BAB V
ANALISA KIMIA LUMPUR PEMBORAN
5.1 Tu Tujuan juan Percobaa Percobaan n
1.
Mema Memaha hami mi prin prinsip sip–p –prin rinsip sip dala dalam m analis analisaa kimia kimia lumpu lumpurr pembo pemboran ran dan dan penerapannya di lapangan.
2.
Meng Menget etah ahui ui alat alat dan bah bahan yang ang dip diperlu erluka kan n dalam alam anal analis isaa kimia imia lumpur pemboran.
3.
Mene Menent ntuk ukan an pH, pH, alkali alkalinit nitas as,, kesada kesadaha han n total total dan kand kandun unga gan n ion–i ion–ion on yang terdapat dalam lumpur pemboran.
5.2 Teori Daar Daar
Dalam operasi pemboran, pengontrol kualitas lumpur pemboran harus terus terus meneru meneruss dilaku dilakukan kan sehingg sehinggaa lumpur lumpur bor tetap tetap berfun berfungsi gsi dengan dengan kondisi yang ada. Perubahan kandungan ion–ion tertentu dalam lumpur pemboran akan berpengaruh terhadap sifat–sifat fisik lumpur pemboran, oleh karena itu kita perlu melakukan analisa kimia untuk mengontrol kandungan ion–ion tersebut untuk kemudian dilakukan tindakan–tindakan yang perlu dalam penanggulangannya. penanggulangannya. Dalam percobaan ini akan dilakukan analisis kimia lumpur bor dan filtratnya, yaitu analisis kimia alkalinitas, analisis kesadahan total, analisis kandungan ion klor, ion kalsium, ion besi serta PH lumpur bor !dalam hal ini filtratnya". #lkalinitas berkaitan dengan kemampuan suatu larutan untuk bereaksi deng dengan an suat suatu u asam asam.. Dari Dari anal analis isaa alka alkali lini nita tass kita kita bisa bisa meng menget etah ahui ui konsent konsentrasi rasi hidrok hidroksil, sil, bikarb bikarbona onatt dan karbon karbonat. at. Penget Pengetahu ahuan an tentang tentang konsentrasi ion–ion diperlukan misalnya untuk mengetahui kelarutan batu kapur kapur yang yang masuk masuk ke sistem sistem lumpur lumpur pada pada $aktu $aktu pembor pemboran an menemb menembus us formasi limestone. limestone.
%1
%2
#nallisa kandungan ion klor !&l" diperlukan untuk mengetahui kontaminasi garam yang masuk ke sistem lumpur pada $aktu pemboran menembus formasi garam ataupun kontaminasi garam yang berasal dari air formasi. #ir yang mengandung se'umlah besar ion &a 2( dan Mg2( dikenal sebagai hard water atau air sadah. )on–ion ini bisa berasal dari lumpur pada $aktu membor formasi gypsum ! &a*+% .2H2+ ". #nalisa kandungan ion besi diperlukan untuk pengontrolan ter'adinya korosi pada peralatan pemboran. Metode utama yang digunakan dalam analisa kimia lumpur pemboran adalah titrasi. itrasi meliputi reaksi dari sample yang diketahui -olumenya dengan
se'umlah
-olume
suatu
larutan
standar
yang
diketahui
konsentrasinya. onsentrasi dari ion yang kita analisa dapat ditentukan dengan pengetahuan tentang reaksi yang ter'adi pada $aktu titrasi. pH adalah petun'uk untuk menentukan pakah lumpur pemboran bersifat asam atau basa. Dalam sistematis kimianya, 'ika •
pH / 0 , maka bersifat asam
•
pH 0 , maka bersifat netral
•
pH 0 , maka bersifat basa pH lumpur pemboran ini yang diukur adalah filtratnya. pH ini sangat
dibutuhkan dalam pengontrolan sifatsifat lumpur. pH lumpur pemboran mempengaruhi
pelarutan
komponenkomponen
lumpur
pemboran,
kontaminasi, keefektifan additive-additive yang digunakan dan problem clay. pH lumpur adalah akti-itas ion hidrogen dalam lumpur itu sendiri.
%3
!eni"!eni Lu#$ur Pe#boran
Penamaan lumpur pemboran berdasarkan bahan dasar pembuatannya, sehingga 'enis lumpur pemboran dapat dikelompokan sebagai berikut 1. Water Base Mud a.
Fresh Water Mud
b.
Salt Water Mud
2. Oil-in Water multion Mud !. Oil Base Mud dan Oil multion Mud %. "aseous #rilling Fluids 4. 5umpur &l $olymer
1.
Water base mud
Pada lumpur pemboran 'enis ini bahan dasar yang digunakan adalah air, bila airnya berupa air ta$ar maka disebut 6 %resh water mud 7 dan apabila airnya berupa air asin disebut 6 salt water mud 7. a.
Fresh Water Mud
Fresh water mud adalah 'enis lumpur bor dengan air ta$ar sebagai fasa cairnya. Dengan kadar garam yang sangat rendah !kurang dari 18.888 ppm 19 berat garam". :enis lumpur ini mempunyai beberapa macam 'enis yang digunakan pada kondisi tertentu, antara lain Spud Mud& Bentonite 'reated Mud& $hospate 'reated Mud& Organic (olloid 'reated Mud& "ypsum 'reated Mud serta (alsium 'reated Mud&dan sebagainya. b. Salt Water Mud
Salt
water
mud merupakan
lumpur
pemboran
yang
mengandung air garam dengan konsentrasi diatas 18.888 ppm. ;iasanya 'enis lumpur ini ditambah organik koloid yang berfungsi untuk memperkecil %iltrate loss dan mempertipis mud ca)e. :enis lumpur ini biasanya digunakan untuk mengebor lapisan garam. Pada umumnya salt water mud dibedakan men'adi
%%
•
*nsaturated salt water mud yaitu lumpur yang fasa cairya diambil dari air laut yang dapat menimbulkan busa ! %oaming " sehingga perlu ditambahkan bahan kimia !de%oamer "
•
Saturated salt water mud yaitu lumpur yang fasa cairnya di'enuhi oleh
formasi garam yang ditembus dan dapat digunakan untuk mengebor lapisan shale. •
Sodium-Sillicate
mud yaitu
lumpur
yang
fasa
cairnya
mengandung sekitar =49 -olume larutan
garam
digunakan
bagi
'enuh. 5umpur pemboran
ini
heaving
dikembangkan untuk shale,
tetapi 'arang
digunakan karena lebih banyak digunakan lumpur +ime 'reated "ypsum +ignosul%onate yang lebih baik, lebih murah dan mudah dikontrol sifatsifatnya. 2.
Oil-in-water emultion muds
Pada lumpur ini minyak merupakan fasa terbesar !emulsi dan air sebagai fasa kontinyu". :ika pembuatannya baik fltratnya hanya air. #ir yang digunakan dapat %resh water atau salt water . *ifatsifat fisik yang dipengaruhi emulsifikasi hanyalah berat lumpur, -oluime filtrat, tebal mud ca)e dan pelumasan. *egera setelah emulsifikasi & %iltrate loss berkurang. euntungan menggunakan oilin$ateremultion mud yaitu bit lebih tahan lama, penetration rate naik, pengurangan korosi drillstring , perbaikan terhadap sifatsifat fisik lumpur !-iskositas dan tekanan pompa boleh dikurangi, water loss turun, mud ca)e tipis" dan mengurangi balling !terlapisnya alat oleh padatan lumpur" pada drillstring . >iskositas dan gel strength lebih mudah dikontrol bila emulsifiernya 'uga bertindak sebagai thinner .
%4
*emua minyak !crude" dapat digunakan, tetapi lebih baik digunakan minyak minyak re%inery !re%ined oil " yang mempunyai sifat •
*ncrac)ed !tidak terpecah molekulnya" supaya stabil
•
Flash point tinggi untuk mencegah bahaya api.
•
,niline number tinggi !lebih dari 144" agar tidak merusak karet karet pompa sirkulasi sistem.
•
$our point rendah agar bisa digunakan untuk bermacammacam temperatur. euntungan lainnya adalah karena bau dan fluoressensinya lain
dengan crude oil !mungkin yang berasal dari formasi" sehingga berguna untuk pengamatan cutting dalam menentukan adanya minyak. ?ntuk mencegah kerusakan karetkaret dapat digunakan karet sintetis. Pada umumnya oil water emultion mud dapat digolongkan men'adi beberapa 'enis yaitu a.
Fresh Water Oil-in-Water-Emultion Mud
Fresh water oil-in-water-emultion mud yaitu lumpur yang mengandung
lumpur
yang
mengandung
&a
tanpa
memperkecil
emulsifiernya dalam hal efisiensinya. @mulsifikasi minyak dapat ditambah dengan agitasi !diaduk". Penambahan minyak dan emulsi%ier secara periodik. :ika sebelum emulsifikasi lumpurnya mengandung clay yang tinggi pengenceran dengan air perlu dilakukan
untuk
mencegah
kenaikan
-iskositas.
arena
keuntungan dan mudahnya pengontrolan maka lumpur ini banyak disukai.
%=
b.
Salt Water Oil-in-Water Emultion Mud
5umpur ini mengandung paling sedikit !atau lebih besar =8.888 ppm
emulsi%ier
agent organik.
5umpur
ini
umumnya
mempunyai pH diba$ah A cocok digunakan untuk pemboran lapisan garam. euntunganya adalah densitasnya kecil, %iltrate loss sedikit, mud ca)e tipis, lubrikasi lebih baik. Foaming bisa dipecahkan dengan penambahan sur%ace active agent tertentu. %.
Oi& bae #u' an' oi& bae e#u&(ion #u'
Oil base mud mempunyai fasa kontinyu minyak, kadar air tidak boleh lebih besar dari 49, karena bila lebih besar sifat lumpur men'adi tidak stabil. ?ntuk itu diperlukan tangki yang tertutup agar terhindar dari hu'anBembun dan bahaya api. ?ntuk mengontrol -iskositas, menaikan gel strength, dan mengurangi efek kontaminasi air serta mengurangi %iltrate loss perlu ditambahkan CatCat kimia. 5umpur 'enis ini mahal harganya, biasanya digunakan kalau keadaanya memaksa
atau pada completion dan wor) over sumur.
Misalnya melepas drilpipe ter'epit, mempermudah pemasangan casing dan liner . euntungannya mud ca)e tipis dan liat, pelumas baik. Oil base emultion mud mempunyai minyak sebagai fasa kontinyu dan air sebagai fasa tersebar. ?mumnya mempunyai faedah yang sama dengan oil base mud yaitu filtratnya minyak, karena itu tidak menghidratkan shaleclay yang sensitive. Perbedaan utamanya dengan oil base mud adalah bah$a air ditambahkan sebagai tambahan yang berguna !bukan kontaminer". #ir yang teremulsi dapat antara 14489 -olume, tergantung density dan temperatur yang dihadapi. arena air merupakan bagian dari lumpur maka mengurangi bahaya api, toleran terhadap air dan pengontrolan %low propertiesnya !sifatsifat aliran" dapat seperti water base mud .
%0
).
*aeou 'ri&&in+ ,&ui'
5umpur pemboran 'enis ini 'arang sekali dipergunakan, hanya dipakai untuk daerahdaerah yang sangat sensitif terhadap tekanan hidrostatik, yaitu daerah yang membutuhkan berat 'enis lumpur yang sangat rendah. "aseous drilling %luid , fluidanya hanya terdiri dari gas atau udara maupun aerated gas. 5umpur 'enis ini biasanya digunakan untuk pemboran yang formasinya keras dan kering dan 'uga pada pemboran dimana kemungkinan ter'adinya blow out kecil sekali atau dimana loss circulation merupakan bahaya utama. 5. Lu#$ur K-& Polymer
$olymer berasal dari $oli yang berarti banyak dan berarti unit molekul. Dapat dikatakan bah$a polymer adalah suatu susunan rangkaian molekul yang pan'ang dalam bentuk unit yang berulang. *ifat fisik polymer yang dapat dilihat dalam suspensi adalah bentuk rantai, kumpulan rantai dan 'enis dari tiap unitnya. $olymer yang dipasarkan terdiri atas polymer yamg tidak larut dalam air dan yang larut. ?ntuk polymer yang larut adalah yang sering dipergunakan dalam operasi pemboran sebagai bahan penstabil sifatsifat lumpur. arena fluida pemboran yang dipergunakan harus dalam bentuk suspensi, maka semua bahan kimia penstabil harus mempunyai sifat dispersi. :enis polymer yang larut biasa dipakai adalah 'enis polielektrolit. Polielektrolit didefinisikan sebagai suatu 'enis molekul besar !polimer" yang mempunyai gugusan dapat mengion disepan'ang rantai. Muatanmuatan polielektrolit dapat berupa muatan negatif !anionik", positif !kationik" dan tidak bermuatan !non ionik". ?ntuk 'enis kationik bersifat menggumpalkan lempung !clay %loculation" dan 'enis anionik akan meningkatkan efektifitas dispersi dari lempung. *ifat polyelektrolit didalam air adalah ter'adinya proses penguraian yang menghasilkan banyak ion
%
!polyion", karena muatannya saling berla$anan, maka hal ini akan menyebabkan polielektrolit dapat larut kedalam air atau sedikitnya suka air !hidrofilik". Pada umumnya efektifitas dari polymer tergantung dari 'umlah muatan yang dihasilkan karena semakin banyak muatan akan semakin tinggi kemampuan polymer tersebut. 5.3 Pera&a(an 'an Baan 5.%.1 A&a(
1.
5abu titrasi ukuran 248 dan 188 ml
2.
;uret mikro
3.
Pengaduk
%.
Pipet dan pH paper
Gambar 5.1 Buret Miro
Gambar 5.! Pi"et
Gambar 5.3 #abu $itrasi
Gambar 5.% "& Pa"er
%A
5.%.2 Baan
1.
2.
5arutan H2*+% 8.82 <, larutan @D# 8.81 M, larutan #g<+ 3, larutan mn+%8.1 <.
3.
)ndiator @;, $henolpthalein, methyl :ingga, mureFid, H&l konsentrat, hidrogen periode 39, larutan indikator besi, larutan buffer besi.
5.) Proe'ur Percobaan 5.).1 Ana&ia Ki#ia A&/a&ini(a
;uatlah lumpur dengan komposisi sebagai berikut 348 ml aEuadest ( 22.4 gram bentonite ( 8.% gram
(O3
2
−
+
/
H2+ +
→
/(O3 / 2 SO%
3. &atat -olume pemakaian
! P ml "
%. emudian pada larutan hasil titrasi, tambahkan 2 tetes indikator methyl / 2 SO%
'ingga, lan'utkan reaksi dengan
standar sampai terbentuk
$arna 'ingga tua, catat reaksi yang ter'adi. / 2 SO%
4. &atat -olume pemakaian &atatan
total ! M ml "
48
(O3
− •
2P M menun'ukkan adanya gugus ion +H
dan
− •
2P M menun'ukkan adanya &+ sa'a
(O3 •
2P / M menun'ukkan adanya
/(O3
−
dan
/(O3 •
−
−
P 8 menun'ukkan adanya
sa'a −
•
P M menun'ukkan adanya +H sa'a
Perhitungan 1. otal #lkalinity
M01ormalit as/ 2 SO % 01888 mlFiltrat epm total alkalinity
(O3
−
2.
2
#lkalinity −
:ika ada +H
! M − $ " 01/ 2 SO % 01888
−2
mlFiltrat
3
Ppm &+
0BM(O 3 2 −
−
:ika tidak ada +H
! $ " 01/ 2 SO % 01888
−2
mlFiltrat
3
Ppm &+
0BM(O 3 2 −
−
3. +H #lkalinity
! 2 $ − M " 01/ 2 SO % 01888 −
Ppm +H
mlFiltrat
0BMO/
−
−
2
41
/(O3 %.
−
#lkalinity /(O3
Ppm
! M − 2 $ " 01/ 2 SO % 01888
−
mlFiltrat
0BM/(O 3 3 −
5.).2 Ana&ia Kea'aan To(a&
;uatlah lumpur dengan komposisi sebagai berikut (a 2
348 ml #Euadest ( 22.4 gram bentonite ( = ml larutan
Mg 2
+
( = ml larutan
+
1. #mbil 3 ml filtrat lumpur tersebut masukkan kedalam labu filtrasi 248 ml. 2. ambahkan dengan 24 ml aEuadest, 4 ml larutan buffer pH 18. 3. itrasi dengan @D# standart sampai ter'adi $arna biru tua. %. &atat -olume pemakaian @D# reaksi yang ter'adi
(a
2
+
Mg
+
+
2
/ 22
+
2
−
/ 2 2
−
2
→
→
(a2
2
−
Mg2
−
+
2
2 /
+
+
2 /
+
Perhitungan esadahan total ml#',0M# ',0 1888 mlFiltrat
5.).%
=
epm!(a
+
2
+
Mg 2 " +
Menen(u/an Kea'aan M+ 20 'an -a20
1.
#mbil 3 ml filtrat lumpur diatas, masukkan ke dalam labu titrasi 248 ml.
2. ambahkan 24 ml aEuadest, 1 ml
itrasi dengan @D# standart sampai ter'adi $arna biru.
%.
&atat -olome pemakaian @D#
42
Geaksi yang ter'adi
(a
+
2
+
/ 2 2
−
2
→
(a2
−
2
2 /
+
+
esadahan &a2(, ml#',0M#',0 1888 +2
epm &a
mlFiltrat
+2
+2
ppm &a
epm &a
;# &a
+2
esadahan Mg
(a
+
2
+
+2
, ppm Mg
Mg
2
+
!epm !
5.).)
(a
"–epm
2
+
" F ;# Mg
Menen(u/an Kan'un+an -&ori'a
;uat lumpur dengan komposisi sebagai berikut 348 ml aEuades ( 22.4 gr bentonite ( 8.% ml
#mbil 2 ml filtrat lumpur tersebut, masukkan kedalam labu titrasi 248 ml.
2.
ambahkan 24 ml aEuades, sedikit serbuk Mg+ dan 3 tetes larutan 3 2 (rO %
. ,g1O3
3.
itrasi dengan
estIndar sampai terbentuk $arna endapan
'ingga.
,g1O3 %.
&atat -olume pemakaian
.
Geaksi yang ter'adi −
(l
+
+
,g
→
,g(l !s"
! putih "
43
+
(rO % + ,g
→
,g 2 (rO % !s"
! merah "
Perhitungan ppm &l
1888 ml,g1O3 0M,g1O0 (l
ppm
5.).5
−
mlFiltrat
=
−
0B,(l
Menen(u/an Kan'un+an Ion Bei Me(o'e I
;uat filtrat lumpur bor dari campuran sebagi berikut 348 ml aEuadest ( 22.4 gram bentonite ( 8.1 gram Juebracho 1. uang 4 ml filtrat lumpur ke dalam gelas kimia kemudian tambahkan 1 tetes sampai 2 tetes H&l konsentrat. 2. ambahkan 8.4 ml larutan /idrogen $ero0yde, sampai didapat $arna kuning muda ! end point ". 3. ambahkan 1 ml larutan indikator besi. imbulnya $arna ungu menun'ukkan adanya ion besi dalam filtrat lumpur. %. ambahkan 8.4 ml larutan buffer besi. ?kur harga pHnya. :ika terlalu banyak larutan buffer yang ditambahkan maka akan timbul endapan be$arna kecoklatan. ambahkan satu tetes atau lebih H&l konsentrat sampai endapan hilang. 4. itrasi dengan mn+% 8.1 < seperti langkah 2 ! kuning muda "
5.).3
Penen(uan /an'un+an Bei Me(o'e II
;uat filtrat bor dari campuran sebagai berikut 348 ml aEuadest ( 22.4 ml bentonite ( 8.1 garm Euabracho 1.
uangkan 18 ml filtrate 5umpur ke dalam gelas kimia dengan teliti lalu asamkan dengan beberapa tetes H&l pekat. Sn(l 2
2.
ambahkan larutan Fe
kuning dari ion
setetes demi setetes sampai $arna
2
+
2
. ambahkan satu tetes *n&l berlebih setelah
ter'adi perubahan $arna tadi.
4%
2
3.
ambahkan 2 8 ml larutan ' enuh Hg&l , semuanya sekaligus ! harus terbentuk endapan yang ber$arna putih murni ".
%.
Koyang–goyang sedikit supaya Cat–Catnya tercampur kemudian diamkan selama 2 menit.
4.
ambahkan 288 ml air, = tetes indikator diphenylamine, dan 4 ml
3 2 (r 2 O0
/ 3 $O%
pekat. 5alu titrasikan dengan larutan timbul pertama kali $arna coklat atau ungu.
8.1 < sampai
44
5.5 Da(a 'an 4ai& Percobaan
Dari percobaan di peroleh hasil sebagai berikut $abel 5.1&asil Per'obaan (nalisa )imia #um"ur Bor
Percobaan Alkalinitas
Kesadahan total
Kesadahan Ca 2+ dan Mg2+ Kandungan klorida
Kandungan Ion Besi (I) Kandungan Ion Besi (II)
Hasil Percobaan >ol Liltrat < H2*+% >ol H2*+% P M >ol filtrate M @D# >ol @D# >ol filtrate M @D# >ol @D# >ol filtrate < #g<+3 >ol #g<+3 >ol filtrate < mn+% >ol mn+% >ol filtrate < 2&r 2+0 >ol 2&r 2+0
3 ml 8.82 < 8.84 ml 3.% ml 3 ml 8.82 M 8.84 ml 3 ml 8.81 M ml 3 ml 8.82 < 1 ml 4 ml 8.81 < 0 ml 18 ml 8.81 < 18 ml
$abel 5.! &asil Perhitun*an (nalisa )imia #um"ur Bor
Percobaan Alkalinitas Kesadahan total Kesadahan Ca 2+ dan Mg2+ Kandungan klorida Kandungan Ion Besi (I) Kandungan Ion Besi (II)
Hasil Perhitungan 22.==0 epm 8.333 epm 18==.= ppm dan =%.1%1 ppm 23=.==0 ppm 01.3 ppm 44.%4 ppm
5.3 Pe#baaan 5.3.1 Pe#baaan Pra/(i/u#
#nalisa kimia pada lumpur pemboran di lakukan untuk mengetahui alkalinitas, kesadahan total, kandungan ion klor, kandungan ion besi, dan kandungan ion kalsium dan magnesium. *etelah dilakukan percobaan,
4=
diperoleh data alkalinitas H2*+% sebesar 22.33 e$#, kesadahan total sebesar 6.%%% e$#, lalu perhitungan kesadahan &a 2( dan Mg2( masing– masing sebesar 1633.37 $$# dan 3)7.1)1 $$#. *etelah itu pada perhitungan kandungan ion klorida didapatkan hasil 2%3.33 $$#, dan pada perhitungan kandungan ion besi dengan metode )
diperoleh hasil 71.7% $$#, sedangkan pada metode )) diperoleh hasil 557.)5 $$#.
Data–data yang perlu
diketahui meliputi
tingkat alkalinitas,
kesadahan total, kandungan ion &l, ion &a, ion Le, serta pH lumpur bor. Dalam hal ini yang dianalisa hanyalah filtrat lumpurnya, dengan demikian kita dapat menginterpretasikan kondisi reser-oir yang sebenarnya dengan konsentrasi Cat additive tertentu. Geaksi kimia dipengaruhi oleh lingkungannya, yang pada prinsipnya reaksi kimia ini dipengaruhi oleh karakteristik pH lumpur. Di bidang perminyakan analisa kimia lumpur pemboran, berguna untuk menentukan pH suatu lumpur pemboran, apabila lumpur bersifat asam maka akan bersifat korosif pada alat pemboran. Pengontrolan kualitas lumpur bor yang disirkulasikan harus tetap dilakukan pada $aktu pengeboran. andungan Cat kimia yang terserta dalam lumpur yang telah disirkulasikan dapat mempengaruhi sifatsifat lumpur pemboran. Data–data yang perlu
diketahui meliputi
tingkat alkalinitas,
kesadahan total, kandungan ion &l, ion &a, ion Le, serta pH lumpur bor. Dalam hal ini yang dianalisa hanyalah filtrat lumpurnya, dengan demikian kita dapat menginterpretasikan kondisi reser-oir yang sebenarnya dengan konsentrasi Cat additive tertentu. Geaksi kimia dipengaruhi oleh lingkungannya, yang pada prinsipnya reaksi kimia ini dipengaruhi oleh karakteristik pH lumpur. Penganalisaan kimia alkalinitas meliputi penentuan total alkalinity, &+32 al)alinity, +H al)alinity, dan H&+ 3 al)alinity.
40
5.3.2
Pe#baaan Soa& 1. Dari data, tentukan a. otal #lkalinintas b. esadahan otal c. esadahan &a(2 dan Mg(2 d. onsentrasi )on lorida e. onsentrasi )on ;esi !)" f. onsentrasi )on ;esi !))" :a$aban 1. a" otal alkalinitas
M x N H 2 S O 4 x 1000 ml filtrat
=
3,4 ml x 0,02 N x 1000 3 ml
22833 e$#
b" esadahan total ml EDTA x M EDTA x 1000 0,05 ml x 0,02 ml x 1000 = 3 ml mlfiltrat 68%%% e$# c" esadahan &a dan Mg(2. esadahan &a(2 ml EDTA x M EDTA x 1000 8 ml x 0,01 ml x 1000 = mlfiltrat 3 ml (2
9 23833 e$# ppm &a(2
epm &a(2 F ;# &a 2=,==0 epm F %8 1633837 $$# (2 esadahan Mg , ppm Mg (2 !epm !&a(2 ( Mg(2"–epm &a(2" F ;# Mg !!2=,==0(2=,==0" epm–2=,==0 epm" F 2%,384 9 3)781)1 $$#
d" onsentrasi ion klorida 1 ml x 0,02 M x 1000 x 35,5 −¿= 3 ml ml AgN O3 x M AgN O3 x 1000 ¿ x BA C l ml filtrat 2%3833 $$#
4
e" onsentrasi ion besi !)"
ml KMnO 4 x M KMn O4 x 1000 7 ml x 0,01 M x 1000 xBA Fe= x 55,845 ml filtrat 5 ml 7187% $$#
f" onsentrasi ion besi !))" ml K 2 Cr 2 O 4 x M K 2 Cr2 O4 x 1000 10 ml x 0,01 M x 1000 xBA Fe= x 55,845 10 ml ml filtrat
5578)5 $$# 2. #pa yang dimaksud dengan -olume @D# :a$aban @D# adalah thylene #iamine 'etra ,cetic dan -olume @D# merupakan -olume standar yang diketahui yang digunakan sebagai pembanding untuk titrasi. 3. :elaskan masingmasing kegunaan
dari
alkalinitas,
kesadahan,
kandungan ion klor dan ion besi, serta kegunaan analisa kimia lumpur pemboran secara umum N :a$aban egunaan alkalinitas untuk mengetahui kelarutan batu kapur yang masuk ke sistem lumpur pada $aktu pemboran menembus formasi limestone. egunaan kesadahan untuk mengetahui kesadahan lumpur pemboran yang bisa berasal dari lumpur pada $aktu menembus formasi gypsum. andungan ion klor untuk mengetahui kontaminasi garam saat pada $aktu pemboran menembus formasi garam ataupun kontaminasi garam yang berasal dari air formasi. egunaan kandungan ion besi untuk mengontrol ter'adinya korosi pada peralatan pemboran. egunaan kimia lumpur pemboran untuk mengontrol kandungan ion ion di atas untuk kemudian dilakukan tindakantindakan yang perlu dalam penanggulangannya.
4A
5. Kei#$u&an
1. Pengukuran sifat kimia lumpur pemboran digunakan untuk menganalisa dampak yang ter'adi pada lumpur pemboran itu sendiri, peralatan pemboran, maupun formasi yang mengalami kontak dengan lumpur pemboran. 2. Metode yang digunakan untuk menganalisa kimia lumpur pemboran adalah titrasi. 3. #nalisa alkalinitas dapat menentukan konsentrasi hidroksil, bikarbonat, dan karbonat. %. #nalisa pH pada lumpur pemboran sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat kebasaan dan keasaman dari lumpur pemboran yang digunakan pada saat operasi pemboran. 4. andungan ion &a (2 dan Mg(2 pada air dapat menyebabkan air tersebut bersifat sadah. =. #nalisa
kimia
lumpur
pemboran
digunakan
untuk
mengontrol
kandungan ionion seperi klor, kalsium, magnesium dan besi untuk kemudian
dilakukan
penanggulangannya.
tindakantindakan
yang
perlu
dalam
