, sebagian mengisi fosil.
Mineral opak (5%)
: Dengan Warna hitam, ukuran (0,01 – 0,2) mm, relief tinggi, bentuk anhedral serta kedap cahaya.
24. PACKESTONE
Jenis Batuan : Sedimen Sayatan Tipis :
Tipe Struktur : Berlapis Klasifikasi
: Dunham,1962
KENAMPAKAN MIKROSKOPIS
Warna mineral kuning kecoklatan, warna interferensi abu- abu kecoklatan, tekstur grain supported, bentuk rounded-subrounded, ukuran mineral ( 0,1 – 0,4) mm, tersusun oleh fosil yang telah mengalami sparitisasi dan kalsit, mineral karbonat, mineral opak .
KOMPOSISI MINERAL
Grain
(Fosil,Kalsit) : Dengan Warna kecoklatan, sebagian telah mengalami
75%
sparitisasi,
bentuk
fosil
rounded-subrounded,
berukuran 1 – 0,2 mm. berupa fosil Planktonik. Mud (Mineral Karbonat) 15%
: Dengan Warna kuning, relief rendah, ukuran butir
Mineral opak (10%)
: Dengan Warna hitam, ukuran (0,01 – 0,2) mm, relief
(0,02 – 0,2)mm, sebagian mengisi fosil. tinggi, bentuk anhedral serta kedap cahaya.
25. Marl (Klasifikasi Gilbert, 1954) Jenis Batuan : Sedimen Nama lapangan : Lempung Karbonatan Perbesaran : 40 X
PEMERIAN PETROGRAFIS
Warna abu-abu kecoklatan-coklat muda, tekstur klastik dengan komposisi didominasi mineral berukuran lempung-lanau (<0,01-0,06mm) dengan butiran berupa fosil, feldspar, kuarsa dan mineral opak, dengan ukuran butir 0,05-0,3mm, bentuk butir menyudut tanggung-membulat tanggung, butiran mengambang dalam matrik lempung dan lumpur karbonat serta sedikit gelas vulkanik. KOMPOSISI MINERAL
Fosil (5%)
: Berupa pecahan-pecahan cangkang foram, ukuran 0,08-0,1mm, kondisi cangkang tidak utuh, hadir merata dalam sayatan.
Feldsphar (3%)
: Putih, relief rendah, indeks bias n>nKb, berukuran 0,1-0,35mm, bentuk menyudut tanggung, berupa mineral plagioklas, memperlihatkan kembaran albit, hadir tidak merata dalam sayatan.
Kwarsa (1%)
: Tidak berwarna, relief rendah, berukuran 0,05 – 0,15mm, indeks bias n>nkb, hadir tidak merata dalam sayatan
Mineral Lempung (40%) : Kecoklatan, relief bervariasi, berukuran sangat halus, warna interferensi abu-abu gelap orde I. Lumpur Karbonat (40%) : Coklat kekuningan, bias rangkap kuat (ekstrim).
26. Tuffaceous L ithic Graywacke (Klasifikasi Pettijohn, 1975 ) Jenis Batuan
: Sedimen Piroklastik (Matrik Breksi pumis)
Nama lapangan
: Breksi pumis
PEMERIAN PETROGRAFIS
Berwarna abu-abu, tekstur klastik, semen silika, komposisi terdiri dari lithic (pecahan batuan), feldspar,piroksen dan mineral opak dengan butiran berukuran 0,05 – 7,5mm, bentuk menyudut tanggung, butiran tertanam dalam matrik lempung dan gelas. KOMPOSISI MINERAL
Lithic (60%) : Abu-abu, kecoklatan, berupa pecahan batuan piroklastik (pumis) dengan ukuran butir 0,075 - 0,1 mm, bentuk menyudut tanggung. Feldspar (6%) : Putih, relief rendah, indeks bias n>nKb, berukuran 0,1 – 0,2mm, bentuk menyudut tanggung, berupa plagioklas. Kwarsa (4%) : Tidak berwarna-kuning orde I, relief relief rendah, indeks bias n>nKb, berukuran 0,06 – 0,3mm, pemadaman bergelombang. Piroxen (5%) : Kekuningan, indeks bias n>nKb, relief sedang, pleokroisme lemah, ukuran butir 0,1-0,15mm, bentuk butir menyudut tanggung, sebagian telah terubah menjadi klorit berwarna interferensi kebiruan. Mineral opak5%: Hitam, kedap cahaya, relief sangat tinggi, berukuran 0,06 – 0,2mm, bentuk menyudut tanggung.
27. Lithic Tuff (Klasifikasi Williams, 1954)
Jenis Batuan
: Sedimen Piroklastik
Nama lapangan
: Tuff
PEMERIAN MIKROSKOPIS
Sayatan tipis batuan sedimen piroklastik, berwarna keputihan, tekstur klastik dengan butiran berukuran 0,05 – 2,5mm, bentuk menyudut tanggung, terdiri dari Fragmen batuan, feldspar, piroksen, kwarsa, dan mineral opak, butiran mengambang dalam matrik gelas vulkanik. KOMPOSISI MINERAL
Fragmen Batuan (20%) : Abu-abu, kecoklatan, hadir sebagi fragmen berukuran butir 0,05-2,5 mm, relief tinggi, bentuk menyudut tanggung, diperkirakan berupa batuan beku. Feldspar (5%)
: Putih, relief rendah, indeks bias Nm>nKb, belahan 1 arah, berukuran 0,1 – 0,3mm, bentuk menyudut tanggung.
Piroksen (2%)
: Kekuningan, indeks bias Nm>nKb, relief sedang, pleokroisme lemah, ukuran butir 0,06-0,09mm, bentuk butir menyudut tanggung, warna interferensi kebiruan.
Kwarsa (3%)
: Tidak berwarna-kuning, relief rendah, bentuk butir menyudut tanggung, indeks bias Nm>nKb, berukuran 0,05 – 0,1mm.
Gelas Vulkanik (65%)
: Tidak berwarna, nikol silang berwarna gelap, dengan menggunakan keping gips berwarna ungu.
Mineral Opak (5%)
: Hitam, kedap cahaya, relief tinggi, berukuran 0,05 – 0,2mm, bentuk menyudut tanggung, hadir setempat – setempat dalam sayatan.
BAB III ALBUM PETROGRAFI BATUAN METAMORF 28. MARMER
Jenis Batuan
: Metamorf
Sayatan Tipis :
DESKRIPSI
Sampel ini adalah granular batuan metamorf menengah - grained didominasi oleh forsterit ( < 5 % vol ) , serpentine ( 15 % ) , kalsit ( 40 % ) dan dolomit ( 40 % ) dengan phlogopite minor . Forsterit sebagian besar digantikan oleh serpentin dan terdiri kristal bulat sampai 5 mm dipotong oleh urat serpentine . Mana forsterit benar-benar diganti serpentine pameran tekstur jala khas . Matriks sampel terdiri dari intergrowth granular dari kalsit anhedral dan dolomit , di PPL dolomit yang dapat dibedakan dengan penampilan berawan . kristal bulat kecil phlogopite , sampai dengan 0,5 mm juga hadir dalam matriks .
MINERAL PENYUSUN
forsterit , serpentine , phlogopite , kalsit , dolomit \ PETROGENESIS
marmer ini mewakili regional, granulite kelas , metamorfosis dari dolomit mengandung silika untuk menghasilkan himpunan forsterit + kalsit . metamorfosis retrograde dengan adanya cairan yang kaya air yang disebabkan penggantian forsterit oleh serpentin dan mungkin pembentukan dolomit . Klasifikasi : batuan metamorf , termal , calc – silikat
29. BLUESCHIST
Jenis Batuan : Metamorf Sayatan Tipis :
DESKRIPSI
Sampel ini adalah media - grained sangat foliated batuan metamorf didominasi oleh glaukofan (50 vol %) dan epidot (40 vol%) dengan porphyroblasts garnet dan titanite minor, klorit, kuarsa dan muskovit. Garnet terjadi sebagai euhedral porphyroblasts sampai 1 cm dengan inklusi memanjang dari kuarsa dan glaukofan . matriks didominasi oleh kristal glaucophase subhedral sampai 1 mm panjang dan bulat epidotes hingga 0,5 mm. matriks yang komposisinya banded ke epidot-didominasi dan epidot-miskin band tebal hingga 3 mm. Cluster kristal titanite bulat hingga 0,2 mm terjadi terutama dalam band- kaya epidot. Vena klorit, muskovit dan kuarsa jarang memotong matriks dan kristal orientasi berbeda dari kain meresap .
MINERAL PENYUSUN
glaukofan, epidot, garnet, titanite, klori, kuarsa, muskovit.
PETROGENESIS
Spesimen ini merupakan daerah, facies blueschist, metamorfosis dari protolith mafik. Kelimpahan epidot mungkin menyarankan protolith kaya zat besi. Terjadinya klorit, muskovit dan kuarsa dalam urat menunjukkan pengenalan cairan hidrotermal pada tahap akhir. Klasifikasi: batuan metamorf, metamorfosis regional, blueschist
30. GNEISS
Jenis Batuan : Metamorf Sayatan Tipis :
DESKRIPSI
Sampel ini adalah media-grained, foliated lemah, porphyroblastic batuan metamorf didominasi oleh kuarsa; plagioklas, orthoclase, garnet, sillimanite, andalusite, dan cordierite dengan zirkon minor. Matriks batu didominasi oleh kuarsa, plagioklas, orthoclase dan biotit hingga 3 mm. Di tempat-tempat kuarsa dan plagioklas memiliki tekstur granoblastic dekat. kristal biotit umumnya kurang selaras, namun, di tempat-tempat mereka melacak pembelahan crenulation randa dengan bukti untuk pemisahan mineral menjadi kain gneissose. MINERAL PENYUSUN
Sillimanite, garnet, biotit, muskovit, andalusite, cordierite, kuarsa, feldspar, kyanite, pinite PETROGENESIS sampel ini merupakan Caledonian, zona kyanite, facies amphibolite, batuan
metamorf regional yang telah mengalami metamorfosis kontak signifikan dengan Silurian Ross Mull granit. The protolith batu cenderung telah menjadi semi-pelite yang bermetamorfosis ke facies amphibolite dan merupakan bagian dari supergrup Moine. Randa gneissose banding, dengan crenulation belahan dada diawetkan di biotit, dapat diamati di beberapa daerah. Hubungi metamorfosis mengakibatkan urutan kompleks reaksi dengan meningkatnya suhu dan menghasilkan Buchan zona mineral kumpulan: (1) pembentukan cordierite dan muskovit dari kyanite, biotit dan kuarsa, (2) pembentukan biotit cordierite dan baru dari garnet, untuk menghasilkan berjubah, garnet lapis baja, (3) pembentukan andalusite dari kyanite, (4) pembentukan sillimanite dari andalusite dan dengan reaksi dari biotit dan kuarsa. Klasifikasi
: batuan metamorf, regional, gneiss
31. SLATE Jenis Batuan
: Metamorf
Sayatan Tipis :
DESKRIPSI
spesimen ini adalah batuan metamorf granoblastic didominasi oleh poikiloblasts dari cordierite dalam matriks kuarsa , biotit , orthopyroxene dan spinel . poikiloblasts cordierite hadir sebagai kristal anhedral hingga 0,3 mm dalam ukuran dan menunjukkan banyak subgrains dengan orientasi yang sedikit berbeda . matriks didominasi oleh butir kuarsa granoblastic ~ 0,002 mm dalam ukuran dan ringan , berorientasi secara acak , biotit . Di tempat-tempat kelompok orthopyroxene dan spinel terjadi . Beberapa daerah sangat spinel kaya . matriks dipotong oleh tipis ( < 0,1 mm ) pembuluh darah dari biotit . A 5 mm urat lebar yang mengandung kuarsa grafis dan feldspar alkali terjadi . kristal biotit garis margin vena dan menjadi lebih halus - grained ke dalam matriks . Sillimanite terkonsentrasi sepanjang margin batin . MINERAL PENYUSUN
Kuarsa, biotit, cordierite, orthopyroxene, spinel, sillimanite PETROGENESIS
sampel ini merupakan metamorfosis termal dari protolith batu tulis di bawah piroksen tinggi untuk sillimanite hornfels kelas . pencairan sebagian telah terjadi dan leucosomes kuarsa , feldspar alkali dan biotit dihasilkan . Klasifikasi : batuan metamorf, termal, migmatite
32. QUARTZITE
Jenis Batuan : Metamorf Sayatan Tipis :
DESKRIPSI
Sampel ini adalah batuan metamorf granular halus didominasi oleh kuarsa ( 90%) dengan plagioklas minor (10%). Quartz terjadi sebagai intergrowth granular kristal anhedral hingga 0,1 mm dalam ukuran beberapa di antaranya menunjukkan kepunahan undulose. batas butir antara kristal kuarsa termasuk bergigi dan batas cekung-cembung. kristal plagioklas sebagian besar digantikan oleh serisit .
MINERAL PENYUSUN
Kuarsa, plagioklas
PETROGENESIS
Kuarsit adalah batuan metamorf didominasi oleh kuarsa dan biasanya memiliki tekstur granoblastic . Spesimen ini merupakan bagian dari quartzites Cambrian basal NW Skotlandia dari unit pipa -rock dengan skolithos berlimpah liang. sampel bermetamorfosis ke kelas sangat rendah dan beberapa butir pasir asli dapat
diamati,
bagaimanapun,
batas-batas
cekung-cembung
dan
menunjukkan tekanan solusi dan migrasi batas-butir di bawah tekanan . Klasifikasi : batuan metamorf , metamorfosis regional, kuarsit
dijahit