PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBAK DINAS KESEHATAN PUSKESMAS RAWAT INAP CIRINTEN Jl. Raya Parigi Km. 01 Desa Cirinten Kec. Cirinten Kab. Lebak Prov. Banten Kode Pos : 42363
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP CIRINTEN NOMOR : VII/ SK/… /II/2018 TENTANG KEBIJAKAN TRANSPORTASI PASIEN DI PUSKESMAS RAWAT INAP INAP CIRINTEN CIRINTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP CIRINTEN,
Menimbang
: a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas rawat inap cirinten, dibutuhkan transportasi pasien untuk kepentingan proses rujukan, transfer, dan pemulamgan pasien. b. Bahwa agar pelaksanaan transportasi pasien Puskesmas rawat inap cirinten dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Puskesmas rawat inap cirinten Ditkesad sebagai landasan bagi pelaksanaan koordinasi terhadap pelayanan pasien di Puskesmas rawat inap cirinten.
Mengingat
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Puskesmas rawat inap cirinten : 1. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran; 2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan KESATU KEDUA
:
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS RAWAT INAP CIRINTEN TENTANG TRANSPORTASI PASIEN. : Kebijakan Transportasi pasien di Puskesmas rawat inap cirinten sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini. :
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan transportasi pasien di Puskesmas rawat inap cirinten.
KETIGA
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabildi kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Kebijakan Umum Setiap proses rujukan, transfer dan pemulangan pasien rawat inap atau rawat jalan harus dipenuhi sarana transportasi pasien yang aman sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya. Kebijakan Khusus 1. Proses rujukan, transfer dan pemulangan pasien rawat inap dan rawat jalan harus dipenuhi kebutuhan transportasi pasien. 2. Terdapat penilaian terhadap kebutuhan transportasi apabila pasien dirujuk ke pusat layanan lain , transfer ke penyedia layanan lain, atau siap pulang dari rawat inap maupun rawat jalan. 3. Transportasi pasien disediakan dan diatur sesuai dengan kebutuhan dan status pasien. 4. Rumah Sakit mengidentifikasi transportasi pasien yang mempunyai resiko infeksi dan menerapkan strategi untuk mengurangi resiko tersebut. 5. Rumah Sakit menetapkan kriteria penggunaan alat transportasi pasien : a. Darat 1). Mobil biasa 2). Ambulans transfer 3). Ambulan mimi hospital b. Laut c. Udara