Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
BOILER, EFFISIENSI & PERAWATANNYA
Oleh : Bambang Sugiarto
Jurusan Teknik Kimia FTI UPN “Veteran” Jogjakarta
Jln. SWK 104 Lingkar Utara Condong catur Jogjakarta 55283 Telp/Fax : 0274 486889
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
1
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
BOILER Boiler (ketel, pembangkit steam) merupakan unit peralatan yang dipakai untuk mengubah energi kimia dalam bahan bakar menjadi energi thermal atau panas laten dalam steam. Bagian 2 peralatan pada unit boiler : a. alat untuk menangani udara bakar b. alat untuk menangani bahan bakar c. alat-2 pengolahan/penyiapan air umpan boiler d. pembakar ( burner ) dan tungku ( furnace) e. penguap ( evaporator ), pemanas lanjut ( superheater ) dan pemanas ulang (reheater )
Dalam bab ini akan dibahas neraca massa dan neraca energi dalam konversi energi kimia dari dalam bahan bakar menjadi energi termal dalam steam. Termasuk didalamnya neraca massa dan panas pada penyediaan air umpan boiler, sedang penanganan udara bakar dan bahan bakar hanya sedikit disinggung. Umum
Berdasar posisi aliran air atau steam didalam boiler, terdapat dua macam boiler : a. Fire tube boiler , mrp boiler dengan konstruksi sederhana dan murah. Gas panas atau api dialirkan lewat tube untuk memanaskan dan menguapkan air. Biasanya berkapasitas produksi kecil. b. Water tube boiler , mrp boiler yang banyak dipakai di industri. Air atau steam mengalir didalam tube. Kapasitas dapat mencapai 3000 ton steam/jam.
Kelengkapan alat pada water tube boiler : a. Drum uap (steam drum)
b. Drum lumpur (mud drum)
komponen utama
c. Pipa2 turun (down comer) d. Pipa2 naik (riser)
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
2
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
e. superheater
f. economizer
komponen pelengkap
g. steam reheater
Air umpan boiler masuk ke drum uap (bagian bawah), kmd turun menuju drum lumpur lewat downcomer. Air yang relatif lebih panas naik kembali dari drum lumpur ke drum uap melalui riser . Sirkulasi ini terjadi akibat beda densitas air pada downcomer dan riser atau konveksi paksa dengan pompa. Riser dan drum lumpur menerima panas radiasi dari api atau konveksi dari gas
panas. Gelembung uap air mulai tebentuk di pangkal riser pada drum lumpur dan makin meningkat dengan kenaikan posisinya di riser . Selanjutnya uap air terpisah di drum uap. Penguapan air menyerap panas dari bahan bakar, shg riser diletakkan dekat sumber panas. Selanjutnya fungsi dari komponen pelengkap adalah sbb : Superheater untuk menaikkan temperatur steam keluar drum uap ( evaporator )
menjadi steam panas ( superheated steam). Economizer untuk memanaskan air umpan sebelum masuk ke boiler.
Sedang steam reheater untuk menaikkan temperatur steam bekas dari turbin agar derajad panasnya ( degree of superheat ) meningkat.
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
3
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
Neraca Energi Boiler
Konversi energi di dalam boiler terjadi dari panas pembakaran bahan bakar menjadi : 1. 2. 3. 4.
Panas untuk produksi steam Panas untuk pemanasan ulang steam Panas terbuang dalam blowdown Panas terbuang sbg rugi-rugi lain
produk uap gas cerobong
m2 , h2
produk uap m4 ,h4
air umpan m1, h1
uap bekas m3 , h3
bahan bakar mfuel ,, LHV
blowdown m5 , h5
Gb. Neraca entalpi boiler Pers. neraca energi boiler : mfuel .LHV. b = m1.h1 – m2 .h2 – m3.h3 – (rugi 2 panas)
dengan : mfuel LHV b mI hI
= konsumsi bhn bakar, massa/waktu = efisiensi termal boiler = panas pembakaran rendah, energi/massa = laju alir steam atau air, massa/waktu = entalpi steam/air, energi/massa
Konsumsi bahan bakar kadang dinyatakan dalam heat rate, panas/energi yg terkandung dalam bahan bakar utk setiap satuan waktu. Panas pembakaran dinyatakan dalam panas pembakaran rendah ( LHV, lower heating value), panas yg timbul jika pembakaran menghasilkan H 2O dalam bentuk uap
air (steam). Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
4
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
HHV , higher heating value , panas pembakaran tinggi. Konversi HHV mjd LHV
dapat dilakukan jika diketahui jml air yg terbentuk dlm pembakaran, sbg hasil reaksi hidrogen dg oksigen dan air yg terkandung dalam bhn bakar. LHV = HHV - (9H + W)
Dengan : H = fraksi massa elemen hidrogen (dasar kering) W = massa air dlm bahan bakar (dasar kering) = panas penguapan air ( 1040 Btu/lb atau 2400 kJ/kg)
Harga panas pembakaran bhn bakar tgt jenis bhn bakar, contoh : a. LHV BBM 9000 – 150000 Btu/gal 11300 – 19000 Btu/lb 26500 – 44000 kJ/kg b. LHV Batu bara
7500 - 15500 Btu/lb 17500 - 36000 kJ/kg
c. HHV gas alam
1050 Btu/cuft (STP) 39000 kJ/m 3 (STP)
Panas pembakaran dp diperkirakan dg pers. Empirik berdasar sifat fisik atau kimiawi : a.
Bahan bakar minyak(kJ/kg) LHV = 51916 – 8792 . spgr
Dengan : spgr = specific gravity pada 15 oC b.
Batu bara (pers. Dulong, kJ/kg) LHV = 338200 C + 1442800 (H – O/8) + 94200 S
Dengan : C, O, S = fraksi massa elemen karbon, oksigen dan belerang dlm bhn bakar (dasar kering, bebas air). c.
Campuran gas-gas LHV camp = Σ y i . NHV i
Dengan : y i = fraksi mol gas i dlm campuran
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
5
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
Proses Pembakaran dalam Boiler steam gas cerobong
Q
bahan bakar
proses pembakaran
ruang penguapan
udara
air
Gb. Aliran massa di boiler
entalpi Hi (mbb.Cpbb + mud . Cpud ).(Ti -298)
Q = (He -Hi) `
HV
He mgc . Cpgc . (Te - 298)
298
Ti
Te temperatur
Gb. Diagram H-T pada proses pembakaran
Panas yg dilepas oleh pembakaran adalah : Q = H e – H I (dimana : W = 0 )
Entalpi masuk, H I terdiri dari : panas pembakaran bhn bakar, panas sensibel bhn bakar dan panas sensibel udara pembakar. Panas sensibel ini khususnya terjadi pada
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
6
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
sistem pemulihan panas ( heat recovery ) melalui pemanasan awal bhn bakar dan pemanasan awal udara ( fuel and air preheater ). H i = mbb.HV + m bb.Cpbb.(T i- 298) + mud .Cpud .(T i -298)
Dengan : HV = heating value, panas pembakaran, kJ/kg bb = bahan bakar ud = udara Entalpi keluar, H e adalah panas sensibel gas cerobong yg memp. susunan utama : CO2, H2O, N2 dan O2 H e = mgc .Cpgc .(T e-298); Cpgc = (y I . Cp ) I
Dengan :
y = fr mol atau fr massa sesuai dg satuan CpI gc = gas cerobong i = komponen i , CO2, H2O, N2 dan O2
Udara Pembakaran
Pada setiap pembakaran diperlukan jumlah udara minim (teoritis, stoikiometri) agar bhn bakar terbakar sempurna. Jumlah udara teoritik yg dipakai dihitung berdasar reaksi kimia. Jika komposisi elemen/atom bhn bakar diketahui, maka : mud,t = 11,52 C + 34,26 (H – O/8) + 4,32 S
dengan : mud,t = massa udara teoritik per massa bhn bakar bakar C, H, O, S = fr massa atom karbon, hidrogen, oksigen dan sulfur di dalam bhn 22 ,4 3 Dalam satuan volume (STP : 1 kmol udara memp. volume 22,4 m )pers. diatas28menjadi : ,84 Qud,t = 11,52 C + 34,26 (H – O/8) + 4,32 S
dengan : Qud,t = m3 udara teoritik utk 1 kg bhn bakar Karena pembakaran dg udara teoritis sulit menghasilkan konversi bhn bakar secara sempurna, maka pembakaran selalu dilakukan dg kelebihan udara.
Ax
mud mud ,t mud ,t
x100 %
dengan : mud = massa udara nyata per massa bhn bakar Ax = persen kelebihan udara pembakaran Catatan : Dalam praktek Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
7
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
Nilai persen kelebihan udara tgt pada jenis bhn bakar dan konfigurasi burner Kelebihan udara akan mengakibatkan rugi-rugi gas cerobong Udara lebih dihitung berdasar pengukuran komposisi gas cerobong :
Ax
O2 0,266 xN 2
x100 %
dengan: O2 , N 2 = frmol O 2 dan N 2 dlm gas cerobong
Gas Cerobong
Terdiri dari : CO 2, H2O, O2 dan N2.
Adanya CO menunjukkan pembakarang kurang sempurna dan harus dihindari
Polusi gas CO sangat beracun Efisiensi termal rendah
Jika semua bhn bakar terbakar, maka jml gas cerobong kering (tanpa H2O ) utk setiap satuan massa bhn bakar adalah :
m fg x
44 xCO2
32 xO2 28 xCO 28 N 2 12 x (CO2 CO )
dengan : mfg = massa gas cerobong per massa bhn bakar CO2, H2O, O2 dan N2 = fr mol gas CO2, H2O, O2 dan N2 dlm gas cerobong
= faktor konversi, tgt jenis bhn bakar
Jumlah gas cerobong basah (termasuk air) diperkirakan dg pers:
m fg ,wet m fg (9 H W ) dengan :
H = fr massa atom hidrogen dlm bhn bakar W = massa air lembab dlm bhn bakar per massa bhn bakar bebas air
Efisiensi dan Rugi-rugi Panas 28-05-12 Tidak semua energi dlm bhn bakar dapat termanfa’ atkan dan dibawa keluar boiler.
Efisiensi boiler didefinisikan sbg fraksi energi bhn bakar yg terbawa uap. Efisiensi boiler berdasar panas pembakaran netto :
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
8
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
b
m1 .h1 m2 .h2 m3 .h3 (rugi rugi. panas)/ m fu el .LHV
Efisiensi boiler berdasar panas pembakaran bruto :
b
(m fu el . LHV ) (rugi rugi. panas) (m fu el . LHV )
x100 %
Rugi-rugi panas : a. DGL (dry gas losses) adl rugi-rugi panas terbawa sbg panas sensibel gas cerobong.
DGL m fg .Cp fg .(T fg dengan :
T ref )
T fg = temperatur gas cerobong T ref = temperatur referensi entalpi Cpfg = kapasitas panas gas cerobong
Di dalam perhitungan DGL, komposisi gas cerobong hrs diketahui utk menentukan kapasitas panas ( Cp) dan massa molekul gas ( M ) : Cpfg = (y i.Cp ) i M fg = (y i.M ) i Cpi adalah kapasitas panas tiap mol. Komposisi gas, y i diperoleh dr pengukuran atau
perhitungan neraca massa pembakaran.
b. ML (moisture losses) mrp rugi-rugi akibat panas yg terkandung dlm uap air di dlm gas cerobong : ML = Cp uap air (9H+W)(T fg – T ref ), Btu/lb.bhn bakar Cpuap air =0,46 Btu/(lb uap air. oF) ML + DGL =rugi-rugi cerobong (atas dasar gas basah)
c. MCAL (moisture incombustion air losses) adl rugi-rugi semacam ML , untuk uap air dari udara pembakar. Harga MCAL sering diabaikan. d. ICL (incomplete combustion losses) adl rugi-rugi akibat pembakaran tak sempurna terutama pembentukan CO. Nilai ICL dihitung dari komposisi gas cerobong dasar kering. Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
9
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
ICL m fg
28 .CO 44 .CO2
28 .CO 28 . N 2
32 .O2
4380 ,. Btu / lb.bhn.bakar
4380 adl panas pembakaran CO, Btu/lb e. UCL (uncombustion carbon losses) mrp rugi-rugi panas akibat sebagian karbon dr bhn bakar tidak terbakar. Terjadi akibat :
Udara yg dipakai sangat kurang
Kontak bahan bakar dg udara kurang baik
Asap hitam menunjukkan adanya jelaga atau partikel C yang tak terbakar. Pada pembakaran bhn bakar padat UCL mungkin tjd dlm padatan sisa pembakaran campuran abu + karbon.
f. RUL (radiation and un-accounted for losses) adl rugi-rugi selain kelima besaran diatas, terutama akibat panas lolos lewat dinding boiler. Pada boiler dengan isolasi baik, RUL = 3% - 5% dari energi masuk. Catatan: Konsentrasi O2 dlm gas cerobong ikut menentukan DGL. Adanya O 2 dlm gas cerobong berkaitan dg kelebihan udara bakar dan menyebabkan kenaikan DGL. Tetapi kelebihan udara mengurangi ICL maupun UCL. Sehingga kelebihan udara perlu diatur untuk mengatasi dua masalah tersebut. Pengaturan Beban Boiler S280512
Pabrik kimia besar
lebih dr 1 boiler
Eff. Boiler tgt tingkat pembebanan Masing-2 boiler dioperasikan pd beban dg efisiensi >>
Pengaturan beban boiler ( load balanching ) dlm suatu pabrik mrp bagian program pengelolaan energi, seperti : a. boiler memp. efisiensi tertinggi pd beban 65-85% kapasitas design Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
10
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
b. pengoperasian sedikit boiler pd beban tinggi lebih efisien dr pd pengoperasian banyak boiler pd beban rendah c. boiler yg dioperasikan dipilih dg urutan dr yg paling efisien lebih dulu d. efisiensi boiler besar > boiler kecil e. base load (beban dasar yg rata) dipenuhi dr boiler dg efisiensi lebih tinggi sedang swing load (beban fluktuasi) dipenuhi dg boiler kecil. Sistem Air Boiler
Pemakaian air tambah (make up) sbg pengganti kondensat yg hilang dan penggunaan saluran kondensat terbuka mengakibatkan O 2 dr udara terlarut dlm air. Shg perlu deaerasi utk mengusir O 2 terlarut. Deaerasi paling mudah ialah dg peningkatan suhu air umpan boiler, yaitu dg menurunkan kelarutan udara disamping itu peningkatan suhu air umpan boiler juga dp meningkatkan efisiensi siklus Rankine.
HP-steam
LP-steam
MP-steam PRV
PRV
D
C
HR-2
B
HR-1
A
Deaerator
Ket : PRV = pressure reducing valve HR = heat exchanger
Gb. Sistem air boiler Peningkatan suhu air dr deaerator sampai ke boiler dilakukan bertahap dg memanfaatkan :
uap bekas turbin
uap bekas proses
uap segar
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
11
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
Pada gb diatas, sistem air boiler dipanaskan dg dua pemanas HR1 dan HR2, disamping deaerator. Di HR1, air boiler dipanaskan dg uap tekanan menengah (Pm), scr kontak tak langsung. Kondensat sisa pemanasan adl air jenuh. Kmd kondensat ini diekspansi di dlm PRV, shg teruapkan sebagian. Hasil ekspansi digunakan utk pemanasan di HR2, bersama uap tekanan rendah (Pr). Demikian selanjutnya, kondensat dr HR1 digunakan utk pemanasan DA, bersama uap tekanan rendah.
Kondensat dan water make up mula-2 dipanaskan di DA, sampai T A (titik A pd gambar). Air selanjutnya dipanaskan di HR1 sampai T B dan dipanaskan di HR2 s/d T C. Di dlm boiler air mengalami pemanasan dan penguapan pada T D. Harga T A, TB dan T C kira-2 sbb : T A = Trt + 45%( TD - Trt ) TB = Trt + 65%( TD - Trt ) TC = Trt + 75%( TD - Trt ) Dengan : T rt = temperatur rata-2 kondensat dan air tambah ( TD - Trt ) = kenaikan temperatur maksimum BFW
EXHAUST STACK Main fuel
Bypass stack
G
V-2
LC
V-3
E E
E TI
V-4
2 S
BOILER ECONOMIZER
A
SUPERHEATER
TC
HSRG
PC
Supplementary Firing fuel supply G
FI V-1
TO STEAM HEADER
GAS TURBINE SYSTEM A = air, G = natural gas, W = water, E = exhaust duct
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
12
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
Kasus : Sebuah pabrik mempunyai 3 boiler dengan kapasitas desain masing-masing 200.000 lb/j dg efisiensi 85% (eff. maks 86%), 200.000 lb/j dg. efisiensi 77,4% (eff. maks 78%) dan 100.000 lb/j dg. efisiensi 76.5% (eff. maks 78,5%). Kebutuhan steam rerata utk operasi pabrik adalah 345.000 lb/j pada suhu dg entalpi 1350 Btu/lb. Diinginkan pola operasi untuk kemungkinan penghematan energi, berdasar kurva kinerja boiler dibawah ini. Anggap entalpi awal operasi 218 Btu/lb BOILER 1. 200.000 LB/J
BOILER 2. 200.000 LB/J
87
80
86
79
BOILER 3. 100.000 LB/J 79
78
85
78
77
84
77
76
83
76
75
82
75
74
74
81
100
150
200
73
100
150
200
50
60
70 80
90
100
Gb. Kurva effisiensi boiler sbg fungsi beban
Perhitungan konsumsi b. bakar : a. Pola operasi awal Boiler 1 = 140.000 x (1350-218)/85% =1,8545x10 8 Btu/j Boiler 2 = 140.000 x (1350-218)/77% =2,047x10 8 Btu/j Boiler 3 = 65.000 x (1350-218)/76% =0,9618x10 8 Btu/j Total = 4,8638x10 8 Btu/j b. Pola operasi usulan Boiler 1 = 140.000 x (1350-218)/86% =2,2771x10 8 Btu/j Boiler 2 = 140.000 x (1350-218)/77% =2,4962x10 8 Btu/j Total = 4,7733x10 8 Btu/j Penghematan b. baker = (4,8638x10 8 - 4,7733x10 8)Btu/j = 0,0905x10 8 Btu/j Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
13
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
Berdasar kurva kinerja boiler dan hasil perhitungan konsumsi bahan bakar, terlihat adanya kemungkinan dilakukan penghematan energi dengan hanya mengoperasikan 2 boiler. Dari kurva-kurva karakteristik, terlihat bahwa boiler 2 adalah boiler yg paling tidak efisien. Dari kapasitas operasinya, maka boiler 3 tidak perlu dioperasikan. Maka Pola operasi pembebanan yang diusulkan adalah sebagai berikut : Boiler No. 1 2 3 Total beban =
Kap desain Lb/j 200.000 200.000 100.000
Operasi awal Beban, lb/j Eff, % 140.000 85,0 140.000 77,4 65.000 76.5 345.000
Operasi usulan Beban, lb/j Eff, % 173.000 86,0 172.000 78,0 345.000
PERAWATAN BOILER (Chemical Cleaning) 1. PENDAHULUAN Air yang dipakai dalam industri memerlukan persyaratan tertentu tergantung pada keperluannya. Misalnya air untuk minum, air umpan boiler, air pendingin dan lain sebagainya oleh karena itu air yang diperoleh di alam (dari sungai, laut, air tanah) harus diolah terlebih dahulu. Pengolahan ini bertujuan untuk mengurangi deposit pada alat pengolahan air proses lebih lanjut. Secara umum ada beberapa cara yang sering dilakukan dalam upaya menghilangkan deposit tersebut yaitu secara mekanik, kimia, suhu, ataupun kombinasi dari metode-metode tersebut. Dalam
perkembangan
teknologi
mengindikasikan
bahwa
penggunaan
chemical cleaning (pembersihan secara kimiawi) lebih disukai karena sangat praktis untuk menghilangkan kontaminan seperti minyak, lemak dan bahan-bahan alkali detrjen. Secara umum cleaning agent cocok untuk menghilangkan lemak dan bahan-bahan
alkali
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
deterjen.
Secara
umum
cleaning
agent
cocok
untuk
14
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
menghilangkan lemak dan kotoran yang berupa lapisan film seperti mill scale, kerak akibat korosi dan juga akibat aliran steam.
2. PENGOLAHAN DENGAN ASAM Penggunaan asam sebagai cleaning agent sangatlah luas, hal ini disebabkan asam mampu membentuk senyawa dengan inhibitor dan weting agent serta mampu menghilangkan berbagai lapisan kerak yang tidak bisa dihilangkan oleh bahan yang lain. Sebagai contohnya Acid Pickling Process, telah sering digunakan untuk membersihkan shell, plate, tube pada heat exchanger dan juga pada mill pembuat baja dan alloy. Chemical cleaning agent ini bekerja dengan cepat, sehingga sangat menguntungkan jika ditinjau secara ekonomi. Pada pembersihan kerak dalam permukaan boiler terbukti sangat efektif, meskipun demikian untuk pekerjaan ini tetap membutuhkan tenaga kerja terlatih untuk menghindari kemungkinan timbulnya bahaya kerusakan bahan-bahan yang tidak tahan korosif pada alat yang akan dibersihkan.
Selain itu acid cleaning agent ini sering digunakan pada alat-alat berikut: a. Boiler, economizer, superheater b. Daerator, condenser,heater c. Pipa, katub dan perlengkapannya d. Permukaan condenser 3. BIAYA PROSES PEMBERSIHAN Biaya pembersihan, misalnya pada boiler dan alat lainnya tergantung pada jenis alat, jenis bahan yang akan dihilangkan, kondisi pabrik serta sejumlah factor lainnya. Bagaimanapun juga biaya yang dikeluarkan untuk proses ini lebih murah daripada menggunakan metode mekanik, jika semua factor yang ada dijadikan pertimbangan misalnya saja factor alat-alat tambahan yang dibutuhkan untuk
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
15
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
proses pembersihan, penggantian peralatan dan tenaga operator yang jelas lebih sedikit dibandingkan dengan proses mekanik. 4. PEMBERSIHAN AIR UMPAN BOILER (BFW) DENGAN ASAM Sebagai suatu contoh untuk menunjukkan prosedur pembersihan dengan metode ini adalah pembersihan boiler : a. Mendinginkan, mengosongkan dan mengecek boiler b. Memasang ventilasi pipa untuk menghubungkan bagian atas steam drum ke lokasi luar yang aman, dan berhati-hati terhadap kemungkinan gas yang keluar. c. Menghubungkan pipa tempat pemasukan asam ke bagian bawah sehingga bagian paling bawah dari boiler akan terisi oleh asam tersebut. d. Membuat penyesuaian suhu logam (dengan pendingin ataupun pemanasan) sesuai dengan sifat-sifat fisis bahan yang akan dihilangkan. e. Mengisi boiler sampai pada ketinggian tertentu dengan asam yang telah tertentu kekuatan, komposisi serta suhunya. f. Merendam boiler untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan biasanya sekitar 6-8 jam sebagaimana kondisi yang dibutuhkan. g. Melakukan tes yang penting untuk menentukan kekuatan asam dalam sample dari titk sample yang tersedia. Jika kekuatan asam di dalam boiler turun dengan cepat, kemungkinan boiler perlu dikuras dan dikeringkan utnuk kemudian diisi lagi dengan asam segar. Konsentrasi bahan yang terlarut dalam asam yang dikeluarkan dari unit harus di cek. h. Jika proses
telah selesai unit
harus secepatnya dikeringkan (untuk
menghindari korosi yang timbul akibat suasana asam) dan melakukan pengetesan terhadap asam yang tersisa. i. Kemudian unit diisi dengan air segar dan dikosongkan lagi, ini dilakukan sekitar dua atau tiga kali untuk menghilangkan asam sisa, kerak ataupun garam-garam logam yang terbentuk selama proses. Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
16
Boiler-UTI-1.rtf Utility 1 Hand Out
j. Isi kembali dengan larutan alkali dengan kadar sekitar 0.5-1% untuk menetralkan kondisi unit. k. Memanaskan unit dengan pemanasan yang mengontrol tekanan untuk mensirkulasi larutan alkali tersebut. Tekanan tersebut dapat bervariasi tergantung pada disain dan kapasitas unit. l. Dinginkan lagi dan kemudian terakhir di kospngkan kembali m. Proses selesai. 5. FAKTOR-FAKTOR DALAM PROSES PENGOLAHAN a. Komposisi dan konsentrasi asam b. Keadaan dan komposisi inhibitor. (inhibitor adalah sejenis bahan yang ditambahkan dalam proses chemical cleaning dimana bahan ini bertujuan untuk menekan korosi pada logam yang ditimbulkan oleh cleaning agent, akan tetapi tidak menghambat proses penghilangan deposit dari permukaan logam) c. Suhu metal dan larutan d. Sirkulasi bahan e. Komposisi metal f. Komposisi fisika dan kimia bahan yang akan dihilangkan g. Bahaya dari proses tersebut h. Bentuk dan lokasi alat i. Prosedur yang diikuti
Created by Bambang Sugiarto ChemEngUPNVJogja2008
17