Pengolahan Batuan Andesit
Dalam kegiatan pengolahan batuan andesit, diperlukan peralatan penunjang operasi sebagai berikut : 1. Crushing Dalam pekerjaan konstruksi, seperti pada pembuatan jalan dan beton bangunan, kadang-kadang diperlukan syarat khusus untuk gradasi butiran butiran pengisinya. Gradasi butiran untuk memenuhi syarat yang dituntut tadi sulit sekali dijumpai di alam tanpa pengerjaan/pengolahan apalagi dalam jumlah yang cukup besar. Untuk mendapatkan butiran yang juga disebut agregat diperlukan pemecahan-pemecahan lebih lanjut, sehingga didapat gradasi yang diinginkan, maka dilakukan proses crushing . Crushing adalah suatu proses ukuran batu yang bertujuan untuk menghasilkan ukuran produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Pada pekerjaan crushing ini, diperlukan beberapa kali pengerjaan pemecahan. Tahaptahap pekerjaan itu beserta jenis crusher yang crusher yang digunakan adalah : a. Pemecahan tahap pertama, menggunakan alat jaw crusher (pemecah tipe rahang). b. Pemecahan tahap kedua, menggunakan alat impa impact crusher (pemecah tipe pukulan). c. Pemecahan tahap ketiga, menggunakan alat cone crusher (pemecah tipe konus). Pemecahan tahap pertama dan pemecahan tahap kedua termasuk ke dalam prima primary crusher . Sedangkan pemecahan tahap ketiga termasuk ke dalam second ary crusher . 2. Crusher dan Crusher dan bagian-bagiannya Batuan andesit dari front penambangan dengan berbagai macam ukuran akan mengalami pemecahan di dalam mesin pemecahan batuan atau crusher . Prinsip kerja crusher adalah rangkaian pengurangan ukuran batuan dari
bongkah-bongkah batuan yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil sesuai dengan permintaan konsumen, dari ukuran tak terhingga menjadi 80 % lolos 100 mikron. Dalam mengelola batuan andesit digunakan jaw crusher , impact crusher , dan cone crusher . a. J aw crusher J aw crusher yang digunakan adalah jenis single toggle, digunakan untuk pemecahan tahap pertama. Keuntungan yang didapat dari pemakaian jaw
crusher karena
kesederhanaan
konstruksinya,
ekonomis,
dan
memerlukan tenaga yang relatif kecil. Bagian-bagian terpenting dari jaw crusher adalah : 1) Dua buah jaw -
f ixed jaw (rahang tetap).
-
movabl e jaw (rahang yang dapat bergerak).
2) P itman arm, bagian tempat dipasangnya jaw. 3) E xectric sha f t, yang menggerakkan pitman arm. 4) T ogg l e plate (pelat lintang). 5) F l y wheel , yang memutar exectric sha f t . 6) Baut penyetel. Prinsip kerja dari jaw crusher adalah : Material yang akan dipecahkan dimasukkan melalui f eed opening (I), bagian dari movabl e jaw (yang bergerak ke depan belakang dan turun naik), akibat exectric sha f t yang digerakkan oleh f l y wheel . Material batuan tadi dihancurkan oleh dua buah jaw karena gerakan movable jaw, batu yang hancur akan keluar lewat discharge opening (II). Discharge opening ini bisa diatur oleh baut penyetel. Pengisian dengan material batuan yang terlampau kecil dalam proses crushing oleh jaw crusher , selain tidak ekonomis juga akan memberikan keausan pada jaw bagian bawah. Material batuan yang cocok untuk proses
crushing berukuran 0,8 kali ukuran f eed opening , yang mana hal ini berlaku untuk material yang tidak terlalu keras. b. I mpact crusher I mpact crusher yang digunakan adalah jenis hammer mill . Hal ini merupakan proses crushing tahap kedua yang termasuk ke dalam jenis primary crusher . Prinsip kerja dari impact crusher adalah : Rotor yang dilengkapi oleh tiga buah row atau lebih yang jungujungnya terbuat dari baja yang keras, berputar dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya ke dalam f eed opening dimasukkan material batuan. Material batuan tersebut terpukul o leh row yang berputar tadi dalam crusher chamber ( ruang pemecah). Dinding dari crusher chamber ini dibuat dari pelat-pelat baja, dinding ini disebut juga break er plate. Material batuan yang terpukul oleh rope tadi terbanting pada break er plate., Pecahan-pecahannya kembali dan dipukul oleh row untuk kedua kalinya. Proses ini berlangsung sanagt cepat dan hasil dari crushing nya dikeluarkan dari discharge opening . Karena seringnya beroperasi, row-row akan mudah aus dan harus sering mengalami pergantian. c. Cone crusher Cone crusher digunakan sebagai alat pemecahan tahap kedua yang termasuk jenis second ary crusher . Media pemecah material berbentuk cone yang dipasang pada sumbu exentric yang berdiri tegak, sehingga bila cone ini berputar akan memberikan gerakan kisaran. Bagian crusher lain berbentuk bowl merupakan crusher plate dengan permukaan cekung yang berdiri tegak atau vertikal. Ketika bekerja, cone crusher berputar exentric atau membuat kisaran sehingga celah antara cone dan bowl (mant l e) akan melebar dan menyempit pada setiap putaran. Pelebaran dan penyempitan inilah yang dipakai untuk memecahkan material.
3. Alat bantu crusher Untuk
mendapatkan
material
produk
yang
sesuai
dengan
yang
diharapkan, maka digunakan alat pelengkap pada unit crusher sebagai berikut : a. Grizz l y bar Grizz l y bar merupakan batang-batang (bars) besi paralel yang mana konstruksinya berupa batang-batang (bars) besi paralel yang satu sama lainnya diberi jarak antar batang sebesar 40 cm dengan diameter 20-30 mm dan ukuran 2 x 5 meter. Batang-batang tersebut dipasang miring sehingga dengan bantuan gaya gravitasi,
material
yang
ditumpahkan
akan
menggelinding
dengan
sendirinya. Material yang ukurannya lebih besar dari jaak antar batang tersebut tidak akan lolos dan material, ini merupakan f eed (umpan) pada stone crusher . Sementara itu material yang kecil akan lolos dan material ini digunakan sebagai bahan timbunan jalan. b. Reciprocating plate f eeder Reciprocating plate f eeder (pelat pengumpan bolak-balik) berfungsi untuk membawa bongkahan material yang akan dimasukkan ke dalam jaw crusher atau mengatur f eeder yang masuk ke dalam jaw crusher . Reciprocating plate f eeder digerakkan oleh sumbu excentric sehingga material yang ada di atasnya akan terlempar ke depan sepanjang f eeder ini. c. H orizont al vibr ating screen Screen digunakan untuk keperluan pemisah produk crusher sesuai ukurannya. Jenis vibr ating screen yang digunakan adalah vibr ating screen tiga deck satu unit dan vibr ating screen dua deck satu unit. Screen dibuat dari jalinan kawat yang jaraknya teratur bujur sangkar antara kawat yang saling berdekatan. d. Bel t conveyor Bel t conveyor merupakan salah satu alat angkut yang dapat bekerja
secara berkesinambungan (continuous tr ansport ation) baik pada keadaan miring maupun mendatar. Bel t conveyor dapat dipergunakan untuk mengangkut material baik yang berupa unit load atau bulk material. Bagian-bagian terpenting dari bel t conveyor adalah : 1) Bel t Fungsinya
untuk membawa material yang diangkut.
2) I dl er Fungsinya
untuk menyangga atau menahan bel t .
3) Centering device Fungsinya
untuk mencegah agar bel t tidak meleset dari roll er nya.
4) Unit penggerak Pada bel t conveyor tenaga penggerak dipindahkan ke bel t oleh adanya gesekan antara bel t dengan pull ey pengerak (drive pull ey), karena belt melekat di sekeliling pull ey yang berputar. 5) Pemberat Komponen yang berfungsi untuk mengatur tegangan bel t , dan untuk mencegah terjadinya selip antara bel t dengan pull ey penggerak. 6) Bending T he Bel t Alat yang dipergunakan adalah melengkungkan bel t. 7) F eeder Alat untuk pemuatan material ke atas bel t dengan kecepatan yang teratur. 8) T rippers Alat untuk menumpahkan muatan di suatu tempat tertentu, karena kadang-kadang muatan harus dicurahkan di beberapa tempat yang berbeda, dan bukan di ujung bel t . 9) Pembersih bel t Alat yang dipasang di bagian ujung bawah bel t agar material tidak melekat pada bel t balik (return bel t ). 10) S ki rts
Semacam sekat yang dipasang di kiri-kanan bel t pada tempat pemuatan (l oading point ) yang terbuat dari logam atau kayu dan dipasang tegak atau miring, gunanya untuk mencegah terjadinya ceceran-ceceran. 11) H ol d back Suatu alat untuk mencegah agar bel t conveyor yang membawa muatan ke atas tidak berputar kembali ke bawah, jika tenaga gerak (motor penggerak) tiba-tiba rusak atau dihentikan. 12) Kerangka ( f r ame) Konstruksi baja yang menyangga seluruh susunan bel t conveyor dan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga jalannya bel t yang berada di atasnya tidak terganggu. 13) Motor penggerak Biasanya digunakan motor listrik untuk menggerakkan drive pull ey. 3. Aktivitas stone crusher Crushing dilakukan secara bertahap, yaitu tahap pertama, kedua, dan ketiga. Untuk pengisian material batuan ke vibr ating f eeder , digunakan alat wheel l oader dan untuk cadangannya digunakan dump truck . Aktivitas crushing tahap pertama adalah peremukan material batuan andesit hasil penggalian yang mempunyai ukuran kurang lebih 500 mm. Hasil crushing tahap pertama ini dialirkan ke crushing tahap kedua, kemudian dialirkan ke vibr ating screen satu untuk mendapatkan produk berukuran -40, +25, -25, dan +20 mm. Material yang tidak lolos vibr ating screen satu dimasukkan ke crushing tahap ketiga. Hasil dari crushing tahap ketiga akan dialirkan ke vibr ating screen dua bersamaan dengan material yang lolos vibr ating screen satu untuk mendapatkan produk yang berukuran -20, +8, dan 8 mm.