SEJARAH LIBERALISME
falsafah yang yang meletakkan kebebasan individu sebagai nilai politik Liberalisme ialah falsafah [1] tertinggi. Seseorang yang menerima fahaman liberalisme dipanggil seorang liberal . Walau bagaimanapun, maksud perkataan liberal mungkin berubah mengikut konteks sesebuah negara negara.. Liberalisme menekankan hak-hak peribadi serta peribadi serta kesamarataan peluang. peluang. Dalam fahaman liberalisme, pelbagai aliran dengan nama liberal mungkin mempunyai dasar dan pandangan yang berlainan, tetapi se!ara umumnya aliran-aliran ini bersetu"u dengan prinsip-prinsip berikut termasuk kebebasan berfikir dan dan kebebasan bersuara, bersuara, batasan kepada kuasa kera"aan, kedaulatan undang-undang, hak individu ke atas harta persendirian,[#] pasaran bebas[#] dan ketelusan sistem pemerintahan.[$] %ereka yang liberal menyokong sistem kera"aan demokrasi liberal dengan pengundian yang adil dan terbuka, di mana semua rakyat mempunyai hak-hak yang sama rata di ba&ah undang-undang. undang-undang.['] (ahaman liberalisme moden berakar umbi dari )aman *esedaran +arat dan kini mengandungi pemikiran politik yang luas dan kaya dari segi sumber. Liberalisme menolak kebanyakan tanggapan asas dalam hampir semua teori pembentukan kera"aan a&al seperti seperti hak-hak ra"a yang diberikan oleh tuhan, status yang berasaskan keturunan dan institusi-institusi institusi-institusi agama agama.. Liberal beranggapan sistem ekonomi pasaran bebas lebih !ekap dan men"ana lebih banyak kemakmuran. kemakmuran.[] egara liberal moden a&al adalah me merika rika Syarik Sy arikat at[/], yang didirikan di ba&ah prinsip setiap manusia di!iptakan sama taraf0 baha&a mereka diberi pen!ipta mereka hak-hak yang tidak boleh dinafikan0 baha&a antara ini adalah kehidupan, kebebasan, dan menge"ar kebahagiaan0 baha&a untuk melindungi hak-hak ini, kera"aan dibuat oleh manusia, yang menggunakan kuasa mereka se!ara adil dengan iin mereka yang diperintah.[2] Oleh KH. M. Shiddiq Al-Jawi Akar Pemikiran Liberal
3emikiran liberal 4liberalisme5 adalah satu nama di antara nama-nama untuk menyebut ideologi Dunia +arat yang berkembang se"ak masa 6eformasi 7ere"a dan 6enaissans yang menandai berakhirnya bad 3ertengahan 4abad 8-985. Disebut liberal, yang se!ara harfiah berarti :bebas dari batasan; 4 free free from restraint 5, 5, karena liberalisme mena&arkan konsep kehidupan yang bebas dari penga&asan gere"a dan ra"a. 4dams, #<<'=#<5. >ni berkebalikan total dengan kehidupan +arat bad 3ertengahan ketika gere"a dan ra"a mendominasi seluruh segi kehidupan manusia. >deologi +arat itu "uga dapat dinamai dengan istilah kapitalisme atau demokrasi. ?ika istilah kapitalisme lebih digunakan untuk menamai sistem ekonominya, istilah demokrasi sering digunakan untuk menamai sistem politik atau pemerintahannya. 4@benstein A (ogelman, 1BB'=1C$5. amun monopoli istilah demokrasi untuk ideologi +arat ini
sebenarnya kurang tepat, karena demokrasi "uga diserukan oleh ideologi sosialismekomunisme dengan nama :demokrasi rakyat;, yakni bentuk khusus demokrasi yang men"alankan fungsi diktatur proletar. 4+udiard"o, 1BB#=CB5. Walhasil, ideologi +arat memang mempunyai banyak nama, bergantung pada sudut pandang yang digunakan. amun, yang lebih penting adalah memahami akar pemikiran liberal yang men"adi pondasi bagi seluruh struktur bangunan ideologi +arat. %enurut hmad l-ashash dalam kitabnya Usus Al-Nahdhah Al-Rasyidah 41BB=$15 akar ideologi +arat adalah ide pemisahan agama dari kehidupan 4sekularisme5, yang pada gilirannya melahirkan pemisahan agama dari negara. Sekularisme inilah yang men"adi induk bagi lahirnya segala pemikiran dalam ideologi +arat. +erbagai bentuk pemikiran liberal seperti liberalisme di bidang politik, ekonomi, ataupun agama, semuanya berakar pada ide dasar yang sama, yaitu sekularisme 4 fashl al-din ‘an al-hayah5. Sejarah Pemikiran Liberal
3emikiran liberal mempunyai akar se"arah sangat pan"ang dalam se"arah peradaban +arat yang *risten. 3ada tiga abad pertama %asehi, agama *risten mengalami penindasan di ba&ah >mperium 6oma&i se"ak berkuasanya *aisar ero 4tahun /5. *aisar ero bahkan memproklamirkan agama *risten sebagai suatu ke"ahatan. 4>dris, 1BB1=2'5. %enurut bdulah ashih El&an 41BB/=215, pada era a&al ini pengamalan agama *risten se"alan dengan >n"il %atius yang menyatakan,; Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar dan berikanlah kepada Tuhan apa yang menjadi milik Tuhan.; 4%atius, ##=#15. amun kondisi tersebut berubah pada tahun $1$, ketika *aisar *onstantin 4&. $$25 mengeluarkan dekrit Edit of !ilan untuk melindungi agama asrani. Selan"utnya pada tahun $B# keluar Edit of Theodosius yang men"adikan agama asrani sebagai agama negara 4 state-religion5 bagi >mperium 6oma&i. 4Fusaini, #<<=$15. 3ada tahun '2/ *era"aan 6oma&i +arat runtuh dan dimulailah bad 3ertengahan 4!edie"al Ages5 atau bad *egelapan 4 #ark Ages5. Se"ak itu 7ere"a *risten mulai men"adi institusi dominan. Dengan disusunnya sistem kepausan 4 papay po$er 5 oleh 7regory > 4'<-/dris, 1BB1=2-C<0 El&an, 1BB/=2$5. bad 3ertengahan itu ternyata penuh dengan penyimpangan dan penindasan oleh kolaborasi 7ere"a dan ra"aGkaisar, seperti kemandegan ilmu pengetahuan dan mera"alelanya surat pengampunan dosa. %aka bad 3ertengahan pun meredup dengan adanya upaya koreksi atas 7ere"a yang disebut gerakan 6eformasi 7ere"a 41#B'-1125, dengan tokohnya semisal %arthin Luther 4&. 1'/5, )&ingly 4&. 1$15, dan ?ohn Halvin 4&. 1/'5. 7erakan ini disertai dengan mun!ulnya para pemikir 6enaissans pada abad 98> seperti %a!hiaveli 4&. 1#C5 dan %i!hael %ontaigne 4&. 1B#5, yang menentang dominasi 7ere"a, menghendaki disingkirkannya agama dari kehidupan, dan menuntut kebebasan.
Selan"utnya pada era 3en!erahan 4Enlightenment 5 abad 98>>-98>>>, seruan untuk memisahkan agama dari kehidupan semakin mengkristal dengan tokohnya %ontesIuieu 4&. 125, 8oltaire 4&. 122C5, dan 6ousseau 4122C5. 3un!ak penentangan terhadap 7ere"a ini adalah 6evolusi 3eran!is tahun 12CB yang se!ara total akhirnya memisahkan 7ere"a dari masyarakat, negara, dan politik. 4ashash, 1BB=$<-$15. Se"ak itulah lahir sekularisme-liberalisme yang men"adi dasar bagi seluruh konsep ideologi dan peradaban +arat. Sejarah Maskn!a Pemikiran Liberal di Ind"nesia
Sekularisme sebagai akar liberalisme masuk se!ara paksa ke >ndonesia melalui proses pen"a"ahan, khususnya oleh pemerintah Findia +elanda. 3rinsip negara sekular telah termaktub dalam Endang-Endang Dasar +elanda tahun 1C ayat 11B yang menyatakan bah&a pemerintah bersikap netral terhadap agama, artinya tidak memihak salah satu agama atau men!ampuri urusan agama. 4Suminto, 1BC/=#25. 3rinsip sekular dapat ditelusuri pula dari rekomendasi Snou!k Furgron"e kepada pemerintah kolonial untuk melakukan %slam &olitiek , yaitu kebi"akan pemerintah kolonial dalam menangani masalah >slam di >ndonesia. *ebi"akan ini menindas >slam sebagai ekspresi politik. >nti %slam &olitiek adalah = 415 dalam bidang ibadah murni, pemerintah hendaknya memberi kebebasan, sepan"ang tidak mengganggu kekuasaan pemerintah +elanda0 4#5 dalam bidang kemasyarakatan, pemerintah hendaknya memanfaatkan adat kebiasaan masyarakat agar rakyat mendekati +elanda0 4$5 dalam bidang politik atau kenegaraan, pemerintah harus men!egah setiap upaya yang akan memba&a rakyat pada fanatisme dan ide 3an >slam. 4Suminto, 1BC/=1#5. 3olitik @tis yang di"alankan pen"a"ah +elanda di a&al abad 99 semakin menan!apkan liberalisme di >ndonesia. Salah satu bentuk kebi"akan itu disebut unifikasi, yaitu upaya mengikat negeri "a"ahan dengan pen"a"ahnya dengan menyampaikan kebudayaan +arat kepada orang >ndonesia. 3endidikan, sebagaimana disarankan Snou!k Furgron"e, men"adi !ara man"ur dalam proses unifikasi agar orang >ndonesia dan pen"a"ah mempunyai kesamaan persepsi dalam aspek sosial dan politik, meski pun ada perbedaan agama. 4oer, 1BB1=1C$5. 3roklamasi kemerdekaan >ndonesia tahun 1B' seharusnya men"adi momentum untuk menghapus pen"a"ahan se!ara total, termasuk men!abut pemikiran sekular-liberal yang ditanamkan pen"a"ah. Japi sayang sekali ini tidak ter"adi. 6evolusi kemerdekaan >ndonesia hanyalah mengganti re"im penguasa, bukan mengganti sistem atau ideologi pen"a"ah. 3emerintahan memang berganti, tapi ideologi tetap sekular. 6evolusi ini tak ubahnya seperti 6evolusi merika tahun 122/, ketika merika memproklamirkan kemerdekaannya dari kolonialisasi >nggris. merika yang semula di"a"ah lantas merdeka se!ara politik dari >nggris, meski sesungguhnya merika dan >nggris sama-sama sekular. *etersesatan se"arah >ndonesia itu ter"adi karena saat men"elang proklamasi 4seperti dalam sidang +3E3*>5, kelompok sekular dengan tokohnya Soekarno, Fatta, hmad Soebar"o, dan %. Kamin telah memenangkan kompetisi politik mela&an kelompok >slam
dengan tokohnya bdul *ahar %uakkir, F. gus Salim, bdul Wahid Fasyim, dan bikoesno J"okrosoe"oso. 4nshari, 1BB2='#5. ?adilah >ndonesia sebagai negara sekular. *arena sudah sekular, dapat dimengerti mengapa berbagai bentuk pemikiran liberal sangat potensial untuk dapat tumbuh subur di >ndonesia, baik liberalisme di bidang politik, ekonomi, atau pun agama. Dalam bidang ekonomi, liberalisme ini me&u"ud dalam bentuk sistem ka#i$alisme 4eonomi liberalism5, yaitu sebuah organisasi ekonomi yang ber!irikan adanya kepemilikan pribadi 4 pri"ate o$nership5, perekonomian pasar 4market eonomy5, persaingan 4ompetition5, dan motif men!ari untung 4 profit 5. 4@benstein A (ogelman, 1BB'=1'C5. Dalam bidang politik, liberalisme ini nampak dalam sistem dem"krasi liberal yang menis!ayakan pemisahan agama dari negara sebagai titik tolak pandangannya dan selalu mengagungkan kebebasan individu. 4udi, #<<#='25. Dalam bidang agama, liberalisme me&u"ud dalam m"dernisme 4paham pembaruan5, yaitu pandangan bah&a a"aran agama harus ditundukkan di ba&ah nilai-nilai peradaban +arat. 4Said, 1BB=1<15. %"k"h-%"k"h Liberal Ind"nesia
*omaruddin Fidayat dalam tulisannya %slam 'iberal di %ndonesia dan !asa #epannya 4 Republika, 12-1C ?uli #<<15 memasukkan Soekarno dan Fatta sebagai tokoh-tokoh >slam Liberal. 4Fusaini A Fidayat, #<<#=$'5. +enar, *omaruddin Fidayat tidak sedang mengigau. Soekarno dan Fatta memang tokoh liberal di >ndonesia karena keduanya ngotot menyerukan sekularisme bahkan sebelum >ndonesia merdeka. Soekarno adalah seorang sekular. 3ada tahun 1B'< Soekarno pernah menulis artikel Apa (ebab Turki !emisah Agama dari Negara, yang mempropagandakan sekularisme Jurki sebagai suatu teladan yang patut di!ontoh. 4oer, 1BB1=$<#5. +eberapa buku telah ditulis khusus untuk membongkar sekularisme Soekarno, seperti buku (ekularisme (oekarno dan !ustafa Kamal karya bdulloh ShodiI 41BB#5 dan buku %slam Ala (oekarno )ejak 'angkah &emikiran %slam 'iberal di %ndonesia karya %aslahul (alah 4#<<$5. Fatta "uga seorang sekular. 3rof. Soepomo pada tanggal $1 %ei 1B' menggambarkan pendirian sekular dari Fatta dalam sidang +3E3*> dengan berkata,;%emang di sini terlihat ada dua paham, ialah = paham dari anggota-anggota ahli agama, yang mengan"urkan supaya >ndonesia didirikan sebagai negara >slam, dan an"uran lain, sebagai telah dian"urkan oleh Juan %ohammad Fatta, ialah negara persatuan nasional yang memisahkan urusan negara dan urusan >slam, dengan lain perkataan = bukan negara >slam.; 4nshari, 1BB2=#25. ?adi, Soekarno dan Fatta sebenarnya bukan pahla&an dan bukan teladan yang baik bagi bangsa >ndonesia yang mayoritas muslim. *eduanya hanyalah bagian dari kelompok sekular di negeri ini yang hakikatnya tidak melakukan apa-apa, selain melestarikan ideologi pen"a"ah di >ndonesia dengan mengikuti model negara sekular yang di"alankan kaum Kahudi dan asrani yang kafir.
Seharusnya umat >slam tidak boleh mengikuti "alan hidup kaum Kahudi dan asrani 4S l-%aidah=15, meski kita tak perlu terlampau heran kalau memang ter"adi. *arena 6asulullah SW "auh-"auh hari telah berpesan = :Sungguh kamu akan mengikuti "alan orang-orang sebelum kamu, se"engkal demi se"engkal sehasta demi sehasta, hingga kalau mereka masuk lubang bia&ak, kamu akan tetap mengikuti mereka.; 3ara shahabat bertanya,;pakah mereka Kahudi dan asrani; ?a&ab 6asulullah SW,;Lalu siapa lagi; 4HR Bkhari & Mslim 5. *allahu a+lam. 'A(%AR P)S%AKA
dams, >an, %deologi &olitik !utakhir ,&olitial %deology Today, 3ener"emah li oeraman, 4Kogyakarta = 3enerbit alam5, #<<' udi, 6obert, Agama dan Nalar (ekuler dalam !asyarakat 'iberal , 4Kogyakarta = E>> 3ress5, #<<# nshari, @ndang Saifuddin, &iagam )akarta .. )uni /012 (ebuah Konsensus Nasional Tentang #asar Negara Republik %ndonesia ,/012-/010, 4?akarta = 7ema >nsani 3ress5, 1BB2 l-ashash, hmad, Usus Al-Nahdhah Al-Rasyidah3 4+eirut = Darul Emmah5, 1BB +udiard"o, %iriam, #asar-#asar %lmu &olitik , 4?akarta = 3J 7ramedia 3ustaka Etama5, 1BB# @benstein, Willam A (ogelman, @d&in, %sme-%sme #e$asa %ni ,Todays %sms, 3ener"emah leM ?emadu, 4?akarta = 3enerbit @rlangga5, 1BC' (alah, %aslahul, %slam Ala (oekarno )ejak 'angkah &emikiran %slam 'iberal %ndonesia, 4Kogyakarta = *reasi Wa!ana5, #<<$ Fusaini, dian A Fidayat, uim, %slam 'iberal 4 (ejarah3 Konsepsi3 &enyimpangan3 dan )a$abannya, 4?akarta = = 7ema >nsani 3ress5, #<<# Fusaini, dian, *ajah &eradaban Barat dari 5egemoni Kristen ke #ominasi h(ekular 'iberal , 4?akarta = 7ema >nsani 3ress5, #<< >dris, hmad, (ejarah %njil dan 6ereja ,Tarikh Al-%njil $a Al-Kanisah, 3ener"emah F. Salim +asyarahil, 4?akarta = 7ema >nsani 3ress5, 1BB1 oer, Deliar, 6erakan !oderen %slam di %ndonesia /077-/01., 4?akarta = L3$@S5, 1BB1 Said, +usthami %uhammad, 6erakan &embatuan Agama ,!afhum Tajdid Al-#in, 3ener"emah >bnu %ar"an A >badurrahman, 4+ekasi = 3J Wa!aralauardi manah5, 1BB
ShodiI, bdulloh, (ekularisme (oekarno dan !ustafa Kamal , 43asuruan = 3J 7aroeda +uana >ndah5, 1BB# Suminto, Iib, &olitik %slam 5india Belanda, 4?akarta = L3$@S5, 1BC/ El&an, bdullah ashih, %slam (yariat Abadi ,Al-%slam (yar+ah A8-9aman $a Al !akan, 3ener"emah ?amaludin Sai, 4?akarta = 7ema >nsani 3ress5, 1BB/